Anda di halaman 1dari 23

AUDIT PERAN AVIATON SECURITY (AVSEC) DALAM PENCEGAHAN

KEJAHATAN SESUAI DENGAN SAFETY REGULASI DI BANDAR


UDARA RAJA HAJI FISABILILLAH (RHF)

“Diajukan Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Sistem Manajemen Keselamatan”

Nama : Dinda Septia Permata Putri

NIT : 20090071

PROGRAM STUDI D-IV MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN

YOGYAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Swt. Karena atas berkat rahmat dan hidayah dari-Nya
saya mampu untuk menyelesaikan tugas audit yang telah di tugaskan kepada saya sebagai bentuk
pemenuhan tugas akhir dari matakuliah Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) dalam bentuk
makalah yang berjudul “PERAN AVIATON SECURITY (AVSEC) DALAM PENCEGAHAN
KEJAHATAN SESUAI DENGAN SAFETY REGULASI DI BANDAR UDARA RAJA HAJI
FISABILILLAH (RHF)” dalam keadaan baik, sehat wal’afiat sehingga mampu menyelesaikan
dengan sebaik mungkin. Serta tidak lupa pula shalawat beriring salam kita sampaikan kepada
junjungan besar kita yaitu Nabi Muhammad Saw. Beserta para sahabat-sahabat nabi besar kita.

Selanjutnya pada kesempatan kali ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak terkait yang turut berkontribusi besar dalam proses
penyusunan serta penyelesaian makalah ini. Tanpa mengurangi rasa hormat saya sebagai penulis,
saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Terima kasih kepada ibu Hj. Vidyana Mandrawaty, S.E., M M selaku Ketua STTKD
Yogyakarta.
2. Terima kasih kepada bapak Erwhin Irmawan, S.Si., M.Cs. selaku Wakil Ketua I bidang
akademik STTKD Yogyakarta.
3. Terima kasih kepada bapak Djoko Widagdo, S.E., M.M selaku Ketua Prodi D-IV
Manajemen Transportasi Udara STTKD Yogyakarta.
4. Terima kasih kepada ibu Yulia Aji Puspitasari, S. T., M. T. Selaku dosen pengampu mata
kuliah Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) STTKD Yogyakarta.
5. Terima kasih kepada orang tua saya yang dengan bekerja keras demi memberikan masa
depan yang baik, cerah dan gemilang kepada saya tanpa kenal lelah San selalu
mengusahakan yang terbaik untuk saya, serta selalu mendukung, memotivasi dan yang
terutama ialah selalu berdo’a untuk kebaikan, keselamatan saya dalam meraih serta
menjalankan masa depan saya.
6. Terima kasih kepada teman-teman saya yang turut saling membantu melengkapi dan
menyemangati satu sama lain untuk tetap semangat meraih kesuksesan.
7. Terima Kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu dalam
penulisan makalah ini yang telah membantu saya dalam langkah menyusun makalah ini.

