Anda di halaman 1dari 42

TENTARA NASIONAL INDONESIA

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT

TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT

PERATURAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


NOMOR 21 TAHUN 2019

TENTANG

KEPANGKATAN PRAJURIT
TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT

DITETAPKAN DI JAKARTA
PADA TANGGAL 7 SEPTEMBER 2019
DAFTAR ISI

Halaman

Peraturan Kasad Nomor 21 Tahun 2019 tanggal 7 September 2019


tentang Kepangkatan Prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan
Darat …………………………................................................................ 1

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 .............................................................................. 2
Pasal 2 .............................................................................. 5

BAB II PANGKAT PRAJURIT

Bagian Kesatu Penggolongan Pangkat

Pasal 3 .............................................................................. 6
Pasal 4 .............................................................................. 6
Pasal 5 .............................................................................. 7
Pasal 6 .............................................................................. 7

Bagian Kedua Kecabangan atau Korps

Pasal 7 .............................................................................. 7
Pasal 8 .............................................................................. 8

BAB III KENAIKAN PANGKAT

Bagian Kesatu Umum

Pasal 9 .............................................................................. 8
Pasal 10 ............................................................................ 9
Pasal 11 ............................................................................ 10
Pasal 12 ............................................................................ 10

Bagian Kedua Kenaikan Pangkat Reguler

Paragraf 1 Persyaratan
Pasal 13 ............................................................................ 10
Pasal 14 ............................................................................ 12
Pasal 15 ………………………………………………………………. 13
Paragraf 2 Administrasi Usulan Kenaikan Pangkat
Pasal 16 ............................................................................ 14
Paragraf 3 Kewenangan
Pasal 17 ............................................................................ 16
Paragraf 4 Prosedur UKP
Pasal 18 ............................................................................ 17
Pasal 19 ............................................................................ 20
Pasal 20 ………………………………………………………………. 20
-ii-

Bagian Ketiga Kenaikan Pangkat Khusus

Paragraf 1 KPLBOMP dan KPLBOMPA


Pasal 21 ............................................................................ 21
Pasal 22 ............................................................................ 21
Pasal 23 ............................................................................ 21
Paragraf 2 KPLBOMSP dan KPLBOMSPA
Pasal 24 ............................................................................ 22
Pasal 25 ............................................................................ 23
Pasal 26 ............................................................................ 23
Paragraf 3 Kenaikan Pangkat Penghargaan
Pasal 27 ............................................................................ 23

BAB IV KOMISI KENAIKAN PANGKAT LUAR BIASA DAN KENAIKAN


PANGKAT REGULER PERCEPATAN

Pasal 28 ............................................................................ 24
Pasal 29 ............................................................................ 24
Pasal 30 ............................................................................ 25

BAB V PEMBERIAN PANGKAT PRAJURIT TNI AD

Bagian Kesatu Umum

Pasal 31 ............................................................................ 26

Bagian Kedua Pangkat Efektif

Pasal 32 ............................................................................ 26

Bagian Ketiga Pangkat Lokal

Pasal 33 ............................................................................ 26
Pasal 34 ............................................................................ 27
Pasal 35 ............................................................................ 27
Pasal 36 ............................................................................ 27

Bagian Keempat Pangkat Tituler

Pasal 37 ............................................................................ 27
Pasal 38 ............................................................................ 28
Pasal 39 ............................................................................ 29
Pasal 40 ............................................................................ 29

BAB VI KETENTUAN PENUTUP

Pasal 41 ............................................................................ 29
Pasal 42 ............................................................................ 29

LAMPIRAN MASA TRANSISI KENAIKAN PANGKAT BAGI PERWIRA


TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT …. 30
-1-

TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT

PERATURAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


NOMOR 21 TAHUN 2019

TENTANG

KEPANGKATAN PRAJURIT
TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA STAF ANGKATAN DARAT,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Kepangkatan bagi prajurit


Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat perlu di
atur dalam Peraturan Kasad sebagai tindak lanjut dari
Peraturan Panglima Tentara Nasional Indonesia;

b. bahwa dalam berbagai Keputusan Kasad yang


mengatur mengenai Penggunaan Prajurit Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Darat termasuk
didalamnya mengenai Kepangkatan masih
menggunakan dasar Peraturan Panglima Tentara
Nasional Indonesia yang belum mengalami
penyempurnaan;

c. bahwa dalam Peraturan Panglima Tentara Nasional


Indonesia Nomor 40 Tahun 2018 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Panglima Tentara Nasional
Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang Kepangkatan
Prajurit Tentara Nasional Indonesia telah mengalami
penyempurnaan; dan

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu
menetapkan Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat
tentang Kepangkatan Prajurit Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Darat.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun


2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4439);
-2-

2. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2010 tentang


Administrasi Prajurit TNI (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 50);

3. Peraturan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor


Perpang/59/X/2008 tanggal 17 Oktober 2008 tentang
Petunjuk Administrasi Penggunaan Prajurit Tentara
Nasional Indonesia;

4. Peraturan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor


50 Tahun 2015 tentang Kepangkatan Prajurit Tentara
Nasional Indonesia; dan

5. Peraturan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor


40 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor
50 Tahun 2015 tentang Kepangkatan Prajurit Tentara
Nasional Indonesia.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT TENTANG


KEPANGKATAN PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA
ANGKATAN DARAT.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Kasad ini yang dimaksud dengan:

1. Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat adalah


Tentara Nasional Indonesia yang bertugas
melaksanakan tugas TNI di bidang pertahanan matra
darat, melaksanakan tugas TNI dalam menjaga
keamanan wilayah perbatasan darat dengan negara
lain, melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan
pengembangan kekuatan matra darat, serta
melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan di
darat.

2. Prajurit adalah warga negara yang memenuhi


persyaratan yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan dan diangkat oleh pejabat yang
berwenang untuk mengabdikan diri dalam dinas
keprajuritan yang terdiri atas Prajurit Sukarela dan
Prajurit Wajib.
-3-

3. Administrasi Prajurit adalah suatu rangkaian kegiatan


pekerjaan yang berkaitan dengan siklus pembinaan
prajurit mulai dari penyediaan, pendidikan,
penggunaan, dan perawatan sampai dengan
pemisahan.

4. Karier adalah perkembangan dan kemajuan yang


terbuka bagi Prajurit TNI AD untuk mendapatkan
kedudukan (jabatan), kenaikan pangkat, kesempatan
untuk mengikuti pendidikan, pemindahan, dan giliran
penugasan.

5. Prajurit Karier yang selanjutnya disebut PK adalah


prajurit sukarela yang menjalani dinas keprajuritan
secara purna waktu berdasarkan ikatan dinas untuk
jangka waktu paling singkat 5 (lima) tahun dan dapat
diperpanjang.

6. Ikatan Dinas adalah hubungan hukum antara seorang


warga negara dengan negara yang secara sukarela
mengikatkan diri guna menjalani dinas keprajuritan.

7. Masa Dinas Perwira yang selanjutnya disingkat MDP


adalah lama waktu pelaksanaan dinas keprajuritan
perwira yang dihitung mulai tanggal penetapan pertama
sebagai perwira dengan Keputusan Presiden RI.

8. Masa Dinas Dalam Pangkat yang selanjutnya disingkat


MDDP adalah lama waktu pelaksanaan dinas
keprajuritan dalam pangkat terakhir yang disandang
yang dihitung mulai tanggal penetapan kenaikan
pangkat oleh pejabat berwenang.

9. Pangkat adalah keabsahan wewenang dan tanggung


jawab dalam hierarki keprajuritan yang didasarkan
atas kualifikasi yang telah dimiliki oleh setiap prajurit.

10. Pangkat efektif adalah pangkat yang diberikan kepada


prajurit selama menjalani masa dinas keprajuritan dan
membawa akibat administrasi penuh.

11. Pangkat Lokal adalah pangkat yang diberikan kepada


seorang prajurit oleh pejabat yang berwenang guna
keabsahan melaksanakan suatu tugas atau jabatan
yang sifatnya sementara.

12. Pangkat Tituler adalah pangkat yang diberikan kepada


warga negara yang sepadan dengan jabatan
keprajuritan yang dipangkunya, paling rendah Letnan
Dua.

13. Kenaikan pangkat reguler adalah kenaikan pangkat


yang diberikan kepada prajurit pada waktu tertentu
yang telah memenuhi persyaratan jabatan dan masa
peninjauan pangkat.
-4-

14. Kenaikan pangkat penghargaan adalah kenaikan


pangkat yang diberikan kepada prajurit menjelang
akhir dinas keprajuritan karena telah melaksanakan
pengabdiannya secara sempurna dan tanpa terputus
dengan dedikasi dan prestasi kerja yang tinggi.

15. Kenaikan pangkat luar biasa yang selanjutnya


disingkat KPLB adalah kenaikan pangkat yang
diberikan kepada prajurit dalam melaksanakan tugas
secara langsung baik tugas tempur maupun tugas
nontempur, dengan pertaruhan jiwa raga dan berjasa
melampaui panggilan tugas tanpa memedulikan
keselamatan jiwanya melakukan tindakan
kepahlawanan demi bangsa dan negara yang walaupun
tindakan itu tidak dilakukannya ia tidak akan
dipersalahkan.

16. Kenaikan pangkat reguler percepatan yang selanjutnya


disingkat KPRP adalah kenaikan pangkat yang
dianugerahkan kepada prajurit yang sangat berjasa
bagi kepentingan organisasi TNI AD, TNI, dan atau
negara, selain OMP dan OMSP.

17. Kenaikan Pangkat Luar Biasa Operasi Militer untuk


Perang yang selanjutnya disingkat KPLBOMP adalah
I

kenaikan pangkat yang diberikan kepada prajurit yang


melaksanakan tindakan kepahlawanan dalam OMP
tanpa memedulikan keselamatan jiwanya.

18. Kenaikan Pangkat Luar Biasa Operasi Militer Selain


Perang yang selanjutnya disingkat KPLBOMSP adalah
kenaikan pangkat yang diberikan kepada prajurit yang
melaksanakan tindakan kepahlawanan dalam OMSP
tanpa memedulikan keselamatan jiwanya.

