Anda di halaman 1dari 11

LELANG EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN PADA PERBANKAN

SYARIAH MENURUT HUKUM POSITIF DAN FIQH MUAMALAH

Husni Kamal
Email: husnikamal@iainlhokseumawe.ac.id

ABSTRACT
The purpose of this research is to find out the execution auction conducted by sharia banks at KPKNL in Banda
Aceh and the execution auctions according to a review of positive and Fiqh law. These types of research using
descriptive analysis are describing and analyzing the auction-related execution. In conclusion, according to the
positive law of the execution auction conducted by sharia banks in KPKNL already in accordance with the
prevailing requirements and regulations, while according to the Fiqh rulings in the implementation there is still
the occurrence of fraud committed by the auction mafia during the execution process of KPKNL that will affect
the creditor on the sale of objects of liability.

Keywords: Sharia Bank, Auction execution, sharia economic

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelelangan eksekusi yang dilakukan oleh bank syariah pada KPKNL di
Banda Aceh dan lelang eksekusi menurut tinjauan hukum positif dan fiqh muamalah. Adapaun jenis penelitian
ini menggunakan deskriptif analisis yaitu menggambarkan dan menganalisa terkait lelang eksekusi.
Kesimpulannya menurut hukum positif lelang eksekusi yang dilakukan yang dilakukan oleh bank syariah pada
KPKNL sudah sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku, sedangkan menurut fiqh muamalah pada
pelaksanaanya masih ada terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh mafia lelang pada saat proses pelelangan
eksekusi di KPKNL yang akan berdampak pada kreditur terhadap penjualan objek hak tanggungan.

Kata kunci: Bank Syariah, Lelang Eksekusi, Ekonomi Syariah

A. PENDAHULUAN Dalam peraturan tersebut,


Lelang sebagai alternatif cara (Harahap, 1989) menyebutkan bahwa
penjualan barang merupakan sistem yang dimaksud lelang adalah pelelangan
penjulan yang cukup lama telah dikenal. atau penjualan barang yang diadakan di
Sementara itu, (Sudikno Mertokusumo, muka umum dengan penawaran harga
1998) lelang di Indonesia mulai dikenal yang makin meningkat, Jika dalam proses
sejak tahun 1908 dengan dikeluarkannya pelelangan, peserta lelang tidak
Vendu Reglement (peraturan lelang staatsblad memberikan penawaran terhadap objek
Tahun 1908 Nomor 189 sebagaimana yang yang dilelang, maka jaminan yang
telah diubah dengan staatsblad Tahun 1940 diberikan pada saat pemenuhan prosedur

Nomor 56). Sesuai dengan perkembangan lelang tersebut akan masuk ke dalam kas

dalam pelaksanaan lelang maka negara, serta peserta lelang tersebut

diterbitkan keputusan menteri keuangan dilarang mengikuti pelelangan di seluruh

maupun keputusan Dirjen Piutang dan Indonesia, selama 3 bulan.

