Tinjauan Hukum Islam Terhadap Eksekusi Lelang Jaminan Pada Institusi Perbankan Syariah Di Aceh Muhammad Fadhli Abstrak
Tinjauan Hukum Islam Terhadap Eksekusi Lelang Jaminan Pada Institusi Perbankan Syariah Di Aceh Muhammad Fadhli Abstrak
Muhammad Fadhli
Email: fadhli.muhammad0991@gmail.com
Abstrak
Artikel ini membahas tentang tinjauan hukum Islam yang dikutip dari pendapat fuqaha dan ahli
hukum tentang penggunaan teori jual beli lelang dalam penjualan barang jaminan. Setiap transaksi
pembiayaan dalam perbankan syariah diwajibkan untuk menyertakan jaminan. Hal ini untuk
menyelamatkan dana bank apabila nasabah melakukan wanprestasi. Bank syariah berdasarkan
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan memiliki hak untuk menyita
jaminan nasabah yang telah jatuh tempo dan tidak ada iktikad baik untuk membayar. Namun
dalam pelaksnaannya bank tidak bisa melakukan parate eksekusi untuk melakukan penjualan
secara langsung. Bank harus menempuh prosedur formal yang panjang tuk mencairkan dana
dari jaminan nasabah. Dan kerap kali menemui berbagai macam hambatan. Artikel ini akan
menganalisis secara normatif dan empiris mengenai pelaksanaan eksekusi lelang jaminan pada
perbankan syariah di Aceh berdasarkan konsep hukum Islam yang bersumber dari Al-Quran,
Hadits, dan Ijma’ para ulama. Meskipun masih menggunakan undang-undang konvensional,
namun dalam aturan pelaksanaan lelang eksekusi jaminan yang diterapkan pada perbankan
syariah telah banyak mengadopsi kaedah hukum Islam. Namun dalam praktiknya masih banyak
dijumpai permasalahan-permasalahan yang keluar dari koridor hukum Islam yang menjunjung
tinggi falsafah maslahah dan konsep keadilan.
39
Sebagai objek jaminan yang dikuasai dari pihak ketiga.
oleh bank sebagai sekuritasnya bank memang Dari latar belakang masalah di atas,
memiliki hak parate eksekusi, untuk melakukan maka permasalahan yang dikaji dalam artikel
penyitaan jaminan pada pembiayaan jatuh ini adalah bagaimana praktik pelaksanaan
tempo sedangkan nasabah debiturnya tidak eksekusi lelang jamiman pembiayaan
memiliki itikad baik untuk melunasinya. Hal bermasalah, dan bagaimana tinjauan fiqh
ini didasarkan Undang-Undang Nomor. 4 terhadap praktik lelang eksekusi jaminan yang
Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan dan diapliasikan pada perbankan syariah di Aceh?
Eksekusi atas Barang Jaminan, pihak kreditur
dapat langsung meminta eksekusi atas objek B. METODOLOGI PENELITIAN
jaminan tersebut apabila nasabah debitur Penelitian ini bersifat deskriptif
melakukan wanprestasi membayar utang, kualitatif. Analisis data menggunakan metode
melalui eksekusi penjualan lelang. (Kartini pendekatan normatif dan empiris. Yaitu
Murjadi, 2007) menelaah dan mengkaji sumber-sumber
Hal ini sejalan dengan konsep barang dari fikih muamalah mengenai ketentuan
jaminan dalam perspektif hukum Islam. hukum lelang eksekusi. Serta menganalisis
Menurut konsep rahn dalam fiqh muamalah, penerapannya dalam pelaksanaan lelang
pihak manajemen bank syari’ah selaku eksekusi jaminan pada perbankan syariah di
penerima jaminan berhak menjual barang Aceh.
jaminan tersebut apabila debitur tidak dapat Sumber data yang digunakan adalah
memenuhi kewajibannya pada saat telah jatuh data primer dan data sekunder. Data primer
tempo. Hasil penjualan harta benda barang didapatkan melalui penelitian lapangan (field
jaminan tersebut dapat digunakan untuk research) sedangkan data sekunder diperoleh
melunasi pinjaman dan sisanya dikembalikan melalui kajian pustaka (library research).
kepada nasabah. (Zainuddin Ali, 2008) Teknik pengambilan data dilakukan melalui
Meskipun demikian, dalam beberapa metode wawancara kepada pegawai-pegawai
kasus tertentu bank sebagai pihak yang bank syariah untuk jenis data sekunder dan
dirugikan tidak secara serta-merta dapat menelaah buku-buku, kitab-kitab para ulama
melakukan penyitaan (parate eksekusi) serta dokumen lainnya untuk jenis data
terhadap objek jaminan nasabah apalagi sekunder.
menjualnya. Bank harus menempuh prosedur Populasi penelitian adalah lembaga
formal dalam penyitaan objek jaminan yaitu perbankan syariah yang beroperasi di Aceh.
harus melalui proses yang panjang berdasarkan Dikarenakan dengan ruang lingkupmya yang
penetapan pengadilan dan eksekusi melalui terlalu luas maka penulis membatasi kajian
juru lelang untuk memanfaatkan jaminan hanya kepada 3 bank syariah saja, yaitu Bank
tersebut sebagai cara melunasi kewajiban Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, dan
debiturnya. Dalam pelaksanaannya bank juga Bank Aceh Syariah. Teknik penentuan sampel
sering menghadapi berbagai macam halangan tersebut menggunakan teknik Non-Probability
baik itu dari si pemilik objek jaminan maupun Sampling dengan bentuk Purposive Sampling,
6 Hasil wawancara dengan Febriano Iriawan 7 Dikutip dari Sohari Sahrani, Ru’fah
Ishaq menjabat sebagai Sesi Pelayanan Lelang di Abdullah, Fiqh Muamalah, (Bogor: Ghalia Indonesia,
KPKNL 2011), hlm. 80