Anda di halaman 1dari 5

JURNAL PENDIDIKAN KESEHATAN, VOLUME 7, NO.

1, APRIL 2018: 32-36


JURNAL PENDIDIKAN KESEHATAN, VOLUME 7, NO. 1, APRIL 2018: 32-36

PERILAKU SEKSUAL DAN KEJADIAN SERVISITIS


PADA IBU RUMAH TANGGA

Siti Munpangati, Asworoningrum Yulindahwati, Ita Yuliani


Poltekkes Kemenkes Malang, Jl. Besar Ijen 77C Malang
Email: itayuliani45@gmail.com

Sexual Behavior and Occurrence of Cervicitis in Housewives

Abstract: Cervicitis is an inflammatory disease of the cervix that can continues into a sexually transmit-
ted infection. This research aims to analyze the relationship of sexual behavior with the incidence of
servisitis in housewives with use correlation analytic design, with population 83 housewife, using
random sampling technique and got sample number of 68 respondents who comply the inclusion crite-
ria. The research instrument used questionnaire and observation sheet to obtain sexual behavior data
and incidence of cervicitis, then the data were analyzed with Chi Square. The result showed that =
0,05 dk = 2 got value x2 count = 6,18> x2 table = 5,991 since x2 count> x2 table accordingly H0 rejected, means
there is relationship between sexual behavior with incidence of cervisitis in housewife.

Keywords: cervicitis, sexual behaviour, housewives

Abstrak: Servisitis merupakan penyakit peradangan pada serviks yang apabila tidak segera ditangani
akan berlanjut ke infeksi menular seksual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan
perilaku seksual dengan kejadian servisitis pada ibu rumah tangga dengan menggunakan desain
Analitik Korelasi, dengan populasi 83 ibu rumah tangga, menggunakan teknik random sampling
didapatkan jumlah sampel 68 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen penelitian
menggunakan lembar kuesioner dan observasi untuk memperoleh data perilaku seksual dan kejadian
servisitis, kemudian data dianalisis dengan chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa = 0,05
dk = 2 diperoleh nilai X2hitung = 6,18 > X2tabel = 5,991 oleh karena X2hitung> X2tabel maka H0 ditolak artinya
ada hubungan antara perilaku seksual dengan kejadian servisitis pada ibu rumah tangga.

Kata Kunci: perilaku seksual, servisitis, ibu rumah tangga

PENDAHULUAN Melakukan hubungan seksual melalui vagi-


Servisitis merupakan penyakit peradangan nal, anal, dan oral yang dapat berpotensi
yang ditandai dengan leukorhea, kemerahan, dis- menimbulkan luka atau radang pada mukosa va-
charge, dan nyeri serviks. Servisitis itu sendiri gina, sehingga memudahkan masuknya kuman-
dapat dibedakan menjadi 2 yaitu endoservitis kuman kedalam endoserviks. Faktor-faktor yang
dan ektoservitis. Servisitis termasuk dalam menyebabkan terjadinya servisitis itu sendiri
penyakit menular seksual, yang apabila tidak adalah usia, perilaku hygiene, status sosial dan
segera ditangani akan berlanjut ke infeksi ekonomi, pola seksual, paritas, merokok, dan usia
menular seksual lainnya seperti gonorhea, sifilis pertama kali melakukan hubungan seksual.
dan penyakit menular seksual lainnya (Price and Hasil studi pendahuluan yang didapatkan di
Wilson, 2006). WHO memperkirakan pada Puseksmas Sumber Pucung pada 3 bulan terakhir
tahun 1999 terdapat 350 juta penderita infeksi yaitu pada bulan Oktober 95 dari 100 orang
menular seksual (IMS) di negara-negara pengunjung perempuan 90% di Poli IMS
berkembang. Di antara penyakit IMS tersebut, mengalami servisitis, pada bulan November 108
32
gonorhea (62 juta), klamidia (92 juta), sifilis dari 119 orang pengunjung perempuan
pISSN 2301-4024 90%
eISSN 2442-7993
(12 juta), trikomoniasis (174 juta). mengalami servisitis,dan untuk bulan Desember

