Bahan Baru 4
Bahan Baru 4
Mahfuz
Abstract
____________________________________________________________
This study aims to examine about: the effects of exercise on the split squat jump, standing jump and
reach, split squat jump dan standing jump and reach, limb muscle strength and power. The kind of
research in use in this study is a quantitative with the quasi experimen. The results showed: (1)
There is a significant effect of split squat jump’s exercise toward the strength and power of leg muscle;
(2) There is a significant effect of standing jump and reach’s exercise toward the strength and power
of leg muscle; (3) There is a significant differences of split squat jump, standing jump and reach’s
exercise toward the strength of leg muscle; (4) There is a significant differences of split squat jump,
standing jump and reach’ exercise toward the power of leg muscle, as well as the exercise of split
squat jump is more effective to improve the strength and power of leg muscle. Based on the analysis of
above can be concluded that there is an increase in the strength abd the leg power of muscle to each
group experimen and a control group after given the exercise split squat jump and standing jump
and reach in the look of test-t in addition there are diffrences in the influence of through MANOVA
test and training program split squat jump more significant rather than the exercise standing jump
and reach and a control group in improving the leg power of muscle..
83
Mahfuz / Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)
84
Mahfuz / Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)
meningkatkan kekuatan dan power otot tungkai mengontrol keseluruhan aktivitas yang
siswa tersebut. dilakukan oleh populasi penelitian, maka
Berdasarkan latar belakang tersebut akan dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian
eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian
diberikan latihan untuk kekuatan dan power eksperimen adalah penelitian yang dilakukan
otot tungkai pada siswa yang mengikuti secara ketat untuk mengetahui sebab akibat di
ekstrakurikuler bolavoli di MAN Selong Kab. antara variabel. Salah satu ciri utama dari
Lombok Timur NTB. Sehingga akan dilakukan penelitian eksperimen adalah adanya
penelitian tentang pengaruh latihan split squat perlakuan, (Maksum, 2012). Sugiyono (2011)
metode eksperimen adalah jenis penelitian yang
jump dan standing jump-and reach terhadap mana subjek atau objek penelitian diberikan
kekuatan otot tungkai dan power otot tungkai. suatu perlakuan.
Rancangan penelitian yang digunakan
METODE dalam penelitian ini adalah matching only design
(Maksum, 2012:100) Hal ini mengacu pada
kriteria populasi yang memiliki kemampuan
Metode dan Rancangan Penelitian
tidak sama sehingga pembagian kelompoknya
Penelitian ini tergolong dalam jenis tidak secara random melainkan menggunakan
penelitian kuantitatif dengan menggunakan ordinal pairing. Adapun rancangan penelitian
metode eksperimen karena adanya perlakuan disusun pada tabel 1 sebagai berikut:
(treatment) yang dikenakan pada populasi
penelitian. Dikarenakan tidak dapat
Kelompok eksperimen 1 T1 X1 T2
M Kelompok eksperimen 2 T1 X2 T2
Kelompok kontrol T1 - T2
85
Mahfuz / Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)
86
Mahfuz / Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)
Berdasarkan tabel 1 di atas, diketahui Hasil tersebut dapat di ambil sebuah simpulan
bahwa nilai rata-rata (mean) kekuatan bahwa dalam pemberian latihan Split squat
kelompok eksperimen I pada posttest sebesar jump dengan perlakuan selama delapan minggu
63.53 kg, lebih besar daripada pretest yaitu pelatihan dengan frekuensi tiga kali seminggu
sebesar 44.8 kg. Sedangkan power otot tungkai pada kelompok eksperimen 1, dapat
pada posttest sebesar 941.50 joule, lebih besar meningkatkan kekuatan otot tungkai.
daripada pretest yaitu sebesar 782.99 joule.
Berdasarkan tabel 2 di atas, diketahui joule. Hasil tersebut dapat di ambil sebuah
bahwa nilai rata-rata (mean) kekuatan simpulan bahwa dalam pemberian latihan
kelompok eksperimen II pada posttest sebesar Standing Jump And Reach dengan perlakuan
61.59 kg, lebih besar daripada pretest yaitu selama delapan minggu pelatihan dengan
sebesar 51.38 kg. Sedangkan power otot frekuensi tiga kali seminggu pada kelompok
tungkai pada posttest sebesar 834.74 joule, lebih eksperimen 2, dapat meningkatkan kekuatan
besar daripada pretest yaitu sebesar 737.06 otot tungkai.
