Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN


ROUNDTABLE

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 HULU KUANTAN

PADA STANDAR KOMPETENSI SISTEM DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Peserta Pemilihan Guru Berprestasi

OLEH :

S Y A P R I A D I , S . Pd
NIP 19720629 199802 1 001

SMP N 2 HULU KUANTAN

KECAMATAN HULU KUANTAN

KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

PROPINSI RIAU
T.P. 2009/2010

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN
ROUNDTABLE

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 HULU KUANTAN

PADA STANDAR KOMPETENSI SISTEM DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Peserta Pemilihan Guru Berprestasi

OLEH :

S Y A P R I A D I , S . Pd
NIP 19720629 199802 1 001

MENGETAHUI:
KEPALA KEPALA

UPTD PENDIDIKAN SMP N 2 HULU KUANTAN

KECAMATAN HULU KUANTAN KECAMATAN HULU KUANTAN

Drs. PAHMI SURYADI HAZAIRIN SYAF, S.Pd

NIP19631231 199103 1 066 NIP 19551110 198403 1 007

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan

kemampuan pada penulis hingga dapat menyelesaikan penelitian ini yang berjudul

“Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Roundtable Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Hulu Kuantan Pada Standar

Kompetensi Sistem Kehidupan Manusia”.


Penelitian ini dilakukan dengan kemauan sendiri sesuai gejala yang ada pada

diri siswa berdasarkan pengamatan penulis.

Dalam Penulisan Penelitian ini, masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan

untuk itu diperlukan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan

penulisan hasil penelitian ini penulis mengucapkan terimakasih, semoga Allah SWT

memberikan perlindungan dan balasan yang setimpal kepada kita semua. Amin-amin

ya Rabbal’alamin.

Mudik Ulo, 14 Desember 2009

Penulis

Syapriadi
NIP.19720629 199802 1 001

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………. i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………. iii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. v

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………… vi

ABSTRAK …………………………………………………………………………. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………… 1


B. Rumusan Masalah ………………………………………….. 2

C. Tujuan Penelitian ……………………………………………. 2

D. Manfaat Penelitian ……………………………………………… 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar …………………………………………………. 4

B. Pembelajaran Kooperatif …………………………………………….. 7

C. Hubungan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dan Round Table dengan Hasil


Belajar IPA …………………………….. 13
D. Hipotesis Tindakan ………………………………………….. 14

BAB III METODE PENELITIAN

A Bentuk Penelitian…………………… …………………………… 15

B Subjek Penelitian ……………………………………………. 15

C Desain Penelitian …………………………………………….. 15

D Instrumen Penelitian ………………………………………… 19

E Teknik Pengumpulan Data …………………………………. 19

F Teknik Analisis Data …………………………………….. 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Belajar Siswa ……………………………………………. 21

1. Keaktifan siswa (sikaf belajar) siswa dalam diskusi


Jigsaw …………………………………………………..… 21

2. Kognitif Siswa ………………………………………… 22

3. Karya Siswa Sebagai Hasil Round Table ……………. 22

B. Pembahasan …………………………..……………………. 22

1. Keaktifan siswa (sikaf belajar) siswa dalam diskusi


Jigsaw …………………………………………………..… 22
2. Kognitif Siswa …………………………………………… 24

3. Karya Siswa Sebagai Hasil Round Table …………… 24

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan …………………………………………………….. 25

B. Saran ……………………………………………………………. 25

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 26

LAMPIRAN …………………………………………………………………….. 27

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Persentase Sikaf Belajar Siswa ……………………………………. 21

Tabel 2 Persentase Rentang Nilai Sikaf Belajar Siswa …………………… 21

Tabel 3 Persentase Rentang Nilai Kognitif Siswa ………………………… 22

Tabel 4 Persentase Nilai Karya Siswa Hasil Roundtable ……………….. 22

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Skenario Pembelajaran Jigsaw Sistem Pencernaan ………… 27

