Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS INDONESIA

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN


Case Study: Colorscope, Inc.

KELAS F202 – AML


FAUZIAH 2006623031
GETRYN ICEWINDA 2006623050

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


MAKSI-PPAk.
JAKARTA
2021
Case Study: Colorscope, Inc.
A. Gambaran Perusahaan
Colorscope, Inc. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri seni
grafis, didirikan oleh Andrew Cha pada 1 Maret 1976. Pada berdirinya, Colorscope Inc.
melayani jasa special-effects photography laboratory untuk lembaga periklanan lokal di
California Selatan. Colorscope Inc. makin berkembang hingga dapat melayani
perusahaan besar seperti Saatchi & Saatchi, The Walt Disney Company, dan lainnya.
Guna meningkatkan pelayanan untuk para pelanggannya colorscope berinvestasi untuk
perlengkapan komputer berteknologi tinggi sehingga mampu melayanani jasa
percetakan dengan special effect yang lebih kompleks. Pada perayaan ulang tahun ke 37
tahun perusahaan Maret 2013, Cha berupaya melakukan rencana kedepan untuk
kemajuan colorscope.
Alur Job di Colorscope dimulai dengan adanya pesanan dari pelanggan yang
diterima customer service. Customer service mencatat detail spesifikasi job, melakukan
job preparation, termasuk membuat template atas job yang diterima. Langkah
selanjutnya yaitu scanning, dimana gambar didigitalisasi dan menghasilkan file
komputer. Lalu, dilakukan assembly menggunakan komputer. Setelah job secara penuh
di-assembled, dihasilkan output melalui output device, berupa lembaran besar four-
color film yang kemudian dikembangkan. Selanjutnya, job melalui quality control
untuk pemeriksaan, dan apabila sudah sesuai, dikirim ke printer pelanggan.
Sementara Colorscope melayani kliennya dengan kualitas tinggi, Cha
mengabaikan tren tertentu dalam bisnis, terutama tekanan harga. Terdapat tekanan harga
dari pesaing-pesaing yang menggunakan hardware lebih murah, namun berkemampuan
menghasilkan tata letak dan warna lebih baik. Perusahaan dengan skala kecil mampu
mengambil pasar colorscope, sehingga membuat colorscope untuk mengikuti trend
pasar dengan menurunkan harga jual.
B. Pertanyaan Kasus

1. Hitung sistem biaya two-stage untuk menghitung profitbilitas pekekrjaan yang


berbeda. Driver tahap pertama adalah dengan mengalokasikan biaya overhead ke
pool biaya. Driver tahap kedua untuk mengalokasikan biaya di variasi aktvitas
pekerjaan. Hitung tarif driver biaya. Hitung profitabilitas semua pekerjaan.
Jawaban:
Alokasi Overhead cost ke cost pool yang terdiri dari job Preparation, Scanning,
Assembly, output dan Quality Control. Pada exhibit 4 dan 5, terdapat informasi biaya
overhead dan material pada Juni 2012. Biaya material yang ada ditelusur lansung ke
masing-masing job tanpa cost pool. Overhead cost yang ada telah dialokasikan ke
masing-masing pekerjaan, namun other overhead dan sewa masih dalam nilai total
yaitu $30.000 dan $20.000.
Diagram

Perhitungan Rate Overhead Driver

Keterangan Preparation Scanning Assembly Output QC Iddle Total


Wages 8.000 32.000 64.000 10.000 11.000   125.000
Depreciation 500 25.000 10.000 14.000 500   50.000
Rent(*) 2.000 2.000 8.000 4.000 1.000 13.000 30.000
Others(**) 1.311 5.246 10.492 1.639 1.311 - 20.000
Total Overhead 11.811 64.246 92.492 29.639 13.811 13.000 225.000
Labor Hour 160 640 1280 200 160   2.440
Overhead rate per
74 100 72 148 86    
Labor hour
Floor Space in sq. Ft. 1.000 1.000 4.000 2.000 500 6.500 15.000

Rent(*) = Floor Space Size per Workstation


X Total Overhead cost for Rent
Total Floor space All Workstation and iddle

Others(**) = Labour Hour per Workstation


X Total Overhead Cost for Others
Total Labour Hours

Overhead rate = Overhead cost per Workstation


Labour Hour per Workstation
Job Profitability Analysis

2. Apakah full cost metrik yang tepat untuk profitabilitas job atau seharusnya hanya
mengalokasi biaya langsung job? Asumsi apa yang digunakan atas variabilitas biaya
overhead ketika melakukan analisis full cost?

Jawaban: Pada kasus ini full cost metrik tepat digunakan dalam penentuan
profitabilitas, sehingga diketahui unsur-unsur biaya terkait baik sebagai driver
langsung maupun tidak langsung (overhead) dalam pembentukan profit
sesungguhnya setiap jenis pekerjaan. Perhitungan yang lebih teliti dan detail per
pool biaya memungkinkan dapat mengetahui job mana yang menguntungkan dan
mana yang tidak.
3. Bagaimana konsekuensi keuangan dari rework? Apa yang seharusnya dilakukan
Colorscope atas rework? Bagaimana hal tersebut dilakukan?
Jawaban:

Rework due to change in Specification by Customer


JOB Scannin Assembl Outpu
Material Preparation QC Total Rework
# g y t
  A B = Overhead Cost per Hour C = A+B
601 3.800 - 2.409 1.156 1.186 432 8.983
605 1000 148 502 723 296 173 2.841
609 1500 74 402 578 148 - 2.702
613 2000 74 201 506 148 - 2.929
Total 8.300           17.454

QC Initiated rework of house errors


JOB Scannin Assembl Outpu
Material Preparation QC Total Rework
# g y t
  A B = Overhead Cost per Hour C = A+B
605 1000 74 301 289 148 86 1.899
607 2000 - 1.907 2.168 593 259 6.927
611 500 74 301 217 148 - 1.240
Total 3500           10.065

Aas pekerjaan rework, konsekuensi keuangan yang harus dibebankan adalah $17.454
dan untuk QC Initiated adalah $10.065

4. Apakah Colorscope seharusnya mengganti sistem insentifnya?


5. Bagaimana Colorscope memperbaiki operasi dan profitabilitasnya?

Anda mungkin juga menyukai