32
Munpangati dkk, Perilaku Seksual dan Kejadian Servisitis Ibu Rumah Tangga

83 dari 89 orang pengunjung perempuan 90% responden dengan tahapan: 1) ibu rumah tangga
mengalami servisitis, sehingga dari data yang yang datang untuk kunjungan ke Puskesmas
didapatkan selama bulan Oktober-Desember Sumber Pucung dan didiagnosis servisitis (sesuai
2016 di Puskesmas Sumber Pucung 90% dari kriteria inklusi), 2) memberikan penjelasan
pengunjung perempuan yang datang didiagnosa sebelum persetujuan (PSP), 3) jika ibu bersedia,
servisitis. responden menandatangani informed consent,
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 4) melakukan pengambilan data dengan
hubungan perilaku seksual dengan kejadian pedoman kuesioner dan lembar observasi dan
servisitis pada ibu rumah tangga. 5) lama pengambilan data untuk tiap responden
kurang lebih membutuhkan waktu 30 menit
METODE PENELITIAN Selanjutnya melakukan proses pengolahan data
Desain penelitian yang digunakan adalah meliputi editing, coding, transfering dan tabu-
desain penelitian analitik korelasional. Populasi lating.
penelitian adalah ibu rumah tangga yang periksa Hubungan perilaku seksual dengan kejadian
di Puskesmas Sumber Pucung yang telah servisitis dilakukan analisis menggunakan uji Chi-
didiagnosa mengalami servisitis sejumlah 83 Square.
orang. Sampel yang digunakan adalah ibu rumah
tangga yang didiagnosa servisitis sebanyak 68 HASIL PENELITIAN
orang. Krtiteria sampel sebagai berikut: 1) Ibu Hasil penelitian menunjukan hubungan
rumah tangga didiagnosa mengalami servisitis seksual dengan salah satu perilaku seks (vagi-
akut/kronis yang pernah periksa di Puskesmas nal) terdapat 44 orang (64,8%) sedangkan 20
Sumber Pucung, 2) Beralamat dan tinggal orang (29,4%) mempunyai 2 perilaku seks (anal-
menetap di wilayah kerja Puskesmas Sumber oral, anal-vaginal, vaginal-oral) dan 4 orang
Pucung, 3) bisa membaca dan menulis, 4) (5,8%) mempunyai 3 perilaku seks (anal, oral
bersedia diteliti. Teknik sampling yang digunakan dan vaginal). Berdasarkan kondisi servisitis,
pada penelitian ini adalah simple random sam- didapatkan 69,2% IRT mengalami servisitis
pling. Tempat penelitian ini dilaksanakan adalah kronis dan 30,8% servisitis akut.
di Puskesmas Sumber Pucung, Kabupaten Tabel 1 menunjukkan umur perilaku seksual
Malang pada bulan Mei-Juni 2017. dengan salah satu perilaku seks (vaginal) terdapat
Variabel dalam penelitian ini dengan 73,3% adalah pada usia >20 tahun, sedangkan
menggunakan dua variabel yaitu, Dependent Tabel 2 menunjukkan usia pertama berhubungan
Variabel: servisitis, Independen Variabel: perilaku seks pada penderita servisitis kronis 73,7%
seksual. Instrument dalam penelitian ini adalah <20 tahun. Tabel 3 menunjukkan
menggunakan kuesioner, lembar observasi, hubungan perilaku seksual dengan kejadian
bolpoint, spekulum, albothyl, handscoon, servisitis dimana IRT dengan 2 perilaku seks
waskom, tempat sampah, dan sabun. Sebelum (anal-oral, anal-vaginal, vaginal-oral) mengalami
melakukan penelitian ini peneliti dinyatakan lulus servisitis kronis (75%), sedangkan IRT dengan
uji ethical clearance dari komisi etik penelitian 1 perilaku seksual (vaginal) mengalami servisitis
kesehatan Poltekkes Kemenkes Malang. Setelah akut (50%) dan kronis (50%), pada IRT dengan
mendapatkan ijin dari tempat penelitian, peneliti 3 perilaku seksual (vaginal-oral-anal) semuanya
mengumpulkan data dengan metode pengam- mengalami servisitis kronis.
bilan data secara primer/ langsung kepada Berdasarkan uji korelasi Chi-Square dengan

pISSN 2301-4024 eISSN 2442-7993 33


JURNAL PENDIDIKAN KESEHATAN, VOLUME 7, NO. 1, APRIL 2018: 32-36

Tabel 1. Perilaku Seksual Berdasarkan Usia Pertama Berhubungan Seks

Usia Pertama
Berhubungan Seks Total
Perilaku Seksual <20 tahun >20 tahun
n % n % n %
Vaginal 22 57,9 22 73,3 44 64,8
Anal-Oral/ Anal-Vaginal/ Vaginal-Oral 14 36,9 6 20 20 29,3
Vaginal, Anal dan Oral 2 5,2 2 6,7 4 5,9
Total 38 100 30 100 68 100

Tabel 2. Kejadian Servisitis Berdasarkan Usia Pertama Berhubungan Seks

Usia Pertama
Berhubungan Seks Total
Servisitis
<20 tahun >20 tahun
n % n % n %
Akut 10 26,3 17 56,7 27 39,8
Kronis 28 73,7 13 43,3 41 60,2
Total 38 100 30 100 68 100

Tabel 3. Hubungan Perilaku Seksual dengan Kejadian Servisitis

Servisitis
Perilaku Seksual IRT Akut Kronis Total
n % n % n %
Vaginal 22 50 22 50 44 64,7
Anal-Oral/ Anal-Vaginal/ Vaginal-Oral 5 25 15 75 20 29,4
Vaginal-Oral-Anal 0 0 4 25 4 5,9
Total 27 39,7 41 60,3 68 100

 = 0,05 dk = 2 diperoleh nilai X² hitung = 6,18 penelitian Pratiwi & Basuki (2010) dari 6.121
> X tabel = 5,991 oleh karena X² hitung> Xtabel responden didapatkan 31,2% melakukan
maka H0 ditolak artinya ada hubungan antara hubungan seksual pertama kali pada rentan usia
perilaku seksual dengan kejadian servisitis pada <20 tahun. Hubungan seksual dianggap aman
ibu rumah tangga. dilakukan pada usia sudah diatas 20 tahun karena
sel-sel mukosa serviks telah matang dan tidak lagi
PEMBAHASAN terlalu rentan terhadap perubahan (Putri, 2011).
Hal ini karena ketika melakukan hubungan seksual
Hasil analisa servisitis menunjukkan umur
kurang dari 20 tahun alat reproduksi belum
perilaku seksual dengan salah satu perilaku seks
terbentuk secara sempurna sehingga memicu
(vaginal) terdapat 73,3% adalah pada usia <20
terjadinya servisitis lebih tinggi dibandingkan
tahun dan penderita sertivitis pada ibu rumah
dengan usia pertama kali melakukan hubungan
tangga 69,2% adalah servisitis kronis. Pada
seksual lebih dari usia 20 tahun.

34 pISSN 2301-4024 eISSN 2442-7993


Munpangati dkk, Perilaku Seksual dan Kejadian Servisitis Ibu Rumah Tangga

Umur dapat mempengaruhi pengetahuan dan berdampak pada lecet atau luka, terinfeksi IMS,
sikap seseorang, karena seseorang dengan umur terinfeksi HIV. Sedangkan pada seks vaginal
yang tergolong muda, maka pengalaman yang adalah dengan memasukkan penis kedalam va-
dimilikinya masih sedikit dan t ingkat gina yang berdampak pada terinfeksi IMS,
pengetahuannya masih terbilang rendah karena terinfeksi HIV (PKBI, 2017). Hal ini sejalan
faktor umur. Begitu pula sebaliknya semakin dengan penelitian Ratnawati (2002) perilaku anal
bertambah umur seseorang semakin banyak seks dan oral seks dilakukan dalam berhubungan
pengalamannya dan mempengaruhi pengetahuan seksual sangat beresiko terhadap terjadinya IMS.
seseorang terhadap sesuatu. Beberapa studi juga Berhubungan seksual dengan cara yang tidak
memperlihatkan bahwa umur berhubungan erat sehat akan lebih banyak menimbulkan resiko
dengan keaktifan perilaku seksual seseorang. terjadinya penularan penyakit menular seksual.
Umur 20-34 tahun aktivitas seksual akan lebih
tinggi, sehingga kemungkinan untuk menderita PENUTUP
PMS akan semakin besar, dan beresiko untuk Penelitian hubungan seksual dengan 2
terjadinya PMS. Umur juga akan mempengaruhi perilaku seks (anal/oral, anal/vaginal, vaginal oral)
secara signifikan tingkat pengetahuan (Bertiani, pada ibu rumah tangga (IRT) adalah 75%
2009). menderita sertivitis kronis. Berdasarkan uji
Hasil penelitian hubungan antara perilaku korelasi Chi-Square dapat disimpulkan ada
seksual dengan servisitis menunjukkan hubungan hubungan antara perilaku seksual dengan kejadian
seksual dengan 2 perilaku seks (anal/oral, anal/ servisitis pada ibu rumah tangga.
vaginal, vaginal oral) adalah 75% menderita Saran yang dapat diberikan adalah perlunya
servisitis kronis. Uji statistik yang digunakan memberikan edukasi kepada ibu rumah tangga
yakni Chi-Square menunjukkan X² hitung = 6,18 berupa cara pencegahan servisitis dengan
> Xtabel = 5,991 sehingga dapat disimpulkan menjaga kebersihan daerah kewanitaan,
bahwa H0 ditolak artinya ada hubungan antara bagaimana berperilaku seksual yang aman dengan
perilaku seksual dengan kejadian servisitis pada pasangan sekaligus memberdayakan ibu rumah
ibu rumah tangga. Penyakit menular seksual tangga untuk mengenali tanda gejala servisitis.
adalah penyakit yang cara penularannya melalui
hubungan kelamin, tempat terjangkitnya penyakit DAFTAR PUSTAKA
tersebut tidak semata-mata pada alat kelamin
Bertiani E.S. (2009). Cara Cerdas Menghadapi
saja, tetapi dapat terjadi di berbagai tempat diluar
Kanker Serviks (Leher Rahim).
kelamin. Faktor penyebab penyakit menular
Yogyakarta: Genius Printika
seksual di sebabkan, seks usia dini, kurangnya
Manuaba, I.B. (2009). Ilmu Kebidanan,
pengetahuan, melakukan seks tidak sehat yaitu
Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta:
anal seks (Manuaba, 2009). Pada perilaku
EGC.
seksual yang dilakukan dengan 2 perilaku dapat
Price, S. A., & Wilson, L. M. (2006). Pato-
memiliki resiko lebih tinggi. Apabila hubungan
fisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
perilaku dilakukan secara bersamaan dapat
Penyakit. Jakarta: EGC, 437-450.
memicu perpindahan dari anal ke vaginal begitu
Putri, Burhan Aryani. (2011). Analisis Perilaku
juga sebaliknya. Jika bakteri yang terdapat pada
Seksual Wanita Pekerja Seks (WPS)
vaginal pindah ke anal maka lebih cepat beresiko
Penderita Servisitis Gonore. PhD diss., Uni-
terjadinya servisitis. Perilaku seksual dengan cara
memasukkan penis kedalam lubang anus

pISSN 2301-4024 eISSN 2442-7993 35


JURNAL PENDIDIKAN KESEHATAN, VOLUME 7, NO. 1, APRIL 2018: 32-36

versitas Negeri Semarang. (PKBI DIY). (2017). Macam-macam


Pratiwi, N. L., & Basuki, H. (2010). Analisis Perilaku Seksual. Yogyakarta.
Hubungan Perilaku Seks Pertamakali Tidak Ratnawati, R. (2002). Perilaku Waria Pekerja
Aman Pada Remaja Usia 15–24 Tahun Dan Seks Komersial dalam Upaya Penanggu-
Kesehatan Reproduksi. Buletin penelitian langan Penyakit Menular Seksual (PSM)
sistem kesehatan, 13(4 Okt). dan AIDS di kota Madiun Tahun 2002.
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Doctoral dissertation. Diponegoro Univer-
sity.

36 pISSN 2301-4024 eISSN 2442-7993

Anda mungkin juga menyukai