Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TANGGUNG JAWAB MASKAPAI PENERBANGAN LION AIR

TERHADAP PENUMPANG DENGAN DITUNDANYA

KEBERANGKATAN PENERBANGAN

Oleh :

1. Annisa Alutfiah ( 21081566 )


2. Danina Zaky Prayudi (21081152)
3. Siti Fadhilla Wahyu Utami ( 21081110 )
4. Fitrahman ( 21081614 )
5. M Riski Aditya ( 21082669 )
6. Devan ( 20081026 )
7. Fauzan Pelu (20080584)

D3 MANAJEMEN TRANSPORTASI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN
YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunianya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Sistem
Transportasi Udara” Dalam makalah ini kami mengangkat tema yang membahas
tentang “TANGGUNG JAWAB MASKAPAI PENERBANGAN LION AIR
TERHADAP PENUMPANG DENGAN DITUNDANYA KEBERANGKATAN
PENERBANGAN”

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini.
Kepada kedua orang tua yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dan juga
kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapannya,
informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna,
karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah
selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon
maaf. kami menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat
karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Yogyakarta, 29 Mei 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
LATAR BELAKANG.............................................................................................................1
RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................2
TUJUAN PENELITIAN........................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
2.1 faktor penyebab ditundanya keberangkatan penerbangan maskapai Lion Air.................3
2.2 bentuk tanggung jawab maskapai penerbangan Lion Air kepada penumpang dengan
ditundanya keberangkatan penerbangan.................................................................................6
2.3 Hak yang diberikan kepada penumpang jika terjadi delay...............................................6
2.4 Solusi Permasalahan.........................................................................................................8
BAB III.......................................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................8
3.2 Saran.................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................8

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Transportasi udara merupakan sarana perhubungan yang cepat, efisien,


ekonomis, dan nyaman. Hal ini tentunya membuat jasa angkutan udara menjadi
pilihan yang tepat dalam kehidupan dunia modern yang menuntut segala sesuatu
serba cepat dan efisien.

Pada era masyarakat modern saat ini penerbangan merupakan salah satu
transportasi yang sudah banyak digunakan masyarakat saat ini. Hal ini
dikarenakan kebutuhan masyarakat akan transportasi jarak jauh sudah cukup
tinggi baik penerbangan dalam negeri maupun penerbangan luar negeri. Selain itu
harga dari transportasi penerbangan sudah terjangkau oleh masyarakat Indonesia.

Lion Air adalah maskapai penerbangan bertarif rendah (low-cost carrier) yang
beroperasi sejak 30 Juni 2000. Pesawat Lion Air melayani rute domestik dan
internasional, yang menghubungkan berbagai bandar udara di Indonesia ke
Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Australia, India, Jepang dan Arab Saudi.
Maskapai penerbangan yang mengusung slogan "We Make People Fly" ini
tercatat sebagai pelanggan terbesar kedua Boeing. Namun terdapat beberapa
masalah yang sering ditemui dalam sistem pengangkutan udara tersebut, kerugian
yang dialami penumpang salah satunya adalah tertundanya penerbangan atau
sering disebut dengan delay.

Menurut Pasal 1 angka 30 Undang-Undang Penerbangan, keterlambatan


adalah terjadinya perbedaan waktu antara waktu keberangkatan atau kedatangan
yang dijadwalkan dengan realisasi waktu keberangkatan atau kedatangan.
Keterlambatan keberangkatan penerbangan merupakan hambatan angkutan udara.
Waktu keberangkatan sering tertunda bahkan pembatalan tanpa alasan yang logis
dan tanpa pemberitahuan sebelumnya, ini menunjukkan kurang siapnya

1
pengangkut udara dalam penyediaan pesawat udara. Keterlambatan keberangkatan
penerbangan merugikan penumpang, karena tidak dapat tiba ditempat tujuan
sesuai dengan waktu yang diharapkan. Padahal angkutan udara merupakan sektor
vital dalam bidang transportasi.