Saya selaku penulis dalam makalah ini sangat dengan sadar menyadari bahwa penulisan
ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya selaku penulis sangat senang apa
bila mendapat saran dan kritikan dalam penulisan ini agar kedepannya dapat di perbaiki
dan di evaluasi lagi terutama kepada penulis selanjutnya agar dapat melanjutkan
penulisan makalah ini dengan sangat baik di masa yang akan datang. Penulis juga ingin
mengucapakan terima kasih kepada pembaca yang telah bersedia membaca penulisan
makalah ini, serta penulis juga mengharapkan agar penulisan ini dapat berguna bagi kita
semua.
Yogyakarta, 29 Juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Penerbangan merupakan salah satu hal yang sangat erat kaitannya dengan mobilitas
masyarakat secara internasional, bepergian menggunakan pesawat udara diyakini mampu
untuk menghemat waktu agar sampai tepat waktu di tujuan. Bahkan moda transportasi
udara ini di yakini aman dan diakui oleh dunia sebagai transportasi yang menjunjung
tinggi keselamatan dan keamanan penerbangan baik di Indonesia maupun di dunia
internasional. Dibandingkan dengan riwayat kecelakaan atau insiden dengan moda
transportasi lain, dunia penerbangan tercatat lebih sedikit mengalami kecelakaan pada
saat operasional dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Pertumbuhan pada
dunia penerbangan juga menunjukkan angka yang signifikan dan membantu
perkembangan pendapatan perekonomian setempat.
Bandar Udara merupakan kawasan di daratan ataupun di perairan dengan batas batas
tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat (Landing) dan lepas
landas (take-off), naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan
intra dan antarmoda transportasi yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan
keamanan penerbangan serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya (Dephub,
2017). Dikarenakan luasnya negara Indonesia dan merupakan negara kepulauan terbesar
di dunia, dalam pengelolaan bandar udara di bagi menjadi dua pengelola yaitu PT.
Angkasa Pura I yang bertugas mengelola seluruh bandar udara yang berada di wilayah
bagian tengah dan bagian timur negara republik Indonesia sedangkan PT. Angkasa Pura
II bertugas mengelola seluruh bandar udara yang berada di dalam kawasan barat negara
republik Indonesia.
Bandara atau sering kita sebut dengan Bandar Udara juga merupakan pintu akses masuk
yang sangat dan harus di jaga dengan ketat dimana di dalamnya terdapat proses keluar
masuk penumpang dari berbagai daerah dengan keperluan yang berbagai macam. Maka
dari itu di perlukannya pengawasan yang ketat untuk tetap menjamin keamanan dan
keselamatan di bandara tersebut maupun di dalam sebuah penerbangan agar dapat
beroperasional dengan aman, nyaman dan selamat.
Keselamatan Penerbangan adalah suatu keadaan terpenuhinya persyaratan keselamatan
dalam pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara, bandar udara, angkutan udara,
navigasi penerbangan, serta fasilitas penunjang dan fasilitas umum lainnya. Keamanan
dan keselamatan penerbangan adalah suatu kondisi untuk mewujudkan penerbangan
dilaksanakan secara aman dan selamat sesuai dengan rencana penerbangan. Keamanan
penerbangan merupakan keadaan terwujudnya dari penyelenggaraan penerbangan yang
bebas dari gangguan dan/atau tindakan yang dapat melawan hukum.
AVSEC berdasarkan Peraturan Direktur Jendral Perhubungan Udara dengan Nomor
SKEP 2756/XII/2010 harus memiliki tanda keahlian khusus yang disebut dengan
LISENCE/ SERTIFIKAT / STKP (Surat Tanda Kecakapan Petugas). Avsec bertugas di
bandara baik bandara domestik maupun International untuk penempatan daerah public,
daerah Tertutup dan daerah terbatas. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor PM 137
Tahun 2015 “Personel Aviation Security Adalah Personel Yang Telah Dan Wajib
Memiliki Lisensi Atau Surat Tanda Kecakapan Tugas”. Avsec memiliki tugas penting
salah satunya untuk melindungi penerbangan sipil terhadap tindakan melawan hukum
baik oleh pesawat udara, instalasi, awal pesawat di darat, konsumen ataupun penumpang.
Biasanya petugas dari AVSEC bandara bisa dilihat di bagian mesin x-ray yang mana
proses tersebut wajib dilalui oleh penumpang saat melakukan check in ataupun boarding
di sebuah bandara. Bisa dikatakan bahwa AVSEC menjadi bagian petugas keamanan
penerbangan, dimana sudah melalui proses pendidikan keamanan sehingga memberikan
kinerja terbaik pada semua aspek penerbangan. Kinerja dari AVSEC sudah diatur dalam
regulasi legalisasi internasional ataupun nasional sehingga lisensi hingga surat izin
kecakapan personel harus ada dari sebuah bandara AVSEC. Peraturan surat-surat resmi
langsung diturunkan oleh pemerintah kemudian menjadi pedoman dalam menjalankan
pekerjaannya di setiap keamanan bandara.
Petugas Aviation Security (AVSEC) dalam hal ini menjadi garda terdepan di dalam
sebuah operasional bandara serta penerbangan untuk menjamin keamanan, kenyamanan
dan keselamatan di dalam sebuah bandara maupun sebuah penerbangan. Namun hal itu
juga harus di dukung oleh alat-alat operasional yang baik dan canggih sesuai dengan
perkembangan di dunia penerbangan serta pemahaman, ketegasan dan kebijaksanaan
yang tepat di lapangan. Seorang petugas avsec harus dengan cekatan dan berani
mengambil keputusan hukum apa bila ada suatu insiden atau pelanggaran yang terjadi di
area bandara yang dapat menyebabkan terjadinya hal-hal tidak di inginkan dan
membahayakan, hal itu tentu telah sesuai standar operasional prosedur penebangan baik
nasional maupun internasional. Mengingat dunia penerbangan masih sering terjadi hal-
hal yang tidak di inginkan yaitu seperti adanya penyelundupan, bercanda tentang adanya
bom di bandara, membawa benda yang dilarang untuk dibawa pada saat penerbangan,
membawa zat, barang ataupun benda yang dapat membahayakan penerbangan atau di
atas batas jumlah yang di perbolehkan untuk di angkut ke dalam pesawat udara dan lain
sebagainya yang menjadi alasan mengapa perlu dilakukannya audit dalam hal ini untuk
menjamin sistem keamanan dan keselamatan yang ada di bandar udara Internasional Raja
Haji Fisabilillah Tanjungpinang tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja perencanaan audit pada unit avsec dalam menjaga sistem keamanan dan
keselamatan di Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah.
2. Apa saja aspek yang pada audit dalam unit Avsec di Bandar Udara Internasional
Raja Haji Fisabilillah.
3. Apa strategi pelaksanaan audit yang ada pada unit Avsec di Bandar Udara Raja
Haji Fisabilillah.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perencanaan audit pada unit Avsec di Bandar Udara
Internasional Raja Haji Fisabilillah.
2. Untuk mengetahui aspek yang akan pada audit pada unit Avsec yang ada di
Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah.
3. Untuk mengetahui startegi audit pada unit Avsec di Bandar Udara Internasional
Raja Haji Fisabilillah.
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah pada tugas akhir matakuliah Sistem Manajemen
Keselamatan (SMK) ini memiliki tujuan penting yang harus di pahami oleh kita semua di
dalam dunia atau lingkungan bekerja, maupun sebagai pengetahuan yang harus di bekali
oleh setiap masing-masing dari kita untuk selalu mengutamakan Sistem Manajemen
Keselamatan ini di dalam segala bidang. Sistem manajemen kesehatan dan keselamatan
kerja (SMK3) disebut sebagai kegiatan berkaitan dengan pengendalian risiko yang
berkaitan dengan menciptakan lingkungan kerja yang aman, efisien dan produktif.

