Anda di halaman 1dari 18

01.III.

2018

STRATEGI PENINGKATAN KELAS KEMAMPUAN KELOMPOK TANI

Oleh : Nazaruddin Margolang, Widyaiswara Ahli Madya BPPP Riau

ABSTRAK

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan Strategi dan upaya yang diperlukan
dalam peningkatan kelas kemampuan kelompok. Keberadaan kelompok tani saat ini
memiliki kecenderungan statis bahkan menurun kuntitas dan kualitasnya. Kondisi
kelompok tani tersebut berkaitan dengan kinerja penyuluh pertanian. Oleh sebab itu strategi
peningkatan kelas kemampuan kelompok dilakukan melalui peningkatan kinerja
penyuluhan dan pemberdayaan petani dalam kelompoknya.

Kata Kunci : strategi, kelas kemampuan kelompok, kelompok tani, kinerja penyuluh,
pemberdayaan

I. PENDAHULUAN (empowering) dan pemartabatan


Kelompok tani merupakan (dignity) kaum tani.
organisasi kaum tani yang tidak bisa Sementara itu kondisi kelompok
ditinggalkan dalam kegiatan Penyuluhan tani dari tahun ke tahun dapat dikata-
Pertanian, bahkan keberhasilan kan belum mengalami perkembangan
Penyuluhan Pertanian disuatu wilayah seperti yang diharapkan atau dapat
selalu dikaitkan dengan keragaan dan dikatakan stasioner bahkan menurun.
keberadaan kelompok tani. Secara empiris gambaran dari kelompok
Upaya pembinaan kelompok tani tani tersebut sebagai berikut : (1)
melalui penyuluhan pertanian berkaitan sebagian kelas kelompoknya tidak sesuai
dengan upaya pemberdayaan petani. dengan keadaan sebenarnya, status
Entang Sastraatmadja, 2005 dalam Eko kelasnya lebih tinggi namun kegiatannya
Legowo, 2006 mengemukakan bahwa bila diukur dengan skor penilaian
Ke depan Penyuluhan Pertanian adalah ternyata dinamikanya rendah, dan (2)
bagian integral dari pemberdayaan sebagian kelompok tani sudah “bubar”

1
01.III.2018

namun masih terdaftar.(Hermanto dan bahwa tidak mudah membangun


Dewa K.S. Swastika, 2011) organisasi petani (Hellin et al., 2007: 5),
Kondisi tersebut dapat terjadi karena petani cenderung merasa lebih
karena kelompok tani sering dijadikan baik tidak berorgansiasi (Stockbridge et
sebagai alat atau wadah untuk al., 2003).
memberikan bantuan/subsidi yang Disisi lain Peran kelompok tani
berkaitan dengan program pemerintah. selalu dituntut untuk menjadi motor
Pembentukan dan Penumbuhan utama dalam memfasilitasi kaum tani
Kelompok tani banyak dilakukan karena dalam melakukan usahataninya. Bahkan
adanya proyek-proyek, sehingga dengan dalam Permentan 237 tahun 2007
berakhirnya proyek kelompok tani tidak dikemukakan bahwa pembinaan
berfungsi atau tinggal namanya saja. kelompoktani diarahkan pada penerapan
Syahyuti, 2012 dalam Analisis system agribisnis, peningkatan peranan,
Kritis terhadap Permentan No. 273 tahun dan peran serta petani beserta anggota
2007 mengemukanan bahwa Satu masyarakat pedesaan lainnya, dengan
penelitian yang cukup luas cakupannya menumbuh kembangkan kerja sama
yang dilakukan di Indonesia, antar petani dan pihak lainnya yang
menemukan bahwa petani yang berada terkait untuk mengembangkan
dalam organisasi formal sangat sedikit. usahataninya. Pembinaan kelompok tani
“More advanced rural producers’ diharapkan dapat membantu menggali
organizations can be found, though in potensi, memecahkan masalah usahatani
very limited number” (Bourgeois et al. , anggotanya secara lebih efektif, dan
2003). Jika pun ada, kapasitas memudahkan dalam mengakses
keorganisasian mereka lemah. Hal ini informasi, pasar, teknologi, permodalan
bahkan telah menjadi faktor utama yang dan sumber daya lainnya.
menyebabkan kegagalan pelaksanaan Tuntutan terhadap Kelompok
program secara keseluruhan (PSEKP, tani demikian besarnya, ini berarti
2006). Banyak studi membuktikan kelompok tani harus dibina dan