Pesatnya perkembangan teknologi penerbangan ini, sudah seharusnya


diimbangi dengan kecepatan pelayanan dan jaminan keselamatan dalam industri
penerbangan tanah air. Namun maskapai penerbangan di Indonesia masih sering
mengalami permasalahan terkait keterlambatan maupun pembatalan penerbangan
yang berakibat kerugian terhadap pengguna jasa penerbangan. Seperti kasus
maskapai Lion Air yang sering mengalami keterlambatan penerbangan sampai
saat ini.

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana faktor penyebab ditundanya keberangkatan penerbangan


maskapai Lion Air?
2. Bagaimana bentuk tanggung jawab maskapai penerbangan Lion Air
kepada penumpang dengan ditundanya keberangkatan penerbangan?
3. Apa saja hak yang diberikan kepada penumpang jika terjadi delay?

TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan permasalahan yang dibahas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui faktor penyebab ditundanya keberangkatan
penerbangan maskapai Lion Air.
2. Untuk mengetahui bentuk tanggung jawab maskapai penerbangan Lion Air
kepada penumpang dengan ditundanya keberangkatan penerbangan.
3. Untuk mengetahui hak-hak penumpang akibat dari ditundanya
keberangkatan penerbangan.
4. Memberikan solusi terkait permasalahan yang ada

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 faktor penyebab ditundanya keberangkatan penerbangan maskapai Lion Air

Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala mengakui maskapai


berbiaya murah yang dioperasikan perusahaannya, PT Lion Mentari Airlines, sering
mengalami delay atau keterlambatan jadwal penerbangan. Terkait hal ini, Danang akhirnya
buka-bukaan soal penyebab delay tersebut. keterlambatan jadwal penerbangan itu tak lain
karena frekuensi penerbangan Lion Air sangat tinggi. Saat ini Lion punya 500 frekuensi
penerbangan setiap hari, dengan frekuensi yang tinggi, otomatis pesawat juga memiliki
jadwal rotasi yang padat untuk terbang dari satu bandara ke bandara lain. Dalam satu hari,
satu armada dapat berotasi ke lima kota dengan utilisasi masing-masing 8-9 jam
penerbangan. Danang menerangkan, saat satu pesawat mengalami kendala, hal tersebut
membuka peluang menimbulkan efek domino bagi penerbangan lain yang berada dalam satu
jaring rotasinya. Adapun kendala yang dimaksud antara lain cuaca buruk hingga kondisi
traffic atau lalu-lintas udara. Berdasarkan data On Time Performance (OTP) hasil laporan
Integrated Operation Control Center (IOCC) Lion Air Group, pada kuartal I 2019, PT Lion
Mentari Airliness mencatat OTP rata-rata seluruh maskapainya sebesar 85,78 persen dari
12.300 penerbangan. OTP Lion Air Group pada tahun ini sejatinya lebih tinggi ketimbang
tahu-tahun sebelumnya. Pada kuartal I 2018, OTP Lion Air hanya mencapai 65,3 persen.
Sedangkan pada periode yang sama 2017, ketepatan waktu penerbangan Lion Air 64,6
persen. Pencapaian OTP Lion Air Group masih lebih rendah ketimbang pesaingnya, Garuda
Indonesia Group. Menurut lembaga pemeringkat independen OAG Flightview, ketepatan
waktu penerbangan maskapai pelat merah di atas 96 persen. OTP dihitung berdasarkan
ketepatan waktu saat kedatangan dan keberangkatan dengan batas keterlambatan tak kurang
dari 15 menit dari jadwal yang ditentukan.

PT Lion Mentari Airlines mengungkapkan ada banyak faktor penyebab penundaan


penerbangan (delay). Faktor yang menjadi penyebab delay tersebut ada yang bisa dikontrol,
tetapi ada juga ada yang tak bisa dikontrol. Dalam delay code IATA ada banyak item. Ada
yang controllable, tapi juga ada yang tidak. Artinya, banyak penyebab delay itu. IATA sudah
memiliki standarnya Untuk delay yang terjadi kepada Lion Air biasanya disebabkan oleh
masalah yang masih terkontrol. Masalah tersebut seperti penumpang yang terlambat check-in.