87
Mahfuz / Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)
Berdasarkan tabel 3 di atas, diketahui 1. Pengaruh Latihan Split Squat Jump Dan
bahwa nilai rata-rata (mean) kekuatan kelompok Standing Jump and Reach Terhadap
kontrol pada posttest lebih besar daripada pretest Kekuatan Dan Power Otot Tungkai
yaitu sebesar 45.53 kg dengan 41.46 kg Dalam kaitannya mengetahui pengaruh
sedangkan power otot tungkai pada pretest lebih pelatihan power otot lengan dan power otot
kecil daripada posttest yaitu sebesar 801.98 joule tungkai maka peneliti melakukan analisis data
dengan 846.00 joule. Hasil tersebut dapat di uji beda menggunakan uji-t dengan bantuan
ambil sebuah simpulan bahwa adanya program SPSS versi 18.0. Hasil analisis uji beda
peningkatan kekuatan dan power otot tungkai. dijelaskan pada Tabel 4.
Dalam hal ini kelompok kontrol tidak diberikan
perlakuan khusus seperti kelompok eksperimen Tabel 4. Hasil Uji Beda Variabel Terikat pada
I dan II, peningkatan tersebut disebabkan Kelompok Eksperimen I (SSJ)
karena sebagian sampel dari kelompok kontrol Variabel Pair t-hitung Sig. Status
aktif dalam latihan kegiatan ekstrakulikuler (2-
bolavoli di MAN Selong. tailed)
Kekuatan Pretes- - Berbeda
0,000
Pengujian Hipotesis Posttest 10,253
Sesuai dengan rancangan penelitian Power Pretest- Berbeda
-
setelah diketahui bahwa data yang didapat dari Otot Posttest 0,000
18,053
pre-test dan post-test variabel terikat berdistribusi Tungkai
normal. Disamping itu diketahui bahwa varians
pada tiap kelompok adalah sama atau Berdasarkan pada tabel 4 di atas terdapat
homogen. Langkah selanjutnya yang dilakukan perbedaan sebelum dan setelah perlakuan dari
yaitu menguji hipotesis pertama dan kedua masing-masing variabel terikat yaitu kekuatan
menggunakan uji-t yang di dalam SPSS seri dan power otot tungkai. Berdasarkan dari tabel
18.0 disebut paired sample t-test. di atas, probabilitas atau tingkat signifikansi
dari masing-masing variabel sebesar 0,000 dan
0,000 hal ini berarti P < 0,05. Dengan demikian
88
Mahfuz / Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)
dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan Berdasarkan pada tabel di atas terdapat
setelah diberi program latihan split squat jump perbedaan sebelum dan setelah perlakuan dari
(SSJ). Itu artinya ada pengaruh latihan split masing-masing variabel terikat yaitu kekuatan
squat jump terhadap peningkatan kekuatan dan dan power otot tungkai. Berdasarkan dari tabel
power otot tungkai. di atas, probabilitas atau tingkat signifikansi
dari masing-masing variabel sebesar 0,000 dan
Tabel 5. Hasil Uji Beda Variabel Terikat pada 0,000 hal ini berarti P < 0,05. Sehingga pada
Kelompok Eksperimen II Standing Jump and kelompok kontrol juga terdapat perbedaan, Itu
Reach (SJR) artinya ada pengaruh latihan kelompok kontrol
Variabel Pair t-hitung Sig.(2- Status terhadap peningkatan kekuatan dan power otot
tailed) tungkai, walaupun peningkatannya relatif kecil
Kekuatan Pretest- -8,945 0,000 Berbeda bila dibandingkan dengan kelompok
Posttest eksperimen I dan II.