2
01.III.2018

diberdayakan sehingga menjadi Kelompoktani, Gabungan Kelompok


kelompok yang solid yang memiliki tani, pelaku utama dan pelaku usaha.
kemampuan dalam mengakses fasilitas Kelembagaan Petani adalah
pembangunan pertanian. Sunyoto lembaga yang ditumbuhkembangkan
Usman, 2004 mengemukakan bahwa dari, oleh dan untuk petani guna
Perencanaan dan implementasi memperkuat dan memperjuangkan
pembangunan seharusnya berisi usaha kepentingan petani.
untuk memberdayakan masyarakat Kelompoktani adalah kumpulan
miskin sehingga mereka mempunyai petani/peternak/pekebun yang dibentuk
akses pada sumber-sumber ekonomi atas dasar kesamaan kepentingan,
(sekaligus politik). kesamaan kondisi lingkungan social,
Menjawab permasalahan di atas ekonomi, dan sumberdaya, kesamaan
maka perlu di kaji apa saja kemampuan komoditas, dan keakraban untuk
kelompok tani yang perlu diperbaiki atau meningkatkan dan mengembangkan
ditingkatkan agar kelas kelompok dapat usaha anggota.
meningkat. Setelah ditemukan Pelaku utama (petani) adalah
kemampuan yang harus diperbaiki maka Warga Negara Indonesia perseorangan
langkah selanjutnya adalah menentukan dan/atau beserta keluarganya yang
strategi apa yang perlu dilakukan agar melakukan usahatani di bidang tanaman
kemampuan tersebut dapat dimiliki oleh pangan, hortikultura, perkebunan
kelompok. dan/atau peternakan.
II. PEMAHAMAN TENTANG Pelaku usaha adalah setiap orang
KELOMPOK TANI yang melakukan usaha sarana produksi
Menurut Permentan Nomor 82 pertanian, pengolahan dan pemasaran
Tahun 2013 ada beberapa istilah yang hasil pertanian, serta jasa penunjang
berhubungan dengan Kelompok Tani pertanian yang berkedudukan di wilayah
yaitu kelembagaan Petani, hukum Republik Indonesia.

3
01.III.2018

Kontak tani berdasarkan kemandirian dalam berusaha tani,


Dirjenbun, 1992 adalah pengurus sehingga produktivitasnya mening-
kelompok tani yang dipilih dari dan oleh kat, pendapatannya bertambah serta
anggota kelompok berdasarkan kehidupan yang lebih sejahtera.
musyawarah, dan mantan pengurus yang b. Wahana kerjasama ; Kelompok tani
masih aktif menggerakkan anggota merupakan tempat untuk memperkuat
kelompok tani untuk kemajuan kerjasama diantara sesama petani
usahataninya. Sedangkan menurut dalam kelompoktani dan antar
Permentan 237 tahun 2007 Kontak Tani kelompoktani serta dengan pihak lain.
adalah adalah ketua atau mantan ketua Melalui kerjasama ini diharapkan
kelompok tani kepemimpinannya dalam usaha taninya akan lebih efisien serta
menggerakkan anggota/petani untuk lebih mampu menghadapi ancaman,
mengembangkan usahanya. tantangan, hambatan dan gangguan,
Gabungan kelompoktani c. Unit Produksi ; Usahatani yang
(GAPOKTAN) adalah kumpulan dilaksanakan oleh masing-masing
beberapa kelompok tani yang bergabung anggota kelompoktani, secara
dan bekerja sama untuk meningkatkan keseluruhan harus dipandang sebagai
skala ekonomi dan efisiensi usaha. satu kesatuan usaha yang dapat
Bila dilihat dari fungsi elompok dikembangkan untuk mencapai skala
tani, dikemukakan bahwa fungsi ekonomi, baik dipandang dari segi
Kelompok Tani adalah sebagai berikut kuantitas, kualitas maupun
: kontinuitas
a. Kelas belajar ; Kelompok Penumbuhan dan pengem-
tani merupakan wadah belajar bangan Kelompok Tani dilakukan melalui
mengajar bagi anggotanya guna pemberdayaan petani untuk merubah pola
mening-katkan pengetahuan, kete- pikir petani agar mau meningkatkan
rampilan dan sikap (PKS) serta usahataninya dan meningkatkan
tumbuh dan berkembangnya

