Kajian Tentang Kekuatan Kelemahan Tatantangan Dan Peluang Terhadap Pengembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Indonesia
Kajian Tentang Kekuatan Kelemahan Tatantangan Dan Peluang Terhadap Pengembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Indonesia
Di susun oleh:
2021
BAB 1 Pendahuluan
Electronic Government
maka pengguna e-government juga dapat dikelompokkan pada 6 (enam) aspek yaitu:
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui seberapa kuatanya dan kelemahanya dan tantangan dan peluang
terhadap pengembangan teknologi informasi komunikasi di Indonesia
1.4 Manfaat
Teknologi informasi dewasa ini menjadi hal yang sangat penting karena sudah banyak
organisasi pemerintah yang menerapkan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan organisasi.
Penerapan teknologi informasi pada organisasi pemerintah tentunya memiliki tujuan yang berbeda
karena penerapan TI pada suatu organisasi adalah untuk mendukung kepentingan organisasinya.
Adapun yang menjadi tujuan dari adanya teknologi informasi menurut Sutarman (2009:17), “untuk
memecahkan masalah, membuka kreativitas, dan meningkatkan efektivitas dan efesiensi dalam
melakukan pekerjaan”.
yaitu :
a. Menangkap (Capture)
b. Mengolah (Processing)
c. Menghasilkan (Generating)
d. Menyimpan (Storage)
e. Mencari kembali (Retrieval)
f. Transmisi (Transmission)
Adaptasi Manusia Terhadap Teknologi yang Diterapkan Pembanguan teknologi informasi dan
komunikasi Indonesia pada tahun 2016 dinilai tak bergeming dibanding tahun 2015.
Posisi Indonesia dalam ICT Development Index tetap seperti pada tahun 2015 berada di
posisi 115 dunia dengan nilai 3,86. Dibanding negara lainnya di ASEAN, posisi Indonesia terlihat
jauh tertinggal. Hal tersebut terdapat pada laporan ICT Development Index (IDI) 2016 yang
diluncurkan International Telecommunication Union (ITU), organisasi PBB yang mengurusi
teknologi informasi dan komunikasi. IDI (ICT Development Index) merupakan indikator
pembangunan TIK yang dikeluarkan International Telecommunication Union. Indikator IDI terdiri
dari 11 indikator yang dibangun dari 3 sub-index yang meliputi kemajuan dan pembangunan
infrastruktur TIK (ICT Access), penggunaan TIK (ICT Use) dan keterampilan SDM TIK (ICT Skill).
Untuk kawasa1n Asia Tenggara, Singapura berada di atas dibanding negara ASEAN lainnya, dengan
nilai 7,95 dan berada di posisi 20 dunia. Kemudian Malaysia di posisi 61 dengan IDI 6,2. Brunei
Darussalam berada di posisi 77 dengan index 5,33, ada Thailand di posisi 82 dengan nilai index 5,8.
Di atas Indonesia, masih ada Viet Nam di posisi 105 dengan index 4,29 dan Filipina yang mendapat
nilai index 4,28 dan berada di posisi 107.
Diketahui bahwa, Personal Computer (PC) multimedia yang adalah standar sistem komputer
yang menyediakan fasilitas multimedia merupakan barang elektronik yang mudah dan biasa dijumpai
di rumah-rumah penduduk. Bahkan yang lebih canggih lagi adalah laptop dimana hampir di setiap
tempat mudah sekali menemukan masyarakat yang menggunakan perangkat ini.
Dikatakan multimedia karena komputer atau laptop tersebut dapat memiliki bermacam-macam
fungsi/ media. Seperti sebagai media hiburan, media komunikasi, media pembelajaran, media
promosi, dan lain sebagainya. Multimedia dapat dipahami sebagai bentuk pemanfaatan komputer
untuk membuat dan menggabungkan teks, grafiks, audio, gambar bergerak (video dan animasi)
dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi
dan berkomunikasi. Multimedia menjadi sangat akrab dengan masyarakat Sintang, bahkan tidak
sedikit anak-anak berusia Sekolah Dasar sudah mahir memanfaatkan fasilitas multimedia tersebut.