Lampiran 2 Skenario Pembelajaran Roundtable Proses Pencernaan …. 31

Lampiran 3 Skenario Pembelajaran Jigsaw Sistem Pernapasan ………… 34

Lampiran 4 Skenario Pembelajaran Roundtable Proses Pernapasan …. 38

Lampiran 5 Skenario Pembelajaran Jigsaw Sistem Peredaran Darah …. 41

Lampiran 6 Skenario Pembelajaran Roundtable Proses Peredaran


Darah ………………………………………………………….. 45
Lampiran 7 Pemetaan Sistem Pencernaan Untuk Seluruh Siswa ……. 48
Lampiran 8 Bahan Bacaan Untuk Anggota I Pada Setiap Kelompok Dalam
Diskusi Model Jigsaw Zat Makanan Pada Pokok Bahasan
Sistem Pencernaan ………………………………. 49
Lampiran 9 Gambar organ Pencernaan untuk seluruh Siswa …………. 52
Lampiran 10 Bahan Bacaan Anggota II Pada Setiap Kelompok Dalam Diskusi
Model Kooperatif Jigsaw Organ Pencernaan dan Kelenjar
Pencernaan ………………………………….………. 53
Lampiran 11 Bahan Bacaan Untuk Anggota III Pada Setiap Kelompok Dalam
Diskusi Model Kooperatif Jigsaw Organ Pencernaan dan
Kelenjar Pencernaan …………………..………………… 55
Lampiran 12 Bahan Bacaan Untuk Anggota IV Pada Setiap Kelompok Dalam
Diskusi Model Kooperatif Jigsaw Organ Pencernaan dan
Kelenjar Pencernaan …………………………………… 56
Lampiran 13 Bahan Bacaan Untuk Anggota V Pada Setiap Kelompok Diskusi
Model Kooperatif Jigsaw Organ Pencernaan dan Kelenjar
Pencernaan ………………………………………….. 57
Lampiran 14 Bahan Bacaan Untuk Diskusi Roundtable Proses
Pencernaan ……………………………………………………. 58
Lampiran 15 Pemetaan Sistem Pernapasan Untuk Seluruh Siswa ……….. 59
Lampiran 16 Bahan Bacaan Untuk Anggota I Pada Diskusi Model Kooperatif
Jigsaw Sistem Pernapasan ……………………… 60
Lampiran 17 Bahan Bacaan untuk anggota II Pada Diskusi Model Kooperatfi
Jigsaw Sistem Pernapasan ………………………… 61
Lampiran 18 Bahan Bacaan Untuk Anggota III Pada Diskusi Model Koopertaif
Jigsaw Sistem Pernapasan ………………..….. 62
Lampiran 19 Bahan Bacaan Untuk Anggota IV Pada Diskusi Model Kooperatif
Model Jigsaw Sistem Pernapasan ………………… 63
Lampiran 20 Bahan Bacaan Untuk Anggota V Pada Diskusi Model Kooperatif
Jigsaw Sistem Pernapasan …………………… 64
Lampiran 21 Bahan Bacaan Untuk Diskusi Roundtable Proses
Pernapasan ……………………………………………………. 66
Lampiran 22 Pemetaan Sistem Peredaran Darah Untuk Seluruh Siswa ….. 68
Lampiran 23 Bahan Bacaan Untuk Anggota I Pada Setiap Kelompok Diskusi
Model Kooperatif Jigsaw Sistem Peredaran Darah … 69
Lampiran 24 Bahan Bacaan Untuk Anggota II Pada Setiap Kelompok Diskusi
Model Kooperatif Jigsaw Sistem Peredaran Darah …… 70
Lampiran 25 Bahan Bacaan Untuk Anggota III Pada Setiap Kelompok Diskusi
Model Kooperatif Jigsaw Sistem Peredaran Darah ….. 71
Lampiran 26 Bahan Bacaan Untuk Anggota IV Pada Setiap Kelompok Diskusi
Model Kooperatif Jigsaw Sistem Peredaran darah … 74
Lampiran 27 Bahan Bacaan Untuk Anggota V Pada Setiap Kelompok Diskusi
Model Kooperatif Jigsaw Sistem Peredaran Darah … 76
Lampiran 28 Bahan bacaan Materi Diskusi Roundtable Proses Peredaran
Darah untuk seluruh
siswa …………………………………… 78
Lampiran 29 Sikaf Belajar Siswa Pada Diskusi Jigsaw
Sistem Pencernaan ………………………………………………
……… 80
Lampiran 30 Nilai Kognitif Siswa Sistem Pencernaan ……………………… 81
Lampiran 31 Nilai Karya Siswa Melalui Model Roundtable Sistem
Pencernaan ………………………………………………….. 82
Lampiran 32 Sikaf Belajar Siswa Pada Diskusi
Jigsaw Sistem Pernapasan ………………………………………
…………… 83
Lampiran 33 Nilai Kognitif Siswa Sistem Pernapasan ……………………… 84
Lampiran 34 Nilai Karya Siswa Melalui Model Roundtable Sistem
Pernapasan ………………………………………………………. 
85
Lampiran 35 Sikaf Belajar Siswa Pada Diskusi Jigsaw Sistem Peredaran
darah ………………………………………………………… 86
Lampiran 36 Nilai Kognitif Siswa Sistem Peredaran Darah ………………. 87
Lampiran 37 Nilai karya Siswa Melalui Model Round Table Sistem Peredaran
Darah ……………………………………………… 88

