PROPOSAL
Oleh :
Annisa Paragita
178600397
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Siswa .............................................................................................................9
1. Pengetian Siswa..........................................................................................9
B. Prokrastinasi Akademik.................................................................................10
1. Pengertian Prokrastinasi Akademik ..........................................................10
2. Faktor-Faktor Prokrastinasi Akademik .....................................................13
3. Aspek-Aapek Prokrastinasi Akademik .....................................................19
4. Ciri-Ciri Prokrastinasi Akadmik................................................................21
C. Kontrol Diri ..................................................................................................25
1. Pengertian Kontrol Diri.............................................................................25
2. Faktor-Faktor Kontrol Diri........................................................................29
3. Aspek-Aspek Kontrol Diri.........................................................................30
D. Hubungan Antara Kontrol Diri dengan Prokrastinasi Akademik .................33
E. Karangka Konseptual ....................................................................................36
F. Hipotesis.........................................................................................................36
i
B. Indentifikasi Variabel Penelitian ...................................................................37
C. Defenisi Variabel Penelitian...........................................................................38
1. Prokrastinasi Akademik.............................................................................38
2. Kontrol Diri...............................................................................................38
D. Subjek Penelitian ...........................................................................................39
1. Populasi ....................................................................................................39
2. Sampel ......................................................................................................39
3. Teknik Pengambilan Sampel.....................................................................39
E. Teknik pengumpulan Sampel ........................................................................39
1. Skala Prokrastinasi Akademik...................................................................40
2. Skala Kontrol Diri.....................................................................................41
F. Uji Validitas Dan Reliabilitas.........................................................................43
ii
BAB I
PENDAHULUAN
perserta didik. Menurut dalam kamus bahasa Indonesia (KBBI) Siswa merupakan
seorang pelajar akademik, dimana seorang yang belajar pada jenjang tertentu
mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah dan seterusnya. Siswa bagian dari
subyek dalam pendidikan yang tidak akan pernah terlepas dari aktivitas belajar,
lingkungan sekolah, tugas biasanya diberikan oleh guru kepada siswa untuk
latihan baik dirumah maupun disekolah, dengan pemberian tugas ini diharapkan
siswa mampu menguasai materi pelajaran yang telah dijelaskan oleh guru dan
dapat menyelesaikan tugas tersebut. Selain itu siswa sangatlah diharapkan dapat
mengatur waktu dengan baik agar kewajiban atas tugas-tugas tersebut dapat
1
2
sebagainya. Maka dari itu sering kali terlihat jelas fenomena penundaan baik itu
tidak disiplin dalam pengaturan waktu dalam bidang psikologi dikenal dengan
istilah prokrastinasi.
yang dilakukan dengan sengaja oleh individu terhadap tugas atau pekerjaannya
penundaan yang hanya terbatas pada tugas dan aktivitas yang berkaitan dengan
siswa iyaitu tugas mengarang, belajar untuk menghadapi ujian, membaca, kinerja
mahasiswa saja namun juga terjadi di kalangan siswa. Siswa-siswi sering kali
berbagai alasan, mereka berfikir tugas tersebut nantinya pasti dapat terselesaikan
Siswa yang memiliki prokrastinasi yang rendah dapat dilihat melalui ciri-
ciri seperti: penundaan untuk memulai dan menyelesiakan tugas yang dihadapi,
keterlambatan dalam mengerjakan tugas karena melakukan hal-hal lain yang tidak
yang lebih menyenangkan daripada tugas yang harus dikerjakan (seperti ngobrol,
sehingga jumlah kesalahan tinggi karena individu mengerjakan dalam waktu yang
singat. Selain itu sulit berkonsentrasi karena ada perasaan cemas, bingung, stres,
sehingga motivasi belajar dan kepercayaan diri menjadi sangat rendah. Akibatnya
mereka mengalami kesulitan dalam diri mereka sendiri yang akan menyebabkan
“Sering kali pun kak, karna saya kurang paham sama beberapa
pelajaran disekolah, waktu saya coba mau ngerjakan tugas itu saya
kurang yakin aja betul enggaknya sama jawabannya terus karna saya
kurang yakin, jadinya saya nunggu temen-teman siap dulu baru saya
ngerjainnya biar ada contoh kak, kalau udah keadaanya mendesak kali
besoknya mau dikumpul barulah terpaksa dikerjakan, kalau pun temen-
temen banyak belum siap juga yaudahlah kak, paling kenak marah
bareng-bareng”(FA, Hasil Wawancara 20 Oktober 2020).