Lelang Negara. Pelelangan eksekusi merupakan


penjualan umum untuk melaksanakan

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 1, No.2, 2020 57


putusan pengadilan atau dokumen- benda yang berkaitan dengan tanah, yang
dokumen lain, yang sesuai dengan selanjutnya disebut Hak Tanggungan,
peraturan perundang-undangan yang adalah Hak jaminan yang dibebankan
berlaku, dipersamakan dengan itu, dalam pada hak atas tanah sebagaimana
rangka membantu penegakan hukum, jadi dimaksud dalam undang-undang nomor 5
khusus barang lelang sitaan putusan tahun 1960 tentang peraturan dasar
pengadilan negeri, disebut dengan pokok-pokok Agraria, atau benda lain
pelelangan eksekusi. Pelaksanaan lelang yang merupakan kesatuan dengan tanah
eksekusi bertujuan untuk mencairkan itu, untuk pelunasan utang tertentu
sejumlah tagihan nasabah atas debitur terhadap kreditur-kreditur lain.
yang ingkar janji (wanprestasi) di Pihak-pihak yang terkait dalam
perbankan. Dalam hal ini apabila pelelangan adalah sebagai berikut: pertama,
pelaksanaan putusan telah sampai pada nasabah, yaitu orang yang telah meminjam
tahap pelaksanaan lelang, umumnya tidak uang pada debitur namun tidak
dapat lagi dihentikan dengan perlawanan melaksanakan kewajibannya sesuai yang
debitur maupun pihak ketiga. Perlawanan disepakati. Kedua, Debitur, yaitu pihak
pihak ketiga hanya dapat diajukan bank atau lembaga yang memberikan
berdasarkan pengakuan bahwa barang modal kepada nasabah. Ketiga, badan
yang dilelang adalah miliknya. Urusan Piutang dan Lelang Negara
Pelelangan eksekusi pada Hak
(BUPLN). Keempat, pihak pembeli barang
tanggungan diatur di dalam UU Nomor 4
jaminan yaitu orang atau badan yang telah
Tahun 1996 Pasal 6 Tentang hak
membeli atau menang dalam pelelangan
tanggungan, yaitu:
barang jaminan. (Salim, 2004)
“Apabila debitur cidera janji, pemegang
Dalam fiqh mu’amalah, lelang
Hak Tanggungan pertama mempunyai hak untuk dikenal dengan istilah muzayadah.
menjual obyek Hak Tanggungan atas kekuasaan muzayadah sendiri berasal dari kata ziyadah
sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil yang artinya bertambah. Muzayadah berarti
pelunasan piutangnya dari hasil penjualan saling menambahi. Maksudnya, orang-
tersebut”. orang saling menambahi harga tawar atas
Definisi Hak Tanggungan sesuai suatu barang. (Imam Ash-Shan’ani, 1995)
dengan undang-undang no.4 tanggal 9 (Ibnu Rusyd, 1992) Jual-beli secara
April 1996 pasal 1 ayat 1 adalah Hak lelang tidak termasuk praktik riba
Tanggungan atas tanah beserta benda- meskipun ia dinamakan bai’ muzayadah dari

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 1, No.2, 2020 58


kata ziyadah yang bermakna tambahan memberikan perlindungan kepada
sebagaimana makna riba, namun konsumen. Dan konsep harga dalam
pengertian tambahan di sini berbeda. sistem lelang adalah harga ditentukan oleh
Dalam muzayadah yang bertambah adalah juru lelang dengan melihat keadaan fisik
penawaran harga lebih dalam akad jual barang tersebut dan tidak meninggalkan
beli yang dilakukan oleh penjual atau bila Nilai Limit atau lebih dikenal dengan

lelang dilakukan oleh pembeli maka yang Harga Limit Lelang. Tujuannya agar tidak

bertambah adalah penurunan tawaran. adanya trik-trik kotor komplotan lelang


Sedangkan dalam praktik riba tambahan (auction ring) dan komplotan penawar.
haram yang dimaksud adalah tambahan Kemudian tesis yang ditulis oleh
yang tidak diperjanjikan dimuka dalam Elman Simangunsong yang membahas
akad pinjam-meminjam uang atau barang tentang Pelaksanaan Lelang Eksekusi
ribawi lainnya. Atas Putusan, Proses Pelaksanaan Lelang
Adapun penelitian ini bertujuan Eksekusi Sertifikat Hak Tanggungan
untuk mengetahui dan memberikan Berdasarkan Parate Eksekusi, dan
gambaran mengenai lelang eksekusi dalam Perlawanan Terhadap Lelang dan atau Sita
perbankan syariah menurut hukum positif Eksekusi Pengadilan, berdasarkan
dan Fiqh Muamalah. Pelaksanaan Lelang Eksekusi berdasarkan
Parate Eksekusi di Kantor Kekayaan
B. KAJIAN LITERATUR Negara Kantor Pelayanan Kekayaan
Literatur yang menyinggung Negara dan Lelang (KPKNL) Medan
tentang permasalahan pelangan eksekusi membuktikan bahwa lelang eksekusi
terhadap hak tanggungan, ditulis oleh tersebut tidak mudah dan tidak sederhana
Zumrotul Malikah yang berjudul “Konsep bahkan kerap tidak ada kepastian hukum,

