PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Studi Islam fakultas
Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Metodologi Penelitian
Disusun Oleh
20422108
YOGYAKARTA
2022
DAFTAR ISI
BAB I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................................1
B. Fokus Dan Pertanyaan Penelitian........................................................................................3
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian........................................................................................3
D. Sistematika Pembahasan.....................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................5
KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI.......................................................................5
A. Kajian Pustaka....................................................................................................................6
B. Landasan Teori...................................................................................................................9
1. Mahasiswa..........................................................................................................................9
3. Kesadaran.........................................................................................................................12
4. Kesadaran Belajar.............................................................................................................14
BAB III........................................................................................................................................18
METODE PENELITIAN...........................................................................................................18
A. Jenis Penelitian dan Pendekatan...........................................................................................19
B. Tempat dan Waktu Penelitian..............................................................................................19
C. Informan Penelitian..............................................................................................................19
D. Teknik Penentuan Informan.................................................................................................20
E. Teknik Pengumpulan Data...................................................................................................21
F. Keabsahan Data....................................................................................................................22
G. Teknis Analisis Data............................................................................................................23
H. Kisi-Kisi Pertanyaan............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mahasiswa adalah sebutan bagi mereka yang tengah menempuh pendidikan di
perguruan tinggi dimana banyak masyarakat yang menyebut mahasiswa sebagai calon
kaum intelektual yang mampu membawa negara ini ke arah yang lebih baik lagi.
Mahasiswa dituntut agar mampu memiliki kemampuan berpikir secara ilmiah, sertamoral
yang baik pula.1
Mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan juga harus membekali
dirinya dengan soft skill seperti leardership, kemampuan memposisikan dirinya, serta
sensitivitas yang tinggi Namun banyak yang tidak mengetahui bagaimana kehidupan dari
mahasiswa di perguruan tinggi. Kebanyakan mahasiswa lupa akan perannya sebagai
1
Fatah Yasin. Penumbuhan Kedisiplinan Sebagai Pembentukan Karakter peserta didik di
madrasah. (Jurnal el- Hikmah Fakultas tarbiyah UIN Maliki Malang 2011). Hlm 22
Social Control, Agen Of Change, serta Iron stock. Sehingga banyak juga mahasiswa
yang terlalu santai dalam menempuh pendidikannya di perguruan tinggi. Ini dibuktikan
dengan tindakan tindakan yang melekat di kehidupan mahasiswa meskipun tidaksemua
mahasiswa melakukannya. Salah satu tindakan yang melekat pada mahasiswa adalah
kebiasaan mengerjakan tugas di waktu yang sangat mepet.
2
Audi, N. L. Persahabatan dan Toleransi Pemalasan Sosial pada Mahasiswa Psikologi
Universitas Sumatera Utara. (Psikologia: Jurnal Pemikiran & Penelitian Psikologi 2014) Hlm.
52-56
3
Ali, Muhammad, Asrori, Muhammad, Psikologi Remaja, (Jakarta; PT Bumi Aksara, 2011),
Hlm 161
Dari pentingnya peran mahasiswa untuk negeri, salah satu cara penerapannya
adalah mengerjakan tugas tepat waktu. Dengan begitu mahasiswa akan menjadi generasi
penerus yang intelektual serta disiplin sehingga menjadi peran yang sangat penting bagi
Indonesia. Oleh karena itu peneliti mengangkat judul KESADARAN MAHASISWA
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA DALAM
MENYELESAIKAN TUGAS KULIAH.
b. Manfaat Praktis
Bagi peneliti, sejauh mana kesadaran mahasiswa dalam
menyelesaikan tugas perkuliahan.
Bagi mahasiswa, untuk pengembangan wawasan ilmu pengetahuan
dan motivasi bahwa tugas kuliah merupakan kewajiban yang harus
diselesikan tepat pada waktunya.
Bagi dosen, untuk bahan informasi kepada mahasiswa, bahwa
kesadaran mahasiswa terhadap tugas mencakup banyak Hlm.