Banyaknya Provider yang bersaing menyediakan layanan internet di Sintang, sehingga masyarakat
Sintang memiliki banyak pilihan dalam mengakses internet. Internet sendiri merupakan jaringan
elektronik yang menghubungkan jutaan komputer yang tersebar di seluruh dunia. Masyarakat Sintang
sebagian besar memanfaatkan internet untuk keperluan interaksi sosial dalam dunia maya seperti
facebook dan tweeter. Namun terdapat juga sekelompok orang yang memanfaatkan internet untuk
keperluan bisnis, perbankan atau sekedar belanja online. Trend Global tentunya membuat suatu hal
yang tak dapat dielak dan dipungkiri bahwa pola kehidupan manusia pada saat ini dihadapkan pada
situasi yang ambigu.
Menolak atau menerima perubahan jaman dengan adanya kemajuan teknologi informasi.
Berdasarkan pengalaman, ditemukan tidak sedikit orang yang bersikap antipatis terhadap teknologi
informasi. Bahkan terdapat juga yang berpikiran telah kehabisan waktu untuk menyesuaikan diri
dengan dunia kerja yang berbasis komputerisasi, lebih baik berada di zona aman yaitu bekerja di
lapangan tanpa harus bersentuhan dengan komputer. Namun ada juga yang memiliki niat untuk
menguasai komputer lebih dalam, tidak hanya untuk menikmati fasilitas multimedia tetapi sekurang-
kurangnya dapat mengoperasikan Microsoft Word dan Excel karena aplikasi ini yang paling sering
digunakan dalam dunia kerja baik swasta maupun pemerintah.
Sebelum adanya teknologi informasi dan komunikasi seperti sekarang ini, proses
komunikasi masih bersifat analog. Untuk mengirimkan kabar menuju keluarga yang
letaknya jauh, harus menggunkan surat dengan waktu tempuh lebih dari 2 hari, dan
itupun terkadang tidak sampai pada tujuan. Dengan teknologi sekarang, bisa
menggunakan sms, e-mail dan lain sebagainya yang merupakan produk teknologi
informasi. Dengan menggunakannya, maka jarak yang jauh bukan lagi menjadi
hambatan dalam berkomunikasi, waktu tempuhpun menjadi relatif singkat dengan
keakuratan yang sangat terjamin.
2. Dengan adanya televivisi, gadged, dan alat elektronik lain, akan mempengaruhi
peserta didik untuk malas belajar karena terlalu asyik dengan alat-alat tersebut.
3. Dengan adanya akses internet, dan isinya sudah ada bermacam informasi yang
dibutuhkan, hal itu akan menyebabkan kita malas untuk membaca buku-buku
pendidikan. karena telah terpengaruh oleh hal-hal yang instan.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknologi informasi dan komunikasi sebagai suatu bagian terpenting dari kehidupan
manusia dan telah berkembang sedemikian rupa sehingga memengaruhi segenap kehidupan
kita dalam berbagai bentuk aplikasi informasi dan komunikasi.
Maka dari itu pengembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia dengan E-
GOVERMENT yang merupakan proses transformasi dimana pemerintah mengoptimalkan
pemanfaatan untuk mengeliminasi sekat-sekat birokrasi organisasi, serta membentuk jaringan sistem
manajemen dan proses kerja yang memungkinkan instansiinstansi pemerintah bekerja secara terpadu
untuk menyederhanakan akses dan transparansi ke semua informasi dan layanan publik.
Saran
Strategi-strategi yang telah dirumuskan tersebut adalah upaya yang perlu dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten Sintang dalam penerapan teknologi informasi, sehingga kualitas pelayanan
publik semakin meningkat. Dampak yang diharapkan dengan adanya pengembangan e-government
tersebut adalah pelayanan publik dengan menggunakan media teknologi informasi semakin
memberikan kontribusi yang positif.
DAFTAR PUSTAKA
https://ejournal.perpusnas.go.id/mp/article/download/522/536
http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jipp/article/download/AIS/1369
https://www.its.ac.id/news/2019/04/08/tantangan-pemanfaatan-teknologi-informasi-di-indonesia/
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/be58fe3e6a0dc5cca07cc7a23b8ae1a9.pdf