Anda di halaman 1dari 13

STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Nama Mahasiswa :-
Hari / Tanggal :-
Pertemuan Ke : 1 (Satu)
SP. 1 : Mendiskusikan pentingnya kebersihan diri, cara-cara merawat diri
dan melatih pasien tentang cara-cara perawatan kebersihan diri

I. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien terlihat kotor, rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki, bau, kuku panjang
dan hitam,. Pakaian kotor, tidak bercukur, bab/ bak disembarang tempat.

2. Diagnosa Keperawatan
Defisist Perawatan Diri

3. Tujuan Keperawatan
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya.
2) Mengidentifikasi kebutuhan kebersihan diri.
3) Menjelaskan pentingnya kebersihan diri.
4) Menjelaskan peralatan ang digunakan untuk menjaga kebersihan.
5) Memasukkan kedalam jadwal kegiatan.

4. Rencana Keperawatan
1) Bina hubungan saling percaya.
2) Identifikasi kebutuhan kebersihan diri.
3) Jelaskan pentingnya kebersihan diri.
4) Jelaskan peralatan ang digunakan untuk menjaga kebersihan.
5) Masukkan kedalam jadwal kegiatan.
II. STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK
1. Fase Perkenalan/Orientasi
a. Salam Terapeutik
"Assalamu'alaikum warohmatulloh, selamat pagi ibu , Perkenalkan nama saya,
rizqo dari Poltekkes Tanjungkarang. Benar dengan ibu Risa ? Ibu senang
dipanggil siapa? baik bu, selama 2 minggu kedepan saya akan merawat ibu di
sini”
b. Evaluasi/Validasi
"Dari tadi saya melihat ibu sering menggaruk-garuk badannya? gatal ya bu?"

c. Kontrak saat ini


 Topik
"Ibu, hari ini kita ngobrol ngobrol yuk bu, tentang kebersihan diri?"
 Waktu
"Ibu memiliki waktu untuk berbicara bu? bagaiman kalau 15 menit?"
 Tempat
"Dimana ya bu enaknya kita berbincang-bincang? Bagaimana jika disini
saja?"

2. Fase Kerja
“Berapa kali IBU mandi dalam sehari? Apakah IBU sudah mandi hari ini?
Menurut IBU apa kegunaannya mandi ?Apa alasan IBU sehingga tidak bisa
merawat diri? Menurut IBU apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri?
Kira - kira tanda - tanda orang yang tidak merawat diri dengan baik seperti apa
ya...?, Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut IBU
yang bisa muncul ?”
“Apa yang IBU lakukan untuk merawat rambut dan wajah? Kapan saja IBU
menyisir rambut? Bagaimana dengan bedakan? Apa peruahan yang ibu inginkan
setelah sisiran dan berdandan?”
"Berapa kali IBU cukur dalam seminggu? Kapan IBU cukuran terakhir? Apa
gunanya cukuran? Apa alat - alat yang diperlukan?”
“Berapa kali IBU makan sehari? ”Apa yang dilakukan setelah makan?” Betul, kita
harus sikat gigi setelah makan.”
“Di mana biasanya IBU berak/kencing? Bagaimana membersihkannya?
“Menurut IBU kalau mandi itu kita harus bagaimana ? Sebelum mandi apa yang
perlu kita persiapkan? Benar sekali."
”Bagaimana kalau sekarang kita ke kamar mandi, suster akan membimbing IBU
melakukannya. Sekarang IBU siram seluruh tubuh IBU termasuk rambut lalu
ambil shampoo gosokkan pada kepala IBU sampai berbusa lalu bilas sampai
bersih. Bagus sekali. Selanjutnya ambil sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara
merata lalu siram dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol.
Giginya disikat mulai dari arah atas ke bawah. Gosok seluruh gigi IBU mulai dari
depan sampai belakang. Bagus, lalu kumur - kumur sampai bersih. Terakhir siram
lagi seluruh tubuh IBU sampai bersih lalu keringkan dengan handuk. IBU bagus
sekali melakukannya. Selanjutnya IBU pakai baju dan sisir rambutnya dengan
baik.”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Perasaan Klien
"Ibu, tadi kan ibu sudah mandi, bisa ibu ceritakan kepada saya, bagaimana
perasaan ibu setelah ibu mandi? segar

a. Evaluasi isi materi yang sudah dibicarakan pada pertemuan ini


"Alhamdulillah, hari ini kita sudah ngobrol bu ya tentang kebersihan diri, apa
yang ibu rasakan setelah kita ngobrol seperti? Senang?"

