Anda di halaman 1dari 35

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata khusus gugatan lain-lain pada tingkat kasasi telah

do
gu memutus sebagai berikut dalam perkara:
PT BANK OCBC NISP, Tbk., berkedudukan dan berkantor di
Pusat di Jakarta, beralamat di OCBC NISP Tower, Jalan Prof. Dr.

In
A
Satrio, Kav. 25 Jakarta Selatan, yang diwakili oleh Parwati
Surjaudaja dan Joseph Chan Fook Onn, masing-masing selaku
ah

lik
Presiden Direktur dan Direktur, dalam hal ini memberi kuasa
kepada Yuhelson, S.H., M.H., M.Kn., dan kawan-kawan, Para
am

ub
Advokat dan Para Calon Advokat dari Law Office Yuhelson &
Partners, beralamat di Gedung Senatama, Lt. 4, Suite 401, Jalan
Kwitang Raya, Nomor 8, Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa
ep
k

Khusus tanggal 22 Maret 2016;


ah

Pemohon Kasasi dahulu Penggugat;


R
terhadap

si
Dr. BERNARD NAINGGOLAN, S.H., M.H., selaku Kurator PT

ne
ng

MEGA GRAHA INTERNASIONAL (Dalam Pailit), bertempat


tinggal di Office Tower 88, Lantai 26 C, Kota Kasablanka, Jalan
Kasablanka Raya Kav. 88 Jakarta Selatan, dalam hal ini memberi

do
gu

kuasa kepada Ronal M. Aritonang, S.H., Advokat pada Kantor


Hukum Bernard Nainggolan & Partners, beralamat di Office Tower
In
A

88 Lantai 26 C Kota Kasablanka, Jalan Kasablanka Raya Kav. 88,


Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 30
ah

Maret 2016;
lik

Termohon Kasasi dahulu Tergugat;


Mahkamah Agung tersebut;
m

ub

Membaca surat surat yang bersangkutan;


Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang
ka

ep

Pemohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah mengajukan Gugatan Lain-


Lain terhadap di depan persidangan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
ah

Jakarta Pusat pada pokoknya sebagai berikut:


R

I. Tentang Dasar Hukum Pengajuan Gugatan Lain-Lain Dalam Perkara A Quo.


es
M

1. Bahwa gugatan lain-lain dalam perkara a quo, diajukan dengan alasan


ng

adanya perbuatan Tergugat selaku Kurator yang secara sepihak dan


on
gu

Halaman 1 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak berdasar hukum telah memasukkan 1 (satu) bidang tanah berikut

si
bangunan berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) Nomor
3505/Meruya Utara terdaftar atas nama The Hwie Gwan ke dalam Daftar

ne
ng
Harta/Boedel Pailit PT. Mega Graha International (Dalam Pailit);
Sehingga dengan memperhatikan ketentuan Pasal 3 ayat (1) berikut
Penjelasannya Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang

do
gu Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (selanjutnya
disebut “UU Kepailitan dan PKPU”), maka gugatan a quo telah diajukan

In
A
oleh Penggugat sesuai dengan hukum formil dan patut untuk diperiksa
dan diadili oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
ah

lik
Pasal 3 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU, menyatakan:
”Yang dimaksud dengan "hal-hal lain" adalah antara lain, actio pauliana,
perlawanan pihak ketiga terhadap penyitaan, atau perkara dimana
am

ub
Debitor, Kreditor, Kurator, atau pengurus menjadi salah satu pihak dalam
perkara yang berkaitan dengan harta pailit termasuk gugatan Kurator
ep
terhadap Direksi yang menyebabkan perseroan dinyatakan pailit karena
k

kelalaiannya atau kesalahannya;


ah

Hukum Acara yang berlaku dalam mengadili perkara yang termasuk


R

si
“hal-hal lain” adalah sama dengan Hukum Acara Perdata yang berlaku
bagi perkara permohonan pernyataan pailit termasuk mengenai

ne
ng

pembatasan jangka waktu penyelesaiannya”;


II. Penggugat adalah Kreditor Separatis Pemegang Jaminan Kebendaan/Hak

do
gu

Tanggungan Dalam Proses Kepailitan PT Mega Graha Internasional (Dalam


Pailit);
In
A

2. Bahwa Penggugat/PT. Bank OCBC NISP, Tbk. merupakan suatu badan


hukum berbentuk Perseroan Terbatas Terbuka yang didirikan berdasarkan
ah

hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia, yang bergerak dalam


lik

bidang perbankan nasional; dimana sebagai suatu Bank bertugas


mengumpulkan dana dari masyarakat dan sekaligus selaku Kreditor dalam
m

ub

menyalurkan fasilitas kredit secara resmi kepada masyarakat;


3. Bahwa PT. Mega Graha International adalah selaku Debitor Penggugat,
ka

ep

berbadan hukum Perseroan Terbatas berkedudukan di Jakarta, yang


didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
ah

Negara Republik Indonesia; dimana untuk keperluan usahanya, maka


R

PT. Mega Graha International telah mengajukan permohonan pemberian


es
M

fasilitas kredit/utang kepada Penggugat;


ng

Selanjutnya setelah dilakukan pemeriksaan dan kelayakan PT. Mega


on
gu

Halaman 2 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Graha International selaku Debitor, maka Penggugat telah menyetujui

si
permohonan tersebut dan telah memberikan fasilitas kredit/utang kepada
PT. Mega Graha International sebagaimana ternyata dalam:

ne
ng
a. Akta Perjanjian Penyediaan Fasilitas Kredit, Nomor 32, tertanggal 16
Februari 2007, yang dibuat dihadapan Mellyani Noor Shandra,

do
gu Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Barat (Bukti P-1);
b. Perjanjian Demand Loan Nomor 03949-0-01, tertanggal 16 Februari
2007, yang dibuat dibawah tangan bermeterai cukup (Bukti P-2);

In
A
c. Perjanjian Fasilitas Post Import Financing (PIF) Nomor 004 /CO /LC
d. Akta Perubahan Atas Perjanjian Fasilitas Kepada PT. Mega Graha
ah

lik
International, Nomor 23, tertanggal 10 Maret 2015, yang dibuat
dihadapan Teddy Anwar, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat
am

ub
(Bukti P-4);
4. Bahwa untuk menjamin terlaksananya pembayaran kembali beberapa
Fasilitas Kredit/Utang yang telah dikucurkan oleh Penggugat kepada PT.
ep
k

Mega Graha International, maka selanjutnya PT. Mega Graha


ah

International telah memberikan beberapa jaminan kepada Penggugat,


R

si
yang antara lain berupa:
1 (satu) bidang tanah berikut bangunan serta segala sesuatu yang berdiri

ne
ng

dan melekat diatas tanah tersebut, berdasarkan Sertifikat Hak Guna


Bangunan (SHGB) Nomor 3505/Meruya Utara, berakhirnya Hak Guna
Bangunan pada tanggal 21 Januari 2033, terdaftar atas nama The Hwie

do
gu

Gwan, luas tanah 1.446 m². Gambar Situasi Nomor 6258/1992 tertanggal
9 Oktober 1992, yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan
In
A

Kotamadya Jakarta Barat pada tanggal 22 Januari 1993 (Bukti P-5),


setempat dikenal umum dengan Jalan Raya Meruya Utara, Nomor 15, RT
ah

lik

001, RW 005, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan,


Kotamadya Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta;
(selanjutnya disebut ” Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya
m

ub

Utara”) yang telah dibebani dengan Jaminan Hak Tanggungan, berdasarkan;


1). Jaminan Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama), dengan nilai
ka

ep

penjaminan hingga sebesar Rp6.000.000.000,00 (enam miliar


rupiah) sebagaimana ternyata dalam Sertipikat Hak Tanggungan
ah

Peringkat I (Pertama) Nomor 1543/2007, yang diterbitkan oleh


R

es

Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Jakarta Barat pada tanggal


M

12 Maret 2007; berikut Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT)


ng

on
gu

Halaman 3 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor 18/2007, tertanggal 26 Februari 2007 yang dibuat di hadapan

si
Mellyani Noor Shandra, Sarjana Hukum, Pejabat Pembuat Akta
Tanah dengan daerah kerja Kotamadya Jakarta Barat (Bukti P-6);

ne
ng
2). Jaminan Hak Tanggungan Peringkat II (Kedua), dengan nilai penjaminan
hingga sebesar Rp24.000.000.000,00 (dua puluh empat miliar rupiah)
sebagaimana ternyata dalam Sertifikat Hak Tanggungan Peringkat II

do
gu (Kedua) Nomor 03321/2015, yang diterbitkan oleh Kepala Kantor
Pertanahan Kota Jakarta Barat pada tanggal 22 April 2015; berikut Akta

In
A
Pemberian Hak Tanggungan (APHT) Nomor 83/2015, tertanggal 6 April
2015, yang dibuat dihadapan Eny Haryanti, Sarjana Hukum, Pejabat
ah

lik
Pembuat Aakta Tanah dengan daerah kerja Kota Administrasi Jakarta
Barat (Bukti P-7);
5. Bahwa dalam perkembangannya PT. Mega Graha International telah
am

ub
dinyatakan Pailit dengan segala akibat hukumnya berdasarkan
Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor
ep
16/Pdt-Sus-Pailit/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst., tertanggal 23 Juli 2015 (Bukti P-8)
k
ah

6. Bahwa dalam Proses Kepailitan PT. Mega Graha International,


R

si
Penggugat telah mengajukan Tagihan kepada PT. Mega Graha
International melalui Tergugat selaku Kurator sebagaimana

ne
ng

ternyata dalam Surat Pengajuan Tagihan Nomor 049/Y&P/VI 11/2015,


tertanggal 11 Agustus 2015 (Bukti P-9) dan Surat Revisi Nilai Tagihan

do
gu

Nomor 054/Y&P/IX/2015, tertanggal 1 September 2015 (Bukti P-10);


Dimana total kewajiban/utang PT. Mega Graha International
kepada Penggugat, sampai dengan tanggal dijatuhkannya Putusan
In
A

Pailit terhadap PT. Mega Graha International yaitu tanggal 23 Juli 2015
adalah sebesar (Bukti P-11):
ah

lik

USD 3,499,359.58 (tiga juta empat ratus sembilan puluh sembilan ribu
tigaratus lima puluh sembilan Dollar Amerika Serikat dan lima puluh
m

ub

delapan sen);
atau bila dikonversikan ke dalam nilai mata uang rupiah (dengan Kurs
ka

Tengah BI untuk USD 1 per tanggal 23 Juli 2015 = Rp13.394,00)


ep

adalah menjadi sebesar = USD 3,499,359.58 x Rp13.394,00 =


ah

Rp46.870.422.214,52 (empat puluh enam miliar delapan ratus tujuh


R

puluh juta empat ratus dua puluh dua ribu dua ratus empat belas koma
es

lima puluh dua rupiah);