“Sering kak, terkadang saya kelupaan ngerjain pr/tugas tepat
waktu, karna saya kira pr saya dikumpul masih lama lagi, rupanya
dikumpul besok. Kadang saya ingat kak, cuma saya mikir entar-entar aja
lah masih panjang waktunya, terakhir sering kali kelupaan karna hal
lain yang saya lakukan kak, kayak main game ,buka media sosial, jalan-
jalan dan akhirnnya saya kelupaan, gak ingat waktu kadang kak, dan itu
jadi buat saya pusing sendiri, kalau ngerjainnya terburu-buru kak”(AL,
20 Oktober 2020).
Peneliti juga melakukan komunikasi pribadi pada salah satu guru yang
tugas-tugas yang telah diberikan oleh gurunya tersebut. Disamping itu kegiatan
yang menyenangkan membuat mereka lupa serta tidak sadar akan kewajiban
dasarnya sebagai siswa atau pelajar untuk menyelesaikan tugasnya dengan tepat
waktu.
arah konsekuensi yang positif (dalam Ghufron & Risnawita, 2016). Kontrol diri
merupakan suatu kecakapan individu dalam kepekaan membaca situasi diri dan
lingkungannya. Selain itu, juga mampu untuk mengontrol dan mengelola situasi
perilaku agar sesuai untuk orang lain, menyenangkan orang lain, dan menutupi
perasaannya.
Seseorang yang memiliki kontrol diri yang tinggi akan mampu untuk
mengelola perasaan impulsif dan juga emosi negatif dari dalam dirinya, lebih
seseorang yang memilki kontrol diri yang rendah cenderung lebih sulit mengatur
emosinya serta dorongan-dorongan yang ada didalam dirinya dan sulit sekali
mengambil suatu tindakan serta keputusan dengan tepat. Dimana lebih sering
6
waktunya saja.
yang rendah, sebab mereka tidak dapat mengatur waktu dengan sebaik-baiknya,
akademik sering terjadi dikalangan siswa, hal ini sudah menjadi kebiasaan dan
budaya yang turun-menurun. Berdasarkan fenomena yang ada maka peneliti ingin
Morawa”. Kenapa pada siswa SMA karna peneliti melihat dan merasakan
langsung fenomena tersebut, maka dari itu peneliti ingin membuktikan adakah
B. Identifikasi Masalah
Masalah yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah hubungan antara
tugas dengan tepat waktu. Dan apabila siswa tersebut tidak mampu untuk
akademik. Melihat jenis tugas yang biasanya sering ditunda oleh siswa adalah
kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja, melakukan aktivitas lain yang
lebih menyenangkan
prokrastinasi akademik yang dialami siswa di SMA Nurul Amaliyah, kontrol diri
mengendalikan dirinya untuk bisa mengerjakan tugasnya dengan baik dan tepat
untuk bermain game online, membuka sosial media belebihan dan aktivitas-
aktivitas lain yang tidak bermanfaat yang hanya membuang-buang waktu saja.
Dengan adanya hubungan tersebut peneliti ingin melihat lebih lanjut “Hubungan
C. Batasan Masalah
variabelnya. Oleh sebab itu, penulis membatasi diri hanya berkaitan dengan
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah
8
Ada Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Siswa Kelas
E. Tujuan Penelitian
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya “Hubungan Antara Kontrol
Tanjung Morawa”
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Siswa
1. Pengertian Siswa
Dimana individu merupakan seorang yang belajar pada jenjang tertentu mulai dari
hubungan dengan individu lain di lingkungan yang lebih luas (Sardiman 2003).
dimeja belajar setara sekolah dasar (SD) maupun menengah pertama (SMP),
mendapatkan ilmu pengetahuan dan untuk mencapai pemahaman ilmu yang telah
didapat dunia pendidikan. Siswa atau perserta didik adalah mereka yang secara
dan mandiri.