Adapun manfaat lainnya dalam penulisan makalah ini adalah:


1. Manfaat bagi penulis makalah.
Menambah wawasan serta pengetahuan dan mengembangkan informasi terkait
tentang bagaimana sistem penerapan Sistem Manajemen Keselamatan yang di
laksanakan oleh petugas avsec dalam rangka untuk menjamin sistem keamanan dan
keselamatan di Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang.
2. Manfaat bagi pembaca makalah.
Manfaat untuk si pembaca makalah ini adalah bertujuan untuk membuka cakrawala
pandangan dan pengetahuan kepada masyarakat tentang bagaimana pentingnya
menerapkan sistem manajemen keselamatan di dalam kehidupan sehari-hari dan
berguna sebagai tinjauan acuan untuk penulis selanjutnya sebagai mana dengan
harapan penulis bahwa penulisan makalah ini dapat menjadi acuan awal untuk penulis
selanjutnya agar menghasilkan penulisan makalah yang lebih baik dari sebelumnya
dengan menyesuaikan perkembangan dan keadaan dilapangan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perencanaan Audit
Perencanaan audit merupakan pemeriksaan secara sistematis dan independen yanh
dilaksanakan terhadap pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan untuk mengukur suatu
hasil kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam penerapan sistem
manajemen keselamatan (SMK) di perusahaan maupun lingkungan kerja.
Bandar Udara yang beroperasi diwajibkan untuk memenuhi dan mematuhi segala
peraturan dan regulasi penerbangan yang telah di tetapkan. Setiap Bandar Udara yang
beroperasional juga harus memenuhi kriteria khusus yang harus terpenuhi baik dari segi
sisi fasilitas yang di gunakan, wilayah operasional dan sumber daya manusia yang
memiliki kompetensi maupun keahlian khusus pada bidangnya untuk mengendalikan dan
memberikan pelayanan penerbangan terhadap penumpang. Adapun hal tersebut
diharuskan agar terpenuhi dan sesuai dengan standar operasional prosedur, sesuai standar
dan pemenuhan fungsi lainnya, fungsi dari audit ini berguna untuk sebagai pengontrol
terkait pengawasan keamanan dan keselamatan guna menghindari terjadinya hal yang
tidak sesuai.
Dalam perencanaan audit ini melibatkan tim audit kinerja Bandar Udara Internasional
Raja Haji Fisabilillah yang telah bertugas sebagai petugas yang akan melakukan audit.
Adapun bagian tim audit tersebut adalah:
 Pihak Internal
Dalam pihak internal ini terdiri atas entitas yang memiliki kewenangan untuk
melakukan audit, pihak internal tersebut antara lain adalah pihak dari dalam yaitu
di tetapkannya manajer audit selaku yang berpihak sebagai utusan dari perusahaan
yang memiliki tanggung jawab serta mengkoordinasikan dengan anggota lainnya
demi kelancaran kegiatan audit tersebut, pihak internal atau auditor internal
dibawah naungan pimpinan manajer audit, mereka melakukan pengevaluasian
terhadap regulasi dan peraturan yang berlaku, serta dapat mengidentifikasi aspek
lainnya yang dapat menimbulkan resiko bagi perusahaan. Dalam melakukan
audit, tentu akan terbentuk namanya tim audit, yaitu :
- Ketua Tim

