Anda di halaman 1dari 16

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, HIPOTESISI PENELITIAN


DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
A. Landasan Teori
1. Prestasi Kerja

Sebelum kita membahas mengenai prestasi Kerja Guru kita akan


mengupas mutu secara umum terlebih dahulu. Berbicara tentang prestasi
guru. guru yang bermutu adalah guru yang bernilai baik seseorang,
tersebut secara fisik sangat bagus, indah elegant, mewah, antik, tidak ada
cacatnya, awet, kuat, dan ukuran-ukuran lainnya yang biasanya
berhubungan dengan kebaikan (Goodness), keindahan (Beauty),
kebenaran (Thurt), dan idealis. Hampir semua orang ingin memilikinya
tetapi hanya sedikit aja yang dapat menjangkaunya, karna harganya
biasanya mahal. Jasa yang bermutu adalah pelayanan yang diberikan
seseorang atau organisasi yang sangat memuaskan tidak ada keluhan
bahkan orang-orang tidak akan segan-segan memuji dan memberi
acungan jempol.1 Prestasi atau kualitas adalah gambaran dan
karakteristik menyeluruh dari seorang pendidik yang menunjukan
kemampuannya dalam memuaskan kinerja yang diharapkan atau yang
tersirat.2
Kinerja atau prestasi kerja (performance) dapat diartikan
sebagai pencapaian hasil kerja sesuai dengan aturan dan standar
yang berlaku pada masing-masing organisasi dalam hal ini sekolah.
Kinerja merupakan suatu persyaratan-persyaratan tertentu yang
akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan
baik yang berupa jumlah maupun kualitasnya.
Kinerja merupakan terjemahan dari performance (Inggris).
Selain bermakna kinerja, performance juga diterjemahkan secara
beragam. Keragaman tersebut salah satunya diungkapkan oleh

1
Engkoswara, Aan Komariah, Administrasi pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2010) hal 304
2
Rohit, Manajemen Sekolah, (Bandung : PT Refika Adikarya, 2010) hal 52
Sedarmayanti (2001:50) yang mengutip paparan LAN, bahwa
“Performace dapat diterjemahkan menjadi kinerja, juga berarti prestasi
kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja atau hasil kerja/unjuk
kerja/penampilan kerja”.
Hasil upaya atau kesungguhan seseorang dalam melaksanakan
suatu pekerjaan yang dipercayakan kepadanya dengan kecakapan,
pengalaman, dan kesungguhannya sesuai dengan tanggung jawab yang
telah diberikan kepadanya’’. Sedangkan menurut Sutrisno (2009:
151),‘‘Prestasi kerja adalah sebagai hasil kerja yang telah dicapai
seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan aktivitas
kerja’’. Selanjutnya Definisi prestasi kerja menurut Sunyoto (2012:
18), ‘‘prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
dalam melaksanakan menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan
kepadanya’’.
Berdasarkan banyak paparan pendapat tentang mutu pendidikan
sebagaimana diuraikan diatas dapat dirumuskan sintesisnya mutu
pendidikan adalah bentuk kualitas dan wujud dari tercapainya suatu
harapan yang menimbulkan perasan senang terhadap instansi. Dengan
indikator kompetensi lulusan, pelaksanaan kurikulum, standar penilaian,
pendidik dan tenaga pendidik, sarana dan prasarana.
2. PERILAKU KERJA

Perilaku individu adalah suatu reaksi yang dimiliki oleh seorang

individu terhadap segala sesuatu yang di lihat, dirasa, dan di pahami

untuk selanjutnya terbentuk dalam perbuatan dan sikap dalam konteks

ilmu perilaku dijelaskan bahwa setiap orang memiliki pandangan berbeda-

beda dalam menilai dan memahami setiap keadaan apalagi jika itu di

tuangkan dengan latar belakang yang pernah dijalaninya.3

3
Tranggono, Rahadian Probo dan Andi Kartika, Pengaruh Komitmen Organisasional dan
Profesional Terhadap Kepuasan Kerja Auditor Dengan Motivasi Sebagai Variabel
Perilaku individu sebagai suatu sikap atau tindakan serta segala

sesuatu yang dilakukan manusia, misalnya kegiatan yang dilakukan


manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik bekerja dengan giat atau
malas, dalam hubungannya dengan komunikasi misalnya dengan
berbicara dengan orang lain, bertukar pendapat atau menolaknya.4 Di
dalam Al-Qur’an juga dijelaskan bahwa seharusnya seseorang berprilaku,
seperti pada QS.Al-Qasas (28) : 77
           
