Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA

PENYUSUNAN ANALISIS JABATAN DAN BEBAN KERJA


PADA
BAGIAN ORGANISASI SETDA KOTA CIMAHI
TAHUN ANGGARAN 2013

BAGIAN ORGANISASI SETDA KOTA CIMAHI


TAHUN 2013

KAK
KEGIATAN : REFORMASI PELAYANAN PUBLIK

SUB KEGIATAN : PENYUSUNAN ANALISIS JABATAN DAN BEBAN KERJA

1. Latar belakang

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien,


PNS dituntut untuk bekerja secara profesional. Namun pada kenyataannya
profesionalisme yang diharapkan belum sepenuhnya terwujud. Penyebab
utamanya karena terjadi ketidaksesuaian antara kompetensi pegawai dengan
jabatan yang didudukinya. Ketidaksesuaian tersebut, disebabkan oleh komposisi
keahlian atau keterampilan pegawai yang belum proporsional.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan perbaikan dalam


pelaksanaan manajemen kepegawaian ke arah yang lebih baik, terarah,
mempunyai pola yang jelas, serta berkesinambungan (suistanable).

Penataan organisasi perangkat daerah yang rasional, efisien, efektif dan


didukung dengan sdm aparatur yang kompeten dan proporsional sudah menjadi
kebijakan dalam pendayagunaan aparatur negara. Salah satu instrumen untuk
menyusun kebijakan pendayagunaan aparatur negara adalah dengan melakukan
analisis beban kerja (worload analysis). Pelaksanaan analisis beban kerja
menjadi syarat dalam menata organisasi perangkat daerah sebagaimana tersurat
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 sebagai
penjabaran dari Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007.

Sehubungan dengan hal tersebut, tentunya analisis beban kerja


merupakan hal penting untuk dapat digunakan sebagai bahan pengambilan
keputusan level manajemen dalam beragam pengembangan, baik kelembagaan,
ketatalaksanaan, maupun sumberdaya manusia aparatur. Mengingat pentingnya
analisis beban kerja dalam pengembangan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan
sumberdaya manusia aparatur, maka perlu kiranya analisis beban kerja
dilakukan di jajaran Pemerintah Kota Cimahi. Hasil analisis beban kerja
diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pembina/pejabat
Kepegawaian Daerah Kota Cimahi dalam penataan organisasi, mutasi, dan
promosi pegawai, evaluasi pelaksanaan tugas, penilaian prestasi kerja , dan
pelaksanaan pengawasan.

2. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian
( Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3041 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43
Tahun 1999 ( Lembaran Negara Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3890 ) ;
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3839 ) ;
3. Undang –Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian;

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2012 Tentang Analisis


Jabatan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.

3. Rumusan Masalah
Proses analisis dilakukan untuk memahami apa tanggung jawab setiap
jabatan dan kontribusinya terhadap pencapaian hasil tujuan organisasi. Analisis
jabatan ini bukan analisis pemegang jabatan yang saat ini/pemangku
jabatan,bukan untuk mengukur kemampuan, kinerja, gaya atau metode kerja dari
pemangku jabatan. Jabatan yang dianalisis dan dituangkan dalam uraian jabatan
adalah kondisi jabatan saat ini berdasarkan fakta yang ada sesuai rancangan
strategi dan struktur organisasi.

Permasalahan dalam analisis jabatan :

1. Tidak memahami prinsip analisis jabatan, uraian jabatan dibuat berdasarkan


selera masing-masing.
2. Tidak adanya standar batasan jabatan yang diinginkan oleh organisasi,
sehingga adanya tumpang tindih tanggung jawab, rangkap tanggung jawab.
3. Adanya jabatan yang beban tanggung jawabnya sangat besar (over load)
jabatan lain terlihat sangat sempit dan ringan.
Identifikasi Masalah
Uraian pekerjaan dan spesifikasi jabatan merupakan hal yang sangat krusial dalam

rangka menjalankan organisasi ke arah yang efektif. Oleh karena itu tim

merumuskan permasalahan sebagai berikut:

a. Bagaimana kondisi eksisting uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan di

Lingkungan Pemerintah Kota Cimahi

b. Bagaimana kondisi beban kerja di Lingkungan Pemerintah Kota Cimahi

3. Maksud dan Tujuan

Maksud :

Menyusun uraian jabatan yang berguna untuk menyusun peta jabatan,


kompetensi jabatan, dan jumlah pegawai untuk mengisi jabatan yang sesuai
dengan beban kerja organiasi serta untuk mewujudkan Pegawai Negeri Sipil
yang berdaya guna dan berhasil guna.

Tujuan :

Untuk meningkatkan kualitas perencanaan pegawai, khususnya penyusunan


formasi yang rasional dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan
pemerintahan yang efektif dan efisien.

