Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERAN PETUGAS APRON MOVEMENT CONTROL (AMC) DALAM MELAKUKAN

PENGAWASAN TERHADAP BAHAYA HEWAN LIAR DI AREA AIR SIDE DI BANDAR

UDARA INTERNASIONAL RAJA HAJI FISABILILLAH TANJUNGPINANG

“Makalah Ini Disusun Untuk Tugas Mata Kuliah

Airport Operational Management”

Disusun Oleh :

Dinda Septia Permata Putri

20090071

PROGRAM STUDI D-IV MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN

YOGYAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Swt. Karena atas berkat rahmat dan hidayah dari-Nya saya

mampu untuk menyelesaikan tugas makalah Airport Operational Management yang telah di

tugaskan kepada saya sebagai bentuk pemenuhan tugas dari matakuliah Airport Operational

Management dalam bentuk makalah yang berjudul “PERAN PETUGAS APRON MOVEMENT

CONTROL (AMC) DALAM MELAKUKAN PENGAWASAN TERHADAP BAHAYA HEWAN

LIAR DI AREA AIR SIDE DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL RAJA HAJI

FISABILILLAH TANJUNGPINANG” dalam keadaan baik, sehat wal’afiat sehingga mampu

menyelesaikan dengan sebaik mungkin. Serta tidak lupa pula shalawat beriring salam kita

sampaikan kepada junjungan besar kita yaitu Nabi Muhammad Saw. Beserta para sahabat-sahabat

nabi besar kita.

Selanjutnya pada kesempatan kali ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada pihak-pihak terkait yang turut berkontribusi besar dalam proses penyusunan serta

penyelesaian makalah ini. Tanpa mengurangi rasa hormat saya sebagai penulis, saya ingin

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Terima kasih kepada ibu Hj. Vidyana Mandrawaty, S.E., M M selaku Ketua STTKD

Yogyakarta.

2. Terima kasih kepada bapak Erwhin Irmawan, S.Si., M.Cs. selaku Wakil Ketua I bidang

akademik STTKD Yogyakarta.

3. Terima kasih kepada bapak Djoko Widagdo, S.E., M.M selaku Ketua Prodi D-IV

Manajemen Transportasi Udara STTKD Yogyakarta.


4. Terima kasih kepada ibu Rezty Fauziah Novianty Z., M.M. Tr Selaku dosen pengampu

mata kuliah Airport Operational Management (AOM) STTKD Yogyakarta.

5. Terima kasih kepada orang tua saya yang dengan bekerja keras demi memberikan masa

depan yang baik, cerah dan gemilang kepada saya tanpa kenal lelah dan selalu

mengusahakan yang terbaik untuk saya, serta selalu mendukung, memotivasi dan yang

terutama ialah selalu berdo’a untuk kebaikan, keselamatan saya dalam meraih serta

menjalankan masa depan saya.

6. Terima kasih kepada teman-teman saya yang turut saling membantu melengkapi dan

menyemangati satu sama lain untuk tetap semangat meraih kesuksesan.

7. Terima Kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu dalam

penulisan makalah ini yang telah membantu saya dalam langkah menyusun makalah ini.

Saya selaku penulis dalam makalah ini sangat dengan sadar menyadari bahwa penulisan

ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya selaku penulis sangat senang apa bila

mendapat saran dan kritikan dalam penulisan ini agar kedepannya dapat di perbaiki dan di

evaluasi lagi terutama kepada penulis selanjutnya agar dapat melanjutkan penulisan makalah

ini dengan sangat baik di masa yang akan datang. Penulis juga ingin mengucapakan terima

kasih kepada pembaca yang telah bersedia membaca penulisan makalah ini, serta penulis juga

mengharapkan agar penulisan ini dapat berguna bagi kita semua.