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hasil

belajar yang baik sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Salah

satu faktor yang sangat menentukan hasil belajar adalah keaktifan siswa dalam suatu

proses pembelajaran. Keaktifan belajar siswa dipengaruhi oleh faktor dalam diri siswa

itu sendiri dan juga dipengaruhi oleh faktor dari luar diri siswa. Salah satu faktor luar

yang mempengaruhi keaktifan siswa adalah motivasi yang diberikan oleh guru dalam

suatu pembelajaran. Motivasi ini ada yang bersifat langsung disampaikan oleh guru

dan ada yang bersifat tidak langsung. Motivasi yang bersifat tidak langsung adalah

motivasi yang terdapat dalam suatu proses pembelajaran, seperti strategi

pembelajaran atau model pembelajaran yang telah dirancang oleh guru.. Motivasi

siswa ini akan mempengaruhi aktivitas belajar siswa sehingga dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

Kenyataanya dilapangan, yaitu di SMP N 2 Hulu Kuantan siswa kurang

termotivasi dalam belajar mata pelajaran IPA sehingga siswa kurang aktif dalam

belajar. Hal ini sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil belajar IPA siswa SMP

Negeri 2 Hulu Kuantan rendah. Secara individu hasil belajarnya rata-rata tidak

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan, sebesar 65, dan

secara klasikal 70 % siswa tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

telah ditetapkan ini terbukti setelah diberikan test pada akhir pembelajaran suatu pokok

bahasan 70 % siswa harus diremedial.

Berdasarkan permasalahan dan gejala di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF


TIPE JIGSAW, DAN ROUNDTABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 HULU KUANTAN PADA STANDAR KOMPETENSI

SISTEM DALAM KEHIDUPAN MANUSIA”

1.1 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah penerapan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw, dan Roundtable dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada

Pokok Bahasan Standar Kompetensi Sistem Dalam Kehidupan Manusia siswa kelas

VIII SMP N 2 Hulu Kuantan.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N

2 Hulu Kuantan

C. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan tentang pembelajaran model kooperatif tipe

Jigsaw, dan Roundtable.

2. Bagi guru, merupakan suatu masukan tentang salah satu strategi pembelajaran yang

dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan hasil belajar

siswa.
4. Bagi siswa, merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan

interaksi belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa itu sendiri.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

Sudjana (1989:3) mendefinisikan pada hakekatnya hasil belajar adalah perubahan

tingkah laku untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan dalam proses

pembelajaran memerlukan kecakapan dan keterampilan yang harus dikembangkan

serta dapat saling berinteraksi. Sedangkan menurut Bahri (1991:24) mendefinisikan

prestasi belajar adalah hasil penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa setelah

melakukan aktivitas belajar.

Hasil belajar adalah tingkat kemampuan pelajar dalam mengikuti program belajar

mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan (Soedijarto, 1993:49).

Mulyono Abdurrahman (2003;37) mendefenisikan hasil belajar adalah kemampuan

yang diperoleh anak setelah malalui kegiatan belajar

Menurut Benjamin S. Bloom hasil belajar terdiri dari 3 ranah(domain), yaitu

kognitif, afektif dan psikomotorik(Abdurrahman Mulyono, 1999;38). Sedangkan menurut

A.J. Romiszowki hasil belajar merupakan keluaran (outputs) dari suatu system

pemrosesan masukan(inputs).Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam

informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau atau kerja (performance).

Perbuatan menunjukan bahwa proses pembelajaran telah terjadi dan hasil belajar dapat
dikelompokan ke dalam dua macam saja, yaitu pengetahuan dan keterampilan.

Pengetahuan terdiri dari empat kategori, yaitu :

1. pengetahuan tentang fakta,

2. pengetahuan tentang prosedur,

3. pengetahuan tentang konsep,

4. pengetahuan tentang prinsip.

Keterampilan terdiri juga dari empat kategori, yaitu :

1. keterampilan untuk berpikir atau keterampilan kognitif,

2. keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik,

3. keterampilan bereaksi atau bersikap,

4. keterampilan berinteraksi

John M. Keller memandang hasil belajar sebagai keluaran dari suatu sistem

pemrosesan berbagai masukan yang berupa informasi. Berbagai masukan tersebut

menurut Keller dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu kelompok masukan

pribadi(personal inputs) dan dan kelompok masukan yang berasal dari

lingkungan(environmental inputs). Masukan pribadi terdiri dari empat macam, yaitu :

1. motivasi atau nilai-nilai,


2. harapan untuk berhasil(expectancy),

3. inteligensi dan penguasaan awal,

4. evaluasi kognitif terhadap kewajaran atau keadilan konsekuensi.