19. Kenaikan Pangkat Luar Biasa Operasi Militer Perang


Anumerta yang selanjutnya disingkat KPLBOMPA
adalah kenaikan pangkat yang diberikan kepada
prajurit yang gugur atau tewas dalam pertempuran
secara langsung dan berjasa melampaui panggilan
tugas.

20. Kenaikan Pangkat Luar Biasa Operasi Militer Selain


Perang Anumerta yang selanjutnya disingkat
KPLBOMSPA adalah kenaikan pangkat yang diberikan
kepada prajurit yang gugur atau tewas dalam
melaksanakan tugas operasi militer selain perang
secara langsung dan berjasa melampaui panggilan
tugas.

21. Komisi KPLB/KPRP yang selanjutnya disebut Komisi


adalah organisasi yang dibentuk oleh pejabat yang
berwenang, bekerja secara mandiri, objektif, dan adil
untuk melaksanakan penelitian dan penilaian dalam
hal KPLB dan KPRP.
-5-

22. Eligible adalah terpenuhinya syarat untuk diusulkan


mengikuti pendidikan dan kenaikan pangkat.

23. Pendidikan pengembangan umum yang selanjutnya


disebut Dikbangum adalah pendidikan berjenjang dan
berkesinambungan untuk mengembangkan
kemampuan umum yang diperoleh dari daur
pendidikan, pelatihan, dan penugasan sebelumnya
dalam rangka proyeksi penggunaan Prajurit TNI AD
selanjutnya.

24. Pendidikan pengembangan spesialisasi selanjutnya


disebut Dikbangspes adalah pendidikan untuk
menanamkan dan mengembangkan penguasaan
spesialisasi bidang tertentu.

25. Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


selanjutnya disebut Dikilpengtek adalah pendidikan
yang difokuskan pada penguasaan dan pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka
meningkatkan/mengembangkan wawasan pengetahuan
Prajurit untuk menunjang profesionalisme (khusus bagi
perwira dengan gelar strata 2 (S-2) dan strata 3 (S-3)
minimal akreditasi B).

26. Proses Hukum adalah dimulai sejak penyidik


menyatakan berkas cukup bukti dan diserahkan ke
Oditur Militer sampai dengan diterbitkan keputusan
pengadilan untuk melaksanakan pidana yang telah
berkekuatan hukum tetap sampai dengan
diterbitkannya keputusan pembebasan dari hukuman.

27. Proses Menjalani Hukuman adalah dimulai sejak


prajurit menjalani hukuman disiplin, penahanan
yustisial atau pidana penjara/percobaan serta sanksi
administratif.

Pasal 2

(1) Kepangkatan adalah bagian dari kegiatan pembinaan


personel prajurit TNI AD berupa kenaikan pangkat dan
pemberian pangkat prajurit TNI AD secara reguler dan
atau khusus, dapat sebagai keabsahan wewenang
karena jabatan yang dipangkunya, kebutuhan
pelaksanaan tugas tertentu atas kebutuhan organisasi
TNI AD, penghargaan atas prestasi yang luar biasa
melebihi panggilan tugas dan penghargaan atas
kesetiaan dan dedikasi tak terputus selama menjalani
dinas keprajuritan.

(2) Kepangkatan prajurit TNI AD diselenggarakan dengan


asas terencana, terpadu, dan terarah sehingga
diperoleh prajurit TNI AD yang profesional dan
mampu memikul tugas dan tanggung jawab dalam
mengemban visi dan misi TNI AD.
-6-

(3) Kepangkatan prajurit TNI AD ditetapkan dengan dasar


pertimbangan dapat menciptakan keseimbangan,
keserasian, dan keselarasan dalam perlakuan norma-
norma pembinaan karier prajurit TNI AD.

(4) Kepangkatan prajurit TNI AD ditetapkan dengan tujuan


untuk menjamin terselenggaranya efektivitas
kepangkatan prajurit TNI AD dengan lancar dan tertib
secara administrasi.

BAB II
PANGKAT PRAJURIT

Bagian Kesatu
Penggolongan Pangkat

Pasal 3

Penggolongan Pangkat Prajurit TNI AD terdiri atas:

a. Golongan Pangkat Perwira dikelompokkan atas Perwira


Tinggi (Pati), Perwira Menengah (Pamen), dan Perwira
Pertama (Pama);

b. Golongan Pangkat Bintara dikelompokkan atas Bintara


tinggi dan Bintara; dan

c. Golongan Pangkat Tamtama.

Pasal 4

Golongan Pangkat Perwira sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 3 huruf a, diatur dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Pati terdiri atas:

1. Jenderal TNI;
2. Letnan Jenderal TNI disebut Letjen TNI;
3. Mayor Jenderal TNI disebut Mayjen TNI; dan
4. Brigadir Jenderal TNI disebut Brigjen TNI.

b. Pamen terdiri atas:

1. Kolonel;
2. Letnan Kolonel disebut Letkol; dan
3. Mayor.

c. Pama, terdiri atas:

1. Kapten;
2. Letnan Satu disebut Lettu; dan
3. Letnan Dua disebut Letda.
-7-

Pasal 5

Golongan Pangkat Bintara sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 3 huruf b, diatur dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Bintara Tinggi, terdiri atas:

1. Pembantu Letnan Satu disebut Peltu; dan


2. Pembantu Letnan Dua disebut Pelda.

b. Bintara, terdiri atas:

1. Sersan Mayor disebut Serma;


2. Sersan Kepala disebut Serka;
3. Sersan Satu disebut Sertu; dan
4. Sersan Dua disebut Serda.

Pasal 6

Golongan Pangkat Tamtama sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 3 huruf c, diatur dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Kopral Kepala disebut Kopka;


2. Kopral Satu disebut Koptu;
3. Kopral Dua disebut Kopda;
4. Prajurit Kepala disebut Praka;
5. Prajurit Satu disebut Pratu; dan
6. Prajurit Dua disebut Prada.

Bagian Kedua
Kecabangan atau Korps

Pasal 7

(1) Untuk golongan Pati sebutan dan penulisan pangkat


tanpa diikuti dengan kecabangan atau Korps.

(2) Sebutan dan penulisan untuk Pamen dan Pama TNI


AD diikuti dengan kecabangan atau korps yang
menunjukkan salah satu bidang karier.

(3) Sebutan dan penulisan pangkat bagi Bintara dan


Tamtama TNI AD tidak diikuti dengan kecabangan atau
korps.

(4) Sebutan dan penulisan pangkat bagi Korps Wanita TNI


AD (Kowad) disertai penulisan (K) di belakang
Kecabangan atau korps bagi Pamen dan Pama, serta
pangkat bagi Bintara.
-8-

Pasal 8

Sebutan dan penulisan kecabangan atau korps di belakang


pangkat bagi Pamen dan Pama di lingkungan TNI AD
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) diatur dengan
ketentuan sebagai berikut:

1. Infanteri disingkat Inf;

2. Kavaleri disingkat Kav;

3. Artileri Medan disingkat Arm;

4. Artileri Pertahanan Udara disingkat Arh;

5. Penerbang disingkat Cpn;

6. Zeni disingkat Czi;

7. Perhubungan disingkat Chb;

8. Peralatan disingkat Cpl;

9. Perbekalan dan Angkutan disingkat Cba;

10. Kesehatan disingkat Ckm;

11. Polisi Militer disingkat Cpm;

12. Ajudan Jenderal disingkat Caj;

13. Topografi disingkat Ctp;

14. Hukum disingkat Chk; dan

15. Keuangan disingkat Cku;

BAB III
KENAIKAN PANGKAT

Bagian Kesatu
Umum

Pasal 9

(1) Setiap Prajurit memperoleh kesempatan untuk


mendapatkan kenaikan pangkat berdasarkan
prestasinya sesuai dengan pola karier yang berlaku dan
memenuhi persyaratan yang ditentukan.

(2) Masa peninjauan diberlakukan sebagai tahapan


mengevaluasi kompetensi yang dimiliki oleh seorang
prajurit dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab
jabatan yang diembannya dalam kurun waktu tertentu
-9-

yang dihitung mulai dari tanggal surat perintah


pelaksanaan (Sprinlak) tugas sampai dengan kala
waktu kenaikan pangkat.

(3) Dikbangum dan Dikbangspes/Dikilpengtek dari setiap


Perwira menjadi bahan pertimbangan untuk proses
Usul Kenaikan Pangkat (UKP).

(4) Proses UKP Perwira berpedoman pada MDP dan MDDP.

(5) UKP dapat diproses apabila prajurit tidak sedang


dalam proses hukum dan atau dalam proses menjalani
hukuman.

Pasal 10

(1) Kenaikan pangkat terdiri atas:

a. Kenaikan pangkat reguler; dan


b. Kenaikan pangkat khusus.

(2) Kenaikan pangkat reguler sebagaimana dimaksud pada


Ayat (1) huruf a, diatur dengan ketentuan sebagai
berikut:

a. Kenaikan pangkat yang diberikan pada kala waktu


tertentu yaitu 1 April dan 1 Oktober kepada
prajurit yang telah memenuhi persyaratan jabatan
dan masa peninjauan.

b. Kenaikan pangkat reguler percepatan (KPRP) satu


tingkat lebih tinggi diberikan kepada prajurit yang
sangat berjasa bagi kepentingan organisasi TNI
dan/atau negara di luar ketentuan KPLB.

(3) Kenaikan pangkat khusus sebagaimana dimaksud


pada Ayat (1) huruf b terdiri atas:

a. Kenaikan pangkat luar biasa, meliputi:

1. Kenaikan Pangkat Luar Biasa Operasi Militer


Perang (KPLBOMP);

2. Kenaikan Pangkat Luar Biasa Operasi Militer


Selain Perang (KPLBOMSP);

3. Kenaikan Pangkat Luar Biasa Operasi Militer


Perang Anumerta (KPLBOMPA); dan

4. Kenaikan Pangkat Luar Biasa Operasi Militer


Selain Perang Anumerta (KPLBOMSPA).

b. Kenaikan pangkat penghargaan.