M

ng

on
gu

Halaman 4 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut diatas, terbukti dalam Proses

si
Kepailitan PT. Mega Graha International, Penggugat adalah selaku
Kreditor Separatis pemegang jaminan kebendaan/Hak Tanggungan

ne
ng
atas Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara,
terdaftar atas nama The Hwie Gwan (vide Bukti P-5), dengan total
tagihan sebesar Rp46.870.422.214,52 (empat puluh enam miliar

do
gu delapan ratus tujuh puluh juta empat ratus dua puluh dua ribu dua
ratus empat belas koma lima puluh dua rupiah);

In
A
III. Penggugat selaku pemegang Hak Tanggungan berhak untuk
melaksanakan lelang eksekusi Hak Tanggungan atas Sertifikat Hak Guna
ah

lik
Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara terdaftar atas nama The Hwie Gwan.
7. Bahwa dengan Pailitnya PT. Mega Graha International, maka PT. Mega
Graha International terbukti telah cidera janji/wanprestasi terhadap
am

ub
Penggugat dan konsekuensi hukumnya Penggugat sebagai Pemegang
Hak Tanggungan berhak untuk segera melakukanLelang Eksekusi Hak
ep
Tanggungan terhadap Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor
k

3505/Meruya Utara, terdaftar atas nama The Hwie Gwan.


ah

Hal ini sebagaimana diatur dengan tegas dalam ketentuan:


R

si
a. Pasal 8.1. huruf (e) angka (1) Akta Perjanjian Penyediaan Fasilitas
Kredit, Nomor 32, tertanggal 16 Februari 2007, yang dibuat

ne
ng

dihadapan Mellyani Noor Shandra, Sarjana Hukum, Notaris di


Jakarta Barat (vide Bukti P-1);

do
gu

Pasal 8.1. huruf (e) angka (1) Akta Perjanjian Penyediaan Fasilitas
Kredit, Nomor 32, tertanggal 16 Februari 2007, menyatakan:
“Salah satu dari antara Peristiwa atau keadaan yang disebut
In
A

dibawah ini merupakan Peristiwa Pengakhiran Komitmen dalam


Perjanjian ini:
ah

lik

(1) Debitur dinyatakan oleh instansi yang berwenang dalam


keadaan Pailit atau diberikan penundaan kewajiban
m

ub

pembayaran hutang”.
b. Pasal 8.2 huruf (b) Akta Perjanjian Penyediaan Fasilitas Kredit,
ka

Nomor 32, tertanggal 16 Februari 2007, yang dibuat di hadapan


ep

Mellyani Noor Shandra, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Barat


ah

(vide Bukti P-1);


R

Pasal 8.2. huruf (b) Akta Perjanjian Penyediaan Fasilitas Kredit,


es

Nomor 32, tertanggal 16 Februari 2007, menyatakan:


M

ng

on
gu

Halaman 5 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Jika terjadi atau berlangsung suatu Peristiwa Pengakhiran

si
Komitmen, maka Bank berhak dan berwenang, pada setiap waktu
dan dari waktu setelah terjadi atau selama berlangsung Peristiwa

ne
ng
Pengakhiran Komitmen, melakukan setiap tindakan sebagai berikut:
a. Melaksanakan/menjalankan upaya hukum sesuai dengan syarat
dan ketentuan yang termuat dalam Perjanjian Pengikatan

do
gu Jaminan yang bersangkutan;
c. Pasal 6 Undang Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak

In
A
Tanggungan (selanjutnya disebut ”Undang Undang Hak
Tanggungan”);
ah

lik
Pasal 6 Undang Undang Hak Tanggungan, menyatakan:
’’Apabila debitor cidera janji, pemegang Hak Tanggungan pertama
mempunyai hak untuk menjual objek Hak Tanggungan atas
am

ub
kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil
pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut”;
ep
Pasal 55 ayat (1) Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
k

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang


ah

(selanjutnya disebut ”Undang Undang Kepailitan dan PKPU”);


R

si
Pasal 55 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU, menyatakan:
’’Dengan tetap memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud

ne
ng

dalam Pasal 56, Pasal 57, dan Pasal 58, setiap Kreditor pemegang
gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotek, atau hak agunan

do
gu

atas kebendaan lainnya, dapat mengeksekusi haknya seolah-olah


tidak terjadi kepailitan”;
8. Bahwa selanjutnya Penggugat telah mengajukan Permohonan Lelang
In
A

Eksekusi Hak Tanggungan atas Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor


3505/Meruya Utara tersebut di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara
ah

lik

dan Lelang (KPKNL) Jakarta IV pada tanggal 15 September 2015


(Bukti P-12);
m

ub

Namun ternyata terhadap Permohonan Lelang tersebut KPKNL


Jakarta IV menyatakan tidak dapat melanjutkan permohonan lelang
ka

eksekusi Hak Tanggungan atas Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor


ep

3505/Meruya Utara tersebut dengan alasan Sertifikat Hak Guna


ah

Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara telah dimasukkan oleh Tergugat


R

ke dalam Daftar Aset Sementara PT. Mega Graha International


es

(selanjutnya disebut “Daftar Harta/Boedel Pailit”);


M

ng

on
gu

Halaman 6 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
IV. Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara adalah

si
milik/terdaftar atasnama The Hwie Gwan sehingga bukan merupakan
harta/boedel pailit PT. Mega Graha Internasional;

ne
ng
9. Bahwa Penggugat sangat keberatan terhadap tindakan Tergugat yang
dengan secara sepihak telah memasukkan Sertifikat Hak Guna Bangunan
Nomor 3505/Meruya Utara ke dalam Daftar Harta/Boedel Pailit, tertanggal

do
gu 9 September 2015 (Bukti P-13), padahal secara jelas dan terang benderang
Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara tersebut bukan

In
A
merupakan Harta/Boedel Pailit PT. Mega Graha International, sebagaimana
yang akan Penggugat jelaskan berikut ini;
ah

lik
10. Bahwa yang dimaksud dengan Harta/Boedel Pailit adalah Harta
milik/terdaftar atas nama Debitor Pailit, dimana dalam perkara ini adalah
seluruh Harta yang harus dimiliki/terdaftar atas nama PT. Mega Graha
am

ub
International;
hal ini sebagaimana diatur dengan tegas dalam ketentuan Pasal 1131
ep
Kitab Undang Undang Hukum Perdata (selanjutnya disebut
k

“KUHPerdata”);
ah

Pasal 1131 KUHPerdata, menyatakan:


R

si
Segala barang-barang bergerak dan tak bergerak milik debitur, baik yang
sudah ada maupun yang akan ada, menjadi jaminan untuk perikatan

ne
ng

perorangan debitur itu.


11. Bahwa sebagaimana telah dijelaskan pada dalil poin 4 di atas, Sertifikat

do
gu

Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara tersebut jelas-jelas


terdaftar atas nama The Hwie Gwan dan bukan terdaftar atas nama PT.
Mega Graha International:
In
A

sehingga dengan mengacu pada ketentuan Pasal 1131 KUHPerdata,


maka Asset Agunan Bank OCBC NISP tersebut jelas-jelas bukan
ah

lik

merupakan Harta/Boedel Pailit PT. Mega Graha International dan


demi hukum harus dikeluarkan dari Daftar Harta/Boedel Pailit;
m

ub

Yang Terhormat Majelis Hakim Pemutus Dalam Perkara a quo


12. Bahwa perlu Yang Terhormat Majelis Hakim Pemutus dalam Perkara a
ka

quo ketahui, Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara


ep

telah dimiliki oleh The Hwie Gwan sejak tanggal 22 Januari 1993
ah

(sebagaimana ternyata dalam tanggal penerbitan Sertifikat Hak Guna


R

Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara) (vide Bukti P-5);


es

Sementara PT. Mega Graha International baru berdiri pada tanggal 13


M

ng

Juli 2002, sebagaimana ternyata dalam Akta Pendirian PT Mega Graha


on
gu

Halaman 7 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
International yaitu Akta Perseroan Terbatas PT. Mega Graha

si
International Nomor 7 tertanggal 13 Juli 2002, yang dibuat di hadapan
Sakuri, S.H., Notaris di Jakarta (Bukti P-14);

ne
ng
Artinya, bagaimana mungkin Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor
3505/Meruya Utara tersebut dimiliki oleh PT. Mega Graha International,
sementara asset tersebut telah dimiliki oleh The Hwie Gwan jauh

do
gu sebelum PT. Mega Graha International berdiri.
13. Bahwa selanjutnya apabila Yang Terhormat Majelis Hakim Pemutus

In
A
perhatikan pada dokumen penjaminan atas Sertifikat Hak Guna
Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara yaitu;
ah

lik
(1). Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) Nomor
14/2007, tertanggal 16 Februari 2007 yang dibuat di hadapan
Mellyani Noor Shandra, Sarjana Hukum, Pejabat Pembuat Akta
am

ub
Tanah dengan daerah kerja Kotamadya Jakarta Barat (Bukti P-15)
jo. Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) Nomor 18/2007,
ep
tanggal 26 Februari 2007 yang dibuat di hadapan Mellyani Noor
k

Shandra, Sarjana Hukum, Pejabat Pembuat Akta Tanah dengan


ah

daerah kerja Kotamadya Jakarta Barat (vide Bukti P-6); dan


R

si
(b). Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) Nomor
3/SKMHT/111/2015, tertanggal 10 Maret 2015 yang dibuat

ne
ng

dihadapan Haji Teddy Anwar, Sarjana Hukum, Spesialis Notariat,


Notaris di Jakarta (Bukti P-16) jo. Akta Pemberian Hak Tanggungan

do
gu

(APHT) Nomor 83/2015, tertanggal 6 April 2015, yang dibuat di


hadapan Eny Haryanti, Sarjana Hukum, Pejabat Pembuat Akta
Tanah dengan daerah kerja Kota Administrasi Jakarta Barat (vide
In
A

Bukti P-7);
maka terbukti secara nyata-nyata The Hwie Gwan adalah selaku
ah

lik

Pemilik atas Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara


yang dengan persetujuan Istrinya yaitu Nyonya Hoo Anna dahulu Hoo,
m

ub

Sioe An, telah membebankan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor


3505/Meruya Utara guna jaminan pelunasan utang PT. Mega Graha
ka

International kepada Penggugat;


ep

Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka terbukti Sertifikat Hak Guna


ah

Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara tersebut adalah milik The Hwie


R

Gwan dan bukan milik PT. Mega Graha International, sehingga Sertifikat
es

Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara tersebut bukan


M

ng

merupakan harta/boedel pailit dan Tergugat selaku Kurator demi hukum


on
gu

Halaman 8 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
harus mengeluarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya

si
Utara tersebut dari daftar Harta/Boedel Pailit PT. Mega Graha
International (vide Bukti P-13);

ne
ng
V. Alasan Tergugat memasukkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor
3505/Meruya Utara ke dalam daftar Harta/Boedel Pailit karena biaya
pembelian asset tersebut berasal dari harta kekayaan PT. Mega Graha

do
gu International adalah alasan yang sangat menyesatkan dan tidak berdasar hukum;
14. Bahwa terhadap sikap Tergugat yang secara sepihak telah

