Anggota Kelompok 5
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, hidayah, dan hidayah-
Nya, sehingga makalah yang berjudul “Analisis Rencana Strategis PT Java Airlines” sebagai
tugas ujian akhir semester (UAS) dalam mata kuliah Manajemen Strategik ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini kelompok penyusun telah berusaha semaksimal mungkin
agar tercipta makalah yang baik dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar penyusunan makalah ini. Untuk itu kelompok penyusun tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelompok
penyusun dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kelompok penyusun menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun struktural karya ilmiah yang tidak tepat.
Oleh karena itu, kelompok penyusun harap pembaca dapat memberi masukan, kritik, atau saran
yang membangun agar dapat dijadikan acuan dalam penyusunan karya ilmiah yang baik di
kemudian hari.
Akhirnya, kelompok penyusun harapkan semoga tugas makalah ini dapat memberikan
informasi yang baik mengenai rencana strategis pabrik maskapai penerbangan Java Airlines
sehingga dapat menambah wawasan pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
II. PEMBAHASAN
2.4. Strategi Java Airlines Pada Level Korporasi dan Unit Bisnis
III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Pesawat terbang merupakan salah satu penemuan alat transportasi yang sangat
bermanfaat bagi kehidupan manusia sepanjang sejarah kehidupan manusia di bumi ini. Pesawat
terbang pertama kali ditemukan oleh Wright bersaudara pada tahun 1904. Melalui beberapa
percobaan terbang dimana gagal dan dicoba kembali hingga akhirnya pada tahun 1904 tersebut
Wright bersaudara berhasil menemukan bagaimana manusia bisa terbang dengan sebuah alat
akomodasi bernama pesawat terbang. Dengan pesawat terbang yang pada awal penemuannya
belum sesempurna pada saat sekarang, setidaknya membuat perjalanan manusia tidak hanya
berkutat di darat dan laut saja, melainkan juga dapat dilakukan melalui udara. Tidak hanya itu,
dengan adanya pesawat terbang perjalanan manusia menuju suatu lokasi di suatu daerah dapat
dipersingkat dengan adanya pesawat terbang ini dalam kehidupan manusia. Kegiatan
penerbangan di Indonesia sebenarnya sudah dimulai tepatnya setahun setelah Wright
bersaudara berhasil menemukan pesawat terbang untuk pertama kalinya.
Pada tahun pertengahan tahun 1905 orang Belanda yang bernama Ir. Onnen memulai
percobaan untuk membuat pesawat terbang dengan menggunakan bahan bambu dan kulit
kerbau di daerah Sukabumi, Jawa Barat pada saat itu. Aktifitas semacam ini juga muncul di
daerah Jawa Timur, pada tahun 1914 VOC Belanda membuat lembaga khusus untuk membuat
ekseperimen percobaan penerbangan dengan nama Proef Vlieg Afdeling dimana memang
lembaga ini memiliki tujuan untuk memproduksi pesawat terbang yang nantinya akan
beroperasi di wilayah Asia terutama di Indonesia.
Belanda pada tahun 1923 berhasil mendirikan Technische Dienst Luchtvaart Afdeling
yang berlokasi di daerah Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Lembaga ini merupakan cikal
bakal dari berdirinya industri pesawat terbang di Indonesia. Pusat lembaga ini pada tahun 1924
dipindah ke lapangan udara Andir, yang mana lapangan Andir yang kita kenal pada saat ini
sudah berganti nama menjadi Lapangan Udara Husein Sastranegara.
Daya tawar pemasok dapat di bilang tinggi karena industri penerbangan di Indonesia
dimonopoli oleh Boeing dan Airbus terutama rute jakarta - medan dan Jakarta - Surabaya.
