Anda di halaman 1dari 16

Headlamp pada Mobil

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kelistrikan Body Otomotif


Yang diampu oleh Pak Tatang Permana, M.Pd., dan Pak Ibnu Mubarak, M.Pd.

Makalah

Disusun Oleh :

Muhamad Ramadani 1800642

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan Kuasa dari-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Adapun maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi


tugas mata kuliah Kelistrikan Engine Otomotif dan yang terpenting untuk
menambah ilmu khususnya untuk penulis dan umumnya untuk pembaca makalah
ini.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Tatang


Permana, M.Pd. dan Bapak Ibnu Mubarak, M.Pd. selaku dosen pengampu mata
kuliah Kelistrikan Engine Otomotif yang telah membimbing dan memberikan
seluruh ilmunya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini.

Dengan selesainya makalah ini, diharapkan pembaca mampu mengambil


hal positifnya dan mampu menerapkan semua ilmu dan pengetahuan yang ada
dalam makalah ini.

Demikian makalah ini penulis ini susun. Harapan penulis semoga


makalah ini dapat dimanfaaatkan sebaik-baiknya dan juga dapat memenuhi
tugas mata kuliah Kelistrikan Engine Otomotif. Penulis menyadari bahwa
dalam pembuatan makalh ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
peningkatan pembuatan makalah pada tugas lain diwaktu yang akan datang.

Bandung, April 2020

Penulis

i|kelistrikan body
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I..............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
2.1 Pengertian Headlamp.....................................................................................3
2.2 Fungsi Headlamp............................................................................................3
2.3 Tipe Headlamp...............................................................................................3
2.3.1 Lampu kepala dengan tipe sealed beam..............................................4
2.3.2 Lampu kepala dengan tipe semi sealed beam......................................4
2.4 Komponen pada Headlamp............................................................................8
2.4.1 Baterai...................................................................................................8
2.4.2 Fuse........................................................................................................8
2.4.3 Saklar pengontrol lampu kepala..........................................................9
2.4.4 Relay......................................................................................................9
2.4.5 Lampu...................................................................................................9
2.5 Wiring Diagram Headlamp dan Cara Kerja...................................................10
BAB III..........................................................................................................................12
PENUTUP.....................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan...................................................................................................12
3.2 Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................13

ii | k e l i s t r i k a n b o d y
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lampu kepala atau yang biasa disebut juga headlamp merupakan


komponen kendaraan yang sangat vital. Lampu kepala ini terletak pada
bagian depan kendaraan dengan tujuan sebagai penerang jalan pada
malam hari. Selain itu, lampu ini juga bertujuan untuk memberi
peringatan kepada pengendara lain didepan nya bahwasan nya ada
kendaraan sehingga dapat meminimalisir kecelakaan. Pada lampu kepala
ini, terdapat 2 tipe yaitu sealed beam dan semi sealed beam. Pada tipe
semi sealed beam, jenis lampu yang biasa digunakan ada 2 macam yaitu
lampu biasa dan juga lampu halogen. Lampu halogen ini memiliki
pencahayaan yang lebih terang dibanding lampu biasa. Akan tetapi perlu
kehati-hatian ketika kendaraan menggunakan lampu ini agar tidak
menyentuh lampu nya secara langsung dikarenakan akan memperpendek
usia pemakaian lamu.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa fungsi Headlamp ?

2. Apa saja tipe headlamp ?

3. Komponen apa saja yang ada pada headlamp ?

4. Bagaimana wiring diagram dan cara kerjanya ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui fungsi headlamp

2. Untuk mengetahui tipe headlmap

3. Untuk mengetahui komponen yang ada pada headlamp

1|kelistrikan body
4. Untuk mengetahui rangkaian atau wiring diagram dan cara kerja
headlamp

2|kelistrikan body
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Headlamp

Lampu kepala atau headlamp adalah bagian kendaraan yang


berfungsi sebagai penerang jalan sekaligus agar terlihat posisi kita oleh orang lain
terutama pada malam hari agar tidak terjadi tabrakan. Sistem lampu kepala terdiri
dari lampu jauh dan lampu dekat. Perbedaan panjang sinar lampu kepala ( jauh
dan dekat ) sangat terkait dengan konstruksi reflector dani titik apinya serta posisi
nyala bohlamnya. Adapun reflektor merupakan cermin cekung yang berbentuk
parabola fungsinya untuk memantulkan sinar lampu pijar, supaya sifat refleksi
cukup baik maka permukaan reflektor dilapisi dengan alumunium. Hal ini
dilakukan dengan melapisi pada bidang parabola dengan aluminium atau chrom
melalui proses elektrolisa. Sedangakan Titik api adalah apabila sinar datang dari
titik api maka sinar akan dipantulkan sejajar sumbu utama reflector. Supaya satu
reflektor dapat digunakan untuk lampu jauh dan dekat maka lampu kepala dibuat
terdiri dari dua filament yang dikonstruksi secara kusus agar sinar masing-masing
filament lampu sinarnya dapat memantul jauh atau dekat.

2.2 Fungsi Headlamp

Lampu kepala atau headlamp atau juga sering disebut lampu utama pada
kendaraan merupakan alat penerang jalan ketika berjalan pada kondisi gelap
atau pada malam hari. Selain itu, fungsi lampu kepala adalah untuk
membungkus cahaya yang berasal dari lampu pijar guna memberikan
penerangan dengan cahaya yang cukup pada arah yang diinginkan oleh
pengendara.

2.3 Tipe Headlamp

Lampu kepala atau headlamp dibagi menjadi dua berdasarkan


kontruksinya yaitu lampu kepala tipe sealed beam dan lampu kepala tipe semi
sealed beam.

3|kelistrikan body
2.3.1 Lampu kepala dengan tipe sealed beam

Lampu kepala tipe sealed beam ini, kontruksi bohlam lampu


menjadi satu dengan reflektornya dan kaca biasnya sehingga bila
bohlam lampu tipe sealed beam ini putus harus diganti secara
keseluruhan dengan reflektor dan kaca biasnya.

2.3.2 Lampu kepala dengan tipe semi sealed beam

Lampu kepala tipe semi sealed beam ini, konstruksi bohlam


lampunya berbeda dengan tipe sealed beam beam. Pada tipe ini, bohlam
lampunya dapat dilepas dengan kata la in bohlam lampu pada tipe semi
sealed beam ini tidak menjadi satu dengan reflektor dan kaca biasnya
sehingga bila bohlam lampu ini putus dapat diganti bohlam lampunya
saja.

Pada tipe semi sealed beam ini, bohlam lampu yang digunakan pada
umumnya terdapat dua tipe yaitu tipe bohlam lampu biasa dan tipe
bohlam lampu quartz halogen.

4|kelistrikan body
a) Lampu Biasa
Lampu pijar bisa berisi filamen tungsten, dilapisi dengan dengan
kaca dan didalamnya terdapat campuran gas  yang umumnya adalah
Nitrogen, Argon dan Krypton ). Ketika listrik disalurkan, filamen akan
menjadi panas yang suhunya bisa mencapai 200 derajat celcius dan
kemudian filamen tersebut akan membara. Bara yang dihasilkan oleh
filamen kemudian menjadi sumber cahaya yang terang setelah
dibiaskankelapisankaca.
Adapun cara kerja Lampu Pijar Biasa, bisa dilihat pada gambar
dibawah ini :

Proses Kerja Lampu Pijar ( sumber saft7.com )

Adapun keterangan dari gambar diatas yaitu :

1.  Daya listrik yang masuk ke lampu akan mengalir ke filamen


(lilitan kabel kecil)  dan berakibat filamen tersebut akan membara,
sedangkan tungsten akan menguap.
2. Tungsten yang menguap akan terkondensasi dalam sekala yang
sangat kecil
3. Hal ini terjadi terus menerus selama lampu menyala sehingga
semakin lama kaca lampu akan tertutupi oleh tungsten yang
berakibat kaca lampu akan menghitam. Sampai akhirnya filamen
tungsten akan terus menipis dan putus, lampu mati.
b) Lampu Halogen

5|kelistrikan body
Konstruksi lampu quartz-halogen

Pada bola lampu quartz-halogen, gas halogen tertutup


rapat didalam tabungnya, sehingga bisa terhindar dari efek
penguapan yang terjadi akibat naiknya suhu. Bola lampu halogen
cahayanya lebih terang dibanding bola lampu biasa (tungsten),
namun lebih sensitif terhadap perubahan suhu.

 Kerja lampu quartz-halogen

Cara kerjanya:

Terlihat gas halogen diantara gas-gas lainnya dalam


lampu halogen. Secara kimia, gas halogen (butir merah) akan
bereaksi dengan uap tungsten(butir hitam) yang kemudian
menghasilkan halida tungsten. Pada saat filamen tungsten
membara, tungsten akan menguap. Gas halogen mengikat uap
tungsten tadi menjadi tungsten halida. Ketika halida tersebut
menyentuh tungsten filamen yang sedang membara, senyawa
tersebut kembali terpecah dimana gas halogen kembali terlepas
sementara tungsten kembali melekat pada filamen. Siklus ini
berulang terus menerus yang menghasilkan cahaya lampu yang
stabil dan umur lampu yang panjang. 