3
Namun, pernah juga Lion Air mengalami delay karena faktor yang tidak bisa dikontrol,
seperti cuaca yang buruk, sehingga membuat pesawat menunda penerbangan atau pesawat
tidak bisa mendarat dan harus mendarat di bandara lain. karena waktu pendaratan molor,
maka akan memakan waktu kerja pilot dan kru pesawat, sementara jam kerja, untuk menjaga
keamanan, tidak bisa memaksa kembali melakukan penerbangan. Karena itu, harus ada
pergantian kru pesawat, dalam pergantian kru tersebut membutuhkan persiapan.

4
2.2 bentuk tanggung jawab maskapai penerbangan Lion Air kepada penumpang
dengan ditundanya keberangkatan penerbangan

Tanggung jawab maskapai kepada penumpang atas keterlambatan penerbangan berdasarkan


Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut
Angkutan Udara. Dalam Pasal 10 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun
2011 tentang tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara, menyebutkan beberapa
tanggung jawab yang harus diberikan kepada penumpang atas terjadinya
keterlambatan, yang terdiri dari:

a. Keterlambatan lebih dari 4 jam diberikan ganti rugi sebesar Rp 300.000 per
penumpang.
b. Diberikan ganti kerugian sebesar 50 persen dari ketentuan huruf apabila
pengangkut menawarkan tempat tujuan lain yang terdekat dengan tujuan
penerbangan akhir penumpang (re-routing), dan pengangkut wajib
menyediakan tiket penerbangan lanjutan atau menyediakan transportasi lain
sampai ke tempat tujuan apabila tidak ada moda transportasi selain angkutan
udara.
c. Dalam hal dialihkan kepada penerbangan berikutnya atau penerbangan milik
Badan Usaha Niaga Berjadwal lain, penumpang dibebaskan dari biaya
tambahan, termasuk peningkatan kelas pelayanan (up grading class) atau
apabila terjadi penurunan kelas atau sub kelas pelayanan, maka terhadap
penumpang wajib diberikan sisa uang kelebihan dari tiket yang dibeli.
tanggung jawab maskapai kepada penumpang atas keterlambatan penerbangan
berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Angkutan Udara.

Dalam Pasal 36 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2008 tentang


Penyelenggaraan Angkutan Udara, menyebutkan beberapa tanggung jawab yang harus
diberikan kepada penumpang atas terjadinya keterlambatan, yang terdiri dari:

A. Keterlambatan lebih dari 30 menit sampai dengan 90 menit, perusahaan angkutan


udara niaga berjadwal wajib memberikan minuman dan makanan ringan
B. Keterlambatan lebih dari 90 menit sampai dengan 180 menit, perusahaan angkutan
udara niaga berjadwal wajib memberikan minuman, makanan ringan, makan siang

5
atau malam dan memindahkan penumpang ke penerbangan berikutnya atau ke
perusahaan angkutan udara niaga berjadwal lainnya, apabila diminta oleh penumpang
C. Keterlambatan lebih dari 180 menit, perusahaan angkutan udara niaga berjadwal
wajib memberikan minuman, makanan ringan, makan slang atau malam dan apabila
penumpang tersebut tidak dapat dipindahkan ke penerbangan berikutnya atau ke
perusahaan angkutan udara niaga

6
2.3 Hak yang diberikan kepada penumpang jika terjadi delay

Hak penumpang yang mengalami penundaan penerbangan kategori 1

Apabila penumpang mengalami delay kategori 1 atau penundaan penerbangan selama 30-60
menit, penumpang berhak mendapatkan kompensasi berupa minuman ringan. Jika pihak
maskapai tidak memberikan, penumpang boleh menegur atau mengingatkan pihak
maskapai.Jangan ragu untuk menegur pihak maskapai karena ini adalah hak yang telah
penumpang dapatkan sesuai aturan pemerintah.