D. Sistematika Pembahasan
BAB I, dalam Bab I terbagi dalam beberapa sub bab bagian yang peneliti
teliti yaitu terdapat. Pertama, latar belakang yang berisikan dasar pemikiran peneliti
yang ingin dikaji. Kedua, terdapat fokus penelitian yaitu apa saja masalah atau
pembahasan yang ingin peneliti jelaskan yang dimana sebagai fokus dalam penelitian
ini. Ketiga, terdapat rumusan masalah atau pertanyaan masalaha, yaitu pertanyaan-
pertanyaan yang akan peneliti cari dan mengulik mengapa Hlm tersebut menjadi
sebuah pertanyaan atau rumusan yang ingin diteliti. Keempat, yaitu tujuan yang
menjadi sebuah alasan mengapa adanya rumusan atau pertanyaan-pertanyaan yang
ingin peneliti teliti. Kelima, kegunaan penelitian yaitu ditujukan kepada siapa dan
pengaruhnya dalam proses berkelanjutan dalam meneliti penelitian ini. Keenam,
sistematika pembahasan yaitu berisi tentang struktur bagian-bagian yang ada dalam
proposal skripsi secara singkat.
BAB II, dalam Bab II terbagi dalam beberapa sub bab bagian yang peneliti
teliti yaitu. Pertama, kajian pustka yang terdapat beberapa hasil penelitian terdahulu
yang bersumber dari berbagai skripsi, jurnal, dll yang sesuai dengan judul proposal
skripsi yang peneliti akan teliti, namun juga memiliki perbedaan seperti fokus
penelitian maupun tempat waktu penelitian yang berbeda terhadap penelitian yang
akan diteliti. Kedua, landasan teori yang terdapat berbagai sumber penelitian yang
sesuai dengan judul penelitian dikarenakan semakin banyak sumber atau teori yang
digunakan maka akan semakin baik..
BAB III, dalam Bab III terbagi dalam beberapa sub bab bagian peneliti
teliti yaitu metode penelitian yang terbagi menjadi. Pertama, jenis penelitian dan
pendekatan yaitu yang akan menentukan apakah judul proposal sesuai dengan
kategori yang akan diteliti. Kedua,tempat atau lokasi penelitian yaitu tempat yang
dijadikan sebagai pelaksanaan penelitian yang akan menjadi tempat yang akan
diteliti. Ketiga, informan penelitian yaitu suatu kelompok atau atau individu-individu
yang akan menjadi sumber dalam menggali informasi-informasi yang dibutuhkan
untu mendukung proses penelitian yang akan diteliti. Keempat, teknik penentuan
informan yaitu suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sumber-sumber yang
akan mendukung penelitian. Kelima, teknik pengumpulan data yaitu strategi yang
dilakukan untuk mendapatkan dan mengumpulkan berbagai data-data yang diperoleh
dari berbagai sumber. Keenam, keabsahan data yaitu kegiatan mengecek atau
memastikan kembali data-data yang telah diperoleh agar tidak adanya kesalahan
maupun kekurangan yang dimuat dalam penelitian skripsi yang akan diteliti. Ketujuh,
teknik analisis data yaitu strategi dalam menentukan dan melanjutkan data-data yang
sesuai dari apa yang telah dikumpulkan.
BAB IV, dalam Bab IV berisikan hasil dan pembahasan dimana pada bab
ini akan menjawab fokus dan pertanyaan penelitian. Hasil penelitian akan dijabarkan
berdasarkan dari hasil observasi di lapangan, wawancara serta bukti dokumentasi
yang didapat. Sedangkan pada pembahasan peneliti akan memaparkan dan mengkaji
data-data yang telah didapatkan.
A. Kajian Pustaka
Kajian pustaka dimaksudkan untuk menguraikan secara sistematis tentang hasil
penelitian-penelitian terdahulu (prior research) tentang persoalan yang hendak dikaji
dalam penelitian ini. Sebelum melakukan penelitian ini, penulis telah mencari terlebih
dahulu beberapa referensi yang dianggap memiliki relevansi dengan penelitian penulis.
