LAPORAN
OLEH :
S Y A P R I A D I , S . Pd
NIP 19720629 199802 1 001
PROPINSI RIAU
T.P. 2009/2010
LAPORAN
OLEH :
S Y A P R I A D I , S . Pd
NIP 19720629 199802 1 001
MENGETAHUI:
KEPALA KEPALA
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan
kemampuan pada penulis hingga dapat menyelesaikan penelitian ini yang berjudul
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Hulu Kuantan Pada Standar
Akhirnya kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan
penulisan hasil penelitian ini penulis mengucapkan terimakasih, semoga Allah SWT
memberikan perlindungan dan balasan yang setimpal kepada kita semua. Amin-amin
ya Rabbal’alamin.
Penulis
Syapriadi
NIP.19720629 199802 1 001
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………. i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………. iii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. v
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………… vi
ABSTRAK …………………………………………………………………………. ix
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………. 2
D. Manfaat Penelitian ……………………………………………… 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar …………………………………………………. 4
B. Pembelajaran Kooperatif …………………………………………….. 7
BAB III METODE PENELITIAN
A Bentuk Penelitian…………………… …………………………… 15
B Subjek Penelitian ……………………………………………. 15
C Desain Penelitian …………………………………………….. 15
D Instrumen Penelitian ………………………………………… 19
2. Kognitif Siswa ………………………………………… 22
B. Pembahasan …………………………..……………………. 22
A. Kesimpulan …………………………………………………….. 25
B. Saran ……………………………………………………………. 25
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 26
LAMPIRAN …………………………………………………………………….. 27
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
belajar yang baik sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Salah
satu faktor yang sangat menentukan hasil belajar adalah keaktifan siswa dalam suatu
proses pembelajaran. Keaktifan belajar siswa dipengaruhi oleh faktor dalam diri siswa
itu sendiri dan juga dipengaruhi oleh faktor dari luar diri siswa. Salah satu faktor luar
yang mempengaruhi keaktifan siswa adalah motivasi yang diberikan oleh guru dalam
suatu pembelajaran. Motivasi ini ada yang bersifat langsung disampaikan oleh guru
dan ada yang bersifat tidak langsung. Motivasi yang bersifat tidak langsung adalah
pembelajaran atau model pembelajaran yang telah dirancang oleh guru.. Motivasi
siswa ini akan mempengaruhi aktivitas belajar siswa sehingga dapat meningkatkan
termotivasi dalam belajar mata pelajaran IPA sehingga siswa kurang aktif dalam
belajar. Hal ini sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil belajar IPA siswa SMP
Negeri 2 Hulu Kuantan rendah. Secara individu hasil belajarnya rata-rata tidak
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan, sebesar 65, dan
secara klasikal 70 % siswa tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
telah ditetapkan ini terbukti setelah diberikan test pada akhir pembelajaran suatu pokok
SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 HULU KUANTAN PADA STANDAR KOMPETENSI
1.1 Rumusan Masalah
kooperatif tipe Jigsaw, dan Roundtable dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada
Pokok Bahasan Standar Kompetensi Sistem Dalam Kehidupan Manusia siswa kelas
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N
2 Hulu Kuantan
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan tentang pembelajaran model kooperatif tipe
2. Bagi guru, merupakan suatu masukan tentang salah satu strategi pembelajaran yang
3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan hasil belajar
siswa.
4. Bagi siswa, merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan
interaksi belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa itu sendiri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
tingkah laku untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan dalam proses
Hasil belajar adalah tingkat kemampuan pelajar dalam mengikuti program belajar
A.J. Romiszowki hasil belajar merupakan keluaran (outputs) dari suatu system
Perbuatan menunjukan bahwa proses pembelajaran telah terjadi dan hasil belajar dapat
dikelompokan ke dalam dua macam saja, yaitu pengetahuan dan keterampilan.
4. keterampilan berinteraksi
John M. Keller memandang hasil belajar sebagai keluaran dari suatu sistem
menurut Keller dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu kelompok masukan
Sedangkan masukan yang berasal dari lingkungan terdiri dari tiga macam, yaitu
Hasil Belajar Dan Berbagai Faktor Yang Berpengaruh Menurut John M. Keller
Maukan
Pribadi
Sumber : Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, oleh DR. Mulyono Abdurrahman
B. Pembelajaran Kooperatif
Model Pembelajaran Kooperatif adalah model pembelajaran yang bertujuan
memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat secara aktif dan bekerjasama dalam
kooperatif adalah :
3. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya sendiri dan teman-
teman kelompok.
Sedangkan menurut Johnson dan Johnson ;1994 (dalam Slavin) komponen dasar
1) Saling ketergantungan
Saling ketergantungan mempunyai efek psositif terhadap siswa, bahwa setiap siswa
keberhasilan kelompoknya.
seperti ini akan membutuhkan penyelesaian konflik yang konstruktif yang akan
4) Keterampilan interpersonal
pembelajaran kooperatif siswa saling mengenal diri temannya dalam satu kelompok
bahkan mengenal diri temannya pada kelompok lain. Situasi seperti ini akan
tujuan kelompok.