Sedangkan masukan yang berasal dari lingkungan terdiri dari tiga macam, yaitu

1. rancangan dan pengelolaan motivasional,

2. rancangan dan pengelolaan kegiatan belajar,

3. rancangan dan pengelolaan ulangan penguatan (reinforcemen)

Hasil Belajar Dan Berbagai Faktor Yang Berpengaruh Menurut John M. Keller

Maukan
Pribadi

Sumber : Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, oleh DR. Mulyono Abdurrahman

B. Pembelajaran Kooperatif
Model Pembelajaran Kooperatif adalah model pembelajaran yang bertujuan

memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat secara aktif dan bekerjasama dalam

proses pembelajaran. Carin (1993) mengemukakan bahwa ciri-ciri pembelajaran

kooperatif adalah :

1. Setiap anggota memiliki peran

2. Terjadi bimbingan interaksi langsung di antara para siswa

3. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya sendiri dan teman-

teman kelompok.

4. Peran guru membantu para siswa untuk mengembangkan keterampilan interpersonal

5. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan

Sedangkan menurut Johnson dan Johnson ;1994 (dalam Slavin) komponen dasar

pembelajaran kooperatif adalah :

1) Saling ketergantungan

Saling ketergantungan mempunyai efek psositif terhadap siswa, bahwa setiap siswa

akan bekerja sekuat kemampuannya, karena saling ketergantungan menandakan

bahwa usaha setiap anggota mempengaruhi keberhasilan kelompok dan setiap

anggota kelompok bertanggung jawab memberikan konstribusi bagi usah dan

keberhasilan kelompoknya.

2) Pemberian tanggung jawab individu


Pemberian tanggung jawab per individu dalam kelompok menghindarkan siswa dari

sikaf malas selama menyelesaikan tugas-tugas kelompok sehingga tercipta

kehidupan sosial yang solid dalam kelompoknya.

3) Interaksi secara langsung

Interaksi secara langsung akan menimbulkan konflik-konflik intelektual sehingga

melibatkan informasi persepsi, teori atau kesimpulan yang berbeda. Keadaan

seperti ini akan membutuhkan penyelesaian konflik yang konstruktif yang akan

melibatkan anggota ke dalam suatu diskusi untuk mencari informasi

rekonseptualisasi pengetahuan sehingga dapat meningkatkan kualitas dalam

membuat keputusan, maka pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar.

4) Keterampilan interpersonal

Keterampilan interpersonal ialah keterampilan untuk memahami orang lain. Pada

pembelajaran kooperatif siswa saling mengenal diri temannya dalam satu kelompok

bahkan mengenal diri temannya pada kelompok lain. Situasi seperti ini akan

melahirkan kerjasama yang harmonis dalam kelompok sehingga dapat mencapai

tujuan kelompok.

Model pembelajaran kooperatif terdiri dari beberapa tipe, seperti Jigsaw, Roundtable

dan lain-lain.

1. Model Pembelajaran Koopertif Jigsaw


Dalam penerapan Jigsaw, siswa dibagi menjadi berkelompok dengan 5 atau 6

anggota kelompok heterogen. Materi pembelajaran diberikan kepada siswa dalam

bentuk bahan bacaan. Setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari bagian

tertentu bahan yang diberikan itu. Sebagai contoh, jika materi yang diajarkan itu

adalah hirarki kehidupan dalam ekosistem, seorang siswa mempelajari tentang

populasi, siswa lain mempelajari tentang komunitas, siswa yang lain lagi belajar

tentang ekosistem dan yang terakhir belajar tentang biosfir. Setiap anggota

kelompok berkumpul dengan masing-masing anggota kelompok lain yang mendapat

tugas yang sama untuk mendiskusikan tugas yang telah diberikan kepada mereka.

Kelompok ini disebut kelompok ahli.

Selanjutnya anggota tim ahli ini kembali lagi ke kelompok asal dan mengajarkan apa

yang telah dipelajarinya di kelompok asal.

Poster Kooperatif Jigsaw

Kelo

mpok Asal

Kelompok Ahli
Langkah-langkah Jigsaw, adalah sebagai berikut :

a. Siswa dibagi dalam kelompok–kelompok. Tiap kelompok beranggotakan 4 s/d 5 orang.