              
   
Artinya :
dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan.5
Ayat di atas menjelaskan bahwa hal yang perlu di prioritaskan

terlebih dahulu adalah kehidupan akhirat, di samping itu, kehidupan dunia

juga tidak boleh dilupakan. Dan keduanya dapat dicapai dengan

berprilaku baik terhadap sesama manusia dan tidak membuat kerusakan


yang dapat merugikan baik diri sendiri maupun orang lain.
Perilaku kerja merupakan aktivitas individu pada suatu organisasi
dalam mencapai tujuan organisasi pendapat dari Gibson et al. Sedangkan
definisi perilaku kerja menurut robbins yaitu bagaimana orang-orang

Intervening (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang). Jurnal Bisnis dan
Ekonomi: vol.15, No.1 Maret 2008)
4
Fais Satrianegara, Pengembangan Manajemen Sumber Daya Manusia (Makassar:
Alauddin University Press, 2013), h. 96.
5
Departemen Agama RI, Mushaf Fatimah – Al-Qur’an Dan Terjemahnya, (Jakarta: PT.
Insan Media Pustaka, 2013), h.342
dalam lingkungan kerja dapat mengaktualisasikan dirinya melalui sikap
dalam bekerja yang menekankan pada sikap yang diambil oleh pekerja
untuk menentukan apa yang akan dilakukan pada ingkungan kerja.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku kerja islam adalah
aktivitas individu dalam organisasi yang berorientasi pada tujuan yang
telah ditetapkan, sehingga dapat mengaktualisasikan diri melalui sikap
bekerja sesuai dengan lingkungan kerja yang berbasis pada nilai-nilai
islam.
Indikator perilaku kerja islami menurut Muchlis yang didapat dari
nilai- nilai pada Al-Quran adalah sebagai berikut:
a. Komitmen dalam perjanjian kerja
b. Profesional dalam bekerja
c. Bekerja secara sungguh-sungguh
d. Amanah dan bertanggung jawab
e. Loyalitas dalam bekerja.6

3. IMBALAN GURU

Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh karyawan


sebagai balas jasa kerja mereka.7 Kompensasi adalah segala sesuatu
yang diterima guru sebagai balas jasa atas kerja mereka yang diberikan
oleh organisasi atau sekolah yang dapat bersifat finansial maupun
nonfinansial, pada periode yang tetap.
Kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang diterima oleh guru
sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam bentuk
uang dan lainnya, yang dapat berupa gaji, upah, bonus, insentif, dan
tunjangan lainnya seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, uang
makan, uang cuti dan lain-lain.8
6
Wartana, I Made.”Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan Pada
Como Shambala Estate Giri Ubud Bali., Jurnal. Perhotelan Dan Pariwisata. Vol. 1. 2011
7
Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Bandung : PT Refika Aditama, 2010), h. 239.
8
Novan, “ Kompensasi Bagi Guru Non PNS”, Novanardy.blogspot.Com, 17 Maret 2010.
http://www.Novanardy.blogspot.com/(17 Maret 2010).
Kompensasi merupakan hasil timbal balik atas kinerja karyawan.
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang
langsung atau tidak langsung yang diterima guru sebagai imbalan atau
jasa yang diberikan kepada sekolah. Kompensasi berbentuk uang, artinya
kompensasi yang dibayar dengan sejumlah uang kartal kepada guru.
Kompensasi adalah apa yang seorang terima sebagai balasan dari
pekerjaan yang diberikannya. Baik upah perjam ataupun gaji peroidik
didesain dan dikelola oleh bagian personalia.
Kompensasi menurut penulis adalah pemberian balas jasa kepada
guru atas kinerjanya di sekolah. Sistem kompensasi yang baik akan
mampu memberikan kepuasan bagi guru yang memungkinkan sekolah
memperoleh, mempekerjakan dan mempertahankan gurunya. Bagi
sekolah, kompensasi memiliki arti penting karena kompensasi
mencerminkan upaya organisasi dalam mempertahankan dan
meningkatkan kesejahteraan gurunya. Pengalaman menunjukkan bahwa
kompensasi yang tidak memadai dapat menunjukkan prestasi kerja,
motivasi kerja dan kepuasan kerja guru, bahkan dapat menyebabkan guru
yang potensial keluar dari sekolah.
Allah menegaskan tentang imbalan ini dalam QS. Al-Taubah/9:
105.
        
