Anda di halaman 1dari 10

POLITEKNOLOGI VOL. 17 No.

1 JANUARI 2018

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK FEMALE
APARTMENT ADHIGRYA PANGESTU

Application of Occupational Health and Safety (OH&S) Management System In Female


Apartment Adhigrya Pangestu Project

Endang Kamdhari1 dan Devi Estralita2


1
Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Jakarta, Jl. Prof. Dr GA. Siwabessy Kampus UI, Depok 16424
Email: 1endang.kamdari@gmail.com

ABSTRACT
Construction world development day by day. Thereby, construction industry should increasingly performance
from all affairs. A proyek said successfully when has achieved subsidy, quality, time that suit with article.
However, apart from three factors safety factor is one pf thr factors that not lose important. So all project
operation needed Occupational Health and Safety (OH&S) Management System towards.
This article purpose to know achievement Occupational Health and Safety (OH&S) Management System In
proyek Female Apartment Adhigrya Pangestu, Depok Kota, West Java, February Maret year 2017. Carried
out scrutiny with method analysis, in order to know OH&S performance in project Female based on indicator
PP assessment. 50 Year 2012.
Monitoring result shown (1) OH&S policy in less of good, category 0%, (2) Planning achieve very good,
87.5%. (3) reconnaisance OH&S implementation and operation achieves result is good, review is very good,
with the result 100%. Recapitulation result attains 64.24%, based on indicator PP assessment. 50 Year 2012
OH&S Management system application said by Good.

Keywords: OH&S Management System, PP. 50 Year 2012, Performance Measurement and Monitoring

ABSTRAK
Perkembangan dunia konstruksi semakin hari semakin pesat. Dengan demikian, perusahaan konstruksi
harus semakin meningkatkan pencapaian keberhasilan kerja dari segala hal. Suatu proyek dikatakan
berhasil apabila telah mencapai biaya, mutu, waktu yang sesuai dengan rencana. Namun, selain tiga faktor
tersebut faktor keselamatan adalah salah satu faktor yang tidak kalah penting. Maka, semua proyek
dibutuhkan pengendalian terhadap Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan (SMK3).
Tujuan makalah ini untuk mengetahui keberhasilan penerapan SMK3 proyek Female Apartement Adhigrya
Pangestu, Kota Depok, Jawa Barat, bulan Februari-Maret tahun 2017. Dilakukan penelitian dengan metode
analisis, dengan tujuan untuk mengetahui penerapan SMK3 proyek Female berdasarkan indikator penilaian
PP. 50 Tahun 2012.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penetapan kebijakan K3 masuk dalam kategori Kurang Baik yaitu
0%, (2) Perencanaan mencapai hasil Sangat Baik yaitu 87,5%. (3) Peninjauan pelaksanaan K3 mencapai
hasil Cukup Baik yaitu 83,7%. (4) pemantauan dan evaluasi kinerja K3 mencapai hasil Cukup Baik yaitu
62,5%, (5) peninjauan dan peningkatan kinerja K3 Sangat Baik dengan hasil 100%. Hasil rekapitulasi
mencapai total 64,24%, berdasarkan indikator penilaian PP. 50 Tahun 2012 penerapan SMK3 dikatakan
Cukup Baik.

Kata Kunci : SMK3, PP. 50 Tahun 2012, Pengukuran dan Pementauan Kinerja

PENDAHULUAN usaha terhadap K3 masih rendah. Padahal


Masalah keselamatan dan kesehatan kerja karyawan adalah aset penting perusahaan.
(K3) secara umum di Indonesia masih Demikian pula pada program pelaksanaan
sering terabaikan. Hal ini ditunjukan proyek Female Apartment Adhigrya
dengan masih tingginya angka kecelakaan Pangestu ini perlu diperhitungkan dan
kerja, hal ini tentunya sangat dilaksanakan tindakan Keselamatan dan
memprihatinkan. Tingkat kepedulian dunia Kesehatan Kerja. Kondisi lingkungan dan
tuntunan spesifikasi teknis suatu proyek