- 10 -

Pasal 11

Kala waktu kenaikan pangkat diatur dengan ketentuan


sebagai berikut:

a. Kenaikan pangkat reguler:

1. Kenaikan pangkat ke Kolonel dan yang lebih


rendah adalah 1 April dan 1 Oktober; dan

2. Kenaikan pangkat ke atau dalam golongan Pati


tidak terkait dengan kala waktu.

b. KPLB tidak terkait dengan kala waktu; dan

c. Kenaikan pangkat penghargaan bagi Pama sampai


dengan Pati (bintang dua) diberikan paling cepat 3 (tiga)
bulan dan paling lambat 1 (satu) bulan dan bagi
Bintara/Tamtama diberikan paling cepat 1 (satu) tahun
sebelum pensiun.

Pasal 12

Masa peninjauan kenaikan pangkat diatur dengan


ketentuan sebagai berikut:

a. Paling singkat 3 (tiga) bulan untuk kenaikan pangkat


dari Letkol ke Kolonel;

b. Paling singkat 6 (enam) bulan untuk kenaikan pangkat


jabatan dalam golongan pangkat ke Letkol dan yang
lebih rendah; dan

c. Untuk kenaikan pangkat ke atau dalam golongan Pati


serta untuk kenaikan pangkat khusus tidak berlaku
masa peninjauan.

Bagian Kedua
Kenaikan Pangkat Reguler

Paragraf 1
Persyaratan

Pasal 13

Persyaratan Kenaikan Pangkat Reguler Perwira sebagai


berikut:

a. Telah menduduki jabatan penuh dalam jabatan


berdasarkan keputusan dari pejabat yang berwenang.

b. Memenuhi norma waktu kenaikan pangkat yaitu:


- 11 -

1. bagi golongan kepangkatan Pama sampai Pamen


ditentukan berdasarkan MDP dan MDDP;

2. dari golongan Pamen ke Pati Bintang 1 (satu)


ditentukan berdasarkan MDP;

3. dalam golongan Pati tidak diberlakukan


ketentuan MDP;

4. ketentuan MDDP sebagaimana dimaksud pada


huruf b angka 1 paling singkat 2 (dua) tahun; dan

5. KPRP tidak diberlakukan ketentuan MDP dan


MDDP.

c. Kenaikan pangkat berdasarkan MDP sebagaimana


dimaksud pada huruf b angka 1 diatur dengan
ketentuan sebagai berikut:

1. Kenaikan pangkat dari Letda ke Lettu MDP paling


rendah 4 ( empat) tahun bagi perwira lulusan
Pendidikan Kecabangan Perwira (Dikcabpa).

2. Kenaikan pangkat dari Lettu ke Kapten MDP


paling rendah 9 ( sembilan) tahun bagi perwira
lulusan Dikcabpa.

3. Kenaikan pangkat dari Kapten ke Mayor:

a) MDP paling rendah 14 (empat belas) tahun


bagi perwira lulusan Pendidikan Lanjutan
Perwira II (Diklapa II)/setingkat;

b) MDP paling rendah 16 (enam belas) tahun


bagi Perwira lulusan Dikcabpa dan Diklapa
I/Dikbangspes/Dikilpengtek setingkat; dan

c) MDP paling rendah 18 (delapan belas) tahun


bagi perwira lulusan Dikcabpa.

4. Mayor ke Letkol diatur sebagai berikut:

a) MDP paling rendah 1 8 ( delapan belas) tahun


bagi perwira lulusan Sekolah Staf dan
Komando Angkatan Darat (Seskoad)/setingkat;

b) MDP paling rendah 2 1 ( dua puluh satu)


tahun bagi perwira lulusan Diklapa
II/setingkat dan Dikbangspes/Dikilpengtek
setingkat;

c) MDP paling rendah 2 3 ( dua puluh tiga)


tahun bagi perwira lulusan Diklapa
II/setingkat; dan
- 12 -

d) MDP paling rendah 25 ( d u a pu l u h l i ma )


tahun bagi perwira lulusan Dikcabpa dan
Diklapa I/Dikbangspes/Dikilpengtek setingkat.

5. Letkol ke Kolonel diatur sebagai berikut:

a) MDP paling rendah 22 (dua puluh dua) tahun


bagi perwira lulusan Seskoad/setingkat;

b) MDP paling rendah 25 (dua puluh lima)


tahun bagi perwira lulusan Diklapa
II/setingkat dan Dikbangspes/Dikilpengtek
setingkat; dan

c) MDP paling rendah 27 ( d u a p u l u h t u j u h )


tahun bagi perwira lulusan Diklapa
II/setingkat.

6. Kolonel ke Pati Bintang Satu diatur sebagai berikut:

a) MDP 26 ( du a pu lu h en a m) tahun bagi


perwira lulusan sekolah staf dan komando
Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI)/
setingkat;

b) MDP 28 (du a pu lu h dela pa n ) tahun bagi


perwira lulusan Seskoad/setingkat; dan

c) MDP 30 (tiga puluh) tahun bagi perwira lulusan


Diklapa II/setingkat dan Dikbangspes/
Dikilpengtek setingkat.

d. Kenaikan pangkat reguler Kolonel ke Pati Bintang Satu


sebagaimana dimaksud pada huruf c angka 6, dapat
dikecualikan berdasarkan kebutuhan organisasi atas
persetujuan Panglima TNI.

e. Perubahan ketentuan MDP kenaikan pangkat Perwira


sebagaimana dimaksud pada huruf c memerlukan
masa transisi dari ketentuan MDP kenaikan pangkat
Perwira sebelumnya.

f. Ketentuan MDP kenaikan pangkat Perwira


sebagaimana dimaksud pada huruf c berlaku normal
setelah selesainya masa transisi.

g. Masa transisi sebagaimana dimaksud pada huruf e


tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Kasad ini.

Pasal 14

Persyaratan Kenaikan Pangkat Reguler Bintara dan


Tamtama diatur sebagai berikut:
- 13 -

a. telah menduduki jabatan penuh dalam jabatan


berdasarkan surat keputusan dari pejabat yang
berwenang; dan

b. memenuhi norma waktu kenaikan pangkat


berdasarkan MDDP yang diatur dengan ketentuan
sebagai berikut:

1. Bintara, yaitu:

a) dari Serda ke Sertu MDDP paling singkat 5


(lima) tahun;

b) dari Sertu ke Serka MDDP paling singkat 5


(lima) tahun;

c) dari Serka ke Serma MDDP paling singkat 5


(lima) tahun;

d) dari Serma ke Pelda MDDP paling singkat 5


(lima) tahun; dan

e) dari Pelda ke Peltu MDDP paling singkat 4


(empat) tahun.

2. Tamtama, yaitu:

a) dari Prada ke Pratu MDDP paling singkat 3


(tiga) tahun;

b) dari Pratu ke Praka MDDP paling singkat 4


(empat) tahun;

c) dari Praka ke Kopda MDDP paling singkat 4


(empat) tahun;

d) dari Kopda ke Koptu MDDP paling singkat 5


(lima) tahun; dan

e) dari Koptu ke Kopka MDDP paling singkat 5


(lima) tahun.

Pasal 15

Persyaratan KPRP diatur sebagai berikut:

a. dinyatakan telah melakukan tindakan


kepahlawanan yang melampaui panggilan
tugasnya dan sangat berjasa bagi kepentingan
organisasi TNI dan/atau negara, selain OMP dan
OMSP;

b. mendapatkan rekomendasi dari Komisi KPRP; dan

c. tidak diberlakukan ketentuan MDP dan MDDP.


- 14 -

Paragraf 2
Administrasi Usulan Kenaikan Pangkat

Pasal 16

(1) Kelengkapan administrasi usulan kenaikan pangkat


sebagai berikut:

a. Kelengkapan administrasi UKP ke/dalam Pati TNI


ditentukan sebagai berikut:

1. surat usulan Kasad;

2. daftar riwayat hidup;

3. surat pernyataan penulisan nama, Pangkat/


Korps dan NRP yang ditulis tangan oleh
prajurit yang bersangkutan;

4. bagi yang memiliki gelar akademik setelah


diangkat menjadi prajurit wajib melampirkan
fotokopi ijazah dengan legalisir dari Satker
atau fotokopi Keputusan tentang
penambahan gelar oleh pejabat yang
berwenang; dan

5. Berita Acara Serah Terima dalam Jabatan


Lama dan Jabatan Baru.

b. Kelengkapan administrasi UKP ke Kolonel


ditentukan sebagai berikut:

1. Salinan Keputusan dan Surat Perintah jabatan


terakhir;

2. Riwayat Hidup Singkat (RHS) terbaru yang


ditandatangani oleh yang bersangkutan;

3. surat pernyataan penulisan nama, Pangkat/


Korps dan NRP yang ditulis tangan oleh
prajurit yang bersangkutan;

4. Salinan Keputusan pengangkatan pertama


sebagai Perwira/Prajurit;

5. Ijazah Dikmil dan Dikum tertinggi/terakhir;

6. bagi yang memiliki gelar akademik setelah


diangkat menjadi prajurit wajib melampirkan
fotokopi ijazah dengan legalisir dari Satker
atau fotokopi Keputusan tentang penambahan
gelar oleh pejabat yang berwenang;

7. Ijazah Dikcabpa;
- 15 -

8. Salinan Keputusan kenaikan pangkat


terakhir;

9. Salinan Keputusan Panglima TNI dan Surat


Perintah Kasad tentang penyesuaian pangkat
dan penentuan MDP fiktif bagi Perwira sumber
Sarjana/Pa PK TNI;

10. Daftar penilaian prajurit (Dapen) minimal 80;


dan

11. Berita Acara Serah Terima Jabatan


Lama/berita penyumpahan.

c. Kelengkapan administrasi UKP ke Letkol dan yang


lebih rendah ditentukan sebagai berikut:

1. Salinan Keputusan dan Surat Perintah jabatan


terakhir dan sebelumnya yang setingkat;

2. Riwayat Hidup Singkat (RHS) terbaru yang


ditandatangani oleh yang bersangkutan;

3. surat pernyataan penulisan nama, Pangkat/


Korps dan NRP yang ditulis tangan oleh
prajurit yang bersangkutan;

