Anda di halaman 1dari 2

Naufal Wahyu Fendika

31101900067

Non Farmakologi Behaviour Management


DR. drg. Sandy Christiono Sp. KGA
Merubah perilaku seorang anak dengan pendekatan nonfarmakologi (tidak
memerlukan obat-obatan, hanya menggunakan perilaku) dari tidak kooperatif menjadi
kooperatif. Dibutuhkan pengetahuan, skill, dental tim, orang tua. Sebagai seorang
dokter gigi harus memiliki behaviour management
1. Easy temperament, ciri khas anak mudah beradaptasi dan fleksibel
(melaksanakan perintah). Dapat dilihat dari awal kedatangan
2. Difficult Temperament, bahasa tubuhnya seperti curiga, menolak, sebelum
masuk sudah nangis, kecenderungan marah, susah beradaptasi dengan lingkungan
3. Slow to warm up temperament, tipikal anak yang malu, sering ditemui
pada kunjungan pertama. Kooperatif apabila kita menanganinya dengan benar. 
Nonfarmakologi behaviour techniques
1. Tell-show-do, verbal explanation, tell : menjelaskan pada anak, show :
menunjukkan pada anak, do : dilakukan pada saat desentiation
2. Voice control, mengontrol volume dan intonasi, tidak boleh terlalu rendah atau
tinggi, bisa didengar dan dipahami pasien (menjelaskan didekat telinga pasien) 
3. Nonverbal communication, dentist tidak boleh menunjukan kita ketakutan
atau bingung maka akan membuat anak menjadi takut.Gunakan bahasa tubuh yang
luwes dan enjoy, bisa sambil diselingi dengan cerita pada anak.  
4. Positive reinforcement, apabila pasien kooperatif dan mau dirawat maka beri
anak reward (ex: pujian, stiker, mainan, pensil warna, dll). Apabila anak tidak
kooperatif (penguatan negatif berupa ancaman) Penguatan negatif sudah tidak
digunakan. 
5. Distraction, pasien perhatiannya bisa dialihkan dengan hal lain (ex: anak melihat
tv, vidio untuk mengurangi cemas dan rasa takut)
6. Desentiation, dilakukan pada anak yang trauma, dipraktekan pada anak misalnya
cara penyemprotan air.
7. HOME (Hand Over Mouth Exercise) pada anak yang kooperatif, bengkam
mulut pasien, apabila anak mau dilakukan perawatan maka buka bengkam
mulut. Kontraindikasi : immature frightened, anak dengan kelainan mental dan
emotional.
8. Playful Humor, bercerita lucu pada anak
9. Modelling, memberikan contoh kalau anak yg lain berani, dan mau dirawat. 
10. Shaping, membentuk perilaku dari anak yg tidak kooperatif menjadi kooperatif
11. Fading menggunakan providing external. (ex : kalau berani nanti diberi hadiah
oleh orang tua
Pain Management
Tindakan dentist dengan meminimalkan rasa sakit. Sakit pada tiap anak berbeda,
pada anak dibawah 4 tahun lebih sensitif. 
Dental Team Behaviour
Yang pertama kontak dengan anak adalah perawat dan satpam yang, maka
mereka sebaiknya harus bersikap ramah agar anak tidak merasa takut
Dentist Behaviour: Vocalizing, directing, empathizing, persuading, giving the patient
a feeling of control, and operant conditioning. Dentist seperti seorang guru:
menjelaskan dengan pelan, bahasa tubuh yang halus, dan menggunakan bahasa yang
mudah dipahami anak. Treatment, harus mempertimbangkan urgency. Urgency harus
dirawat terlebih dahulu. Informed consent dilakukan pada orang tuanya. 
- Panggil anak dengan menggunakan nama panggilan dari orang tuanya 
- Harus sabar dan enjoy dalam menghadapi pasien anak. 
- Berikan reward berupa pujian dan hadiah pada anak.
- Posisikan orang tua pada belakang anak (menghindari anak melihat ekspresi orang
tuanya apabila orang tua nya menunjukan ekspresi takut)
- Pada akhir kunjungan beri penutup seperti mengatakan terima kasih dan berikan
pujian pada anak karena sudah mau kooperatif dalam menjalani pemeriksaan. 
 

Anda mungkin juga menyukai