Dosen Pengampu
Disusun Oleh
NPM 2302190360
Kelas 2-51
Absen 38
2020
I
Kata Pengantar
Kalimat puji syukur saya sampaikan kepada Allah Swt karena berkat rahmat
Mahasiswa PKN STAN dalam Menjadi ASN. Makalah ini dibuat untuk untuk
Kepribadian.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Pak Reza Pranata Putra S.Ak.
Kepribadian. Saya juga berterima kasih kepada teman-teman yang sudah memberikan
masukan dalam pembuatan makalah ini sehingga bisa terselesaikan dengan baik.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi siapapun yang ingin memotivasi serta mengembangkan diri dalam menjadi ASN.
Saya mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Penyusun,
II
Daftar Isi
Kata Pengantar II
Bab I Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 3
Bab II Pembahasan 4
A. Kesimpulan 12
B. Saran 13
Daftar Pustaka 14
III
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Program Studi Diploma di Bidang Keuangan Negara. Sesuai dengan Undang Undang
Nomor 12 tahun 2012, bentuk tertinggi untuk pendidikan vokasi adalah Politeknik,
yang dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi mulai dari jenjang Diploma I hingga
Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Keuangan Negara STAN. PKN STAN
merupakan transformasi dari sekolah kedinasan yang cukup dikenal yaitu Sekolah
Sebelum dikenal dengan nama kampus STAN Bintaro, dulunya kampus ini
bernama Kampus STAN Jurangmangu. Alasannya adalah karena pintu masuk utama
ke kampus pada saat itu hanya dari arah Jalan Ceger Raya Jurangmangu Timur. Baru
pada tahun 2001 pintu masuk dari arah Jalan Bintaro Utama dibuka, dan bahkan saat
ini sudah menjadi pintu masuk utama menuju kampus STAN, sehingga masyarakat
PKN STAN memiliki empat jurusan yaitu Jurusan Akuntansi, Jurusan Pajak,
Jurusan Manajemen Keuangan, dan Jurusan Bea Cukai. Jurusan Akuntansi terdiri dari
1
Program Studi D-III dan D-IV Akuntansi. Jurusan Pajak terdiri dari Program Studi D-
I dan D-III Pajak, serta D-III Penilai. Jurusan Manajemen Keuangan terdiri dari
Program Studi D-I dan D-III Kebendaharaan Negara, serta D-III Manajemen Aset.
Sedangkan, Jurusan Kepabeanan dan Cukai terdiri dari Program Studi D-I dan D-III
Kepabeanan dan Cukai. Lulusan dari PKN STAN sendiri biasanya ditempatkan di
Namun beberapa tahun ke depan yaitu pada tahun 2020-2024 Kemenkeu akan
melakukan moratorium rekrutmen CPNS yang mana hal tersebut akan berpengaruh
dalam upaya menerapkan kebijakan minus growth. Asumsi minus growth yang terjadi
yaitu sebesar -1.2 persen sampai dengan -2,2 persen pertahun atau sebanyak 800-1800
pegawai setiap tahunnya. Sehingga pada tahun 2020-2024 lulusan PKN STAN akan
untuk lulusan Kepabeanan dan Cukai. Moratorium ini tentu saja membuat mahasiswa
PKN STAN yang lulus pada tahun 2020-2024 harus menerima kebijakan ini dan tidak
boleh berkecil hati karena mereka bisa berkembang dimana pun mereka ditempatkan.
B. Rumusan Masalah
2
3. Siapa tokoh ASN yang menjadi inspirasi dan panutan diri?
C. Tujuan Penulisan
3. Untuk mengetahui siapa tokoh ASN yang menjadi inspirasi dan panutan diri
3
Bab II
Pembahasan
A. Motivasi Menjadi ASN
Motivasi memiliki arti sebagai proses dimana usaha seseorang diberi energi,
diarahkan, dan berkelanjutan agar tercapainya suatu tujuan yang diinginkan. Terdapat
tiga elemen motivasi yaitu energi, arah dan ketekunan. Berkaitan dengan itu,
mengemukakan teori hierarki kebutuhan yang menyatakan bahwa dalam setiap orang
Kelima hierarki tersebut menjadikan suatu motivasi bagi saya untuk menjadi ASN.
1. Kebutuhan Fisiologis
harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.
Kebutuhan fisiologis terdiri dari sandang, pangan, papan, dan kebutuhan lainnya.