Sebaiknya kelompok terdiri atas siswa dengan beragam latar belakang, misalnya dari

segi prestasi, jenis kelamin, suku, agama, status sosial dll. Kelompok ini disebut

kelompok asal.

b. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda. Misalnya, untuk

topik sistem pencernaan, ada sub topik tentang mulut; lambung; usus

halus; usus besar, poros, dan dubur dibagitugaskan pada tiap anggota

dalam kelompok.

c. Setiap siswa yang mendapat subtopik mulut berkumpul bersama

membentuk tim ahli mulut. Siswa lain yang mendapat subtopik lambung

juga berkumpul bersama membentuk tim ahli lambung. Begitu

seterusnya. Tim ahli membahas subtopik masing-masing dan menjadi

ahli dalam topik itu.

d. Setelah selesai berdiskusi dalam tim ahli, tiap anggota kembali ke

kelompok asal masing-masing. Kemudian secara bergantian, tiap siswa

yang telah menjadi ahli mengajar teman satu tim mereka tentang

subtopik yang mereka kuasai.

e. Kelompok asal mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, atau membuat rangkuman

tentang, misalnya sistem pencernaan pada manusia. Guru bisa juga memberikan tes

pada kelompok. Tapi pada saat mengerjakan tes siswa tidak boleh bekerja sama.
2. Model Pembelajaran Kooperatif Roundtable

George(1995:130) mengemukakan Penerapan Kooperatif teknik Roundtable,

kelompok menuliskan pengalaman mereka sehingga membuat membuat mereka

belajar bekerjasama dengan keras. Untuk melakukan in dibutuhka selembar kertas

untuk masing-masing tema dari masing-masing anggota kelompok. Tema dituliskan

di atas masing-masing kertas. Kertas itu kemudian diteruskan(ke kiri atau ke kanan)

hingga setiap anggota kelompok mendapatkan kesempatan menulis masing-masing

kertas paling sedikit dua kali.

Poster kooperatif Roundtable

Menurut Kagan(1992, dalam George,1995:130) Roundtable ada 2 macam, yaitu :


1. Masing-masing kelompok hanya mempunyai selembar kertas untuk ditulis, lalu kertas itu

dipergilirkan(ke kanan atau kiri) untuk ditulis dan anggota lain menunggu kesempatan

untuk menulis.

2. Masing-masing anggota kelompok mendapatkan selembar kertas untuk ditulis, kemudian

kertas itu diteruskan ke kanan atau ke kiri masing-masing anggota kelompok.

Langkah-langkah Roundtable, adalah sebagai berikut :

a. Setiap anggota kelompok memilih sebuah topik yang menarik untuk

membuat cerita secara berkelompok, misalnya gempa bumi atau banjir

di suatu daerah, bermain di sungai, pengalaman pertama berkemah,

semua menteri pemerintah dikejutkan oleh penyakit serius yang

misterius, dan lain-lain.

b. Setiap anggota kelompok menulis judul cerita yang mereka pilih serta

tiga kalimat pertama untuk mengawali cerita.

c. Anggota kelompok memutar cerita mereka ke arah kiri mereka. Setiap

anggota yang menerimanya harus melanjutkan cerita. Setiap anggota

memiliki waktu dua menit untuk membaca dan menulis. Kertas diputar

hingga beberapa kali putaran dan pada akhirnya setiap anggota

mendapatkan kembali kertasnya.


d. Jika sudah selesai, kelompok berbagi cerita dan memilih salah satu

cerita untuk dibacakan di kelompok. Kemudian, anggota-anggota

kelompok menyunting cerita tersebut untuk meningkatkan kualitas cerita.

e. Alternatif lain: tiap anggota kemudian mengembangkan kalimat-kalimat yang

sudah ada menjadi cerita yang runtut.

C. Hubungan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw, dan Roundtable dengan Hasil


Belajar IPA

Dimyati (2006:94) mengemukakan bahwa guru adalah pendidik yang berperanan dalam

rekayasa paedagogis. Ia menyusun desain pembelajaran, dan dilaksanakan dalam

proses belajar mengajar.. Sedangkan menurut Sardiman (2001:82) motivasi belajar

dapat diartikan dorongan untuk mencapai tujuan yang terdapat dalam kegiatan

belajar Dari kutipan di atas maka diperoleh petunjuk bahwa pergantian model

pembelajaran, memberikan suasana baru dan meningkatnya interaksi sehingga

kejenuhan dan kebosanan siswa dalam belajar akan berkurang dan seiring dengan itu

dapat menumbuhkan motivasi belajar. Kalau siswa sudah termotivasi dalam belajar

tentu akan menghasilkan hasil belajar yang baik.

Salah satu faktor yang memengaruhi hasil belajar adalah motivasi belajar. Salah satu

cara agar motivasi belajar siswa tetap terjaga adalah dengan cara melaksnakan

pembelajaran dengan model yang berganti-ganti atau bervariasi.. Dalam proses

pembelajaran satu pokok bahasan dapat dilakukan dengan lebih dari satu model

pembelajaran.

D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah jika diterapkan pembelajaran kooperatif

dengan tipe Jigsaw, dan Roundtable secara bergantian dapat meningkatkan hasil

belajar IPA pokok bahasan Sistem Pencernaan, Sistem Peredaran Darah dan

Pernapasan siswa kelas VIII SMP N 2 Hulu Kuantan .

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Bentuk Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Class Room Research,

yaitu suatu penelitian reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan oleh guru SMP N 2

Hulu Kuantan.

B. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII  SMP N 2 Hulu Kuantan Kabupaten

Kuantan Singingi pada Mata pelajaran IPA semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010

dengan jumlah siswa 26 orang.yang terdiri dari 14 laki-laki dan 12 perempuan.

Karakteristik siswa kelas VIII SMP N 2 Hulu Kuantan adalah hasil belajarnya rendah

C. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan 3 siklus, siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 13 –

20 Oktober 2009 , siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 21 – 28 Oktober 2009 dan

siklus ketiga dilaksanakan pada tanggal 3 – 12 November 2009. Setiap siklus


dilaksnakan dengan 3 tahap untuk masing-masing model pembelajaran(Jigsaw dan

Roundtable, sebagai berikut :

I. Tahap Jigsaw

1. Perencanaan,

Dalam perencanaan ini, persiapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan

adalah sebagai berikut :

a) Menyusun Rencana Pembelajaran,

b) Menyiapkan materi pembelajaran dalam bentuk bahan bacaan yang

berbeda untuk masing-masing anggota kelompok dalam satu kelompok.

c) Menyiapkan media, alat dan bahan serta sumber pembelajaran

d) Menyiapkan format pengamatan atau lembaran observasi(LO) untuk

mengukur sikaf belajar siswa.

e) Menyusun alat evaluasi untuk mengukur hasil belajar berupa kognitif

2. Pelaksanaan tindakan,

Dalam pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

a) Membagi siswa menjadi 5 kelompok, 4 kelompok beranggotakan 5 orang dan

1 kelompok 6 orang.karena siswa berjumlah 26 orang. Pada kelompok yang

beranggotakan 6 orang, ada satu materi dibahas oleh 2 orang siswa.


b) Guru membuka pembelajaran

c) Masing anggota kelompok diberi bahan bacaan yang berbeda.

d) Siswa membaca dan memahami bahan bacaan terlebih dahulu.

e) Siswa yang mendapat bahan bacaan yang sama berkumpul ditempat yang

sama untuk berdiskusi.

f) Siswa kembali ke kelompok asal untuk menularkan hasil diskusi masing-

masing.

g) Siswa mempresentasikan hasil diskusi

3. Pengamatan

Untuk melakukan pengamatan diskusi siswa dipergunakan lembaran pengamatan(LO).

4. Refleksi.

Dilihat berdasarkan hasil belajar baik hasil berupa sikaf maupun kognitif.

II. Tahap Roundtable

1. Perencanaan,

Dalam perencanaan ini, persiapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan

adalah sebagai berikut :

a) Menyusun Rencana Pembelajaran,


b) Menyiapkan materi dalam bentuk bahan bacaan yang sama untuk masing-

masing anggota kelompok dalam satu kelompok.

c) Menyiapkan media, alat dan bahan serta sumber pembelajaran

d) Menyusun alat evaluasi untuk mengukur hasil belajar berupa karya siswa

2. Pelaksanaan tindakan,

Dalam pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

a) Membagi siswa menjadi 5 kelompok, 4 kelompok beranggotakan 5 orang dan

1 kelompok 6 orang.karena siswa berjumlah 26 orang.

b) Guru membuka pembelajaran

c) Masing anggota kelompok diberi bahan bacaan yang sama.

d) Siswa membaca dan memahami dan mendiskusikannya bahan bacaan

terlebih dahulu.

e) Guru mengambil bahan bacaannya kembali.

f) Guru memberikan kertas kosong pada masing-masing siswa.

g) Guru meminta menuliskan nama masing-masing pada kertas yang telah

diberikan.
h) Guru meminta masing-masing siswa menuliskan proses pencernaan atau

pernapasan atau peredaran darah, sesuai dengan pembelajaran pada waktu

itu, selama 1 menit. Setelah 1 menit masing siswa memberikan kertas pada

teman sebelah kirinya. Setiap sebelum menuliskan ide, siswa diminta

menuliskan namanya terlebih dahulu. Begitu seterusnya sampai 5 putaran. 1

putaran adalah setelah kertas milik masing-masing siswa sampai kembali

pada masing-masing siswa.

i) Siswa mempresentasikan hasil penulisan ide yang ada pada kertas dan

perbaikannya dituliskan pada 1 atau 2 atau kertas saja dan dipajangkan.

j) Guru meminta siswa mengumpulkan karya masing-masing siswa hasil

rountabel untuk dinilai

3. Penilaian karya siswa dengan format yang telah disediahkan

4. Refleksi.

Dilihat berdasarkan karya siswa.