4
01.III.2018

kemampuan kelompok tani dalam mengembangkan kelompok tani Pemula


melaksanakan fungsinya. ke Lanjut adalah Penyuluh Pertanian
Pelaksana (IIb – IId), kelompok tani
III. KELAS KEMAMPUAN Lanjut ke Madya adalah Penyuluh
KELOMPOK TANI Pertanian Pelaksana Lanjutan (IIIa –
Penilaian Kelas Kelompok tani IIIb) dan Kelompok tani Madya ke
merupakan salah satu bentuk pembinaan Utama adalah Penyuluh Pertanian
untuk memotivasi petani agar lebih Pertama (IIIa – IIIb).
berprestasi dalam mencapai kelas Penilaian kemampuan
kemampuan yang lebih tinggi. kelompoktani dirumuskan dan disusun
Disamping itu dengan penilaian akan dengan pendekatan aspek manajemen
diketahui kelemahan-kelemahan dan aspek kepemimpinan yang meliputi:
kelompok tani yang dinilai sehingga 1. Perencanaan
memudahkan untuk melakukan 2. Pengorganisasian
pembinaan. 3. Pelaksanaan
Pelaksanaan penilaian ini 4. Pengendalian dan pelaporan
disusun dalam bentuk tim di semua 5. Pengembangan kepemimpinan
tingkatan administrasi penyelenggara kelompoktani
dan pelaksana penyuluhan pertanian Kelima hal tersebut disebut dengan
yaitu : Panca Kemampuan Kelompoktani
1. Tim Penilaian tingkat Desa /PAKEM POKTAN dari fungsi-fungsi
2. Tim Pelaksana tingkat kecamatan kelompoktani sebagai kelas belajar,
3. Tim pelaksana tingkat wahana kerjasama dan unit produksi.
kabupaten/kota Berdasarkan Peraturan Kepala
4. Tim Pembina tingkat provinsi. Badan Penyuluhan dan Pengem-bangan
5. Tim pengendali tingkat pusat. Sumber Daya Manusia Pertanian Nomor
Berdasarkan Permen PAN No. 2 : 168/Per/Sm.170 /J/11/11 Tanggal 18
tahun 2008 yang bertugas Nopember 2011, tentang Petunjuk