Bertugas untuk memimpin dan mengkoordinir segala kegiatan tim audit


secara efektif dan objektif serta wajib bertanggung dan bertugas untuk
menyusun rencana audit, melatih anggota, mengkoordinir penyusunan
terhadap daftar periksa, memimpin pelaksanaan audit serta mengarahkan hasil
penyusunan laporan audit tersebut.

- Sekretaris Tim

Mrmiliki tugas untuk segala bentuk hal surat menyurat dan bahan tulisan yang
diperlukan tim, memproses penyusunan laporan, mencatat semua hasil temuan
dan rekomendasi selama proses audit di berlangsungkan dan kembali
memproses hasil audit secara cermat dan juga lengkap serta turut aktif dalam
diskusi selama pelaksanaan audit berlangsung.

- Anggota Tetap
Mempunyai tugas mengembangkan dan membahas persiapan audit,
pelaksanaan serta pelaporan audit anggota tetap, yang dipilih dari :

B) Chief Avsec Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah


C) Personel Basic Avsec Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah
D) Personel Junior Avsec Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah

Tabel 1.1 Anggota tetap

Nomor Nama Gender Status Lisensi


1. Achmad Tegar L Chief Aviation Security Senior Avsec
(Lisence
Dangerous
Goods)
2. Fhamilia Putri P Admin Aviation Security Junior Avsec
3. Yunita Az-Zahra P Admin Aviation Security Junior Avsec
4. Gustav Pratama L Airport Junior Security Basic Avsec
5. Putra Arashyid L Airport Junior Security Basic Avsec

- Anggota Tidak Tetap

Anggota tetap membantu untuk menganalisa dan memberikan informasi yang


akurat serta objektif kepada tim tetap. Anggota ini akan di panggil jika
diperlukan hal-hal penting lainnya sesuai dengan tugas mereka masing-masing
untuk di bahas secara bersama.

Tabel 1.2 Perencanaan Tim Audit

Nomor Nama Posisi


1. Dinda Septia, S.E., Ketua komite tim audit
M.M
2. Yunita S.Pd., M.M Sekretaris
3. Achmad Tegar Anggota tetap
4. Fhamilia Putri Anggota tetap
5. Yunita Az-Zahra Anggota tetap
6. Gustav Pratama Anggota tetap
7. Putra Arashyid Anggota tetap
8. Galang Prasetyo Anggota tidak tetap
9. Duta Winarta Anggota tidak tetap

Sesuai dengan perencanaan kegiatan bahwa dalam penulisan makalah ini yang akan di audit
adalah peran Avsec itu sendiri dalam menjaga keamanan dan keselamatan penerbangan yang ada
di Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah.

B) Waktu Audit

Dalam project ini kami melakukannya setiap 6 bulan sekali atau pada hari-hari besar, awal serta
akhir tahun, untuk melakukan evaluasi terkait petugas yang bertugas di unit Aviation Security di
Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang. Dikarenakan pada saat-saat
tersebut jumlah penumpang meningkat signifikan dimana kita harus melakukan persiapan-
persiapan guna untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dan evaluasi apa
saja yang mungkin perlu untuk kita perhatikan agar menjadi catatan penting untuk persiapan
berikutnya.

