Anda di halaman 1dari 11

Nama: Irfan Maulana

NIM: 191710201017
Kelas: TEP B
A.Lapisan Atmosfer
Menurut (Hartono,2007) Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi
bumi, dari permukaannya sampai jauh di luar angkasa. Di dalam kehidupan makhluk
hidup yang berada dibumi atmosfer berperan sangat penting, karena mengandung
senyawa O2 yang dibutuhkan oleh manusia dan hewan sedangkan tumbuhan yang
membutuhkan CO2 untuk berfotosintesis. Kandungan zat yang berada di atmosfer
ada Nitrogen 78%, Oksigen 21%, dan gas lain (termasuk CO2 dan argon) 1%.

lapisan atmosfer ini memiliki beberapa sifat antara lain :


 Tidak berwarna, tidak memiliki bau, dan tidak berwujud, namun hanya bisa
dirasakan manusia dengan wujud angin.
 Memiliki tekanan karena mempunyai berat.
 Dan mempunyai karakter yang dinamis dan elastis agar dapat mengembang
dan mengerut.
Dan di dalam atmosfer juga memiliki 5 lapisan :

1) Troposfer

(Sutarman, Wulandari, R., & dkk) menyatakan bahwa lapisan ini


merupakan lapisan yang paling bawah dari permukaan laut. Lapisan troposfer
ini menyelubungi bumi hingga setebal ± 12 km. Tinggi troposfer di daerah
tropis 20 km sedangkan di daerah kutub 8 km dan hampir semua uap air yang
terkandung di udara terdapat pada troposfer. Seperti peristiwa yang terjadi di
lapisan ini pada kehidupan sehari-hari yaitu : angin, embun, hujan, salju, dan
awan. Di trposfer ini juga terdapat gejala cuaca seperti awan, petir, topan, badai,
dan hujan. Pada lapisan ini terjadi penurunan suhu akibat sedikit menyerap
radiasi gelombang pendek dari matahari. Namun sebaliknya, pada permukaan
tanah akan memberikan panas melalui konduksi, konveksi, kondensasi, dan
sublimasi yang di lepaskan oleh uap air atmosfer.

2) Stratosfer
Lapisan ini letaknya di atas lapisan troposfer dan memiliki ketinggian
12-50 km. Di ketinggian 35 km suhu temperaturnya +400C, pada ketinggian 50
km temperaturnya +400C, pada ketinggian 50 km temperaturnya +500C, dan
pada ketinggian 80 km temperaturnya -700C. Lapisan ini memiliki lapisan ozon
yang berfungsi untuk melindungi bumi karena menolak sinar ultra violet yang
dengan kadar tinggi dapat merusak kadar jasad hidup. Menurut (Anjayani &
Haryanto, 2009, hal. 143) menyatakan bahwa pada stratosfer mempunyai dua
lapisan molekul gas tipis yang tidak dimiliki troposfer. Pada lapisan bawah
stratosfer terdapat bahan sulfat yang mengakibatkan terjadinya hujan.
3) Mesosfer
Menurut (Waluya, 2009) menjelaskan bahwa lapisan ini terletak di atas
lapisan stratosfer yang memliki ketinggian 50-80 km di atas permukaan bumi.
Dari pancaran sinar ultra violet lapisan ini terionisasi sehingga terjadi aliran
listrik yang kuat. Untuk itu dalam komunikasi radio lapisan ini sangat penting
karena sebagai pemantul gelombang radio. Dibagian atas mesosfer dibatasi oleh
mesopause, yaitu lapisan di dalam atmosfer yang paling rendah, kira-kira –
1000C.
4) Thermosfer
Lapisan ini merupaka lapisan atmosfer yang paling luar dan memiliki
ketinggian 85-300 dari permukaan bumi. Ditandai dengan kenaikan suhu yang
berkisar dari -1000 C sampai ratusan bahkan ribuan derajat celcius. Menurut
(Soegimo & Ruswanto, 2009) menjelaskan bahwa bagian atas yang terdapat
pada thermosfer merupakan sumber panas dengan molekul-molekul yang
dapat menyerap radiasi ultraviolet dari matahari.
5) Eksosfer
Lapisan ini merupan lapisan untuk terjadinya gerak anatom yang
tidak beraturan, dimana molekul udara dengan bebas dapat meninggalkan
bumi. Menurut (Sulistyanto, 2009,) berpendapat bahwa eksosfer merupakan
lapisan yang paling jauh dari bumi. Pada lapisan ini pengaruh gravitasi berat
dan bumi sangat minim, serta meteor mulai berinteraksi dengan atmosfer
bumi. Lapisan eksosfer ini menjadi batas antara atmosfer bumi dengan luar
angkasa.
1. Indonesia sebagai 3 zona waktu, berapa jarak satu zona waktu yang berbeda
Pada jarak berapa