Saat sudah menjadi ASN nantinya pasti akan mendapatkan gaji yang bisa dibilang
dalam kehidupan. Gaji dan tunjangan ini tentu saja bisa digunakan untuk memenuhi
kebutuhan fisiologis seperti makanan yang sehat dan bergizi, pakaian untuk bekerja
atau untuk hari raya, dan untuk membeli rumah meskipun melalui Kredit Perumahan
Rakyat (KPR).
4
2. Kebutuhan Keamanan
perlindungan dari kejahatan fisik dan emosional. Keamanan yang dimaksud juga
termasuk keamanan dalam kelanjutan pekerjaan dan memiliki pekerjaan yang tetap.
Menurut saya kelanjutan pekerjaan yang dimaksud adalah kenaikan pangkat saat
berkerja. Saat bekerja di Kementerian tentu saja saya tidak hanya ingin bertahan pada
suatu pangkat yang mana saya harus meningkatkan pangkat saya dengan berbagai
Pegawai Negeri Sipil yang mana para pegawainya berhak melanjutkan pendidikan
dimana saja, baik pada Universitas Negeri, Universitas Swasta dengan Akreditasi
Minimal B, dan Universitas yang ada di luar negeri. Pegawai yang telah selesai
3. Kebutuhan Sosial
kebutuhan sosial ini bisa digambarkan dengan penempatan saat saya sudah menjadi
PNS. Saat sudah lulus nanti kemungkinan untuk mendapatkan penempatan di home
base bisa dibilang sangat kecil dan saya sedikit memiliki keinginan untuk
mendapatkan penempatan yang jaraknya sedikit lebih jauh dari tempat kelahiran saya.
Hal itu dimaksudkan agar saya bisa mendapatkan lebih banyak teman dari berbagai
5
suku dan budaya atau mungkin saya bisa menemukan pasangan yang cocok untuk
4. Kebutuhan Penghargaan
kecukupan, otonomi, dan prestasi serta faktor eksternal seperti status, pengakuan, dan
perhatian. Faktor internal ini lebih berfokus pada kebutuhan untuk kemandirian.
Sedangkan, faktor eksternal lebih berfokus pada kebutuhan akan harga diri. Motivasi
saya menjadi ASN untuk memenuhi kebutuhan perhargaan yaitu faktor internal dan
faktor eksternal bisa saya dapatkan dengan cara tidak perlu bergantung dari harta
orang tua lagi. Menurut saya sendiri jika saya sudah tidak bergantung pada harta
orang tua lagi maka saya sudah bisa menganggap bahwa saya ini mandiri dan
mungkin bisa mendapatkan pengakuan dari orang tua dan orang lain bahwa Zamzumil
Mubarok Syifaul Umam sudah bisa mandiri di umur yang bisa dibilang masih muda.
mampu menjadi apa yang ia inginkan. Kebutuhan aktualisasi diri ini bisa didapatkan
dengan cara melakukan pengembangan diri dan mempunyai keinginan untuk menjadi
orang yang berguna, Motivasi saya menjadi ASN tentu saja untuk memenuhi
kebutuhan aktualisasi diri yang mana bisa saya perjuangkan dengan cara terus belajar
dari universitas atau bahkan dari orang-orang yang memiliki jabatan penting yang
mana orang-orang tersebut akan saya temukan saat saya sudah lulus dari PKN STAN
dan bekerja di Kementerian. Saya juga ingin menjadi orang yang berguna dengan cara
memiliki jabatan yang tinggi seperti menjadi pemimpin pada Direktorat Jenderal yang
6
ada atau bahkan menjadi Menteri Keuangan. Jabatan yang saya pegang nantinya tentu
saja akan saya manfaatkan untuk kemajuan bangsa ini dan meningkatkan harga diri
dan hambatan yang berasal dari dalam diri sendiri dan juga hambatan yang berasal
dari luar diri sendiri atau lingkungan masyarakat. Tantangan dan hambatan ini juga
saya temukan dan hadapi saat menjalani proses untuk menjadi ASN, yaitu:
1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal
Tantangan internal dan eksternal satu persatu sudah berusaha saya hadapi
dengan sebaik mungkin agar tantangan tersebut bisa segera hilang satu persatu. Untuk
menghadapi tantangan internal ini saya lakukan dengan memperbaiki diri agar bisa
menjadi lebih baik. Salah satu penyebab saya bisa memiliki kepribadian yang lebih