5
01.III.2018

Pelaksanaan Penilaian kemampuan permintaan pasar, pengolahan


Kelompok Tani menjelaskan bahwa dan pemasaran hasil, penyediaan
kemampuan kelompoktani diarahkan jasa).
untuk memiliki kemampuan sebagai 2. Kemampuan mengorganisasikan,
berikut : meliputi kegiatan:
1. Kemampuan merencanakan, meliputi a. Kelas Belajar
kegiatan: 1) Menumbuhkembangkan
a. Kelas Belajar kedisiplinan kelompok;
1) Merencanakan kebutuhan 2) Menumbuhkembangkan
belajar; kemauan/motivasi belajar
2) Merencanakan anggota.
pertemuan/musyawarah. b. Wahana Kerjasama
b. Wahana Kerjasama Mengembangkan aturan
1) Merencanakan pemanfaatan organisasi kelompok.
sumberdaya (pelaksanaan c. Unit Produksi
rekomendasi teknologi); Mengorganisasikan pembagian
2) Merencanakan kegiatan tugas anggota dan pengurus
pelestarian lingkungan. kelompoktani.
c. Unit Produksi 3. Kemampuan melaksanakan, meliputi
1) Merencanakan definitif kegiatan:
kelompok (RDK), Rencana a. Kelas belajar
Definitif Kebutuhan Kelompok 1) Melaksanakan proses
(RDKK) dan rencana kegiatan pembelajaran secara kondusif;
kelompok lainnya; 2) Melaksanakan pertemuan
2) Merencanakan kegiatan usaha dengan tertib.
(usahatani berdasarkan analisa b. Wahana Kerjasama
usaha, peningkatan usaha 1) Melaksanakan kerjasama
kelompok, produk sesuai penyediaan jasa pertanian;

6
01.III.2018

2) Melaksanakan kegiatan 7) Melaksanakan dan


pelestarian lingkungan; mempertahankan
3) Melaksanakan pembagian kesinambungan produktivitas.
tugas; 4. Kemampuan melakukan
4) Menerapkan kedisiplinan pengendalian dan pelaporan,
kelompok secara taat azas; meliputi kegiatan:
5) Melaksanakan dan mentaati a. Mengevaluasi kegiatan
kesepakatan anggota; perencanaan;
6) Melaksanakan dan mentaati b. Mengevaluasi kinerja
peraturan/perundangan yang organisasi/kelembagaan;
berlaku; c. Mengevaluasi pelaksanaan
7) Melaksanakan kegiatan kelompoktani;
pengadministrasian/pencatatan d. Menyusun laporan pelaksanaan
kegiatan kelompok. kegiatan.
c. Unit Produksi 5. Kemampuan mengembangkan
1) Melaksanakan pemanfaatan kepemimpinan kelompoktani,
sumberdaya secara optimal; meliputi kegiatan:
2) Melaksanakan RDK dan a. Kelas Belajar
RDKK; 1) Mengembangkan keterampilan
3) Melaksanakan kegiatan dan keahlian anggota dan
usahatani bersama; pengurus kelompoktani;
4) Melaksanakan penerapan 2) Mengembangkan kader-kader
teknologi; pemimpin;
5) Melaksanakan pemupukan dan 3) Meningkatkan kemampuan
penguatan modal usahatani; anggota untuk melaksanakan
6) Melaksanakan pengembangan hak dan kewajiban.
fasilitas dan sarana kerja; b. Wahana Kerjasama

7
01.III.2018

1) Meningkatkan hubungan disusun dengan pendekatan aspek


kerjasama dalam pengembangan manajemen dan aspek kepemimpinan
organisasi; yang meliputi : 1) Perencanaan (bobot
2) Meningkatkan hubungan 200),
kerjasama dalam pengembangan 2) Pengorganisasian (bobot 100),
sahatani. 3) Pelaksanaan (bobot 400).
c. Unit Produksi 4) Pengendalian dan Pelaporan (bobot
1) Mengembangkan usaha 150),
kelompok; 5) Pengembangan kepemimpinan
2) Meningkatkan hubungan kelomok tani (bobot 150) .
kerjasama dengan mitra usaha.
Total nilai pembobotan adalah IV. KINERJA PENYULUH
1.000, dari jumlah bobot tersebut PERTANIAN
berdasarkan tingkat kemampuan, Prestasi penyuluhan pernah
kelompok dibagi dalam 4 kelas : mengantarkan Indonesia mencapai
1). Kelas PEMULA nilai 0 s.d. 250 swasembada beras tahun 1984, hal ini
(Kelas Belajar), selalu menjadi kebanggaan bagi kita para
2). Kelas LANJUT nilai 251 s.d. 500 penyuluh pertanian. Namun akhir-akhir
(Kelas Usaha), ini keberhasilan pelaksanaan
3). Kelas MADYA nilai 501 s.d. 750 penyuluhan kurang terdengar, dan
(Kelas Bisnis) sepertinya sangat sulit untuk meraih
4).Kelas UTAMA nilai 751 s.d. 1.000 prestasi, bahkan statemen-statemen yang
(Kelas Mitra). miring sering ditujukan pada kinerja
Dengan Peraturan Peraturan penyuluh.
Kepala Badan Penyuluhan dan Berdasarkan penelitian yang
pengembangan SDM Pertanian No. 168 telah dilaksanakan oleh IPB
tahun 2011 mengemukakan penilaian menggambarkan bahwa ada beberapa
kemampuan kelompok dirumuskan dan hal yang menyebabkan kinerja