Model pembelajaran kooperatif terdiri dari beberapa tipe, seperti Jigsaw, Roundtable
dan lain-lain.
bentuk bahan bacaan. Setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari bagian
tertentu bahan yang diberikan itu. Sebagai contoh, jika materi yang diajarkan itu
populasi, siswa lain mempelajari tentang komunitas, siswa yang lain lagi belajar
tentang ekosistem dan yang terakhir belajar tentang biosfir. Setiap anggota
tugas yang sama untuk mendiskusikan tugas yang telah diberikan kepada mereka.
Selanjutnya anggota tim ahli ini kembali lagi ke kelompok asal dan mengajarkan apa
Kelo
mpok Asal
Kelompok Ahli
Langkah-langkah Jigsaw, adalah sebagai berikut :
Sebaiknya kelompok terdiri atas siswa dengan beragam latar belakang, misalnya dari
segi prestasi, jenis kelamin, suku, agama, status sosial dll. Kelompok ini disebut
kelompok asal.
b. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda. Misalnya, untuk
topik sistem pencernaan, ada sub topik tentang mulut; lambung; usus
halus; usus besar, poros, dan dubur dibagitugaskan pada tiap anggota
dalam kelompok.
membentuk tim ahli mulut. Siswa lain yang mendapat subtopik lambung
yang telah menjadi ahli mengajar teman satu tim mereka tentang
tentang, misalnya sistem pencernaan pada manusia. Guru bisa juga memberikan tes
pada kelompok. Tapi pada saat mengerjakan tes siswa tidak boleh bekerja sama.
2. Model Pembelajaran Kooperatif Roundtable
di atas masing-masing kertas. Kertas itu kemudian diteruskan(ke kiri atau ke kanan)
dipergilirkan(ke kanan atau kiri) untuk ditulis dan anggota lain menunggu kesempatan
untuk menulis.
b. Setiap anggota kelompok menulis judul cerita yang mereka pilih serta
memiliki waktu dua menit untuk membaca dan menulis. Kertas diputar
Dimyati (2006:94) mengemukakan bahwa guru adalah pendidik yang berperanan dalam
dapat diartikan dorongan untuk mencapai tujuan yang terdapat dalam kegiatan
kejenuhan dan kebosanan siswa dalam belajar akan berkurang dan seiring dengan itu
dapat menumbuhkan motivasi belajar. Kalau siswa sudah termotivasi dalam belajar
Salah satu faktor yang memengaruhi hasil belajar adalah motivasi belajar. Salah satu
cara agar motivasi belajar siswa tetap terjaga adalah dengan cara melaksnakan
pembelajaran satu pokok bahasan dapat dilakukan dengan lebih dari satu model
pembelajaran.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah jika diterapkan pembelajaran kooperatif
dengan tipe Jigsaw, dan Roundtable secara bergantian dapat meningkatkan hasil
belajar IPA pokok bahasan Sistem Pencernaan, Sistem Peredaran Darah dan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Bentuk Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Class Room Research,
yaitu suatu penelitian reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan oleh guru SMP N 2
Hulu Kuantan.
B. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP N 2 Hulu Kuantan Kabupaten
Kuantan Singingi pada Mata pelajaran IPA semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010
Karakteristik siswa kelas VIII SMP N 2 Hulu Kuantan adalah hasil belajarnya rendah
C. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan 3 siklus, siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 13 –
20 Oktober 2009 , siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 21 – 28 Oktober 2009 dan
I. Tahap Jigsaw
1. Perencanaan,
2. Pelaksanaan tindakan,
e) Siswa yang mendapat bahan bacaan yang sama berkumpul ditempat yang
masing.
3. Pengamatan
4. Refleksi.
Dilihat berdasarkan hasil belajar baik hasil berupa sikaf maupun kognitif.
1. Perencanaan,
2. Pelaksanaan tindakan,
terlebih dahulu.
diberikan.
h) Guru meminta masing-masing siswa menuliskan proses pencernaan atau
itu, selama 1 menit. Setelah 1 menit masing siswa memberikan kertas pada
i) Siswa mempresentasikan hasil penulisan ide yang ada pada kertas dan
4. Refleksi.
D. Instrumen Penelitian
Perangkat pembelajaran pada penelitian ini adalah skenario pembelajaran dan soal tes
Jigsaw dan Roundtable adalah dengan lembaran observasi proses diskusi(LO), tes
hasil belajar IPA dan siswa, lembaran observasi hasil karya siswa yang terdiri dari :
a) Teknik test
1. Data hasil belajar IPA siswa sebelum tindakan dilaksanakan. Data ini diperoleh
dari analisis hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Hulu Kuantan.