baik dari pada saat SMA yaitu karena di PKN STAN terdapat mata kuliah budaya
7
nusantara dan pengembangan kepribadian. Pengembangan kepribadian ini yang
Tidak hanya tantangan internal saja yang harus saya selesaikan, tantangan
eksternal juga harus saya hadapi dengan baik karena tantangan eksternal ini juga
memiliki pengaruh yang cukup besar dalam perjalanan saya menjadi ASN. Untuk
menghadapi tantangan eksternal yang berasal dari luar diri ini tidak bisa hanya
dilakukan dengan mengeluh dan menyalahkan sekitar karena kita sendirilah yang
harus bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Misalnya karena adanya persaingan
yang sangat ketat untuk seleksi dan bertahan di PKN STAN saya mengeluh dan
menyalahkan sekitar, maka yang terjadi adalah saya tidak akan bisa masuk PKN
STAN dan bila saya masuk mungkin saya tidak akan bertahan lama jika tidak ikut
Salah satu tokoh ASN yang menjadi inspirasi dan panutan diri bagi saya
adalah Basuki Hadimuljono. Pria kelahiran Surakarta ini sudah mengabdi menjadi
Joko Widodo menjadi Menteri PUPR selama dua periode. Jika dilihat dari teori
pemimpin, yang dapat membedakan antara pemimpin dan yang bukan pemimpin.
Sifat yang terkait dengan kepemimpinan yaitu penggerak, hasrat untuk memimpin,
8
kejujuran dan integritas, kepercayaan diri, kecerdasan, pengetahuan yang relevan
Sifat kecerdasan Pak Basuki ini bisa dilihat dari awal beliau menjadi PNS
dimana saat itu beliau adalah satu-satunya pegawai di Kementerian PU yang memiliki
gelar pendidikan S3. Gelar S3 itu beliau dapatkan dari pendidikannya di Colorado
State University. Sifat pengetahuan yang relevan mengenai pekerjaan ini ditunjukkan
dengan pendidikan yang pernah beliau jalani. Pendidikan yang beliau jalani benar
Geologi, S2 dan S3 Teknil sipil yang mana jurusan teknik ini memang sangat
Sifat Basuki Hadimuljono ini tentu saja bisa sangat saya tiru dan dijadikan
inspirasi mulai sekarang hingga saat saya bekerja nanti. Kecerdasan ini tentu saja
dibutuhkan saat saya menjalani pendidikan di PKN STAN yang mana ada batas
minimal IPK untuk tetap berada di STAN. Kecerdasan juga sangat diperlukan saat
saya bekerja nanti karena jika saya menjadi ASN maka saya bekerja untuk rakyat dan
tentu saja harus memikirkan semuanya dengan baik untuk kepentingan masyarakat.
Pengetahuan yang relevan juga ingin saya raih dengan cara melanjutkan pendidikan di
universitas-universitas ternama agar saya bisa menjadi lebih baik lagi dan apabila
memungkinkan saya bisa menjadi Menteri karena kinerja saya yang bisa dibilang
Sebagai manusia yang berkembang dan terus menjadi lebih baik tentu saja
saya harus merintis karir saya agar bisa lebih membanggakan. Saat sudah lulus nanti
9
saya akan mendapatkan pangkat PNS II/c yaitu Pengatur I karena lulus dari
pendidikan D-III. Seperti yang sudah diketahui pangkat PNS ini bisa terus
ditingkatkan dengan cara melalui mengikuti pendidikan dan saya tentu saja sudah
merencanakan hal-hal penting seperti dengan menggunakan life plan. Life plan
mendatang. Life plan ini biasanya berisi prioritas apa yang penting dan apa yang ingin
kita capai.
Keinginan untuk menjadi lebih baik dalam merintis karir menjadi ASN saya
tuangkan dalam life plan ini. Hal tersebut saya lakukan agar saya bisa menentukan
kemana saya akan melangkah. Life plan saya pada satu sampai dua tahun ke depan
dimana saya akan berada di tingkat dua dan tingkat tiga yaitu saya akan belajar
dengan lebih tekun dan mengurangi rasa malas saya. Hal itu dimaksudkan untuk
meningkatkan IP saya dan mendapatkan IPK yang sangat bagus, karena IPK ini akan
mempengaruhi penempatan saya dan saya ingin sekali mendapatkan penempatan yang
terbaik.
Life plan selanjutnya yaitu untuk 5 tahun ke depan dimana saya sudah
berumur 25 tahun. Pada saat berumur 25 tahun ini saya sangat ingin untuk
kenaikan pangkat. Pendidikan ini tentu saja membutuhkan pengeluaran, oleh karena
itu setelah lulus dari PKN STAN saya akan membuat tabungan untuk hal-hal penting
seperti melajutkan pendidikan, membeli rumah, dan tentu saja untuk modal menikah.
Selanjutnya untuk 10 tahun ke depan dimana saya sudah berkepala tiga atau
berumur 30 tahun saya setidaknya sudah lulus dalam pendidikan S1 dan mendapatkan
10
kenaikan pangkat. Kenaikan pangkat ini tentu saja agar saya bisa lebih berkembang
dan tidak hanya menjadi PNS yang biasa saja. Kenaikan pangkat ini yang pasti akan
melatih sifat tanggung jawab karena akan mendapatkan beban pekerjaan yang lebih
tinggi.
Saya sendiri juga ingin melakukan pendidikan di luar negeri pada saat S2. Hal
tersebut saya lakukan dengan alasan karena saya ingin melihat bagaimana budaya
kerja disana dan mungkin saya bisa menerapkan kebudayaan tersebut di dunia kerja
saat saya sudah selesai melakukan pendidikan S2. Pendidikan yang saya kembangkan
dengan terus menerus ini saya harapkan nantinya bisa diterapkan dengan sebaik
mungkin pada saat saya sudah menjadi pemimpin pada suatu instansi seperi DJP atau
instansi lain.
11
Bab III
A. Kesimpulan
Motivasi setiap orang untuk menjadi ASN tentu saja berbeda beda dan
motivasi ini pastinya dilakukan dengan tujuan untuk menjadi lebih baik dan untuk
mewujudkan apa yang diinginkan. Bagi saya sendiri motivasi menjadi ASN yaitu
ASN sendiri merupakan pekerjaan yang menurut saya mulia dan memerlukan
usaha yang cukup keras karena ASN ini nantinya akan bekerja untuk masyarakat.
Setiap manusia yang ingin mewujudkan cita-citanya tentu saja akan menemukan
tantangan dan hambatan, begitu juga dengan saya yang menemukan berbagai
tantangan internal maupun eksternal dalam proses menjadi ASN. Tantangan dan
hambatan ini tentu saja harus saya hadapi dengan sebaik mungkin karena akan
Saya yang nantinya akan menjadi seorang ASN tentu saja harus memiliki satu
role-model yang memulai karirnya menjadi ASN dan berhasil. Hal tersebut bertujuan
agar saya bisa meniru dan mempunyai pandangan tentang bagaimana saya bekerja
nantinya. Saya memilih Basuki Hadimuljono sebagai inspirasi dan panutan diri karena
12
perjalanan karirnya yang bisa dibilang sangat mulus yang mana ia bermula menjadi
Menteri PUPR
Jika ingin menjadi seperti Basuki Hadimuljono tentu saja saya harus
merencanakan apa saja yang harus saya lakukan bila sudah bekerja di Kementerian.
Oleh karena itu, saya membuat life plan agar saya bisa menentukan prioritas apa saja
yang harus saya pilih agar bisa menjadi ASN yang terus berkembang menjadi lebih
baik.
B. Saran
maka harus melalui berbagai tantangan dan hambatan serta tidak boleh menyerah.
Persaingan yang sangat ketat saat mendaftar dan bekerja menjadi ASN bisa dijadikan
penyemangat oleh berbagai orang, baik itu semangat untuk belajar dan berkembang
agar tidak gampang puas dengan apa yang kita miliki saat ini. Banyaknya tantangan
dan hambatan itu tentu saja tidak bisa dilewati jika kita tidak bekerja sama atau saling
membantu sama lain, oleh karena itu sifat gotong royong dalam kebaikan sangat harus
dimiliki oleh calon-calon ASN dan juga oleh orang-orang yang sudah menjadi ASN.
13
Daftar Pustaka
Robbins, Stephen P. and Mary A. Coulter. 2018. Management 14E. London: Pearson
Publisher
Hikam, Herdi Alif Al. 2019. Sepak Terjang ‘Bapak Daendels RI’ Basuki
14