4. Salinan Keputusan pengangkatan pertama


sebagai Perwira/Prajurit;

5. Ijazah Dikmil dan Dikum tertinggi/terakhir;

6. bagi yang memiliki gelar akademik setelah


diangkat menjadi prajurit wajib melampirkan
fotokopi ijazah dengan legalisir dari Satker
atau fotokopi Keputusan tentang penambahan
gelar oleh pejabat yang berwenang;

7. Ijazah Dikcabpa;

8. Salinan Keputusan kenaikan pangkat


terakhir;

9. Salinan Keputusan Panglima TNI dan Surat


Perintah Kasad tentang penyesuaian pangkat
dan penentuan MDP fiktif bagi Perwira sumber
Sarjana/Pa PK TNI;

10. Daftar penilaian prajurit (Dapen) minimal 80;


dan
11. Khusus untuk KPLB/KPRP dilengkapi dengan
rekomendasi dari Komisi KPLB/KPRP.
- 16 -

Paragraf 3
Kewenangan

Pasal 17

(1) Kewenangan penetapan kenaikan pangkat reguler


diatur dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Kenaikan pangkat Pati TNI dan Kolonel ditetapkan


dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia;

b. Kenaikan pangkat Letkol dan Mayor ditetapkan


dengan Keputusan Panglima TNI;

c. Kenaikan pangkat Kapten dan Lettu ditetapkan


dengan Keputusan Kasad;

d. Kenaikan pangkat bagi bintara dan tamtama


diatur sebagai berikut:

1. Kenaikan pangkat ke Kopda, Serma, dan


Pelda ditetapkan dengan Keputusan Kasad
yang didelegasikan kepada Dirajenad;

2. Kenaikan pangkat ke Pratu, Praka, Koptu,


Kopka, Sertu, Serka, dan Peltu ditetapkan
dengan Keputusan Kasad yang didelegasikan
kepada Pemangku Delegasi Wewenang (PDW);

3. Kenaikan pangkat Bintara dan Tamtama yang


bertugas di luar struktur TNI AD ditetapkan
dengan Keputusan Kasad yang didelegasikan
kepada Dirajenad; dan

4. Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud


angka 1) disebut kenaikan pangkat
Bintara/Tamtama tingkat pusat dan angka 2)
disebut kenaikan pangkat Bintara/Tamtama
tingkat daerah.

(2) Kewenangan pemberian KPRP diatur dengan ketentuan


sebagai berikut:

a. Kolonel dan yang lebih tinggi ditetapkan dengan


Keputusan Presiden Republik Indonesia.

b. Letkol dan Mayor ditetapkan dengan Keputusan


Panglima TNI.

c. Pama dan yang lebih rendah ditetapkan dengan


keputusan Kasad.
- 17 -

Paragraf 4
Prosedur UKP

Pasal 18

(1) UKP ke/dalam golongan Pati TNI sebagai berikut:

a. Kasad mengajukan UKP Pati TNI kepada Panglima


TNI berdasarkan keputusan pengangkatan dalam
Jabatan Pati TNI dan pertimbangan Kasad setelah
melaksanakan serah terima jabatan pada jabatan
lama dan jabatan baru;

b. prosedur pada tingkat Mabes TNI sampai dengan


diterbitkannya Keputusan Presiden disesuaikan
dengan ketentuan yang tertuang dalam Peraturan
Panglima TNI; dan

c. setelah keputusan Presiden dan surat perintah


Panglima TNI terbit, Kasad mengeluarkan surat
perintah penanggalan tanda pangkat lama dan
pemakaian tanda pangkat baru.

(2) UKP ke Gol IV/Kolonel sebagai berikut:

a. Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus
mengusulkan kepada Kasad berdasarkan sidang
panitia karier (Pankar) tingkat Kotama/Balakpus;

b. Kasad mengusulkan kepada Panglima TNI


berdasarkan hasil sidang Dewan Kebijakan
(Wanjak);

c. prosedur pada tingkat Mabes TNI sampai dengan


diterbitkannya Keputusan Presiden disesuaikan
dengan ketentuan yang tertuang dalam Peraturan
Panglima TNI;

d. setelah keputusan Presiden dan surat perintah


Panglima TNI terbit, Kasad mengeluarkan surat
perintah penanggalan tanda pangkat lama dan
pemakaian tanda pangkat baru; dan

e. Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus
mengeluarkan surat perintah penanggalan tanda
pangkat lama dan pemakaian tanda pangkat baru
berdasarkan surat perintah Kasad.

(3) UKP ke Gol V/Letkol dan Gol VI/Mayor sebagai berikut:

a. Dan/Ka Satminkal mengusulkan kepada


Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus
berdasarkan sidang Pankar tingkat Satminkal;
- 18 -

b. Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus
mengusulkan kepada Kasad berdasarkan sidang
Pankar tingkat Kotama/Balakpus;

c. Kasad mengusulkan kepada Panglima TNI


berdasarkan hasil sidang Wanjak;

d. prosedur pada tingkat Mabes TNI sampai dengan


diterbitkannya Keputusan Panglima TNI diatur
pada peraturan Panglima TNI;

e. setelah Keputusan Panglima TNI terbit, Kasad


mengeluarkan surat perintah penanggalan tanda
pangkat lama dan pemakaian tanda pangkat baru;

f. Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus
mengeluarkan surat perintah penanggalan tanda
pangkat lama dan pemakaian tanda pangkat baru
berdasarkan surat perintah Kasad; dan

g. Dan/Ka Satminkal mengeluarkan surat perintah


penanggalan tanda pangkat lama dan pemakaian
tanda pangkat baru berdasarkan surat perintah
Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus.

(4) UKP ke Gol VII/Kapten dan Gol VIII/Lettu sebagai


berikut:

a. Dan/Ka Satminkal mengusulkan kepada


Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus
berdasarkan sidang Pankar tingkat Satminkal;

b. Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus
mengusulkan kepada Kasad berdasarkan sidang
Pankar tingkat Kotama/Balakpus;

c. Aspers Kasad meneliti persyaratan administrasi


UKP dari Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/
Balakpus, kemudian melaksanakan sidang
Wanjak kenaikan pangkat ke Gol VII/Kapten dan
Gol VIII/Lettu;

d. Aspers Kasad mengajukan Keputusan kenaikan


pangkat ke Gol VII/Kapten dan Gol VIII/Lettu
kepada Kasad berdasarkan sidang Wanjak;

e. setelah Keputusan Kasad terbit,


Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus
mengeluarkan surat perintah penanggalan tanda
pangkat lama dan pemakaian tanda pangkat baru;
dan

f. Dan/Ka Satminkal mengeluarkan surat perintah


penanggalan tanda pangkat lama dan pemakaian
- 19 -

tanda pangkat baru berdasarkan surat perintah


Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus.

(5) UKP Bintara/Tamtama tingkat pusat sebagai berikut:

a. Dan/Ka Satminkal mengusulkan kepada


Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus
berdasarkan sidang Pankar tingkat Satminkal;

b. Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus
mengusulkan kepada Kasad u.p. Dirajenad
berdasarkan sidang Pankar tingkat
Kotama/Balakpus;

c. Kasubditbinminperspra Ditajenad meneliti


persyaratan administrasi UKP dari
Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus,
kemudian mengajukan penelitian personel kepada
Asintel Kasad;

d. Kasubditbinminperspra Ditajenad mengajukan


Keputusan kenaikan pangkat kepada Dirajenad
berdasarkan sidang Pankar dan hasil penelitian
personel yang dikeluarkan oleh Asintel Kasad;

e. Setelah Keputusan Kasad yang didelegasikan


kepada Dirajenad terbit, Pang/Gub/Dan/Dir/Ka
Kotama/Balakpus mengeluarkan surat perintah
penanggalan tanda pangkat lama dan pemakaian
tanda pangkat baru; dan

f. Dan/Ka Satminkal mengeluarkan surat perintah


penanggalan tanda pangkat lama dan pemakaian
tanda pangkat baru berdasarkan surat perintah
Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus.

(6) UKP Ba/Ta tingkat daerah sebagai berikut:

a. Dan/Ka Satminkal mengusulkan kepada


Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus
berdasarkan sidang Pankar tingkat Satminkal;

b. Pejabat personel Balakpus/Kaajen Kotama


meneliti persyaratan administrasi UKP dari
Dan/Ka Satminkal, kemudian mengajukan
penelitian personel kepada Pejabat
Pengamanan/Intel Balakpus/Asintel Kotama;

c. Pejabat personel Balakpus/Kaajen Kotama


mengajukan Keputusan kenaikan pangkat kepada
Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus
berdasarkan sidang Pankar dan hasil penelitian
personel yang dikeluarkan oleh Pejabat
Pengamanan/Intel Balakpus/Asintel Kotama; dan
- 20 -

d. setelah Keputusan Kasad yang didelegasikan


kepada Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/
Balakpus terbit, Dan/Ka Satminkal mengeluarkan
surat perintah penanggalan tanda pangkat lama
dan pemakaian tanda pangkat baru.

Pasal 19

Prosedur UKP prajurit di luar struktur TNI AD diatur sebagai


berikut:

a. pengguna mengajukan UKP ke Mabes TNI dengan


ketentuan yang diatur dalam Perpang TNI;

b. pengajuan UKP yang disetujui oleh Mabes TNI


selanjutnya diteruskan kepada Kasad; dan

c. pengajuan UKP yang diterima mengikuti ketentuan


yang diatur dalam Perkasad ini.