Pembagian waktu didasarkan pada kisaran waktu internasional yang terletak di


kota Greenwich, Inggris atau yang disebut Greenwich Mean Time (GMT).
Berikut pembagian waktu di Indonesia beserta daerahnya adalah sebagai
berikut
A. WIB
Zona wilayah ini berada di garis bujur 105° BT dan memiliki beda waktu satu
jam lebih lambat dari WITA dan dua jam lebih lambat dari WIT. Wilayah ini
berselisih waktu 7 jam lebih awal dari GMT.
Adapun, zona ini meliputi Sumatera, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Jawa, Madura, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya (Bangka, Belitung,
Karimunjawa).

B. WITA
Secara garis, wilayah ini berada di garis bujur 120° BT sehingga
memiliki beda waktu satu jam lebih cepat dari WIB dan satu jam lebih lambat
dari WITA. Wilayah ini berselisih waktu 8 jam lebih awal dari GMT. Adapun,
wilayah ini meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi, Bali,
Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan pulau-pulau kecil di
sekitarnya
3. WIT
Daerah ini berada di garis bujur 135° dan memiliki beda waktu satu jam
lebih cepat dari WITA dan dua jam lebih cepat daripada WIB. Wilayahnya
meliputi, Maluku, dan Papua. Wilayah ini berselisih waktu 9 jam lebih awal
dari GMT.
Maka dari itu garis bujur dijadikan sebagai dasar penentuan pembagian
waktu di seluruh bumi. Setiap jarak 15 derajat ke arah bujur timur atau ke arah
bujur barat akan menunjukkan selisih waktu sebanyak 1 jam (60 menit). Antara
95 oBT – 141oBT mempunyai panjang busur sebesar 46 derajat. Bila setiap 15
derajat rotasi bumi berarti selisih waktunya yaitu satu jam (60 menit), maka
setiap 1 derajat selisihnya yaitu 4 menit (60 menit/15 derajat = 4 menit).
2. Berapa jarak yang akan mempengaruhi ikllim suatu wilayah

Pada setiap wilayah memiliki iklim berbeda yang disebabkan oleh letak
astronomi yang berbeda baik dari garis bujur maupun garis lintang. Untuk iklim
yang mempengaruhi adalah letak garis lintang.
Yang pertama yaitu Iklim tropis terletak di 23,5° LU-23,5°LS pada garis
lintang tersebut tepat berada di garis ekuator atau khatulistiwa sehingga pada
iklim ini hampir setiap harinya wilayah tersebut terpapar oleh sinar matahari
dan memiliki curah hujan yang tinggi. Salah satu negara yang berada pada iklim
tropis yaitu negara kita sendiri Indonesia dan negara di asia lainnya.

A. Iklim Tropis

Iklim subtropis terletak di 23,5°LU-40°LU dan 23°LS-40°LS, pada iklim


subtropics cenderung memiliki curah hujan sedang dan hampir satu tahun. Pada
iklim subtropics musim panasnya kering dan musim dinginnya basah tapi tidak
terlalu dingin. Negara yang memiliki iklim subtropis antara lain yaitu italia,
iran, irak, dsb.

B. Iklim Subtropis
Selanjutnya iklim sedang di mana memiliki terletak di 40°LU-66,5°LU dan
40 °LS-66,5°LS, pada iklim ini terletak di Utara garis khatulistiwa dimana pada
iklim sedang cenderung memiliki berbagai musim yaitu musim panas, musim
gugur, musim dingin, dan musim semi, negara yang memiliki Iklim sedang
antara lain Mongolia, Inggris, Irlandia, Perancis, Jerman, Denmark, Italia,
Rumania, Ukraina, dan lain-lain.

C. Iklim Sedang

Iklim terakhir yaitu iklim dingin yang terletak di 66,5° LU-90°LU dan
66,5°LS-90° LS pada wilayah ini saat musim dingin maka akan sangat dingin,
dan saat musim panas suhunya akan sejuk. Negara-negara yang beriklim dingin,
yaitu Denmark, Swedia, Norwegia, Finlandia, Rusia bagian utara, Eslandia,
Kanada, dan Alaska. Jadi setiap 16, 5 derajat ke lintang selatan mebuat suatu
wilayah berbeda iklim.
D. Iklim Dingin

3. Kenapa di daerah kutub bisa terakumulasi salju

Di kawasan Kutub Utara dan Selatan diselimuti oleh salju abadi. Daerah
tersebut juga dikenal sebagai kawasan paling dingin di dunia karena selalu
diselimuti dengan hawa dingin, hingga daratan yang tertutup salju yang sangat
tebal. Salah satu alasan yang membuat kutub terus membeku adalah adanya efek
dari penyinaran matahari. Energi yang diterima kawasan Kutub dari matahari
sangatlah sedikit. Bahkan, matahari juga memiliki sudut yang berbeda-beda dalam
menyinari sejumlah kawasan yang ada di bumi akibat adanya rotasi.