C) Tempat Audit

Tempat pelaksanaan audit ini dilakukan pada unit Aviation Security (AVSEC) di Bandar Udara
Internasional Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang yang meliputi aspek fasilitas, SDM serta
sistem kinerjanya, keamanan dan keselamatan serta manajemen risiko.

B. Aspek Audit

Dalam aspek ini perlu dilakukan evaluasi yang perlu untuk diperhatikan seperti analisis
kepatuhan terhadap regulasi, sumber daya manusia, fasilitas, sistem kerja, keamanan dan
keselamatan, dan manajemen risiko.
 Kepatuhan Terhadap Regulasi

Tujuan dilakukannya audit pada unit di Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah
Tanjungpinang adalah untuk mengevaluasi tingkat kepatuhan pelaksanaan tugas sesuai dengan
standar yang telah di tetapkan dengan mendasari pada kebijakan yang telah ada, tujuannya
adalah untuk memastikan semua hal yang ada berjalan sesuai dengan prosedur regulasi yang ada
dan dengan adanya audit ini maka menimbulkan pengoptimalisasian dari kinerja pada unit Avsec
di Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah.

 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) petugas yang menangani atau yang bertugas bertanggung jawab
pada unit Avsec di Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah telah sesuai jumlah personil
atau petugas yang di butuhkan oleh bandara tersebut. Sumber daya manusia yang ada di setiap
bandara di setiap lini jobdesknya harus memiliki standar khusus atau keahlian khusus di
bidangnya masing-masing di lengkapi dengan adanya lisensi. Untuk menunjang optimalisasi
kinerja pada avsec kita juga harus melakukan audit pada fasilitas yang di gunakan.

 Fasilitas

Seperti pada umumnya sesuai dengan ketetapan standar operasional prosedur maka fasilitas yang
digunakan pada unit Avsec di Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah adalah sebagai
berikut:

1. Peralatan X-Ray
Peralatan X-Ray dapat diklasifikasikan menurut fungsi dan kapasitasnya yaitu :
- Kabin Sinar-X
- Bagasi Sinar-X
- Kargo Sinar-X
2. Detektor Logam Walk-Through
Walk-Through Metal Detector merupakan peralatan detector berupa pintu yang
digunakan untuk mendeteksi semua barang bawaan yang berada dalam pakaian/badan
calon penumpang pesawat udara yang terbuat dari metal dan dapat membahayakan
keselamatan penerbangan, seperti senjata api, senjata tajam dan benda lain yang sejenis.
3. Detektor Logam Genggam
Hand-Held Metal Detector merupakan peralatan detector tangan yang digunakan untuk
mendeteksi posisi/letak semua barang bawaan yang terdapat pada pakaian/badan calon
penumpang pesawat udara yang terbuat dari bahan metal dan dapat membahayakan
keselamatan penerbangan, seperti senjata api, senjata tajam dan benda lain yang sejenis.
4. CCTV (Televisi Sirkuit Tertutup)
CCTV (Closed Circuit Television) merupakan peralatan kamera yang digunakan untuk
memantau situasi dan kondisi secara visual pada semua ruang/wilayah di lingkungan
terminal bandara dalam rangka pengamanan.
5. Sistem Deteksi Ledakan
Explosive Detection System merupakan peralatan detector yang digunakan untuk
mendeteksi bahan peledak atau barang berbahaya lain yang mudah meledak dan dapat
membahayakan keselamatan penerbangan, seperti bom dan bahan lain yang sejenis pada
semua barang bawaan calon penumpang pesawat udara.
 Sistem Kerja

Sistem kerja atau tanggung jawab dari petugas avsec adalah:

1. Pemeriksaan penumpang yang akan memasuki pesawat


2. Pemeriksaan kabin crew
3. Pengawasan akses kontrol ke sisi udara
4. Melakukan pemeriksaan penumpang pesawat yang akan transit dan transfer
5. Pengawasan jalur menuju pesawat udara
6. Penertiban kargo
7. Pengawasan penumpang khusus
8. Pemeriksaan barang-barang ilegal

Memastikan penumpang dan barang bawaan penumpang dalam keadaan aman dan selamat
memenuhi sesuai dengan standar operasional prosedur yang di tetapkan menjadi tugas utama
seorang avsec dalam menjamin keamanan, kenyamanan dan keselamatan penerbangan serta
mengawasi secara ketat akses keluar masuk Bandar Udara.