        
Artinya :
dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya
serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan
yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu
apa yang telah kamu kerjakan.
Surah At Taubah ayat 105 menjelaskan bahwa Allah
memerintahkan kita untuk bekerja dan Allah pasti membalas semua apa
yang telah kita kerjakan. Yang paling unik dari ayat ini adalah penegasaan
Allah bahwa memotivasi atau niat bekerja itu mestilah benar. Sebab kalau
memotivasi bekerja tidak benar, Allah akan membalas dengan cara
memberi azab. Sebaliknya, kalau memotivasi itu benar, maka Allah akan
membalas pekerjaan itu dengan balasan yang lebih baik dari apa yang
kita kerjakan (An- Nahl : 97).
          
        
Artinya :
Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki
maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka
Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan. Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan
perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan
bahwa amal saleh harus disertai iman.QS. Al Nahl/16: 97.
Ayat di atas menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan gender
dalam menerima upah/balasan dari Allah. Ayat ini menegaskan bahwa
tidak ada deskriminsasi upah dalam Islam, jika mereka mengerjakan
pekerjaan yang sama. Hal yang menarik dari ayat ini, adalah balasan
Allah langsung di dunia (kehidupan yang baik/rezeki yang halal) dan
balasan di akhirat (dalam bentuk pahala).
Secara bahasa, kompensasi diartikan sebagai proses administrasi
pemberian gaji atau upah. Gaji yaitu upah kerja yang dibayar pada waktu
yang tetap.Gaji juga bisa didefinisikan sebagai balas jasa yang diterima
pekerja dalam bentuk uang berdasarkan waktu tertentu.Sedangkan upah
adalah uang yang dibayarkan sebagai pembalas jasa atau sebagai
pembalas tenaga yang sudah dikeluarkan untuk mengerjakan sesuatu.
Sekilas arti gaji dan upah terlihat sama, menurut penulis yang
membedakan adalah pada waktu pemberiannya.
Gaji diberikan secara bulanan sedangkan upah diberikan secara
per jam, per hari, dan persetengah hari.Secara istilah kompensasi
merupakan sesuatu yang dipertimbangkan sebagai suatu yang
sebanding.Dalam kepegawaian, hadiah yang bersifat uang merupakan
kompensasi yang diberikan kepada pegawai sebagai penghargaan dari
pelayanan mereka.Pemberian gaji/upah merupakan imbalan pembayaran
untuk pelayanan yang telah diberikan oleh pegawai.
Dari definisi secara bahasa dan istilah di atas, menurut penulis
kompensasi bagi guru non PNS adalah uang dan layanan yang diterima
dalam waktu tertentu sebagai penghargaan atas kinerja guru non PNS.
Kompensasi sangat penting bagi guru non PNS.Hal ini karena
kompensasi merupakan sumber penghasilan bagi mereka dan
keluarganya.Tingkat penghasilan yang didapatkan sangat berpengaruh
dalam menentukan standar kehidupan.Kompensasi yang diberikan
kepada guru non PNS juga sangat berpengaruh pada kepuasan kerja,
motivasi kerja, serta hasil kerja. Sekolah atau yayasan yang menentukan
tingkat upah dengan mempertimbangkan standar kehidupan normal, akan
memungkinan guru non PNS bekerja dengan penuh motivasi, terlebih lagi
orang bekerja terutama dimotivasi oleh imbalan ekonomi. Uang adalah
motivator yang ampuh karena dinilai langsung sebagai imbalan dan
karena memudahkan pembelian barang yang diberi nilai.9Kompensasi
tidak hanya berbentuk finansial atau keuangan.
B. Kerangka Berfikir