Pasal 20

KPRP diselenggarakan dengan prosedur sebagai berikut:

a. Panglima/Kasad/Pangkotama/Kabalakpus memberi-
kan pernyataan tindakan kepahlawanan atas prajurit
yang melakukan tindakan kepahlawanan yang sangat
berjasa bagi kepentingan organisasi TNI dan/atau
negara, selain OMP dan OMSP, selanjutnya
mengeluarkan Surat Perintah Penelitian dan Penilaian;

b. Pejabat berwenang di Mabesad melakukan pendalaman


dan pengkajian untuk pemberian KPRP dan
memberikan saran kepada Kasad;

c. Apabila Kasad menilai dapat diberikan KPRP, maka


dibentuk Komisi KPRP;

d. Komisi KPRP melaksanakan penelitian untuk menilai


kadar kepahlawanan dan memberikan rekomendasi
kepada Panglima TNI/Kasad berdasarkan kriteria
KPRP;

e. Panglima/Kasad mengambil tindakan yang perlu


berdasarkan rekomendasi Komisi KPRP:

1. untuk pangkat Pati dan Kolonel diusulkan kepada


Panglima TNI dan ditetapkan dengan keputusan
Presiden;

2. untuk pangkat Letkol dan Mayor diusulkan kepada


Panglima TNI dan ditetapkan dengan keputusan
Panglima TNI; dan
- 21 -

3. Untuk Pama dan yang lebih rendah ditetapkan


dengan Keputusan Kasad.

f. Apabila disetujui:

1. Surat Perintah mengenakan tanda pangkat baru


oleh Panglima TNI untuk pangkat Kolonel dan yang
lebih tinggi; dan

2. Surat Perintah mengenakan tanda pangkat baru


oleh Kasad untuk pangkat Letkol dan yang lebih
rendah.

g. Penganugerahan KPRP disertai dengan Berita Acara


yang memuat riwayat kepahlawanan prajurit dan
dibacakan pada saat penganugerahan.

Bagian Ketiga
Kenaikan Pangkat Khusus

Paragraf 1
KPLBOMP dan KPLBOMPA

Pasal 21

Persyaratan KPLBOMP/KPLBOMPA diatur sebagai berikut:

a. KPLBOMP dianugerahkan kepada prajurit yang telah


berjasa dan berhasil melakukan tindakan
kepahlawanan dalam pertempuran dengan melampaui
panggilan tugasnya tanpa memedulikan keselamatan
jiwanya;

b. dalam hal tindakan prajurit sebagaimana dimaksud


pada huruf a mengakibatkan prajurit tersebut gugur
maka dapat dianugrahkan KPLBOMPA;

c. KPLBOMP atau KPLBOMPA dianugerahkan berupa


kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat
semula dan berlaku bagi semua golongan pangkat; dan

d. penelitian dan penilaian terhadap jasa, keberhasilan,


dan kepahlawanan seorang prajurit TNI AD
dilaksanakan oleh Komisi KPLB yang dibentuk oleh
Kasad.

Pasal 22

Kewenangan penetapan KPLBOMP/KPLBOMPA ditetapkan


oleh Keputusan Panglima TNI.

Pasal 23

KPLBOMP dan KPLBOMPA diselenggarakan dengan


prosedur:
- 22 -

a. Pangkoops TNI memberikan pernyataan tindakan


kepahlawanan atas prajurit yang melakukan tindakan
kepahlawanan dan selanjutnya mengusulkan
pemberian KPLBOMP/KPLBOMPA kepada Kasad;

b. Kasad membentuk komisi KPLBOMP/KPLBOMPA


untuk melaksanakan penelitian dan penilaian serta
memberikan rekomendasi;

c. Kasad mengajukan usul pemberian KPLBOMP/


KPLBOMPA kepada Panglima TNI;

d. apabila disetujui Panglima TNI menetapkan keputusan


tentang KPLBOMP/KPLBOMPA;

e. Surat Perintah mengenakan tanda pangkat baru oleh


Kasad;

f. penganugerahan KPLBOMP/KPLBOMPA disertai


dengan Berita Acara yang memuat riwayat
kepahlawanan prajurit dan dibacakan pada saat
penganugerahan; dan

g. Berita Acara sebagaimana dimaksud pada huruf f


dikeluarkan oleh Kasad.

Paragraf 2
KPLBOMSP dan KPLBOMSPA

Pasal 24

Persyaratan KPLBOMSP/KPLBOMSPA diatur sebagai


berikut:

a. KPLBOMSP dianugerahkan kepada prajurit yang telah


berjasa dan berhasil melakukan tindakan
kepahlawanan dalam melaksanakan tugas OMSP
dengan pertaruhan jiwa dan raganya serta melampaui
panggilan tugas tanpa memedulikan keselamatan
jiwanya;

b. dalam hal tindakan prajurit sebagaimana dimaksud


pada huruf a mengakibatkan prajurit tersebut gugur
atau tewas maka dapat dianugerahkan KPLBOMSPA;

c. KPLBOMSP/KPLBOMSPA dianugerahkan satu tingkat


lebih tinggi dari pangkat semula diprioritaskan bagi
golongan pangkat Bintara dan Tamtama, sedangkan
bagi Perwira dapat diberikan penghargaan berupa
prioritas pendidikan dan jabatan; dan

d. penelitian dan Penilaian terhadap jasa, keberhasilan,


dan kepahlawanan seorang prajurit TNI AD
dilaksanakan oleh Komisi KPLB yang dibentuk oleh
Kasad.
- 23 -

Pasal 25

Kewenangan penetapan KPLBOMSP/KPLBOMSPA


ditetapkan oleh keputusan Panglima TNI.

Pasal 26

KPLBOMSP dan KPLBOMSPA diselenggarakan dengan


prosedur sebagai berikut:

a. Panglima TNI/Kasad/Pangkotama/Kabalakpus/
Kasatker memberikan pernyataan tindakan
kepahlawanan atas prajurit yang melakukan tindakan
kepahlawanan dan selanjutnya mengusulkan
pemberian KPLBOMSP/KPLBOMSPA kepada Kasad;

b. Kasad membentuk komisi KPLBOMSP/KPLBOMSPA


untuk melaksanakan penelitian dan penilaian serta
memberikan rekomendasi;

c. Kasad mengajukan usul pemberian KPLBOMSP/


KPLBOMSPA kepada Panglima TNI;

d. apabila disetujui, Panglima TNI menetapkan keputusan


tentang KPLBOMSP/KPLBOMSPA;

e. Surat Perintah mengenakan tanda pangkat baru oleh


Kasad;

f. penganugerahan KPLBOMSP/KPLBOMSPA disertai


dengan Berita Acara yang memuat riwayat
kepahlawanan prajurit dan dibacakan pada saat
penganugerahan; dan

g. Berita Acara sebagaimana dimaksud pada huruf f


dikeluarkan oleh Kasad.

Paragraf 3
Kenaikan Pangkat Penghargaan

Pasal 27

(1) Kenaikan Pangkat Penghargaan diberikan kepada


prajurit yang memenuhi persyaratan.

(2) Persyaratan Kenaikan Pangkat Penghargaan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sebagai
berikut:

a. memenuhi MDP minimal yang dipersyaratkan bagi


kenaikan pangkat reguler;

b. Kenaikan Pangkat Penghargaan adalah pangkat


efektif terakhir dan berlaku sampai Pati Bintang 2
(dua);
- 24 -

c. khusus kenaikan pangkat penghargaan ke Letda,


MDDP Peltu sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun,
kenaikan pangkat penghargaan ke Serda MDDP
Kopka sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun, dan
kenaikan pangkat penghargaan dalam golongan
Perwira mengikuti MDDP KP Reguler (Dua tahun);

d. akan diberhentikan dengan hormat dari dinas


keprajuritan karena mencapai batas usia pensiun
baik bagi yang melaksanakan MPP maupun tidak
dan mempunyai akibat administrasi penuh;

e. telah melaksanakan pengabdian tanpa terputus


dengan dedikasi kerja yang tinggi;

f. tidak pernah cacat dalam pengabdiannya; dan

g. memiliki Bintang Kartika Eka Paksi Nararya dan


atau penghargaan lainnya yang setingkat.

(3) Tanpa terputus sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)


huruf e adalah tidak pernah melaksanakan penugasan
tidak tetap diluar struktur TNI dan Kementerian.

(4) Tidak pernah cacat sebagaimana dimaksud dalam ayat


(2) huruf f adalah prajurit selama melaksanakan tugas
tidak pernah dihukum dalam perkara pidana atau
disiplin.

(5) Kenaikan Pangkat Penghargaan diajukan dengan


prosedur sebagaimana usul kenaikan pangkat reguler;
dan

(6) Kelengkapan administrasi usulan Kenaikan Pangkat


Penghargaan seperti UKP reguler dengan melampirkan
salinan Keputusan Presiden Penganugerahan Bintang
Kartika Eka Paksi Nararya.

BAB IV
KOMISI KENAIKAN PANGKAT LUAR BIASA
DAN KENAIKAN PANGKAT REGULER PERCEPATAN

Pasal 28

Komisi dibentuk dengan susunan, tugas, dan kewenangan


sesuai dengan bidang yang dibutuhkan untuk memberikan
saran dan rekomendasi kepada pejabat yang berwenang.

Pasal 29

(1) Susunan Komisi terdiri atas:

a. 1 (satu) orang Ketua merangkap anggota;


b. 1 (satu) orang Wakil Ketua merangkap anggota;
- 25 -

c. 1 (satu) orang Sekretaris merangkap anggota; dan


d. 4 (empat) orang anggota atau lebih sesuai dengan
kebutuhan.

(2) Susunan komisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


adalah personel prajurit yang membidangi:

a. Psikologi;
b. Hukum;
c. Intelijen;
d. Operasi;
e. Personel;
f. Logistik;
g. Teritorial; dan
h. bidang lain yang diperlukan.

Pasal 30

(1) Komisi bertugas untuk:

a. melaksanakan penelitian dengan mengumpulkan


data, mengidentifikasi, mengolah, menilai, dan
menyimpulkan atas kadar tindakan kepahlawanan
Prajurit TNI AD dalam OMP/OMSP/tugas lainnya;

b. memberikan rekomendasi kepada pejabat yang


berwenang tentang KPLB dan KPRP; dan

c. memonitor dan mengevaluasi proses usulan KPLB


dan KPRP.

(2) Dalam melaksanakan tugas, Komisi dapat melakukan


penelusuran kronologi kejadian yang dianggap terdapat
kaitan langsung dengan tindakan kepahlawanan ke
Koops TNI dan Satker TNI AD serta instansi lain yang
dibutuhkan.

(3) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


huruf b, dapat berupa:

a. Kenaikan pangkat; dan

b. Prioritas pendidikan dan atau jabatan.

(4) Tugas Komisi berakhir setelah rekomendasi telah


mendapatkan keputusan dari pejabat yang berwenang.
- 26 -

BAB V
PEMBERIAN PANGKAT PRAJURIT TNI AD

Bagian Kesatu
Umum

Pasal 31

(1) Pemberian Pangkat Prajurit TNI AD merupakan salah


satu sarana dalam rangka efektivitas organisasi, dalam
upaya memenuhi kebutuhan personel pada tingkat
kepangkatan tertentu sesuai dengan kebutuhan yang
dipersyaratkan.

(2) Pemberian pangkat dibedakan atas Pemberian Pangkat


Efektif, Pangkat Lokal, dan Pangkat Tituler.

Bagian Kedua
Pangkat Efektif

Pasal 32

Pangkat Efektif diberikan kepada prajurit selama menjalani


dinas keprajuritan dan membawa akibat administrasi penuh
guna keabsahan dalam pelaksanaan suatu tugas atau
jabatan.

Bagian Ketiga
Pangkat Lokal

Pasal 33

(1) Pangkat Lokal diberikan kepada seorang prajurit guna


keabsahan pelaksanaan suatu tugas atau jabatan yang
bersifat sementara, yang memerlukan pangkat yang
lebih tinggi dari pangkat yang disandangnya karena
kebutuhan situasional.

(2) Pangkat lokal berlaku untuk semua tingkatan pangkat


prajurit terhitung mulai pelaksanaan tugas dan
berakhir dengan sendirinya saat selesai pelaksanaan
tugas tersebut.

(3) Pangkat lokal dapat diberikan dalam golongan


kepangkatan setingkat lebih tinggi dari golongan
pangkat yang disandangnya atau sesuai kebutuhan.

(4) Pangkat lokal tidak berakibat administrasi.

(5) Usul pemberian pangkat lokal diajukan kepada pejabat


yang berwenang sesuai dengan hierarki yang berlaku.

(6) Wewenang pemberian pangkat lokal sebagai berikut:

a. Pati oleh Panglima TNI;


- 27 -

b. Kolonel dan yang lebih rendah di lingkungan TNI


AD oleh Kasad; dan

c. dalam keadaan tertentu dan penggunaannya


kurang dari 7 (tujuh) hari, pangkat Kolonel dan
yang lebih rendah dapat ditetapkan oleh pejabat
setingkat Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/
Balakpus.

Pasal 34

Prosedur pemberian pangkat lokal Pati disesuaikan dengan


ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Panglima TNI.

Pasal 35

Prosedur Pemberian Pangkat Lokal Kolonel dan yang lebih


rendah sebagai berikut:

a. pengguna mengajukan usul pemberian pangkat lokal


kepada Kasad;

b. atas petunjuk Kasad, Aspers Kasad meneliti usul


pemakaian pangkat lokal;

c. Aspers Kasad mengajukan usul penerbitan Keputusan


definitif mengenai pemberian pangkat lokal; dan

d. Surat Perintah pemakaian pangkat lokal dikeluarkan


oleh Kasad.

Pasal 36

Dalam hal masa pemakaian pangkat lokal kurang dari 7


(tujuh) hari, diatur sebagai berikut:

a. pengguna mengajukan usul pemberian pangkat lokal


kepada satuan asal pemakai pangkat lokal;

b. satuan asal pemakai pangkat lokal secara berjenjang


(hierarki) mengajukan usul pemberian pangkat lokal
kepada Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus dari
penyandang pangkat lokal; dan

c. Surat perintah pemakaian pangkat lokal dikeluarkan


oleh Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus dari
penyandang pangkat lokal.

Bagian Keempat
Pangkat Tituler

Pasal 37

(1) Pangkat Tituler diberikan kepada Warga Negara


Indonesia yang diperlukan dan bersedia menjalankan
- 28 -

tugas dan jabatan tertentu di lingkungan TNI AD serta


berlaku hanya selama menjalankan tugas dan jabatan
tersebut.

(2) Jabatan tertentu di lingkungan TNI AD yang memenuhi


syarat pemberian Pangkat Tituler adalah:

a. jabatan tersebut mutlak dilaksanakan oleh


seorang Perwira TNI AD; dan

b. tidak tersedia Perwira TNI AD yang memenuhi


syarat untuk menduduki jabatan tersebut.

(3) Penetapan keputusan Panglima TNI mengenai Pangkat


Tituler dijadikan dasar pengangkatan sebagai prajurit
TNI AD.

(4) Pemberian Pangkat Tituler tidak disertai dengan Korps


di belakang pangkat.

(5) Sebutan dan penulisan Pangkat Tituler setelah pangkat


diikuti dengan kata Tituler.

Pasal 38

Persyaratan pangkat Tituler sebagaimana dimaksud dalam


ayat (2) huruf b adalah sebagai berikut:

a. memiliki tingkat keahlian dan pengalaman yang sesuai


dengan jabatan yang diperlukan;

b. bagi Pegawai Negeri Sipil paling rendah golongan


setingkat PNS golongan III/a;

c. pangkat Tituler paling rendah Letnan Dua dan paling


tinggi Letnan Kolonel;

d. penyandang Pangkat Tituler tidak dapat dipindahkan


dari jabatan yang digunakan sebagai dasar
pengangkatannya;

e. sebagaimana dimaksud pada pasal 37 ayat 2 dapat


dicabut apabila telah tersedia prajurit sukarela TNI AD;

f. Memenuhi persyaratan umum prajurit TNI AD sebagai


berikut:

1. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

2. setia dan taat kepada Pancasila dan UUD Negara


Republik Indonesia tahun 1945;

3. usia paling rendah 23 (dua puluh tiga) tahun dan


paling tinggi 57 (lima puluh tujuh) tahun;

4. berkelakuan baik; dan

5. sehat jasmani dan rohani.


- 29 -

Pasal 39

Kewenangan pemberian dan pencabutan Pangkat Tituler


ditetapkan oleh Panglima TNI.

Pasal 40

Prosedur Pemberian Pangkat Tituler sebagai berikut:

a. Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus mengajukan


usulan pemberian pangkat tituler kepada Kasad
berdasarkan kebutuhan;

b. atas petunjuk Kasad, Aspers Kasad meneliti usulan


pemberian pangkat tituler dari Pang/Gub/Dan/Dir/Ka
Kotama/Balakpus;

c. apabila disetujui, Kasad mengusulkan pemberian


pangkat tituler kepada Panglima TNI;

d. proses pada tingkat Mabes TNI sampai dengan


penetapan Keputusan, disesuaikan dengan ketentuan
yang tertuang dalam Peraturan Panglima TNI; dan

e. setelah penetapan Keputusan oleh Panglima TNI terbit,


Kasad mengeluarkan Surat Perintah Pemakaian Tanda
Pangkat.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 41

Pada saat Peraturan Kasad ini mulai berlaku, semua


ketentuan dan petunjuk pelaksanaan kepangkatan prajurit
TNI AD yang sudah ada tetap berlaku, sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan Kasad ini.

Pasal 42

Peraturan Kasad ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 September 2019

KEPALA STAF ANGKATAN DARAT,

tertanda

ANDIKA PERKASA

Autentikasi
DIREKTUR HUKUM ANGKATAN DARAT,

W. INDRAJIT
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT
NOMOR 21 TAHUN 2019

TENTANG

KEPANGKATAN PRAJURIT
TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT

MASA TRANSISI KENAIKAN PANGKAT


BAGI PERWIRA TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT

1. Kolonel Ke Brigjen.

SYARAT DIKMIL
NO SUMBER PA KP LAMA TRANSISI KP BARU
MDP LAMA MDP BARU
1 2 3 4 5 6 7

1. Sesko TNI Sesko TNI Akmil 1995 1-8-2019 2 Periode 1-8-2020


(24 tahun) (26 tahun) (1 thn)

Akmil 1996 1-1-2021 3 Periode 1-7-2022


(1 thn 6
bln)

Akmil 1997 1-1-2022 4 Periode 1-1-2024


(2 thn)

2. Seskoad Seskoad Akmil 1994 1-8-2019 3 Periode 1-2-2021


(25 tahun) (28 tahun) Pa PK D3 1994 (1 thn 6
Pa PK 1995 bln)
Pa PK S1
Profesi 1996
Secapa Reg
1994

Akmil 1995 1-8-2020 4,5 Periode 1-11-2022


Pa PK D3 1995 (2 thn 3
Pa PK 1996 bln)
Pa PK S1
Profesi 1997
Secapa Reg
1995

Akmil 1996 1-1-2022 6 Periode 1-1-2025


Pa PK D3 1996 (3 thn)
Pa PK 1997
Pa PK S1
Profesi 1998
Secapa Reg
1996
- 31 -

1 2 3 4 5 6 7
3. Diklapa II + Diklapa II + Akmil 1991 1-8-2018 1,5 Periode 1-5-2019
Dikbangspes/ Dikbangspes/ Pa PK D3 1991 (9 bln)
Dikilpengtek Dikilpengtek Pa PK 1992
(Setingkat) (Setingkat) Pa PK S1
(27 tahun) (30 tahun) Profesi 1993

Akmil 1992 1-8-2019 3 Periode 1-2-2021


Pa PK D3 1992 (1 thn 6
Pa PK 1993 bln)
Pa PK S1
Profesi 1994

Akmil 1993 1-8-2020 4,5 Periode 1-11-2022


Pa PK D3 1993 (2 thn 3
Pa PK 1994 bln)
Pa PK S1
Profesi 1995

Akmil 1994 1-8-2021 6 Periode 1-8-2024


Pa PK D3 1994 (3 thn)
Pa PK 1995
Pa PK S1
Profesi 1996

2. Letkol Ke Kolonel.

SYARAT DIKMIL
NO SUMBER PA KP LAMA TRANSISI KP BARU
MDP LAMA MDP BARU

1 2 3 4 5 6 7

1. Seskoad Seskoad Akmil 1999 1-4-2020 2 Periode 1-4-2021


(20 tahun) (22 tahun) Pa PK D3 1999 1-10-2019 (1 thn) 1-10-2020

Akmil 2000 1-4-2021 3 Periode 1-10-2022


Pa PK D3 2000 1-10-2020 (1 thn 6 1-4-2022
Pa PK 2000 1-10-2019 bln) 1-4-2021
Pa PK S1 1-10-2018 1-4-2020
Profesi 2000
Secapa Reg 1-10-2020 1-4-2022
2000