Hak penumpang yang mengalami penundaan penerbangan kategori 2

Jika penumpang mengalami penundaan kategori ke 2 atau selama 61-120 menit, penumpang
berhak mendapatkan kompensasi berupa minuman dan makanan ringan (snack). Biasanya
maskpai akan memberikan secara menyeluruh kepada penumpang. Jadi tidak usah khawatir
kehausan saat menunggu keterlambatan pesawat terbang.

Hak penumpang yang mengalami penundaan penerbangan kategori 3

Apabila penumpang mengalami penundaan penerbangan kategori 3 atau selama 121-181


menit maka penumpang berhak untuk mendapatkan hak atau kompensasi minuman dan
makanan berat atau heavy meal. Jadi, penumpang tidak akan kelaparan dan kehausan saat
menunggu pesawat delay.

Hak penumpang yang mengalami penundaan penerbangan kategori 4

Saat mengalami penundaan penerbangan kategori 4 atau selama 181-240 menit, maka
kompensasi yang bisa diterima oleh penumpang berupa minuman, makanan ringan (sncak)
dan makanan berat (heavy meal). Jika maskapai tidak memberikan hak dan kompensasi ini
alangkah baiknya menegur karena menunggu selama 4 jam itu sangat melelahkan dan
membosankan.

Hak penumpang yang mengalami delay pesawat kategori 5

Apabila mengalami penundaan penerbangan kategori 5 atau lebih dari 240 menit maka
penumpang berhak mendapatkan ganti tugi sebesar Rp 300 ribu berupa uang tunai. Bisa
ditransfer ke rekening penumpang atau voucher yang dapat diuangkan. Pengiriman uang dan
pemberian voucher senilai Rp 300 ribu ini akan dikirim atau ditransfer maksimal 3 x 24 jam
sejak keterlambatan penerbangan terjadi. Jadi mohon bersabarlah.

6
Hak penumpang yang mengalami delay pesawat kategori 6

Sementara itu untuk kasus kategori 6 atau pembatalan penerbangan maka maskapai wajib
memindahkan penumpang ke penerbangan berikutnya atau mengembalikan seluruh biaya
tiket (refund) penerbangan. Jika hak penumpang tidak diberikan, Kamu bisa komplain terkait
hak penumpang pada kategori 6 ini kepada General Manager, Station Manager, staf atau
pihak lain yang mewakili maskapai yang Kamu gunakan.

6
2.4 Solusi Permasalahan

Tindakan pertama yang dapat dilakukan perusahaan penerbangan tidak ada lain ya
melaksanakan program maintenance sebaik-baiknya, agar pesawatnya selalu ada dan siap
dioperasikan.

Kedua, kesiapan kru. Jika kru di kokpit maupun kabin tidak ada atau tidak hadir pada
waktunya, tentu yang menjadi pertanyaan adalah siapa yang akan mengoperasikan suatu
penerbangan. Kesiapan kru tentu tergantung pada cukup atau tidaknya jumlah kru yang akan
mengawasi seluruh operasi penerbangan, termasuk memperhitungkan maximum duty hours
crew. Penjadwalan kru dengan menggunakan software hanyalah alat bantu untuk
memudahkan pengaturan jadwal kerja kru. Jika jumlah kru kurang, tentunya software apa pun
tidak akan ada gunanya. Untuk menjamin keberadaan kru kala pesawat akan terbang,
persoalan kemacetan juga sudah harus dipertimbangkan kala menjemput kru sehingga mereka
tiba tepat waktu.

Ketiga, jadwal penerbangan. Umumnya, perusahaan penerbangan membuat jadwal


penerbangan yang padat karena memaksimalkan utilisasi pesawat dan menetapkan ground
time yang pendek. Ground time adalah waktu di darat antara kedatangan dan keberangkatan.
Jika ingin memperbaiki on time performance, perusahaan penerbangan mau tidak mau harus
meninjau ulang dan mengoreksi jadwal penerbangannya.