Dengan mengacu pada berbagai teori yang diuraikan di atas maka


pengaruh antara variabel penelitian diarahkan sebagai berikut :

1. Perilaku berpengaruh langsung terhadap meningkatnya Prestasi


kerja guru
9
Henry Simamora,Manajemen Sumber Daya manusia(Yogyakarta: STIE YKPN, 2001),
h. 48.
Kinerja atau prestasi kerja (performance) dapat diartikan
sebagai pencapaian hasil kerja sesuai dengan aturan dan standar
yang berlaku pada masing-masing organisasi dalam hal ini sekolah.
Kinerja merupakan suatu persyaratan-persyaratan tertentu yang
akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan
baik yang berupa jumlah maupun kualitasnya.
Kinerja merupakan terjemahan dari performance (Inggris).
Selain bermakna kinerja, performance juga diterjemahkan secara
beragam. Keragaman tersebut salah satunya diungkapkan oleh
Sedarmayanti (2001:50) yang mengutip paparan LAN, bahwa
“Performace dapat diterjemahkan menjadi kinerja, juga berarti prestasi
kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja atau hasil kerja/unjuk
kerja/penampilan kerja”. Hasil upaya atau kesungguhan seseorang
dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang dipercayakan kepadanya
dengan kecakapan, pengalaman, dan kesungguhannya sesuai dengan
tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya’’. Sedangkan menurut
Sutrisno (2009: 151),‘‘Prestasi kerja adalah sebagai hasil kerja yang telah
dicapai seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan
aktivitas kerja’’. Selanjutnya Definisi prestasi kerja menurut Sunyoto
(2012: 18), ‘‘prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai
seseorang dalam melaksanakan menyelesaikan pekerjaan yang
dibebankan kepadanya’’.
Perilaku sebagai suatu sikap atau tindakan serta segala sesuatu

yang dilakukan manusia, misalnya kegiatan yang dilakukan manusia

dalam kehidupan sehari-hari, baik bekerja dengan giat atau malas, dalam

hubungannya dengan komunikasi misalnya dengan berbicara dengan

orang lain, bertukar pendapat atau menolaknya.Di dalam Al-Qur’an juga

dijelaskan bahwa seharusnya seseorang berprilaku, seperti pada QS.Al-


Qasas (28) : 77
           
              
   
Artinya :
dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan.
Ayat di atas menjelaskan bahwa hal yang perlu di prioritaskan

terlebih dahulu adalah kehidupan akhirat, di samping itu, kehidupan dunia

juga tidak boleh dilupakan. Dan keduanya dapat dicapai dengan

berprilaku baik terhadap sesama manusia dan tidak membuat kerusakan


yang dapat merugikan baik diri sendiri maupun orang lain.
Perilaku kerja merupakan aktivitas individu pada suatu organisasi
dalam mencapai tujuan organisasi pendapat dari Gibson et al. Sedangkan
definisi perilaku kerja menurut robbins yaitu bagaimana orang-orang
dalam lingkungan kerja dapat mengaktualisasikan dirinya melalui sikap
dalam bekerja yang menekankan pada sikap yang diambil oleh pekerja
untuk menentukan apa yang akan dilakukan pada ingkungan kerja.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku kerja islam adalah
aktivitas individu dalam organisasi yang berorientasi pada tujuan yang
telah ditetapkan, sehingga dapat mengaktualisasikan diri melalui sikap
bekerja sesuai dengan lingkungan kerja yang berbasis pada nilai-nilai
islam.
Berdasarkan alur fikir diatas, diduga terdapat pengaruh yang positif
antara perilaku guru terhadap prestasi kerja guru.
2. Imbalan/Honor guru berpengaruh langsung terhadap prestasi guru