Harga Lelang Dalam Perspektif Islam”. Dalam selain panjangnya prosedur yang

skripsinya mengkaji tentang dua ditempuh juga karena adanya hambatan.

permasalahan, mengenai mekanisme Adapun perbedaan kedua

penetapan harga perspektif ekonomi Islam penelitian tersebut dengan kajian ini yaitu

dan pandangan ekonomi terhadap harga terletak di fokus lelang ekseskusi dalam

dalam sistem lelang. Hasil penelitian bank syariah serta membandingkan antara

tersebut menunjukkan bahwa dalam lelang dalam perspektif hukum positif dan

penetapan harga dalam ekonomi Islam fiqh muamalah.

dengan mempertimbangkan harga yang a. Lelang Eksekusi

pantas yaitu harga yang adil yang

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 1, No.2, 2020 59


Pengertian lelang telah dan tempat yang telah ditentukan, kedua
dirumuskan oleh beberapa pakar terlebih dahulu mengadakan
diantaranya, Roell (Kepala Inspeksi lelang pengumuman untuk mengumpulkan
tahun 1932) yang dikutip oleh Effendi peserta lelang yang berminat terhadap
Pranangin Angin, menyatakan bahwa objek yang akan dilelang, ketiga penawaran
lelang atau penjualan umum adalah: atau pembentukan harga yang khusus,
“Suatu rangkaian kejadian yang terjadi yaitu dengan cara penawaran harga secara
antara saat dimana seseorang hendak lisan atau secara tertulis yang bersifat
menjual suatu barang atau lebih, baik kompetitif dan keempat peserta yang
secara pribadi maupun dengan mengajukan penawaran tertinggi akan
perantaraan kuasanya memberi dinyatakan sebagai pemenang atau

kesempatan kepada orang-orang yang pembeli. Pengertian eksekusi menurut M.


Yahya Harahap, adalah pelaksanaan secara
hadir melakukan penawaran untuk
paksa putusan pengadilan dengan
membeli barang atau barang-barang
bantuan kekuatan hukum apabila pihak
yang ditawarkan sampai pada suatu saat
yang kalah (tereksekusi atau pihak
dimana kesempatan itu lenyap”.
tergugat) tidak mau menjalankan secara
(Effendi Parangin Angin, 1994)
sukarela. Sudikno Mertokusumo
Pasal 1 angka 1 keputusan Menkeu
mengatakan, pelaksanaan putusan hakim
No. 304/KMK 01/2002, sebagaimana
atau eksekusi pada hakikatnya tidak lain
diubah dengan Keputusan Menkeu No.
ialah realisasi dari pada kewajiban pihak
450/KMK 01/2002, yang berbunyi:
yang bersangkutan untuk memenuhi
“Lelang adalah penjualan barang yang
prestasi yang tercantum dalam putusan
terbuka untuk umum baik secara tersebut. (Sudikno, 1998)
langsung maupun melalui media Pelelangan eksekusi merupakan
elektronik dengan cara penawaran harga lelang pelaksanaan putusan dan atau
secara lisan dan/atau tertulis yang penetapan pengadilan, dokumen-
didahului dengan usaha mengumpulkan dokumen lain yang dipersamakan dengan

peminat”. itu, dan/atau melaksanakan ketentuan

Dari pengertian yang telah dalam peraturan perundang-undangan.

disebutkan di atas tampak bahwa lelang (Peraturan Menteri Keuangan, 2010)

harus memenuhi empat unsur yaitu: b. Lelang Ekseskusi dalam

Pertama Melakukan penjualan pada waktu Hukum Positif

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 1, No.2, 2020 60


(Sudikno, 1998) Peraturan ditentukan oleh penjual, kecuali
perundang-undangan lelang di Indonesia ditentukan lain, kemudian nilai limit
berlandaskan kepada Vendu Reglement ditentukan oleh Penjual dan diserahkan
(Peraturan Lelang) Ordonansi 28 Februari kepada Pejabat Lelang selambatlambatnya
1908 Staatsblad 189 Tahun 1908, yang mulai pada saat akan dimulainya pelaksanaan
berlaku tanggal 1 April 1908 kemudian lelang. kecuali ditentukan lain oleh