8
01.III.2018

penyuluhan rendah yaitu : 1) pengentasan kemiskinan petani,


Kompetensi penyuluh, 2) Umur dan sehingga pendekatan komoditi sudah
masa kerja, 3) aspek internal (dukungan, tidak cocok lagi. Untuk itu Eko Legowo
penghargaan, supervisi dan monitoring), pada Tahun 1989 mengusulkan system
4) luasnya cakupan wilayah kerja, kerja LARI (Latihan dengan Rekayasa
terbatasnya honor dan rendahnya biaya Inovasi) untuk menunjang system kerja
operasional penyuluh, 5) rendahnya LAKU. Hal ini dilakukan agar penyuluh
partisipasi masyarakat terhadap kegiatan selalu memiliki dan mampu menjawab
penyuluhan. Berhubungan dengan hal permasalahan teknologi spesifik lokal
tersebut maka diperlukan berbagai upaya yang dibutuhkan petani, tanpa
agar kinerja penyuluh tersebut dapat tergantung pada hasil pengujian-
meningkat diantaranya melalui pengujian local. Hal ini sangat
peningkatan peran organisasi memungkinkan dilaksanakan karena
penyelenggara penyuluhan, memper- adanya perangkat komputer dan IT yang
hatikan jenjang karir dan kesejahteraan mampu menampung, mengolah dan
penyuluh, dan peningkatan peran menyajikan data dan informasi secara
lembaga pendukung. padat, cepat akurat dan interaktif.
Menilik pada system kerja
penyuluhan, pada saat pencapaian V. STRATEGI PENINGKATAN
swasembada system kerja yang KELAS KEMAMPUAN
digunakan adalah system kerja LAKU KELOMPOK TANI
(latihan dan kunjungan). Eko Legowo, Peningkatan kelas Kelompok
2006, mengemukakan bahwa system merupakan indikasi bahwa
kerja LAKU dengan pendekatan keberfungsian kelompok telah mampu
komoditi pada saat itu sangat cocok, memfasilitasi anggotanya dalam
karena masalah utama yang dihadapi meningkatkan produktivitas usaha dan
adalah kekurangan produksi pangan, saat kesejahteraannya. Kelas kemampuan
ini masalah utama yang dihadapi adalah kelompok adalah indikator bukan tujuan,

9
01.III.2018

untuk itu strategi peningkatan kelas dengan aspek psikologis dan


kelompok haruslah strategi yang mampu budaya. Petani harus diyakinkan
mengantarkan petani memiliki bahwa mereka memiliki
keberdayaan untuk mencapai kehidupan kesempatan dan kemungkinan
yang lebih sejahtera. yang tinggi untuk memiliki
Strategi yang diperlukan dalam pendapatan, dan atau
upaya meningkatkan kelas kelompok meningkatkan pendapatan
adalah : dengan mempelajari aspek
1. Peningkatan Kinerja Penyuluhan sumberdaya yang dimiliki, aspek
Pertanian yang dilakukan melalui : permodalan, pasar dan teknologi,
1) Peningkatan Kompetensi yang pada akhirnya dapat
Penyuluh melalui pelatihan. meningkatkan kesejahteraannya
2) Perbaikan internal organisasi yang menyangkut aspek
yang menyangkut Pemberian ekonomi, rohani, kesehatan,
motivasi terhadap penyuluh baik pendidikin hukum dan lain-lain.
menyangkut karier, penghar- Pengembangan SDM ini akan
gaan, termasuk melakukan menghasilkan kelompok yang
supervisi dan monitoring memiliki kemampuan untuk
3) Fasilitasi pembiayaan yang merencanakan usahanya sesuai
memadai untuk operasional dengan potensi sumberdaya yang
penyuluhan dimilikinya, mampu memecah-
2. Peningkatan Pembinaan Kelompok kan masalah dan mengetahui
melalui progam pemberdayaan teknologi yang dibutuhkannya.
yaitu: Yang merupakan Jurus 1 dalam
1) Pengembangan SDM : peningkatan kelas Kelompok.
Pengembangan SDM diawali Secara skematis staregi
dengan upaya peningkatan peningkatan SDM ini dapat
kesadaran, hal ini berkaitan digambarkan sebagai berikut :

10
01.III.2018

Masyarakat
Berbudaaya,
Sejahtera dan
Agamis

Peningkatan
Kesejahteraan
(TAHAP-III)

Peningkatan
Pendapatan
(TAHAP-II) • Aspek Ekonomi
Peningkatan • Aspek Rohani
Kesadaran & • Aspek Kesehatan
Percaya Diri • Aspek KB
(TAHAP-I) • Aspek • Aspek Pendidikan
Sumberdaya • Aspek Hukum
• Aspek Modal • Aspek
• Aspek Pasar Lingkungan Hidup
• Aspek • Aspek
Psikologis Teknologi
• Aspek
Budaya

2) Pengembangan modal : Pengem- dana yang memerlukan satu wadah


bangan permodalan dimulai dari lembaga keuangan mikro yang dikelola
kesadaran kelompok untuk secara kelompok yang akan
memiliki dana bersama yang menumbuhkan system ekonomi rakyat
dikumpulkan dalam kelompok. yang mampu memfasilitasi aspek
Keberlanjutan penggalangan dana permodalan anggotanya. Untuk
ini akan menghasilkan akumulasi memenuhi kekurangan dana sudah
barang tentu kelompok akan bekerja

11
01.III.2018

sama dengan lembaga lain (KUD Secara skematis strategi


misalnya) yang bersedia memberikan pengembangan permodalan ini dapat
modal dengan biaya yang rendah. Hal digambarkan sebagai mana skema
ini akan meningkatkan kemampuan berikut ini.
kelompok dalam Jurus 2, 3 dan 4
dalam peningkatan Kelas Kelompok.

Sistem Ekonomi
Rakyat

Menghilangkan
ketergantungan,
Menumbuhkan
keswadayaan
>> (Dana Bersama
& Dana
Masyarakat)
+
<< Kredit
== (Dana Bersama Komersial
& Dana
<<Dana Bersama Masyarakat)
<< Dana + + Dana
Bersama >> Kredit == Kredit Program terkumpul di
dalam POK Program Lembaga
Berbadan
Dana
Dana Hukum
Dana terkumpul
terkumpul di LKM
terkumpul di LKM
di POK Mandiri

12
01.III.2018

3) Pengembangan usaha : diawali sumberdaya lokal dengan memanfaatkan


dengan memanfaatkan teknologi yang ada. (Jurus 5 dalam kelas
kelimpahan SDA yang ada di kemampuan kelompok).
wilayahnya. Selanjutnya petani Secara skematis dapat digambarkan
diarahkan untuk berinisiatif sebagaimana skema berikut ini.
memanfaatkan

- Keragaman produksi
Preferensi konsumen
cepat berubah, tuntutan (sesuai dengan
perlindungan permintaan pasar)
lingkungan hidup & - Mutu tinggi
penghargaan akan hak
asasi perdagangan bebas