Yogyakarta, 10 Desember 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pergerakan moda transportasi udara menjadi begitu sangat cepat pertumbuhannya di masa

perbaikan ekonomi pasca berdampak dari adanya pandemi yang membuat seluruh tatanan

pergerakan perekonomian menurun. Bahkan tidak dapat di hindari bahwa dunia penerbangan juga

sangat berdampak pada saat itu. Namun pada saat ini pertumbuhan di dunia penerbangan mulai

tampak membaik dan terus memperbarui peraturan-peraturan yang ada sesuai dengan

perkembangan. Dunia industri penerbangan ini sendiri merupakan transportasi paling aman di

dunia dengan tingkat kecelakaan yang minim dengan selalu mengedepankan aspek keselamatan

penerbangan menjadi satu hal yang harus di utamakan.

Dalam suatu bangunan bandara sebagai tempat operasional pergerakan penumpang dan

pesawat udara tentu terbagi dalam dua batasan pembagian yaitu sisi darat (Land side) yang terdiri

dari mulai dari keberangkatan ketika penumpang sampai ke bandara, counter check-in, toilet,

masjid, musholla dan lainnya tempat umum yang dapat di akses oleh siapa saja. Namun pada sisi

udara (Air side) seperti daerah ruang tunggu steril, kawasan apron atau yang menjadi moda

pergerakan pesawat udara yaitu hanya orang-orang yang memiliki kepentingan dan izin khusus

yang dapat beroperasi di dalamnya dengan dilengkapi beberapa persyaratan sesuai dengan

ketentuan yang ada. Jika orang tersebut penumpang maka ketika hendak memasuki ruang tunggu

harus melewati pemeriksaan dan di buktikan dengan adanya boarding pass penumpang dan jika ia

petugas maka di buktikan dengan penggunaan ID Pass bandara yang ia miliki.

Dalam pembahasan kali ini penulis dalam makalah ini tertarik untuk membahas tentang

permasalahan yang ada di sisi udara (Air side) wilayah airside adalah wilayah terbatas yang

menjadi akses tempat untuk naik turun penumpang, take off dan landing pesawat, bongkar muat
barang, pengisian bahan bakar avtur dan lain sebagainya sesuai dengan ketentuan yang diatur

dalam perundang-undangan penerbangan.

Pada sisi air side ini tentu tidak terlepas dari adanya peran pengawasan dari petugas Apron

Movement Control (AMC). Peran Apron Movement Control (AMC) tersebut harus memastikan

bahwa semua pergerakan operasional penerbangan harus berjalan dengan aman nyaman dan

selamat sesuai dengan semboyan nomor satu yaitu mengutamakan keselamatan. Maka dari itu

peran Apron Movement Control (AMC) melakukan pengawasan untuk area air side agar selalu

dalam posisi clear.

Namun pada saat dilakukan observasi di lapangan di temukannya permasalahan hewan liar

yang memasuki kawasan sisi udara yaitu runway. Hewan tersebut terkadang seperti peliharaan

masyarakat yang ada di sekitar bandara dikarenakan letak bandara tersebut di tengah kota dan

pemukiman masyarakat dan hewan liar seperti ular, elang serta hewan lainnya yang berasal dari

hutan yang ada. Meskipun tidak setiap saat pada saat inspeksi di temukan hewan-hewan tersebut

tetapi tetap saja sangat berbahaya karena dapat mengganggu keselamatan penerbangan. Maka dari

hasil temuan tersebut pembahasan penulisan dalam makalah ini adalah berfokus kepada peran

Apron Movement Control (AMC) dalam melakukan pengawasan terhadap hewan-hewan liar

tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana terkait peran Apron Movement Control AMC dalam melakukan pengawasan

terhadap hewan liar tersebut?

2. Bagaimana solusi yang dilakukan petugas Apron Movement Control (AMC) untuk

penanganan hewan liar tersebut?


C. Tujuan Penulisan

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah bertujuan untuk membahas dan menjawab dari

rumusan masalah yang ada. Mampu memberikan gambaran serta menambah wawasan dan literatur

yang diharapkan dapat membantu penulis makalah selanjutnya agar dapat dilakukan dengan lebih

sempurna.

D. Batasan Masalah

Batasan permasalahan di berikan agar pembahasan dapat berfokus sesuai dengan

pembahasan pada rumusan masalah yang ada agar dapat lebih mudah di pahami oleh pembaca.

