Bahan Ajar Kasus2018-3-Prinsip&etika PBJ
Bahan Ajar Kasus2018-3-Prinsip&etika PBJ
Studi Kasus
Diklat Pengadaan Barang/Jasa
Oleh :
Bambang Sancoko
Widyaiswara Ahli Madya
Dalam suatu pelelangan pengadaan barang dengan nilai HPS Rp5,5 milyar dan dibiayai dari
APBN. Dalam rangka mendorong penggunaan produksi dalam negeri, Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) memerintahkan Pokja ULP untuk memilih barang dengan merek produksi
dalam negeri, dengan mencantumkan persyaratan pada pengumuman lelang yang
mendorong masuknya produk-produk dalam negeri. Dari hasil Pelelangan, diperoleh data-
data sebagai berikut:
1. Pokja ULP kurang memahami aturan-aturan tentang barang produksi dalam negeri
yang terkait dengan evaluasi penawaran.
2. Dengan alasan mengaplikasikan etika “menerima segala keputusan”, Pokja ULP
mencantumkan persyaratan pada pengumuman lelang yang mendorong masuknya
produk-produk dalam negeri dan membatasi produk luar negeri.
3. Dalam melakukan evaluasi penawaran, Pokja ULP memberikan perlakuan khusus untuk
penyedia yang menawarkan barang-barang produksi dalam negeri, dan hal ini tanpa
sepengetahuan penyedia lainnya. (tidak diatur dalam dokumen pengadaan)
4. Dari hasil pelelangan, diketahui bahwa harga pemenang ternyata sedikit lebih tinggi dari
harga produksi luar negeri dengan kualitas yang sama.
5. Dari hasil audit, ditemukan selisih bahwa harga pemenang ternyata lebih tinggi dari
harga pasar dan diduga dapat merugikan keuangan negara, sedangkan dokumentasi
proses pengadaan sudah dilaksanakan dengan baik, serta tidak ditemukan fakta bahwa
Pokja ULP menerima sesuatu dari Penyedia.
Soal Kasus
Anda diminta untuk memberikan tanggapan terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
Pokja ULP dengan mempertimbangkan Prinsip-prinsip Dasar Pengadaan, Kebijakan, Etika,
serta dugaan tindakan yang termasuk kategori korupsi (jika ada) dan sanksi yang dapat
dikenakan !
Pembahasan
Menjalankan kebijakan tanpa didukung oleh etika dan pengetahuan yang baik, akan
mengakibatkan pelanggaran terhadap prinsip, walaupun belum dapat dikenakan sanksi
korupsi.
Referensi :