Perusahaan penerbangan yang terlalu sering terlambat harus melakukan pembenahan interval.
Selain itu, kompemsasi yang diberikan karena keterlambatan jangan sampai mengecewakan
konsumen sehingga ridak mampu mengurangi kekesalan penumpang.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang diuraikan diatas, maka penulis simpulkan:

1. Faktor yang menjadi keterlambatan penerbangan Lion Air yaitu: Faktor operasional reason,
kondisi dari performance crew pesawat, kondisi performance staf ground handling yang
menghendel seluruh kegiatan operasioanal didarat terhadap pelayanan jasa transportasi.
faktor force majeure merupakan suatu bencana alam yang tidak dapat dihelakkan dan
diperhitungkan sebelumnya faktor eksternal ini terjadi diluar kekuasaan manusia, contoh:
kondisi cuaca buruk, banjir, gempa bumi, bencana asap, dan faktor alam lainya.

2. Bentuk tanggung jawab maskapai Lion Air terhadap keterlambatan penerbangan yaitu
memberikan kompensasi mengacu kepada Peraturan Menteri Perhubungan pasal 10 Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011 tentang tanggung Jawab Pengangkut Angkutan
Udara dan dalam pasal 36 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Angkutan Udara.

3. Upaya penumpang Lion Air yang mengalami keterlambatan penerbangan untuk


mendapatkan haknya. Karena ada 6 kategori hak yang diberikan kepada penumpang jika
mengalami keterlambatan penerbangan.

6
3.2 Saran

1. Seharusnya pihak maskapai Lion Air mengatur dengan baik bidang manajemenya
sehingga tidak ada lagi kesalah-kesalahan dan tidak lagi sering mengalami
keterlambatan pesawat, dan pihak maskapai penerbangan seharusnya meningkatkan
profesionalisme kinerja dalam hal penanganan penumpang jika terjadi keterlambatan
penerbangan agar hakhak penumpang dapat terpenuhi.
2. Seharusnya adanya perhatian dari pemerintah khusunya Direktorat Jendral
Perhubungan Udara sebagai pembina yang mengatur, mengendalikan dan mengawasi
pengangkutan udara terhadap maskapai penerbangan yang memberikan pelayanan
buruk kepada penumpang pesawat dengan memberikan sanksi tegas terhadap
maskapai penerbangan jika tidak bertanggung jawab kepada penumpang yang
mengalami keterlambatan penerbangan, dan penumpang hendaknya mengetahui dan
paham atas pengaturan penerbangan komersial agar mempermudah penumpang dalam
menuntut kerugian.

6
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, L. D. (2017, April 3). Dua Masalah Utama Kenapa Lion Air Sering Delay. Diambil kembali dari
https://www.viva.co.id/amp/berita/bisnis/901159-dua-masalah-utama-kenapa-lion-air-
sering-delay.

detiknews.com. (2011, Juni 8). Maskapai yang Sering Delay Harus Lakukan Pembenahan Internal.
Diambil kembali dari https://news.detik.com/berita/d-1655672/maskapai-yang-sering-delay-
harus-lakukan-pembenahan-internal.

neliti.com. (2016). Tanggung Jawab Maskapai Penerbangan Lion Air Kepada Penumpang Atas
Keterlambatan Penerbangan. Retrieved from
https://www.neliti.com/id/publications/19061/tanggung-jawab-maskapai-penerbangan-lion-
air-kepada-penumpang-atas-keterlambatan.

Sulistiarmi, W. (n.d.). Phinemo.com: Hak dan Kompensasi yang Bisa Diterima Penumpang Saat
Pesawat Delay. Retrieved from https://phinemo.com/hak-dan-kompensasi-saat-pesawat-
delay/.

Tempo.com. (2019, Agustus 9). Sering Delay, Lion Air Akhirnya Buka Rahasia Penyebabnya. Diambil
kembali dari https://bisnis.tempo.co/amp/1234024/sering-delay-lion-air-akhirnya-buka-
rahasia-penyebabnya.

UII. (t.thn.). TANGGUNG JAWAB LION AIR ATAS KETERLAMBATAN. dspace.uii.ac.id.

Unand. (n.d.). BAB IV. scholar.unand.ac.id.

Anda mungkin juga menyukai