In
A
memasukkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya
Utara ke dalam Daftar Harta/Boedel Pailit PT. Mega Graha
ah

lik
International tersebut (vide Bukti P-13), maka selanjutnya Penggugat
telah mengajukan Surat Permohonan Nomor 062/Y&P/X/2015,
tertanggal 21 Oktober 2015 (Bukti P-17) yang ditujukan kepada
am

ub
Tergugat untuk mengeluarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor
3505/Meruya Utara tersebut dari Daftar Harta/Boedel Pailit;
ep
Namun ternyata Tergugat dalam Suratnya Nomor 46/BN/MGI-
k

Pailit/X/2015, tanggal 26 Oktober 2015 (Bukti P-18) tetap menyatakan


ah

untuk mempertahankan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor


R

si
3505/Meruya Utara tersebut sebagai Harta/Boedel Pailit PT. Mega
Graha International, dengan alasan adanya pengakuan dari Direksi

ne
ng

PT. Mega Graha International yang menyatakan bahwa seluruh biaya


pembelian Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara

do
gu

tersebut berasal dari Harta Kekayaan PT. Mega Graha International;


Poin 2 (dua) Surat Kurator Nomor 46/BN/MGI-Pailit/X/2015, tanggal
26 Oktober 2015, menyatakan:
In
A

“Bahwa dalam verifikasi asset yang dilakukan oleh Kurator ditemukan


sebidang tanah dan bangunan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor
ah

lik

3505 merupakan asset PT. Mega Graha International (dalam pailit)


dengan data sebagai berikut:
m

ub

- Pengakuan Direksi PT. Mega Graha International (Dalam Pailit)


yang menyatakan bahwa sebidang tanah dan bangunan Sertifikat
ka

Hak Guna Bangunan Nomor 3505 adalah asset PT. Mega Graha
ep

International. Seluruh biaya untuk pembelian sebidang tanah dan


ah

bangunan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505


R

berasal dari kekayaan PT. Mega Graha International”;


es

15. Bahwa perlu Yang Terhormat Majelis Hakim Pemutus ketahui, alasan
M

ng

Direksi PT. Mega Graha International tersebut sangat menyesatkan


on
gu

Halaman 9 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan tidak sesuai dengan fakta-fakta hukum yang telah dijelaskan di

si
atas;
dimana Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara

ne
ng
telah dimiliki oleh The Hwie Gwan sejak tanggal 22 Januari 1993
(sebagaimana ternyata dalam tanggal penerbitan Sertifikat Hak Guna
Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara) (vide Bukti P-5); sementara PT.

do
gu Mega Graha International baru berdiri pada tanggal 13 Juli 2002 (vide
Bukti P-14);

In
A
Artinya, bagaimana mungkin pembelian Sertifikat Hak Guna
Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara tersebut dibiayai oleh PT. Mega
ah

lik
Graha International, sementara secara jelas dan terang benderang
aset tersebut telah dimiliki oleh The Hwie Gwan jauh sebelum PT.
Mega Graha International berdiri;
am

ub
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka terbukti alasan Tergugat
untuk memasukkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor
ep
3505/Meruya Utara ke dalam Daftar Harta/Boedel Pailit PT. Mega
k

Graha International dengan dalih adanya pengakuan Direksi PT. Mega


ah

Graha International yang menyatakan pembelian Sertifikat Hak Guna


R

si
Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara tersebut dari Harta Kekayaan
PT. Mega Graha International adalah sangat menyesatkan, tidak

ne
ng

berdasar hukum dan tidak sesuai dengan fakta-fakta hukum yang ada;
karena bagaimana mungkin PT. Mega Graha International membiayai

do
gu

pembelian Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara,


sementara Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara
diperoleh pada tanggal 22 Januari 1993, jauh sebelum PT. Mega
In
A

Graha International berdiri (didirikan pada tanggal 13 Juli 2002);


Bahwa, berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas Pemohon mohon
ah

lik

kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar


memberikan putusan sebagai berikut:
m

ub

1. Menerima dan mengabulkan untuk seluruhnya. Gugatan Lain-lain yang


diajukan oleh Penggugat/PT. Bank OCBC NISP, Tbk. terhadap Tergugat/Dr.
ka

ep

Bernard Nainggolan, S.H., M.H., selaku Kurator PT. Mega Graha International
(Dalam Pailit), yang diangkat berdasarkan Putusan Nomor 16/PDT.SUS-
ah

PAILIT/2015/PN.NIAGA.JKT.PST., tanggal 23 Juli 2015;


R

2. Menyatakan bahwa 1 (satu) bidang tanah berikut bangunan serta


es

segala sesuatu yang berdiri dan melekat di atas tanah tersebut,


M

ng

berdasarkar Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) Nomor 3505/Meruya


on
gu

Halaman 10 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Utara, berakhirnya Hak Guna Bangunan pada tanggal 21 Januari 2033,

si
terdaftar atas nama The Hwie Gwan, luas tanah 1.446 m². Gambar Situasi
Nomor 6258/1992 tertanggal 9 Oktober 1992, yang diterbitkan oleh Kepala

ne
ng
Kantor Pertanahan Kotamadya Jakarta Barat pada tanggal 22 Januari
1993,setempat dikenal umum dengan Jalan Raya Meruya Utara, Nomor
15, RT 001, RW 005, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan,

do
gu Kotamadya Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta adalah tidak termasuk
Harta/Boedel Pailit PT. Mega Graha International (Dalam Pailit);

In
A
3. Memerintahkan kepada Tergugat/Dr. Bernard Nainggolan, S.H., M.H.,
selaku Kurator PT. Mega Graha International (Dalam
ah

lik
Pailit), yang diangkat berdasarkan Putusan Nomor 16/PDT.SUS-
PAILIT/2015/PN.NIAGA.JKT.PST., tanggal 23 Juli 2015; untuk
mengeluarkan dari Daftar Harta/Boedel Pailit PT. Mega Graha International
am

ub
(Dalam Pailit):
1 (satu) bidang Tanah berikut Bangunan serta segala sesuatu yang berdiri
ep
dan melekat di atas tanah tersebut, berdasarkan Sertifikat Hak Guna
k

Bangunan (SHGB) Nomor 3505/Meruya Utara, berakhirnya Hak Guna


ah

Bangunan pada tanggal 21 Januari 2033, terdaftar atas nama The Hwie
R

si
Gwan, luas tanah 1.446 m². Gambar Situasi Nomor 6258/1992 tertanggal 9
Oktober 1992,yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya

ne
ng

Jakarta Baratpada tanggal 22 Januari 1993, setempat dikenal umum


dengan Jalan Raya Meruya Utara, Nomor 15, RT 001, RW 005, Kelurahan

do
gu

Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Provinsi


DKI Jakarta;
4. Menghukum Tergugat/Dr. Bernard Nainggolan, S.H., M.H., selaku Kurator
In
A

PT. Mega Graha International (Dalam Pailit), yang diangkat berdasarkan


Putusan Nomor 16/Pdt.Sus-Pailit/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst., tanggal 23 Juli
ah

lik

2015; untuk membayar seluruh biaya perkara;


Bahwa, terhadap gugatan lain-lain tersebut Pengadilan Niaga pada
m

ub

Pengadilan Negeri Pusat telah memberikan putusan Nomor 02/Pdt.Sus-


GLL/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst. tanggal 17 Maret 2016, yang amarnya sebagai
ka

berikut :
ep

- Menolak gugatan Penggugat seluruhnya;


ah

- Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar


R

Rp316.000,00 (tiga ratus enam belas ribu rupiah);


es

Menimbang, bahwa sesudah putusan Pengadilan Niaga pada


M

ng

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut diberitahukan pada tanggal 17 Maret


on
gu

Halaman 11 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2016, terhadap putusan tersebut Penggugat melalui kuasanya berdasarkan

si
Surat Kuasa Khusus tanggal 22 Maret 2016 mengajukan permohonan kasasi
pada tanggal 24 Maret 2016, sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan

ne
ng
Kasasi Nomor 10 Kas/Pdt.Sus-Gugatan Lain-Lain/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst. jo.
Nomor 02/Pdt.Sus/Gugatan Lain-Lain/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst. yang dibuat oleh
Wakil Panitera Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,

do
gu permohonan tersebut disertai dengan memori kasasi yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada

In
A
tanggal 24 Maret 2016;
Bahwa memori kasasi tersebut telah disampaikan kepada Tergugat pada
ah

lik
tanggal 28 Maret 2016, kemudian Tergugat mengajukan kontra memori kasasi
yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat pada tanggal 6 April 2016;
am

ub
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya
telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam
ep
jangka waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, oleh
k

karena itu permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima;


ah

Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh


R

si
Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya adalah:
1. Bahwa putusan Judex Facti adalah merupakan putusan dalam perkara

ne
ng

gugatan lain-lain sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Pasal 3 ayat (1)
Undang Undang Kepailitan dan PKPU;

do
gu

Pasal 3 ayat (1) Undang Undang Kepailitan dan PKPU, menyatakan:


Putusan atas permohonan pernyataan pailit dan hal-hal lain yang berkaitan
dan/atau diatur dalam Undang-Undang ini, diputuskan oleh Pengadilan
In
A

yang daerah hukumnya meliputi daerah tempat kedudukan hukum Debitor.


2. Bahwa hukum acara yang berlaku dalam Perkara Gugatan Lain-lain adalah
ah

lik

Hukum Acara Perdata yang berlaku bagi perkara permohonan pernyataan


pailit, termasuk mengenai pembatasan jangka waktu penyelesaiannya. Hal
m

ub

ini sebagaimana diatur dalam ketentuan Penjelasan Pasal 3 ayat (1)


Undang Undang Kepailitan dan PKPU;
ka

Penjelasan Pasal 3 ayat (1) Undang Undang Kepailitan dan PKPU,


ep

menyatakan:
ah

Yang dimaksud dengan ''hal-hal lain" adalah antara lain, actio pauliana,
R

perlawanan pihak ketiga terhadap penyitaan, atau perkara dimana Debitor,


es

Kreditor, Kurator, atau Pengurus menjadi salah satu pihak dalam perkara
M

ng

yang berkaitan dengan harta pailit termasuk gugatan Kurator terhadap


on
gu

Halaman 12 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Direksi yang menyebabkan perseroan dinyatakan pailit karena kelalaiannya

si
atau kesalahannya:
Hukum Acara yang berlaku dalam mengadili perkara yang termasuk ''hal-

ne
ng
hal lain" adalah sama dengan Hukum Acara Perdata yang berlaku bagi
perkara permohonan pernyataan pailit termasuk mengenai pembatasan
jangka waktu penyelesaiannya;

do
gu 3. Bahwa oleh karena Hukum Acara yang berlaku bagi Permohonan
Pernyataan Pailit berlaku juga bagi Perkara Gugatan Lain-lain, maka untuk

In
A
pengajuan Permohonan Kasasi berikut Memori Kasasi terhadap Putusan
Gugatan Lain-lain berlaku ketentuan Pasal 11 dan Pasal 12 Undang
ah

lik
Undang Kepailitan dan PKPU,
4. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 11 ayat (2) Undang Undang Kepailitan
dan PKPU, Permohonan Kasasi berikut Memori Kasasi terhadap Putusan
am

ub
Gugatan Lain-lain, harus diajukan paling lambat 8 (delapan) hari setelah
tanggal Putusan Gugatan Lain-lain diucapkan;
ep
Pasal 11 ayat (2) UU Kepailitan dan PKPU, menyatakan:
k