Tugas dan tanggung jawab komite tim audit:


1. Membantu komisaris untuk memastikan efektifitas sistem pengendalian internal dan
efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor.
2. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh suati pengawasan
internal maupun auditor eksternal.
3. Memastikan telah terdapat prosedur evaluasi yang memuaskan.
4. Melakukan identifikasi hal-hal yang perlu diperhatikan.

Wewenang Komite Audit:

1. Dalam menjakankan tugasnya komite audit berwenang untuk mengakses catatan atau
informasi tentang karyawan, aset sumber daya dan lainnya yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugasnya.
2. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang
menjalankan fungsi audit internal, manajemen resiko, dan tugas dan tanggung jawab
komite audit yang lain.

 Manajemen Risiko

Tujuan adanya audit melibatkan identifikasi risiko dan kelemahan yang dapat mempengaruhi
operasional pada fasilitas unit avsec di Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah, hal
tersebut mencakup hal SDM, pelaksanaan tugas, dan fasilitas yang digunakan sebagai alat
penunjang operasional petugas avsec serta sebagainya yang termasuk kedalam hal tersebut,
tujuan tersebut bermaksud untuk mengidentifikasi peluang serta perbaikan dan mengoptimalkan
operasional fasilitas pada unit Avsec di Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah.
Fasilitas yang tiba-tiba error atau tidak prima juga menjadi penghambat atau kendala bagi
personil Aviation Security dalam menjalankan tugas. Seringkali fasilitas yang error juga memicu
kemarahan penumpang yang terburu-buru sehingga terjadi ketidaknyamanan dalam bertugas.
Kesalahan tidak hanya terjadi pada fasilitas namun juga terjadi pada pemahaman calon
penumpang yang kurang memahami edukasi tentang barang berbahaya yang dilarang untuk
dibawa kedalam penerbangan atau cabin pesawat. Catatan seperti itu yang harus di jadikan
evaluasi dan atensi bagi tim audit dikarenakan jika hal tersebut tanpa penanganan serius maka
risiko yang di terima serta pelanggaran yang terjadi akan mengakibatkan kerugian.

