Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muthia Fakhrina

NPM : 1541010106
Kelas/SMT : KPI B/SMT V

AKHLAK BERTETANGGA

Bismillahirahmanirahim..
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Alhamdullilah.. Alhamdulliah.. Alhamdulillahi Rabbil alamin, Asolatuwasalamu ala asrofil anbiya iwal
mursalin, wa’ala alihi wasohbihi ajma’in, Ama ba’du..

Segala puji bagi Allah, Al-Malik, Al- Haqq, Al-Mubin, Al-Qudus, Ar Rahman, Ar Rahimyang memberi
kita nikmat iman dan Islam, yang melindungi kita dari kesesatan dunia, yang menutupi semua aib-aib
kita, yang memberi penerangan bagi kita semua..
Shalat serta salam senantiasa kita curahkan kepada nabi kita, idola kita semua, kebanggaan umat
islam Baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga serta sahabatnya yang kita nantikan syafaatnya
diyaumil kiamah kelak aminn..

Kaum muslimin dan muslimat..


Semoga kita senantiasa diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk merasakan, bagaimana tetangga
kanan dan kiri kita, apakah mereka mempunyai makanan atau tidak, apakah jika meraka sakit kita
merasakannya juga atau tidak, apakah ketika mereka bersedih kita merasakan kesedihannya, apakah
ketika kita bergembira mereka juga merasakan kegembiraannya. Ini yang akan kita bahas hari ini,
yaitu bertetangga.

‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم قَ َال‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ


َ ‫َو َم ْن َكا َن يُ ْؤم ُن بِاللَّه َوالَْي ْوم اآْل خ ِر َف ْليُ ْك ِر ْم َج َارهُ َر ُسول اللَّه‬
“barangsiapa yang mengaku beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tetangganya”
Ini dia islam.. ukuran seseorang baik atau tidak bukan dari pengakuannya sendiri, kita tidak boleh mengaku kita soleh. Yang menilai
siapa? Yang menilai Allah SWT..
Bagaimana Allah dan Rasul memberi penilaian? Yaitu salah satunya adalah dari catatannya tetangga kita.
Hati hati kaum muslimin dan muslimat, sikap kita kepada tetangga kita itu mempertaruhkan iman kita. Kalau kita kasar dan menyakiti
tetangga kita ingat kata Rasul “Wawlahi la yu’min” (demi Allah tidak beriman)
Sekali lagi berhati-hati lah kita dalam bersikap dan berbicara kepada tetangga kita terutama untuk ibu-ibu atau wanita-wanita. Rasulullah
bersabda
‫ات اَل حَتْ ِقَر َّن َج َارةٌ جِلَ َارهِتَا َولَ ْو فِْر ِس َن‬
ِ ‫ول يا نِساء الْمسلِم‬ ِ
َ ْ ُ َ َ َ ُ ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم َي ُق‬
َ ُّ ‫قَ َال َكا َن النَّيِب‬
‫ صحيح البخاري‬،‫َش ٍاة‬
“Wahai para wanita muslimah, jangan-lah antara tetangga yg satu dengan yg lainnya saling meremehkan walaupun hanya dengan
memberi kaki kambing. “

Sering kali kita yang perempuan-perempuan ini meremehkan apa yang tetangga kita berikan padahal
kitapun belum tentu mampu atau bisa memberikan dengan ikhlas apa yang kita punya seperti
makanan dan yang lainnya.
Ada Ibu ibu dikasih oleh tetangganya bubur kacang ijo semangkuk, eh ibu ibu yang dikasih ini
ngedumel “bubur kok banyakan santennya buburnya” astagfirullah hal azim... ini sikap yang
meremehkan tetangganya, alangkah baiknya niat tetangga tersebut untuk membagi rejeki yang ia
miliki. Seharusnya kita berterima kasih bahakan lebih baik jika kita kembali memberi yang lebih dari
yang kita terima.. disini ada tidak yang masih bersikap seperti ini terhadap tetangga?...

Ada sebuah kisah kaum muslimin dan muslimat..


“ suatu ketika sahabat sahal ra. Memiliki tetangga Yahudi dan mempunya rumah yang bertingkat,
sementara air kamar mandinya bocor yang mengenai rumah sahabat sahal. Selama bertahun-tahun
sahabat sahal menadahi air bocoran tersebut dengan diam-diam, lallu setiap malah ia membuang
tampungan tadi dengan maksud agar tidak kedengaran oleh tetangga Yahudi, sahabt sahal juga
tidak mau menegurnya agar menjaga perasaan dan hubungan baik dengan tetangga yahudi
tersebut.
Suatu ketika sahabat sahal sakit, tetangga Yahudi pun mengejengukny. Setelah melihat-lihat
rumahnya tetangga yahudi heran melihat ada ember-ember berisi air dari curahan kamar mandi
yang bocor. Bertanyalah tetangga yahudi kepada sahabat sahal.
“untuk apa ember didekat rumah saya ini?”
“ini kugunkaan untuk menadah air bocoran kamar mandi kamu.”
Tetangga yahudi bertanya lagi “sudah berapa lama bocornya?”
Sahabat sahal menjawab “sudah bertahun-tahun”
Tetangga yahudi itupun kaget “kenapa kamu tidak menegur saya?”
Apa kata sahabat sahal? “saya menjaga perasaanmu, ada hak tetangga. Dan ini adalah Akhlak nabi
Muhammad SAW.”
Akhir tetangga yahudi meminta maaf dan ia pun masuk Islam berkat Akhlak tauladan dan
kesabaran sahabat sahal.

Apa yang dapat kita petik dari kisah ini?


Kisah ini mengajarkan kita untuk terus bersikap sabar dengan tetangga kita, memahami karakter dan
pribadi tetangga kita sendiri yang paling utama agar kita dalam bersikap tidak salah dan
menyakiti/menyinggung tetangga kita.

Allah berfirman dalam Surah An-nisa Ayat 36


“Mengabdilah kepada Allah dan jangan mempersekutukan sesuatu dengan Dia, dan berbuat baiklah
kepada ibu bapak, kerabat, anak yatim orang-orang miskin, tetangga-tetangga dekat, tetangga-
tetangga orang yang asing, teman yang disampingmu, dan orang dalam perjalanan, dan yang
menjadi milik tangan kananmu. Allah tidak menyukai orang yang congkak, membanggakan diri.”

Kaum muslimin dan muslimat tetangga ini juga adalah sebagai obat bagi kita yang belum mempunyai
jodoh atau anak. Biasanya kita minta do’a sama ustad-ustad, kiyai-kiyai coba sekali-sekali

Anda mungkin juga menyukai