diubah dengan Staatsblad 56 Tahun 1940 peraturan perundang-undangan yang


berlaku.
juncto Staatsblad 3 Tahun 1941. Dengan
2. Peraturan Menkeu Nomor
demikian, Vendu Reglement dapat dikatakan
40/PMK.07/2006.
sebagai landasan struktural atas
Peraturan ini terkait tentang
keberadaan lelang di Indonesia. Selain
Petunjuk Pelaksanaan Lelang yang
Vendu Reglement juga dikenal Vendu Instructie
membahas tentang pelaksanaan lelang
(Instruksi Lelang Staatsblad 1908 Nomor
harus dilakukan dihadapan Pejabat Lelang
190 sebagaimana telah diubah dengan
kecuali ditentukan lain oleh peraturan
Staatsblaad 1930 Nomor 85) sebagai
perundang-undangan. Pelelangan yang
peraturan pelaksana.
telah dilaksanakan sesuai dengan
Sedangkan Landasan operasional
ketentuan yang berlaku tidak dapat
bagi pelaksanaan lelang yang terdapat
dibatalkan. Serta membahas tentang tata
dalam Peraturan Pelaksanaan Tentang
cara permohonan lelang.
Lelang sejak tahun 2000 sampai dengan
3. Peraturan Menkeu Nomor
tahun 2008 untuk memperbaiki
150/PMK.06/2007
mekanisme dan pelaksanaan lelang
Dalam Peratuan Menteri Keuangan
menjadi lebih baik dan jelas, tercatat
ini membahas tentang petunjuk
dalam beberapa Surat Keputusan yang
pelaksanaan lelang, dimana hal ini terkai
berada pada lingkup peraturan lelang
dengan tempat pelaksanaan lelang harus
antara lain sebagai berikut:
di laksanakan wilayah kerja KPKNL atau
1. Keputusan Menkeu Nomor:
di wilayah jabatan Pejabat Lelang Kelas II
507/KMK.O1/2000
tempat barang berada atau temapt
Dalam keputusan menteri
pelaksanaan lelang dapat di tentkan
keuangan nomor 507 ini membahas
lokasinya oleh pejabat KPKNL
tentang pelaksanaan lelang yang berkaitan
4. Peraturan Menkeu Nomor
dengan peserta lelang menyetor uang
61/PMK.06/2008,
jaminan penawaran lelang yang besarnya