Permohonan kasasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan paling


ah

lambat 8 (delapan) hari setelah tanggal putusan yang dimohonkan kasasi


R

si
diucapkan, dengan mendaffarkan kepada Panitera Pengadilan yang telah
memutus permohonan pernyataan pailit;

ne
ng

Artinya, Permohonan Kasasi berikut Memori Kasasi terhadap Putusan


Gugatan Lain-Lain a quo harus diajukan paling lambat pada hari Jumat,

do
gu

tanggal 25 Maret 2016 (putusan Judex Facti per tanggal17 Maret 2016);
5. Bahwa selanjutnya Pemohon Kasasi telah mengajukan P rmohonan Kasasi
berikut Memori Kasasi terhadap putusan Judex Facti ke Mahkamah Agung
In
A

Republik Indonesia melalui Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada


Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada hari Kamis, tanggal 24 Maret 2016;
ah

lik

Sehingga dengan demikian pengajuan Permohonan Kasasi berikut Memori


Kasasi terhadap Putusan Gugatan Lain-lain a quo masih dalam batas
m

ub

waktu yang ditentukan oleh Undang Undang Kepailitan dan PKPU. Oleh
karena itu sudah seharusnya dan berdasar hukum Permohonan Kasasi
ka

berikut Memori Kasasi a quo dapat diterima;


ep

6. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 30 ayat (1) Undang Undang Nomor 5


ah

Tahun 2004 tentang perubahan atas Undang Undang Nomor 14 Tahun


R

1985 Tentang Mahkamah Agung, disebutkan mengenai alasan hukum


es

diajukannya Permohonan Kasasi berikut Memori Kasasi, yaitu untuk


M

ng

menguji apakah Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri


on
gu

Halaman 13 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jakarta Pusat dalam Perkara a quo (selanjutnya disebut "Judex Facti")

si
dalam memutuskan perkara telah melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang;

ne
ng
b. Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku;
c. Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan
perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya

do
gu putusan yang bersangkuta;
Pasal 30 ayat (1) Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang

In
A
Perubahan atas Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang
Mahkamah Agung, menyatakan:
ah

lik
Mahkamah Agung dalam tingkat kasasi membatalkan putusan atau
penetapan pengadilan-pengadilan dari semua lingkungan peradilan karena:
a. Tidak berwenenq atau melampaui batas wewenang;
am

ub
b. Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku;
c. Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan
ep
perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya
k

putusan yang bersangkutan;


ah

7. Bahwa setelah Pemohon Kasasi membaca dan mencermati isi dan


R

si
pewrtimbangan-pertimbangan hukum putusan Judex Facti, maka sangat
jelas terbukti dengan nyata:

ne
ng

a. Judex Facti telah melanggar hukum yang berlaku dalam memberikan


pertimbangan hukumnya; dan

do
gu

b. Judex Facti telah Lalai karena tidak mencantumkan pasal peraturan


perundang-undangan yang menguatkan pertimbangan hukumnya
dalam putusan Judex Facti;
In
A

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, terbukti alasan-alasan formil


pengajuan suatu Permohonan Kasasi berikut Memori Kasasi terhadap
ah

lik

putusan Judex Facti sebagaimana yang diatur dengan tegas dalam


ketentuan Pasal 11 dan Pasal 12 Undang Undang Kepailitan dan PKPU
m

ub

serta Pasal 30 ayat (1) Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang
Perubahan atas Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang
ka

Mahkamah Agung telah terpenuhi dalam Memori Kasasi a quo dan demi
ep

hukum Permohonan Kasasi berikut Memori Kasasi a quo patut untuk


ah

diterima dan dikabulkan;


R

II. Judex Facti terbukti telah melanggar hukum yang berlaku dalam
es

memeberikan pertimbangan-pertimbangan hukumnya;


M

ng

on
gu

Halaman 14 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Bahwa Pemohon Kasasi sangat keberatan terhadap pertimbangan

si
hukum Judex Facti dalam putusan Judex Facti yang menyatakan telah
menolak untuk seluruhnya gugatan Pemohon Kasasi/dahulu Penggugat

ne
ng
dengan alasan sebagai berikut:
a. Pertimbangan hukum Judex Facti pada halaman 33 Alinea ke-2
(kedua) putusan Judex Facti, yang menyatakan:

do
gu Bahwa berdasarkan Bukti Surat T-8 sampai dengan T-13 berupa
Pengakuan Direktur PT Mega Graha International dan Bukti Surat

In
A
T-14 s.d. T-19 berupa Laporan Pembukaan PT. Mega Graha
International, serta Bukti Surat T-20 s.d T-31 berupa Tanda Terima
ah

lik
dan Pembayaran PBB sebidang tanah dan bangunan Sertifikat Hak
Guna Bangunan Nomor 3505 oleh PT. Megan Graha International
dan Polis Asuransi atas nama PT. Mega Graha International
am

ub
memperlihatkan bahwa sebidang tanah dan bangunan Sertifikat Hak
Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara adalah merupakan aset
ep
PT. Mega Graha International;
k

b. Pertimbangan hukum Judex Facti pada halaman 33 alinea ke-3


ah

(ketiga) putusan Judex Facti yang menerangkan:


R

si
Menimbang, bahwa dari hal-hal yang terbukti tersebut di atas
menurut pendapat Majelis Hakim sebidang tanah dan bangunan

ne
ng

Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara adalah


merupakan aset PT. Mega Graha International dan merupakan

do
gu

jaminan pembayaran hutang PT. Mega Graha International kepada


Penggugat, bukan jaminan pembayaran hutang The Hwie Gwan
secara pribadi kepada Penggugat;
In
A

c. Pertimbangan hukum Judex Facti pada halaman 33 alinea ke-4


(keempat) putusan Judex Facti yang menyatakan:
ah

lik

Menimbang, bahwa karena sebidang tanah dan bangunan Sertifikat


Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara adalah merupakan
m

ub

jaminan pembayaran hutang PT. Mega Graha International (Dalam


Pailit) kepada Penggugat, maka tuntutan Penggugat yang
ka

menyatakan bahwa sebidang Tanah dan Bangunan Sertifikat Hak


ep

Guna Bangunan Nomor 3505 tidak termasuk dalam Harta/Boedel


ah

Pallit PT. Mega Graha International dan meminta agar Sertifikat


R

Hak Guna Bangunan Nomor 3505 tersebut dikelurkan dari Daftar


es

Harta/Boedel Pailit, menurut pendapat Majelis Hakim tidak


M

ng

beralasan dan harus dinyatakan ditolak;


on
gu

Halaman 15 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Bahwa pertimbangan-pertimbangan Hukum Judex Facti tersebut diatas

si
sangat menyesatkan dan tidak berdasar hukum, bahkan melanggar
hukum yang berlaku, sebagaimana akan dijelaskan berikut ini;

ne
ng
II.A.Judex Facti terbukti telah melanggar hukum dengan
menyatakan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara
adalah miliki asset PT. Mega Graha International dengan mengacu pada

do
gu bukti pengakuan sepihak Direktur PT. Mega Graha International, Bukti
Laporan Keuangan, serta bukti pembayaran PBB dan Polis Asuransi Atas

In
A
Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara;
10. Bahwa Pemohon Kasasi sangat keberatan terhadap Pertimbangan
ah

lik
hukum Judex Facti pada halaman 33 Alinea Ke-2 (kedua) putusan
Judex Facti, yang menyatakan 1 (satu) bidang Tanah dan Bangunan
berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) Nomor
am

ub
3505/Meruya Utara terdaftar atas nama The Hwie Gwan (selanjutnya
disebut "Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara")
ep
adalah merupakan Harta/Asset PT. Mega Graha International dengan
k

alasan adanya:
ah

a. Pengakuan sepihak Direktur PT. Mega Graha International;


R

si
b. Laporan Pembukuan/Keuangan PT. Mega Graha International;
c. Tanda Terima dan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

ne
ng

serta Polis Asuransi atas Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor


3505/Meruya Utara oleh PT. Mega Graha International;

do
gu

Pertimbangan hukum Judex Facti pada halaman 33 Alinea Ke-2


(kedua) putusan Judex Facti, yang menyatakan: .
Bahwa berdasarkan Bukti Surat T-8 sampai dengan T-13 berupa
In
A

Pengakuan Direktur PT. Mega Graha International dan Bukti Surat T-14
s.d. T-19 berupa Laporan Pembukuan PT. Mega Graha
ah

lik

International, serta Bukti Surat T-20 s.d. T-31 berupa Tanda Terima dan
Pembayaran PBB sebidang tanah dan bangunan Sertifikat Hak Guna
m

ub

Bangunan Nomor 3505 oleh PT Mega Graha International dan Polis


Asuranwi atas nama PT Mega Graha International memperlihatkan
ka

bahwa sebidang tanah dan bangunan Sertifikat Hak Guna Bangunan


ep

Nomor 3505/Meruya Utara adalah merupakan Asset milik PT. Mega


ah

Graha International;
R

11. Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti pada halaman 33 alinea ke-2
es

(kedua) putusan Judex Facti tersebut sangat menyesatkan dan


M

ng

melanggar hukum yang berlaku di Indonesia, karena Pengakuan


on
gu

Halaman 16 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sepihak Direktur PT. Mega Graha International, laporan Pembukuan/

si
Keuangan PT. Mega Graha International, serta tanda terima dan
Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta Polis Asuransi

ne
ng
atas Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara oleh PT.
Mega Graha International;
Satu-satunya bukti kepemilikan atas Sertifikat Hak Guna Bangunan

do
gu Nomor 3505/Meruya Utara berdasarkan hukum yang berlaku di
Indonesia adalah harus dibuktikan dari adanya sertifikat yang

In
A
menunjukkan pemilik/pemegang hak atas Sertifikat Hak Guna
Bangunan tersebut.
ah

lik
Pengakuan sepihak Direktur PT. Mega Graha International bukan
merupakan bukti yang menunjukkan Sertifikat Hak Guna Bangunan
Nomor 3505/Meruya Utara adalah aset milik PT. Mega Graha
am

ub
International;
12. Bahwa perlu Yang terhormat Majelis Hakim Agung ketahui, Pengakuan
ep
sepihak Direktur PT. Mega Graha International yaitu Bukti T-9, T-10
k

dan T-11 baru dibuat setelah gugatan lain-lain dalam perkara a quo
ah

diajukan oleh Pemohon Kasasi dahulu Penggugat (gugatan diajukan


R

si
per tanggal 2 Februari 2016) yaitu:
a. Bukti T-9 baru dibuat per tanggal 22 Februari 2016;

ne
ng

b. Bukti T-10 baru dibuat per tanggal 18 Februari 2016;


c. Bukti T-11 baru dibuat per tanggal 22 Februari 2016;

do
gu

13. Bahwa berdasarkan bukti-bukti pengakuan sepihak Direktur tersebut,


terbukti Direktur PT. Mega Graha International mengakui sendiri
bahwa Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara dibeli
In
A

bersama oleh The Hwie Gwan dan Lim Anthony dengan menggunakan
nama The Hwie Gwan dan sama sekali tidak dibeli oleh PT. Mega
ah

lik

Graha International;
Hal inipun sejalan dengan bukti yang telah diajukan oleh Pemohon
m

ub

Kasasi dahulu Penggugat yaitu bukti P-5, yang menunjukkan bahwa


Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara telah dimiliki
ka

oleh The Hwie Gwan sejak tanggal 22 Januari 1993;


ep

Jauh sebelum PT. Mega Graha International berdiri yaitu tanggal 13


ah

Juli 2002 sebagaimana ternyata dari:


R

- Bukti P-14, Akta Pendirian PT. Mega Graha International yaitu


es

Akta Perseroan Terbatas PT. Mega Graha International, Nomor 7


M

ng

on
gu

Halaman 17 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal 13 Juli 2002, yang dibuat dihadapan Sakuri, Sarjana

si
Hukum, Notaris di Jakarta;
- Bukti T-12 Akta Pendirian PT. Mega Graha International, Nomor 7

ne
ng
tanggal 13 Juli 2001, yang dibuat dihadapan Notaris Sakuri, S.H.,;
- Bukti T-13, Pengesahan Akta Pendirian PT. Mega Graha
International Nomor 7 tanggal 13 Juli 2002, Nomor C-22008

do
gu HT.01.01.TH.2002 oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia tanggal 12 November 2002;

In
A
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka terbukti Judex Facti telah
melanggar hukum yang berlaku, karena secara sewenang-wenang dan
ah

lik
tanpa dasar hukum yang jelas telah menyatakan Sertifikat Hak Guna
Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara sebagai Asset milik PT. Mega
Graha International, hanya dengan mengacu pada Bukti Pengakuan
am

ub
sepihak Direktur PT. Mega Graha International yang dibuat setelah
gugatan lain-lain a quo diajukan oleh Pemohon Kasasi dahulu Penggugat
ep
tanpa "melihat bukti-bukti/dokumen pendukung lainnya yang telah
k

diajukan oleh para pihak dalam persidangan;


ah

Tidak terbukti adanya penyertaan modal Sertifikat Hak Guna Bangunan


R

si
Nomor 3505/Meruya Utara oleh The Hwie Gwan ke dalam PT. Mega
Graha International;

ne
ng

Bahwa Pemohon Kasasi sangat keberatan terhadap Pengakuan Sepihak


Direktur PT. Mega Graha International yaitu Bukti T-9, T-10 dan T-11,

do
gu

yang menyatakan bahwa Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/


Meruya Utara tersebut adalah asset PT. Mega Graha International
dengan dalil adanya penyertaan modal The Hwie Gwan berupa Sertifikat
In
A

Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara ke dalam PT. Mega


Graha International;
ah

lik

karena berdasarkan bukti-bukti yang diajukan oleh Termohon


Kasasi/dahulu Tergugat di persidangan, tidak ada satupun bukti dari
m

ub

Termohon Kasasi/dahulu Tergugat yang menunjukkan adanya bukti


penyertaan modal Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya
ka

Utara tersebut ke dalam PT. Mega Graha International;


ep

15. Bahwa perlu Yang Terhormat Majelis Hakim Agung ketahui, Perseroan
ah

Terbatas (PT) merupakan persekutuan modal, dimana harta PT


R

terpisah dari harta pribadi pemegang saham;


es

16. Bahwa sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 34 ayat (1) berikut
M

ng

Penjelasannya Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang


on
gu

Halaman 18 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perseroan Terbatas (selanjutnya disebut "UU PT"), para pendiri/

si
pemegang saham PT dapat menyetorkan modalnya dalam bentuk:
uang tunai, aset, maupun good will (kecakapan/nama baik);

ne
ng
Pasal 34 ayat (1) Undang Undang PT. Menyatakan:
Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan dalam bentuk uang
dan/atau dalam bentuk lainnya”;

do
gu Penjelasan Pasal 34 ayat (1) UU PT, menyatakan:
Pada umumnya penyetoran saham adalah dalam bentuk uang. Namun,

In
A
tidak ditutup kemungkinan penyetoran saham dalam bentuk lain, baik
berupa benda berwujud maupun benda tidak berwujud, yang dapat
ah

lik
dinilai dengan uang dan yang secara nyata telah diterima oleh
Perseroan. Penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang harus
disertai rincian yang menerangkan nilai atau harga, jenis atau macam,
am

ub
status, tempat kedudukan, dan Iain-lain yang dianggap perlu demi
kejelasan mengenai penyetoran tersebut";
ep
17. Bahwa apabila pemegang saham menyetorkan modal dalam bentuk
k

aset pribadinya ke dalam harta kekayaan PT, maka hal tersebut harus
ah

diperhitungkan dengan sejumlah saham, dimana perbuatan hukum


R

si
dimaksud disebut sebagai: "inbreng” (pemasukan ke dalam
perusahaan)";

ne
ng

Selanjutnya atas setoran berupa aset dimaksud, harus dilakukan balik


nama dari semula atas nama pemegang saham menjadi ke atas nama

do
gu

PT melalui Akta Inbreng. Hal ini sebagaimana diatur dengan tegas


dalam ketentuan Pasal 37 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah (selanjutnya disebut "PP
In
A

24/1997");
Pasal 37 ayat (1) PP 24/1997, menyatakan:
ah

lik

Peralihan hak atas lanah dan hak milik atas satuan rumah susun
melalui jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukan dalam perusahaan
m

ub

dan perbuatan hukum pemindahan hak lainnya, kecuali pemindahan


hak melalui lelang hanya dapat didaftarkan jika dibuktikan dengan akta
ka

yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah yang berwenang


ep

menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku":


ah

Pasal 2 PP Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat


R

Pembuat Akta Tanah, menyatakan:


es
M

(1) Pejabat Pembuat Aakta Tanah bertugas pokok melaksanakan


ng

sebagian kegiatan pendaftaran tanah dengan membuat akta


on
gu

Halaman 19 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagai bukti telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu

si
mengenai hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun,
yang akan dijadikan dasar bagi perdaftaran perubahan data

ne
pendaftaran tanah yang diakibatkan oleh perbuatan hukum itu;

ng
(2) Perbuatan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
sebagai berikut:

do
a). Jual Beli;
gu b). Tukar menukar;
c). Hibah;

In
A
d). Pemasukan ke dalam perusahaan (inbreng);
e). Pembagian hak bersama;
ah

lik
f). Pemberian Hak Guna Bangunan/Hak pakai atas tanah Hak Milik;
g). Pemberian Hak Tanggungan;
H). Pemberian kuasa membebankan Hak Tanggungan;
am

ub
Dengan adanya penyertaan modal yang harus dibuktikan dengan Akta
Inbreng tersebut, maka pemegang saham yang menyetorkan assetnya
ep
tersebut harus melepaskan kepemilikan asset untuk sepenuhnya
k

menjadi harta kekayaan PT.;


ah

R
Artinya demi hukum harus dilakukan proses balik nama atas Sertifikat

si
Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara dari yang tadinya

ne
milik/terdaftar atas nama The Hwie Gwan menjadi milik/terdaftar atas
ng

nama PT. Mega Graha International;


18. Bahwa selanjutnya untuk proses penyetoran modal dalam bentuk aset

do
gu

harus dilakukan perubahan anggaran dasar dan mengubah komposisi


kepemilikan saham dalam PT dimaksud melalui persetujuan Rapat
In
Umum Pemegang Saham (RUPS). Hal ini diatur dengan tegas dalam
A

ketentuan Pasal 41 ayat (1) Undang Undang PT.;


Pasal 41 ayat (1) Undang Undang PT, menyatakan:
ah

lik

Penambahan modal Perseroan dilakukan berdasarkan persetujuan


Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
m

ub

Dimana Penambahan modal mengakibatkan prosentase kepemilikan


saham berubah, hal itu harus dicantumkan dalam akta perubahan
ka

anggaran dasar, dan perbuatan hukum ini harus diberitahukan ke


ep

Kementerian Hukum dan Hak Aasasi Manusia untuk dicatat dalam daftar
ah

perseroan. Hal ini diatur dengan tegas dalam ketentuan Pasal 42 ayat (3)
R

jo. Pasal 1 angka (16) Undang Undang PT. ;


es
M

Pasal 42 Undang Undang PT, menyatakan:


ng

on
gu

Halaman 20 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(1) Keputusan RUPS untuk penambahan modal-dasar adalah sah apa

si
bila dilakukan dengan memperhatikan persyaratan kourum dan
jumlah suara setuju untuk perubahan anggaran dasar sesuai dengan

ne
ng
ketentuan dalam Undang Undang ini dan/atau anggaran dasar.
(2) Keputusan RUPS untuk penambahan modal ditempatkan dan disetor
dalam batas modal dasar adalah sah apa bila dilakukan dengan

do
gu kourum kehadiran lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari seluruh
jumlah saham dengan hak suara dan disetujui oleh lebih dari 1/2

In
A
(satu perdua) bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan,
kecuali ditentukan lebih besar dalam anggaran dasar.
ah

lik
(3) Penambahan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib
diberitahukan kepada Menteri untuk dicatat dalam daftar Perseroan;
Pasal 1 angka (16) Undang Undang PT, menyatakan:
am

ub
Menteri adalah Menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang
hukum dan hak asasi manusia;
ep
19. Bahwa Penyetoran Saham dalam bentuk benda tidak bergerak harus
k

diurnumkan dalam 1 (satu) Surat Kabar atau lebih, dalam jangka waktu
ah

14 (empat belas) hari setelah RUPS memutuskan Penyetoran Saham


R

si
dalam bentuk benda tidak bergerak tersebut. Hal ini diatur dengan
tegas dalam ketentuan Pasal 34 ayat (3) berikut Penjelasannya Undang

ne
ng

Undang PT.
Pasal 34 ayat (3) Undang Undang PT, menyatakan:

do
gu

Penyetoran saham dalam bentuk benda tidak bergerak harus


diumumkan dalam 1 (satu) Surat Kabar atau lebih, dalam jangka waktu
14 (empat belas) hari setelah akta pendirian ditandatangani atau
In
A

setelah RUPS memutuskan penyetoran saham tersebut;


Penjelasan Pasal 34 ayat (3) Undang Undang PT, menyatakan:
ah

lik

Maksud diumumkannya penyetoran saham dalan; bentuk benda tidak


bergerak dalam Surat Kabar, adalah agar diketahui umum dan
m

ub

membenkan kesempatan kepada pihak yang berkepentingan untuk


dapat mengajukan keberatan atas penyerahan benda tersebut sebagai
ka

setoran modal saham, misalnya ternyata diketahui benda tersebut


ep

bukan milik penyetor;


ah

20. Bahwa berdasarkan penjelasan tersebut diatas, maka terbukti untuk


R

dapat membuktikan adanya suatu Penyertaan Modal Sertifikat Hak


es

Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara ke dalam PT. Mega Graha


M

ng

International, maka Termohon Kasasi/dahulu Tergugat demi hukum


on
gu

Halaman 21 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
harus dapat membuktikan adanya dokumen-dokumen berikut di

si
persidangan:
a. Bukti adanya Akta Inbreng yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta

ne
ng
Tanah (PPAT) yang menyatakan adanya penyertaan modal berupa
Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara ke dalam
PT. Mega Graha International;

do
gu b. Bukti adanya balik nama Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor
3505/Meruya Utara dari atas nama The Hwie Gwan menjadi atas