Usaha
Agribisnis
Usaha Agribisnis (tahap3)
Usaha (tahap 2)
agribisnis
Usaha yang
(tahap awal)
Usaha yang dikembangkan dikembangkan
sudah mengandalkan : mengandalkan :
Masih bedasarkan : - Pemanfaatan
- Kelimpahan SDA sumberdaya lokal - Optimalisasi
- Tenaga kerja tidak - Pengembangan sumberdaya
terdidik usaha pertanian - Pertanian modern
- Peningkatan nilai terpadu dengan pengembangan
produksi masih - Kekuatan investor sistem usaha agribisnis
bersumber dari - Pengembangan
peningkatan jumlah agribisnis hilir - Kekuatan investasi
pengguna SDA dan - Peningkatan melalui kemajuan
tenaga kerja kemampuan SDM teknologi

- Kemampuan SDM yang


tinggi

13
01.III.2018

4) Pengembangan Kelembagaan kecilan seperti pemasaran bersama,


Usaha : di tahap awal pengadaan sara produksi bersama.
keberadaan usaha masing- Pada gilirannya usaha kecil tersebut
masing anggota dianggab akan berkembang menjadi usaha
sebagai unit produksi secara menengah bahkan usaha besar yang
keseluruhan, selanjutnya untuk memiliki badan hukum yang formal,
efisiensi usaha secara perlahan (Jurus 5 dalam kelas kemampuan
anggota kelompok satu dengan kelompok).
lainnya memulai usaha bersama Secara skematis pengembangan
secara kecil- kelembagaan usaha dapat digambarkan
sebagaimana skema berikut ini :

Lembaga
Usaha yang
Berdaya Saing

Menuju Lembaga
terwujudnya Ekonomi
kelembagaan formal
Usaha rakyat (Koperasi/
yang tangguh Gabungan swasta)
Kelompok
(Assosiasi)

Kelompok Usaha
Besar
Indivi
Usaha
du
Menengah
Usaha
Kecil
Usaha
perorangan/Rum
ah Tangga

14
01.III.2018

Eko Legowo, 2006, 2) menumbuhkembangkan kelompok


mengemukakan bahwa Keberdayaan tani melalui ; peningkatan fasilitasi
petani harus dilihat sebagai usaha untuk dan akses permodalan, peningkatan
meningkatkan kemampuan internal posisi tawar (bargaining position)
petani,sekaligus juga membuka akses peningkatan fasilitasi dan
dan kesempatan yang lebih baik untuk pembinaan kepada organisasi
mendapatkan dukungan sumber daya kelompok, serta peningkatan
produktif, maupun untuk efisiensi usahatani.
mengembangkan usaha yang lebih 3) meningkatkan kapasitas SDM
mensejahterakan. petani melalui berbagai kegiatan
Ada tiga strategi pemberdayaan pendampingan, dan latihan yang
masyarakat miskin yang dapat dirancang secara khusus bagi
diterapkan agar mereka mampu keluar pengurus dan anggotanya.
dari lingkaran setan kemiskinan yang VI. PENUTUP
membelit yaitu : pengembangan Peningkatan kelas kelompok
sumberdaya manusia, pengembangan merupakan alat untuk mengukur
kemampuan dalam teknologi dan keberhasilan penyuluh dalam melakukan
permodalan, serta pengembangan pemberdayaan petani dalam
kelembagaan ekonomi rakyat (Dudung kelompoknya. Indikatornya adalah
Abdul Adjid, 2001). peningkatan pendapatan dan
Menurut Hermanto dan kesejahteraan petani. Oleh sebab itu
Swastika, Dewa K.S, 2011 ada 3 langkah peningkatan Kelas Kelompok haruslah
operasional dalam menerapkan strategi sejalan dengan peningkatan pendapatan
penguatan kelompok yaitu dan kesejahteraan petani.
1) mendorong dan membimbing peta Keberhasilan dalam melakukan
ni agar mampu bekerjasama di pemberdayaan petani dalam kelompok
bidang ekonomi secara berkelompok tani bergantung pada kemampuan
Lembaga penyuluhan dalam