Serta pembahasan dapat lebih terfokuskan kepada pembahasan masalah yang ada.

E. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan yang ada pada makalaj ini adalah bertujuan untuk menambah

litelatur bacaan dan mampu untuk menambah wawasan kepada siapapun yang membaca serta di

harapkan mampu untuk menjadi bahan masukan untuk mengatasi masalah dari permasalahan yang

ada.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bandar Udara

Bandar Udara menurut Undang-Undang Penerbangan Nomor 1 Tahun 2009 adalah suatu

tempat di daratan maupun di perairan yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan

lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang dan tempat perpindahan antar intra dan

antar moda transportasi yang di lengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan

serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.

Menurut annex 14 dari ICAO Bandar Udara adalah daerah tertentu di daratan atau perairan

termasuk banguna, instalasi dan peralatan yang diperuntukkan baik secara Sebagian maupun

keseluruhan untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat. Definisi secara harfiah

Bandar Udara adalah lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan

kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat.

Bandar Udara yang berdiri wajib untuk memiliki dan mengikuti aturan dan

mengedapankan keselamatan dalam segala aspek operasional yang ada di dalamnya, dengan

menggunakan SDM yang berkompeten pada masing-masing lini yang di butuhkan sesuai pada

kebutuhan pergerakan demi kelancaran suatu penerbangan denga naman, nyaman dan selamat

dengan segala kegiatan yang ada berpacu kepada aturan dan SOP yang ada dan telah di tetapkan

sesuai dengan ketentuan.

B. Apron Movement Control (AMC)

Apron Movement Control (AMC) merupakan unit terpenting yang di miliki oleh setiap

masing-masing Bandar Udara, unit ini bertanggung jawab penuh dan mempunyai wewenang
terhadap perizinan segala aktivitas maupun kegiatan yang ada di sisi udara, setiap orang yang ingin

beroperasi di sisi udara harus mendapatkan izin dari pihak unit tersebut. Segala yang ada di sisi

udara tidak luput dari pengawasan unit Apron Movement Control (AMC).

Unit Apron Movement Control (AMC) memiliki wewenang untuk mengawasi segala

pergerakan pesawat, pergerakan kendaraan non-pesawat, orang hingga barang di apron. Seluruh

pengawasan tersebut di catat dan di laporkan kepada Air Traffic Control (ATC) agar proses

penerbangan berjalan dengan lancar.

Apron Movement Control (AMC) juga dalam hal menjamin agar proses penerbangan

berjalan dengan lancar dan aman perlu melakukan pengamanan terhadap apapun jenis barang

maupun hewan yang di nilai sebagai objek yang dapat mengganggu keselamatan dan kelancaran

penerbangan. Bagian-bagian dai air side yang menjadi fokus pengawasan unit Apron Movement

Control (AMC) dari adanya bahaya hewan liar dan objek lain yang dapat mengganggu kelancaran

penerbangan terdiri dari apron, taxi-way dan runway.

C. Solusi Permasalahan Air Side

A. Bagaimana terkait peran Apron Movement Control (AMC) dalam melakukan pengawasan

terhadap hewan liar tersebut?

Pengawasan yang di lakukan oleh tim Apron Movement Control (AMC) dalam menangani

hewan liar tentunya beroperasi sesuai dengan SOP yang di terapkan. Pengawasan itu sendiri

dilakukan seperti dengan dilakukannya inspeksi runway dan keseluruhan sisi udara sebelum apron,

taxy-way dan runway dan lainnya siap di gunakan harus di pastikan dalam kondisi yang clear dari

apapun yang dapat mengancam keselamatan penerbangan. Inspeksi di lakukan dengan

menggunakan mobil follow me car. Mobil tersebut bukan hanya sebagai sarana melakukan
pengawalan terhadap pesawat dan sebagainya, tetapi mobil ini juga berfungsi untuk melakukan

pengawasan terhadap hewan liar tersebut. Setiap pagi akan ada petugas Apron Movement Control