In
A
nama PT. Mega Graha International;
c. Bukti adanya Akta Persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham
ah

lik
(RUPS) PT. Mega Graha International tentang penambahan Modal;
Perseroan, sehubungan dengan penyertaan modal Sertifikat Hak
Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara ke dalam PT. Mega
am

ub
Graha International;
d. Bukti adanya Akta Perubahan Anggaran Dasar PT. Mega Graha
ep
International, sehubungan dengan penyertaan modal Sertifikat Hak
k

Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara ke dalam PT. Mega


ah

Graha International;
R

si
e. Bukti adanya pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT. Mega
Graha International tersebut ke Menteri Hukum dan Hak Asasi

ne
ng

Manusia Republik Indonesia untuk dicatat dalam Daftar Perseroan;


f. Bukti adanya Pengumuman dalam 1 (satu) Surat Kabar atau lebih

do
gu

mengenai Keputusan RUPS yang memutuskan Penyetoran Saham


dalam bentuk Benda Tidak Bergerak/SHGB Nomor 3505/Meruya
Utara tersebut;
In
A

Namun ternyata dalam Persidangan, Termohon Kasasl/dahulu


Tergugat sama sekali tidak dapat menunjukkan dokumen-dokumen yang
ah

lik

menjadi bukti adanya Penyertaan Modal Sertifikat Hak Guna Bangunan


Nomor 3505/Meruya Utara tersebut ke dalam PT. Mega Graha
m

ub

International.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka terbukti Judex Facti telah
ka

melanggar hukum karena telah salah dalam menilai Bukti Pernyataan


ep

Sepihak Direktur PT. Mega Graha International yaitu Bukti T-9, T-10 dan
ah

T-11, karena secara nyata-nyata Bukti Pernyataan Sepihak Direktur


R

tersebut justru menunjukkan bahwa Sertifikat Hak Guna Bangunan


es

Nomor 3505/Meruya Utara adalah milik The Hwie Gwan dan bukan milik
M

ng

PT. Mega Graha International;


on
gu

Halaman 22 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sehingga konsekuensi hukumnya Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor

si
3505/Meruya Utara bukan merupakan Asset/Harta Pailit PT. Mega Graha
International. Selanjutnya Termohon Kasasi/dahulu Tergugat harus

ne
ng
mengeluarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara
tersebut dari Daftar Harta/Boedel Pailit PT. Mega Graha International;
Laporan keuangan dan tanda terima pembayaran PBB serta Polis

do
gu Asuransi, tidak dapat dijadikan sebagai kepemilikan Sertifikat Hak Guna
Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara oleh PT. Mega Graha International;

In
A
21.Bahwa Pemohon Kasasi sangat keberatan terhadap Pertimbangan
Hukum Judex Facti yang mendalilkan bahwa Sertifikat Hak Guna
ah

lik
Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara merupakan milik/asset PT. Mega
Graha International berdasarkan:
a. Laporan Keuangan PT. Mega Graha International yaitu Bukti T- 14 std.
am

ub
T-19; dan
b. Tanda Terima Pembayaran PBB serta Polis Asuransi atas Sertifikat
ep
Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara yaitu Bukti T-20 s.d.
k

T-31;
ah

22. Bahwa perlu Yang Terhormat Majelis Hakim Agun ketahui, tidak ada
R

si
satupun peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara
Indonesia, yang mengatur serta Polis Asuransi adalah merupakan bukti

ne
ng

yang menunjukkan kepemilikan atas suatu bidang tanah;


23. Bahwa selanjutnya apabila kita cermati lebih lanjuti Bukti-Bukti Laporan

do
gu

Keuangan PT. Mega Graha International yaitu Bukti T-14 s.d. T-19
tersebut, ternyata atas Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor
3505/Meruya Utara tidak pernah tercatat di dalam masing-masing
In
A

Laporan Keuangan tersebut;


Laporan-Laporan Keuangan PT. Mega Graha International tersebut
ah

lik

hanya mencatat "Tanah" dan "Bangunan" saja, tanpa menyebutkan


rincian Tanah dan Bangunan yang mana yang tercatat dalam Laporan
m

ub

Keuangan tersebut.
Hal ini pun diakui oleh Judex Facti dalam Pertimbangan Hukumnya pada
ka

halaman 19, yang menyatakan:


ep

Laporan Pembukuan/Keuangan PT. Mega Graha International per 31


ah

Desember 2005 dan 31 Desember 2006;


R

Jenis Aktiva tetap saldo Awal Mutasi Tahun 2006 saldo akhir
es

31 Desember 2006 31 Desember 2005 Penambahan Pengurangan


M

ng

Harga perolehan
on
gu

Halaman 23 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tanah 7.250.000.000 7.250.000.000

si
Bangunan 6.000.000.000 6.000.000.000
Laporan Pembukuan/Keuangan PT. Mega Graha International per 31

ne
ng
Desember 2006 dan 31 Desember 2007
Jenis Aktiva tetap saldo awal mutasi tahun 2006 saldo akhir
31 Desember 2007 31 Desember 2006 penambahan pengurangan

do
gu Harga Perolehan:
Tanah 7.250.000.000 7.250.000.000

In
A
Bangunan 6.000.000.000 6.000.000.000
24. Bahwa selanjutnya apabila kita cermati lebih teliti lagi Bukti Tanda terima
ah

lik
Pembayaran PBB serta Polis Asuransi atas Sertifikat Hak Guna
Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara yaitu Bukti T-20 s.d T-31;
Secara nyata-nyata bukti-bukti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tersebut
am

ub
ditujukan kepada The Whie Gwan selaku wajib pajak yang notabene
adalah selaku pemilik atas sebidang Tanah dan Bangunan berdasarkan
ep
Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara dan bukan
k

ditujukan kepada PT. Mega Graha International;


ah

Selanjutnya terhadap bukti-bukti Polis Asuransi atas sebidang tanah dan


R

si
bangunan berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor
3505/Meruya Utara yang dibayarkan oleh PT. Mega Graha International

ne
ng

juga bukanlah merupakan bukti bahwa PT. Mega Graha International


adalah sebagai milik atas Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor

do
gu

3505/Meruya Utara;
Yang Terhormat Majelis Hakim Agung yang memeriksa dan mengdili
a quo:
In
A

25. Bahwa yang dimaksud dengan Harta/Boedel Pailit adalah Harta


miliklterdaftar alas nama Debitor Pailit, dimana dalam perkara ini adalah
ah

lik

seluruh Harta yang harus dimiliki/terdaftar atas nama PT. Mega Graha
International. Hal ini sebagaimana diatur dengan tegas dalam ketentuan
m

ub

Pasal 1131 Kitab Undang Undang Hukum Perdata (selanjutnya disebut


“KUHPerdata”);
ka

Pasal 1131 KUHPerdata, menyatakan:


ep

Segala barang-barang bergerak dan tak bergerak milik debitur/PT.Mega


ah

Graha International, baik yang sudah ada maupun yang akan ada,
R

menjadi jaminan untuk perikatan perorangan debitur/PT.Mega Graha


es

International;
M

ng

on
gu

Halaman 24 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
26. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka (20) jo. Pasal 32 jo.. Pasal

si
1 angka (7) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah (selanjutnya disebut "PP 24/1997"), bukti

ne
ng
kepemilikan hak atas suatu bidang tanah demi hukum harus dibuktikan
dengan adanya sertifikat tanah;
Pasal 1 angka (20) PP 24/1997, menyatakan:

do
gu Sertifikat adalah surat tanda bukti hak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 19 ayat (2) huruf c Undang Undang Pokok Agraria untuk hak atas

In
A
tanah,hak pengelolaan, tanah wakaf, hak milik atas satuan rumah susun
dan hak tanggungan yang masing-masing sudah dibukukan dalam buku
ah

lik
tanah yang bersangkutan;
Pasal 32 PP 24/1997, menyatakan:
Sertifikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat
am

ub
pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat
di dalamnya, sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai
ep
dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang
k

bersangkutan";
ah

Pasal 1 angka (7) PP 24/1997, menyatakan:


R

si
Data yuridis adalah keterangan mengenai status bidang tanah dan
satuan rumah susun yang didaftar, pemegang haknya dan hak pihak lain

ne
ng

serta beban-beban lain yang membebaninya;


27. Bahwa sejalan dengan peraturan-peraturan tersebut, Pemohon Kasasi/

do
gu

dahulu Penggugat telah mengajukan Bukti P-5 Sertifikat Hak Guna


Bangunan (SHGB) Nomor 3505/Meruya Utara dalam persidangan;
Dimana berdasarkan Bukti P-5 tersebut, terbukti secara nyata-nyata
In
A

sebidang Tanah berikut Bangunan berdasarkan Sertifikat Hak Guna


Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara adalah miliki terdaftar atas nama
ah

lik

The Hwie Gwan terhitung sejak tanggal 22 Januari 1993 (Tanggal


Penerbitan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara)
m

ub

dan sama sekali bukan terdaftar atas nama PT. Mega Graha
International;
ka

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, terbukti Sertifikat Hak Guna


ep

Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara adalah lerdaftar alas nama/milik


ah

The Hwie Gwan dan bukan terdaftar atas nama PT. Mega Graha
R

International; sehingga jelas terbukti secara terang benderang Judex


es

Facti telah melanggar hukum dalam memberikan Pertimbangan


M

ng

Hukumnya yaitu tidak memperhatikan ketentuan Pasal 1 angka (20) jo.


on
gu

Halaman 25 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 32 jo. Pasal 1 angka (7) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun

si
1997 tentang Pendaftaran Tanah dalam mempertimbangkan bukti-bukti
yang memperkuat pertimbangan hukumnya dalam putusan Judex Facti

ne
ng
a quo guna menentukan status pemilik Sertifikat Hak Guna Bangunan
Nomor 3505/Meruya Utara tersebut;
II.B. Judex Facti terbukti telah melanggar hak Pemohon Kasasi selaku

do
gu pemegang Hak tanggungan atas Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor
3505/Meruya Utara;

In
A
28. Bahwa Pemohon Kasasi sangat keberatan terhadap pertimbangan
hukum Judex Facti pada halaman 33 alinea Ke-3 (ketiga) dan alinea
ah

lik
ke-4 (keempat) putusan Judex Facti, sebagai berikut:
a. Pertimbangan hukum Judex Facti pada halaman 33 Alinea Ke-3
(ketiga) putusan Judex Facti, yang menyatakan:
am

ub
Menimbang bahwa dari hal-hal yang terbukti tersebut diatas
menurut pendapat Majelis Hakim sebidang Tanah dan
ep
Bangunan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya
k

Utara adalah merupakan Aset PT. Mega Graha International


ah

dan merupakan jaminan pembayaran hutang PT. Mega


R

si
Graha International kepada Penggugat, bukan jaminan
pembayaran hutang The Hwie Gwan secara pribadi kepada

ne
ng

Penggugat;
b. Pertimbangan hukum Judex Facti pada halaman 33 Alinea Ke-4

do
gu

(keempat) putusan Judex Facti, yang menyatakan:


Menimbang, bahwa karena sebidang Tanah dan Bangunan
In
Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara
A

adalah merupakan jaminan pembayaran hutang PT. Mega


Graha International (Dalam Pailit) kepada Penggugat. maka
ah

lik

tuntutan Penggugat yang menyatakan bahwa sebidang


Tanah dan Bangunan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor
m

ub

3505/Meruya Utara 3505 tidak termasuk dalam Harta/


Boede/Pailit PT. Mega Graha International dan meminta agar
ka

Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara 3505


ep

tersebut dikeluarkan dari Daftar Harta/Boedel Pailit, menurut


ah

pendapat Majelis Hakim tidak beralasan dan harus


R

dinyatakan ditolak;
es

29. Bahwa pertimbangan-pertimbangan Judex Facti tersebut adalah sangat


M

ng

menyesatkan dan tidak berdasar hukum, bahkan melanggar hak-hak


on
gu

Halaman 26 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemohon Kasasi/dahulu Penggugat selaku Pemegang Hak

si
Tanggungan atas Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya
Utara milik The Hwie Gwan yang dilindungi oleh Undang Undang Nomor 4

ne
ng
Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan dan Undang Undang Nomor 37
Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU, sebagaimana akan dijelaskan
berikut;

do
gu 30. Bahwa PT. Mega Graha International selaku Debitor telah memperoleh
fasilitas Kredit/Utang dari Pemohon Kasasi selaku Kreditor

In
A
sebagaimana ternyata dalam:
a. Akta Perjanjian Penyediaan Fasilitas Kredit, Nomor 32, tertanggal 16
ah

lik
Februari 2007, yang dibuat dihadapan Mellyani Noor Shandra,
Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Barat'(Bukti P-1);
b. Perjanjian Demand Loan Nomor 03949-0-01, tertanggal 16 Februari
am

ub
2007, yang dibuat dibawah tangan bermeterai cukup (Bukti P-2);
c. Perjanjian Fasilitas Post Iport Financing (PIF) Nomor 004/
ep
CO/LC/SUBLlMIT-TR/2010, tertanggal 30 Juli 2010, yang dibuat
k

dibawah tangan bermeterai cukup (Bukti P-3);


ah

d. Akta Perubahan Atas Perjanjian Fasilitas Kepada PT. Mega Graha


R

si
International, Nomor 23, tanggal 10 Maret 2015, yang dibuat
dihadapan 'Teddy Anwar, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat

ne
ng

(Bukti P-4);
31. Bahwa untuk menjamin terlaksananya pembayaran kembali beberapa

do
gu

Fasilitas Kredit/Utang yang telah dikucurkan oleh Pemohon Kasasi


kepada PT. Mega Graha International, maka selanjutnya PT. Mega
In
Graha International telah memberikan beberapa jaminan kepada
A

Pemohon Kasasi, yang antara lain berupa:


1 (satu) bidang Tanah berikut Bangunan serta segala sesuatu yang
ah

lik

berdiri dan melekat di atas Tanah tersebut, berdasarkan Sertifikat Hak


Guna Bangunan (SHGB) Nomor 3505/Meruya Utara, berakhirnya Hak
m

ub

GB pada tanggal 21 Januari 2033, terdaftar atas nama The Hwie Gwan,
luas tanah 1.446 m², Gambar Situasi Nomor 6258/1992 tertanggal 9
ka

Oktober 1992, yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan


ep

Kotamadya Jakarta Barat pada tanggal 22 Januari 1993 (Bukti P-5),


ah

setempat dikenal umum dengan Jalan Raya Meruya Utara, Nomor 15,
R

RT 001, RW 005, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan,


es

Kotamadya Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta;


M

ng

(selanjutnya disebut "Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor


on
gu

Halaman 27 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3505/Meruya Utara");

si
yang telah dibebani dengan Jaminan Hak Tanggungan, berdasarkan:
1) Jaminan Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama), dengan nilai

ne
ng
penjaminan hingga sebesar Rp6.000.000.000,00 (enam miliar rupiah)
sebagaimana ternyata dalam Sertifikat Hak Tanggunga Peringkat I
(Pertama) Nomor 1543/2007, yang diterbitkan ole Kepala Kantor

do
gu Pertanahan Kotamadya Jakarta Barat pada tangnggal 12 Maret 2007;
berikut Akta Pemberian Hak Tangguagan (APHT) Nomor 18/2007,

In
A
tertanggal 26 Februari 2007 yang dibuat Dihadapan Mellyani Noor
Shandra, Sarjana Hukum, PPAT dengan daerah kerja Kotamadya
ah

lik
Jakarta Barat (Bukti P-6);
2) Jaminan Hak Tanggungan Peringkat III (Kedua), dengan nilai
penjaminan hingga sebesar Rp24.000.000.000,00 (dua puluh empat
am

ub
miliar Rupiah) sebagaimana ternyata dalam Sertifikat Hak
Tanggungan Peringkat II (Kedua) Nomor 03321/2015, yang dlterbitkan
ep
oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Jakarta Barat pada tanggal 22
k

April 2015; berikut Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) Nomor


ah

83/2015, tertanggal 6 April 2015, yang dibuat dihadapan Eny Haryanti,


R

si
Sarjana Hukum, Pejabat Pembuat Aakta Tanah dengan daerah kerja
Kota Administrasi Jakarta Barat (Bukti P-7);

ne
ng

32. Bahwa selanjutnya apabila Yang Terhormat Majelis Hakim Agung


perhatikan pada dokumen penjaminan atas SHGB Nomor

do
gu

3505/Meruya Utara yaitu:


a. Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) Nomor
14/2007, tertanggal 16 Februari 2007 yang dibuat dihadapan
In
A

Mellyani Noor Shanora, Sarjana Hukum, Pejabat Pembuat Akta


Tanah dengan daerah kerja Kotamadya Jakarta Barat (Bukti P-15)
ah

lik

jo. Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) Nomor 18/2007,


tertanggal 26 Februari 2007 yang dibuat dihadapan Mellyani Noor
m

ub

Shanora, Sarjana Hukum, Pejabat Pembuat Akta Tanah dengan


daerah kerja Kotamadya Jakarta Barat (vide Bukti P-6); dan
ka

b. Surat Kuasa membebankan Hak tanggungan (SKMHT) Nomor


ep

3/SKMHT/III/2015, tanggal 10 Maret yang dibuat dihadapan Haji


ah

Teddy Anwar, Sarjana Hukum, Spesialias Notariat, Notarias di


R

Jakarta (Bukti P-16) jo. Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT)


es

Nomor 83/2015, tanggal 6 April 2015, yang dibuat dihadapan Eny


M

ng

Haryati, Sarjana Hukum, PPAT dengan daerah kerja kota


on
gu

Halaman 28 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Administyrasi Jakarta Barat (vide Bukti P-7);

si
Maka terbukti secara nyata-nyata The Hwie Gwan adalah selaku
Pemberi Hak Tanggungan yang notabene adalah pemilik yang

ne
ng
sah atas "Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya
Utara yang dengan persetujuan istrinya yaitu nyonya Hoo Anna
dahulu Hoo Sioe An, telah membebankan "Sertifikat Hak Guna

do
gu Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara guna jaminan pelunasan
Utang PT. Mega Graha International kepada Pemohon Kasasi;

In
A
33. Bahwa dalam perkembangan PT. Mega Graha International telah
dinyatakan Pailit dengan segala akibat hukumnya berdasarkan
ah

lik
putusan Pengadilan Negeri Niaga pada pengadilan Negeri Jakarta
Pusat Nomor 16/Pdt-Sus-Pailit/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst. tanggal 23
Juli 2015 (Bukti P-8);
am

ub
34. Bahwa dengan Pailitnya PT. Mega Graha International, maka PT.
Mega Graha International terbukti telah cidera janji/wanprestasi
ep
terhadap Pemohon Kasasi dan konsekuensi hukumnya Pemohon
k

Kasasi sebagai Pemegang Hak tanggungan berhak untuk segera


ah

melakukan lelang Eksekusi Hak tanggungan terhadap SHGB


R

si
Nomor 3505/Meruya Utara, milik/terdaftar atas nama The Hwie
Gwan;

ne
ng

Hal ini diatur dengan tegas dalam ketentuan Pasal 6 Undang


Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan

do
gu

(selanjutnya disebut Undang Undang Hak tanggungan”) dan Pasal


55 ayat (1) Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
In
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
A

(selanjutnya disebut “Undang Undang Kepailitan dan PKPU”);


Pasal 6 Undang Undang Hak tanggungan, menyatakan:
ah

lik

Apabila debitor cidera janji, pemegang hak tanggungan pertama


mempunyai hak untuk menjual objek Hak tanggungan atas
m

ub

kekuasaan sendiri melalui pelelangan unum serta mengambil


pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut;
ka

Pasal 55 ayat Undang Undang Kepailitan dan PKPU, menyatakan:


ep

Dengan tetap memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud


ah

dalam Pasal 56, Pasal 57 dan Pasal 58, setiap Kreditor pemegang
R

gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotek atau hak agunan


es

atas kebenadaan lainnya, dapat mengeksekusi haknya seolah-olah


M

ng

tidak terjadi kepailitan;


on
gu

Halaman 29 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
35. Bahwa selanjutnya Pemohon Kasasi telah mengajukan

si
permohonan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan atas Sertifikat Hak
Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara tersebut di Kantor

ne
ng
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta IV pada
tanggal 15 September 2015 (Bukti P-12);
Namun ternyata terhadap permohonan Lelang tersebut KPKNL

do
gu Jakarta IV menyatakan tidak dapat melanjutkan permohonan
Lelang Eksekusi Hak Tanggungan atas Sertifikat Hak Guna

In
A
Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara tersebut dengan alasan
Sertifikat Hak Guna Bangunan 3505/Meruya Utara telah
ah

lik
dimasukkan oleh Termohon Kasasi ke dalam Daftar Aset
sementara PT. Mega Graha International (selanjutnya disebut
“Daftar Harta/Boedel Pailit”), tertanggal 9 September 2015 (Bukti
am

ub
P-13);
36. Bahwa Pemohon Kasasi sangat keberatan terhadap tindakan
ep
Termohon Kasasi yang dengan secara sepihak telah memasukkan
k

Sertifikat Hak Guna Bangunan 3505/Meruya Utara ke dalam Daftar


ah

Harta/Boedel Pailit, tertanggal 9 September 2015 (Bukti P-13),


R

si
padahal secara jelas dan terang benderang Sertifikat Hak Guna
Bangunan 3505/Meruya Utara tersebut milik/terdaftar atas nama

ne
ng

The Hwie Gwan dan bukan terdaftar atas nama PT. Mega Graha
International, sehingga jelas-jelas Sertifikat Hak Guna Bangunan

do
gu

3505/Meruya Utara bukan merupakan Harta/Boedel Pailit PT. Mega


Graha International;
In
37. Bahwa sebagaimana telah dijelaskan di atas, yang dimaksud
A

dengan Harta/Boedel Pailit adalah Harta milik/terdaftar atas nama


Debitor Pailit, dimana dalam perkara ini adalah seluruh harta yang
ah

lik

haruas dimiliki/terdaftar atas nama PT. Mega Graha International,


hal ini sebagaimana diatur dengan tegas dalam ketentuan Pasal
m

ub

1131 Kitab Undang Undang Hukum Perdata (selanjutnya disebut


“KUHPerdata”);
ka

Pasal 1131 KUHPerdata, menyatakan:


ep

Segala barang-barang bergerak dan hak bergerak milik debitur,


ah

baik yang sudah ada maupun yang akan ada, menjadi jaminan
R

untuk perikatan perorangan debitur itu;


es

38. Bahwa sebagaimana telah dijelaskan di atas, Sertifikat Hak Guna


M

ng

Bangunan 3505/Meruya Utara tersebut jelas-jelas terdaftar atas


on
gu

Halaman 30 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
nama The Hwie Gwan dan bukan terdaftar atas nama PT. Mega

si
Graha International;
Sehingga dengan mengacu pada ketentuan Pasal 1131

ne
ng
KUHPerdata, maka asset tersebut jelas-jelas bukan merupakan
harta/boedel pailit PT. Mega Graha International dan demi hukum
harus dikeluarkan dari daftar harta/boedel pailit;

do
gu 39. Bahwa namun ternyata Judex Facti telah menolak gugatan
Pemohon Kasasi/dahulu Penggugat untuk mengeluarkan Sertifikat

In
A
Hak Guna Bangunan 3505/Meruya Utara dari daftar Harta/Boedel
Pailit PT. Mega Graha International, dengan alasan Sertifikat Hak
ah

lik
Guna Bangunan 3505/Meruya Utara telah dijaminkan sebagai
jaminan pelunasan utang PT. Mega Graha International kepada
Pemohon Kasasi/dahulu Penggugat;
am

ub
sebagaimana ternyata dalam pertimbangan hukum Judex Facti
pada halaman 33 alinea ke-4 (keempat) putusan Judex Facti,
ep
berikut:
k

Pertimbangan Hukum Judex Facti pada halaman 33 alinea ke-4


ah

(keempat) putusan Judex Facti, menyatakan:


R

si
Menimbang, bahwa karena sebidang tanah dan bangunan Sertifikat
Hak Guna Bangunan 3505/Meruya Utara adalah merupakan

ne
ng

jaminan pembayaran hutang PT. Mega Graha International (dalam


Pailit) kepada Penggugat, maka tuntutan Penggugat yang

do
gu

menyatakan bahwa sebidang tanah dan bangunan Sertifikat Hak


Guna Bangunan 3505/Meruya Utara tidak termasuk dalam
In
harta/boedel pailit PT. Mega Graha International dan meminta agar
A

Sertifikat Hak Guna Bangunan 3505/Meruya Utara tersebut


dikeluarkan dari Daftar Harta/Boedel Pailit, menurut pendapat
ah

lik

Majelis Hakim tidak beralasan dan harus dinyatakan ditolak;


40. Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti tersebut jelas-jelas
m

ub

melanggar hak-hak Pemohon Kasasi selaku Pemegang Hak


tanggungan atas Sertifikat Hak Guna Bangunan 3505/Meruya Utara
ka

tersebut, sebagaimana yang diatur dalam hukum jaminan yang


ep

berlaku di Indonesia yaitu Pasal 6 Undang Undang Hak


ah

tanggungan dan Pasal 55 ayat (1) Undang Undang Kepailitan dan


R

PKPU;
es

Karena justru dengan dibebaninya Sertifikat Hak Guna Bangunan


M

ng

3505/Meruya Utara milik The Hwie Gwan tersebut dengan Jaminan


on
gu

Halaman 31 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hak Tanggungan sebagai Jaminan Pelunasan Utang PT. Mega

si
Graha International kepada Pemohon Kasasi;
maka dengan pailitnya PT. Mega Graha International, Pemohon

ne
ng
Kasasi selaku Pemagang Hak tanggungan berhak untuk segera
menjual Sertifikat Hak Guna Bangunan 3505/Meruya Utara tersebut
melalui Lelang Eksekusi Hak tanggungan sebagaimana diatur

do
gu dalam ketentuan Pasal 6 Undang Undang Hak Tanggungan;
dan sehubungan dengan status Sertifikat Hak Guna Bangunan

In
A
3505/Meruya Utara yang jelas-jelas dimiliki oleh The Hwie Gwan
sehingga bukan merupakan harta/boedel pailit PT. Mega Graha
ah

lik
International sebagaimana telah dijelaskan di atas, maka demi
hukum Sertifikat Hak Guna Bangunan 3505/Meruya Utara tersebut
harusa dikeluarkan dari daftar harta/boedel Pailit PT. Mega Graha
am

ub
International;
III. Judex Facti terbukti telah lalai karena tidak mencantumkan Pasal Peraturan
ep
Perundang-undangan yang menguatkan pertimbangan hukumnya dalam
k

putusan Judex Facti;


ah

41. Bahwa sebagaimana diatur dengan tegas dalam ketentuan Pasal 50


R

si
ayat (1) Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman (selanjutnya disebut “Undang Undang Kekuasaan

ne
ng

Kehakiman”) setiap putusan Pengadilan selain harus memuat alasan dan


dasar putusan, juga haruas memuat pasal tertentu dari peraturan

do
gu

perundang-undangan yang bersangkutan yang dijadikan dasar untuk


mengadili;
In
Pasal 50 ayat (1) Undang Undang Kekuasaan, menyatakan:
A

putusan Pengadilan selain harus memuat alasan dan dasar putusan,


juga memuat Pasal tertentu dari peraturan perundang-undangan yang
ah

lik

bersangkutan atau sumber hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk
mengadili;
m

ub

42. Bahwa perlu Yang Terhormat Majelis Hakim Agung ketahui dan teliti
lebih lanjut, pertimbangan-pertimbangan hukum Judex Facti dalam
ka

putusan Judex Facti a quo, ternyata dibuat tanpa mencantumkan satu


ep

Pasal pun yang mendasari diberikannya pertimbangan-pertimbangan


ah

hukum guna mengadili perkara a quo;


R

43. Bahwa hal ini jelas-jelas membuktikan adanya unsur kelalaian yang
es

dilakukan oleh Judex Facti dalam memberikan putusan Judex Facti yaitu
M

ng

dengan tidak mencantumkan satu pasalpun dalam pertimbangan


on
gu

Halaman 32 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukumnya;

si
Sehingga dengan mengacu pada ketentuan Pasal 30 ayat (1) Undang
Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang perubahan atas Undang Undang

ne
ng
Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, putusan Judex Facti
demi hukum harus dibatalkan;
Pasal 30 ayat (1) Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang

do
gu Perubahan atas Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung, menyatakan: Mahkamah Agung dalam tingkat kasasi

In
A
membatalkan putusan atau penetapan pengadilan-pengadilan dari
semua lingkungan peradilan karena:
ah

lik
a. Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang;
b. Salah menerapkan hukum atau melanggar hukum yang berlaku;
c. lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan
am

ub
perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan
batalnya putusan yang bersangkutan;
ep
Untuk itu dengan ini Pemohon Kasasi mohon kebijaksanaan yang
k

terhormat Majelis Hakim Agung yang memeriksa dan mengadili perkara


ah

a quo, untuk membatalkan putusan Judex Facti;


R

si
Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah
Agung berpendapat:

ne
ng

Bahwa keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah


meneliti secara saksama memori kasasi tanggal 24 Maret 2016 dan kontra

do
gu

memori tanggal 5 April 2016 dihubungkan dengan pertimbangan Judex Facti


dalam hal ini Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak
In
salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut:
A

Bahwa alasan-alasan kasasi tidak dapat dibenarkan, tanah sengketa a quo/


Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 3505/Meruya Utara merupakan asset
ah

lik

PT. Mega Graha International yang merupakan jaminan pembayaran hutang


kepada Penggugat dan sesuai ketentuan sebagai kreditur separatis Penggugat
m

ub

telah diberi kesempatan untuk menjual sendiri selama 2 (dua) bulan namun hal
tersebut tidak dilakukan oleh Penggugat;
ka

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata


ep

putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor


ah

02/Pdt.Sus-GLL/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst. tanggal 17 Maret 2016 dalam perkara


R

ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, sehingga


es

permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi: PT. BANK OCBC
M

ng

NISP, Tbk. tersebut harus ditolak;


on
gu

Halaman 33 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon

si
Kasasi ditolak, Pemohon Kasasi harus dihukum untuk membayar biaya perkara
dalam tingkat kasasi ini;

ne
ng
Memperhatikan Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Undang Undang
Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor

do
gu 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan
Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan Perubahan Kedua dengan Undang

In
A
Undang Nomor 3 Tahun 2009, serta peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan;
ah

lik
MENGADILI
1. Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: PT BANK OCBC
NISP, Tbk. tersebut;
am

ub
2. Menghukum Pemohon Kasasi/Penggugat untuk membayar biaya perkara
dalam tingkat kasasi yang ditetapkan sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta
ep
rupiah);
k

Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim pada


ah

hari Rabu tanggal 21 September 2016 oleh H. Hamdi, S.H., M.Hum., Hakim
R

si
Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis
I Gusti Agung Sumanatha, S.H., M.H., dan Sudrajad Dimyati, S.H., M.H.,

ne
ng

Hakim-Hakim Agung, masing-masing sebagai Anggota, putusan tersebut


diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua

do
gu

dengan dihadiri oleh anggota-anggota tersebut dan Rafmiwan Murianeti, S.H.,


M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para pihak.
In
A

Anggota-anggota: K e t u a,
ttd. ttd.
ah

lik

I Gusti Agung Sumanatha, S.H., M.H. H. Hamdi, S.H., M.Hum.


ttd.
m

ub

Sudrajad Dimyati, S.H., M.H.


ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 34 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Panitera Pengganti,

si
ttd.
Rafmiwan Murianeti, S.H., M.H.

ne
ng
Biaya-biaya:
1. Meterai : Rp 6.000,00
2. Redaksi : Rp 5.000,00

do
gu 3. Administrasi
Kasasi : Rp 4.989.000,00 +

In
A
Jumlah : Rp 5.000.000,00
ah

lik
Untuk Salinan
MAHKAMAH AGUNG RI
a.n. Panitera
Panitera Muda Perdata Khusus
am

Rahmi Mulyati, SH.MH.


ub
ep
k

NIP : 1959 1207 1985 12 2 002


ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 35 dari 35 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35

Anda mungkin juga menyukai