2. Data hasil belajar IPA siswa setelah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
dilaksanakan.dilaksanakan
b) Teknik Observasi
Teknik ini adalah teknik pengamatan kegiatan diskusi yang berfungsi untuk melihat
keaktifan siswa dalam kegiatan diskusi model kooperatif Jigsaw dan untuk menilai hasil
c) Dokumentasi
Melakukan rekapitulasi hasil dari setiap rangkaian kegiatan yang dilakukan setelah
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Persentase
NO RENTANG NILAI
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Amat Baik (81 – 100) 19.2 % 42.3 % 61.5 %
2 Baik (71 – 80) 30.8 % 46.2 % 38.5 %
3 Cukup Baik (61 – 70) 26.9 % 11.5 % 0%
4 Kurang Baik (51 – 60) 19.2 % 0% 0%
5 Tidak Baik (0 - 50 3.85 % 0% 0%
Jumlah 100 % 100 % 100
2. Kognitif Siswa
Persentase
NO RENTANG NILAI
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Amat Baik (81 – 100) 54.0 % 96.0 % 100 %
2 Baik (71 – 80) 35.0 % 4.0 % 0%
3 Cukup Baik (61 – 70) 11.0 % 0% 0%
4 Kurang Baik (51 – 60) 0% 0% 0%
5 Tidak Baik (0 - 50 0% 0% 0%
Jumlah 100 % 100 % 100
Persentase
NO RENTANG NILAI
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Amat Baik (81 – 100) 84.6 % 96.0 % 100 %
2 Baik (71 – 80) 15.4 % 4.0 % 0%
3 Cukup Baik (61 – 70) 0% 0% 0%
4 Kurang Baik (51 – 60) 0% 0% 0%
5 Tidak Baik (0 - 50 0% 0% 0%
Jumlah 100 % 100 % 100
B. Pembahasan
mengalami kenaikan dari siklus pertama, siklus kedua dan siklus ketiga sebagai
berikut :
Keaktifan siswa membaca bahan bacaan dari siklus I ke Siklus II, naik dari 92,5
% memjadi 100 % atau naik 7,5 % sedangkan dari siklus II ke siklus III tetap karena
atau naik 20 %. Sedangkan dari siklus II ke Siklus III naik dari 71,5 % menjadi 80,4 %
Sedangkan dari siklus II ke Siklus III naik dari 62,3 % menjadi 74,8 % atau naik sebesar
12,5 %.
siklus II ke Siklus III naik dari 83,5 % menjadi 85,8 % atau naik sebesar 2,3 %.
Keaktifan siswa untuk menularkan hasil diskusi sewaktu di kelompok ahli siklus I
Sedangkan dari siklus II ke Siklus III naik dari 81,2 % menjadi 82,3 % atau naik sebesar
1,1 %.
Nilai sikaf amat baik siswa (81-100) dari siklus I ke siklus II mengalami kenaikan
dari 19,2 % menjadi 42,3 % atau naik sebesar 23,1 %. Sedangkan dari siklus II ke
siklus III naik dari 42,3 % menjadi 61,5 % atau naik sebesar 19,2 %
Nilai sikaf baik siswa (71-80) dari siklus I ke siklus II mengalami kenaikan dari
30,8 % menjadi 46,2 % atau naik sebesar 15,4 %. Sedangkan dari siklus II ke siklus III
turun dari 46,2 % menjadi 38,5 % atau turun sebesar 7,7 %. Turun nilai baik bukan
berarti penurunan sikaf belajar siswa tetapi justru kenaikan sikaf belajar siswa karena
nilai baik berkurang disebabkan nilai amat baik terlalu naik yaitu sebesar 15,4 %.
Nilai kurang baik dan tidak baik turun dari 19,2 % menjadi 0 % atau turun 100 %
dan nilai tidak baik turun dari 3,85 % menjadi 0 % atau turun 100 %.
2. Kognitif Siswa
Nilai amat baik kognitif siswa (81-100) dari siklus I ke siklus II mengalami
kenaikan dari 54,0 % menjadi 96.0 % atau naik sebesar 42 %. Sedangkan dari siklus II
dari 35 % menjadi 4 % atau turun sebesar 31 %. Sedangkan nilai cukup baik, kurang
Nilai karya siswa yang penulisan ide secara Round Table adalah sebagai
berikut :
Nilai amat baik(81 – 100) dari siklus I ke Siklus II mengalami kenaikan dari 84,6
% menjadi 96 % atau naik sebesar 11,4 %. Sedangkan dari siklus II ke siklus III juga
Nilai baik (71 – 80) mengalami penurunan 15,4 % menjadi 4 % karena pada
A. Kesimpulan
Dari Hasil Penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
baik yang berupa sikaf belajar maupun yang berupa kognitif atau pengetahuan.
B. Saran
1. Agar dilakukan penelitian dengan judul yang sama pada pokok bahasan yang
2. Agar dilakukan penelitian dengan judul yang sama tetapi sampai pada analisa
peran masing-masing siswa pada setiap kelompok dengan melihat nilai pada
materi mana yang rendah atau lebih tinggi dan materi itu tanggung jawab siapa
DAFTAR PUSTAKA
Carin, Athur A. 1993. Teaching Modern Science. Sixth Edition. New York . USA. Merril
Publisher
Djamrah, Syaiful Bahri.1991.Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya, Usaha
Nasional