Siswa adalah seseorang yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap
perkembangan masing-masing remaja pada setiap aspek tidak selalu sama. Hal
10
yang sama adalah siswa yang juga bisa dikatakan sebagai kelompok orang,
dengan usia tertentu yang belajar dengan baik, baik secara berkelompok maupun
perorangan. Siswa juga bisa disebut sebagai pelajar, pada saat berbicara tentang
siswa tentu pikiran kita tertuju pada lingkungan sekolah, baik di sekolah dasar
Dimana mereka merupakan seorang yang belajar pada jenjang tertentu mulai dari
B. Prokrastinasi Akademik
1. Pengertian Prokrastinasi
“pro” yang berarti mendorong maju atau bergerak maju dan akhiran “crastinus”
menyelesaikan suatu tugas atau suatu perkerjaan. Dan menurut Watson (dalam
Ghufron dan Risnawita, 2016) Prokrastinasi berkaitan dengan takut gagal, dan
tidak suka pada tugas yang diberikan, menentang dan melawan kontrol, serta juga
melakukan prokrastinasi tidak bermaksud untuk menghindari atau tidak mau tahu
dengan tugas yang dihadapinya. Akan tetapi, seorang pelaku prokrastinasi hanya
dapat dilakukan oleh berbagai kalangan tanpa memandang umur, jenis kelamin
serta pekerjaan yang sudah bekerja maupun yang masih duduk di bangku
dan proses penghindaran tugas yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Hal ini
terjadi karena adanya perasaan takut gagal, dan pandangan bahwa segala sesuatu
harus dilakukan dengan benar. Penundaan yang telah terjadi respons tetap atau
secara sengaja untuk melakukan aktivitas lain yang tidak dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas.
12
Jenis tugas yang menjadi obyek prokrastinasi akademik adalah: tugas mengarang,
penundaan.
ulur waktu untuk memulai maupun menyelesaikan kinerja secara sengaja untuk
a. Faktor internal
b. Faktor eksternal
pula.
15
2) Kondisi lingkungan
prokrastinator.
1) Anxiety
2) Self-depreciation
memiliki penghargaan yang rendah atas dirinya sendiri dan selalu siap untuk
menyalahkan diri sendiri ketika terjadi kesalahan dan juga merasa tidak
4) Pleasure-seeking
mencari situasi yang nyaman, maka orang tersebut akan memiliki hasrat
5) Time disorganization
17
yang penting dan kurang penting untuk dikerjakan hari ini. Semua pekerjaan
6) Environmental disorganization
disekitarnya berantakan atau tidak teratur dengan baik, hal itu terjadi
waktunya.
pekerjaan tersebut.
18
8) Lack of assertion
harus dikerjakan karena telah dijadwalkan terlebih dulu. Hal ini bisa terjadi
hasil dari sejumlah intensitas tuntutan negatif dalam hidup yang digabung
dengan gaya hidup dan kemampuan mengatasi masalah pada diri individu.
memecahkan masalah, dan gaya hidup yang kurang baik, semakin tinggi
stres seseorang.
Faktor lain yang di dapat dari penelitian yang dilakukan oleh Steel (dalam
rendahnya self efficacy, self control, dan keyakinan irasional (takut akan gagal
dan perfeksionis).
Jadi dari penjelasan diatas dapat disimpulkan ada beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi yaitu faktor internal, yang meliputi, self control, self efikasi
diri, self conscious, dan self critical. Dan eksternal gaya pengasuhan orang tua
akademik terbagi menjadi beberapa aspek yang akan di jelaskan sebagai berikut:
tugas yang dikerjakan (mencari celah atau jalan pintas untuk melewati
mengerjakan tugas, dan bahkan objek lain yang menjadi sasaran untuk
membuat alasan mati lampu, ada acara keluarga, buku tugas tertinggal
mengerjakan tugas.
sebagainya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan ada beberapa aspek yang dapat
mengerjakan sebelumnya.
waktu yang lebih lama untuk mengerjakan suatu tugas dari pada
prokrastinasi akademik.
yang dapat diukur dan diamati dengan beberapa ciri. Ciri-ciri tersebut menurut
a. Perfeksionis
24
yang tepat bagi dirinya untuk bertindak agar dapat memperoleh hasil yang
sempurna.
sesuatu dan terkadang menahan ide-ide yang dimilikinya karen takut tidak
tampa usaha.
adalah penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang
rencana dan kinerja, aktual dan melakukan aktivitas lain yang lebih
C. Kontrol Diri
kepekaan membaca situasi diri dan ingkungannya. Selain itu, juga kemampuan
untuk menngontrol dan mengelola faktor-faktor perilaku sesuai dengan situasi dan
perilaku agar sesuai untuk orang lain, menyenangkan orang lain, selalu komform
psikologis dan perilaku seseorang, dengan kata lain serangkaian proses yang
menyatukan perilaku yang telah disusun guna meningkatkan hasil dan tujuan
seseorang untuk melakukan sesuatu yang ingin dilakukan tampa terhalangi baik
oleh rintangan maupun kekuatan yang berasal dari dalam diri individu. Jadi
dorongan, baik baik dalam diri maupun dari luar individu. (Gleitman, dalam
bahwa konsep mengenai kontrol diri secara langsung sangat relevan untuk melihat
Kontrol diri merupakan jalinan secara utuh (Inegrative) yang dilakukan individu
dengan pemintaan situasi sosial yang kamudian dapat mengatur kesan yang dibuat
mengontrol diri berkembang seiring dengan perkembangan usia. Salah satu tugas
agar sesuai dengan harapan sosial tanpa harus dibimbing, diawasi didorong, dan
Menurut Block and Block (dalam Ghufron & Risnawati, 2016) Ada tiga
jenis kualitas kontrol diri, yaitu over control, under control, dan appropriate
control. Over control merupakan control diri yang dilakukan oleh individu secara
dorongan hati dan emosi, tidak berlebihan dalam kesenangan, mengatur suasana
hati, dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berfikir,
untuk membaca persaan terdalam orang lain. Selanjutnya kontrol diri berpengaruh
adalah kempuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan
perasaan pada diri dan orang lain, serta menanggapinya dengan tepat, menerapkan
konstan menyusun standar yang lebih baik dari dirinya. Ketika berusaha
bermanfaat dan dapat diterima secara social dimana konsep ilmiah menitik
beratkan pada pengendalian akan tetapi, tidak sama artinya dengan penekanan.
Ada dua kreteria yang menentukan apakah kontrol emosi dapat diterima secara
social atau tidak. Kontrol emosi dapat diterima bila reaksi masyarakat terhadap
pengendalian emosi adalah positif, namun reaksi positif saja tidakla cukup
karenanya perlu diperhatikan kreteria lain, yaitu efek yang muncul setelah
a. Faktor internal
Faktor internal yang ikut andil terhadap kontrol diri adalah usia.
b. Faktor Eksternal
menerapkan sikap disiplin kepada anaknya secara intens sejak dini, dan
terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kontrol diri, antara lain yaitu :
a. Emosi moral
Rasa malu dan bersalah telah dikaitkan dengan hasil interpersonal dan
pribadi.
30
b. Fitur kepribadian
c. Perfeksionisme
mengerjakan kesempurnaan.
faktor yang mempengaruhi kontrol diri, adanya faktor internal dan faktor
eksternal. Dan faktor lainya iyaitu emosi moral, fitur kepribadian, dan
pereksionisme.
kemungkinan tindakan.
dapatmengganggu konsentrasinya.
dan bertindak.
kontrol kognitif, dan kontrol dalam mengambil keputusan. dan aspek lainya ada
reliability.
tugas atau suatu perkerjaan. Dimana individu dalam merespon tugas yang
kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual, melakukan aktivitas yang
lebih menyenangkan.
prokarastinasi salah satunya adalah kontrol diri. Kontrol diri diartikan sebagai
semakin tinggi motivasi instriksik yang dimiliki siswa ketika menghadapi tugas,
sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kontrol diri dari aspek
Siswa dengan kontrol diri tinggi akan mampu untuk mengatur dan
yang nantinya akan merugikannya. Sedangkan, siswa dengan kontrol diri rendah
konsekuensi jangka panjang dan mudah teralihkan serta tidak dapat menahan
hubungan dengan kontrol diri. Hal tersebut dapat terlihat bahwa prokrastinasi
akademik merupakan salah sau faktor yang mempengaruhi kontrol diri yang di
kemukakan oleh Gufron & Risnawita, 2016). Hal ini sejalan dengan penelitian
Husna & Suprihatin (2019) Dengan judul penelitian “Hubungan antara kontrol
diri dengan prokrastinasi akademik pada siswa Islam Sultan Agung 1 Semarang”.
Yang mengatakan bahwa terdapat hubungan negatif yang sangat signifikan antara
kontrol diri yang dimiliki siswa tersebut, maka akan semakin rendah tingkat
prokrastinasi akademik, sebaliknya jika semakin rendah tingkat kontrol diri yang
dimiliki siswa maka prokrastinasi akademik pada siswa akan semakin tinggi.
Berikutnya ada penelitian dari Purwati (2016) Pengaruh antara kontrol diri
Artinya semakin tinggi kontrol diri maka semakin rendah prokrastinasi akademik,
akademik.
36
E. Karangka Konseptual
Siswa
lebih menyenangkan.