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 1, No.2, 2020 61


Peraturan Menteri Keuangan Jual beli model lelang (muzayadah)
Nomor 61 ini, juga membahas tentang dalam hukum Islam adalah boleh mubah.
petunjuk pelaksanaan lelang yang Ibnu Abdi Dar berkata, ”Sesungguhnya
diperbaharui pada tanggal tanggal 25 tidak haram menjual barang kepada orang
April 2008. Didalamnya mencakup dengan adanya penambahan harga (lelang),
tentang efisiensi dan efektifitas dengan kesepakatan di antara semua
pengumuman lelang, khususnya untuk pihak”. Adapun menurut Ibnu ’Abdil Barri
lelang non eksekusi. adanya kesepakatan ulama tentang
c. Lelang Eksekusi dalam Fiqh bolehnya jual-beli secara lelang bahkan
Muamalah telah menjadi kebiasaan yang berlaku di
Pelelangan dalam Fiqh mu’amalah pasar umat Islam pada masa lalu. (Imam
disebut juga dengan istilah Muzayadah Ash-Shan’ani, 1995)
yang mana pelaksanaannya hampir sama Menurut Muhammad dan Abu
dengan pelelangan yang dilakukan di Yusuf (ahli ekonomi Islam klasik)
KPKNL. Lelang termasuk salah satu memperbolehkan menjual aset kekayaan
bentuk jual beli, akan tetapi ada (obyek hak tanggungan) pihak kreditur
perbedaan secara umum. Jual beli ada hak jika qadhi (hakim) telah mengeluarkan
memilih, sedangkan lelang tidak ada hak putusan terhadapnya dan tidak ditemukan
memilih, seta pelaksanaannya dilakukan alasan pembenar untuk menunda
khusus di muka umum. (Aiyub Ahmad, penjualan tersebut. Penjualan tersebut
2004). dalam semua kasus harus dilakukan atas
Lelang (Muzayadah), arti secara sepengetahuan qadhi serta dihadiri oleh
bahasa (lughah-etimologi) adalah: para pihak di pasar barang yang akan di
‫و يِف ايِفْلَنَّتْل يِف‬ ‫يِف يِف‬ ‫يِف‬
‫الَّتَن اُف ُف يِف يِفَن َن َنَن يِف ال ْل َن اْل َن ْل ُف َن‬ jual, penjualan itu juga bisa dilakukan
dengan cara lelang atau mendapatkan
“Berlomba-lomba dalam menambah
harga setinggi mungkin sesuai dengan
harga barang dagangan yang dipamerkan untuk
harga pasar pada saat lelang berlangsung.
dijual”.
(Wahbah az-zuhaili, 2011)
Sedangkan secara istilah
d. Faktor Terjadinya Lelang
pengertian Muzayyadah adalah sebagai
Eksekusi di Bank Syariah
beikut:
Pada dasarnya tidak ada nasabah
ٍ ‫ض ُفه ْلم َنع َنى بَّتَن ْل‬
‫ض‬ ‫ال ْل يِف ي يِفزيد ا يِف‬
‫يِف‬
‫س ا َنه بَّتَن ْل ُف‬‫أ ْلَنن يَّتُفَن َنى َنع َنى َن َن َن ُف ُف‬ yang menginginkan barang jaminan atau
benda lainnya dilelang oleh kantor
. ‫آخ يِف َن ئيِف ٍد ايِف َنه اَنَّتَنأْل ُفخ َنذ َنه‬
‫حَّت تَن يِفقف ع َنى يِف‬
‫َن َن‬ ‫َن‬

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 1, No.2, 2020 62


pelayanan kekayaan dan lelang negara tersebut dengan menggunakan obyek
(KPKNL). Ada beberapa faktor pemicu jaminan miliknya.
terjadinya wanprestasi yang dilakukan 3. Usaha kreditur Bangkrut
oleh pihak kreditur sehingga terjadinya Bangkrutnya usaha nasabah ini
pelelangan eksekusi terhadap obyek hak disebabkan oleh bisnis yang
tanggungan adalah sebagai berikut: dikembangkannya sangat banyak dan
(Salim, 2005) adanya pengaruh krisis ekonomi,
1. Kondisi ekonomi nasabah banyaknya usaha yang dikembangkan
Pada umumnya yang meminjam kreditur ini membuat biaya yang
uang pada lembaga perbankan adalah dikeluarkan untuk mengembangkan
nasabah menengah ke bawah, sehingga usahanya tersebut menjadi bertambah.
didalam pengembangan usahanya selalu 4. Kredit yang digunakan
tergantung pada harga pasar yang berlaku. kreditur disalahgunakan
Di dalam prinsip ekonomi, semakin Permohonan pengajuan dana
banyak barang yang di jual di pasar, maka kredit uang diusulkan pada Bank/ lembaga
semakin rendah harga barang tersebut. keuangan kredituir telah menentukan
Ketika hal ini terjadi, maka dengan tujuan kredit yang diajukannya, namun
terpaksa mereka menjual barang mereka tidak menggunakan uang tersebut
dagangannya dengan harga yang rendah, sebagaimana mestinya. Kreditur
pada akhirnya mereka tidak mampu menggunakan kredit yang diterimanya
membayar hutang kredit pada lembaga untuk kepentingan yang bersifat
perbankan, sedangkan uang yang diterima konsumtif.
cukup untuk membayar biaya pengelolaan
usahanya saja. C. METODE PENELITIAN
2. Kemauan debitur untuk Adapun jenis penelitian ini
membayar hutangnya sangat menggunakan deskriktif analitis. Deskriktif
lemah dalam arti bahwa dalam penelitian ini
Rendahnya kemauan debitur penulis bermaksud untuk
untuk membayar hutangnya disebabkan menggambarkan dan melaporkan secara
oleh obyek jaminan yang digunakan rinci, sistematis dan menyeluruh mengenai
olehnya adalah tanah milik orang lain, hal segala sesuatu yang berkaitan dengan
ini disebabkan oleh pemilik tanah lelang khususnya lelang eksekusi yang
memerlukan uang sehingga ia menyuruh dilakukan oleh Bank Syariah melalui
orang lain untuk memperoleh kredit KPKNL. Sedangkan analitis adalah