17
Endang Kamdhari dan Devi Estralita, Penerapan Sistem Manajemen...

yang di dalamnya terdapat interaksi antara Batasan masalah dalam penyusunan


alat-alat kerja dan sumber daya manusia Artikel ini, yaitu :
yang mempunyai potensi untuk terjadinya Data yang diambil berdasarkan Peraturan
kecelakaan di dalam pelaksanaan suatu Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang
proyek. Seringkali terjadi peristiwa tragis Sistem Manajemen Keselamatan dan
yang terjadi bukan karena kesalahan fatal Kesehatan Kerja.
dalam mengasumsikan dan Batasan masalah yang akan dibahas dan
memperhitungkan batas-batas tindakan diteliti hanya pada pekerjaan waller beam
atau kegiatan yang diijinkan untuk yang sedang berjalan pada proyek Female
dilakukan, atau tindakan ceroboh dan tidak Apartment Adhigrya Pangestu.
mengerti bahwa untuk melaksanakan
kegiatan tersebut harus memenuhi kriteria Manfaat Penelitian
dan pemeriksaan tertentu. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat
Sistem Manajemen Keselamatan dan memberikan manfaat, antara lain :
Kesehatan Kerja (SMK3) menurut PP. No Diharapkan dengan penelitian ini dapat
50 Tahun 2012 adalah bagian dari sistem memberikan masukan bagi perusahan
manajemen perusahaan secara keseluruhan terkait dengan sistem manajemen
dalam rangka pengendalian resiko yang keselamatan dan kesehatan kerja pada
berkaitan dengan kegiatan kerja guna proyek, sekaligus dapat digunakan pula
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien sebagai bahan evaluasi.
dan produktif. Penerapan SMK3 di Sebagai tambahan wawasan kepada
perusahaan meliputi: penetapan kebijakan penulis mengenai Sistem Manajemen
K3, perencanaan K3, pelaksanaan K3, Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
pemantauan dan evaluasi kinerja K3, mengetahui bagaimana Penerapan Sistem
peninjauan dan peningkatan kinerja K3. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Pada proyek Female Apartment Adhigrya Kerja.
Pangestu yang terletak di Jalan Margonda
Raya No.525, ini memiliki masalah yang
berkaitan dengan Sistem Manajemen 2.1. Manajemen Proyek Konstruksi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Manajemen proyek merupakan tata cara
(SMK3). Proyek Female Apartment mengorganisasikan dan mengelola sumber
Adhigrya Pangestu adalah salah satu penghasilan yang penting untuk
proyek gedung bertingkat tinggi di Jl. menyelesaikan proyek dari awal sampai
Margonda Raya No. 525. Proyek tersebut akhir proyek. Manajemen proyek dapat
direncanakan memiliki 24 lantai. Dengan diterapkan pada jenis proyek apapun, dan
demikian kegiatan pada proyek ini tidak dipakai secara luas untuk menyelesaikan
boleh terlepas dari penerapan SMK3 yang yang besar dan kompleks. Fokus utama
baik demi meminimalisasi. manajemen proyek adalah pencapaian
Adapun permasalahan yang akan diteliti tujuan akhir proyek dengan batasan yang
adalah: ada, waktu, dan dana yang tersedia.
Apakah penerapan SMK3 Konstruksi pada (Dimyanti, 2014)
proyek Female Apartment Adhigrya Karakteristik proyek konstruksi dapat
Pangestu sudah terencana, terukur, dipandang dalam tiga dimensi (three
terstruktur, dan terintegrasi dengan benar dimensional objectives), yaitu unik,
sesuai Peraturan Pemerintah No. 5 tahun melibatkan sejumlah sumber daya dan
2012 tentang Sistem Manajemen membutuhkan organisasi. Kemudian,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja? proses penyelesaiannya harus berpegang
Apa saja yang menyebabkan kecelakaan pada tiga kendala (triple constrain): sesuai
kerja pada proyek Female Apartment spesifikasi yang ditetapkan sesuai time
Adhigrya Pangestu? schedule, dan sesuai biaya yang