b. Tindakan Lanjut
"Baik ibu, Ini saya jadwal kegiatan yang nantinya ibu isi sesuai dengan
kegiatan yang ibu lakukan, misalnya mandi seperti tadi? Ibu mengerti?"

c. Kontrak untuk pertemuan yang akan datang


 Topik
"Ibu hari ini kan kita sudah berbincang-bincang tentang cara mandi dan
ibu juga sudah mandi, jangan lupa untuk memasukannya kedalam
jadwalnya ya bu. Nah untuk besok kita akan bertemu lagi ya bu, kita
ngobrol tentang cara berdandan."
 Waktu
"Waktunya pagi hari ya bu? ibu bisa?, pukul 10.00 pagi?"
 Tempat
"Besok kita ingin ngobrol dimana bu? Disini lagi ya bu?"
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Nama Mahasiswa :-
Hari / Tanggal :-
Pertemuan Ke : 2 (Dua)
SP. 2 : Klien dapat berdandan atau berhias dengan mandiri

I. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Penampilan klien mulai dari baju terlihat tidak sesuai, rambut teruarai yang
kurang rapih.

2. Diagnosa Keperawatan
Defisit Perawatan Diri

3. Tujuan Keperawatan
1) Klien mampu untuk memilih pakaian yang baik sesuai.
2) Klien mampu untuk menyisir ramput dengan baik.
3) Klien mau dan mampu untuk cukur rambut 2 minggu sekali.

4. Rencana Keperawatan
1) Evaluasi Kegiatan pertama yang telah diajarkan dan berikan pujian.
2) Mengajarkan klien cara memilih pakaian yang baik dan benar.
3) Mengajarkan klien untuk menyisir rambut.
4) Memberitahu kapan waktu cukup yang baik kepada klien.
5) Memasukan kedalam jadwal kegiatan.

II. STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK


1. Fase Perkenalan/Orientasi
a. Salam Terapeutik
"Assalamu'alaikum warohmatulloh, selamat pagi ibu Risa, wah seperti gatal
gatal ibu sudah tidak seperti kemarin ya bu? Alhamdulillah"
b. Evaluasi/Validasi
"Ibu risa, kemarin ibu sudah mandi berapa kali bu? Alat alatnya apa saja bu?
Coba ibu ceritakan bagaimana cara mandi itu bu? Wah ibu masih ingat ya, luar
biasa bu" , "Ibu sudah memasukannya kedalam jadwal belum bu? sudah bu
alhamdulillah"

c. Kontrak saat ini


 Topik
"Baik ibu, hari ini, sesaui janji saya kemarin, kita akan ngobrol tentang
bagaiman carananya berdandan atau berhias ya bu.?"
 Waktu
"Ibu memiliki waktu luang sekitar 30 menit bu?" baiklah ibu jika ibu
memiliki waktu luang 30 menit?"
 Tempat
"Ibu risa suka kita ngobrolnya dimana ya bu? "Disini saja ya bu?"

2. Fase kerja
"Ibu risa, kan kemarin katanya ibu sudah mandi ya bu? nah setelah ibu mandi apa
yang harus ibu lakukan? Apakah ibu sudah mengganti baju?" "Apakah ibu risa tau
bagaimana cara memilih baju yang bagus.? "Jadi ibu risa, untuk berpakaian yang
pertama kita ambil baju yang bersih dan kering, dan berganti pakain yang bersih 2
x dalam sehari.? Coba ibu risa ganti baju? Iya ibu risa bagus.."
"Rambut ibu risa kok masih terlihat acak-acakan ya bu? Apakah ibu risa sudah
menyisir rambut? Bagaimana bu caranya menyisir rambut, apakah ibu mengerti?"
Coba kita praktikan, lihat kebermin, wah bagus sekali ibu."
"Apakah ibu risa mencukur rambut?" "menururt ibu waktu yang bagus untuk
mencukur rambut adalah" Iya benar ibu 2 minggu sekali untuk menyukur rambut
itu?"
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Perasaan klien setelah interaksi
"Ibu, hari ini kita sudah belajar tentang bagaimana berdandan atau berhias?
setelah kita ngobrol tadi apa yang ibu rasakan sekarang ya bu?"

b. Evaluasi isi materi yang sudah dibicarakan pada pertemuan ini


"Bagaimana ibu risa, perasaannya setelah berdandan..? ibu masih ingat? Coba
ibu sebutkan kembali bagiamana caranya untuk berdandan atau berhias."
Selanjutnya ibu setelah mandi nnti jangan lupa berhias ya bu."

c. Tindakan Lanjut
" Selanjutnya mari kita masukan kedalam jadwal kegiatan ibu."

d. Kontrak untuk pertemuan yang akan datang


 Topik
"Ibu risa, Nanti siang ketika makannya sudah dibagikan, kita akan makan
sekaligus kita belajar tentang cara makan yang baik?"
 Waktu
"Berrti kita bertemu jam 11.30 ya bu"
 Tempat
"Kita ngobrol dikamar saja ya bu.. sebelum makanan sudah dibagikan "
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Nama Mahasiswa :-
Hari / Tanggal :-
Pertemuan Ke : 3 (Tiga)
SP. 3 : Klien dapat makan dengan baik secara mandiri.

I. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Ketika akan makan klien tampak tidak mencuci tangannya terlebih dahulu
dengan menggunakan sabun. Ketika makan klien memakan makanannya dengan
cepat dan terkadang sambil berjalan-jalan.

2. Diagnosa Keperawatan
Defisit Perawatan Diri

3. Tujuan Keperawatan
1) Klien mampu mempersiapkan makan dengan baik.
2) Klien mampu makan dengan tertib.
3) Klien mampu merapikan alat makan setelah makan.

4. Rencana Keperawatan
1) Evaluasi Kegiatan pertama dan kedua yang telah dilatih dan berikan pujian.
2) Menjelaskan cara mempersiapkan makan
3) Menjelaskan cara makan yang tertib
4) Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
5) Masukan kedalam jadwal kegiatan klien.

II. STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK


1. Fase Perkenalan/Orientasi
a. Salam Terapeutik
"Assalamu'alaikum warohmatulloh, selamat pagi ibu. "iya benar ibu."
b. Evaluasi/Validasi
"Bagaimana ibu risa, perasaannya setelah berdandan..? ibu masih ingat? Coba
ibu sebutkan kembali bagiamana caranya untuk berdandan atau berhias."
Selanjutnya ibu setelah mandi nnti jangan lupa berhias ya bu."

c. Kontrak saat ini


 Topik
"Baik bu siang ini, seperti yang saya katakn tadi pagi, bahwa saya akan
membantu ibu risa agar dapat makan dengan tata cara yang baik"
 Waktu
"Bagaimana kalau kita berbincang-bincangnya selama 10 menit? Baik bu".
 Tempat
"Tempatnya enaknya dikamar ini saja ya bu,"

2. Fase kerja
"Ibu risa, bisakan ibu cerita dahulu menurut ibu apa yang harus kita lakukan
sebelum makan? kalau sesudah makan bu? biasanya ibu ketika makan diruang
apa?
“Sebelum makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari kita praktikkan"
"Bagus, setelah Ibu sudah cuci tangan barulah ibu mengambil piring kemudia
ambil nasi dan lauknya." Sebelum makan kita harus berdoa dahulu ya bu, bisa ibu
pimpin do'anya bu?" Iya, bagus sekali ibu."
“Mari kita makan.. saat makan kita harus menyuap makanan satu - satu dengan
pelan - pelan. Ya, Ayo, sayurnya dimakanya.” . “Setelah makan kita bereskan
piring, dan gelas yang kotor. Ya betul, dan kita akhiri dengan cuci tangan. Ya
bagus!”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Perasaan klien setelah interaksi
"Ibu risa sudah makan bu. Alhamdulillah, sekarang bisa ibu ceritakan kepada
saya apa yang ibu rasakan setelah kita ngobrol ngobrol tentang cara makan
yang baik tadi?"
b. Evaluasi isi materi yang sudah dibicarakan pada pertemuan ini
"Iya bagus ibu, ibu risa masih ingat tentang apa yang harus ibu lakukan ketika
ingin makan. Bisa ibu sebutkan?"

c. Tindakan Lanjut
"Nah coba ibu lakukan seperti tadi, cara makan yang baik setiap hari ya bu?"
mau memasukannya kedalam jadwal bu?"

d. Kontrak untuk pertemuan yang akan datang


 Topik
"Ibu risa, besok akan ngobrol ngobrol lagi ya bu tentang bagaimana cara
BAB & BAK yang baik dan benar"
 Waktu
"Bagaimana kalau kita bertemu jam 4 Sore bu? Baik bu"
 Tempat
"Untuk tempatnya ibu punya saran? Dikamar saja? baiklah bu risa"
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Nama Mahasiswa :-
Hari / Tanggal :-
Pertemuan Ke : 4 (Empat)
SP. 4 : Percakapan mengajarkan klien untuk BAB/BAK secara baik dan
benar.

I. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Tercium aroma pesing dikasurnya, dan terkadang berasal dari celana klien.

2. Diagnosa Keperawatan
Defisit Perawatan Diri

3. Tujuan Keperawatan
1) Klien mampu mengenali tempat BAB/BAK yang sesuai.
2) Klein mampu membersihkan diri setelah BAB/BAK.
3) Klien mampu membersihkan tempat BAB/BAK.

4. Tindakan Keperawatan
1) Evaluasi kegiatan pertama, kedua dan ketiga.
2) Menjelaskan kepada klien untuk mengenali tempat BAB/BAK.
3) Menjelaskan kepada klien cara membersihkan diri setelah BAB/BAK.
4) Menjelaskan kepada klien bagaimana cara membersihkan tempat BAB/BAK.

II. STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK


1. Fase Perkenalan/Orientasi
a. Salam Terapeutik
"Assalamu'alaikum warohmatulloh, selamat sore ibu. "Iya benar ibu".
b. Evaluasi/Validasi
"Ibu risa bagaimana perasaannya ibu saat ini, sudah dijalankan jadwal
kegiatannya bu?"

c. Kontrak saat ini


 Topik
"Ibu, kemarin kita sudah ngobrol bahwa sore ini akan ngobrol lagi tentang
bagaimana cara BAB & BAK yang baik."
 Waktu
"Kita ngobrol sekitar 20 menit, Ibu setuju?"
 Tempat
"Kita ngobrol dikamar saja ya bu, yang lebih dekat dengan kamar mandi?"

2. Fase kerja
"Ibu risa, bisa ibu ceritakan kepada saya, apakah yang ibu lakukan setelah
melakukan BAB/BAK?"
“Cara cebok yang bersih setelah ibu risa berak yaitu dengan menyiramkan air dari
arah depan ke belakang. Jangan terbalik ya, Cara seperti ini berguna untuk
mencegah masuknya kotoran / tinja yang ada di anus ke bagian kemaluan ibu”

“Setelah ibu selesai cebok, jangan lupa tinja / air kencing yang ada di kakus / WC
dibersihkan. Caranya siram tinja / air kencing tersebut dengan air secukupnya
sampai tinja / air kencing itu tidak ada di kakus / WC. Jika ibu risa membersihkan
tinja / air kencing seperti ini, berarti ibu sudah ikut mencegah menyebarnya
kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran/ air kencing”

“Jangan lupa merapikan kembali pakaian sebelum keluar dari WC / kakus, lalu
cuci tangan dengan menggunakan sabun."

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Perasaan klien setelah interaksi
"Ibu bagaimana, apa yang ibu rasakn setelah kita ngobrol ngobrol tentang cara
BAB/BAK yang baik?"
b. Evaluasi isi materi yang sudah dibicarakan pada pertemuan ini
"Ibu risa bisa menceritakan kembali kepada saya, bagaimana cara BAB/BAK
yang baik dan benar sesuai dengan yang kita lakukan tadi bu?" Iya bagus
sekali ibu risa"

c. Tindakan Lanjut
"Nah ibu risa, sekarang ibu sudah bisa melakukan BAB/BAK yang baik dan
benar?" Ibu lakukan setiap setiap hari ya bu?

d. Kontrak untuk pertemuan yang akan datang


 Topik
"Ibu risa, besok kita bertemu kembali ya bu, saya ingi melihat nih bu
jadwal kegiatan ibu,"
 Waktu
"Setelah makan siang ya bu risa. jam 13.00"
 Tempat
"Saya akan menemui ibu dikamar ini lagi ya bu.?" "Baik bu saya permisi
ya bu? Assalamu'alaikum warohmatulloh."

Anda mungkin juga menyukai