4. Ruang Lingkup
Analisis Jabatan adalah proses, metode dan teknik untuk mengidentifikasi
dan menentukan tugas-tugas (duties) dan persyaratan dari suatu jabatan
tertentu, hubungan dari satu jabatan dengan jabatan lain yang ada, dan
penentuan tentang kompetensi yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan-kemampuan lain yang diperlukan pegawai untuk melakukan
pekerjaan secara efisien dan efektif. Analisis beban kerja adalah besaran
pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi dan merupakan
hasil kali antara volume kerja dan norma waktu.

Kemudian diolah menjadi informasi jabatan dan disajikan untuk kepentingan


program kepegawaian serta memberikan umpan balik bagi organisasi .
Data dalam menganalisis jabatan diperlukan berbagai macam data. Data yang
utama adalah pekerjaan yang dilaksanakan oleh pegawai. Pekerjaan dimaksud
adalah pelaksanaan tugas sehari-hari oleh setiap pegawai.

Sasaran dan target :

1. Pengkajian terhadap dokumen penjabaran tugas pokok dan fungsi masing-


masing jabatan di SKPD;
2. Pengkajian bagaimana beban kerja masing-masing jabatan fungsional umum
di unit kerja;
3. Menentukan informasi dan kebutuhan rekrutmen pegawai;
4. Untuk mengetahui tingkat kesesuaian kebutuhan pegawai dalam
penyelesaian pekerjaan di masing-masing unit kerja.

Sumber Data adalah:

a. Para pimpinan unit kerja, yang terdiri dari :


b. Jabatan Fungsional Umum di SKPD yang terdiri dari :
1. Sekretariat Daerah;
2. Sekretariat Dewan;
3. Badan Perencana Pembangunan Daerah;
4. Badan Pemberdayaan Msyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana;
5. Badan Kepegawaian Daerah;
6. Inspektorat ;
7. RSUD Cibabat;
8. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga;
9. Dinas Kesehatan;
10. Dinas Perhubungan;
11. Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil;
12. Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial;
13. Dinas Pekerjaan Umum;
14. Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian,, Perdagangan dan Pertanian;
15. Dinas Kebersihan dan Pertamanan;
16. Dinas Pendapatan;
17. Kantor Lingkungan Hidup;
18. Kantor Penanaman Modal;
19. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu;
20. Kantor Arsip, Perpustakaan dan Pengelolaan Data Elektronik;
21. Kantor Kesatuan Bangsa ;
22. Satuan Polisi Pamong Praja;
23. Kecamatan (3 Kecamatan);
24. Kelurahan (15 Kelurahan).

c. Surat-surat keputusan tentang organisasi;

d. Laporan pelaksanaan pekerjaan;

e. Lliteratur atau referensi lain yang berkaitan dengan misi atau fungsi organisasi.

Output :

1. Ikhtisar Jabatan berupa : Rumusan Jabatan dan Job Description untuk setiap
jabatan fungsional umum;

2. Peta Jabatan yang berupa bentangan seluruh jabatan baik struktural maupun
fungsional, sebagai gambaran menyeluruh bagi jabatan yang ada dalam unit
organisasi atau dalam instansi;

3. Beban Kerja per jabatan.

5. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian
( Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3041 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43
Tahun 1999 ( Lembaran Negara Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3890 ) ;
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3839 ) ;
3. Undang –Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian;

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pedoman


Analisis Beban Kerja di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2012 Tentang Analisis


Jabatan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.

6. Metode Pelaksanaan
Metode dalam pelaksanaan kegiatan ini merujuk pada Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pedoman Analisis Beban Kerja di
Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah, yang meliputi
pengumpulan data, pengolahan data, dan penelaahan hasil olahan data.

Pengumpulan data jabatan tersebut dapat dilakukan dengan cara:

- Daftar Pertanyaan atau kuesioner : pengumpulan data dilakukan


melalui penyebaran daftar pertanyaan kepada semua pegawai (jabatan
fungsional Umum) untuk diisi.
- Wawancara dan Observasi

Wawancara merupakan tanya jawab antara pewawancara dengan responden.


Pengumpulan data dengan cara wawancara adalah bertatap muka langsung
dengan responden untuk menanyakan seluk beluk pekerjaan yang
dilakukannya.

- Metode observasi berarti pelaksana analisis mengamati secara langsung di


tempat bagaimana tugas pekerjaan dilaksanakan dan mencatatnya untuk
diolahnya menjadi informasi.