Power Pretest- - 0,000 Berbeda
Otot Posttest 43,620 Hasil Uji B eda Variabel Terikat Antar
Tungkai Kelompok
Dalam rangka mengetahui perbedaan
Berdasarkan pada tabel 4.7 di atas variabel terikat antar kelompok analisis yang
terdapat perbedaan sebelum dan setelah digunakan yaitu analisis varians. Berdasarkan
perlakuan dari masing-masing variabel terikat penjelasan sebelumnya, pengujian hipotesis
yaitu kekuatan dan power otot tungkai. dapat dilakukan apabila data berdistribusi
Probabilitas atau tingkat signifikansi dari normal dan homogen. Kaitannya dalam hal ini
masing-masing variabel sebesar 0,000 dan 0,000 kedua persyaratan tersebut telah terpenuhi,
hal ini berarti P < 0,05. Dengan demikian dapat maka langkah selanjutnya yaitu melakukan
ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan analisis multivariate analysis of variance
setelah diberi program latihan standing jump and (MANOVA).
reach (SJR). Itu artinya ada pengaruh latihan Untuk keperluan multivariate analysis of
standing jump and reach terhadap peningkatan variance, maka data kelompok kontrol diuji
kekuatan dan power otot tungkai. secara bersama-sama dengan data kedua
kelompok variabel terikat yaitu data kekuatan
Tabel 6. Hasil Uji Beda Variabel Terikat pada dan power otot tungkai. Tujuan dari uji
Kelompok Kontrol MANOVA adalah menguji perbedaan
Sig.(2- perbedaan hasil selisih dari variabel terikat
Variabel Pair t-hitung Status yaitu kekuatan dan power otot tungkai dalam
tailed)
Pretest- kelompok didasarkan pada variabel bebas.
Kekuatan -7,938 0,000 Berbeda Dalam hal ini uji yang dilakukan yaitu uji
Posttest
Power multivariate test. Hasil pengujian dapat dilihat
Pretest- - pada Table 7.
Otot 0,000 Berbeda
Posttest 25,196
Tungkai
89
Mahfuz / Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)
90
Mahfuz / Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)
dan power otot tungkai tapi tidak sedominan tungkai. Lalu yang ketiga mengapa perbedaan
dibanding dengan kelompok eksperimen I dan pengaruh antara latihan split squat jump dan
kelompok kontrol, berikut akan disajikan standing jump and reach terhadap kekuatan otot
rangkuman hail uji post hoc dengan LSD untuk tungkai. Kemudian keempat, mengapa terdapat
variabel Power otot tungkai. perbedaan pengaruh antara latihan split squat
jump dan standing jump and reach terhadap power
Tabel 9. Hasil Uji Post-Hoc dengan LSD otot tungkai.
Variabel Power Otot Tungkai Pertama, latihan split squat jump dan
Kelompok Mean Signifikan standing jump and reach memiliki pengaruh yang
difference si (p) signifikan terhadap peningkatan kekuatan otot
Eksperim Eksperim 60,8207 * 0,000 tungkai dikarenakan otot tungkai senantiasa
en I en II melakukan kontraksi terus menerus saat
Kontrol 114,484 0,000 melakukan latihan tersebut. Dengan demikian
9* otot tungkai dituntut untuk bekerja terus
Eksperim Eksperim - 0,000 menerus karena dalam melakukan latihan ini
en II en I 60,8207 * harus kontinyu/ berkelanjutan. Dengan adanya
Kontrol 53,6642 * 0,000 kontraksi yang terus menerus serta
Kontrol Eksperim - 0,000 bertambahnya beban setiap 2 minggu sekali
en I 114,484 sehingga membuat kekuatan otot tungkai
9* meningkat.