Akmil 2001 Pa 1-4-2022 4 Periode 1-4-2024


PK D3 2001 1-10-2021 (2 thn) 1-10-2023
Pa PK 2001 1-10-2020 1-10-2022
Pa PK S1 1-10-2019 1-10-2021
Profesi 2001
Secapa Reg 1-10-2021 1-10-2023
2001

Abit 2002 dan seterusnya berlaku


aturan MDP 22 tahun
- 32 -

1 2 3 4 5 6 7
2. Diklapa II + Diklapa II + Akmil 1997 1-4-2020 2 Periode 1-4-2021
Dikbangspes/ Dikbangspes/ Pa PK D3 1997 1-10-2019 (1 thn) 1-10-2020
Dikilpengtek Dikilpengtek
(setingkat) (setingkat)
(22 tahun) (25 tahun)

Akmil 1998 Pa 1-4-2021 3 Periode 1-10-2022


PK D3 1998 1-10-2020 (1 thn 6 1-4-2022
Pa PK 1998 1-10-2019 bln) 1-4-2021
Pa PK S1 1-10-2018 1-4-2020
Profesi 1998

Akmil 1999 1-4-2022 4 Periode 1-4-2024


Pa PK D3 1999 1-10-2021 (2 thn) 1-10-2023
Pa PK 1999 1-10-2020 1-10-2022
Pa PK S1 1-10-2019 1-10-2021
Profesi 1999

Akmil 2000 1-4-2023 5 Periode 1-10-2025


Pa PK D3 2000 1-10-2022 (2 thn 6 1-4-2025
Pa PK 2000 1-10-2021 bln) 1-4-2024
Pa PK S1 1-10-2020 1-4-2023
Profesi 2000

Akmil 2001 1-4-2024 6 Periode 1-4-2027


Pa PK D3 2001 1-10-2023 (3 thn) 1-10-2026
Pa PK 2001 1-10-2022 1-10-2025
Pa PK S1 1-10-2021 1-10-2024
Profesi 2001
Abit 2002 dan seterusnya berlaku
aturan MDP 25 tahun

3. Diklapa II Diklapa II Akmil 1995 1-10-2019 1 Periode 1-4-2020


(24 tahun) (27 tahun) (6 bln)

Akmil 1996 1-4-2021 2 Periode 1-4-2022


Pa PK D3 1996 1-10-2020 (1 thn) 1-10-2021
Pa PK 1996 1-10-2019 1-10-2020

Akmil 1997 1-4-2022 3 Periode 1-10-2023


Pa PK D3 1997 1-10-2021 (1 thn 6 1-4-2023
Pa PK 1997 1-10-2020 bln) 1-4-2022
Pa PK S1 1-10-2019 1-4-2021
Profesi 1997

Akmil 1998 1-4-2023 4 Periode 1-4-2025


Pa PK D3 1998 1-10-2022 (2 thn) 1-10-2024
Pa PK 1998 1-10-2021 1-10-2023
Pa PK S1 1-10-2020 1-10-2022
Profesi 1998

Akmil 1999 1-4-2024 5 Periode 1-10-2026


Pa PK D3 1999 1-10-2023 (2 thn 6 1-4-2026
Pa PK 1999 1-10-2022 bln) 1-4-2025
Pa PK S1 1-10-2021 1-4-2024
Profesi 1999
- 33 -

1 2 3 4 5 6 7
Akmil 2000 1-4-2025 6 Periode 1-4-2028
Pa PK D3 2000 1-10-2024 (3 thn) 1-10-2027
Pa PK 2000 1-10-2023 1-10-2026
Pa PK S1 1-10-2022 1-10-2025
Profesi 2000
Abit 2001 dan seterusnya berlaku
aturan MDP 27 tahun

3. Mayor ke Letkol.

SYARAT DIKMIL
NO SUMBER PA KP LAMA TRANSISI KP BARU
MDP LAMA MDP BARU

1 2 3 4 5 6 7

1. Seskoad Seskoad Akmil 2003 1-4-2020 2 Periode 1-4-2021


(16 tahun) (18 tahun) Pa PK D3 2003 1-10-2019 (1 thn) 1-10-2020
Secapa Reg 1-4-2020 1-4-2021
2003

Akmil 2004 1-4-2021 3 Periode 1-10-2022


Pa PK D3 2004 1-10-2020 (1 thn 6 1-4-2022
Pa PK 2004 1-10-2019 bln) 1-4-2021
Pa PK S1 1-10-2018 1-4-2020
Profesi 2004
Secapa Reg 1-4-2021 1-10-2022
2004

Akmil 2005 1-4-2022 4 Periode 1-4-2024


Pa PK D3 2005 1-10-2021 (2 thn) 1-10-2023
Pa PK 2005 1-10-2020 1-10-2022
Pa PK S1 1-10-2019 1-10-2021
Profesi 2005
Secapa Reg 1-4-2022 1-4-2024
2005
Abit 2006 dan seterusnya berlaku
aturan MDP 18 tahun

2. Diklapa II + Diklapa II + Akmil 2001 1-4-2020 2 Periode 1-4-2021


Dikbangspes/ Dikbangspes/ Pa PK D3 2001 1-10-2019 (1 thn) 1-10-2020
Dikilpengtek Dikilpengtek Secapa Reg 1-10-2019 1-10-2020
(setingkat) (setingkat) 2001
(18 tahun) (21 tahun)

Akmil 2002 1-4-2021 3 Periode 1-10-2022


Pa PK D3 2002 1-10-2020 (1 thn 6 1-4-2022
Pa PK 2002 1-10-2019 bln) 1-4-2021
Pa PK S1 1-10-2018 1-4-2020
Profesi 2002
Secapa Reg 1-4-2020 1-10-2021
2002

Akmil 2003 1-4-2022 4 Periode 1-4-2024


Pa PK D3 2003 1-10-2021 (2 thn) 1-10-2023
- 34 -

1 2 3 4 5 6 7
Pa PK 2003 1-10-2020 1-10-2022
Pa PK S1 1-10-2019 1-10-2021
Profesi 2003
Secapa Reg 1-4-2022 1-4-2024
2003

Akmil 2004 1-4-2023 5 Periode 1-10-2025


Pa PK D3 2004 1-10-2022 (2 thn 6 1-4-2025
Pa PK 2004 1-10-2021 bln) 1-4-2024
Pa PK S1 1-10-2020 1-4-2023
Profesi 2004
Secapa Reg 1-4-2023 1-10-2025
2004

Akmil 2005 1-4-2024 6 Periode 1-4-2027


Pa PK D3 2005 1-10-2023 (3 thn) 1-10-2026
Pa PK 2005 1-10-2022 1-10-2025
Pa PK S1 1-10-2021 1-10-2024
Profesi 2005
Secapa Reg 1-4-2024 1-4-2027
2005
Abit 2006 dan seterusnya berlaku
aturan MDP 21 tahun

3. Diklapa II Diklapa II Akmil 1999 1-4-2020 2 Periode 1-4-2021


(20 tahun) (23 tahun) Pa PK D3 1999 1-10-2019 (1 thn) 1-10-2020
Secapa Reg 1-4-2020 1-4-2021
1999

Akmil 2000 1-4-2021 3 Periode 1-10-2022


Pa PK D3 2000 1-10-2020 (1 thn 6 1-4-2022
Pa PK 2000 1-10-2019 bln) 1-4-2021
Pa PK S1 1-10-2018 1-4-2020
Profesi 2000
Secapa Reg 1-10-2020 1-4-2022
2000

Akmil 2001 1-4-2022 4 Periode 1-4-2024


Pa PK D3 2001 1-10-2021 (2 thn) 1-10-2023
Pa PK 2001 1-10-2020 1-10-2022
Pa PK S1 1-10-2019 1-10-2021
Profesi 2001
Secapa Reg 1-10-2021 1-10-2023
2001

Akmil 2002 1-4-2023 5 Periode 1-10-2025


Pa PK D3 2002 1-20-2022 (2 thn 6 1-4-2025
Pa PK 2002 1-10-2021 bln) 1-4-2024
Pa PK S1 1-10-2020 1-4-2023
Profesi 2002
Secapa Reg 1-4-2022 1-10-2024
2002

Akmil 2003 1-4-2024 6 Periode 1-4-2027


Pa PK D3 2003 1-10-2023 (3 thn) 1-10-2026
Pa PK 2003 1-10-2022 1-10-2025
Pa PK S1 1-10-2021 1-10-2024
Profesi 2003
- 35 -

1 2 3 4 5 6 7
Secapa Reg 1-4-2024 1-4-2027
2003
Abit 2004 dan seterusnya berlaku
aturan MDP 23 tahun

4. Dikcabpa + Dikcabpa + Akmil 1997 1-4-2020 2 Periode 1-4-2021


Dikbangspes/ Dikbangspes/ Pa PK D3 1997 1-10-2019 (1 thn) 1-10-2020
Dikilpengtek Dikilpengtek Secapa Reg 1-4-2019 1-4-2020
(setingkat) (setingkat) 1997
(22 tahun) (25 tahun)
Akmil 1998 1-4-2021 3 Periode 1-10-2022
Pa PK D3 1998 1-10-2020 (1 thn 6 1-4-1022
Pa PK 1998 1-10-2019 bln) 1-4-2021
Pa PK S1 1-10-2018 1-4-2020
Profesi 1998
Secapa Reg 1-4-2020 1-10-2021
1998

Akmil 1999 1-4-2022 4 Periode 1-4-2024


Pa PK D3 1999 1-10-2021 (2 thn) 1-10-2023
Pa PK 1999 1-10-2020 1-10-2022
Pa PK S1 1-10-2019 1-10-2021
Profesi 1999
Secapa Reg 1-4-2022 1-4-2024
1999

Akmil 2000 1-4-2023 5 Periode 1-10-2025


Pa PK D3 2000 1-10-2022 (2 thn 6 1-4-2025
Pa PK 2000 1-10-2021 bln) 1-4-2024
Pa PK S1 1-10-2020 1-4-2023
Profesi 2000
Secapa Reg 1-10-2022 1-4-2025
2000

Akmil 2001 1-4-2024 6 Periode 1-4-2027


Pa PK D3 2001 1-10-2023 (3 thn) 1-10-2026
Pa PK 2001 1-10-2022 1-10-2025
Pa PK S1 1-10-2021 1-10-2024
Profesi 2001
Secapa Reg 1-10-2023 1-10-2026
2001
Abit 2002 dan seterusnya berlaku
aturan MDP 25 tahun

4. Kapten Ke Mayor.

SYARAT DIKMIL
NO SUMBER PA KP LAMA TRANSISI KP BARU
MDP LAMA MDP BARU

1 2 3 4 5 6 7

1. Diklapa II Diklapa II Akmil 2008 1-4-2020 2 Periode 1-4-2021


(11 tahun) (14 tahun) Pa PK D3 2008 1-10-2019 (1 thn) 1-10-2020
Secapa Reg 1-4-2020 1-4-2021
2008
- 36 -

1 2 3 4 5 6 7
Akmil 2009 1-4-2021 3 Periode 1-10-2022
Pa PK D3 2009 1-10-2020 (1 thn 6 1-4-2022
Pa PK 2009 1-10-2019 bln) 1-4-2021
Pa PK S1 1-10-2018 1-4-2020
Profesi 2009
Secapa Reg 1-4-2021 1-10-2022
2009

Pa PK D3 2010 1-10-2021 4 Periode 1-10-2023


Pa PK 2010 1-10-2020 (2 thn) 1-10-2022
Pa PK S1 1-10-2019 1-10-2021
Profesi 2010
Secapa Reg 1-10-2021 1-10-2023
2010

Akmil 2011 1-10-2022 5 Periode 1-4-2025


Pa PK D3 2011 1-10-2022 (2 thn 6 1-4-2025
Pa PK 2011 1-10-2021 bln) 1-4-2024
Pa PK S1 1-10-2020 1-4-2023
Profesi 2011
Secapa Reg 1-10-2022 1-4-2025
2011 I
Secapa Reg 1-4-2023 1-10-2025
2011 II

Akmil 2012 1-10-2023 6 Periode 1-10-2026


Pa PK D3 2012 1-10-2024 (3 thn) 1-10-2027
Pa PK 2012 1-10-2023 1-10-2026
Pa PK S1 1-10-2022 1-10-2025
Profesi 2012
Secapa Reg 1-10-2023 1-10-2026
2012 I
Secapa Reg 1-4-2024 1-4-2027
2012 II
Abit 2013 dan seterusnya berlaku
aturan MDP 14 tahun

2. Dikcabpa + Dikcabpa + Akmil 2006 1-4-2020 2 Periode 1-4-2021


Dikbangspes/ Dikbangspes/ Pa PK D3 2006 1-10-2019 (1 thn) 1-10-2020
Dikilpengtek Dikilpengtek Secapa Reg 1-4-2020 1-4-2021
(setingkat) (setingkat) 2006
(13 tahun) (16 tahun)

Akmil 2007 1-4-2021 3 Periode 1-10-2022


Pa PK D3 2007 1-10-2020 (1 thn 6 1-4-2022
Pa PK 2007 1-10-2019 bln) 1-4-2021
Pa PK S1 1-10-2018 1-4-2020
Profesi 2007
Secapa Reg 1-4-2021 1-10-2022
2007

Akmil 2008 1-4-2022 4 Periode 1-4-2024


Pa PK D3 2008 1-10-2021 (2 thn) 1-10-2023
Pa PK 2008 1-10-2020 1-10-2022
Pa PK S1 1-10-2019 1-10-2021
Profesi 2008
Secapa Reg 1-4-2022 1-4-2024
2008
- 37 -

1 2 3 4 5 6 7

Akmil 2009 1-4-2023 5 Periode 1-10-2025


Pa PK D3 2009 1-10-2022 (2 thn 6 1-4-2025
Pa PK 2009 1-10-2021 bln) 1-4-2024
Pa PK S1 1-10-2020 1-4-2023
Profesi 2009
Secapa Reg 1-4-2023 1-10-2025
2009

Pa PK D3 2010 1-10-2023 6 Periode 1-10-2026


Pa PK 2010 1-10-2022 (3 thn) 1-10-2025
Pa PK S1 1-10-2021 1-10-2024
Profesi 2010
Secapa Reg 1-10-2023 1-10-2026
2010
Abit 2011 dan seterusnya berlaku
aturan MDP 16 tahun

3. Dikcabpa Dikcabpa Akmil 2005 1-4-2020 2 Periode 1-4-2021


(14 tahun) (18 tahun) Pa PK D3 2005 1-10-2019 (1 thn) 1-10-2020
Secapa Reg 1-4-2020 1-4-2021
2005

Akmil 2006 1-4-2021 3 Periode 1-10-2022


Pa PK D3 2006 1-10-2020 (1 thn 6 1-4-2022
Pa PK 2006 1-10-2019 bln) 1-4-2021
Pa PK S1 1-10-2018 1-4-2020
Profesi 2006
Secapa Reg 1-4-2021 1-10-2022
2006

Akmil 2007 1-4-2022 4 Periode 1-4-2024


Pa PK D3 2007 1-10-2021 (2 thn) 1-10-2023
Pa PK 2007 1-10-2020 1-10-2022
Pa PK S1 1-10-2019 1-10-2021
Profesi 2007
Secapa Reg 1-4-2022 1-4-2024
2007

Akmil 2008 1-4-2023 5 Periode 1-10-2025


Pa PK D3 2009 1-10-2022 (2 thn 6 1-4-2025
Pa PK 2008 1-10-2021 bln) 1-4-2024
Pa PK S1 1-10-2020 1-4-2023
Profesi 2008
Secapa Reg 1-4-2023 1-10-2025
2008

Akmil 2009 1-4-2024 6 Periode 1-4-2027


Pa PK D3 2009 1-10-2023 (3 thn) 1-10-2026
Pa PK 2009 1-10-2022 1-10-2025
Pa PK S1 1-10-2021 1-10-2024
Profesi 2009
Secapa Reg 1-4-2024 1-4-2027
2009

Pa PK D3 2010 1-10-2024 7 Periode 1-4-2028


Pa PK 2010 1-10-2023 (3 thn 6 1-4-2027
Pa PK S1 1-10-2022 bln) 1-4-2026
Profesi 2010
- 38 -

1 2 3 4 5 6 7
Secapa Reg 1-10-2024 1-4-2028
2010

Akmil 2011 1-10-2025 8 Periode 1-10-2029


Pa PK D3 2011 1-10-2025 (4 thn) 1-10-2029
Pa PK 2011 1-10-2024 1-10-2028
Pa PK S1 1-10-2023 1-10-2027
Profesi 2011
Secapa Reg 1-10-2025 1-10-2029
2011
Abit 2012 dan seterusnya berlaku
aturan MDP 18 tahun

5. Lettu ke Kapten.

SYARAT DIKMIL
NO SUMBER PA KP LAMA TRANSISI KP BARU
MDP LAMA MDP BARU

1 2 3 4 5 6 7

1. Dikcabpa Dikcabpa Akmil 2012 1-10-2019 1 Periode 1-4-2020


(7 tahun) (9 tahun) Pa PK D3 2012 1-10-2020 (6 bln) 1-4-2021
Pa PK 2012 1-10-2019 1-4-2020
Secapa Reg 1-10-2019 1-4-2020
2012 I
Secapa Reg 1-4-2020 1-10-2020
2012 II

Akmil 2013 1-10-2020 2 Periode 1-10-2021


Pa PK D3 2013 1-10-2021 (1 thn) 1-10-2022
Pa PK 2013 1-10-2020 1-10-2021
Pa PK S1 1-10-2019 1-10-2020
Profesi 2013
Secapa Reg 1-10-2020 1-10-2021
2013 I
Secapa Reg 1-4-2021 1-4-2022
2013 II

Akmil 2014 1-10-2021 3 Periode 1-4-2023


Pa PK D3 2014 1-10-2022 (1 thn 6 1-4-2024
Pa PK 2014 1-10-2021 bln) 1-4-2023
Pa PK S1 1-10-2020 1-4-2022
Profesi 2014
Secapa Reg 1-10-2021 1-4-2023
2014 I
Secapa Reg 1-4-2022 1-10-2023
2014 II

Akmil 2015 1-10-2022 4 Periode 1-10-2024


Pa PK D3 2015 1-10-2023 (2 thn) 1-10-2025
Pa PK 2015 1-10-2022 1-10-2024
Pa PK S1 1-10-2021 1-10-2023
Profesi 2015
- 39 -

1 2 3 4 5 6 7
Secapa Reg 1-10-2022 1-10-2024
2015
Abit 2016 dan seterusnya berlaku
aturan MDP 9 tahun

6. Letda ke Lettu.

SYARAT DIKMIL
NO SUMBER PA KP LAMA TRANSISI KP BARU
MDP LAMA MDP BARU
1 2 3 4 5 6 7

Dikcabpa Dikcabpa Akmil 2016 1-10-2019 1 Periode 1-4-2020


(3 tahun) (4 tahun) Pa PK D3 2016 1-10-2020 (6 bln) 1-4-2021
Pa PK 2016 1-10-2019 1-4-2020
Secapa Reg 1-10-2019 1-4-2020
2016

Akmil 2017 1-10-2020 2 Periode 1-10-2021


Pa PK D3 2017 1-10-2021 (1 thn) 1-10-2022
Pa PK 2017 1-10-2020 1-10-2021
Pa PK S1 1-4-2020 1-4-2021
Profesi 2017
Secapa Reg 1-10-2020 1-10-2021
2017 I
Secapa Reg 1-4-2021 1-4-2022
2017 II
Abit 2018 dan seterusnya berlaku
aturan MDP 4 tahun

KEPALA STAF ANGKATAN DARAT,

tertanda

ANDIKA PERKASA

Autentikasi
DIREKTUR HUKUM ANGKATAN DARAT,

W. INDRAJIT

Anda mungkin juga menyukai