- Referensi

Referensi yang dimaksud disini adalah buku atau dokumen yang dapat
memberikan informasi tentang pekerjaan. Pengumpulan data dari referensi
adalah pengumpulan data dari buku-buku atau dokumen, seperti laporan
kegiatan unit kerja, surat-surat keputusan tentang organisasi, pedoman
keorganisasian dan ketatalaksanaan, atau referensi lain yang berkaitan
dengan misi, fungsi, tugas pokok unit, program kerja atau program
pembangunan, dan kegiatan keorganisasian lainnya.

7. Kebutuhan Personil

Tenaga Ahli
Memiliki Tenaga Ahli dengan kualifikasi keahlian:
1. Ahli Manajemen sebagai Team Leader : 1 orang
2. Ahli Administrasi Negara : 1 orang
3. Ahli Analisis Jabatan : 3 orang
4. Ahli Kelembagaan dan Organisasi Pemerintahan : 2 orang
5. Ahli Psikologi : 1 orang
6. Operator Komputer : 1 orang

Ahli Manajemen/Team Leader :


Jumlahnya 1 Orang ahli manajemen sebagai Team Leader, berpendidikan
sekurang-kurangnya Sarjana (S2) jurusan Manajemen , bersertifikat, dengan
pengalaman paling kurang 5-8 Tahun ;

Tugas dan tanggung jawab utama dari team leader adalah mengoordinasikan
semua personil yang terlibat sehingga bisa membangun team work yang
sinergis dan harmonis untuk menghasilkan produk yang berkualitas;

Ahli Administrasi

1(satu) orang ahli administrasi, berpendidikan sekurang-kurangnya Sarjana (S1)


Administrasi atau sederajat memiliki pengalaman sebagai konsultan minimal 1-4
tahun dalam bidang administrasi pemerintahan;

Ahli Analisis Jabatan

Jumlahnya 3 (tiga) Orang dengan Pendidikan S1 Administrasi Negara/Ilmu


Pemerintahan Ilmu Pemerintahan, dengan Pengalaman minimal 1-4 tahun
dalam analisis jabatan dan analisis beban kerja;
Ahli Kelembagaan dan Organisasi Pemerintahan

Jumlahnya 2 (dua) Orang dengan Pendidikan S1 Administrasi Negara / Ilmu


Pemerintahan dengan Pengalaman minimal 1-4 tahun dalam penataan
kelembagaan dan organisasi pemerintahan;

Ahli Psikologi

Jumlahnya 1 (satu) orang dengan Pendidikan S1 Jurusan Psikologi dengan


Pengalaman minimal 1-4 tahun dalam bidang psikologi industri dan organisasi;

Operator Komputer

Jumlahnya 1 (satu) orang pendidikan SMA atau D3

Pengalaman :
Memiliki pengalaman pada pekerjaan kajian/penyusunan/analisis terkait dengan
analisis jabatan, kajian/penyusunan/Bintek/analisis terkait dengan Analisis
Beban Kerja, dan atau kajian/penyusunan /Bintek/analisis terkait dengan
Standar Kompetensi Jabatan.

IV.4. Laporan
Laporan Pendahuluan :
Memuat tentang kegiatan analisis jabatan dan analisis beban kerja di
SKPD
Laporan Pendahuluan akan dibuat pada akhir bulan pertama sejak SPMK
diterbitkan.

Laporan Bulanan :
Memuat kegiatan setiap bulannya, kemajuan dan hambatan-hambatan serta
rencana tindak lanjut masalah yang dihadapi. Laporan Bulanan akan dibuat
setiap akhir bulan

Laporan Antara :
- Memuat hasil kegiatan pada setiap akhir proses tahapan selesai;
- Laporan antara akan sibuat setiap akhir proses tahapan seleai ;
- Memuat kegiatan pelatihan dan penerapan audit internal, hasil audit
sertifikasi berupa rekomendasi kelulusan

Laporan Akhir :
Laporan akhir akan disajikan setelah seluruh tahap kegiatan selesai yaitu
setelah tahap sertifikasi berupa buku laporan dan soft copy (compact disk).

8. Kebutuhan Biaya

Kebutuhan biaya untuk kegiatan dimaksud berasal dari APBD Kota Cimahi

sebesar Rp. 186.500.000,00

9. Jadwal Pelaksanaan

- Persiapan : 1 minggu

- Pengumpulan Data ke SKPD : 1 minggu

- Pengisian kuesioner : 2 minggu

- Wawancara dan Observasi : 1 bulan

- Pengolahan Data : 1 bulan

Pelaksanaan kegiatan ini direncanakan pada Triwulan II TA. 2013

10. Penutup

Demikian kerangka acuan kerja ini dibuat sebagai pedoman dalam


pelaksanaan kegiatan.

Cimahi, April 2013

KEPALA BAGIAN ORGANISASI


SETDA KOTA CIMAHI

H. WAWAN HERAWAN, SH. MH


Pembina
NIP. 19570810 197811 1 002

Anda mungkin juga menyukai