Cahaya matahari sendiri berada lebih besar pada kawasan ekuator. Energi panas
yang diterima di beberapa lokasi di Bumi merupakan dampak langsung dari
besarnya sudut penyinaran matahari yang dikenal sebagai iklim. Energi panas
tidaklah sama dengan energi matahari di mana energi panas merupakan energi
radian yang ditransmisikan oleh matahari ke bumi dalam bentuk energi panas ke
atmosfer. Sedangkan energi cahaya matahari adalah energi yang berasal dari
matahari langsung.

Kawasan Kutub sendiri menjadi kawasan yang paling sedikit untuk


mendapatkan cahaya matahari. Karena itulah, suhu yang ada di kawasan Kutub
mengalami penurunan secara drastis hingga masuk ke minus. Akibatnya kawasan
tersebut menjadi dingin dan dipenuhi salju.
4. Bagaimana pengaruh bujur dan lintang terhadap proses hidrologi dengan
melibatkan unsur iklim/cuaca

Garis bujur mempengaruhi angin muson barat dan angin muson timur.

A. Angin muson barat

Angin muson barat bertiup dari benua Asia ke benua Australia pada bulan
Oktober hingga April. Ini terjadi karena tekanan udara di benua Asia lebih tinggi
dibandingkan benua Australia. Angin ini bertiup melewati samudera hindia
sehingga banyak membawa uap air. Akibatnya, Indonesia mengalami musim
penghujan. Dengan hujan tersebut dapat menyebabkan Siklus hidrologi yang
memainkan peranan penting dalam variabilitas dan perubahan iklim, sebab siklus
ini mengendalikan dan mencerminkan variabilitas alami cuaca dan iklim pada skala
regional dan global.
Siklus hidrologi:

Menurut Sosrodarsono dan Takeda (1993) siklus hidrologi adalah air yang menguap
ke udara dari permukaan tanah dan laut, berubah menjadi awan setelah melalui
beberapa proses dan kemudian jatuh sebagai hujan atau saljuke permukaan laut atau
daratan.

Perjalanan air dimulai dari penguapan air permukaan ke atmosfermelalui proses


evaporasi, dari tumbuhan melalui proses transpirasi dan dari gabungan keduanya
melalui proses evapotranspirasi. Uap air yang terbentukdari proses evaporasi,
transpirasi, dan evapotranspirasi tersebut membentuk awan setelah mencapai
temperatur titik kondensasi dan jatuh ke permukaan bumi sebagai presipitasi. Sebagian
air tersebut mengalir sebagai run off melalui berbagai bentuk badan air seperti sungai,
danau, rawa, dan kemudian masuk ke laut. Sebagian air yang lain mengalami infiltrasi
dan perkolasi membentuk aliran bawah permukaan menjadi aliran tanah. Dengan
berbagai cara akhirnya airtanahmengalir menuju laut (Todd, 1995)

B. Angin muson timur

angin muson timur bertiup dari Australia menuju Asia pada bulan April hingga
Oktober. Hal tersebut terjadi karena tekanan udara di benua Australia lebih tinggi
dibandingkan benua Asia. Angin ini hanya sedikit membawa uap air sehingga
Indonesia mengalami musim kemarau.
Daftar Pustaka
Hartono. (2007). Geografi 1 Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Jakarta: CV.
CITRA PRAYA.

Sutarman, Wulandari, R., & dkk. (2016). Buku Ajar Ilmu Kealaman Dasar.
Sidoarjo: Umsida Press.

Anjayani, E., & Haryanto, T. (2009). GEOGRAFI Kelas X. Jakarta: PT.


Cempaka Putih

Waluya, B. (2009). Memahami Geografi SMA 1. Jakarta: Armico.

Soegimo, D., & Ruswanto. (2009). Geografi untuk SMA X. Jakarta: CV Mefi
Caraka

Sulistyanto, I. G. (2009). Geografi 1 untuk SMA Kelas X. Jakarta: PT Balai


Pustak

Sosrodarsono, Suyono, dan Takeda, Kensaku, 1993, Hidrologi Untuk


Pengairan, Pradnya Paramitha, Jakarta

Taylor, S and Todd, P.A. 1995, “Understanding Information Technology


Usage: A Test of Competing Models,” Information Systems Research. No.6,
pp. 144-176.

Anda mungkin juga menyukai