C. Strategi Audit
Apabila terdapat kekurangan di dalam aspek diatas maka diperlukannya langkah perbaikan guna
meningkatkan kembali fungsi dan prosedur operasional yang berlaku. Setelah dari hasil audit
menemukan kekurangan hendaknya untuk dan wajib segera melakukan proses perbaikan atau
pengedukasian terhadap para calon penumpang mengenai barang berhaya dan sebagainya,
strategi audit ini memerlukan perencanaan pasti dan terstruktur dengan baik, mengevaluasi risiko
yang kemungkinan ditemukan yang menjadi catatan auditor, dan membuat kesimpulan dari hasil
audit yang telah diperkuat oleh bukti. Dari segi sisi fasilitas yang sering eror maka langkah tepat
yang diambil adalah selalu mengecek guna dan fungsi dari setiap alat yang digunakan sebelum
melakukan operasional pelayanan terhadap penumpang. Memenuhi dan mematuhi peraturan
Undang-Undang penerbangan baik dari segi sisi pemenuhan SDM, teknis serta fasilitas dan
segala lini pengoperasionalan bandara harus dalam keadaan selalu siap dan baik dan dapat di
gunakan sesuai dengan fungsinya.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari audit yang dilakukan secara keseluruhan sudah sangat baik memenuhi standar
operasional prosedur yang berlaku dan telah di tetapkan dalam Undang-Undang
Penerbangan Nomor 1 Tahun 2009 pada unit Aviation Security di Bandar Udara
Internasional Raja Haji Fisabilillah. Segala fasilitas penunjang operasional sudah sesuai
dengan standar operasional petugas avsec dengan pengoperasiannya sudah di pastikan
petugas yang ada memiliki lisensi dan berkeahlian khusus pada bidangnya.
Namun, yang dapat kami simpulkan bahwa meskipun alat atau fasilitas penunjang
petugas avsec di Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah ini sudah sangat
lengkap ternyata ada beberapa alat yang mengalami kerusakan atau eror sehingga itu
menjadi penghambat proses efisiensi kerja prima petugas dan di perlukan ketelitian yang
sangat tinggi agar tidak terjadi insiden yang tidak di inginkan yang menimbulkan dampak
negatif serta kerugian, kecekatan kerja petugas yang pada awalnya prima terkendala
dikarenakan adanya error yang terjadi pada salah satu fasilitas avsec yang membuat
penumpang menjadi merasa tidak nyaman. Setelah itu di temukan juga beberapa
penumpang yang masih kurang edukasi tentang barang bawaan apa saja yang
diperbolehkan untuk di bawa dan diangkut kedalam pesawat udara, sehingga hal-hal
tersebut menjadi catatan bagi petugas untuk memberikan edukasi pemahaman kepada
penumpang tersebut dan dengan tegas menyita barang tersebut demi kenyamanan,
keamanan dan keselamatan penerbangan. Sanksi-sanksi yang di berikan juga telah di
sebutkan kedalam Undang-Undang penerbangan Nomor 1. Tahun 2009 Tentang
Penerbangan.
B. Saran
Setelah ditemukan permasalahan dalam hasil yang telah di audit tersebut dan di paparkan
permasalahan berdasarkan dari hasil analisis audit di lapangan maka solusi yang dapat di
lakukan adalah pengecekan alat penunjang operasional di setiap lini jobdesk yang
menjadi petugas di dalam sebuah lingkungan Bandar Udara harus dilakukan pengecekan
alat serta fasilitas secara berkala. Dikarenakan fasilitas tersebut merupakan inti setelah
adanya SDM yang bekerja sesuai pada jobdesknya tersebut guna menjamin penuh
keselamatan, kenyamanannya dan keamanan di dalam sebuah penerbangan. Mengingat
keselamatan menjadi nomor 1 yang harus di utamakan dalam sebuah penerbangan, tentu
membuat hal itu menjadi aspek penting yang harus di perhatikan.
Serta di perlukannya untuk memberikan pemahaman serta literasi kepada calon
penumpang tentang apa saja yang boleh atau yang tidak di perbolehkan untuk di bawa
kedalam pesawat, penanganan-penanganan bagasi atau bawaan seperti apa yang harus di
patuhi oleh penumpang yang membawa Security Item serta persyaratan penunjang
lainnya. Maka, jika kedua hal itu dapat dilakukan perbaikan maka akan dapat di pastikan
kenyamanan, keamanan dan keselamatan penerbangan dapat berjalan efektif, efisien dan
sesuai dengan target standar operasional prosedur di setiap Bandar Udara terkhusus pada
Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah.
DAFTAR PUSTAKA

Angryani, Yessy, Rahimudin. 2023. Analisis Penerapan Prosedur Penanganan Barang


Berbahaya di Security Check Point (SCP) 1 Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah
Tanjungpinang. Volume. 5 Nomor. 2. Jurnal Religion Education Social Laa Roiba. Sekolah
Tinggi Teknologi Kedirgantaraan: Yogyakarta.
https://aviation.astacademy.or.id/news/41-tugas-dan-tanggung-jawab-avsec-bandara-indonesia-
sekolah-penerbangan-astra-learning-center Diakses pada tanggal 4 Juli 2023, pukul 10.07 WIB

Istiha, Annissaturifat, Suprapti. 2022. Analisis Peran Petugas AVSEC Dalam Menjamin
Keamanan Penerbangan di Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok.
Volume. 6 Nomor. 2. Jurnal Kewarganegaraan. Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan:
Yogyakarta.

Jumantoro, Dwi. 2021. Analisis Peran Pelayanan Aviation Security Terhadap Keamanan Dan
Keselamatan Penerbangan Dalam Menerapkan Safety Manajemen System Bandara Sultan
Thaha Jambi. Skripsi. Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan: Yogyakarta.

Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Nomor: 14 Skep/40/II/1995 Petunjuk Pelaksanaan


Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: 14 Tahun 1989 “Tentang Penertiban Penumpang,
Barang Dan Kargo Yang Diangkut Pesawat Udara Sipil”.

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor PM 137 Tahun 2015 “Personel Aviation Security
Adalah Personel Yang Telah Dan Wajib Memiliki Lisensi Atau Surat Tanda Kecakapan Tugas”.

Pradipta, Arya. 2020. Peran Petugas Aviation Security Dalam Pencegahan Penyelundupan
Barang Berbahaya Di Bandar Udara Notohadinegoro Jember. Skripsi. Sekolah Tinggi
Teknologi Kedirgantaraan: Yogyakarta.