D. Instrumen Penelitian

Perangkat pembelajaran pada penelitian ini adalah skenario pembelajaran dan soal tes

untuk melihat hasil belajar dan karya siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data untuk hasil belajar IPA siswa melalui pembejaran kooperatif tipe

Jigsaw dan Roundtable adalah dengan lembaran observasi proses diskusi(LO), tes

hasil belajar IPA dan siswa, lembaran observasi hasil karya siswa yang terdiri dari :

a) Teknik test

1. Data hasil belajar IPA siswa sebelum tindakan dilaksanakan. Data ini diperoleh

dari analisis hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Hulu Kuantan.

2. Data hasil belajar IPA siswa setelah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

dilaksanakan.dilaksanakan

b) Teknik Observasi

Teknik ini adalah teknik pengamatan kegiatan diskusi yang berfungsi untuk melihat

keaktifan siswa dalam kegiatan diskusi model kooperatif Jigsaw dan untuk menilai hasil

karya siswa setelah pembelajaran dengan model kooperatif roundtable.

c) Dokumentasi

Melakukan rekapitulasi hasil dari setiap rangkaian kegiatan yang dilakukan setelah

proses kegiatan pembelajaran berupa evaluasi..

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan membandingkan persentase kenaikan nilai sikaf

siswa, nilai kognitif siswa dan nilai karya siswa persiklus.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Belajar Siswa

1. Keaktifan Siswa(Sikaf belajar siswa) dalam diskusi Jigsaw

Tabel 1. Persentase Sikaf Belajar Siswa

N Siklus II Silkus III


Sikaf Belajar Siswa
O Siklus I
Keaktifan membaca bahan bacaan yang
1. 95.2 % 100 % 100 %
diberikan
Keaktifan menanyakan materi kepada
2. 51.5 % 71.5 % 80.4 %
temannya
Keaktifan menyampaikan ide dan
3. 55.0 % 62.3 74.8 %
menjawab pertanyaan
Sikaf menghargai dan memaklumi
4. 69.2 % 83.5 % 85.8 %
kelemahan temannya
Keaktifan menularkan hasil diskusi
5. 74.4 % 81.2 % 82.3 %
sewaktu di kelompok ahli

Tabel 2. Persentase Rentang Nilai Sikaf Belajar Siswa

Persentase
NO RENTANG NILAI
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Amat Baik (81 – 100) 19.2 % 42.3 % 61.5 %
2 Baik (71 – 80) 30.8 % 46.2 % 38.5 %
3 Cukup Baik (61 – 70) 26.9 % 11.5 % 0%
4 Kurang Baik (51 – 60) 19.2 % 0% 0%
5 Tidak Baik (0 - 50 3.85 % 0% 0%
Jumlah 100 % 100 % 100

2. Kognitif Siswa

Tabel 3. Persentase Rentang Nilai Kognitif Siswa

Persentase
NO RENTANG NILAI
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Amat Baik (81 – 100) 54.0 % 96.0 % 100 %
2 Baik (71 – 80) 35.0 % 4.0 % 0%
3 Cukup Baik (61 – 70) 11.0 % 0% 0%
4 Kurang Baik (51 – 60) 0% 0% 0%
5 Tidak Baik (0 - 50 0% 0% 0%
Jumlah 100 % 100 % 100

3. Karya Siswa Sebagai Hasil Roundtable

Tabel 4 : Persentase Rentang Nilai Karya Siswa hasil Roundtable

Persentase
NO RENTANG NILAI
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Amat Baik (81 – 100) 84.6 % 96.0 % 100 %
2 Baik (71 – 80) 15.4 % 4.0 % 0%
3 Cukup Baik (61 – 70) 0% 0% 0%
4 Kurang Baik (51 – 60) 0% 0% 0%
5 Tidak Baik (0 - 50 0% 0% 0%
Jumlah 100 % 100 % 100

B. Pembahasan

1. Keaktifan Siswa(Sikaf belajar siswa) dalam diskusi Jigsaw

Keaktifan belajar siswa dalam kegiatan Pembelajaran model kooperatif Jigsaw

mengalami kenaikan dari siklus pertama, siklus kedua dan siklus ketiga sebagai

berikut :

Keaktifan siswa membaca bahan bacaan dari siklus I ke Siklus II, naik dari 92,5

% memjadi 100 % atau naik 7,5 % sedangkan dari siklus II ke siklus III tetap karena

pada siklus I sudah mencapai kenaikan maksimal yaitu 100 %.

Keaktifan siswa untuk menanyakan materi pelajaran yang didiskusikan kepada

temannya dari siklus I ke siklus ke II mengalami kenaikan dari 51,5 % menjadi 71,5 %

atau naik 20 %. Sedangkan dari siklus II ke Siklus III naik dari 71,5 % menjadi 80,4 %

atau naik sebesar 8,9 %.


