Anda di halaman 1dari 15

Media Elektrika, Vol. 6 No.

2, Desember 2012 ISSN 1979-7451

EFEKTIFITAS PEMAKAIAN REAKTOR SHUNT GITET


UNGARAN DALAM MENGKOMPENSIR DAYA REAKTIF
SUTET 500 KV UNGARAN – BANDUNG SELATAN
M.Toni Prasetyo 1) dan Andika Akhmad2)
1,2)
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Semarang
Email: toniprast@gmail.com

ABSTRAK

Operasi sub jaringan tegangan ekstra tinggi Jawa Bali pada saluran panjang tanpa
pembangkit yaitu Ungaran - Bandung Selatan dalam keadaan tanpa beban / beban rendah akan timbul
arus pengisian relatif tinggi karena pengaruh adanya kapasitansi saluran ke tanah. Arus pangisian yang
tinggi mengakibatkan terjadinya daya reaktif kapasitif (Mvar) yang besar. Daya reaktif yang
dibangkitkan oleh SUTET 500 KV adalah kurang lebih 1 (satu) Mvar per kms, jadi jika jarak Ungaran
- Bandung Selatan adalah 342,847 Kms maka daya reaktif yang dibangkitkan kurang lebih 343 Mvar.
Akibatnya tegangan sisi terima akan lebih tinggi dari tegangan sisi kirim, melebihi batas toleransi
yang diijinkan oleh PT PLN (Persero) yaitu > 5% diatas tegangan nominal 500 KV. Karena tegangan
500 KV lebih tinggi dari tegangan nominalnya maka direspon pula oleh tegangan kerja dibawahnya
yaitu 150 KV dan 20 KV akan lebih tinggi juga yang pada akhirnya berpengaruh terhadap sistem
kelistrikan Jawa Bali termasuk konsumen / beban.
Untuk mengatasi adanya gejala kenaikan tegangan sisi terima lebih tinggi dari sisi kirim
(terutama saluran panjang) perlu dipasang alat kompensasi berupa reaktor shunt pada kedua ujung, sisi
terima maupun sisi kirim.

Kata kunci: Reaktor shunt, Kompensasi, Tegangan Tingi

PENDAHULUAN mengakibatkan terjadinya daya reaktif


Operasi sub jaringan tegangan kapasitif (MVAR) yang besar. Daya reaktif
ekstra tinggi Jawa Bali pada saluran yang dibangkitkan oleh SUTET 500 KV
panjang tanpa pembangkit yaitu Ungaran- adalah kurang lebih 1 (satu) MVAR per
Bandung Selatan dalam keadaan tanpa kms, jadi jika jarak Ungaran-Bandung
beban / beban rendah maka akan timbul Selatan adalah 342,847 Kms maka daya
arus pengisian relatif tinggi karena reaktif yang dibangkitkan kurang lebih 343
pengaruh adanya kapasitansi saluran ke MVAR. Akibatnya tegangan di sisi terima
tanah. Arus pangisian yang tinggi akan lebih tinggi dari tegangan di sisi kirim

42 M.Toni Prasetyo dan Andika Akhmad


Media Elektrika, Vol. 6 No. 2, Desember 2013 ISSN 1979-7451

melebihi batas toleransi yang diijinkan oleh 1.2,1. Penghantar Berkas (Bundled
PT PLN (Persero) yaitu > 5% diatas Conductor)
tegangan nominal 500 KV. Karena Efek kulit (Skin Effect) konduktor
tegangan 500 KV lebih tinggi dari tegangan tunggal tiap fasa pada Tegangan Ekstra
nominalnya maka direspon pula oleh Tinggi mengakibatkan terjadinya korona
tegangan kerja dibawahnya yaitu 150 KV (rugi–rugi daya yang berada pada kulit
dan 20 KV akan lebih tinggi juga yang pada konduktor), radio interferensi dan kuat
akhirnya berpengaruh terhadap sistem medan electro magnetic/static yang besar.
kelistrikan Jawa Bali termasuk konsumen / Dengan mempergunakan 2 (dua)
beban. atau lebih konduktor tiap fasa yang disusun
1. TINJUAN PUSTAKA dengan menggunakan pengikat konduktor
1.1. Saluran Udara pada Sistem (spacer) dengan jarak pemisah antar fasa–
Transmisi fasanya, maka gradien Tegangan Tinggi
Saluran transmisi berfungsi pada penghantar dapat dikurangi.
menyalurkan tenaga listrik dari pusat-pusat Konduktor semacam ini dikatakan sebagai
pembangkit listrik ke beban/konsumen konduktor berkas (bundled).
(Hutauruk. TS. Ir. MSc, 1985). Dalam menentukan Impedansi pada
1.2.1. Impedansi Seri Saluran Transmisi konduktor berkas maka berlaku juga
Suatu saluran transmisi mempunyai 4 persamaan–persamaan untuk menentukan
(empat) parameter yang mempengaruhi impedansi urutan yang telah diuraikan
kemampuan hantar arus (capacity carrying sebelumnya (H. Hidayat. Ir, 1994).
current) yaitu :Resistansi (R), Induktansi Untuk konduktor berkas berlaku rumus :
(L), Kapasitansi (C) dan Konduktansi (G). ra
Ra (berkas) =
Pada saluran udara transmisi tegangan n
tinggi / ekstra tinggi (SUTT / SUTET) Dimana n = jumlah konduktor per fasa.
konduksi (G) sangat kecil maka untuk Demikian pula untuk menghitung
perhitungan–perhitungan analisis impedansi sendiri dan bersama maka
konduktansi G diabaikan sehingga penghantar berkas Ds diganti dengan Dsb
perhitungan–perhitungan akan jauh lebih dimana harga–harga Dsb adalah sebagai
mudah dan pengaruhnya masih dalam berikut :
batas–batas yang diijinkan. - Untuk berkas dua konduktor

Dsb = 4
 D s . d 2  Ds. d

Efektifitas Pemakaian Reaktor ..... 43


Media Elektrika, Vol. 6 No. 2, Desember 2012 ISSN 1979-7451

- Untuk berkas tiga konduktor jarak pemisah sama (Joseph A. Edminser.

Dsb = 9
Ds. d .d 3  3 Ds d 2
Ir, 1994).
(2.20)
Besarnya Deq = Dm 3 Dab Dbc Dac
- Untuk berkas empat konduktor
Dsb = Meter dan besarnya Ds sesuai dengan

D 
4 konduktor tunggal maupun konduktor
16
s. d .d .d .21 / 2  1,09 4 Ds .d 3 (2.21)
berkas.
Dimana :
1,2.3. Saluran Ganda Tiga Fasa
Dsb = GMR dari konduktor
Saluran ganda tiga fasa mempunyai
berkas
2 (dua) konduktor paralel per fasa dan arus
Ds = GMR dari sub-konduktor
terbagi rata antara kedua konduktor, baik
d =
karena susunan konduktor yang simetris
jarak antara dua sub-konduktor.
maupun yang transposisi.
1,2.2. Saluran Tunggal Tiga Fasa Dengan
Kedua konduktor saluran 1 dan
Jarak Pemisah Tidak Sama
saluran 2 ditopang oleh satu menara yang
Saluran tunggal tiga fasa dengan
biasanya dinamakan dua sirkit (double
jarak pemisah tidak sama mempunyai fluks
circuit) sehingga jarak kedua saluran tidak
gandeng dan induktansi tidak sama tiap
begitu besar oleh karenanya induktansi
masing–masing fasa. Induktansi yang
bersama tidak dapat diabaikan dimana :
berlainan setiap fasa menghasilkan suatu
GMD= 12 d12 d13 d15 d16 d 23 d 24 d 26 d 34 d 35 d 45 d 46 d 56
rangkaian yang berlainan. Keseimbangan
GMR= 9 d11 d12 d13 d 21 d 22 d 23 d 31 d 32 d 33 Meter
ketiga fasa dapat dikembalikan dengan
mempertukarkan dengan posisi–posisi
penghantar pada selang jarak yang teratur 1.2.4. Hubungan Arus dan Tegangan
disepanjang saluran sedemikian rupa Pada Saluran Transmisi
sehingga setiap penghantar akan Representasi saluran transmisi
menduduki posisi semula penghantar yang menggambarkan hubungan antara tegangan
lain pada suatu jarak yang sama. Pertukaran dan arus dengan memperhitungkan fakta
posisi penghantar disebut (transposition). bahwa keempat parameter yaitu R, L, C,
Kondisi fluks gandeng dan dan G sebenarnya tersebar merata
induktansi setelah transposisi adalah sepanjang saluran transmisi. Saluran
seimbang dan sama dengan saluran dan panjang–menengah dapat dipresentasikan
dengan R dan L sebagai parameter terpusat

44 M.Toni Prasetyo dan Andika Akhmad


Media Elektrika, Vol. 6 No. 2, Desember 2013 ISSN 1979-7451

dan setengah kapasitansi ke netral dari yang menyebabkan tegangan di sisi terima
saluran terpusat pada masing–masing ujung lebih tinggi dari tegangan di sisi kirim
ekivalen. Konduktansi paralel (shunt (William D. Stevenson. Ir, 1990).
conductance) G diabaikan dalam 1,2.4.4. Reaktor Shunt
perhitungan tegangan dan arus pada saluran Reaktor shunt adalah suatu
transmisi daya. kumparan yang dipasang paralel dengan
1,2.4.1. Saluran Transmisi Jarak sistem sehingga mempunyai kemampuan
Menengah untuk menyerap daya reaktif kapasitif dari
Saluran transmisi jarak menengah, sistem tenaga listrik sesuai dengan
admitansi shunt yang merupakan kapasitas terpasang (daya dan tegangan
kapasitansi murni dapat ditempatkan pada kerja) reaktor shunt tersebut.
satu titik di tengah saluran (nominal T) atau Reaktor shunt dioperasikan
pada 2 (dua) titik ditempatkan pada (digunakan) pada sistem yang mempunyai
masing–masing ujung pengirim dan arus pengisian yang besar pada saat beban
penerima (nominal ). ringan/rendah, disamping itu reaktor shunt
1,2.4.2. Saluran Panjang digunakan untuk memperkecil momenteary
Dalam saluran panjang (long over voltage karena terputusnya saluran
distance) rangkaian parameter sebenarnya transmisi pada salah satu ujungnya,
tidak terpusat menjadi satu, melainkan digunakan juga saat pengisian line
tersebar merata di seluruh panjang satuan. (energize) pada jaringan transmisi yang
panjang. Reaktor shunt dapat dipasang
langsung pada line transmisi, bus tegangan
ekstra tinggi, atau melalui kumparan tersier
transformator 1 fasa 3 kumparan (1 phase
three pole) yang berfungsi untuk
penyerapan tegangan sekunder saat beban
ringan / rendah (Weddy BM, 1988).
Gambar.1. Saluran Panjang Reaktor shunt dipergunakan dalam
1.2.4.3. Effect Ferranti Pada Jaringan mengkompensir sistem tenaga listrik Jawa
Tegangan Ekstra Tinggi Bali yang dipasang pada sisi Bus 500 KV,
Effect ferranti merupakan gejala Line maupun sisi tersier 66 KV Trafo
medan listrik akibat adanya distribusi interbus (Trafo IBT) 500/150/66 KV
kapasitansi sepanjang saluran transmisi

Efektifitas Pemakaian Reaktor ..... 45


Media Elektrika, Vol. 6 No. 2, Desember 2012 ISSN 1979-7451

dikarenakan cara pengoperasiannya yang MW, Cirata 1.000 MW (Jawa Barat), Priok
relatif mudah. Kompensasi dengan 1.170 MW, Muara Karang 1.150 MW,
kapasitor seri maupun menggunakan SVC Muara Tawar 910 MW (DKI Jakarta) dan
(alat kompensasi yang dapat berfungsi Suralaya 3400 MW (Banten).
sebagai reaktor maupun kapasitor shunt 500 Pembangkitan berskala besar tersebut
KV) belum dipergunakan. output tegangannya setelah melalui Trafo
step-up terdapat dua sub sistem tegangan
yaitu sub sistem 500 KV dan sub sistem
150 KV. Sub sistem 500 KV yaitu Paiton,
Grati, Gresik 900 MW (Jatim), Saguling,
Cirata (Jabar), Muara Tawar (DKI Jakarta),
XR2 = Reactor line permanent dan Suralaya (Banten). Sedangkan sub
XR1,XR3 = Reactor bus dioperasikan masuk sistem 150 KV adalah Gresik 350 MW,
keluar
Tambak Lorok (Semarang), Priok dan
Gambar.2. Pemasangan Reactor Shunt
Muara Karang
Kendala yang dihadapi saat ini
2, METODE PENELITIAN
adalah jarak transfer yang panjang (long
Metode yang digunakan dalam
length transmision) SUTET 500 KV antara
penelitian ini adalah metode deskriptif
Surabaya Barat – Ungaran (252 Kms) dan
analisis yaitu mengumpulkan data,
Ungaran – Bandung Selatan (343 Kms).
mengolah dan menghitung, kemudian
Pada saat beban penuh (hari kerja normal)
ditarik suatu kesimpulan dan memberikan
akibat efek feranti yang mengakibatkan
saran-saran berdasarkan hasil analisa serta
daya reaktif kapasitif saluran relatif besar
kesimpulan yang didapat.
dapat diserap oleh beban sehingga tidak
2.1. Kenaikan Tegangan Akibat Beban
terjadi kelebihan tegangan (over voltage),
Rendah Pada Saluran Transmisi
tetapi pada kondisi beban rendah (low load
Ungaran-Bandung Selatan
condition) yaitu pada hari libur/besar
Sistem Interkoneksi kelistrikan Jawa
MVAR jaringan tidak dapat terserap oleh
Bali diantaranya disuplai oleh pembangkit
beban sehingga mengakibatkan tegangan
berskala besar (>100 MW) yang terletak di
pada substation (GITET) melebihi
daerah Paiton 3200 MW, Grati 700 MW,
operasional tegangan kerja yang diijinkan
Gresik 1350 MW (Jawa Timur), Tambak
Lorok 1300 MW (Semarang), Saguling 700

46 M.Toni Prasetyo dan Andika Akhmad


Media Elektrika, Vol. 6 No. 2, Desember 2013 ISSN 1979-7451

dari tegangan nominal (+5% sampai dengan (simpul). Aliran muatan adalah arus listrik,
-10%). arus yang disebabkan oleh pengisian dan
2.2. Rangkaian Ekivalen Saluran pengosongan (charge dan discharge) suatu
Transmisi Ungaran – Bandung saluran karena tegangan bolak–balik
Selatan disebut arus pengisian, arus pengisian
Dilihat dari jarak Kms saluran selalu mengalir dalam saluran transmisi
transmisi Ungaran - Bandung Selatan yaitu meskipun saluran tersebut dalam kondisi
343 Kms, maka rangkaian ekivalen yang terbuka (open circuit). Arus pengisian
digunakan adalah rangkaian saluran karena pengaruh kapasitansi saluran akan
panjang yang berarti kapasitansi terbagi rata menimbulkan daya reaktif. Besarnya daya
sepanjang saluran. reaktif yang dibangkitkan oleh SUTET 500
Selanjutnya untuk keperluan analisis KV adalah kurang lebih 1 (satu) Kms = 1
perhitungan mempergunakan saluran (satu) MVAR. Jika saluran 3 (tiga) fasa
panjang dengan memperhitungkan Bandung Selatan – Ungaran panjang  343
pengaruh kapasitansi untuk memperoleh km, maka daya reaktif yang dibangkitkan =
hasil yang lebih teliti. 343 MVAR.
Karena saluran transmisi menggunakan Untuk mengkompensir daya reaktif
sistem tiga fasa yang keadaan arus dan yang demikian besar, perlu dipasang
tegangan adalah simetris (dengan atau tanpa induktor berupa Reaktor Shunt sebesar 343
transposisi), maka analisisnya cukup MVAR yang dibangkitkan oleh SUTET
dilakukan satu fasa. Sedangkan untuk tersebut yang dipasang di Ungaran dan
uraian analisis dan perhitungannya Bandung Selatan.
menggunakan konstanta ABCD. 2.4. Kompensasi Pada Saluran Transmisi
2.3. Pembangkitan Daya Reaktif Pada Saluran udara tegangan ekstra tinggi
SUTET Bandung Selatan–Ungaran (SUTET) 500 KV Ungaran - Bandung
Kondisi Beban Rendah Selatan merupakan saluran panjang
Transfer energi melalui transmisi sehingga membutuhkan peralatan
yang panjang dengan menggunakan kompensasi untuk mengontrol tegangan
tegangan bolak-balik (AC) pada saat beban kerja di setiap simpul di sepanjang saluran
rendah (low load condition) menyebabkan yang berfungsi memperkecil panjang
terjadinya muatan yang besar pada dielektrik  pada SUTET tersebut.
penghantar–penghantarnya di setiap titik

Efektifitas Pemakaian Reaktor ..... 47


Media Elektrika, Vol. 6 No. 2, Desember 2012 ISSN 1979-7451

Tujuannya untuk memperbaiki / menaikkan gannet maupun dove dihubungkan satu


kapasitas saluran daya. sama lain menggunakan pengikat
Pada saat ini alat kompensasi saluran konduktor (spacer) dengan jarak konduktor
panjang SUTET yang digunakan adalah satu dengan konduktor yang lain sebesar
Reaktor Shunt yang tersambung pada sisi 450 mm yang terpasang setiap jarak 50
Bus 500 KV, sisi Line maupun sisi Tersier meter sehingga GMD maupun GMR
Trafo Interbus (Trafo IBT) 500/150/66 KV, dianggap sama dari Bandung Selatan
untuk jalur utara dipasang di GITET sampai Ungaran.
Bandung Selatan, GITET Ungaran dan 2.6. Impedansi Seri Saluran Transmisi
GITET Krian (Surabaya Barat), sedangkan Impedansi seri saluran transmisi
jalur selatan dipasang di GITET Kediri, antara Bandung Selatan–Ungaran dengan
GITET Pedan dan GITET Tasik. Adapun di tegangan kerja 500 KV adalah
daerah lain seperti GITET Saguling, GITET Penghantar Bandung Selatan–Cirebon, z =
Cirata, GITET Gandul dan GITET .0,022 + j0,278
Tanjungjati yang relatif dekat dengan Penghantar Cirebon–Ungaran z=
pembangkit, pengaturan daya reaktif 0,0261 + j 0,2763
dengan cara menaikkan atau menurunkan Rating tegangan dan arus :
eksitasi di pembangkitan (over or under Rating tegangan nominal = 500 KV
axciter). Rating arus nominal = 2000
2.5. Data Teknis Lapangan Ampere.
2.5.1 Panjang Saluran Transmisi Tabel 3.1
Panjang saluran transmisi antara Data Untuk Saluran Transmisi Tegangan Ekstra

Ungaran - Bandung Selatan adalah 342.81 Tinggi 500 KV Bandung Selatan – Ungaran

kms, penghantarnya dibagi menjadi 2 (dua)


bagian. Dari Bandung Selatan–
Mandirancan (Cirebon) panjang saluran 2.5.3. Konfigurasi Saluran Transmisi
119,167 Kms menggunakan konduktor Gambar 3.2 memperlihatkan penampang
ACSR gannet, dari Mandirancan–Ungaran dari saluran transmisi 3 (tiga) fasa antara
panjang saluran 223,680 kms menggunakan Bandung Selatan–Ungaran yang bekerja
ACSR dove. Luas penampang gannet = 4 x pada frekuensi 50 Hz. Jenis konduktor yang
2
392,84 mm dan luas penampang dove = 4 digunakan adalah ACSR (Alumunium
x 327,84 mm2. Keempat konduktor baik Conductor Steel Reinforced) type gannet

48 M.Toni Prasetyo dan Andika Akhmad


Media Elektrika, Vol. 6 No. 2, Desember 2013 ISSN 1979-7451

untuk saluran Bandung Selatan–Cirebon Kapasitas beban lebih untuk 10 menit: 23


dan type dove untuk saluran Cirebon– MVAR pada 71,5 KV dan 993 Amp
Ungaran. Sedangkan diameter luar masing– Impedansi: 41,49 ohm / fasa  5 %
masing konduktor adalah : 2.5.5. Data Teknis Tiang 500 KV SUTET
Saluran Bandung S–Cirebon = 25,76 mm Ungaran - Bandung Selatan
Saluran Cirebon–Ungaran = 23,55 mm Tiang 500 KV SUTET Ungaran - Bandung
Selatan berjumlah sekitar 400 tiang.
Perhitungannya setiap jarak 500 meter
tanpa halangan (tidak berbelok dan tidak
ada sungai atau yang membatasi lainnya)

Gambar 3. Penampang Saluran Transmisi berdiri 1 (satu) tiang dan jarak bervariasi

Antara Bandung Selatan – Ungaran lainnya pada kondisi medan yang berat

2.5.4. Data Teknis Reaktor Shunt (sungai, belokan, bukit dan medan sulit

Reaktor shunt GITET Ungaran lainnya) berdiri lagi 1 (satu) tiang. Jadi

dipasang disisi Bus 500 KV dan sisi tersier dengan 342,847 kms jarak Ungaran -

66 KV Trafo IBT 500/150/66 KV. Bandung Selatan sekitar 400 tiang menara.

Data teknis Reaktor sisi Bus 500 KV Data teknis tiang 500 KV Ungaran -

Jenis Reaktor: 3 x 1 fasa Bandung Selatan.

Hubungan: Y (Bintang) Jenis tiang : Tunggal

Untuk data reaktor tiap fasanya: Bentuk tiang : Delta

Kapasitas daya reaktif: 100 MVAR Tinggi tiang : 44,8 Meter s/d 100 Meter
Jenis Konduktor: ACSR
Rating tegangan: 500 / 3 KV
Tipe Konduktor: Ganet dari Bandung
Rating arus: 11,2 Ampere
Selatan–Cirebon, Dove dari Cirebon–
Frekuensi: 50 Hz
Ungaran.
Impedansi: 2500 Ohm  5 %
Jarak Konduktor ke tanah minimal 34,480m
Data teknis Reaktor sisi tersier Trafo
Lebar keliling kaki tiang:10 Meter
IBT 500/150/66 KV
Penampang konduktor
Jenis Reaktor: 3 fasa -
Type Ganet = 4 x 392,84 mm2
Kapasitas daya reaktif: 105 MVAR
- Type Dove = 4 x 327,84 mm2
Rating tegangan: 66 KV
Rating arus: 918,5 ampere Jarak Spacer satu sama lain:50 meter

Frekuensi: 50 Hz Penampang spacer: 450 mm

Efektifitas Pemakaian Reaktor ..... 49


Media Elektrika, Vol. 6 No. 2, Desember 2012 ISSN 1979-7451

DbSC = 1,09 4
r. d
3
m
3. PEMBAHASAN
0,011775.0,45
4 3
= 1,09
3.1 Perhitungan dan Analisis Pemakaian
Reaktor Shunt = 0,19728 m

Analisa Perhitungan Daya Reaktif Kapasitansi saluran transmisi Penghantar


Saluran Ungaran - Bandung Selatan Bandung Selatan – Cirebon
Dari data diketahui bahwa impedansi seri C1 = 2 F / km /fasa
GMD
saluran transmisi Ungaran - Bandung In b
D sc
Selatan adalah Z = 95,30  84,900 Ohm /
2 .8,85.10 12.10 3
fasa. =
14,86707
Untuk mengetahui admitansi paralel In
0,20175
terlebih dahulu dihitung kapasitansi saluran = 1,2.10-8 F / km /fasa
transmisinya.
Kapasitansi saluran transmisi Penghantar
Dan dari konfigurasi saluran transmisi
Cirebon – Ungaran
(gambar 3.2) diperoleh :
C2 = 2 F / km /fasa
D12 = 11,8 m GMD
In b
D23 = 11,8 m D sc

D31 = 23,6 m
2 .8,85.10 12.10 3
=
d = 0,45 m 14,86707
In
Jadi jarak rata-rata geomterik (GMD) dan 0,19728
radius rata–rata geometrik (GMR) adalah : = 1,2.10-8 F / km /fasa

Penghantar Bandung Selatan – Ungaran : Kapasitansi total saluran transmisi


GMD = m Bandung Selatan – Ungaran
3
D12.D 23 D 31

C = 1,2.10-8 F / km /fasa
3
= 11,8.11,8.23,6 m
Admitansi pararel saluran transmisi
= 14,86707 m
Bandung Selatan – Ungaran
Penghantar Bandung Selatan – Cirebon
y =j2fC
b
D SC = 1,09 4
r. d
3
m
= j 3,768.10-6  90 Mho /fasa
0,01288.0,45
3
= 1,09 4 Y = yl

= 0,20175 m =j2fCl
= j 2  50.1,2.10-8.342,847
Penghantar Cirebon – Ungaran

50 M.Toni Prasetyo dan Andika Akhmad


Media Elektrika, Vol. 6 No. 2, Desember 2013 ISSN 1979-7451

= j 1,2918.10-3Mho / fasa = 1,2918.10-3  90


= 1,2918.10-3  90Mho / fasa
Dari persamaan (2.71), (2.72) dan = 1,265.10-3  90,0936
(2.73) telah diperoleh untuk mencari = -2,06610-6 + j 1,26510-3
persamaan konstanta bantu A, B, C dan D D = A = 0,9406  3,25
Dengan memasukkan nilai : Kenaikan Tegangan Di Sisi Terima
Z = 95,30  84,90 Ohm / fasa Diasumsikan tegangan kerja normal
= 8,46 + j 94,9284 Ohm / fasa adalah 500 KV, maka arus pengisian (IC)
Y = 1,2918.10  90 Mho /fasa
-3
pada saluran transmisi saat terjadi aliran
= j 1,2918.10-3Mho / fasa arus :
ZY = 95,30  84,90 . 1,2918.10-3 90 IC = C VS
= 0,123  174,90 = (1,265.10-3  90,0936).
= -0,123 + j 0,011 (500.0000)
2 2 2 -3 2
Z Y =(8,46+j94,9284) .(j1,2918.10 ) = 632,5  90,0936 Ampere
= 0,0149 – j 0,00268 Arus pengisian ini akan
= 0,0151  -10,196 menimbulkan daya reaktif kapasitif pada
3 3
= (8,46 + j 94,9284) .(j 1,2918.10-3) saluran transmisi yang besarnya adalah :
-4 -4
= 4,56.10 + j 1,66.10
Q= 3 IC . VRL
= 4,85.10  20,0033
-4
= 3 .632,590,0936 . 88675,1364
maka
=316,250002 MVAR
ZY Z 2Y 2 Z 3Y 3
A=1+   Kenaikan tegangan pada sisi terima saluran
2 24 720
transmisi :
A = 0,9406  < 3,25
Z = 95,30  84,90
= 0,939 + j 0,0549
= 8,46 + j 94,9284
 ZY Z 2Y 2 Z 3Y 3 
B = Z 1    
5040 
IC R = 632,5 . 8,46
 6 120
=5.350,95 Volt
= 95,30 84,90
IC X = 632,5 . 94,9284
=60.042,21Volt
= 93,3559  84,9936
VR = Vs + (IC R) + (IC X)
= 8,1469 + j 92,9997
=500.103+5350,95+60.042,213
 ZY Z 2Y 2 Z 3Y 3  = 565.393,163 Volt
C = Y 1    
 6 120 5040 

Efektifitas Pemakaian Reaktor ..... 51


Media Elektrika, Vol. 6 No. 2, Desember 2012 ISSN 1979-7451

Diagram vektor tegangan saluran transmisi sampai 10% dan tegangan diatas nominal
beban rendah adalah : sampai 5 %.

Kompensasi Dengan Reaktor Shunt


Dengan menggunakan kompensasi
reaktor shunt arus pengisian (IC) dapat
diturunkan sehingga tegangan sisi terima
dapat diturunkan.
Gambar 4.1 Diagram vektor tegangan
Derajat Kompensasi dimisalkan 70 %
saluran transmisi Bandung Selatan –
Kondisi sebelum dikompensasi
Ungaran kondisi beban rendah
Konstanta umum saluran diberi
Jadi kenaikan tegangan di sisi terima :
notasi A1, B1, C1, dan D1
VSL = 565.393,163 – 500.000
A1 = D1 = 0,9406  3,25
= 65.393,163
B1 = 93,3559  84,9936
Volt
C1 =1,265.10-3  90,0936
Prosentase kenaikan tegangan :
Kondisi setelah dikompensasi
65.393,16
%VSL = x100 % B L
 0,7
500.10 3
B C

= 13,079 %
Dimana
Pada saat beban rendah aliran daya BC = 1,265.10-3
(load flow) mengalir ke GITET Ungaran BL = 0,7 . 1,265.10-3
dikarenakan pembangkitan banyak yang = 8,855.10-4
beroperasi di wilayah barat (DKI Jakarta) Konstanta umum A2, B2, C2, dan D2
dan Jawa Barat sehingga bila tidak ada
kompensasi maka tegangan di GITET
Ungaran mencapai 565.393,163 Volt.
Hal tersebut tidak direkomendasikan
karena melebihi batas operasional tegangan
kerja yang diijinkan oleh PLN yaitu -10 %
s/d +5 % artinya operasional tegangan
dibawah nominal 500.103 Volt adalah

52 M.Toni Prasetyo dan Andika Akhmad


Media Elektrika, Vol. 6 No. 2, Desember 2013 ISSN 1979-7451

Gambar 4 Konstanta ABDC untuk Reaktor = 500.103 + 1.605,285 +


Shunt 18.0126,6639
A2 = D2 = 519.617,9489 Volt
B2 =0 Jadi kenaikan tegangan disisi terima :
-4
C2 = j 8,855.10 VSL = 519,617,9489 – 500.000
Mencari arus IC setelah dikompensasi = 19.617,9489 Volt

 B 
IC = BC VR 1  L 
 BC  Prosentase kenaikan tegangan :

= 1,256.10-3 .500.103 1  0,7 


19.617,9489
%VSL = x100%
500.10 3
= 189,75  90,0936 Ampere = 3,92 %
Besarnya penurunan arus pengisian Setelah dikompensasi dengan reaktor shunt
(charging current) kenaikan tegangan dibawah 5 % masih
ICHG = IC sebelum dikompensasi - IC direkomendasikan oleh PLN (maksimal 5
setelah dikompensasi % diatas tegangan nominal 500.000 volt.
= 632,5 – 189,75 Penurunan tegangan setelah dikompensasi :
= 442,75 Ampere VD % =
Besarnya daya reaktif setelah VR sebelum.dikompensasi  VR setelah.dikompensasi
dikompensasi: VS
x 100 %
Q = 3 .189,75.288675,1364
45.772,2141
= 94,875 MVAR = x100%
500.000
Dari data impedansi saluran :
= 9,15 %
Z = 95,30  84,90 Acuan untuk prosentase penurunan
= 8,46 + j 94,9284 tegangan dengan menggunakan reaktor
Maka tegangan di sisi terima setelah shunt pada rumus (2.91) adalah :
dikompensasi
IS R
VD % = x100%
IC R = 189,75.8,46 VS
= 1.605,285 Volt
Dengan asumsi saat beban rendah arus pada
IC X = 189,75.94,9284
sisi kirim maksimal 2.000 A, maka :
= 18.0126,6639 Volt
2.10 3.8,46
Sehingga VD % = x100%
500.10 3
VR = VS + ( IC R + IC X ) = 3,384 %

Efektifitas Pemakaian Reaktor ..... 53


Media Elektrika, Vol. 6 No. 2, Desember 2012 ISSN 1979-7451

Dari analisis perhitungan prosentase 59,60  90


= 0,277.3,768.10 6 
penurunan tegangan lebih tinggi dari acuan, 2

hal ini dikarenakan analisa perhitungan = 9,717.10-3 Radian per km


derajat kompensasi mempergunakan derajat 2 = 9,717.10-4.223,68
yang paling tinggi yaitu 70 %. Hal ini 360
= 0,217 rad .
dimaksudkan untuk memperbaiki tegangan 2

kerja supaya mendekati tegangan kerja = 12,4543

ideal (nominal) 500 KV.  = 1 + 2

Analisis Perhitungan Besarnya = 6,9648 + 12,4543


Induktansi Reaktor Shunt = 19,4191
Menentukan besarnya induktansi Setelah dikompensasi panjang
dari reaktor shunt dapat dicari dengan dielektrik yang dikehendaki 17 dipasang
mengurangi panjang dielektrik saluran reaktor shunt (’)
dengan mengasumsi tegangan VR = VS =  ZY ' 17
   0.875
500 KV menggunakan persamaan (2.89)  ZY 19
maka didapat : Y’ = (0,875)2.Y ; Y = 1,2918.10-3
Sebelum dikompensasi : Mho /fasa
Penghantar Bandung Selatan – = 0,00098904 Mho / fasa
Cirebon Y'
Dan  0,000494517 Mho / fasa
1 =  1 2
Maka,
 = zy
Y j
6 85,475  90   4,94517.10  4
= 0,278.3,768.10 2 X SH
2
1
= 1.01.10-3 Radian per km = 6,459.10-4 – 4,94517.10-4
X SH
1 = 1.01.10-3.119,167
= 1,51383.10-4
360
= 0,1203 Rad . XSH = 6.605,7615 Ohm / fasa
2
Jadi,
= 6,9648
Penghantar Cirebon – Ungaran X SH
LSH =

2 =  1
6.6605,7615
=
 = zy 314
=21,037 Henry/fasa

54 M.Toni Prasetyo dan Andika Akhmad


Media Elektrika, Vol. 6 No. 2, Desember 2013 ISSN 1979-7451

menurunkan arus pengisian yang pada


Dari data terlihat XSH di Bandung akhirnya untuk menurunkan tegangan
Selatan adalah 2500 Ohm / fasa dan di jaringan mendekat atau sampai ideal
Ungaran juga sama besarnya yaitu 2500 (500 KV). Besarnya arus pengisian
Ohm / fasa. Bila kedua GITET dijumlahkan line (line charging) sebelum
maka jumlah XSH reaktor shunt adalah dikompensasi adalah 632,5 Ampere
5.000 Ohm / fasa berarti ada deviasi dan daya reaktif kapasitif 316,25
6.605,7615 – 5.000 ohm/ fasa = 1.605,750 MVAR, sedangkan besarnya arus
ohm/ fasa. Kekurangan jumlah XSH dari pengisian setelah dikompensasi
kedua GITET tersebut dapat adalah 189,75 Ampere dan daya
diserap/dikompensir oleh transfomator reaktif 94,875 MVAR.
kedua GITET karena transfomator juga 2. Prosentase kenaikan tegangan
berfungsi sebagai penyerap daya reaktif. sebelum dikompensasi adalah 13,079
Dari analisa dan data di lapangan dapat % (melebihi batas toleransi oleh
dinyatakan reaktor shunt di GITET PLN), setelah dikompensasi
Ungaran saat sekarang masih relevan untuk prosentase kenaikan tegangan adalah
dipergunakan. 3,92 % (ditoleransi oleh PLN). Jadi
terdapat penurunan tegangan sebesar
9,15 %.
KESIMPULAN
3. Nilai total reaktansi saluran Bandung
Berdasarkan hasil perhitungan dan
Selatan–Ungaran setelah
analisa sebelumnya, maka dapat diambil
dikompensasi adalah 6.606,7615 Ohm
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
/ fasa, sedangkan total nilai induktansi
1. Untuk mengatur tegangan pada sistem
reaktor shunt penjumlahan Bandung
tenaga listrik Jawa Bali dalam kondisi
Selatan dan Ungaran adalah 5.000
beban rendah, pada saluran transmisi
Ohm / fasa sehingga ada deviasi
panjang tanpa pembangkit yaitu
sebesar 1.605,7615 Ohm / fasa yang
saluran Bandung Selatan–Ungaran
dapat dikompensasikan pada Trafo
dipasang Reaktor Shunt untuk
daya IBT 500/150/66 KV yang juga
mengkompensir MVAR jaringan
berfungsi sebagai penyerap daya
dengan derajat kompensasi
reaktif. Dari data Reaktor Shunt 500
B L
 70% yang dimaksudkan untuk KV GITET Ungaran yang mempunyai
BC

Efektifitas Pemakaian Reaktor ..... 55


Media Elektrika, Vol. 6 No. 2, Desember 2012 ISSN 1979-7451

rating 105 MVAR dan nilai


induktansi sebesar 2.500 ohm / fasa
masih relevan untuk dipergunakan.

Daftar Pustaka

Hutauruk. TS. Ir. MSc, 1985, Transmisi


Daya Listrik, Erlangga, Jakarta
Weddy BM, 1988, Sistem Tenaga Listrik
Edisi Ketiga, Aksara Persada
Indonesia.
William D. Stevenson. Ir, 1990, Analisa
Sistem Tenaga Listrik, Erlangga.
H. Hidayat. Ir, 1994, Rangkaian Listrik,
Erlangga, Jakarta.
Joseph A. Edminser. Ir, 1994, Sahat
Pakpahan. Ir, Rangkaian Listrik,
Erlangga, Jakarta.

56 M.Toni Prasetyo dan Andika Akhmad

Anda mungkin juga menyukai