Eksperim - 0,000 Kekuatan merupakan kemampuan otot
en II 53,6642 * atau sekelompok otot untuk mengatasi suatu
beban atau tahanan saat melakukan aktivitas
Berdasarkan tabel 9 di atas dapat dilihat, latihan. Latihan kekuatan sangat penting untuk
ada perbedaan signifikan diantara ketiga diterapkan dalam suatu program latihan sesuai
kelompok penelitian. Perbedaan ini dapat dengan pernyataan bahwa “kekuatan harus
dilihat pada kolom mean difference, dari ditingkatkan sebagai landasan yang mendasari
perbedaan mean difference ini maka artinya ada dalam komponen biomotor lainnya”
perbedaan pengaruh terhadap peningkatan (Sukadiyanto, 2011: 9). Sejalan dengan
power otot tungkai antar kelompok penelitian. pendapat tersebut Harsono (2001: 24),
Sehingga dari hasil uji beda variabel terikat mengemukakan kekuatan adalah kemampuan
kekuatan dan power otot tungkai antar otot untuk membangkitkan tegangan/force
kelompok dapat disimpulkan bahwa program terhadap suatau tahanan. Kekuatan merupakan
latihan split squat jump memberikan peningkatan unsur penting untuk meningkatkan kondisi
yang lebih besar dari pada program latihan fisik secara keseluruhan, karena kekuatan
standing jump and reach maupun latihan yang merupakan penggerak dasar dalam setiap
dilakukan pada kelompok kontrol. aktivitas fisik. Selain itu, dengan melakukan
latihan kekuatan maka dapat memperkuat
PEMB AHASAN sendi-sendi sehingga melindungi atlet dari
cedera. Oleh karena itulah terdapat pengaruh
Pada bab ini akan dibahas tentang hal- yang signifikan latihan split squat jump dan
hal yang ditemukan pada setelah melakukan standing jump and reach terhadap kekuatan otot
pengumpulan dan analisis data lapangan. tungkai.
Selanjutnya akan dibahas mengapa terdapat Kedua itu latihan split squat jump dan
pengaruh latihan split squat jump terhadap standing jump and reach memiliki pengaruh yang
kekuatan dan power otot tungkai. Kedua, signifikan terhadap peningkatan power otot
mengapa terdapat pengaruh latihan standing tungkai dikarenakan dalam melakukan latihan
jump and reach terhadap kekuatan dan power otot ini, otot-otot kaki senantiasa terlatih untuk terus
91
Mahfuz / Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)
92
Mahfuz / Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)
Sesuai dengan hasil penelitian, maka ASCA (Australian Strength & Conditioning
saran yang dapat disampaikan antara lain: Association). 2010. “International
1. Untuk latihan kekuatan dan power otot Conference on Applied Strength and
Conditioning”. Australia: ASCA.
tungkai pada atlet, dapat dilakukan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
dengan latihan split squat jump dan
2007. Pedoman Pengukuran dan
standing jump and reach. Sehingga pelatih Pemeriksaan. Jakarta: Departemen
dapat menjadikan kedua bentuk latihan Kesehatan Republik Indonesia.
ini sebagai acuan dalam upaya untuk Basri, M.H. 2013. Tesis : Pengaruh Latihan
melatih kekuatan dan power otot tungkai. Plyometric Split Squat Jump Dan Depth
2. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut Jump Terhadap Power Otot Tungkai Pada
terkait dengan perbandingan latihan split Pemain Bolavoli Pelopor Muda Kabupaten
Pamekasan. PPS Universitas Negeri
squat jump dan standing jump and reach,
Surabaya.
dengan menambah model latihan lain
Bodybuilding.com/fun/softball15.htm. Di unduh
seperti kombinasi latihan plyometric yang
tanggal, 05 Desember 2015.
lainya pada populasi yang berbeda dan Bompa, and Haff,G, 2009. Theory and Methodology
dengan jumlah sampel yang lebih of Training. United States: Human Kinetics.
banyak, dengan harapan agar nantinya Bompa, T. O. 2009. Theory And Methodologi of
memberikan hasil yang lebih luas terkait Training. IOWA: Kendal Hunt Pubhlishing
dengan hasil latihan tersebut. Company.
3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini Brianmac.co.uk/tdrill.htm. Di unduh tanggal 03 Mei
2015.
dapat dijadikan sebagai bahan masukan
Brown, L.E. 2007. Strength Training. Unites States:
maupun perbandingan, jika peneliti
Human Kinetics.
selanjutnya ingin mengangkat masalah
Bubanj,S., Stankovic, R., Bubanj, R., Dimic, A.,
yang sejenis. Bednarik, J., Kolar,E. 2010. “One-leg vs
Two-legs Vertical Jumping Performance”.
DAFTAR PUSTAKA Physical Education and Sport. Vol. 8,No 1,
2010, pp. 89-95
Ahmet, A., Kilic, O., and Mavis, M. 2013. The Chelly,M.S.,Ghenem,M.A,.Abid,K.,Hermasassi,S.,
Effect of an 8 Wek Plyometric Training Tabka,Z., and Shephard.R.J, 2010. “Effects
Program on Sprint and Jumping of In-Season Short-Term Plyometric Training
Performance. Serb. J. Sports Sci 7(2): 45-50 Program on Leg Power, Jump-and Sprint
(ISSN 1820-6301). performance of Soccer Players”. Journal of
Ambarukmi,D.H., Pasumey. P., Strength and Conditioning Research. 24(10)
Sidik.D.Z.,Irianto,D.P., Dewanti., / 2670-2676.
Sunyoto.,Sulistyanto.D.,dan Harahap.2007. Chu, D, A, and Myer, G, D., 2013. “Plyometric”.
Pelatihan Pelatih Fisik Level 1. Jakarta: United States: Human Kinetics. Halaman,
Asdep Pengembangan Tenaga dan 67, 83, 94, 164, 191.
Pembinaan Keolahragaan Deputi Bidang Commons.wikimedia.org/wiki/File:Vastus_lateralis
Peningkatan Prestasi dan IPTEK Olahraga _muscle.png. Di unduh tanggal 12 Juni 2015.
Kementerian Pemuda dan Olahraga. Commons.wikimedia.org/wiki/File:Vastus_medialis
Andrejic,O, 2012. “Effects of a Plyometric and _muscle.png. Di unduh tanggal 12 Juni 2015.
Strength Training program on the Fitness Dintimin, G. And Ward. 2013. Sport Speed (Third
Performance In Young volyball Players.” Edition). United Stage of America: Human
Physical Education and Sport. Vol. 10, No 3, Kinetic.
2012,pp. 221-229. En.wikipedia.org/wiki/Extensor_hallucis_brevis_m
Anikumar. N. 2013. Comparative Study Of Selected uscle. Di unduh tanggal 12 Juni 2015.
Physical Components Of Male Boxers, En.wikipedia.org/wiki/Gluteus_medius_muscle. Di
Wrestlears And Judokas. Internasional unduh tanggal 12 Juni 2015.
Journal of Physical Education, Fitness and En.wikipedia.org/wiki/Sartorius_muscle. Di unduh
Sport. Vol. 2. No. 4. December 2013. tanggal 12 Juni 2015.
93
Mahfuz / Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)
94
Mahfuz / Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)
Jump Performance In High school athletes” Taheri, Eskandar., Nikseresht, Asghar., &
Serbian Journal of Sports Sciences 2008, 2(1- Khoshnam, ebrahim. 2014. “The effect of 8
4): 123-130. weeks of plyometric and resistance training
Shankar,R.,Rajpal,H.,Arora,M., “Effect of High on agility, speed and explosive power in
Intensity and Low Intensity Plyometric on soccer players”. European Journal of
Vertical Jump Height and Maximum Experimental Biology, 2014, 4(1): 383-386.
Voluntary Isometric Contractioning Football Tianlong-acupuncture.com/gluteus-m-en.htm. Di
Players” Journal of Exercise Science and unduh tanggal 12 Juni 2015.
Physiotherapy. Vol. 4 No. 2, 81-87, 2008. Twicsy.com/i/umj57. Di unduh tanggal 27 mei
Sidik, D,.Z. 2007. Panduan Pelatihan Olahraga 2015.
untuk Usia Sekolah (6-18 tahun).KONI. Unesa. 2014. Buku Pedoman Program Pascasarjana
Sportsinjuryclinic.net/sport-injuries/foot-heel- Universitas Negeri Surabaya. Surabaya: PPS
pain/extensor-tendonitis. Di unduh tanggal Universitas Negeri Surabaya.
12 Juni 2015. Yessis, Michael. Hatfiled, F. 2007. Plyometric
Sukadiyanto, dan Muluk, D. 2011. Pengantar Teori Training. USA: Original Russian Literature.
dan Metodologi Melatih Fisik. Jakarta:
Lubuk Agung.
95