Sop Gonore
Sop Gonore
S No. : 00/UKP/2021
Dokumen
O No. Revisi :
P Tgl terbit : 00/00/2021
Halaman :
PUSKESMAS dr. Destifika
SUKA MAKMUR
Andriani Hasibuan
1. Pengertian Suatu tindakan medis yang bertujuan untuk menangani penyakit yang disebabkan
oleh Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini termasuk Penyakit Menular Seksual (PMS)
yang memiliki insidensi tinggi.Cara penularan gonore terutama melalui genitor-
genital, orogenital dan ano-genital, namun dapat pula melalui alat mandi,
termometer dan sebagainya (gonore genital dan ekstragenital)
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penatalaksanaan dan pengobatan penyakit gonore
3. Refrensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Primer Pertama
4. Prosedur / Alat dan Bahan :
langkah- a. Pen light/senter
langkah b. Lup
c. Sarung tangan
d. Alat pemeriksaan in spekulo
e. Kursi periksa genital
f. Peralatan leboratorium sederhana untuk pemeriksaan Gram
Langkah-langkah :
a. Hasil anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pada pria, keluhan tersering adalah kencing nanah. Gejala diawali
oleh rasa panas dan gatal di distal uretra, disusul dengan disuria,
polakisuria dan keluarnya nanah dari ujung uretra yang kadang
disertai darah.Selain itu, terdapat perasaan nyeri saat terjadi
ereksi.Gejala terjadi pada 2-7 hari setelah kontak seksual.
Apabila terjadi prostatitis, keluhan disertai perasaan tidak enak di
perineum dan suprapubis, malaise, demam, nyeri kencing hingga
hematuri, serta retensi urin, dan obstipasi.
Faktor Risiko
1) Berganti-ganti pasangan seksual.
2) Homoseksual dan Pekerja Seks Komersial (PSK).
3) Wanita usia pra pubertas dan menopause lebih rentan terkena
gonore.
4) Bayi dengan ibu menderita gonore.
5) Hubungan seksual dengan penderita tanpa proteksi (kondom).
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan mikroskopis sediaan langsung duh tubuh dengan
pewarnaan
gram untuk menemukan kuman gonokokus gram negarif, intra
atau ekstraseluler. Pada pria sediaan diambil dari daerah fossa
navikularis, dan wanita dari uretra, muara kelenjar bartolin, serviks
dan rektum. Pemeriksaan lain bila diperlukan: kultur, tes oksidasi
dan fermentasi, tes beta laktamase, tes thomson dengan sediaan urin
Komplikasi
Pada pria
Lokal : tynositis, parauretritis, litritis, kowperitis.
Asendens : prostatitis, vesikulitis, funikulitis, vasdeferentitis,
epididimitis, trigonitis.
Pada wanita
Lokal : parauretritis, bartolinitis.
Asendens : salfingitis, Pelvic Inflammatory Diseases (PID).
Disseminata : Arthritis, miokarditis, endokarditis, perkarditis,
meningitis, dermatitis.
Kriteria rujukan
1) Apabila tidak dapat melakukan tes laboratorium.
Apabila pengobatan di atas tidak menunjukkan perbaikan
dalam jangka waktu 2 minggu, penderita dirujuk ke dokter spesialis
karena kemungkinan terdapat resistensi obat.
5. Bagan alir
6. Unit terkait Poli umum
Apotek
Laboratorium
7. Dokumen Rekam medic
terkait
8. Rangkuman Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
perubahan diberlakukan
historis