15
01.III.2018

meningkatkan kompeteni penyuluh, 2) Perbaikan internal organisasi yang


memberikan motivasi dan memfasilitasi menyangkut Pemberian motivasi
biaya operasionalnya. terhadap penyuluh baik
Ada lima jurus yang perlu menyangkut karier, penghargaan,
dikuasai oleh kelompok tani dalam termasuk melakukan supervise dan
upaya meningkatkan kelas kemampuan monitoring
kelompoknya yaitu 3) Fasilitasi pembiayaan yang
1) Kemampuan dalam perencanaan, memadai untuk operasional
2) Kemampuan mengorganisasikan, penyuluhan
3)Kemampuan dalam melaksanakan
4)Kemampuan dalam melakukan 2. Peningkatan Pembinaan Kelompok
pengendalian dan pelaporan melalui progam pemberdayaan yaitu
5)Kemampuan dalam mengembangkan 1) Pengembangan SDM
kepemimpinan kelompok tani 2) Pengembangan Modal
Untuk itu strategi peningkatan 3) Pengembangan Usaha
kelas kemampuan kelompok tani 4) Pengembangan Kelembagaan
dilakukan melalui : Usaha
1. Peningkatan Kinerja Penyuluhan
Pertanian yang dilakukan melalui :
1) Peningkatan Kompetensi
Penyuluh melalui pelatihan.

16
01.III.2018

DAFTAR PUSTAKA

______, 2008, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:


Per/02/Menpan/2/2008 Tanggal 18 Februari 2008, Tentang Jabatan
Fungsional Penyuluh Pertanian Dan Angka Kreditnya
______, 2007, Peraturan Menteri Pertanian, Nomor : 273/Kpts/Ot.160/4/2007
Tanggal 13 April 2007 Tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani

______, 2011, Peraturan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM


Pertanian, Nomor 168/Per/SM.170/J/11/11 Tanggal 18 November 2011
tentang Petunnjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani.
_______, 2013. Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan Kelompok Tani dan
Gabungan Kelompok Tani. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
82/Permentan/OT.140/8/2013 Tanggal 19 Agustus 2013
_______,2015. Petunjuk Pelaksanaan Penumbuhan dan Pengembangan
Kelembagaan Ekonomi Petani. Pusat Penyuluhan Pertanian. Badan
Penyukuhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Kementrian Pertanian.
`______, Strategi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, IPB, Bogor.
(http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52425/BAB%20V
II%20Strategi%20Penyelenggaraan%20Penyuluh%20Pertanian.pdf?seque
nce=9)

Adjid, Dudung Abdul, 2001, Membangun Pertanian Modern, Yayasan


Pengembangan Sinar Tani, Jakarta.

Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian, 1992, Teknik Bina


Dinamika Kelompok Tani, Materi Latihan Bagi Pelatih, Jakarta

17
01.III.2018

Hermanto dan Swastika, Dewa K.S, 2011, Penguatan Kelompok Tani : Langkah
Awal Peningkatan Kesejahteraan Petani, Pusat Sosial Ekonomi dan
Kebijakan Pertanian, Bogor (http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/ pdffiles/
ART9-4e.pdf)

Legowo, Eko, 2006, Kepedulian Dhamma Terhadap Revitalisasi Pertanian, dalam


Revitalisasi Pertanian dan Dialog Peradaban, Penerbit Buku Kompas,
Jakarta.

Pemerintah Kabupaten Kampar, 2011, Standar Operasional dan Prosedur Program


Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kampar (PEMK).

Syahyuti, 2012, Kelemahan Konsep dan Pendekatan dalam Pengembangan


Organisasi Petani; Analisis Kritis terhadap Permentan 237 Tahun 2007,
diterbitkan dalam majalah Analisis Kebijakan Pertanian Vo. 10 No. 2 Tahun
2012 (http://websyahyuti.blogspot.com/2012/07/analisis-kritis-terhadap-
permentan-273.html)

Usman, Sunyoto, 2004, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, Pustaka


Pelajar, Yogyakarta.

18

Anda mungkin juga menyukai