Kinerja atau prestasi kerja (performance) dapat diartikan


sebagai pencapaian hasil kerja sesuai dengan aturan dan standar
yang berlaku pada masing-masing organisasi dalam hal ini sekolah.
Kinerja merupakan suatu persyaratan-persyaratan tertentu yang
akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan
baik yang berupa jumlah maupun kualitasnya.
Kinerja merupakan terjemahan dari performance (Inggris).
Selain bermakna kinerja, performance juga diterjemahkan secara
beragam. Keragaman tersebut salah satunya diungkapkan oleh
Sedarmayanti (2001:50) yang mengutip paparan LAN, bahwa
“Performace dapat diterjemahkan menjadi kinerja, juga berarti prestasi
kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja atau hasil kerja/unjuk
kerja/penampilan kerja”.
Relevan dengan kerangka berfikir diatas, penelitian yang di lakukan
oleh Suharjana dalam jurnal yang berjudul “Peningkatan keaktifan dan
hasil belajar mata kuliah pendidikan kesegaran jasmani melalui
pendekatan problem based learning”, berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasannya dapat di ambil kesimpulan penggunaan program
pembelajran based learning dapat meningkatkan keaktifan mahasiswa
meningkatkan pemahaman materi dan akhirnya dapat meningkatkan
prestasi belajar sebelum penerapan pembelajaran program based
learning rata-rata mahasiswa yang bertanya ada 3 orang (8,3%)
meningkat menjadi 24 orang (66,7%) yang menjawab pertanyaan ada 2
orang (5,6%) meningkat menjadi 18 orang (50,0%). Kemampuan
mahasiswa untuk menyelesaikan tugas individu, sebelum penerapan
pembelajaran problem based learning nilai rata-rata 55,0, meningkat
menjadi rata-rata 74,3. Hasil ujian meningkat rata-rata 58,0 sebelum ada
tindakan kelas, menjadi 75,1, setelah dilakukan penerapan pembelajaran
problem based learning”.10
Berdasarkan alur diatas, diduga terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara imbalan guru terhadap prestasi kerja guru.
3. Perilaku kerja guru dan imbalan guru secara bersama-sama
berpengaruh langsung terhadap prestasi kerja guru

Kinerja atau prestasi kerja (performance) dapat diartikan


sebagai pencapaian hasil kerja sesuai dengan aturan dan standar
yang berlaku pada masing-masing organisasi dalam hal ini sekolah.
Kinerja merupakan suatu persyaratan-persyaratan tertentu yang
akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan
baik yang berupa jumlah maupun kualitasnya.
Kinerja merupakan terjemahan dari performance (Inggris).
Selain bermakna kinerja, performance juga diterjemahkan secara
beragam. Keragaman tersebut salah satunya diungkapkan oleh
Sedarmayanti (2001:50) yang mengutip paparan LAN, bahwa
“Performace dapat diterjemahkan menjadi kinerja, juga berarti prestasi
kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja atau hasil kerja/unjuk
kerja/penampilan kerja”.
Perilaku individu adalah suatu reaksi yang dimiliki oleh seorang

individu terhadap segala sesuatu yang di lihat, dirasa, dan di pahami

untuk selanjutnya terbentuk dalam perbuatan dan sikap dalam konteks

ilmu perilaku dijelaskan bahwa setiap orang memiliki pandangan berbeda-

beda dalam menilai dan memahami setiap keadaan apalagi jika itu di

tuangkan dengan latar belakang yang pernah dijalaninya.

Perilaku individu sebagai suatu sikap atau tindakan serta segala

sesuatu yang dilakukan manusia, misalnya kegiatan yang dilakukan

10
Suharjana, “Peningkatan Keaktifan dan hasil belajar mata kuliah pendidikan kesegaran
jasmani melalui pendekatan problem based learning”( Skripsi 2008), hal 44
manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik bekerja dengan giat atau

malas, dalam hubungannya dengan komunikasi misalnya dengan

berbicara dengan orang lain, bertukar pendapat atau menolaknya.Di

dalam Al-Qur’an juga dijelaskan bahwa seharusnya seseorang berprilaku,


seperti pada QS.Al-Qasas (28) : 77
           
              
   
Artinya :
dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan.
Ayat di atas menjelaskan bahwa hal yang perlu di prioritaskan

terlebih dahulu adalah kehidupan akhirat, di samping itu, kehidupan dunia

juga tidak boleh dilupakan. Dan keduanya dapat dicapai dengan

berprilaku baik terhadap sesama manusia dan tidak membuat kerusakan


yang dapat merugikan baik diri sendiri maupun orang lain.
Perilaku kerja merupakan aktivitas individu pada suatu organisasi
dalam mencapai tujuan organisasi pendapat dari Gibson et al. Sedangkan
definisi perilaku kerja menurut robbins yaitu bagaimana orang-orang
dalam lingkungan kerja dapat mengaktualisasikan dirinya melalui sikap
dalam bekerja yang menekankan pada sikap yang diambil oleh pekerja
untuk menentukan apa yang akan dilakukan pada ingkungan kerja.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku kerja islam adalah
aktivitas individu dalam organisasi yang berorientasi pada tujuan yang
telah ditetapkan, sehingga dapat mengaktualisasikan diri melalui sikap
bekerja sesuai dengan lingkungan kerja yang berbasis pada nilai-nilai
islam.

Relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Philip Fatma Dewi


bahwa, ”The research aims to determine (1) the effect of professinal
teacher on the quality of learning, (2) the effect of school climate on the
quality of learning, (3) the effect of teacher profesional an school climate
on the quality of learning. This research employed qualititative approach
and the research design was expost-facto. The results of this study
indicate : (1) there is a positive and significant effect of profesional
teachers on the quality of learning as it is proved b ttest 15,368>ttable 1.98
with the coefficient of determination 0.7. (2) there is a positive and
significant effect of school climate on the qualty of learning which is shown
b ttest 22,745>ttable 1,98 with coefficient of determination 0,837. (3) there
is a positive and significant affect of teacher professional and school
climate on the qualty of learning shown b ftest 257,963> ftable 3,09 with
contribution effectiveness equal to 83,8%. It can concluded that
professional teachers and school climate significantly influnce the quality
of learning. Therefose, it is suggested that teachers should keep on
improving their pofessionalism through sustainable pofessional
development activities. Then, school and stakeholders should estabilish a
good school climate through the estabilishing and good school culture.
Furthermoe, the government should improve the continuous professional
development activities for teachers. As for other researchers should
conduct further researcheh to reveal other factors that affect the less
maximum quality of learning.11
Berdasarkan alur pikir diatas, diduga bahwa ada pengaruh positif
dan signifikan antara perilaku guru dan imbalan guru terhadap prestasi
kerja guru. Dengan kata lain semakin baik perilaku guru dan imbalan
11
Philip Fatma dewi, Pengaruh profesional guru dan iklim sekolah terhadap mutu
pembelajaran, ( Jurnal Muhamadiyah terpadu ponorogo 2018), hal 1
maka semakin tinggi prestasi kerja guru yang diasakan oleh guru.

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir yang telah di uraikan


diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
1. Perilaku kerja guru (X1) berpengaruh positif secara langsung terhadap
meningkatnya mutu pendidikan (X3)
2. Imbalan guru (X2) berpengaruh positif secara langsung terhadap
meningkatnya mutu pendidikan (X3)
3. Perilaku guru (X1) dan imbalan (X2) berpengaruh positif secara
langsung terhadap prestasi kerja guru (X3)

Adapun model penelitian berdasarkan kajian teori dan kerangka


berfikir yang telah diuraikan diatas, maka model teoritis yang diajukan
seperti gambar berikut ini.

Perilaku kerja
X1

Prestasi kerja
guru
X3

imbalan
X2

Gambar 2. Model teori


Gambar di atas dibangun dari teori-teori yang digunakan sebagai variabel
penelitian, dimana :
X1 : Perilaku kerja
X2 : Imbalan
X3 : Prestasi Kerja Guru

D. Penelitian Yang Relevan

Berdasarkan telaah kepustakaan yang telah penulis lakukan, ada


beberapa hasil penelitian yang relevan, penulis memfokuskan state of the
art review dalam penelitian ini hanya sebatas persamaan dan perbedaan
dari segi variabel,baik eksogenus maupun variabel endogenusnya,
sebagai berikut :
1. Agus Lukman Fitriyan dalam skripsinya yang berjudul “pengaruh etika
kerja islami terhadap produktivitas kerja karyawan (study pada
karyawan bank BNI Syariah cabang semarang)” yang menggunakan
regresi linier berganda. Adapun hasil penelitiannya yaitu etika kerja dan
motivasi kerja islami terdapat pengaruh yang signifikan terhadap
produktivitas kerja.12
2. Diah Ayu Kusuma dalam jurnalnya yang berjudul “peningkatan perilaku
kerja islami dengan budaya organisasi islami sebagai variabel
moderasi” yang menggunakan regresi linier berganda. Adapun hasil
penelitiannya yaitu perilaku kerja islami dengan budaya organisasi

islam terdapat pengaruh yang signifikan terhadap etos kerja islam.18


3. Kinerja Guru Honorer di SMP Negeri 2 Sungguminasa Berdasarkan
hasil analisis deskriptif kinerja guru honorer, dengan memperhatikan 33
guru honorer sebagai sampel, sebanyak 9 responden menilai kinerja
guru honorer di SMP Negeri 2 Sungguminasa masih rendah dengan
persentase sebesar 27,27%, selanjutnya sebanyak 21 responden
menilai kemampuan kinerja guru honorer di SMP Negeri 2
Sungguminasa berada pada kategori sedang dengan persentase
63,63% dan 3 responden menilai kinerja guru honorer di SMP Negeri 2
12
Yusuf, Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian bangunan.
Jakarta: Prenadamedia Group, 2014.
Sungguminasa berada pada kategori tinggi dengan persentase 9,09%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja guru honorer di
SMP Negeri 2 Sungguminasa, berada pada kategori sedang yakni
63,63 %. Salah satu alasan pemberian kompensasi pada kinerja guru
hononer di SMP Negeri 2 Sungguminasa adalah karena kinerja yang
baik pada ekstrakulikuler, misalnya guru tersebut diberikan surat tugas
dari kepala sekolah sebagai pembina pada ekstrakulikuler Pramuka,
kemudian peserta didiknya mengikuti lomba dan menjuarai lomba
tersebut maka guru yang ditugaskan sebagai pembina yang
mendapingi lomba tersebut diberikan kompensasi berupa uang/
penghargaan prestasi atas surat tugas yang berupa SK yang menjadi
dasar pemberian kompensasi. Guru merupakan tenaga pendidik yang
mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk meningkatkan mutu
pendidikan tempat mereka bekerja, agar dapat menjalankan tugas dan
fungsinya secara maksimal, maka seorang guru diharapkan memiliki
kinerja yang tinggi terhadap pekerjaannya di tempat mereka bekerja.
Seorang guru dikatakan memiliki kinerja yang tinggi apabila memahami
arti atau makna kinerja sesungguhnya, dan harus dibuktikan dalam
pelaksanaannya dengan menjalankan tugasnya. Kinerja seorang guru
dapat dilihat dari cara seorang guru itu dalam menyelesaikan tugasnya.
Hasil dari kinerja guru ini adalah prestasi belajar siswa yang baik.

Anda mungkin juga menyukai