1. A. OD myopia ringan, OS astigmatisme mypia compositus
B. S:-2.00 D C. Neuritis optic D.Penggunaan kacamata minus dan silinder : OD : S-O.50 OS : S-1.50, C-1.00 ax 180 E.Kornea, Humor aquos, lensa, humor vitreous
2. A. OS : 6/18 OD : 2/60 B. pemeriksaan oftalmoskop dan pemeriksaan tonometri C. Retionopati diabetik D. OS: katarak senilis matur E. Tindakan dokter umum : rujuk ke dokter Sp.M
3. A. OS Glaukoma primer sudut tertutup
B. Pemakaian kacamata lama, usia, trauma, hipertensi ada penyempitan dari sudut iridokornea aliran humor aquos terganggu sehingga menyebabkan tekanan tinggi dan terjadi terjepitnya saraf pembuluh darah dan N. Opticus C.Trabekular outflow : COA ANYAMAN TRABELUKAR KANALIS SCHLEMM VENA EPISKLERA VENA SILIARIS ANTERIOR VENA OPTHALMICA SUPERIORSINUS KAVERNOSUS UVEOSCLERAL OUTFLOR : COA OTOT SILIER RONGGA SUPRASILIAR DAN SUPRAKOROIDAL D. ada penyempitan dari sudut iridokornea aliran humor aquos terganggu sehingga menyebabkan tekanan tinggi dan terjadi terjepitnya saraf pembuluh darah dan N. Opticus E. Timolol maleat 0,5% eyedrop 2x1 gtt, Asetazolamid 2x500 mg
B. Ektraksi korpal C. natamycin 5% eye drop , ketokonazol 2x200 mg Non Farmakoterapi : bebat mata dengan kasa steril/ tidak mengkucek-kucek mata, mengggunakan kacamata D. sekuele berupa sikatrik E. Pemberian epinefrin atau menggunakan cottonbude di tekan.
5. A. diagnose : Konjungtivitis vernal ODS
B. tanda khas : Cobble stone pada palpebra dan trantas dot pada limbus C. 2 jenis farmakoterapi : Antihistamin topical, Streroid topical (cyclosporine) D. Katarak sekunder E. Edukasi : Menghindari factor yang menyebabkan alergi (factor pencetus)
6. A. OD : corpal alienum (trauma mekanik)
B. Pemberian sklipegik, dan amotio corpal C. Siklopegik, antibitoik topikal D. Episkleritis, glaucoma sekunder E. Apabila sudah menembus kornea
7. A. OS : Konjungtivitis Herpes Zooster
B. Karena ada kerusakan di N. III ( n. Occulomotorius) dan kesulitan di M. Levator palpebra C. Lafgotalmus D. Beri antivirus : acyclovir 3%(5x1 selama 10 hari), topical steroid Rujuk Sp.M E. Jangan mengucek mata, dan minum obat teratur, konsul dokter spesialis saraf
8. A. ODS ablasio retina
B. Funduskopi dan USG mata C. Usia, myopia tinggi, penggunaan kacamata jangka panjang D. Rujuk Sp.M E.
9. A. ODS Konjungtivitis gonokokal
B. N.Gonorhea C. Tetes mata klorampenikol 0,5-1% 1 tetes perjam dengan Ceftriaxone 1gr iM + Azitromisin 1gr PO D. Infeksi saluran kemih ibu pasien E. Teller acuity test dan Preferential looking test (focus cahaya dan focus objek ) 10. A. ODS Pterigium B. Pinguekula C. UV, angina, D. Ekstirpasi pterigium