18
POLITEKNOLOGI VOL. 17 No. 1 JANUARI 2018

direncanakan. Oleh karena itu, triple 2.4. Hazard Identification, Risk


constrain tersebut sangatlah penting Assesment and Determining Control
berpengaruh pada proyek konstruksi. Di (HIRADC)
samping itu, yang sangat penting dalam HIRADC adalah sebuah akronim. Terdapat
manajemen konstruksi adalah Manajemen tiga bagian utama dalam HIRADC, yaitu
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). upaya melakukan identifikasi terhadap
bahaya dan karakternya, dilanjutkan
2.2. Definisi K3 dengan melakukan penilaian resiko
Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap bahaya yang ada, setelah itu
(OH&S) adalah suatu pemikiran dan upaya merekomendasikan upaya tersebut. Hazard
untuk menjamin keutuhan dan (bahaya) didefinisikan sebagai “segala
kesempurnaan baik jasmaniah maupun sesuatu yang berpotensi menyebabkan
rohaniah dari tenaga kerja itu sendiri pada kerugian berupa cidera atau sakit”. Risk
khususnya, dan manusia pada umumnya, (resiko) merupakan hasil dari
hasil karya dan budaya untuk menuju kemungkinan sebuah bahaya menjadi
masyarakat adil dan makmur. (Mubarak, kecelakaan dengan dikombinasikan
2012) dengan tingkat keparahan cidera/sakit pada
Menurut PP No. 50 Tahun 2012, sebuah kecelakaan yang terjadi. Control
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang (pengendalian) adalah upaya pengendalian
selanjutnya disingkat K3 adalah segala untuk menekan resiko serendah mungkin.
kegiatan untuk menjamin dan melindungi Pengendalian dilakukan secara sistematis
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja mengikuti hirarki pengendalian, yakni
melalui upaya pencegahan kecelakaan eliminasi, substitusi, rekayasa engineering,
kerja dan penyakit akibat kerja. administrasi, dan APD.
Keadaan dan faktor-faktor yang HIRADC sendiri harus dibuat dan
mempengaruhi kesejahteraan karyawan, dipersiapkan sebelum pekerjaan dimulai.
pekerja tidak tetap, personil HIRADC bisa dibuat berdasarkan
kontraktor, pengunjung dan lainnya di imajinasi terhadap sebuah pekerjaan yang
tempat kerja (OHSAS 18001). akan dilaksanakan. Maka semakin
berpengalaman seseorang dalam sebuah
2.3. Penyebab Kecelakaan pekerjaan, bisa dipastikan semakin akurat
Sumber penyebab kecelakaan dibagi dalam imajinasinya dalam mengidentifikasi
dua kelompok, yaitu : bahaya. HIRADC harus ditinjau secara
Faktor perorangan, antara lain disebabkan berkala untuk memastikan tetap sesuai
oleh kurangnya pengetahuan, kurangnya dengan kondisi pekerjaan terkini.
motivasi yang baik dan membangun, serta
masalah fisik dan mental. (Permen PU No. 2.5. Undang-undang dan persyaratan
05 Tahun 2014) lainnya
Faktor pekerjaan, antara lain disebabkan Peraturan Perundang-undangan yang
oleh standar kerja yang kurang baik, berkaitan dengan Sistem Keselamatan dan
standar perencanaan yang kurang tepat, Kesehatan Kerja adalah :
standar perawatan yang kurang tepat, 1. Undang – Undang No. 1 tahun 1970
standar pembelian yang kurang tepat, arus Tentang Keselamatan dan Kesehatan
dan retak akibat pemakaian setelah di Kerja.
pakai, pemakaian abnormal. (Permen PU 2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.
No. 05 Tahun 2014) Per. 05/Men/1996.
3. Peraturan Pemerintah No. 50 tahun
2012 Tentang SMK3.
4. Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum No. 05 tahun 2014 Tentang

19
Endang Kamdhari dan Devi Estralita, Penerapan Sistem Manajemen...

SMK3 Konstruksi bidang Pekerjaan dilapangan dan proses konsultasi antara


Umum. pengurus dan wakil pekerja/buruh.
5. UU No. 13 tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan 2.9. Audit SMK3
6. Standar Internasional : OHSAS Audit SMK3 menurut Peraturan
18001, ISO 14001:1996 and ISO Pemerintah No: PER. 05/MEN/1996, Bab
9001:1994 IV Pasal 5 adalah pemeriksaan secara
sistematis dan independen untuk
2.6. Sistem Manajemen Keselamatan menemukan suatu kegiatan dan hasil-hasil
dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang berkaitan sesuai dengan peraturan
Menurut peraturan pemerintah : PP No. 50 yang direncanakan dan dilaksanakan
tahun 2012, Sistem Manajemen secara efektif dan cocok untuk mencapai
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang kebijakan serta tujuan perusahaan
selanjutnya disingkat SMK3 adalah
bagian dari sistem manajemen perusahaan 2.10. Plan, Do, Check, and Action
secara keseluruhan dalam rangka (PDCA)
pengendalian risiko yang berkaitan Plan, Do, Check and Action (PDCA)
dengan kegiatan kerja guna terciptanya merupakan suatu proses perbaikan secara
tempat kerja yang aman, efisien, dan terus menerus dan berkelanjutan yang
produktif. biasanya digunakan untuk mengendalikan
kualitas yang bukan hanya sebagai alat
2.7. Prinsip Dasar SMK3 pemecah masalah. (Sokovic, 2010) PDCA
Menurut Peraturan Pemerintah No. 50 dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tahun 2012, prinsip dasar SMK3 adalah (Journalamme, 1995)
sebagai berikut : 1. Plan (Rencana)
Perencanaan yang melibatkan
1. Penetapan kebijakan K3,
penentuan batasan, menentukan
Menurut Peraturan Pemerintah No.
kebutuhan data, bagaimana cara
50 tahun 2012, penyusunan
pengelolaan data serta memikirkan
kebijakan K3 dilakukan melalui
analisis ke depan dan pencarian
tinjauan awal kondisi K3 dan proses
alternatif.
konsultasi antara pengurus dan wakil
2. Do (Tindakan)
pekerja/buruh.
Pelaksanaan rencana dan memeriksa
2. Perencanaan K3,
pelaksanaan.
Perusahaan harus merencanakan
3. Check (Periksa)
untuk memenuhi kebijakan, sasaran,
Memantau dan menilai hasil
dan tujuan K3 yang telah ditetapkan,
perubahan atau pelaksanaan rencana.
yang harus dipertimbangkan dalam
4. Action (Reaksi)
menyusun rencana K3
Menindaklanjuti hasil untuk membuat
3. Pelaksanaan Rencana K3
perbaikan dan pemilihan alternatif
Agar penerapan berjalan secara
terbaik untuk diimplementasikan
efektif, maka perusahaan harus
mengembangkan kemampuan dan
2.11. Skala Penilaian
mekanisme pendukung untuk
Skala penilaian yang akan penulis
mencapai kebijakan, tujuan dan
gunakan pada tugas akhir ini adalah skala
sasaran K3.
penilaian bebas, dan penullis membatas
nilai dari interval 1-4 dengan perincian,
2.8. Kebijakan K3
sebagai berikut :
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012
menjelaskan bahwa penyusunan kebijakan
K3 harus melalui tinjauan awal kondisi K3

20
POLITEKNOLOGI VOL. 17 No. 1 JANUARI 2018

Tabel 2.1 Skala Penilaian terlibat pada pembangunan proyek


Female Apartment Adhigrya
Tingkat Penerapan Kebijakan Pangestu, pembimbing Jurusan
Skor Uraian Presentase Keterangan Teknik Sipil yang memiliki
Tingkat penerapan kebijakan
3 85%-100% Sangat Baik pengetahuan dan keahlian di bidang
memuaskan
Tingkat penerapan kebijakan SMK3, dan narasumber yang
2 60%-84% Cukup Baik memberikan data-data.
baik
Tingkat penerapan kebijakan 3. Metode Observasi
1 0%-59% Kurang Baik
kurang Penulis melakukan observasi
Sumber: PP 50 Tahun 2012 terhadap penerapan aspek SMK3
Nilai 3 akan diberikan jika semua pada pelaksanaan proyek Female
standar yang ada diterapkan dengan sangat Apartment Adhigrya Pangestu.
baik tanpa terkecuali. Nilai 2 akan
B. Data Sekunder
diberikan jika sudah menerapkan standar,
Data sekunder adalah data yang di
namun masih ada kekurangan dalam
dapatkan dari perusahaan berupa
penerapannya. Nilai 1 akan diberikan, jika
dokumen-dokumen ataupun data hasil
hanya sedikit saja bagian dari standar yang
penelitian sebelumnya.
diterapkan. Setelah dilakukan penilaian,
akan dilakukan perhitungan presentase
untuk mengetahui seberapa besar tahapan HASIL DAN PEMBAHASAN
yang telah dilakukan dengan tanpa Penerapan 5 Aspek SMK3
terkecuali. 3.1. Penetapan Kebijakan K3
Penetapan kebijakan K3 sendiri menurut
2.12. Teknik Pengumpulan Data PP No. 50 Tahun 2012 harus disahkan oleh
pimpinan perusahaan, ditandatangani oleh
A. Data Primer pimpinan perusahaan, secara jelas
Data Primer adalah data yang di dapatkan menyatakan tujuan dan sasaran, disebar
dari hasil observasi, wawancara, serta luaskan dan terdokumentasi dengan baik,
dokumentasi selama pengamatan. Objek serta ditinjau ulang secaha berkala.
dari pengumpulan data primer ini bisa di Dibawah ini merupakan hasil tinjauan
dapatkan dari staff, pekerja, dan penetapan kebijakan pada proyek Female
masyarakat sekitar proyek Female Apartment Adhigrya Pangestu :
Apartment Adhigrya Pangestu. Berikut Tabel 3.1 Peninjauan Penetapan Kebijakan K3
adalah cara pengumpulan data : KEBIJAKAN K3
PENERAPAN BUKTI
1. Metode Studi Literatur NO URAIAN
YA TIDAK DOKUMEN
SKOR
Kebijakan disahkan oleh pimpinan
Adalah suatu metode dalam 1.1
perusahaan
 Tidak ada

mengambil keputusan dan 1.2


Kebijakan tertulis, tertanggal, dan
 Tidak ada
ditandatangani
pengumpulan data berdasarkan jurnal, 1.3
Kebijakan jelas menyatakan tujuan dan
 Tidak ada
sasaran K3
buku-buku atau bahan-bahan dan 1.4
Kebijakan dijelaskan dan disebar
 Tidak ada
luaskan
media internet dari berbagai sumber Kebijakan terdokumentasi dan
1.5  Tidak ada
yang terpercaya, serta data teknis di terpelihara dengan baik
1.6 Kebijakan ditinjau ulang secara berkala  Tidak ada
lapangan dalam memberikan
HASIL PRESENTASE 0% 1
gambaran secara umum maupun
Sumber : Hasil Olahan Pribadi
khusus mengenai Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Hasil peninjauan penetapan kebijakan K3
2. Metode Wawancara di PT. Adhichon Perkasa pada proyek
Penulis melakukan wawancara secara Female Apartment Adhigrya Pangestu
langsung guna mencari informasi pada bulan Februari-Maret 2017 tidak di
kepada pihak Kontraktor dan staff dapatkan adanya kebijakan K3 selama
divisi K3 maupun para pekerja yang penulis melakukan observasi. Maka, PT.

21
Endang Kamdhari dan Devi Estralita, Penerapan Sistem Manajemen...

Adhicon Perkasa masuk dalam kategori berkaitan dengan Keselamatan dan


Kurang Baik yaitu 0% dan perusahaan Kesehatan Kerja.
belum memenuhi peraturan. 3.2 Perencanaan K3
Tetapi indikator dilapangan sesuai data Menurut PP. No 50 Tahun 2012 dijelaskan
yang diperoleh, pada proyek Female bahwa penerapan perencanaan K3
Apartment Adhigrya Pangestu memiliki mencakup upaya pengendalian bahaya,
struktur organisasi penyelanggaraan K3 penetapan sumber daya, perencanaan
maupun proyek, dan pemakaian APD waktu pelaksanaan, sistem
untuk pekerja sangat disiplin. PT. pertanggungjawaban (mempunyai
Adhichon Perkasa harus membuat prosedur pertanggungjawaban, dan
kebijakan K3 untuk penyelenggaraan K3 pendokumentasian).
karena kebijakan K3 segala arah dan target Dibawah ini merupakan hasil peninjauan
(tujuan) dari suatu organisasi yang penerapan perencanaan K3 pada proyek
Female Apartment Adhigrya Pangestu:

Tabel 3.2 Peninjauan Perencanaan K3


PERENCANAAN K3
PENERAPAN BUKTI
NO URAIAN SKOR
YA TIDAK DOKUMEN
Adanya penanggung jawab
2.1  Gambar 4.5
dibidang K3
1. Struktur organisasi proyek  Gambar 4.4
2.2 Membuat struktur organisasi
2. Struktur organisasi K3  Gambar 4.5
1. Prosedur tanggap darurat  Tidak ada
2.3 Membuat prosedur kecelakaan 2. Prosedur penanganan kecelakaan kerja  Gambar 4.7
3. Prosedur penanganan kebakaran  Gambar 4.8
2.4 Adanya safety plan  Gambar 4.6
1. Pendataan proyek Female Apartment  Wawancara
2.5 Adanya jaminan kecelakaan
2. Adanya kontrak kerjasama dengan RS  Wawancara
Membuat rencana perlengkapan 1. Rencana kebutuhan rambu-rambu  Tidak ada
2.6
kerja 2. Rencana kebutuhan APD  Lampiran
2.7 Legalisasi proyek  Wawancara
Persyaratan lainnya (SPK,
2.8  Wawancara
AMDAL, dll)
HASIL PRESENTASE 87,5% 3
Sumber : Hasil Olahan Pribadi