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 1, No.2, 2020 63


mengandung makna mengelompokkan, ganti rugi terhadap biaya rugi yang
menghubungkan data-data yang diperoleh dideritanya. Pihak debitur umumnya
baik dari segi teori maupun dari segi sudah memberikan peringatan kepada
praktik yang kemudian akan dianalisis pihak kreditur untuk melunasi
guna memperoleh gambaran yang utuh kewajibannya namun kreditur tetap lalai
dan menyeluruh tentang masalah-masalah sehingga diambil langkah hukum lebih
yang diteliti. Jadi penelitian deskriptif lanjut, maka salah satu langkah hukum
analitis adalah suatu metode penelitian yang dipilih oleh debitur agar piutangnya
untuk memperoleh gambaran mengenai dapat dilunasi oleh kreditur adalah

keadaan, dengan cara memaparkan data dengan melakukan pelelangan eksekusi


yang diperoleh yang kemudian dianalisis terhadap obyek hak tanggungan di

dan menyusun kesimpulan. KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan

Adapun sumber data yang Negara dan Lelang).


dipergunakan dalam penelitian ini yang Dari uraian diatas maka obyek hak

pertama data primer yang didapatkan tanggungan itu berhak dijual oleh

melalui wawancara langsung di KPKNL pemegang hak tanggungan tanpa


Banda Aceh. Yang kedua data sekunder persejutuan dari pemilik hak tanggungan

yang didapatkan melalui peraturan dan tidak dapat menyatakan keberatan

perundang-undangan, buku-buku, terhadap peenjualan yang dilakukan oleh


literatur, jurnal dan dokumen yang pemegang hak tanggungan. Pelaksanaan

berkaitan dengan pokok masalah. pelelangan terhadap hak tanggungan ini


ditentukan oleh perundang-undangan

D. HASIL DAN PEMBAHASAN yang bertujuan untuk pelunasan piutang

1. Tinjauan Hukum Positif terhadap pemegang hak tanggungan dengan hak

Mekanisme Lelang Eksekusi pada mendahului kreditur-kreditur lainnya.

KPKNL Banda Aceh. Eksekusi pelelangan dilakukan agar

Seiring terjadinya suatu perjanjian penjualan itu dapat dilakukan secara jujur

yang telah disepakati bersama tanpa dan diperoleh harga yang paling tinggi

dipenuhi prestasinya sebagaimana untuk obyek hak tanggungan yang

mestinya oleh salah satu pihak atau dilelang, sehingga dapat menutupi hutang

terjadinya wanprestasi (ingkar janji). Pada debitur pada kreditur. (M. Bahsan, 2007)

umumnya yang melakukan wanprestasi Dari prosedur pelelangan yang


atau ingkar janji adalah debitur, dengan telah dijelaskan sebelumnya, pelaksanaan

demikian pihak kreditur berhak meminta pelelangan eksekusi pada obyek hak

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 1, No.2, 2020 64


tanggungan telah memenuhi SOP (standard 2. Objek lelang atau barang yang
operating procedure). Dengan demikian diperjualbelikan harus halal dan
setiap pelaksanaan pelelangan yang telah bermanfaat.

