Anda di halaman 1dari 10

Makalah

Hukum pengangkutan udara


“keterlambatan penerbangan maskaopai lion air”

NAMA : Satria Nugraha


NPM : 10040015229
KELAS : A
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman maka teknologi pun
berkembang dengan sangat cepat diberbagai bidang kehidupan.Salah
satunya adalah pesawat terbang yang kini semakin banyak digunakan
oleh manusia sebagai alat transportasi udara.Ada banyak jenis pesawat
terbang di Indonesia seperti Air Asia,Sriwijaya,Lion Air dan banyak
lagi.Tetapi dibalik perkembangan teknologi itu,ada beberapa kendala
yang terjadi pada pesawat-pesawat itu salah satunya adalah pesawat
Lion Air yang mengalami delay (keterlambatan) selama berjam-jam
sehingga penumpang mengalami kerugian karna tiketnya hangus,tidak
hanya itu tetapi penumpang juga harus menunda urusannya yang penting
karna pesawat yang delay hingga berjam-jam.
Industri penerbangan global adalah salah satu bagian integral
perekonomian global yang memiliki peran penting dalam pembangunan
di berbagai sektor. Sektor tersebut seperti transportasi, manufaktur,
teknologi serta sektor-sektor lainnya. Industri penerbangan juga
memiliki keterikatan yang erat dengan kondisi ekonomi global.
International Air Transport Association (IATA) memperkirakan jumlah
penumpang angkutan udara global sebanyak 3,6 miliar pada Tahun
2016. Indonesia sendiri memiliki pertumbuhan yang sangat pesat sekali
terlihat dengan banyaknya maskapai penerbangan yang melayani rute
penerbangan baik internasional maupun nasional. Berdasarkan informasi
dari Kementerian perhubungan (Kemenhub) yang menyatakan industri
penerbangan Indonesia mencatatkan tiga Tahun terakhir ini terjadi
peningkatan jumlah penumpang angkutan udara yang cukup signifikan.
Pada Tahun 2011 total jumlah penumpang adalah 68.349.439 orang,
domestik sebesar 60.197.306 orang dan internasional 8.152.133 orang.
Tahun 2012, total jumlah penumpang sebesar 81.359.755 orang dengan
penumpang domestik 71.421.464 orang dan internasional sebesar
9.938.291 orang. September 2013 total jumlah penumpang angkutan
udara 49.081.891 orang, dengan domestik 43.002.808 orang dan
internasional 6.079.083 orang. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan
mengapa orang lebih memilih naik pesawat dibandingkan transportasi
lainnya yaitu penumpang ingin menghemat waktu dan tiketnya murah.
Penumpang pesawat yang merupakan konsumen dan maskapai
penerbangan sebagai pelaku usaha, memiliki hak dan kewajibannya.
Namun, banyak keluhan yang diadukan masyarakat kepada Yayasan
Lembaga Konsumen Indonesia, mulai dari masalah bagasi,
keberangkatan dan lainnya. Hal ini tentulah menjadi perhatian kita
semua, apalagi mengenai keterlambatan penerbangan (flight delay).
Menurut IATA (International Air Transport Association), ada 71 jenis
penyebab keterlambatan pesawat. Kalau dikerucutkan lagi, ada 11
kelompok penyebab. Salah satu yang paling penting adalah kontribusi
penumpang dan bagasi ke dalam salah satu kelompok penyebab itu.
Penerbangan yang terlambat (delayed) merupakan hal yang sangat
merugikan baik sebagai penumpang maupun sebagai maskapai
penerbangan. Ada banyak konsekuensi yang harus maskapai
penerbangan lakukan terhadap terjadinya keterlambatan diantaranya
denda yang diberlakukan oleh pemerintah. Maskapai penerbangan
memiliki tanggung jawab untuk mengantisipasi dan mengendalikan
terjadinya keterlambatan penerbangan. Peraturan Menteri Perhubungan
No.49 Tahun 2012 tentang standar pelayanan penumpang kelas ekonomi
angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri, telah mengatur mengenai
keterlambatan penerbangan namun terkadang ada saja maskapai
penerbangan tidak mengikuti aturan tersebut. Sehingga penumpang
dirugikan dengan adanya keterlambatan penerbangan. Seperti salah satu
maskapai penerbangan Lion air, untuk keterlambatan penerbangan