Perdana, Arie. 2021. Peran Aviation Security Dalam Pencegahan Kejahatan Di Bandar Udara
Sultan Syarif Kasim II Pekan Baru. Tugas Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Islam Riau: Pekan Baru.

Peraturan Direktur Jendral Perhubungan Udara dengan Nomor SKEP 2756/XII/2010 Tentang
LISENCE/ SERTIFIKAT / STKP (Surat Tanda Kecakapan Petugas).

Purba, Hasim. 2017. Mewujudkan Keselamatan Penerbangan Dengan Membangun Kesadaran


Hukum Bagi Stakeholders Melalui Penerapan Safety Culture. Jurnal Hukum Volume 12. Nomor
1. Januari-Juni.

Suherman. 2021. Peran Petugas Keamanan Penerbangan Dalam Mendeteksi Barang Barang Di
Bandar Udara Internasional Banyuwangi. Skripsi. Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan:
Yogyakarta.
LAMPIRAN

LEMBAR RENCANA AUDIT


Tempat : Unit Avsec

Rentan waktu: 1 minggu

No. Tanggal Aspek Rencana Keterangan


1 1 Desember 2023 Fasilitas Mengobservasi peralatan yang Observasi dilakukan guna
penunjang digunakan oleh petugas avsec memastikan fungsi alat yang
kinerja avsec di gunakan oleh avsec dapat
berfungsi dengan baik
dengan menggunakan cctv
atau layar tester
2 1 Desember 2023 Fasilitas Mengecek secara keseluruhan Dari hasil pengamatan di
penunjang fasilitas penunjang kinerja temukan beberapa alat atau
kinerja avsec pada avsec fasilitas yang error, hal
tersebut perlu diambil
tindakan cepat untuk
mengganti dengan alat baru
atau memperbaiki fasilitas
tersebut.
3 1 Desember 2022 Petugas Mengobservasi kinerja avsec Bertujuan untuk mengetahui
di lapangan apakah semua sudah
berjalan sesuai dengan
prosedur sehingga tidak
terjadi pelanggaran baik
secara sengaja maupun
tidak.
4 1 Desember 2023 Petugas Mengobservasi kedisiplinan Dari hasil observasi
petugas avsec ditemukannya petugas avsec
yang sering meninggalkan
pos jaga atau personil yang
bertugas pada saat jam
operasional, hal tersebut
perlu diambil tindakan tegas
kepada oknum personil
tersebut sehingga tidak
melakukan kesalahan yang
serupa.
5 1 Desember 2023 Sistem Kinerja Mengevaluasi kinerja avsec Dari hasil pengamatan di
pada penumpang yang lapangan di temukan
membawa barang berbahaya penumpang yang membawa
pada saat pengecekan di SCP1 barang berbahaya, petugas
perlu untuk memberikan
edukasi terhadap
penumpang mengenai
barang-barang yang tidak
boleh di bawa atau barang
yang termasuk ke dalam
Security Item. Barang
berbaya tersebut wajib disita
oleh petugas avsec untuk
selanjutnya dilakukan
pemusnahan barang.
6 1 Desember 2023 Sistem Kinerja Memperhatikan kinerja Dari hasil pengamatan
petugas avsec dilapangan, tersebut menindak lanjuti
terkait permasalahan maupun dengan tegas adanya aksi
tindakan yang di ambil apakah penyelundupan barang,
sudah sesuai dengan standar maka petugas perlu untuk di
operasional prosedur tekankan ketelitian,
ketetapan. kewaspadaan dan kepekaan
yang lebih tinggi dalam
melakukan pengecekan
terhadap barang bawaan
penumpang guna
mengantisipasi kejadian
tersebut. Dan mengambil
langkah tegas untuk
memberikan sanksi sesuai
dengan peraturan yang di
tetapkan.
7 1 Desember 2023 Sistem Kinerja Cara petugas avsec dalam Pada saat ditemukan barang
avsec melaksanakan tugas apa bila yang teridentifikasi tidak
barang bawaan penumpang terdeteksi oleh mesin x-ray
yang mencurigakan pada saat dan barang bawaan atau
melewati mesin x-ray tetapi bagasi penumpang tersebut
barang tersebut tidak diyakini mencurigakan maka
terdeteksi oleh alat di layar petugas perlu untuk
monitor melakukan pemeriksaan
secara manual dengan teliti
pada barang bawaan
penumpang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai