Anda di halaman 1dari 8

KHUTBAH JUM’AT

“NABI MUHAMMAD RAHMATAN LIL’ALAMIN

OLEH : KH. MUHAMMAD SYAMLAN, LC

‫ َم ْن َي ْه ِد ِه اهللُ فَاَل‬،‫ات أَ ْع َمالِنَا‬ِ َ‫اهلل ِمن ُشرو ِر أَْن ُف ِسنَا و ِمن سيِّئ‬ ِ ِ‫ و َنعوذُ ب‬$،ُ‫ـحم ُدهُ ونَستَ ِع ْينُهُ ونَسَت ْغ ِفره‬ ِِ َّ
َ ْ َ ُ ْ ُ َ ُ ْ َ ْ َ َ ْ َ‫ـح ْم َد للّه ن‬
َ ‫إن ال‬
‫ـح َّمداً َع ْب ُدهُ َو َر ُسولُه‬ َ ْ‫د أَن الَّ إِلَهَ إِالَّ اهلل َو ْح َدهُ اَل َش ِري‬$ُ ‫ َوأَ ْش َه‬،ُ‫ي لَه‬
َّ ‫د أ‬$ُ ‫ك لَهُ َوأَ ْش َه‬ ِ ِ ْ ‫ ومن ي‬،‫ض َّل لَه‬
ِ‫م‬
َ ‫َن ُم‬ َ ‫ضل ْل فَاَل َهاد‬ ُ ْ ََ ُ ُ
‫ اما بعد‬. ‫س ٍن إِلَى َي ْو ِم ِّد يْ ِن‬ ِِ ِ ِ ِ ‫اَالَّه َّم صلِّى َعلَى مح َّم ٍد و َعلَى آلِ ِه و‬
َ ‫ص ْحبه َو َمن تَب َع ُهم با ْح‬ َ َ َ َُ َ ُ
$‫قال اهلل تعالى‬
‫ه َواَل تَ ُموتُ َّن إِاَّل َوأَْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمو َن‬$ِِ‫آمنُوا َّات ُقوا اللَّهَ َح َّق ُت َقات‬
َ ‫ين‬
ِ َّ
َ ‫يَا أ َُّي َها الذ‬
$‫آمنُوا َّات ُقوا اللَّهَ َوقُولُوا َق ْواًل َس ِدي ًدا‬ َ ‫ين‬
ِ َّ
َ ‫يَا أ َُّي َها الذ‬
ِ ِ ِ ِ ‫ي‬ 
‫يما‬ً ‫م َو َم ْن يُط ِع اللَّهَ َو َر ُسولَهُ َف َق ْد فَ َاز َف ْو ًزا َعظ‬$ْ ‫صل ْح لَ ُك ْم أَ ْع َمالَ ُك ْم َو َيغْف ْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك‬ُْ
‫َّاس بِ ُخلُ ٍق‬ ِ
َ ‫ق الن‬$ِ ‫و َخال‬,‫ا‬
َ ‫سنَةَ تَ ْم ُح َه‬
َ ‫الح‬ َّ ‫ َوأَتْبِ ِع‬,‫ت‬
َ َ‫السيِّئَة‬ َ ‫ث َما ُك ْن‬ ُ ‫ اِتَّ ِق اللَّهَ َح ْي‬: ‫وقال رسوالهلل صلى اهلل عليه وسلم‬
‫س ٍن‬
َ ‫َح‬
Bapak-bapak dan saudara-saudara sekalian,
Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam adalah merupakan rahmat yang Allah
Subhanahuwata’ala berikan kepada semesta alam, seluruh umat manusia dimanapun berada dulu, sekarang,
hingga seterusnya sampai Allah Subhanahuwata’ala menggulung kehidupan ini dengan terjadinya kiamat yang
demikian tidak ada lagi kehidupan di dunia dan berganti kehidupan di alam akhirat.
Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam disebut sebagai Rahmat bagi semesta alam seperti yang Allah
Subhanahuwata’ala Firmankan,

َ َ‫َو َمٓا أَ ۡر َس ۡل ٰن‬


َ ‫ك إِاَّل َر ۡح َم ٗة لِّ ۡل ٰ َعلَ ِم‬
١٠٧ ‫ين‬
Sungguh, tidaklah kami mengutus wahai kamu (Muhammad) kecuali bagi rahmat bagi semesta alam” (Q.S Al “
Anbiya’:107)
Kenapa?
Setidaknya ada 2 alasan besar dan kenyataan besar kenapa Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam itu
sebagai rahmat semesta alam, karena selain Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam apalagi manusia-
manusia biasa seperti kita bisa saja menjadi malapetaka dalam kehidupan ini. Ia membawa kebaikan menjadi

SISKA PURNAMA SARI, S. Pd SMPIT RABBANI 1


kebaikan tetapi kebaikan yang dibawa terbatas dan biasanya selalu ada keburukan yang dibawa. Tetapi, Nabi
Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam itu membawa kebaikan, membawa rahmat, dan sama sekali tidak ada
titik noda keburukannya. Dan itu berlangsung mulai dari beliau lahir khususnya saat diutus oleh Allah
Subhanahuwata’ala hingga seterusnya meskipun Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam sudah tiada.
Kenyataan yang pertama, Bapak-bapak dan saudara-saudara sekalian,
Sebelu diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam boleh dikatakan semesta aalam itu dalam
kondisi gelap gulita yang dikenal dengan kondisi jahiliyah. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan gelap gulita
disini bukan karena matahari tidak bersinar, bukan karena matahari tidak terbit, bukan karena bulan tidak ada.
Bulan ada, matahari ada. Manusia hidup tapi dalam kondisi kebodohan yang tiada tara. Dan karena itu disebut
sebagai jahiliyah, zaman kegelapan.
Perlu kita ketahui, manusia saat itu daam kondisi gelap itu bukan hanya di Mekkah. Ingat, Bbukan
hanya Abu Jahal, bukan hanya Abu Lahab, tapi semesta alam. Kita kadang-kadang kalau berbicara soal
jahiliyah itu yang kita ingat atau yang kita kenal seakan-akan hanya di Mekkah. Bukan, tetapi semesta alam.
Semuanya, Abu jahal, Abu lahab, dan oran-orang yang jahil saat itu sering dsebut di Mekkah, itu sekedar
sebagai contoh sekedar sebagai sample. Sedangkan yang lainnya tidak jauh berbeda sama saja. Karena
misalnya, yang disebut dengan kejahiliyaan itu manusia yang pada saat itu menyembah berhala yang
seharusnya menyembah Allah, pencipta alam semesta. Tapi kenyataannya manusia dimana-mana menyembah
berhala dengan beraneka ragam berhala. Dan yang menyembah berhala ini, bukan hanya di Mekkah tetapi
disemuanya termasuk di Kepulauan yang disebut dengen Kepulauan Nusantara ini. Sudah ada manusia tapi
mereka semuanya penyembah-penyembah berhala. Maka mereka adalah orang-orang musyrik.
Di Mekkah, batu disembah, disuatu tempat yang lain ada api yang disembah, ditempat lain ada gambar
manusia yang disembah, ditempat lain ada kuburan yang disembah, di tempat lain ada matahari yang yang
disembah, ditempat lain ada bulan yang disembah, ditempat lain ada binatang yang disembah, sapi disembah
kerbau disembah. Silahkan dibayangkan tingkat kebodohan manusia. Manusia itu kalau dibilang batu, marah.
Tapi kenyataannya manusia bisa mnyembah batu. Dibilang binatang apalagi kerbau, marah dia. Tapi
kenyataannya bisa terjadi banyak manusia yang menyembah sapi atau menyembah kerbau. Kalau ada manusia
yang masih hidup kemudian dikatakan mati, maka akan marah juga. Tapi kenyataannya banyak manusia yang
mnyembah orang-orang yang sudah mati. Kuburan disembah, kain kafannya disembah. Itulah kebodohan yang
seharusnya manusia itu tahu pencipta semesta alam ini bukan batu, pencipta semesta alam ini pasti bukan
matahari, bukan bulan apalagi kerbau apalagi orang yang sudah mati. Tapi kenyataannya manusia bisa
sedemikian sangat bodoh. Dan sebelumnya, ada yang menyembah raja misalnya dan raja itu mengaku sebagai
Tuhan dan manusia percaya, padahal sudah jelas dia manusia tapi dia mnegaku jadi Tuhan dan semua manusia
percaya.
Seperti yang dilakukan oleh Fir’aun. Dia mengatakan “Aku adalah Tuhanmu yang paling tinggi”
padahal dia adalah manusia biasa dan lahir, semua orang tahu dia lahir. Dan sebelum dia ada manusia lainnya.

SISKA PURNAMA SARI, S. Pd SMPIT RABBANI 2


Dia punya bapak, dia punya ibu. Kalau dia sebagai Tuhan, lalu siapa bapaknya? Siapa ibunya? Lalu siapa dia?
Demikian kebodohan manusia.
Tidak hanya sampai disitu. Manusia bodoh tidak mengerti akhlak, tidak mengerti moral. Anaknya
sendiri bisa dibunuh, pada saat yang sama bisa dikawini. Ibunya juga bisa dibunuh dan pada saat yang sama
bisa dikawini dan seterusnya. Tidak ada hukum, lebih buruk daripada hukum yang berlku di alam rimba. Kalau
di alam rimba, silahkan diperhatikan bagaimana binatang hidup memang tidak ada etika tetapi tidak keterlaluan.
Harmau itu kalau makan akan cukup sekenyangnya dan karena itu harimau tidak pernah mengahabiskan anak
sapi misalnya. Cukup sekenyangnya bila kenyang akan berhenti, ganas memang harimau. Begitu juga dengan
binatang-bianatang yang lainnya dan karena itu di alam rimba (di hutan) tetap berjalan kehidupan, tetap
berkembangbiak kehidupan, karena kita tahu hutan itu rusak ketika dijamah oleh manusia. Laut rusak ketika
dijamah oleh manusia. Begitulah. Kondisi yang seperti itu bukan hanya di Mekkah tetapi di seluruh alam
semesta. Mekkah disebutkan sebenarnya memberikan petunujuk. Kalau di mekkah saja masyarakatnya
menyembah berhala apalagi di tempat lain, lebih tragis. Di tempat lain lebih tragis karena ada yang menyembah
api, menyembah lembu dan seterusnya tadi. Disini letak kejahiliyahan.
Dengan datangnya Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam, Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi
wassalam mengajarkan kepada mereka, membuka akal fikiran mereka ‫قُ ُل ال إله إال هللا‬ “Katakanlah, tidak ada
Tuhan yang patut disembah dengan benar kecuali Allah”. Karena memang kejahiliyahan ini sudah sangat hebat
dan sudah mendarah daging, maka Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam memperkenalkan ajaran ini
tidak bisa 1 hari atau 2 hari. Yang terjadi adalah tantangan sedemikian yang sangat hebat. Nabi diusir, Nabi
mau dibunuh dan seterusnya, tapi Nabi tetap mengajarkan ‫ه إال هللا‬WW‫ ُل ال إل‬W ُ‫ ق‬ucapkanlah Laa ilaha illallah.
Sederhana dan sangat masuk akal bahwa Tuhan itu adalah Esa, Tuhan itu adalah pencipta alam semesta dan itu
adalah sudah ada sebelum segala sesuatu itu ada, Allah. Tapi rata-rata manusia itu menolaknya boleh dikatakan
semuanya menolak kecuali beberapa orang. Ada wanita seperti Khadijah yang menerima. Ada orang yang
sebaya dengan beliau dan terkenal termasuk terpandang, Abu Bakar menerima. Ada pemuda, Ali menerima
yang asih anak anak. Ada rakyat jelata menerima juga, Sumayyah sekeluarga (Sumayyah, Yasir, Ammar)
bertiga 1 keluarga meskipun mereka tinggal sebagai orang miskin di pedesaan. Mereka menerima. Bilal juga
kemudian menerima. Tetapi mayoritas masyarakat pada saat itu masih menolak hingga para sahabat disiksa dan
Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam harus mereka rencanakan untuk dibunuh dan seterusnya.
Disinilah Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam disebut pembawa rahmat bagi semesta alam. Karena
kemudian masyarakat tahu dan kenal Laa ilaha illallah.
Sekarang kalimat Laa ilaha illallah itu menyebar keseluruh penjuru dunia. Silahkan untuk diperhatikan
kalimat Laa ilaha illallah setidaknya ada di dalam kumandang adzan itu ada terus bersautan tidak pernah
berhenti. Kalimat adzan tidak pernah berhenti, disini sudah berhenti bergerak disebelahnya akan menyaut
melanjutkan terus hingga berputar siang dan malam kalimat adzan yang disitu salah satu diantaranya ada
kalimat Laa ilaha illallah. Dan termasuk alhamdulillah kita sadari ada istilah “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