Hasil peninjauan perencanaan K3 pada 3.3 Pelaksanaan K3


proyek Female Apartment Adhigrya Pelaksanaan K3 sendiri menurut PP. No 50
Pangestu mencapai hasil Sangat Baik yaitu Tahun 2012 mencakup; menyediakan
dengan nilai 87,5%. Dalam perencanaan sumber daya yang terkualifikasi yaitu
K3 tersebut terbukti diterapkan dari hasil dengan cara mengikut sertakan pekerja
dokumentasi pada Bab IV serta hasil pada pelatihan-pelatihan umum K3
wawancara dan observasi ke lapangan. ataupun dengan cara melakukan pelatihan
Adapun aspek yang belum ada dan dan simulasi pada pekerja, yang kedua
diterapkan pada proyek tersebut yaitu tidak adalah menyediakan sarana dan prasarana
adanya pemahaman tentang tanggap yang memadai. Dalam penyediaan sarana
darurat. dan prasarana suatu proyek harus
menyediakan anggaran guna memenuhi
sarana dan prasarana K3 seperti

22
POLITEKNOLOGI VOL. 17 No. 1 JANUARI 2018

penyediaan alat, APD, APAR, dan sarana Dibawah ini merupakan hasil peninjauan
pendukung promosi K3. pelaksanaan K3 pada proyek Female
Apartment Adhigrya Pangestu :

Tabel 3.3 Peninjauan Pelaksanaan K3


PELAKSANAAN K3
PENERAPAN BUKTI
NO URAIAN SKOR
YA TIDAK DOKUMEN
1. Penanganan resiko bahaya 
2. Menyediakan APD, APAR, dan Rambu-rambu 
3. Toolbox Meeting 
4. Safety Meeting 
3.1 Kegiatan K3 Gambar 4.6
5. Pengawasan pelaksanaan program K3 
6. Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) 
7. Penyelidikan dan analisa kecelakaan 
8. Melaporkan Kegiatan K3 dan Kecelakaan 
1. Penggunaan APD untuk 10 tukang gali/cor 
2. Penggunaan APD untuk 5 tukang besi 
3.2 Penggunaan APD 3. Penggunaan APD untuk 10 tukang kayu  Gambar 4.19
4. Penggunaan APD untuk 4 tukang bobok 
5. Penggunaan APD untuk 36 tukang bor 
1. Helm 
2. Safety shoes 
3.3 Ketersediaan APD 3. Body harness  Lampiran
4. Sarung tangan 
5. Masker 
1. Sign bord K3  Gambar 4.10
2. Slogan-slogan K3  Gambar 4.15
3.4 Promosi Program K3
3. Spanduk K3  Gambar 4.13
4. Buku panduan K3  Tidak ada
1. Pos satpam 
2. Direksi Keet 
3. Gudang 
3.5 Pemadam Api Gambar 4.26
4. Bedeng 
5. Area merokok 1 
6. Area merokok 2 
Memiliki kompetensi kerja yang
3.6  Tidak ada
dibuktikan dengan sertifikat
Pelatihan tanggap darurat (APAR,
3.7  Tidak ada
P3K, gempa bumi, kebakaran, dll)
Pendokumentasian berupa Papan
3.8 
foto/rekaman Informasi
Pelaporan (harian, mingguan, dan
3.9  Wawancara
bulanan)
3.10 Pengadaan APD  Lampiran

3.11 Pelatihan simulasi evakuasi  Tidak ada

3.12 Penerapan HIRAC  Observasi


Melakukan pengelompokan limbah
3.13  Gambar 4.20
sesuai jenis dan bahaya
Pemasangan rambu, safety net, dan
3.14  Gambr 4.23
railing
HASIL PRESENTASE 83,7% 2
Sumber : Hasil Olahan Pribadi

Dari hasil peninjauan pelaksanaan K3 pada 3.4 Pemantauan dan Evaluasi Kinerja
proyek Female Apartment Adhigrya K3
Pangestu sudah mencapai hasil Cukup Pemantauan dan evaluasi kinerja K3
Baik yaitu 83,7%. Dimana semua aspek sendiri adalah memeriksa, menguji, dan
dari perencanan K3 sebelumnya sudah mengukur kinerja K3. Biasanya pada
hampir semua diterapkan dilapangan. proyek untuk pemantauan dan evaluasi
kinerja K3 dilakukan dengan cara audit

23
Endang Kamdhari dan Devi Estralita, Penerapan Sistem Manajemen...

internal dari pihak perusahaan kontraktor manajemen K3 yang ada di dalam proyek
dan audit eksternal dari pihak owner. tersebut.
Berikut ini merupakan hasil tinjauan Berikut merupakan hasil penijauan dan
pemantauan dan evaluasi kinerja K3 pada peningkatan kinerja K3 pada proyek
proyek Female Apartment Adhigrya Female Apartment Adhigrya Pangestu :
Pangestu : Tabel 3.5 Peninjauan Pemantauan dan
Tabel 3.4 Peninjauan Pemantauan dan Peningkatan Kinerja K3
Evaluasi Kinerja K3 PENINJAUAN DAN PENINGKATAN KINERJA K3
PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA K3 PENERAPAN BUKTI
PENERAPAN BUKTI NO URAIAN SKOR
NO URAIAN SKOR YA TIDAK DOKUMEN
YA TIDAK DOKUMEN
5.1 Evaluasi penerapan K3  Wawancara
4.1 Audit Internal  Tidak ada
Evaluasi kebutuhan K3 untuk
4.2 Audit Eksternal  Tidak ada 5.2  Wawancara
peningkatan K3
4.3 Monitoring  Papan Informasi 5.3 Tinjauan, sasaran, dan kinerja K3  Wawancara

4.4 Inspeksi Harian  Wawancara 5.4 Melakukan Evaluasi K3  Wawancara

4.5 Inspeksi Mingguan  Wawancara HASIL PRESENTASE 100% 3

4.6 Inspeksi Bulanan  Wawancara


Sumber : Hasil Olahan Pribadi

4.7
Peningkatan kesadaran pekerja tentang
 Wawancara Peninjauan dan peningkatan kinerja K3
pentingnya K3
4.8 Pemahaman tanggap darurat  Tidak ada
yaitu peninjauan terhadap kebijakan,
HASIL PRESENTASE 62,5% 2
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
Sumber : Hasil Olahan Pribadi
kinerja K3. Pada proyek Female
Apartment Adhirya Pangestu upaya
Berdasarkan PP. No. 50 Tahun 2012 peninjauan dan peningkatan kinerja K3
pemantauan dan evaluasi K3 yaitu sudah Sangat Baik dengan hasil 100%.
dilakukan berdasarkan pemeriksaan, Dengan adanya evaluasi-evaluasi terhadap
pengujian, pengukuran, serta audit internal penerapan dan kebutuhan K3 serta
dan audit eksternal yang dilakukan oleh melakukan tinjauan, sasaran dan kinerja
sumber daya yang kompeten. K3.
Pada proyek Female Apartment Adhigrya
Pangestu peninjauan pemantauan dan 3.6 Hasil Tinjauan Keseluruhan
evaluasi kinerja K3 mencapai hasil Cukup Setelah di dapatkan presentase 5 (lima)
Baik yaitu 62,5%, tetapi pada proyek aspek penerapan SMK3 proyek Female
Female Apartment Adhigrya Pangestu Apartment Adhigrya Pangestu, maka di
belum menerapkan tentang audit SMK3 dapatkan presentase keseluruhan
yang sebagaimana yang sudah dijelaskan penerapan SMK3 pada proyek tersebut
pada PP. No 50 Tahun 2012, berarti proyek sebagai berikut :
Female Apartment Adhigrya Pangestu Tabel 3.5 Hasil Tinjauan
belum memenuhi syarat sesuai PP. No 50
HASIL
Tahun 2012. NO URAIAN
PRESENTASE
NILAI KETERANGAN

1. Kebijakan K3 0% 1 Kurang Baik


3.5 Peninjauan dan Peningkatan 2. Perencanaan K3 87,5% 3 Sangat Baik
Kinerja K3 3. Pelaksanaan K3 83,7% 2 Cukup Baik
Untuk menjamin kesesuaian dan 4. Pemantauan & Evaluasi Kinerja K3 62,5% 2 Cukup Baik
5. Peninjauan & Peningkatan Kinerja K3 100% 3 Sangat Baik
keefektifan yang berkesinambungan guna
TOTAL PRESENTASE 66,74% 2 Cukup Baik
pencapaian tujuan SMK3 adalah
perusahaan harus melakukan tinjauan Sumber : Hasil Olahan Pribadi
ulang terhadap penerapan SMK3 secara
berkala dan memperhatikan bagaimana