Hampir semua proses membeli ataun menyewa dilakukan melalui 2 perusahaan ini. Kekuatan
daya tawar pembeli juga dapat di bilang tinggi karena pembeli mempunyai banyak pilihan
maskapai dan dapat dengan mudah mencai informasi harga tiket pesawat di internet. Oleh
karena itu, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana PT Java Airlines menetapkan strategi
dalam menghadapi dunia industri penerbangan di Indonesia.
Utama
Pendukung
Pergudangan ✓
Perkantoran ✓
Fasilitas Pariwisata ✓
A. Perspektif keuangan
Penciptaan keuntungan pada Java Airlines dalam jangka panjang berasal
dari pertumbuhan pendapatan perusahaan, pendapatan perusahaan bersumber
dari berbagai kegiatan usaha bisnis yang dilakukan Java Airlines berikut ini :
Utama
Pendukung
Pergudangan ✓
Perkantoran ✓
Fasilitas Pariwisata ✓
B. Perspektif pelanggan
1. Java Airlines menargetkan pelanggan dari kalangan kelas ekonomi, baik
kelas menengah ke bawah dan kelas menengah ke atas. Bagi pelanggan
ekonomi menengah ke bawah difokuskan pada beberapa pesawat yang
hanya menyediakan kursi kelas ekonomi dan bisnis, sementara bagi
pelanggan ekonomi ke atas difokuskan pada beberapa pesawat yang
memiliki kursi kelas satu / first class dan beberapa kursi kelas bisnis.
Keduanya memiliki layanan unggul dari berbagai spesifikasi yang
ditawarkan perusahaan, hanya beberapa fasilitas sedikit berbeda.
2. Perusahaan selalu mempertahankan eksistensi pelanggan, menjaga
kualitas layanan yang diberikan berbeda dengan pesaingnya, dengan selalu
memberikan konsep layanan yang beragam bagi pelanggan. Misalnya
konsep layanan bertajuk Java Airlines Experience memberikan
pengalaman terbang terintegrasi oleh pelayanan preflight, in-flight, sampai
post flight melalui :
a. Keindahan visual yang membahagiakan penumpang.
b. Menambah kenyamanan penumpang dengan menghadirkan Java
Airlines Experience melalui berbagai perangkat audio dan video on
demand.
c. Membuat aroma yang menenangkan dan menyegarkan bagi
penumpang, baik dalam maskapai, kantor penjualan, serta lounge.
d. Menyuguhkan makanan bercita rasa khas Indonesia.
e. Menghadirkan konsep keramahan Indonesia yang tercermin pada
pelayanan yang tulus dan bersahabat.
3. Layanan perusahaan yang selalu ditingkatkan menjadi nilai tambah
tersendiri bagi Java Airlines, hingga dapat membuka pasar di luar negeri.
Sampai saat ini, sudah ada di 12 negara di berbagai dunia, menjadi bagian
dari SkyTeams membuat Java Airlines siap terhubung dengan 1000 kota
destinasi dunia, dengan wilayah usaha yang lebih luas dan semakin kokoh
di Asia Tenggara untuk memberikan pelayanan maksimal bagi para
penumpang.
4. Java Airlines juga menyediakan berbagai kenyamanan maksimal bagi para
penumpang tercermin pada jarak antar kursi penumpang cukup lega,
jadwal kedatangan dan keberangkatan tepat waktu terbukti sebagai The
Best On Time Performance (OTP) In The World, hiburan menyenangkan
bagi penumpang selama penerbangan yang dilengkapi dengan perangkat
audio dan video on demand (LCD TV layar sentuh) menyajikan lebih dari
100 film dan 150 program TV pilihan dalam beberapa kategori dan genre,
fasilitas 25 permainan games bagi penumpang penyuka games, 30 saluran
musik, 12 saluran radio, dan 450 album musik, termasuk Sound Of
Indonesia yang dapat dinikmati para penumpang Java Airlines.
