Dosen Pembimbing :
GUSTRIVONI,S.Th.I,M.pd,M.Ag
Disusun Oleh:
1. Annisa Arzalina
2. Elvi Lorenza
3. Naila Inayah Apval
4. Restia Ananda Hikmah
B. Rumusan Masalah
1. Bekerja Keras
Bekerja Keras berarti berusaha atau berikhtiar secara sungguh-sungguh, dengan
kata lain bekerja bekerja keras adalah bekerja bekerja dengan gigih dan
sungguhsungg sungguhsungguh untuk mencapai mencapai suatu yang dicita-
citakan. Setiap orang yang bekerja keras harus berikhtiar dengan sungguh-
sungguh untuk mencapai tujuan atau prestasi tertentu yang diharapkan, kemudian
disertai dengan do’a dan berserah diri (tawakkal) kepada Allah Swt., untuk
kepentingan dunia dan akhirat. Allah Swt. berfirman yang artinya sebagai berikut.
(waibtaghi fiimaa aataaka allaahu alddaara al-aakhirata walaa tansa nashiibaka
mina alddunyaa wa-ahsin kamaa ahsana allaahu ilayka walaa tabghi alfasaada fii
al-ardhi inna allaaha laa yuhibbu almufsidiina) Artinya : “Dan carilah pada apa
yang telah dianugerahkan Allah Swt. kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Swt. telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah Swt. tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. Al-
Qashash/28:77) Dengan demikian, sikap bekerja keras dapat dilakukan dalam
menuntut ilmu, mencari rezeki, dan menjalankan tugas sesuai dengan profesi
masingmasing.
2. Profesionalisme Kerja
Profesionalisme kerja merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau suatu
rangkaian kwalitas yang menandai atau melukiskan coraknya suatu “Profesi”.
Profesionalisme kerja mengandung pula pengertian menjalankan suatu profesi
untuk keuntungan atau sebagai sumber kehidupan. Dan juga sering disebut sifat-
sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain lain) atau
tingkah laku, kepakaran dan kualiti dari seseorang yang professional.Sedangkan
menurut Drs.Kuntjojo Profesionalisme kerja adalah komitmen para professional
terhadap profesinya. Komitmen tersebut ditunjukan dengan kebanggaan dirinya
sebagai tenaga professional, usaha terus-menerus untuk mengembangkan
kemampuan profesinya.Dalam al-Qur’an surat al insyirah ayat 7 & 8 yang artinya
“ Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras
(untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada tuhanmulah engkau
berharap.Bekerjalah maksimal, ikhlaslah, yakinlah dan perhatikan apa yang Allah
buat untuk untuk kejayaanmu.
3. Ciri-Ciri Profesionalisme Kerja
Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya
untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme didorong
oleh ciri-ciri sebagai berikut:
a. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai
ideal.
Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha
mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan
mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian
tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat perilaku
yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.
b. Meningkatkan dan memelihara imej profesional.
Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu
meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku
profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya
penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup
harian, hubungan dengan individu lainnya.
c. Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional
yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualiti pengetahuan dan
keterampiannya.
d. Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesionalisme.
Profesionalisme ditandai dengan kualiti derajat rasa bangga akan profesion yang
dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga
dan percaya diri akan profesionalnya.
4. Watak Kerja Seorang Profesional
Tiga watak kerja seorang Profesional:
· Kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan
demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu
mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil.
· Kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang
berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan yang
panjang, ekslusif dan berat.
· Kerja seorang professional diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral
harus menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik yang
dikembangkan dan disepakati bersama didalam sebuah organisasi profesi.Seorang
dikatakan profesional jika ia mahir dalam bidang pekerjaannya dimana ia
mendapatkan penghasilan dari sana. Kemahiran ini didukung dengan beberapa
indikator dan kriteria, antara lain sebagai berikut:
1.Kualifikasi akademik atau latar belakang pendidikan.
2.Ketrampilan yang mumpuni dan pengalaman di bidang tersebut.
3.Menghasilkan karya dan produk dibidang yang ditekuninya.
4.Mempunyai dedikasi dan etika kerja yang sungguh-sungguh.
Dalam Islam,Ajaran Islam memotivasi umat Islam untuk kerja yang
professional dalam berbagai sisi kehidupan dan berbagai sarana kerja. Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda:“Sesungguhnya Allah mencintai seseorang
jika melakukan sesuatu dengan cara professional”.
1. KESIMPULAN
Profesionalisme kerja merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan
atau suatu rangkaian kualitas yang menandai atau melukiskan coraknya
suatu “Profesi”. Profesionalisme kerja mengandung pula pengertian
menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sebagai sumber
kehidupan. Dan juga sering disebut sifat-sifat (kemampuan, kemahiran,
cara pelaksanaan sesuatu dan lain lain) atau tingkah laku, kepakaran dan
kualiti dari seseorang yang professional. Seseorang yang professional akan
berusaha untuk melakukan yang terbaik guna memberikan kepuasan
kepada diri sendri dan orang lain yang berhubungan dengan profesinya.
Menjadi seorang Profesional bukanlah pekerjaan yang mudah.
Untuk mencapainya, diperlukan usaha yang keras, karena ukuran
Profesionalitas seseorang akan dilihat dari 2 sisi, yakni Teknis
Keterampilan atau keahlian yang dimilikinya, serta hal-hal yang
berhubungan dengan sifat, watak dan kepribadiannya.
2. SARAN
Gambaran dunia nyata memang tidaklah selalu sama dengan teori
yang di dapatkan pada masa perkuliahan. Akan tetapi ada hal yang paling
penting dalam melaksanakan kerja profesi bahwa bila pada saat berprofesi
sesungguhnnya yaitu, pandai dalam membawa diri dan menjaga
profesionalisme. Selain itu perlu diingat dan disadari bahwa pada saat
melaksanakan kerja profesi, ilmu dan pengalaman adalah tujuan utama.
Untuk pemilihan tempat kerja profesi, disarankan memilih tempat yang
mampu memberikan ilmu dan kepercayaan serta pekerjaan-pekerjaan
nyata, sehingga semangat dan gairah dalam menjalani kerja profesi tetap
terjaga bahkan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
http://asmaulhusna2602.blogspot.com/2012/08/prinsip-prinsip-menerapkan-
profesional.html
http://denmiracle.blogspot.com/2011/11/profesionalisme-kerja.html
http://profesionalismedalambekerja.blogspot.com/
http://profesionalisme-kerja1.blogspot.com/
http://profesionalisme-kerja1.blogspot.com/2011/11/arti-profesionalisme-
kerja.html
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1364/BAB%20I.pdf?
sequence=2
http://sultra.kemenag.go.id/file/file/Tulisan/uisy1348470906.pdf
http://tugasrm.blogspot.com/2012/05/pengertian-profesionalisme.html
http://www.academia.edu/8070527/PROFESIONALISME_DALAM_ISLAM
http://www.academia.edu/912883/Manajemen_Profesional
http://www.andreanperdana.com/2013/03/pengertian-profesi-profesional.html KA