(AMC) yang melakukan pengecekan dan segalanya di pastikan dalam keadan clear dan siap

digunakan. Apabila di dapati hewan liar maka unit tersebut akan melakukan pengusiran hewan

tersebut dengan menggunakan mobil tersebut contoh halnya ketika ada seekor burung elang yang

berada di runway tersebut. Untuk pengawasan benda lainnya yang di nilai dapat mengganggu

keselamatan dan keamanan penerbangan setiap seminggu sekali unit ini bersama dengan petugas

ground handling/ramp melakukan pengecekan dengan berjalan menyisiri kawasan apron untuk

membersihkan kawasan tersebut dari adanya batu, baut, sisa karet ban dan lainnya yang biasa

disebut dengan Foreign Object Debris (FOD).

Apabila FOD di temukan seperti baut, dan serpihan maintenance pesawat lainnya maka pihak

ground dalam hal ini harus menjadi perhatian khusus agar dapat lebih memastikan kinerja yang di

lakukan dan di pastikan setelah kegiatan perbaikan dilakukan agar dapat di pastikan tidak ada

barang tertinggal di kawasan apron.

B. Bagaimana solusi yang dilakukan petugas Apron Movement Control (AMC) untuk

penanganan hewan liar tersebut?

Solusi yang dapat dilakukan pihak unit Apron Movement Control (AMC) untuk menangani

hewan liar tersebut adalah perlu dilakukannya kerja sama dengan penduduk setempat yang

bermukiman di area bandara untuk turut berkontribusi menjamin keamanan dan kelancaran

penerbangan dengan cara memberikan pengawasan khusus terhadap hewan-hewan peliharaan

mereka agar dapat di buatkan kendang maupun kawasan bermain hewan peliharaan tersebut

dengan peralatan dan bangunan yang memadai agar hewan tersebut tidak merambah masuk ke
area sisi udara bandara yang dimana ketika hal tersebut sering terjadi maka akan mengganggu

proses operasional penerbangan dan tidak berjalan dengan lancar.

Solusi lain yang harus dilakukan adalah pihak unit Apron Movement Control (AMC) di temani

dengan pihak pengelola bandara atau yang berwenang untuk rutin mengagendakan pengecekan

keseluruhan sisi udara seperti pagar pembatas antara area bandara dengan hutan ataupun

pemukiman masyarakat, hal tersebut diharapkan mampu untuk menekan adanya bahaya hewan

liar yang masuk ke dalam sisi udara.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan pada pembahasan makalah ini adalah dapat di lihat bahwa unit Apron

Movement Control (AMC) memiliki peranan penting dalam menjamin keamanan dan kelancaran

penerbangan di dalam suatu bandara. Adanya permasalahan dan bahaya dari hewan liar maupun

objek asing yang di temukan atau berada di sisi udara dapat mengancam keselamatan dan

kelancaran penerbangan. Segala sesuatu pergerakan maupun kejadian yang ada di sisi udara

menjadi tanggung jawab penuh unit tersebut, selain itu perlu adanya pengecekan pada bangunan

atau batas-batas bandara perlu di perhatikan untuk keseimbangan dengan kegiatan inspeksi yang

di lakukan setiap pagi sebelum penerbangan di mulai.

B. Saran

Pada pembahasan di makalah ini penulis mengharapkan segala saran maupun yang di

berikan agar dapat di terima dan mampu memberikan kontribusi perkembangan yang signifikan

untuk meningkatkan kualitas keamanan dan menjamin kelancaran operasional pesawat udara.

Penulis juga mengharapkan agar kegiatan-kegiatan yang mendukung keselamatan dan kelancaran

penerbangan dapat di kembangkan dan di tingkatkan sesuai dengan sop yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Annex 14 ICAO Tentang Bandar Udara.

Perundang-Undangan Penerbangan Nomor 1 Tahun 2009.

https://id-id.facebook.com/angkasapura.airports/posts/apron-movement-control-amc-merupakan-

petugas-yang-bertanggung-jawab-penuh-terhad/894805450723835/ Diakses 11 Desember 2023.

Anda mungkin juga menyukai