dijalankan pada badan lelang Kantor 3. Kepemilikan penuh pada barang


Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang atau jasa yang dijual.
(KPKNL) sudah sejalan dengan ketetapan 4. Kejelasan dan transparansi barang

dan aturan dalam perundang-undangan atau jasa yang dilelang atau yang

yang berlaku. diperjual belikan tanpa adanya


2. Tinjauan Fiqh Mu’amalah terhadap manipulasi seperti window
Mekanisme Lelang Eksekusi pada dressing atau lainnya.
KPKNL Banda Aceh 5. Kesanggupan penyerahan barang
Sesuai dengan mekanisme dan dari penjual kepada Pembeli.
penerapannya, pelelangan dapat 6. Kejelasan dan kepastian harga
dikatagorikan sebagai salah satu bentuk yang disepakati tanpa berpotensi
jual beli, akan tetapi ada perbedaan menimbulkan perselisihan.
dengan jual beli secara umum. Dalam jual 7. Tidak menggunakan cara yang
beli terdapat hak khiyar, sedangkan dalam menjurus kepada kolusi dan suap
pelelangan tidak terdapat hak khiyar. Ini untuk memenangkan lelang dan

bertujuan agar barang yang dilelang pada tawar-menawar harga.


saat itu juga terjual sesuai dengan Segala bentuk rekayasa curang

penawaran yang ditawarkan oleh pihak untuk mengeruk keuntungan tidak sah

pembeli. dalam praktik lelang dikategorikan para

Dalam kitab Subulussalam, Ibnu ulama dalam praktik Najasy (curang

Abdil Barr menyebutkan untuk mencegah dalam tender dan lelang) yang diharamkan
adanya penyimpangan syariat dan Nabi SAW. Hal tersebut dapat juga

pelanggaran hak, norma dan etika dalam dimasukkan dalam kategori Risywah
praktik lelang maupun praktek jual beli (sogok) bila penjual atau pembeli
yang lain, syariat Islam memberikan menggunakan uang, fasilitas ataupun

panduan dan kriteria umum sebagai garis service untuk memenangkan lelang yang
petunjuk diantaranya: sebenarnya tidak memenuhi kriteria yang
1. Transaksi dilakukan oleh pihak dikehendaki mitra bisnisnya.
yang cakap hukum atas dasar Konsep harga lelang yang
saling sukarela(’an taradhin). digunakan adalah penentuan harga oleh
penjual dengan menggunakan harga limit

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 1, No.2, 2020 65


sesuai dengan Islam walaupun harga yang Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang).
ditentukan tidak sesuai dengan Walaupun petugas pelelangan telah
mekanisme pasar pada umumnya. Akan mengetahui adanya kejanggalan-
tetapi, penentuan harga yang dilakukan kejanggalan yang dilakukan oleh peserta
dalam pelelangan menuju pada konsep lelang dalam pelelangan yang sedang
keadilan dengan tujuan untuk melindungi berlangsung, petugas lelang tidak bisa
penjual maupun pembeli supaya tidak melakukan tindakan pencegahan terhadap
menimbulkan eksploitasi atau penindasan mafia lelang tersebut.
sehingga merugikan salah satu pihak dan Dari paparan diatas diketahui
menguntungkan pihak yang lain. bahwa, kecurangan yang dilakukan oleh
Disamping itu untuk mencegah adanya mafia lelang (bidder’s ring) bukanlah suatu
kecurangan berupa komplotan lelang hambatan dalam mekanisme pelelangan,
(auction ring) dan komplotan penawar padahal dalam hal ini, sangat jelas
(bidder’s ring) yaitu sekelompok pembeli merugikan pihak yang memiliki obyek hak
dalam lelang yang melalukan kerja sama tanggungan yang menjadi obyek lelang,
untuk menawar dengan harga yang sangat alih-alih pihak debitur mendapat harga
rendah, jika berhasil kemudian dilelang jual jauh lebih tinggi dari harga limit,
sendiri diantara mereka. Penawaran sehingga dapat melunasi hutangnya
curang seperti itu disebut penawaran kepada kreditur dan mendapat
cincai (collusive bidding). Pembatasan keuntungan dari pelelangan tersebut yang
harga terendah yang dilakukan untuk seharusnya pihak debitur hanya bisa
mencegah permainan curang antara melunasi hutangnya kepada kreditur,
penjual lelang (kuasa penjual) dan tanpa ada keuntungan yang didapat dari
pembeli yang akan merugikan pemilik hasil penjualan obyek lelang tersebut.
barang. (Guntur Priadi, 2019)
Terkait dengan kecurangan yang E. KESIMPULAN
dilakukan oleh peserta lelang dalam Berdasarkan hasil kajian dan
penentuan pemenang lelang terhadap analisis penulis terhadap hasil penelitian
barang yang sedang dilelang, hal ini tidak yang telah diuraikan sebelumnya, maka
berpengaruh terhadap jalannya/ proses dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
berlangsungnya pelelangan eksekusi, 1. Prosedur pelelangan eksekusi di
karena pada dasarnya hal ini tidak Banda Aceh pada KPKNL
mengganggu prosedur yang telah pelaksanaan pelelangan telah
ditetapkan oleh KPKNL (Kantor memenuhi SOP (standard operating

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 1, No.2, 2020 66


procedure) dengan demikian Effendi Parangin Angin. (1994). Peraturan
tercapailah persyaratan dan fungsi Lelang. Jakarta: Esa Study Club.
Guntur Priadi. (2019). seksi pelayanan
pelelangan yang sesuai dengan
lelang KPKNL di Banda Aceh
peraturan perundang-undangan Ibnu Rusyd. (1992). Bidayatul Mujtahid.
yang berlaku, terdapat 4 (empat) Beirut: DarEl Al Kutub Juz. II.
tahapan pokok dalam pelaksanaan Imam Ash-Shan’ani (1995). Subulus Salam.
Juz. III, Beirut, Lebanon: Darul
lelang Obyek hak tanggungan,
Kutub Al-Ilmiyah.
yaitu: pertama persiapan lelang, Keputusan Menteri Keuangan Nomor
450/KMK 01/2002 Tentang
kedua pelaksanaan lelang, ketiga
Perubahan Atas Kep. Menkeu No.
risalah lelang, dan keempat, 304/KMK 01/2002 Tentang
pembukuan dan pelaporan lelang. Petunjuk Pelaksanaan Lelang, Tanggal
13 Juni 2002, Pasal. 1 Angka 1
2. Tinjauan Fiqh Muamalah terhadap
M. Bahsan. (2007). Hukum Jaminan dan
mekanisme lelang eksekusi secara
Jaminan Kredit Perbankan Indonesia.
keseluruhan lelang eksekusi yang Ed. 1. Jakarta: PT Raja Grafindo
dilakukan oleh bank syariah pada Persada.
Pasal 1 point 4 Peraturan Menteri
KPKNL tidak bertentangan dengan
Keuangan Peraturan Menteri
norma-norma Islam, dalam artian Keuangan Nomor:
setiap pelaksanaan yang dilakukan 93/PMK.06/2010 tertanggal 23
terhadap pelelangan dan April 2010.
Salim. (2004). Perkembangan Hukum Jaminan
prosedurnya tidak bertentangan
di Indonesia. Jakarta: PT.
dengan Fiqh Mu’amalah, hanya RajaGrafindo persada.
saja pada praktek pelaksanaannya Sudikno Mertokusumo. (1998). Hukum
obyek hak tanggungan terdapat Acara Perdata Indonesia. Yogyakarta :
Liberty.
mafia lelang yang melakukan
Wahbah az-zuhaili. (2011) Fiqh Islam wa
kecurangan yang mengakibatkan Adillatuhu. Jilid 8. Jakarta: Gema
kerugian bagi pemilik hak Insani dan Darul Fikr
tanggungan. Yahya Harahap. (2005). Ruang Lingkup
Permasalahan Eksekusi Bidang Perdata,
Ed.2, Jakarta: Sinar Grafika.
DAFTAR PUSTAKA

Aiyub Ahmad. (2004). Fikih Lelang


Perspektif Hukum Islam Dan Hukum
Positif. Jakarta: Kiswah.

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 1, No.2, 2020 67

Anda mungkin juga menyukai