Siklus tersebut di atas disebut dengan siklus halogen atau


Halogen Cycle. Namun syarat utama untuk terjadinya siklus
halogen adalah suhu permukaan kaca lampu harus sangat panas.
Suhu harus minimal sekitar 250°C hingga 900°C (tergantung
besar daya lampu). Jika suhu kaca lampu berada di bawah itu,
maka halogen tidak akan mampu mengikat uap tungsten,
akibatnya tungsten akan melekat pada dinding kaca bagian

6|kelistrikan body
dalam, hingga lama kelamaan kaca lampu akan menghitam, dan
lampu halogen lebih cepat putus. proses di atas adalah alasan
mengapa lampu halogen tidak boleh dipegang pada bagian
kacanya.

Cara memegang lampu halogen yang benar:

Cara memegang lampu quartz-halogen

Akibat memegang lampu quartz-halogen yang salah

1) Jari tangan kita selalu meninggalkan sidik jari berupa lapisan


lemak tipis.
2) Lapisan lemak yang menempel pada kaca lampu halogen
membuat suhu permukaan kaca lebih dingin dibanding
permukaan kaca yang lain. Hal ini karena lemak tadi pada
suhu yang sangat tinggi akan melebur menyatu dengan kaca
yang berbahan dasar Quartz sehingga koefisien muainya
menjadi berbeda dengan bagian yang bersih. Jika perbedaan
koefisien muainya sangat besar, bisa menyebabkan kaca
pecah.
3) Akibat perbedaan suhu kaca di atas, proses siklus halogen
tidak dapat bekerja sempurna.

7|kelistrikan body
4) Semakin banyak uap tungsten yang terkondensasi pada kaca
lampu, tepatnya pada bagian kaca yang lebih dingin (ada
lemak). Bagian tersebut biasanya akan menjadi berkabut
hitam, abu-abu atau putih.
5) Akhirnya lampu menjadi cepat putus, akibat filamen tungsten
yang cepat menipis karena menguap.

2.4 Komponen pada Headlamp

Sistem penerangan lampu kepala pada kendaraan mobil terdiri dari


beberapa komponen, antara lain baterai, fuse atau sekering, saklar untuk
mengontrol lampu, saklar dim, relay, dan lampu

2.4.1 Baterai
Baterai pada sistem penerangan lampu kepala berfungsi sebagai
sumber listrik dengan arus searah atau DC (Dirrect Current). Baterai
juga biasa disebut dengan aki atau accu yang pada umumnya memiliki
tegangan sebesar 12 volt. Pada baterai terdapat dua kutub yaitu kutub
positif dan kutub negatif.

2.4.2 Fuse
Fuse atau sekering pada sistem kelistrikan lampu kepala
memiliki fungsi sebagai pengaman bila terjadi beban arus yang berlebih
atau terjadi konseleting arus listrik. Fuse juga berfungsi untuk mencegah
terjadinya kerusakan pada komponen-komponen kelistrikan lainnya
seperti saklar, relay, kabel, lampu dan lain sebagaimnya jika terjadi
hubungan singkat (konseleting) atau beban arus berlebihan. Cara fuse
sebagai pengaman rangkaian yaitu dengan memutuskan hubungan, fuse
akan putus jika arus yang melewati fuse melebihi kapasitas dari fuse
(kelebihan beban arus), dengan demikian arus tersebut tidak akan
dialirkan ke komponen kelistrikan lainnya sehingga komponen
kelistrikan yang lain akan terhindar dari kerusakan.

2.4.3 Saklar pengontrol lampu kepala


Saklar pengontrol lampu kepala berfungsi sebagai pengontrol
nyala lampu, baik lampu jarak dekat jarak jauh maupun dim. Cara

8|kelistrikan body
menggunakan saklar pengontrol lampu kepala yaitu dengan cara
menekan ke depan untuk lampu jauh atau menarik kebelakang untuk
lampu dekat, sedangkan untuk lampu dim ditarik lebih kebelakang lagi.

2.4.4 Relay
Relay pada sistem penerangan lampu kepala merupakan komponen
elektronik yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus
listrik yang besar yang mengalir ke beban lampu kepala dengan
pengendali (saklar) yang cukup menggunakan arus kecil. Dengan
pemakaian relay pada sistem kelistrikan ini, maka akan dapat membuat
saklar lebih awet karena saklar hanya dialiri arus yang kecil sebagai
pengontrolnya.

Relay yang biasa digunakan pada sistem penerangan lampu


kepala adalah tipe NO (Normally Open) Single Pole Single Throw.
Relay tipe ini memiliki 4 kaki terminal yaitu terminal 30 yang dapat
positif baterai, terminal 87 yang dapat beban lampu kepala, terminal 85
yang dapat saklar dengan arus positif (untuk pengendali positif), dan
terminal 86 yang dapat massa atau negatif baterai. Relay tipe NO adalah
relay yang dalam keadaan awalnya, antara terminal 30 dan terminal 87
tidak terjadi hubungan atau putus dan ketika relay aktif maka terminal
30 dan terminal 87 terhubung.

2.4.5 Lampu
Lampu kepala pada kendaraan diletakkan pada bagian depan
kendaraan yang berfungsi sebagai penerang jalan. Pada lampu kepala
memiliki dua jarak penerangan yaitu jarak dekat dan jarak jauh. Pada
lampu ini yang biasa digunakan yaitu lampu biasa dan quartz halogen.

9|kelistrikan body
2.5 Wiring Diagram Headlamp dan Cara Kerja

Arus dari baterai mengalir ke sekering, saklar utama, kemudian ke


sakelar lampu kepala 56 dan 56a (lampu jarak dekat) kemudian mengalir ke
kaki relay no 85 dan ke lilitan kemudian ke kaki 86 lalu ke massa. Arus
mengalir juga dari baterai ke fuseible link kemudian ke kaki relay no 30.
Akibat lilitan yang teraliri arus, maka menimbulkan medan magnet
menyebabkan kaki relay 30 dan 87 menjadi terhubung dan arus mengalir ke
lampu kepala sehingga lampu kepala jarak dekat menyala.

10 | k e l i s t r i k a n b o d y
Arus dari baterai mengalir ke sekering, saklar utama, kemudian ke
sakelar lampu kepala 56 dan 56b (lampu jarak jauh) kemudian mengalir ke kaki
relay no 85 dan ke lilitan kemudian ke kaki 86 lalu ke massa. Arus mengalir
juga dari baterai ke fuseible link kemudian ke kaki relay no 30. Akibat lilitan
yang teraliri arus, maka menimbulkan medan magnet menyebabkan kaki relay
30 dan 87 menjadi terhubung dan arus mengalir ke lampu kepala sehingga
lampu kepala jarak dekat menyala.

11 | k e l i s t r i k a n b o d y
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Lampu kepala merupakan sebuah komponen pada mobil yang terletak


pada bagian depan kendaraan yang berfungsi sebagai penerang terutama pada
malam hari. Lampu kepala memiliki 2 tipe yaitu tipe sealed beam. Pada tipe ini,
lampu bohlam dengan reflektor nya menyatu sehingga jika terjadi kerusakan
tidak dapat diganti salah satunya, melainkan harus secara keseluruhan. Kdeua
yaitu tipe semi sealed beam. Pada tipe ini, lampu nya tidak menyatu dengan
reflektor sehingga jika terjadi kerusakan pada lampu nya, maka bisa diganti
lampunya saja sehingga tidak terlalu memakan biaya yang banyak. Pada tipe
semi sealed beam, lampu yang biasa digunakan yaitu jenis lampu biasa dan juga
lampu quartz halogen. Untuk kendaraan yang menggunakan lampu halogen,
perlu diperhatikan ketika hendak mengganti lampu ini karena lampu ini tidak
boleh dipegang pada lampu nya karena itu akan memperpendek usia pakai dari
lampu ini.

3.2 Saran

Berhubung mata kuliah ini mata kuliah yang ada praktikum nya, maka
diharapkan pembaca tidak hanya puas membaca dari materi yang penulis buat
ini, melainkan mencoba lebih mengeksplor lagi pengetahuan nya dari referensi
lain terutama pada bagian praktikum nya.

12 | k e l i s t r i k a n b o d y
DAFTAR PUSTAKA

https://www.teknik-otomotif.com/2017/09/fungsi-lampu-kepala-dan-
fungsi.html?m=1 (online). Diakses pada 9 April 2020

https://www.lksotomotif.com/2018/02/apa-itu-lampu-halogen-dan-apa.html?
m=1 (online). Diakses pada 9 April 2020

b-otomotif.blogspot.com/2018/04/jenis-jenis-bola-lampi-kepala-
headlamp.html?m=1 (online). Diakses pada 10 April 2020

https://bacabrosur.blogspot.com/2018/11/rangkaian-lampu-kepala.html?m=1
(online). Diakses pada 10 April 2020

13 | k e l i s t r i k a n b o d y

Anda mungkin juga menyukai