Anda di halaman 1dari 5

NAMA : I KOMANG WIRA DARMA

NPP : 28.0967

NO.ABSEN : 16

KELAS : F-10

KOMPONEN KEKUATAN POLITIK INDONESIA

Komponen kekuatan politik di Indonesia yang berpengaruh terhadap stabilitas politik di

Indonesia antara lain:

1. Militer

Kekuatan militer tidak akan campur tangan dalam panggung politik jika rezim

sipil yang berkuasa mempunyai legitimasi yang kuat dan pertikaian antar kelompok

kepentingan dari pihak sipil tidak mengganggu kestabilan dan jalannya

pemerintahan. Militer akan melakukan intervensi jika ketidakpastian politik

begitu tinggi, para politisi lemah atau melakukan politicking demi kepentingan

sesaat atas nama golongannya masing-masing yang menimbulkan

ketidakstabilan politik.

Adanya peranan militer dalam politik di dalam pertarungan kekuatan Politik di

Indonesia tidak dapat dipungkiri. Hal itu dikarenakan memang adanya pengalaman

sejarah serta situasi yang memungkinkan militer untuk masuk ke dalam ranah politik.

situasi yang terjadi di tahun 1945-1967 dimana terdapat instabilitas politik yang

begitu hebat serta adanya ancaman disintegrasi di daerah memungkinkan adanya

perana militer dalam politik praktis. Selain itu peranan militer jauh lebih besar lagi

ketika pada tahun 1967-1998 tepatnya ketika masa Orde Baru, militer digunakan

sebagai suatu alat kekuasaan guna mempertahankan kekuasaan Orde Baru tersebut.
Tuntutan terhadap peran militer dalam politik, juga sejalan dengan adanya tuntutan

terhadap Orde Baru, konsep dwifungsi ABRI yang melegtimasikan tentara masuk ke

ranah sosial politik pada masa reformasi tepatnya pada awal tahun 1998 dihapuskan.

Sejalan dengan hal itu militer dituntut dalam pembenahan fungsi dan tugasnya agar

sejalan dan mendukung adanya proses demokratisasi, militer dituntut profesional dan

kembali pada tugasnya yaitu sebagai alat pertahanan negara.

Peran politik militer dalam buku DR. Salim said dapat dilihat dari tiga

perspektif, yaitu:

1. Perspektif Sosiologis Militer yang dalam hal ini lebih menekankan pada

hubungan sosial antara para elite militer dengan masalah sosial budaya yang

diakibatkannya.

2. Perspektif Perbandingan Politik, yang mana kelompok militer dianalisis

sebagai kekuatan politik yang berperan penting dalam proses perubahan yang

direncanakan dalam suatu negara.

3. Perspektif strategi dan ilmu hubungan internasional yang

menitikberatkan pada peran militer dalam interaksi hubungan antar bangsa

sebagai dampak perkemba ngan pemikiran strategis darinya

2. Kelompok Mahasiswa

Dilihat kembali dalam sejarah di Indonesia, dasar perubahan khususnya pada

dunia politik hampir selalu dilakukan oleh mahasiswa. Mahasiswa terbukti mampu

menjadi pelopor dalam sejarah Bangsa. Mahasiswa merupakan bagian dari rakyat,

bahkan ia merupakan rakyat itu sendiri. Mahasiswa sebagai tumpuan berbagai pihak.

Mereka sering disebut sebagai harapan bangsa, harapan negara, harapan masyarakat,

harapan keluarga bahkan harapan dunia. Mahasiswa sebagai agen perubahahan (Agen
of Change) seringkali menjadi pemicu dan pemacu perubahan-perubahan dalam

masyarakat.

Kekuatan politik mahasiswa saat ini sering diwujudkan dalam menanggapi

setiap upaya depolitisasi yang dilakukan Pemerintah/Penguasa.Namun, saat ini

cenderung terlihat mahasiswa lebih banyak menunjukkan kekuatan politiknya ketika

politik mulai memainkan senntimen agama. Mahasiswa berperan sebagai perpanjang

aspirasi rakyat, Gerakan mahasiswa lebih banyak mengacu pada panggilan nurani atas

kepeduliannya terhadap lingkungannya serta agar dapat berbuat lebih banyak bagi

perbaikan kualitas hidup bangsa. Jadi, gerakan yang sering dilakukan mahasiswa

berupa koreksi atau kontrol atas kejadian politik yang melenceng dan merugikan

rakyat.

3. Media Massa / Pers

Pers tidak hanya dapat dipandang sebagai agen pembawa informasi,

melainkan mereka memiliki peran yang jauh lebih besar di dalam stabilitas sistem

politik sebuah negara. Pemberangusan pers terutama di masa Orde Baru, merupakan

bukti otentik mengenai bagaimana pers yang tidak bisa bergerak turut andil dalam

langgengnya sebuah rezim yang otoriter. Di sisi lain, terlalu aktifnya pers di dalam

propaganda yang kontra pemerintah, pro oposisi satu dan pro oposisi lainnya, serta

didudkung oleh sistem multipartai yang cenderung terkesan terlalu bebas, justru

menyebabkan pemerintahan yang tidak stabil atau rapuh, karena pemerintah yang satu

dan oposisi yang selalu bergantian menguasai kursi pemerintahan. Media menurut

banyak kalangan adalah aktor politik yang penting dalam pertarungan politik

di Indonesia. Alasannya adalah media sebagai sebuah institusi dan aktor politik

memiliki hak-hak. Selain itu, media dapat memainkan berbagai peran

politik,diantaranya mendukung proses transisi demokrasi, dan melakukan oposisi.


Media massa dalam hal ini menjadi sangat efektif untuk melakukan

propaganda (mempengaruhi) masyarakat misalnya digunakan untuk selfmarketing

ketika kampanye politik yaitu untuk mencari suara atau untuk membangun

kekuatan politik yang diorientasikan pada kekuasaan.Media massa berpengaruh

terhadap kampanye politik (media cetak maupunelektronik) karena dalam

menentukan keputusan politik, masyarakat akan selalumembutuhkan referensi.

Melalui berita-berita yang disiarkan, media secara tidak langsung telah memberikan

referensi kepada masyarakat untuk mempengaruhi keputusan politiknya.Semakin

sering berita tersebut diberikan, maka akan semakin besar pengaruh yang akan

didapatkan oleh masyarakat. Media massa menentukan agenda publik dan peran

media adalah mendorong dukungan publik terhadap kepentingan-kepentingan

tertentu yang mendominasi pemerintah dan masyarakat. Peningkatan akses terhadap

media tersebut pada akhirnya akan berimplikasi terhadap peningkatan kepercayaan

masyarakat terhadap pesan-pesan yang disampaikan media. Dengan demikian,

media akan menjadi semakin kuat dalam mempengaruhi dan semakin efektif

jika orang-orang yang memiliki kepentingan menggunakannya untuk melakukan

propaganda-propaganda tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Hajad, Vellayati. 2016. Media dan Politik (Mencari Independensi Media dalam Pemberitaan

Politik). Jurnal Ilmu Komunikasi . Vol 2 No 2. Tersedia dari :

http://jurnal.utu.ac.id/jsource/article/view/295

Leni, Nurkhasanah. 2013. Keterlibatan Militer dalam Kancah Politik di Indonesia. Jurnal

Teropong Aspirasi Politik Islam. Vol 9 No.1. Tersedia dari :

http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/TAPIs/article/view/1574
Editor. 2020. Kekuatan Politik Lokal dan Eksistensi Mahasiswa. Tersedia dari :

https://kanalindonesia.com/79912/2020/01/02/politik-lokal-dan-eksistensi-mahasiswa/

Anda mungkin juga menyukai