Penyediaan sarana dan prasarana umum, salah satunya transportasi


umum, merupakan tanggung jawab pemerintah dalam rangka
memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama yang berkaitan
dengan penyediaan infrastruktur pendukung dan atau alat
transportasinya. Pemerintah merupakan lembaga yang
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan dan kinerja sektor transportasi
tersebut. Baik buruknya kinerja sektor transportasi tergantung pada
konsistensi dan implementasi kebijakan publik yang dikeluarkan
pemerintah.
Salah satu sifat dari jasa atau pelayanan adalah diproduksi dan
dikonsumsi pada saat yang bersamaan. Jasa pelayanan sangatlah
tergantung kepada proses interaksi atau waktu dimana pelanggan atau
konsumen dan penyedia pelayanan bertemu. Sektor perhubungan
menjadi sektor yang sangat penting dalam perhubungan antar wilayah,
sehingga walaupun letak wilayah yang saling berjauhan namun tetap
dapat saling berhubungan dalam pertukaran informasi. Dengan adanya
perkembangan bidang perhubungan maka dibutuhkan sarana komunikasi
dan transportasi yang cepat. Salah satu alat transportasi yang banyak
digunakan adalah pesawat udara.
Pesawat udara adalah salah satu jenis alat transportasi udara yang
mempunyai peranan penting dalam usaha penyediaan jasa angkutan
umum diudara. Pesawat udara dari waktu ke waktu semakin diminati
para konsumennya karena pesawat udara menyediakan jasa yang bisa
digunakan setiap hari oleh seluruh lapisan masyarakat.
Peran pemerintah dalam hal ini pihak PT. Lion Air selalu berusaha
memenuhi pelayanannya dengan menyediakan sarana dan prasarana
pendukung kelancaran transportasi pesawat terbang. Seiring dengan
pertambahan penduduk di Indonesia maka kebutuhan akan pesawat
udara juga semakin bertambah. Bertambahnya kebutuhan pesawat udara
hendaknya juga didukung dengan pertambahan fasilitas yang
memudahkan pengguna pesawat udara. Agar suatu perusahaan
pelayanan jasa pesawat udara dapat menjaga kelangsungan hidup
perusahaan dan mampu berkembang sesuai dengan perkembangan
jaman dan teknologi, maka PT. Lion Air hendaknya dapat memenuhi
kebutuhan konsumen baik dalam hal peningkatan kualitas maupun
kuantitas.
Untuk itu maka pimpinan PT. Lion Air harus peka dalam
menganalisis suatu masalah yang timbul dan dapat mengambil
keputusan secara tepat. Situasi ini perlu disadari oleh perusahaan karena
perusahaan tidak hanya bertugas menciptakan produk saja, tetapi juga
memberikan pelayanan-pelayanan kepada konsumen karena banyak
masyarakat yang tertarik akan pesawat udara sebagai suatu
pilihan dalam transportasi yang cepat.

B. Identifikasi masah
1. Bagaimana permasalahan yang duhadapi lion air ?
2. Bagaimana kesalahan dalam pelaksanaan manajemennya ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi lion
air.
2. Untuk mengetahui serta meberi solusi terhadap kesalahan
dalam pelaksanaan manajemen lion air.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KASUS POSISI
TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai Lion Air menjadi sorotan lantaran
kasus delay yang menyebabkan penumpang telantar hingga beberapa
jam atau bahkan pembatalan penerbangan yang mengganggu rencana
perjalanan ribuan penumpang pada saat hari libur Tahun Baru Cina yang
terjadi sejak Rabu (18/2/2015).
Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, sampai diblokir
massa akibat delay parah dari Lion Air. Maskapai penerbangan AirAsia
bahkan terpaksa memindahkan penumpangnya ke terminal lain. Ini
merupakan salah satu yang terparah selama sejarah penerbangan
Indonesia. Menurut perusahaan, kejadian serupa diusahakan takkan
terulang kembali.
Staf Khusus Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hadi M Djuraid
mengatakan pihaknya telah menerjunkan pejabat untuk menemui para
penumpang dan mencari kejelasan kasus menumpuknya delay
setidaknya 14 rute penerbangan Lion Air. Dari pertemuan itu, ditemukan
beberapa alasan mengapa hampir seluruh penerbangan Lion Air
mengalami delay.
Pertama, terdapat tiga pesawat yang mengalami kerusakan, yakni satu
pesawat di Semarang akibat terbentur benda asing ( Foreign Object
Damage ) dan pada saat bersamaan dua pesawat di Jakarta tidak siap
karena gangguan teknis .
Kedua, dilaporkan juga bahwa ada tiga pesawat lainnya yang harus
maintenance (perawatan)," ujarnya saat dihubungi, kemarin.
Direktur urusan umum Lion Air, Edward Sirait mengatakan bahwa
benda asing termaksud adalah bulu dan tulang burung yang tersangkut di
salah satu mesin pesawat.