E. Hipotesis
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian
ini adalah “Ada Hubungan Negatif Antara Kontrol Diri dengan Prokrastinasi
Akademik Pada Siswa Kelas XI. Dengan asumsi bahwa semakin baik kontrol diri
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk
maksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa
variabel lainya. Tipe penelitian ini dianggap cocok karena bertujuan untuk melihat
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
1. Prokrastinasi Akademik
tidak bertujuan dan proses penghindaran tugas yang sebenarnya tidak perlu
kinerja secara sengaja untuk melakukan aktivitas lain yang tidak dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas.
kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja, melakukan aktivitas lain yang
lebih menyenangkan.
2. Kontrol Diri
mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa individu kearah
konsekuensi positif. Kontrol diri diukur dengan menggunakan skala yang telah
dalam Ghufron & Risnawita, 2016) Yang meliputi: kontrol perilaku (behavior
(decisional control).
39
D. Subjek Penelitian
1. Populasi
terdiri atas: subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas XI disekolah SMA Nurul Amaliyah
2. Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk sampel yang diambil dari
sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas XI Di SMA
jenuh yang artinya teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
adalah suatu daftar yang berisi pernyataan yang diberikan kepada subyek agar
digunakan di sini adalah tipe skala Likert. Skala likert adalah skala yang dapat
40
1. Skala Prokrastinasi
sebelumnya.
yang lebih lama untuk mengerjakan suatu tugas dari pada waktu yang
orang lain maupun rencana yang telah ditentukan oleh dirinya sendiri.
41
tugas, akan tetapi ketika saatnya tiba ia tidak mengerjakan tugas sesuai
sehingga menyita waktu yang dia miliki untuk mengerjakan tugas yang
seharusnya dikerjakan.
berdasarkan skala likert adalah favourable, nilai 1 untuk jawaban sangat tidak
setuju (STS) nilai 4 jawaban sangat setuju (SS), nilai 3 untuk jawaban setuju (S),
nilai 2 untuk jawaban tidak setuju (TS). Sedangkan untuk item yang unfavourable
nilai 4 sangat tidak setuju (STS), nilai 3 untuk jawaban tidak setuju (TS), nilai 2
untuk jawaban setuju (S), dan nilai 1 untuk jawaban sangat setuju (SS).
secara subjektif.
tindakan.
Skala kontrol diri ini disusun berdasarkan format likert dengan 4 (empat)
likert adalah favourable, nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS) ni4
jawaban sangat setuju (SS), nilai 3 untuk jawaban setuju (S), nilai 2 untuk
jawaban tidak setuju (TS). Sedangkan untuk item yang unfavourable nilai 4
sangat tidak setuju (STS), nilai 3 untuk jawaban tidak setuju (TS), nilai 2 untuk
jawaban setuju (S), dan nilai 1 untuk jawaban sangat setuju (SS).
Suatu alat pengumpulan data (alat ukur) dapat dikatakan baik apabila alat
ukur tersebut valid dan reliabel. Sebelum digunakan dalam penelitian, maka alat
ukur (skala) terlebih dahulu dilakukan uji coba (try out) untuk mengetahui
digunakan untuk pengkuran validitas alat ukur penelitian ini adalah teknik
Correted Item Total Correlation. Validitas dalam penelitian ini akan diuji
atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi jika pengukuran yang
dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reliabilitas tes,
merupakan tingkat konsistensi suatu tes, adalah sejauh mana tes dapat
realibilitas alat ukur penelitian ini adalah teknik Alpha Cronbach. realibilitas
dalam penelitian ini akan diuji dengan menggunakan bantuan SPSS (Statistic
dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis
masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan
(Sugiyono, 2016).
Teknik analisis data yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah analisis
statistik korelasi, product moment adalah salah satu teknik korelasi yang kedua
karena pada penelitian ini memiliki tujuan ingin melihat hubungan antara satu
b. Uji linearitas, yaitu untuk mengetahui apakah data dari variabel bebas
DAFTAR PUSTAKA
Ika Wahyuni Tresnawati, N. N. (2016). Hubungan Antara Kontrol Diri Dan Perilaku
Asertif Dengan Prokrastinasi Akademik Peserta Didik Kelas IX SMP Negeri 34
Surabaya. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan (UNS),
Halaman 26.
Lubis, I. S. (2018). Hubungan Regulasi Diri Dalam Belajar Dan Efikasi Diri Dengan
Prokrastinasi Akademik Mahasiswa. Jurnal Diversita, halaman 92.
48
Meliza Purwati, P. S. (2016). Pengaruh Kontrol diri Terhadap Prokrastinasi Peserta Didik
Kelas X SMA Negeri 1 Sungal Ambawang. Jurnal Bimbingan dan Konseling
FKIP Untan, Halaman 14.
Bandung, Alfabeta.