Maka, hasil penelitian terdahulu yang telah penulis temukan adalah sebagai berikut:
Skripsi yang ditulis oleh Elisabet Dwi Retno Agustamanesia Jurusan Ilmu
Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta tahun 2017 yang berjudul Tingkat kemampuan Mengelola Waktu
Mahasiswa. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa mahasiswa tidak mampu
menyelesaikan tugas yang diberikan dosen tepat waktu dikarenakan terlalu sibuk dengan
kegiatan organisasi. Oleh karenanya pada penelitian tersebut menawarkan solusi untuk
membuat to do list kegiatan sehingga bisa menyelesaikan di antara keduanya dan juga
bisa mengerjakan tugas sesuai prioritas. Karena cangkupannya adalah mahasiswa sudah
pasti kewajibannya menuntut ilmu (dengan mengerjakan tugas dari dosen tepat waktu)
selebihnya itu adalah tambahan untuk mahasiswa sebagai pengalaman.4
Perbedaan penelitian Elisabet dengan penelitian ini terletak pada judul yang akan
dikaji tetapi unutk fokus permasalahannya tidak jauh berbeda dengan konsep yang akan
dideskripsikan peneliti. Karena judul penelitian ini tingkat kesadaran mahasiswa dalam
mengerjakan tugas yang diberikan dosen tepat waktu, tidak lain Hlmnya dengan
bagaimana mahasiswa bisa membagi waktu diantara kegiatan kegiatan mahasiswa.
Penelitian Elisabet berfokus untuk pembagian waktu mahasiswa yang masih kurang
efeketif karena kebanyakan mahasiswa masih terlalu sibuk dan capek dalam kegiatan
organisasi. Sedangkan penelitian ini berfokus pada, seberapa faham mahasiswa untuk
4
Elisabet, Tingkat kemampuan mengelola waktu mahasiswa (Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2017) Hlm. 64
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen sebagai bentuk tanggungjawab menjadi
pelajar di perguruan tinggi.
Skripsi yang di tulis oleh Maria Ulfa, 2009 tentang Motifasi kerja mahasiswa,
(Studi terhadap mahasiswa Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta). Tujuan penelitian
tersebut adalah :
Perbedaan dari penelitian yang ditulis oleh Maria Ulfa dengan penelitian ini
adalah pada variabelnya yaitu motivasi kerja mahasiswa, penelitian Maria berfokus pada
mahasiswa yang mengerjakan tugas kuliah sambil bekerja untuk memnuhi kebutuhan
hidupnya. Sedangkan penelitian ini berfokus kepada bagaimana kesadaran mahasiswa
dalam mengerjakan tugas kuliah. Jika dikaitkan penelitian ini dengan penelitian maria
terdapat beberapa hal yang sama, pertama : tidak semua mahasiswa mampu berkuliah
sambil bekerja yang kedua : mahasiswa mampu melakukan keduanya (kuliah sambil
kerja). Pada penelitian ini akan dibahas tentang kendala apa saja yang dialami mahasiswa
sehingga tidak mengerjakan tugas sesuai waktu yang telah diberikan dosen. Tentu ada
kegiatan lain dari proses perkuliahan, mungkin salah satunya adalah bekerja sehingga
mahasiswa kurang mampu menyelesaikan tugasnya. Kemudian penelitian ini juga akan
membahas tentang alasan mahasiswa tidak menyelesaikan tugasnya tepat waktu, selain
karena kurangnya keasadaran dari mahasiswa terkait pentingnya tanggungjawab
perkuliahan adalah karena mahasiwa sibuk di luar proses perkuliahan.
Jurnal yang ditulis oleh Gusti Ayu Raiyanti tahun 2013 berjudul Prokrastinasi
Akademik Pada Mahasiswa. hasil dari penelitian tersebut adalah: Prokrastinasi
5
Ulfa Maria, Motifasi Kerja Mahasiswa (Universitas Sunan Kalijaga 2019) Hlm. 85-86
dikelompokkan dalam 2 jenis yaitu akademik dan non akademik. Lebih khusus lagi,
prokrastinasi akademik adalah perilaku menunda-nunda mengerjakan atau menyelesaikan
tugas akademik. Orang yang melakukan prokrastinasi sering disebut dengan istilah
prokrastinator. Prokrastinasi akademik adalah perilaku menunda-nunda dalam
mengerjakan atau menyelesaikan tugas akademik. Tugas-tugas akademik tersebut
diantaranya tugas menulis, membaca belajar menghadapi ujian, menghadiri pertemuan
(kuliah), tugas administratif, dan kinerja akademik secara keseluruhan. Secara umum
penyebab prokrastinasi akademik adalah, rasa enggan atau ragu-ragu untuk memulai dan
mengerjakan tugas yang dianggap sulit atau tidak menyenangkan. Dan adanya rasa
khawatir atau takut akan konsekuensi yang mungkin timbul dari penyelesaian tugas.
Karakteristik mahasiswa yang melakukan prokrastinasi adalah suka menunda-nunda
mengerjalian tugas sampai batas waktu pengumpulan (deadline) Adapun factor yang
mempengaruhi prokrastinasi akademik adalah factor internal, yang meliputi kondisi fisik
dan psikologis seseorang. Sedangkan factor eksternal yang dapat mempengaruhi prilaku
prokrastinasi yaitu yang berasal dari luar diri seseorang seperti pengasuhan orang tua dan
lingkungan.6
Perbedaan penelitian Gusti dengan penelitian ini adalah subyek atau variabel yang
akan dibahas walaupun ada beberapa konsep yang saling berkaitan. Pada penelitian Gurti
berfokus pada prokrastinasi akademik mahasiswa, jika ada mahasiswa yang menunda-
nunda dalam mengerjakan tugas berarti ada 2 faktor yang mempengaruhi yaitu internal
dan ekxternal. Pada penelitian Gusti juga dijabarkan faktor – faktor tersebut, dalam
penelitian ini akan lebih berfokus terhdapah bagaimana cara mahasiswa memahami
bahwa tugas itu adalah kewajiban terlepas dari adanya dorongan dari faktor internal dan
ekxternal. Karena sejatinya yang menyandang gelar mahasiswa adalam mereka yang
memiliki tingkat intelektual lebih tinggi dari siswa. Akan tetapi peneliti juga akan
mengangkat beberapa pembahasan dari penelitian Gusti dan menggabungkannya dalam
penelitian ini tentang faktor yang membuat mahasiswa menunda-nunda pekerjaannya.
Karena bagaimanapun tidak semua mahasiswa memiliki kemampuan yang sama, dan
6
Ayu Gusti, Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa. (Jurnal Kesehatan Gigi Vol 1 nomor 2
2013) Hlm. 129
mungkin faktor itu lebih cocok daripada menggunakan kata “malas” terhadap mahasiswa
yang telat mengerjakan tugas dari dosen.
B. Landasan Teori
1. Mahasiswa
a. Definisi Mahasiswa
Definisi Mahasiswa Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar
pada perguruan tinggi.7 Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan
yang usianya 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir
sampai masa dewasa awal dan dilihat dari segi perkembangan, tugas perkembangan pada
usia mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup. Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa ialah seorang peserta didik berusia 18 sampai 25 tahun
yang terdaftar dan menjalani pendidikannnya di perguruan tinggi baik dari akademik,
politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas.
7
Buku Pedoman Universitas Diponegoro Tahun 2004/2005, Hlm. 94
8
Asshiddiqie, J. Strategi Pendidikan Nasional di Abad Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
(Jakarta: Intermasa 2013) Hlm. 88
Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam
berpikir dan kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan
tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang
merupakan prinsip yang saling melengkapi. Belajar di perguruan tinggi sangan berbeda
dari belajar di sekolah, siswa lebih banyak berperan sebagai penerima ilmu pengetahuan
sementara pengajar berfungsi sebagai fasilitator yang membantu mahasiswa mencapai
tujuan pembelajaran yang telah disepakati.9
b. Ciri-Ciri Mahasiswa
mahasiswa merupakan anggota masyarakat yang mempunyai ciri-ciri tertentu, antara lain:
Briton (1991) menguraikan beberapa ciri dari mahasiswa, yaitu sebagai berikut10:
3. Kesadaran
Kesadaran merupakan salah satu Hlm yang penting dalam kehidupan ini,
khususnya remaja harus sadar akan kehidupanya sendiri, menurut psikolog Dwipayana,
ibu Endah Fajar Puspita, S.Psi., M.Psi remaja akhir yang berkisar antara 18-21 tahun,
mereka sudah bisa memilah informasi yang mereka tangkap secara benar, Dampak
ketidaksadaran yang sangat umum antara lain adalah kebosanan, mudah marah, sering
lupa, kecanduan, luka batin, dan mudah tegang, semua Hlm negatif ini bisa terjadi karena
kita kurang sadar akan apa yang menjadi tujuan kita. Namun kenyataanya semuanya bisa
diatasi dengan latihan dan juga meningkatkan kesadaran secara utuh dan terus menerus.
11
P. Siagian, Sondang. Teori Motivasi dan Aplikasinya (Rineka Cipta 1996) Hlm 12
motivasi, pilihan dan kepribadian kita lalu menyadari pengaruh faktor-faktor tersebut atas
penilaian, keputusan daninteraksi kita dengan orang lain. Motivasi merupakan suatu
proses emosi dan proses psikologis dan bukan logis.12
1. Alam sadar
Alam sadar/kesadaran (conscious) sebagai tingkat kesiagaan individu pada saat
ini terhadap stimuli eksternal dan internal berupa peristiwa-peristiwa lingkungan
dan sensasi tubuh, memori, dan pikiran. Jadi kita sadar ketika kita memantau
lingkungan (internal dan eksternal), tetapi juga saat kita mencoba mengendalikan
diri kita sendiri dan lingkungan. Dapat disimpulkan bahwa kesadaran melibatkan :
pertama, pemantauan diri sendiri dan lingkungan sehingga persepsi, memori dan
proses berfikir direprensentasikan dalam kesadaran. Kedua, pengendalian diri
sendiridan lingkungan sehingga kita mampu memulai dan menghakhiri aktivitas
perilaku dan kognitif.13
2. Alam bawah sadar
Alam bawah sadar (preconsciuous) memuat semua elemen yang tidak disadari,
tetapi bisa muncul dalam kesadaran dengan cepatatau agak sukar (Freud, 1964).
Isi alam bawah sadar ini berasal dari dua sumber, yang pertama datang dari
persepsi sadar. Segala sesuatu yang dipersepsikan orang secara sadar dalam waktu
singkat, akan segera masuk ke alam bawah sadar selagi fokus perhatian beralih
kepemikiran lain. Pikiran yang dapat ke luar masuk antara alam sadar dan alam
12
Abdul Aziz Ahyadi. Psikologi Agama. (Bandung: Sinar Baru 1991) Hlm. 65
13
Jalaludin.. Psikologi Agama (Edisi Revisi), (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2016)
Hlm. 109
bawah sadar, umumnya adalah pikiran-pikiran yang bebas dari kecemasan. Antara
gambaran sadar dan dorongan tidak sadar nyaris sama satu dengan yang lainnya.
Sumber kedua dari gambaran-gambaran bawah sadar adalah alam tidak sadar.
Freud yakin bahwa pikiran bisa menyelinap dari sensor yang ketat dan masuk ke
alam bawah sadar dalam bentukyang tersembunyi. Beberapa dari gambaran ini
tak pernah kita sadarikarena begitu kita menyadari bahwa gambaran-gambaran
tersebut datang dari alam tidak sadar, maka kita akan merasa semakin
cemas,sehingga sensor akhirpun bekerja untuk menekan gambaran yang memicu
kecemasan tersebut dan mendorongnya kembali ke alam tidak sadar.14
3. Alam tidak sadar
Alam tidak sadar (unconscious) menjadi tempat bagi segala dorongan, desakan,
maupun insting yang tidak disadari tetapi ternyata mendorong perkataan,
perasaan, dan tindakan kita. Kita sadar akan perilaku kita yang nyata, tetapi sering
kali kita tidak menyadari proses mental yang ada dibalik perilaku tersebut,
misalnya seorang pria bisa saja mengetahui dirinya tertarik pada seorang wanita
tetapi tidak benar-benar memahami alasan dibalik ketertarikannya, yang bisa saja
bersifat tidak rasional. Freud meyakini bahwa keberadaan alam tidak sadar ini
hanya dibuktikan secara langsung. Baginya alam tidak sadar merupakan
penjelasan dari makna yang ada dibalik mimpi, keslahan ucap dan berbagai jenis
lupa yang dikenal dengan resepsi.15
4. Kesadaran Belajar
Kesadaran belajar adalah proses pembentukan kebiasaan – kebiasaan baru atau
perbaikan kebiasaan yang telah ada. Tujuannya agar siswa memperoleh sikap – sikap dan
kebiasaan – kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras
dengan kebutuhan ruang dan waktu. Uraian tersebut sejalan dengan Slameto yang
mengatakan bahwa “Kesadaran belajar mempengaruhi prestasi belajar antara lain dalam
hal pembuatan jadwal belajar dan pelaksanaannya, membaca dan membuat catatan,
14
Caroline, C. Hubungan antara Religiusitas Dengan Tingkat Penalaran Moral Pada Pelajar
Madrasah Mu”Allimat Muhammadiyah Yogyakarta, (Yoyakarta: Fakultas Psikologi UGM
1999) Hlm 230
15
Caroline, C. Hubungan antara Religiusitas Dengan Tingkat Penalaran Moral Pada Pelajar
Madrasah Mu”Allimat Muhammadiyah Yogyakarta, (Yoyakarta: Fakultas Psikologi UGM
1999) Hlm 230
mengulangi pelajaran, konsentrasi serta dalam melaksanakan tugas”. Kesadaran belajar
cenderung menguasai siswa bila melakukan kegiatan belajar. Hal ini disebabkan bila
siswa sudah memiliki kesadaran belajar, kegiatan belajar menjadi sebuah kegiatan yang
menyenangkan, bukan sebuah paksaan dari pihak manapun dan perbuatan kesenangan
cenderung untuk diulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis. Hal
ini juga didukung oleh Djaali yang menyebutkan bahwa hasil belajar mempunyai korelasi
positif dengan kebiasaan belajar atau study habit. Kebiasaan merupakan cara bertindak
yang diperoleh melalui belajar secara berulang–ulang, yang pada akhirnya menjadi
menetap dan bersifat otomatis. Djaali mengemukakan bahwa: “Cara belajar setiap siswa
berbeda, seperti bagaimana bentuk catatan dan pengaturan waktu belajar, tempat serta
fasilitas belajar lainnya. Cara dalam memahami materi pun juga berbeda - beda, ada yang
hanya dengan membaca, ada yang hanya dengan mendengarkan, ada yang harus dicatat
terlebih dahulu agar bisa dibaca secara berulang - ulang dan sebagainya”.
Sumadi Suryobroto (2002: 238) mengatakan bahwa: “Cita – cita merupakan pusat
dari bermacam – macam kebutuhan, artinya kebutuhan - kebutuhan biasanya
disentralisasikan di sekitar cita - cita itu, sehingga dorongan tersebut mampu
memobilisasikan energi psikis untuk belajar. Dengan adanya keinginan untuk
mewujudkan cita - cita ini maka siswa akan lebih terdorong untuk giat belajar tanpa
paksaan dari siapa pun”. Seorang siswa yang memiliki kesadaran dalam belajar akan
memiliki kemauan untuk aktif mempersiapkan diri untuk melakukan kegiatan belajar,
bekerja keras merencanakan setiap kegiatan belajarnya dan berusaha mengatasi kesulitan
belajarnya, baik dengan berusaha sendiri ataupun dengan bertanya kepada orang lain
yang lebih paham. Hal ini juga didukung oleh Syaiful Bahri Djamarah yang mengatakan
bahwa: “Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar. Siswa
yang belajar karena motivasi intrinsik tidak akan cepat terpengaruh oleh lingkungan,
semangat belajar yang dimiliki kuat, tanpa diberikan janji – janji bila mendapat prestasi
yang baik siswa ini akan belajar dengan sendirinya karena ingin memperoleh ilmu yang
sebanyak – banyaknya”. Dari uraian di atas indikator kesadaran belajar dalam penelitian
ini yaitu cara belajar, kesadaran memotivasi diri sendiri dan kesadaran bahwa belajar
adalah bekal untuk masa depan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian Lapangan
18
Oemar Hamalik. MetodaBelajar Dan Kesulitan Kesulitan Belajar (Bandung: Tarsito 2005).
Hlm. 67-80
A. Jenis Penelitian dan Pendekatan
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dengan
memaparkan keadaan objek yang diteliti.19
C. Informan Penelitian
Informan penelitian biasanya disebut dengan populasi. Jika jumlah populasi
terlalu besar, maka penelitian dapat mengambil sebagian dari jumlah total populasi.
19
Zuriah, Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2007), Hlm. 92.
20
Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009),
Hlm. 3.
Sedangkan untuk jumlah populasi yang lebih kecil, sebaiknya seluruh populasi digunakan
sebagai sumber pengambilan data.21 Subyek penelitian dalam penelitian disebut juga
sumber data yaitu subyek dari mana data dapat diperoleh.22 Adapun dalam penelitian ini,
penulis mengelompokkan penentuan sumber data menjadi dua yaitu data yang secara
langsung didapatkan di lokasi atau objek penelitian, Data diperoleh dari mahasiswa
Universitas Islam Indonesia Jurusan Studi Islam Program Studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Agama Islam, untuk mengambil data tentang tingkat kesadaran mahasiswa
dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen bagi keberlangsungan belajarnya.
Rencana penelitian ini membutuhkan 20 responden mahasiswa.
25
Chisnall, Peter M, Marketing Research, McGraw Hill MarketingSeries, 1992, Hlm 80.
26
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2008), cet. 4, Hlm. 72.
27
Margono, S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Hlm. 165.
28
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Hlm. 192.
bekerja. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini
meliputi, wawancara dengan mahasiswa UII Yogyakarta tentang
kesadaran mereka dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh dosen.
2. Teknik Dokumentasi Menggali berbagai informasi tentang
problematkan mahasiswa Universitas Islam Indonesia di
Yogyakarta, di samping menggunakan teknik wawancara,
peneliti juga menggunakan teknik dokumentasi. Teknik
dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mencari data mengenai Hlm-Hlm atau variabel yang
berupa catatan, buku, majalah, surat kabar, notulen rapat dan
sebagainya.29 Teknik dokumentasi ini digunakan untuk
mendapatkan data yang berupa tulisan-tulisan yang berhubungan
dengan objek penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini
serta digunakan sebagai teknik penguat dari hasil teknik
interview. Data yang diambil adalah data dari mahasiswa
Pendidikan Agama Islam di Yogyakarta.
F. Keabsahan Data
29
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek, Hlm. 274.
30
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2007),
Hlm. 270
31
Ibid., Hlm. 272.
Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan
memanfaatkan sesuatu selain di luar data yang didapat untuk keperluan
pengecekan ataupun sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh.
Triangulasi dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Pertama, triangulasi sumber
yaitu dengan membandingkan dan mengecek kilas balik derajat kepercayaan
suatu informasi yang diperoleh melalui sumber yang sama namun dalam
waktu yang berbeda. Kedua, triangulasi metode yaitu setelah data yang
dikumpulkan peneliti dengan menggunakan metode tertentu kemudian
selanjutnya akan dicek dengan metode yang berbeda. Seperti Hlmnya
penelitian ini, data yang akan dikumpulkan dengan menggunakan metode atau
teknik wawancara, maka akan dicek dengan menggunakan metode observasi
ataupun dengan menggunakan menganalisis dokumen. Dan ketiga, triangulasi
waktu yaitu mengecek kebenaran data yang didapat dengan cara
mengumpulkan data dengan waktu yang berbeda.32
2. Bahan Referensi
Bahan referensi merupakan pemeriksaan keabsahan data dengan adanya
pendukung untuk membuktikan bahwa data yang telah diperoleh oleh peneliti.
Seperti Hlmnya hasil data dari wawancara maka perlu didukung dengan
adanya rekaman wawancara, baik berupa gambaran keadaan yang perlu
didukung oleh dokumentasi foto dan sebagainya.33
Analisis data kualitatif adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber, dengan
menggunakan tehnik pengumpulan data yang bermacam- macam (trianggulasi), menurut
Susan Stainback (1988) menyatakan bahwa “the aim is not determine the truth about
some social peneomenon, rether the purpose of triangulation is to increase one’s
understanding of what ever is being investigated”.34 dan dilakukan secara terus menerus
sampai data jenuh. Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut mengakibatkan
32
Ibid., Hlm. 330.
33
Ibid., Hlm. 273-275.
34
Emory, Business Reserch Methods, (Richad D. Irwin Inc. 1985). Hlm 99
variasi data tinggi sekali. Data yang di peroleh yaitu data kualitatif. 35 Teknik analisis data
berarti proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke
dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam
menganalisis data yaitu data reduction, data display dan Conclusion drawing/
Verification.36 Kemudian agar data yang diperoleh nanti sesuai dengan kerangka kerja
maupun fokus masalah akan ditempuh langkah utama dalam analisis data yaitu:
Dengan demikian analisis ini dilakukan saat peneliti berada di lapangan dengan
cara mendeskripsikan segala data yang telah di dapat, lalu dianalisis sedemikian rupa
secara sistematis, cermat dan akurat. Dalam Hlm ini data yang digunakan berasal dari
wawancara dan dokumen-dokumen yang ada serta hasil observasi yang dilakukan.
H. Kisi-Kisi Pertanyaan
Pilihlah salah satu dari empat pilihan jawaban yang telah disediakan, yang paling
sesuai dengan keadaan anda. Terdapat empat pilihan jawaban yang tersedia, yaitu :
SS : Bila Anda Sangat Sesuai dengan pernyataan yang ada
S : Bila Anda Sesuai dengan pernyataan yang ada
TS : Bila Anda Tidak Sesuai dengan pernyataan yang ada
STS : Bila Anda Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan yang ada
No Pertanyaan SS S TS STS Deskripsi
1 Anda memilih mengikuti perkuliahan daripada
meninggalkannya karena ada rapat organisasi
38
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif dan R & D, Hlm. 250- 251.
2 Apakah anda menunda-nunda mengerjakan tugas-
tugas kuliah
3 Apakah anda menahan diri untuk menonton film
kesukaan anda pada saat pekan ujian
4 Apakah anda meluangkan waktu lebih banyak
untuk belajar bersama teman
5 Apakah anda membuat daftar aktifitas yang harus
anda selesaikan
6 Apakah anda melakukan rencana pribadi anda
walaupun suasana hati anda sedang tidak bagus
7 Apakah anda membatasi dalam penggunaan
gadget ketika sedang mengerjakan tugas kuliah
agar dapat lebih berkonsentrasi
8 Apakah anda lebih mementingkan tugas kuliah
daripada nongkrong bermain bersama teman
9 Apakah anda terlibat aktif sebagai aktivis di
lingkungan masyarakat dimana anda tinggal
10 Apakah anda lebih memilih untuk menyelesaikan
tugas kuliah dari tugas di luar perkuliahan
11 Apakah anda meninggalkan perkuliahan agar
dapat menghadiri kegiatan lain
12 Apakah anda mengerjakan tugas perkuliahan
menjelang batas waktu pengumpulan tugas karena
lebih memprioritaskan waktu untuk kegiatan luar
kuliah
13 Jika ada waktu senggang, apakah anda
membiasakan diri untuk membaca buku referensi
di perpustakaan
14 Apakah anda akan tetap menerima tawaran untuk
ikut kegiatan luar kuliah
15 Apakah anda mengikuti perkuliahan sesuai dengan
jadwal yang anda miliki
16 Apakah anda tetap menonton film kesukaan anda
pada saat pekan ujian
17 Apakah anda mengerjakan dan menyelesaikan
tugas-tugas kuliah tepat waktu
18 Apakah ketika anda mengerjakan tugas dengan
mencari sumber-sumber referensi di perpustakaan
19 Apakah anda memilih untuk tidak masuk kuliah
(bolos) demi menghadiri kegiatan lain
20 Jika ada waktu luang apakah anda gunakan untuk
tidur
21 Apakah anda membuat jadwal harian agar
memudahkan anda mengerjakan tugas
22 Rencana pribadi anda berubah berdasarkan
suasana hati
23 Apakah anda mengerjakan aktifitas secara
spontanitas ?
24 Demi mencapai target hidup, apakah anda
membuat prioritas dalam kegiatan anda ?
25 Dari mana anda mengetahui jadwal kuliah
26 Apakah anda mengikuti ajakan teman untuk
bermain meskipun anda tengah mengerjakan tugas
yang segera dedline
27 Apakah anda berjalan-jalan dengan teman anda
dampai larut malam meskipun besok pagi anda
presentasi
28 Jika ada waktu luang, apakah anda pergi ke
perpustakaan untuk membaca novel, majalah atau
buku cerita
29 Apakah anda mengerjakan tugas secara mandiri
tanpa mencari sumber
30 Jika ada materi perkuliahan yang belum jelas
apakah anda hanya diam saja dan tidak bertanya
kepda dosen
DAFTAR PUSTAKA