Para penumpang kesal tidak melihat satu pun staf di lapangan yang
sanggup memberikan kompensasi atau penjelasan. Lion Air
menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas
ketidaknyamanan tersebut. Perusahaan juga siap menjalankan Peraturan
Menteri No 77 mengenai ganti rugi penumpang.
Menanggapi masalah ini, Kementerian Perhubungan memanggil para
petinggi Lion Air untuk dimintai keterangan. Suprasetyo, direktur
jenderal perhubungan udara, mengatakan bahwa kementerian tidak akan
mengizinkan Lion Air untuk mengajukan rute baru sebelum maskapai
sanggup menyusun rencana antisipasi keterlambatan di masa mendatang.
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Perhubungan Udara
membentuk tim pemeriksa atas kasus delay besar-besaran Lion Air yang
terjadi sejak Rabu pekan lalu. Tim akan memeriksa mekanisme kerja
dan pelayanan Lion Air, terutama bagaimana mereka menangani krisis
akibat delay.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo mengatakan
pemeriksaan itu muncul sehubungan teguran keras yang dilayangkan
pemerintah kepada Lion. Dalam surat yang dilayangkan Kementerian,
maskapai ini diminta tidak mengulangi lagi kejadian ini, terutama
perlakuan Lion yang dianggap menelantarkan penumpang.

B. Penyebab delay pesawat lion air


penyebab keterlambatan penerbangan ( delay ) adalah terdapatnya tiga
pesawat yang mengalami kerusakan, yakni satu pesawat di Semarang
akibat terbentur benda asing ( Foreign Object Damage ) dan pada saat
bersamaan dua pesawat di Jakarta tidak siap karena gangguan teknis.
Selain itu, dilaporkan juga bahwa ada tiga pesawat lainnya yang harus
maintenance (perawatan).
Kesalahan Manajemen Lion Air
Berdasarkan berita diatas kesalahan manajemen maskapai lion air
terjadi karena sebagai berikut :

 Perencanaan ( Planning )
Sehubungan rusaknya pesawat, tidak adanya ketegasan dari manajamen
Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta untuk segera memutuskan bahwa
penerbangan maskapainya dibatalkan. Mereka berharap bisa tutupi
dengan cadangan yang ada. Pindahkan pesawat dari satu parkir ke yang
lain butuh waktu. Lebih dari lima jam, sementara situasi tidak
terkendali.

 Pengorganisasian ( Organizing )
Lion Air mengungkapkan, pihaknya sedikit mengalami kendala refund
tiket karena keterbatasan dana tunai di bandara yang bertepatan hari
libur. “ Kami juga akan memfasilitasi bagi para calon penumpang yang
ingin membatalkan penerbangan dengan melakukan refund ”.

 Pengarahan ( Actuating )
Tidak adanya satu pun staf di lapangan yang sanggup memberikan
kompensasi atau penjelasan. Penumpang bingung harus menunggu
perbaikan atau akan dipindahkan ke pesawat lain.

 Pengawasan ( Controlling )
Tidak adanya pelayanan yang memuaskan penumpang sehingga
penumpang banyak yang terlantar.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi, penyebab keterlambatan penerbangan ( delay ) adalah
terdapatnya tiga pesawat yang mengalami kerusakan, yakni satu pesawat
di Semarang akibat terbentur benda asing ( Foreign Object Damage )
dan pada saat bersamaan dua pesawat di Jakarta tidak siap karena
gangguan teknis. Selain itu, dilaporkan juga bahwa ada tiga pesawat
lainnya yang harus maintenance (perawatan). Sehingga hal inilah yang
memicu terjadinya perlambatan atau delay yang terjadi pada maskapai
lion air.
B. ·Kesimpulan
 Diharapkan perusahaan lion air lebih teliti dalam memeriksa
kelayakan pesawat tersebut, layak atau tidaknya dipakai, dan
mengganti semua keruskan mesin yang tidak layak pakai.
 Diharapkan agar maskapai lion air , agar dapat menegaskan lagi
pemutusan jadwal penerbangan maskapainya, sehingga tidak ada
lagi kekecewaan dari penumpang.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.liputan6.com/bisnis/read/2178772/kemenhub-delay-lion-air-
terparah-dalam-sejarah-penerbangan-ri

https://www.academia.edu/35412667/Skripsi_-
_Hubungan_Delay_karena_Penanganan_Flight_Operation_dan_Penanganan_Tek
nik_dengan_On_Time_Performance_pada_Maskapai_Penerbangan_di_Bandar_U
dara_Soekarno-Hatta_Tahun_2016

Septyan Bayu Anggara ‘’2019’’ insiden dan kasus lion air,


https://www.hipwee.com/travel/kompilasi-7-kontroversi-dan-insiden-lion-air-di-
tahun-2019-banyak-banget-ya-masalahnya/

Anda mungkin juga menyukai