Anda di halaman 1dari 3

ETIKA ISLAM DALAM BERKARYA

A. Etika Islam dalam Berkarya dan Tujuannya

Kata karya berasal dari bahasa sansekerta, yang persamaan katanya adalah kerja, usaha, dan
ikhtiar. Suruhan berkarya atau bekerja, tercantum dalam Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah
SAW. Allah SWT berfirman: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari
(kenikmatan) duniawi.” (Q.S. Al-Qasas, 28:77) . Rasulullah SAW bersabda yang artinya
“Bekerja mencari rezeki yang halal itu wajib bagi setiap Muslim.” (HR. Tabrani)
Setiap pekerja muslim/muslimah hendaknya berkarya sesuai dengan etika islam:

 Melandasi setiap pekerjaan dengan ikhlas karena Allah semata untuk memperoleh ridho-
Nya. Sehingga akan memperoleh pahala ibadah.
 Mencintai pekerjaannya sehingga akan memperoleh hasil kerja yang optimal.
 Mengawalinya dengan Basmalah, sehingga tidak akan terputus keberkahannya.
 Melaksanakan setiap pekerjaan dengan cara yang halal.
 Tidak melakukan pekerjaan yang bersifat mendurhakai Allah dan yang hukumnya haram
 Memiliki sifat terpuji, seperti jujur, dapat dipercaya, tolong-menolong dalam pekerjaan,
dan bersikap profesional.
 Bersebar dalam menghadapi hambatan dan bersyukur apabila memperoleh keberhasilan.
 Menjaga keseimbangan antara pekerjaan duniawi dengan ibadah kepada Allah sebagai
bekal di akhirat.

B. Maksud atau Tujuan Menghargai Karya Orang Lain

Menurut fitrahnya, setiap manusia akan merasa senang apabila hasil karyanya dihargai oleh
orang lain, yang mana menghargai karya orang lain, yang mana menghargai karya orang lain
adalah tidak merasa iri hati, dengki, serta tidak akan melakukan perbuatan yang merugikan
orang yang berkarya. Dan perilaku menghargai hasil karya orang lain itu diwujudkan melalui
sikap, ucapan/lisan, pernyataan tertulis, pemberian hadiah, atau sesuatu lainnya yang
bernilai dan melalui perbuatan.

Sebaliknya mencela hasil karya orang lain itu merupakan akhlak yang tercela dan harus
dijauhi meskipun karya tersebut kurang berkenan di hati. Karena jika hasil karya yang dicela
atau dihina itu akan merasa sakit hati. Maksud atau tujuan menghargai karya orang lain yang
bermanfaat antara lain:

1. Menjalin hubungan tali kasih sayang (silahturahim) khususnya antara yang


memberi dan si penerima penghargaan
2. Membuat senang atau orang yang hasil karyanya dihargai. Sehingga merasa puas
atas karyanya
3. Mendorongnya untuk mempertahankan dan meningkatkan selalu hasil karyanya
agar lebih baik lagi.
4. Menjauhkan diri dari suka menghina dan mencela hasil kerja atau karya orang
lain.
5. Meningkatkan taraf hidup orang yang diberi penghargaan, apabila penghargaan
tersebut berupa uang, dan akan menaikkan pangkatnya

C. Sikap Menghargai Karya Orang Lain

Menghargai hasil karya orang itu diwujudkan melalui sikap, ucapan/lisan, pernyataan
tertulis, pemberian hadiah, atau sesuatu lainnya yang bernilai dan melalui perbuatan.
Menghargai hasil karya orang lain itu diwujudkan melalui sikap, misalnya
memperlihatkan wajah senang dan mau bertegur sapa terhadap orang yang telah
berkarya. Menghargai hasil karya orang lain dengan ucapan atau lisan, misalnya
dengan pujian dan pernyataan bahwa hasil karyanya tersebut bernilai tinggi. Namun
pujian yang mengandung unsur dusta atau bermaksud cari muka itu termasuk akhlaq
tercela. Seperti sabda Rasulullah SAW yang artinya: “Dari Ibnu Mas’ud RA dia berkata:
Rasulullah SAW mendengar seorang laki-laki memuji orang lain dan melebih-lebihkan
dalam memujinya (mengandung unsur dusta) maka Rasulullah SAW bersabda, telah
kamu hancurkan (telah kamu patahkan) punggung orang laki-laki itu. (H.R. Bukhari
dan Muslim)

 Menghargai hasil karya orang lain dengan tulisan misalkan seorang siswa
mendapat nilai tertinggi dalam ujian akhirnya maka dia mendapatkan piagam
penghargaan yang ditandatangani oleh kepala sekolah.
 Menghargai hasil karya orang lain dengan pemberian hadiah, misalkan
seorang karyawan perusahaan mempunyai dedikasi tinggi pada perusahaan
dan sumbangan tenaga, pikiran dan keahliannya sangat besar, kemudian dia
mendapatkan hadiah berupa tiket haji.
 Menghargai hasil karya orang lain dengan perbuatan, misalkan mengucapkan
selamat pada orang yang telah berkarya atas prestasinya dan berjabat tangan.

Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “ Saling berjabatlah kamu karena hal itu akan
menghilangkan rasa dengki.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

 Tidak boleh iri hati dan dengki terhadap orang yang hasil karyanya berprestasi.
 Tidak mengambil hak atau keuntungan yang mestinya hanya untuk orang yang
berprestasi sehingga orang tersebut mengalami kerugiaan.
D. Membiasakan Perilaku Menghargai Karya Orang Lain

Perilaku menghargai karya orang lain hendaknya diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari sehingga menjadi kebiasaan. Baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, tempat
kerja, juga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Jika
kebiasaan menghargai orang lain ini bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari
dalam lingkungan pergaulan tersebut diatas tentu akan mendapatkan manfaat yang
banyak.

Anda mungkin juga menyukai