Nim : 043166031
T1 HKUM4307
JAWAB
2. Monopoly by Nature (Monopoli Alami): Monopoli alami merujuk pada situasi di mana
hanya satu perusahaan atau pemain dalam pasar yang mampu memasok suatu produk
atau layanan karena sifatnya yang unik atau kendala ekonomi yang ada. Misalnya, dalam
kasus paten farmasi untuk obat kanker tertentu yang dimiliki oleh satu perusahaan,
monopoli tersebut mungkin dianggap sebagai "alami" karena tidak ada alternatif lain
yang kompetitif. Monopoli alami umumnya dianggap sah asalkan pemegang monopoli
tidak menyalahgunakan posisi dominannya dengan praktik monopoli yang merugikan
konsumen.
Untuk menentukan bahwa tidak ada praktik persaingan usaha tidak sehat yang dilakukan, perlu
dilakukan evaluasi terhadap perilaku pemegang monopoli. Jika pemegang monopoli tidak
menggunakan posisinya untuk mengeksploitasi konsumen atau menghambat persaingan, maka
monopoli alami tersebut mungkin dianggap sebagai konsekuensi alamiah dari pasar.
KPPU akan memutuskan apakah menggunakan pendekatan per se illegal atau rule
of reason berdasarkan karakteristik praktik yang diteliti dan bukti yang ada.
Pendekatan per se illegal biasanya digunakan untuk praktik-praktik yang diakui
secara luas sebagai merugikan persaingan, sementara pendekatan rule of reason
digunakan ketika dampaknya memerlukan analisis yang lebih mendalam.
Keputusan ini harus berlandaskan pada bukti dan prinsip-prinsip persaingan usaha
yang sehat yang diatur dalam UU No. 5 Tahun 1999.