Keberhasilan Java Airlines merupakan hasil dari penerapan blue ocean strategy
melalui berbagai perumusan strategi yang telah dirancang sebelumnya. Faktor-faktor
yang telah digambarkan dalam strategy canvas merupakan elemen yang penting dalam
persaingan di industri penerbangan. Java Airlines melakukan reduce pada harga tiket
pesawat agar lebih terjangkau bagi mereka yang memiliki pendapatan menengah ke
atas maupun bawah. Konsep yang dimiliki Java Airlines adalah kelas premium dengan
harga yang terjangkau. Tindakan eliminate adalah menghilangkan harga bagasi karena
biaya bagasi sudah termasuk dengan harga tiket.
Tindakan raise juga diperlukan untuk ketepatan jadwal, kecepatan, pelayanan,
promosi, dan teknologi. Bagi konsumen waktu merupakan hal yang penting dalam
memilih transportasi sehingga Java Airlines selalu melakukan penerbangan sesuai
jadwal kecuali dalam kondisi tertentu yang mengharuskan penerbangan tertunda atau
mengalami keterlambatan. Pelayanan juga menjadi perhatian penting bagi Java
Airlines dan mengkonsep keramahan Indonesia sebagai pedoman bagi awak kabin dan
pegawai Java Airlines dalam memberikan pelayanan. Mengkomunikasikan produk ke
konsumen juga membutuhkan promosi baik melalui sosial media dan menjalin
kerjasama dengan hotel maupun aplikasi pembelian tiket secara online dan dapat
melakukan check in dari berbagai platform untuk mengurangi antrian panjang.
Java Airlines memiliki perbedaan dari maskapai yang lain mengenai makanan
yaitu menyajikan masakan citarasa Indonesia. Konsep yang diusung Java Airlines
memang bernuansa khas Indonesia sehingga penumpang memiliki pengalaman
tersendiri ketika melakukan penerbangan dengan maskapai ini. mereka juga
memberikan souvenir kepada anak-anak bagi penumpang yang membawa anak-anak
dengan menggandeng UMKM yang memproduksi souvenir khusus anak-anak seperti
ketipung mini, wayang, maupun permainan tradisional. Ini salah satu tindakan create
yang dilakukan oleh Java Airlines.
2.8. SKEMA HAPUSKAN-KURANGI-TINGKATKAN-CIPTAKAN
Blue Ocean atau biasa dikenal dengan Samudra Biru merupakan strategi yang
digunakan suatu perusahaan untuk menggambarkan perusahaan yang tidak dikenal dan
menghindari Samudra Merah atau Red Ocean dengan menawarkan produk yang sama
sehingga menyebabkan persaingan yang berdarah-darah. Menurut Kim, terdapat
empat pertanyaan kunci untuk menantang logika strategi dan model bisnis sebuah
industri:
a. Faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah diterima
begitu saja oleh industri?
b. Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga dibawah standar industri?
c. Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri?
d. Faktor apa saja yang belum pernah ditawarkan industri sehingga harus
diciptakan?
ELIMINATE RAISE
REDUCE CREATE
3.1. Kesimpulan
PT. Java Airlines memiliki beberapa keunggulan dari para kompetitornya, antara lain:
pelayanan keramahan Indonesia, bagian dari SkyTeam, penggunaan teknologi tingkat tinggi,
kenyamanan terbang, keamanan dan keselamatan, serta harga tiket pesawat yang terjangkau.
Sedangkan strategi yang dipilih dalam bersaing dengan kompetitornya dilakukan melalui
beberapa aspek, seperti melalui produk/jasa yang ditawarkan, melalui pemasaran, serta melalui
sumber daya manusia dan teknologi. Java Airlines menggunakan cost leadership dan synergy
pada seluruh kegiatan bisnisnya, sementara target penjualannya adalah seluruh kelas ekonomi
dalam masyarakat dengan sedikit perbedaan fasilitas, berdasarkan harga yang dipilih
pelanggan, akan tetapi untuk pelayanannya akan selalu mengedepankan keamanan,
kenyamanan, dan keselamatan penumpang.
Daftar Pustaka