Anda di halaman 1dari 5

NAMA : INDAH CINTYA ANDINI

NIM : 043709636
KELAS : HUKUM PERSAINGAN USAHA

Dabo Singkep, 23 April 2024


PERTANYAAN
Berikanlah jawaban dan analisis anda atas beberapa pertanyaan berikut:

1. Jelaskanlah Urgensi Pentingnya persaingan dalam dunia usaha dan perlunya pengaturan tentang
praktik persaingan usaha di Indonesia?

JAWAB :

Urgensi dan pentingnya persaingan dalam dunia usaha, serta perlunya pengaturan tentang praktik
persaingan usaha di Indonesia, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Urgensi Persaingan dalam Dunia Usaha:

a. Mendorong Inovasi dan Efisiensi: Persaingan mendorong pelaku usaha untuk berinovasi,
meningkatkan kualitas produk/jasa, dan menjadi lebih efisien dalam menjalankan usahanya.

b. Melindungi Kepentingan Konsumen: Persaingan yang sehat memberikan pilihan bagi konsumen,
mendorong penurunan harga, dan meningkatkan kualitas produk/jasa.

c. Mendukung Pertumbuhan Ekonomi: Persaingan yang sehat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui
alokasi sumber daya yang lebih efisien dan mendorong produktivitas.

2. Perlunya Pengaturan Praktik Persaingan Usaha di Indonesia:

a. Mencegah Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat: Pengaturan diperlukan untuk
mencegah praktik-praktik yang dapat menghambat persaingan, seperti monopoli, kartel, dan
penyalahgunaan posisi dominan.

b. Menjamin Kepastian Hukum: Pengaturan tentang persaingan usaha memberikan kepastian hukum
bagi pelaku usaha dan konsumen dalam menjalankan kegiatan ekonomi.

c. Mendorong Iklim Usaha yang Kondusif: Pengaturan yang baik dapat menciptakan iklim usaha yang
kondusif, mendorong investasi, dan meningkatkan daya saing.

d. Memenuhi Amanat Konstitusi: Pasal 33 ayat (4) Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan
perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

Sumber referensi:

- Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat

- Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999

- Buku "Hukum Persaingan Usaha di Indonesia" oleh Susanti Adi Nugroho

- Artikel "Pentingnya Persaingan Usaha yang Sehat" oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
2. Berikanlah pemahaman anda tentang monopoly by nature! Bagaimana menentukan bahwa tidak
ada praktik persaiangan usaha tidak sehat yang dilakukan?

JAWAB :

Monopoli Alamiah (Monopoly by Nature)

Monopoli alamiah (monopoly by nature) adalah situasi di mana hanya ada satu pelaku usaha yang dapat
menyediakan suatu produk atau jasa tertentu secara efisien di suatu pasar. Hal ini dapat terjadi karena
adanya karakteristik pasar yang membuat biaya produksi semakin rendah seiring dengan peningkatan
skala produksi (economies of scale).

Beberapa karakteristik yang dapat menyebabkan terjadinya monopoli alamiah antara lain:

1. Kebutuhan akan infrastruktur yang besar dan mahal, seperti pada industri utilitas (listrik, air, gas, dan
telekomunikasi).

2. Teknologi yang membutuhkan investasi besar dan memiliki biaya tetap yang tinggi, seperti pada industri
pesawat terbang dan industri berat.

3. Sumber daya alam yang terbatas, seperti pada industri pertambangan.

Untuk menentukan bahwa tidak ada praktik persaingan usaha tidak sehat yang dilakukan, dapat dilakukan
analisis sebagai berikut:

1. Analisis Pasar yang Relevan:

- Mendefinisikan pasar produk dan pasar geografis yang relevan.

- Menilai posisi dominan pelaku usaha dalam pasar yang bersangkutan.

2. Analisis Efisiensi:

- Menilai apakah monopoli alamiah dapat mencapai efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
struktur pasar yang kompetitif.

- Menilai apakah efisiensi yang diperoleh dapat dialihkan kepada konsumen dalam bentuk harga yang
lebih rendah, kualitas yang lebih baik, atau inovasi yang lebih tinggi.

3. Analisis Dampak terhadap Persaingan:

- Menilai apakah monopoli alamiah dapat menimbulkan dampak negatif terhadap persaingan, seperti
pembatasan produksi, penetapan harga yang tidak wajar, atau hambatan masuk bagi pelaku usaha lain.

Sumber referensi:

- Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat

- Peraturan KPPU Nomor 3 Tahun 2019 tentang Penilaian Posisi Dominan

- Buku "Hukum Persaingan Usaha di Indonesia" oleh Susanti Adi Nugroho


- Artikel "Monopoli Alamiah dan Persaingan Usaha" oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)

3. Berikanlah pemahaman anda terkait metode pendekatan apa saja yang dapat digunakan oleh
KPPU dalam memeriksa perkara persaingan usaha? Berikanlah contoh kasus serta dasar hukum
yang konkrit!

JAWAB :

Dalam memeriksa perkara persaingan usaha, KPPU dapat menggunakan beberapa metode pendekatan,
antara lain:

1. Pendekatan Rule of Reason:

- Metode ini digunakan untuk menilai apakah suatu praktik bisnis tertentu memiliki dampak positif atau
negatif terhadap persaingan.

- KPPU akan mengevaluasi berbagai faktor, seperti tujuan pelaku usaha, dampak terhadap pasar, dan
efisiensi yang dihasilkan.

- Contoh kasus: Penggabungan usaha antara dua perusahaan besar yang dapat menciptakan efisiensi,
namun juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap persaingan.

Dasar hukum: Pasal 28 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.

2. Pendekatan Per Se Illegal:

- Metode ini digunakan untuk praktik-praktik bisnis yang secara inheren dianggap melanggar hukum
persaingan usaha.

- KPPU tidak perlu membuktikan dampak negatif terhadap persaingan, tetapi cukup membuktikan bahwa
praktik tersebut telah terjadi.

- Contoh kasus: Praktik penetapan harga jual kembali (resale price maintenance) oleh produsen kepada
distributor.

Dasar hukum: Pasal 5 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.

3. Pendekatan Structural Approach:

- Metode ini digunakan untuk menilai struktur pasar dan tingkat konsentrasi pasar.

- KPPU akan mengevaluasi apakah struktur pasar cenderung mengarah pada praktik monopoli atau
persaingan tidak sehat.

- Contoh kasus: Penggabungan usaha yang dapat menyebabkan tingkat konsentrasi pasar yang tinggi
dan mengurangi persaingan.

Dasar hukum: Pasal 28 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.

Sumber referensi:
- Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat

- Peraturan KPPU Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pasal 5 tentang Penetapan Harga
Jual Kembali

- Buku "Hukum Persaingan Usaha di Indonesia" oleh Susanti Adi Nugroho

- Artikel "Metode Pendekatan KPPU dalam Memeriksa Perkara Persaingan Usaha" oleh Komisi Pengawas
Persaingan Usaha (KPPU)

Anda mungkin juga menyukai