Keaktifan siswa untuk meyampaikan ide dan menjawab pertanyaan dari siklus I

ke siklus ke II mengalami kenaikan dari 55,0 % menjadi 62,3 % atau naik 7,3 %.

Sedangkan dari siklus II ke Siklus III naik dari 62,3 % menjadi 74,8 % atau naik sebesar

12,5 %.

Sikaf siswa dalam menghargai temannya dari siklus I ke siklus ke

II mengalami kenaikan dari 69,2 % menjadi 83,5 % atau naik 14,3 %. Sedangkan dari

siklus II ke Siklus III naik dari 83,5 % menjadi 85,8 % atau naik sebesar 2,3 %.

Keaktifan siswa untuk menularkan hasil diskusi sewaktu di kelompok ahli siklus I

ke siklus ke II mengalami kenaikan dari 74,4 % menjadi 81,2 % atau naik 6,8 %.

Sedangkan dari siklus II ke Siklus III naik dari 81,2 % menjadi 82,3 % atau naik sebesar

1,1 %.

Kenaikan persentase rentang nilai sikaf siswa adalah sebagai berikut :

Nilai sikaf amat baik siswa (81-100) dari siklus I ke siklus II mengalami kenaikan

dari 19,2 % menjadi 42,3 % atau naik sebesar 23,1 %. Sedangkan dari siklus II ke

siklus III naik dari 42,3 % menjadi 61,5 % atau naik sebesar 19,2 %

Nilai sikaf baik siswa (71-80) dari siklus I ke siklus II mengalami kenaikan dari

30,8 % menjadi 46,2 % atau naik sebesar 15,4 %. Sedangkan dari siklus II ke siklus III

turun dari 46,2 % menjadi 38,5 % atau turun sebesar 7,7 %. Turun nilai baik bukan

berarti penurunan sikaf belajar siswa tetapi justru kenaikan sikaf belajar siswa karena

nilai baik berkurang disebabkan nilai amat baik terlalu naik yaitu sebesar 15,4 %.
Nilai kurang baik dan tidak baik turun dari 19,2 % menjadi 0 % atau turun 100 %

dan nilai tidak baik turun dari 3,85 % menjadi 0 % atau turun 100 %.

2. Kognitif Siswa

Kenaikan persentase nilai kognitif siswa adalah sebagai berikut :

Nilai amat baik kognitif siswa (81-100) dari siklus I ke siklus II mengalami

kenaikan dari 54,0 % menjadi 96.0 % atau naik sebesar 42 %. Sedangkan dari siklus II

ke siklus III naik dari 96 % menjadi 100 % atau naik sebesar 4 %

Nilai baik kognitif siswa (71-80) dari siklus I ke siklus II mengalami penurunan

dari 35 % menjadi 4 % atau turun sebesar 31 %. Sedangkan nilai cukup baik, kurang

baik dannilai tidak baik mengalami penurunan 100 %

3. Karya Siswa Sebagai Hasil Roundtable

Nilai karya siswa yang penulisan ide secara Round Table adalah sebagai

berikut :

Nilai amat baik(81 – 100) dari siklus I ke Siklus II mengalami kenaikan dari 84,6

% menjadi 96 % atau naik sebesar 11,4 %. Sedangkan dari siklus II ke siklus III juga

mengalami kenaikan dari 96 % menjadi 100 % atau naik 4 %

Nilai baik (71 – 80) mengalami penurunan 15,4 % menjadi 4 % karena pada

siklus II nilai amat baik sangat besar.

Nilai cukup baik, kurang baik dan tidak baik 0 %.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari Hasil Penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa

baik yang berupa sikaf belajar maupun yang berupa kognitif atau pengetahuan.

2. Penerapan Model Pembelajaran Round Table dapat memotivasi siswa untuk

mengeluarkan ide berdasarkan pengalamannya dari membaca teks sehingga

menghasilkan karya yang dapat dipergunakan kembali sebagi sumber belajar.

B. Saran

1. Agar dilakukan penelitian dengan judul yang sama pada pokok bahasan yang

berbeda untuk lebih membuktikan kebenaran hasil penelitian

2. Agar dilakukan penelitian dengan judul yang sama tetapi sampai pada analisa

peran masing-masing siswa pada setiap kelompok dengan melihat nilai pada

materi mana yang rendah atau lebih tinggi dan materi itu tanggung jawab siapa

untuk menularkannya di kelompok.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono.1999.Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.Jakarta


Rineka Cipta

Carin, Athur A. 1993. Teaching Modern Science. Sixth Edition. New York . USA. Merril
Publisher
Djamrah, Syaiful Bahri.1991.Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya, Usaha
Nasional

George, Jacobs. 1995. Cooperative Leearning. Seameo Regional Language Centre.


Singapore

Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative Learning Di


Ruang-Ruang Kelas. Grasindo.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai