Anda di halaman 1dari 2

Nama : Shofiah Nur Hasanah

Nim : 20422108
Mata Kuliah : Platform Pembelajaran Digital
Dosen Pengampu : Mir’atun Nur Arifah

Berdasarkan Analisis saya terkait siswa yang saya wawancarai persoalan Platform pembelajaran yang tepat
pada menurut rata-rata usia sekitar SMA (16) tahun
Di dalam teori disebutkan pada masa puber (Remaja)
- Periode tumpang tindih antara akhir masa kanak-kanak dan awal masa remaja
- Relatif singkat 2 - 4 tahun
Adapun minatnya pada masa-masa itu ialah ;
- Minat rekreasi : Pola rekreasi Individual hampir sama dengan pola akhir remaja dan awal masa
dewasa
- Minat sosial : Bergantung kepada kesempatan yang diperoleh untuk mengembangkan minat tersebut
- Minat pribadi : Minat penampilan diri, minat pada pakaian, minat pada prestasi, minat kepada
kemandirian, minat pada uang
- Minat pendidikan : Suka mengeluh tentang sekolah dan larangan-larangan menjadi “mode”
- Minat pada simbol status : Sosial ekonomi, prestasi, kelompok, dan status dalam masyarakat..
Pada masa SMA berarti dia telah menginjak usia pubertas dan hormon dia telah naik maka
kebanyakan anak SMA mulai mengerti tentang berbagai tanggungjawab dan hal sosial maupun non sosial
yang membuatnya nyaman dan senang serta beruntung.
Dalam dunia pendidikan seperti yang dijelaskan dalam teori dia atas saya setuju bahwa pada masa itu,
bukan lagi masa bermain dan {bertindak se’enaknya saja}, namun menurut saya, kedewasaan seseorang itu
bukan pada usia/rata-rata usia seperti teman-temannya yang lain. Lebih kepada kegiatan sehari-hari dia.
Tentang kebiasaan – kebiasaan dia di rumah. Karena pembelajaran {proses transfer ilmu itu tidak hanya
terjadi disekolah saja tetapi juga di rumah, lingkungan masyarakat dan kebiasaan yang telah ia terapkan,
entah karena di ajarkan atau di ikuti} dan itu sangat berpengaruh pada kesiapan dan minat dia untuk tetap
menimba ilmu di skeolahan, sekolah bukan hanya meninggalkan kewajiban tetapi suatu kebutuhan
Saya menilai sikap anak SMA kepada pendidikannya itu sesuai dengan kedewasaan dia dan
kebiasaan norma yang telah diterapkan dalam kesehariannya. Misalnya anak itu sering diajarkan rajin, dia
hidupnya disiplin maka ketika disekolahan kebiasaan itu akan otomatis mempengaruhi dia dalam proses
pembelajaran dan menjadikan dia tanggungjawab akan tugasnya bahwa dia butuh sekolah untuk masa
depannya. Beda lagi dengan anak yang tidak diajarkan hal-hal positif oleh orang tuanya, atau lingkungan
yang kurang mendukung maka ketika di sekolah pun dia akan terbawa oleh kebiasaan-kebiasaannya,
sehingga menjadikan bahwa sekolah itu hanya untuk menggugurkan kewajiban dan bukan suatu kebutuhan.
Di sekolah memang akan diajarkan hal positif serupa, tetapi ketika dia pulang dan terpengaruh oleh
lingkungannya itu termasuk dari evaluasi materi sikap yang telah diajarkan kepada siswanya selam di
sekolah (orang tua dan lingkungan sangat berpengaruh dalam masa tumbuh anak di dunia pendidikan)
Dalam skala penggunaan platform, siswa SMA akan mudah bosan atau tidak tertarik kepada hal-hal
yang biasa saja. Contohnya dalam penggunaan WA group (mereka sangat familiar jadi terkesan biasa saja)
dalam penggunaan zoom yang memakan banyak paket internet dan mmebutuhkan sinyal yang kuat, mereka
akan mudah emosi (disamping ingin benar-benar memahami dan fokus kepda pelajaran malah terkendala
sinyal. Dan ini membuat mood mereka kurang bagus, sehingga bagi mereka lebih baik meninggalkan
pembelajaran) siswa SMA sepertinya sudah bisa membedakan mana yang mereka sukai dan mana yang
mereka butuhkan serta mana yang pantas dan cocok buat mereka, sehingga mereka merasa nyaman dan
terkendalikan.
Platform yang disarankan kemaren menggunakan Gmeet (lebih sedikit paket data dan sinyal), Gform
(yang bisa di isi kapan saja), Youtube (bisa di akses kapan saja), Classroom (memiliki fitur banyak bahkan
masuk kepada email dan notifikasi-notifikasinya itu untuk mengingatkan serta memberitahu apabila ada
tugas) kalau WA (semua pasti sangat membutuhkan dan sudah familiar jadi memang harus digunakan,
karena WA juga bisa di buat Group untuk bisa memudahkan interaksi antara guru dan siswa).
Selebihnya menurut saya tentang kepribadian siswa itu sendiri. Sikap lingkungan dan karakteristik
yang telah diajarkan sehingga ini menajdi suatu yang sangat menonjol bagi berhasilnya siswa memperoleh
pemahaman dari guru karena siswa mempunyai rasa tanggungjawab untuk belajar dan butuh kepada
pendidikan. Orang tua adalah hal terpenting karen merekalah yang berperan aktif dalam waktu siswa (guru
hanya berperan ketika di sekolah)

“Sekian dari saya. Mohon maaf atas segala kekurangan dan kelalaian”

Anda mungkin juga menyukai