Sehingga terjadi persaingan antara ketiga bahasa ini dalam perannya, dan sebenanrnya
kompetisi itu tidak perlu terjadi jika ketiganya ditempatkan sesuai dengan peran dan
fungsinya. Ada solusi yang dapat diambil dadri paper tersebut yaitu mengajarkan bahasa
dengan Bersama-sama dengan mengajarkan bidang ilmu. Bahasa daerah digunakan dalam
mengajarkan mengenai bidang moral. Bahasa asing digunakan dalam mengajar bidang ilmu
dan teknologi. Sedangkan bahasa Indonesia secara dikombinasikan dalam mencakup semua
bidang tersebut sebagai pelengkapnya.
Setiap manusia memerlukan kehadiran orang lain dalam hidup, hubungan ini dijalin
karena adanya sebuah system lambing yang disebut bahasa. Lambing ini ditetapkan atas
kesepakatan Bersama penggunanya. Bahasa melayu merupakan cikal bakal dari bahasa
Indonesia yang kemudian dikokohkan dengan peristiwa sumpah pemuda yang
diselenggarakan pada tangggal 28 Oktober 1928. Pemilihan bahasa melayu karena bahasa ini
digunakan luas di dunia perdagangan.
Bahasa ini juga merupakan sebuah bahasa persatuan yang bisa dilihat mengumpulnya
berbagai golongan atas ini seperti para pemuda dan berbagai surat-surat kabar yang muncul
untuk mensahkan bahasa ini pada peristiwa sumpah pemuda. Bahasa Indonesia ini kemudian
menjadi bahasa negara sehingga menjadi bahasa resmi kenegaraan dan sampai dengan
munculnya ejaan-ejaan resmi dalam perihal penulisan resmi seperti ejaan van ophuisjen,
suwandi atau ejaan republik, EYD ( ejaan yang disempurnakan), hingga EBI (ejaan bahasa
Indonesia) saat ini.