SISKA PURNAMA SARI, S. Pd SMPIT RABBANI 3


Ketuhanan Yang Maha Esa ini tidak mungkin ada kalau tidak karena ajaran Nabi Muhammad
Shallallahu’alaihi wassalam. Yang disebutkan kemudian disampaikan oleh para ulama yang berjuang
membawa kemerdekaan negeri kita ini. Dimana kalimat “Ketuhanan Yang Maha Esa” itu sebelumnya ada?
Tidak ada. Alhamdulillah, ada kalimat Ketuhanan Yang Maha Esa itu meskipun tidak sama persis dengan Laa
ilaha illallah. Tapi inilah rahmat yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam.
Yang kedua, Bapak-bapak dan Saudara-saudara sekalian,
Kenapa Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam disebut sebagai pembawa rahmat bagi semesta
alam, karena eksistensi Nabi. Meskipun beliau sudah tidak ada tetapi eksistensinya itu masih tetap ada sampai
kiamat. Orangnya sudah tidak ada tetapi eksistensinya tetap masih ada sampai hari kiamat. Setidaknya kita tahu
Al-Qur’an yang dibawa Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam itu masih ada sampai hari kiamat. Dan
sunnah beliau (Hadits) itu juga begitu sama. Akan terus ada sampai hari kiamat nanti. Dan ini berbeda dengan
yang lainnya. Para Nabi dan para rasul sudah meninggal dunia dan eksistensinya juga sudah tidak ada. Karena
kitab yang dibawa sudah tidak ada. Apalagi kira-kira ucapannya yang didalam ajaran islam disebut dengan
hadits. Tidak ada lagi. Silahkan dicari peninggalan Nabi Ibrahim, tidak ketemu kita. Silahkan dicari
peninggalan Nabi daud tidak akan ketemu. Dan begitu juga dengan yang lain apalagi manusia biasa. Tetapi,
untuk Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam eksistensinya tetap masih ada. Beliau sudah meninggal
dunia memang tetapi eksistensinya masih ada. Bahkan seakan-akan kita membayangkan Nabi Muhammad itu
masih hidup. Kenapa? Karena namanya terus disebut, kita terus bersholawat pada Nabi Muhammad
Shallallahu’alaihi wassalam dan kita membayangkan Nabi Muhammad itu dengan demikian tidak tua dan
karena itu kita menyebutnya Nabi Muhammad, sering kita mengatakan juga Muhammad tanpa embel-embel
seakan-akan sebaya dengan kita dan dengan generasi manapun. Itulah Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi
wassalam. Al-Qur’an ada, hadits ada sampai hari kiamat nanti.
Bapak-bapak dan saudara-saudara sekalian,
Kenapa disebut Nabi Muhammad menjadi rahmat bagi semesta alam? Karena Al-Qur’an ada, hadits ada
dan oleh karena itu ketika Al-Quran ini ada, hadits ada, Nabi ada, berarti kehidupan ini tidak mungkin gelap.
Kehidupan ini tidak mungkin jahiliyah, kehidupan ini tidak mungkin rusak, karena Nabi Muhammad ada, Al-
Qur’an ada, Hadits ada. Nah jadi, pertanyaannya kalau dunia ini ada kegelapan, kalau dunia ini ada masalah
berarti sebenarnya gampang persoalannya itu. Kenapa ada persoalan? Berarti eksistensi Nabi Muhammad tidak
digunakan, Al-Qur’an tidak digunakan, Hadits tidak digunakan. Jadi disini gampangnya. Kenapa Nabi
Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam sebagai rahmat bagi semesta alam karena sebenarnya manusia
mencari masalah, kenapa disini ada masalah ekonomi, berarti ekonomi yang sedang berlangsung disini tidak
sesuai dengan petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam. Kenapa disini ada persoalan hukum.
Kok hukum ada masalah? Hukum tidak adil? Hukum cenderung merusak kehidupan? Mengapa? Karena hukum
ini tidak sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam. tidak sesuai dengan Al-Qur’an,
tidak sesuai dengan sunnah. Begitu juga ketika ada persoalan politik. Kenapa persoalan politik ini terus

SISKA PURNAMA SARI, S. Pd SMPIT RABBANI 4


mendera kehidupan manusia bukan menjadi solusi bagi manusia. Karena persoalan politik tidak sesuai dengan
ajaran Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam. Begitu. Kalau dirumah kita kenapa tidak ada sinar
matahari? Karena sinar matahari tertutup ada jendela yang tidak terbuka. Begitu juga persoalan dalam
kehidupan. Kenapa ini ada masalah? Kenapa ada permasalahan hukum? Karena berarti hukum tidak
mengacu/tidak sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam.
Dalam kehidupan ini, jika persoalan tidak sesuai dengan petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi
wassalam pasti bermasalah. Ekonomi tidak sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi
wassalam pasti bermasalah. Hukum tidak sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam
pasti bermasalah. Akhlak tidak sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam pasti
bermasalah. Kalau manusia ini diajar bukan dengan akhlak Nabi, maka manusia tidak akan berakhlak justru
keluar dari akhlak. Kalau manusia ini ditata dengan hukum yang bukan hukum diajarakan oleh Nabi
Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam, maka manusia bukan malah teratur tetapi malah tidak beraturan.
Kalau ekonomi diatur denga aturan yang bukan dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam
maka ekonomi itu tidak akan mensejahterakan rakyat, tapi justru terus menggerus rakyat. Kalau politik tidak
menggunakan ajaran Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam, maka politik itu bukan menghasilkan
pemimpin yang baik tetapi menghasilkan pemimpin-pemimpin yang terburuk. Begitu. Sebagaimana di zaman
jahiliyah, siapa pemimpinnya? Yang terburuk, Abu Jahal. Jadi seharusnya pemimpin itu mengayomi,
seharusnya pemimpin itu memberikan petunjuk, tapi justru pemimpin itu merusak, pemimpin itu justru
membawa kepada kesesatan. Itu yang terjadi ketika tidak menggunakan pedoman/petunjuk dari Nabi
Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam.
Bapak-bapak dan Saudara-saudara sekalian,
Dari sini semakin jelas, kalau begitu dan disinilah Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam
disebut sebagai Rahmatan lil’alamin. Kalau persoalan itu ada masalah karena tidak sesuai dengan ajaran Nabi
Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam, maka sebenarnya gampang juga. Kalau kita ingin solusi, kita ingin
hukum kita baik, kita ingin moral/akhlak kita baik, kita ingin ekonomi kita baik, kita menginginkan negara kita
baik, gampang. Kembali kepada ajaran Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam. Tidak sulit, tidak perlu
sekolah jauh-jauh, tidak perlu menggali kesana kemari, tidak. Karena apa? Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi
wassalam ada dihadapan kita, Al-Qur’an ada dihadapan kita, hadits ada dihadapan kita. Untuk apa cari jauh-
jauh. Karena solusinya itu sudah ada.
... ‫ل‬Wِ ‫فَ ُر ُّدوهُ إِلَى ٱهَّلل ِ َوٱل َّرسُو‬...
... Kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya... (Q.S. An-nisa’:59)
Maka selesai persoalannya. Hukum sampai kiamat nanti tidak akan membawa kepada keadilan kalau tidak kita
selesaikan kembali ke ajaran Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam. Akhlak tidak akan baik jika kita
tidak kembali ke Al-Qur’an dan Sunnah. Ekonomi juga begitu, tidak akan baik kalau kita tidak kembali ke Al-

SISKA PURNAMA SARI, S. Pd SMPIT RABBANI 5


Qur’an dan sunnah. Ini sudah pakemnya begitu. Ini sudah aksiomanya begitu. Dan Allah berulang kali
mengingatkan itu setiap ada masalah tidak ada solusi, jangan lari tapi justru kembali

)Q.S. As-Sajdah:21( ٢١ ‫ُون‬ ِ ‫ون ۡٱل َع َذا‬


َ ‫ب ٱأۡل َ ۡكبَ ِر لَ َعلَّهُمۡ يَ ۡر ِجع‬ ِ ‫َولَنُ ِذيقَنَّهُم ِّم َن ۡٱل َع َذا‬
َ ‫ب ٱأۡل َ ۡدنَ ٰى ُد‬
kembali, bukan lari. Jadi gampang solusi dalam islam, kembali bukan lari. “Sungguh akan Kami timpakan
kepada kalian adzab yang kecil (di dunia ini) sebelum adzab yang besar, agar mereka kembali ke jalan yang
benar, kembali ke ajaran Nabi”

ۡ ۡ ۡ
ْ ُ‫ض ٱلَّ ِذي َع ِمل‬
َ ‫وا لَ َعلَّهُمۡ يَ ۡر ِجع‬
٤١ ‫ُون‬ ِ َّ‫ظَهَ َر ٱلفَ َسا ُد فِي ٱلبَرِّ َوٱلبَ ۡح ِر بِ َما َك َسبَ ۡت أَ ۡي ِدي ٱلن‬
َ ‫اس لِيُ ِذيقَهُم بَ ۡع‬
(Q.S. Ar-Rum : 41) Lagi, “telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan tangan-tangan manusia;
Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan
yang benar”
Kalau ingin solusi, kembali kepada Al-Qur’an dan sunnah. Dan itu gampang, karena Nabi Muhammad
Shallallahu’alaihi wassalam ada. Sama dengan saat Nabi Muhammad masih hidup. Sahabat itu kalau ada
masalah tidak lari kemana-mana, tidak tanya Abu Jahal, tidak mungkin tanya ke Abu Jahal, tidak mungkin
tanyakepada yang lainnya, tanya ke siapa? Tanya kepada Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam.
Yaa Rasulullah, ini begini kenapa? Bagaimana solusinya? Nabi memberikannya. Dan karena itu di Al-Qur’an
pun banyak. “ Mereka bertanya kepadamu wahai Muhammad tentang ini, bagaimana sedekah, bagaimana anak
yatim, bagaimana infaq, bagaimana harta rampasan, mereka bertanya kepadamu”. Nabi pun memberikan
jawaban, selesai. Dan begitu sebenarnya sampai kiamat nanti. Kita tidak perlu sekarang langsung bertanya
kepada Nabi karena Nabi sudah tidak ada. Karena Nabi sudah meninggalkan kepada kita Al-Qur’an dan
Sunnah. Dan itu ada dihadapan kita. Maka tinggal sebenarnya gampang, buka Al-Qur’an buka hadits, disitulah
solusi yang kita dapatkan.
Dan kemudian logikanya lagi, Bapak-bapak dan Saudara-saudara sekalian,
Sengaja kami sampaikan ini dengan runtut dan pakai nalar. Dalam kehidupan ini, selama kita mencari
solusi tidak kembali kepada ajaran Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam maka kita tidak akan
menemukan solusi, masalah akan semakin besar. Mengapa? Karena Nabi itu Rahmat bagi semesta alam. Kalau
kita tidak mau menerima Nabi sebagai rahmat, maka kita akan mendapatkan adzab, mendapatkan laknat.
Karena Allah mengutus Nabi sebagai rahmat, kalau kita tidak terima dan kita menerima itu artinya menerima
apa yang dibawa Nabi, menerima yang ditinggalkan Nabi. Tidak cukup kita mengatakan, saya cinta kepada
Nabi Tapi kenyataanya kita tidak mau mengambil ajaran dari Nabi. Terus terang, iya. Kita marah kepada
mereka yang mengejek Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam dan memang pasti tidak akan ada yang
dibiarkan oleh Allah. Siapa yang menghinan Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam, tidak akan
dibiarkan oleh Allah. Karena Nabi itu rahmat, tidak bisa disentuh, pasti manusia akan bergerak. Andaikan
manusia ini tidak ada yang bergerak, mungkin binatang yang akan bergerak untuk menyerbu orang yang

SISKA PURNAMA SARI, S. Pd SMPIT RABBANI 6


menghina Nabi itu. Tapi saya ingin mengingatkan , tidak cukup kita mengatakan cinta kepada Nabi jika kita
tidak mengikuti ajaran Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam. Tidak cukup dengan peringatan Maulid
Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam, tidak cukup. Kita mengikuti Nabi dan Nabi itu berguna bagi
diri kita ketika kita mengamalkan Al-Qur’an dan sunnah. Kita mau kembali ke ajaran Al-Qur’an dan sunnah.
Dan karena itu orang-orang diluar sana terus berusaha untuk menjauhkan kita dari Al-Qur’an dan sunnah.
Hukum-hukum kita dirusak oleh mereka, kita dikasih hukum lain, bukan dari hukum al-Qur’an dan sunnah.
Akhlak dan moral juga begitu. Kita dikasih moral dan akhlak lain. Ajaran ekonomi juga begitu, lihat anak-anak
kita belajar lmu ekonomi apa yang dipelajari. Silahkan untuk dilihat bukan dari Al-Qur’an dan sunnah. Diajari
dengan ilmu ekonomi mereka yang sangat buruk. Karena ajrannya itu “Usaha sekecil-kecilnya untuk
mendaptkan keuntungan sebesar-besarnya” itu adalah teori maling. Islam bukan begitu. Islam ada aturan halal
dan haram. Demikian. Diacak, dirusak kehidupan kita. Mahrom juga begitu, dirusak bagaimana hubungan laki-
laki dan perempuan. Dan kemudian kita sangat prihatin dan mari kita waspada. Setelah hukum dirusak,
ekonomi dirusak, kita khawatir sholat-sholat kita dirusak, masjid-masjid kita dirusak, barisan-barisan kita
dirusak. Mari kita kembali kepada ajaran Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam. karena Nabi
Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam itu adalah rahmat. Tidak mungkin kita dapat rahmat, kalau kita tidak
mengikuti Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam. tidak mungkin kita masuk surga, kecuali kita
dibelakang Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalamI mengikuti Nabi. Karena Nabi nanti yang membawa
kunci surga. Kalau kita ikut Nabi dibelakangnya, maka insyaa Allah kita akan masuk surga bersama dengan
Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam.

َ ُ‫وا ٱهَّلل ۚ َ إِ َّن ٱهَّلل َ َخبِي ۢ ُر بِ َما تَ ۡع َمل‬


١٨ ‫ون‬ ٞ ‫وا ٱهَّلل َ َو ۡلتَنظُ ۡر نَ ۡف‬
ْ ُ‫س َّما قَ َّد َم ۡت لِ َغ ٖ ۖد َوٱتَّق‬ ْ ُ‫وا ٱتَّق‬ َ ‫ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذ‬
ْ ُ‫ين َءا َمن‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklan setiap diri memperhatikan apa yang
telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertaqwalah kepada Allah dan sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Q.S.Al-Hasyr:18)

‫وَت َقبَّ َل اللَّهُ ِمنِّي‬, ِ ‫الذ ْكر‬ ِ ِِِ ِ ِ ِ ِ ِ


َ ُ ِّ ‫ َو َن َف َعني َو إِيَّا ُكم بِ َما فيه منَاآلَيَات َو‬, ‫ آن ال َْعظ ِيم‬$‫بَ َار َك اللَّهُ لي َولَ ُكم في ال ُقر‬
َ ‫الحك ِيم‬
َّ ‫ اِنَّهُ ُه َو الْغَ ُف ْو ُر‬, $ُ‫اسَت ْغ ِف ُر ْوه‬
$ُ ‫الر ِح‬
‫يم‬ ْ َ‫ ف‬, ‫يم‬
ِ
ُ ‫يع ال َْعل‬
ِ َّ ‫ اِنَّهُ ُهو‬, ُ‫و ِمن ُكم تِالَوتَه‬
ُ ‫السم‬ َ َ ْ َ

SISKA PURNAMA SARI, S. Pd SMPIT RABBANI 7


‫ْح ْم ُدلِلّ ِه َح ْم ًدا َكثِْي ًرا َك َمااََم َر‪َ .‬واَ ْش َه ُداَ ْ‪$‬ن الَاِلهَ اِالَّهللُ َو ْح َده الَ َش ِريْ َ‬
‫ك لَهُ‪َ .‬واَ ْش َه ُداَ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ‬ ‫اَل َ‬
‫ان إِلَى َي ْوِم الدِّيْ ِن اََّما َب ْع ُد‬ ‫اَللَّ ُه َّم ص ِّل َعلَى مح َّم ٍد و َعلَى آلِ ِه وص ْحبِ ِه ومن تَبِع ُهم بِِإ ْحس ٍ‬
‫َ َ ََ ْ َ ْ َ‬ ‫َُ َ‬ ‫َ‬
‫َّق اللَّهَ َح َّق ُت َقاتِِ‪$‬ه َواَل تَ ُموتُ َّن إِاَّل َوأَْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمو َن‬ ‫ِ‬
‫اي بَِت ْق َوبِاللَّ ِه ‪َ ,‬فت ُ‬
‫‪,‬اثوصي ُكمء َوإِيَّ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫عبّا َد اللَّه ْ‬
‫الر ِجيم‬ ‫قال اهلل تعالى ‪ :‬اعُو ذُ بِاللَّ ِه ِم َن َّ‬
‫الش ْيطَا ِن َّ‬

‫اص ۡو ْا بِٱلص َّۡب ِر‬ ‫ص ۡو ْا بِ ۡٱل َح ِّ‬


‫ق َوتَ َو َ‬ ‫وا ٱل ٰ َّ‬
‫صلِ ٰ َح ِ‬
‫ت َوتَ َوا َ‬ ‫وا َو َع ِملُ ْ‬ ‫َو ۡٱل َع ۡ‬
‫ص ِر ‪ ,‬إِ َّن ٱإۡل ِ ن ٰ َسنَ لَفِي ُخ ۡس ٍر ‪ ,‬إِاَّل ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ْ‬
‫‪Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan‬‬
‫‪mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya‬‬
‫‪menetapi kesabaran‬‬

‫‪SISKA PURNAMA SARI, S. Pd‬‬ ‫‪SMPIT RABBANI‬‬ ‫‪8‬‬

Anda mungkin juga menyukai