24
POLITEKNOLOGI VOL. 17 No. 1 JANUARI 2018

Hasil rekapitulasi penerapan SMK3 pada diterapkan dengan baik sudah


proyek Female Apartment Adhigrya terencana, terukur, terstruktur, dan
Pangestu di dapatkan bahwa hasil terintegrasi dengan benar sesuai PP.
penerapan pada proyek tersebut mencapai No. 5 tahun 2012 tentang Sistem
total 64,24%. Maka berdasarkan indikator Manajemen Keselamatan dan
penilaian PP. 50 Tahun 2012 penerapan Kesehatan Kerja, walau belum
SMK3 pada proyek Female Apartment sepenuhnya diterapkan. Hal tersebut
Adhigrya Pangestu dikatakan Cukup Baik. bisa dibuktikan dengan adanya hasil
Dengan pencapaian pada penetapan pencapaian penerapan SMK3 selama
kebijakan K3 mencapai 0%, perencanaan bulan Februari – Maret 2017 yaitu
K3 mencapai 87,5%, pelaksanaan K3 sebesar 66,74%. Berdasarkan PP. No
83,7%, pemantauan dan evaluasi kinerja 50 Tahun 2012 nilai tersebut termasuk
K3 mencapai 62,5% dan terakhir dalam tingkat penilaian penerapan
peninjauan dan peningkatan kinerja K3 Cukup Baik.
mencapai 100%. Hasil presentase 5 aspek 2. Hasil penerapan SMK3 sudah
tersebut akan disimpulkan melalui diagram dikatakan cukup baik, namun dalam
batang, sebagai berikut : hal faktor terjadinya kecelakaan di
proyek Female Apartment sangat
jarang terjadi dan bisa dinilai Sangat
Baik. Hal tersebut karena adanya
faktor internal dan faktor eksternal,
yang sebagaimana dijelaskan faktor
internal yaitu adanya kesadaran akan
pentingnya penggunaaan APD dari
diri masing-masing pekerja agar
terhindar dari hal-hal yang
Gambar 3.1 Diagram Batang Hasil Peninjauan menyebabkan kecelakaan. Sedangkan,
SMK3 faktor ekternal itu sendiri yaitu adanya
Sumber : Hasil Olahan Pribadi sanksi jika tidak menggunakan APD
dan biasanya setiap pekerja yang tidak
menggunakan APD akan mendapat
3.7 Faktor-faktor Penyebab Terjadinya teguran dari pihak kepala bagian K3.
Kecelakaan
Sesuai data yang diperoleh pada proyek Saran
Female Apartment Adhigrya Pangestu dari Dari hasil penelitian ini disarankan :
bulan Februari – Maret 2017, penulis 1. Pihak kontraktor perlu meningkatkan
menyimpulkan bahwa faktor terjadinya penerapan sistem manajemen
kecelakaan kerja pada proyek Female keselamatan dan kesehatan kerja di
Apartment Adhigrya Pangestu tidak terjadi dalam proyek tersebut.
kecelakaan yang fatal seperti kecelakaan 2. Membuat kebijakan K3 dalam
sedang maupun berat, biasanya yang perusahaan tersebut agar proyek bisa
banyak terjadi hanya pekerja yang berjalan sesuai arah dan target tujuan
mengalami sakit, seperti demam, flu, dan sebagaimana dijelaskan pentingnya
magh/lambung. kebijakan K3 itu sendiri.
3. Memperbaiki sistem dalam
KESIMPULAN administrasi dokumen atau data, dan
Dari hasil penelitian dan analisa data dapat membuat serta memegang data-
diambil kesimpulan sebagai berikut: data/dokumen yang sekiranya harus
1. Penerapan SMK3 pada proyek Female ada dan diperlukan selama berjalannya
Apartment Adhigrya Pangestu sudah proyek.

25
Endang Kamdhari dan Devi Estralita, Penerapan Sistem Manajemen...

DAFTAR PUSTAKA
[1] Dimyanti, H. 2014. “Manajemen
Proyek”. Bandung: Pustaka Setia.
[2] Dipohusodo, I. 1996. “Manajemen
Proyek & Konstruksi”. Yogyakarta:
Kanisius.
[3] Ervianto, W. I. 2005. “Manajemen
Proyek Konstruksi”. Yogyakarta:
Andi.
[4] Kerja, M. T. 1999. Peraturan
Menteri Tenaga Kerja Nomor 5
Tahun 1996.
[5] Kurniawidjaja. 2010. Manajemen
Proyek Konstruksi.
[6] Permen PU No. 5. (thn.). 2014.
[7] Peraturan Pemerintah No. 5. (thn).
2012
[8] Santoso, G. 2004. “Manajemen
keselamatan dan Kesehatan Kerja”.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
[9] OHSAS 18001:2007. (n.d.).
“Occupational Health and Safety
Management System” 4.2 OHS
Policy.
[10] OHSAS 18001:1999. “Occupational
Health and Safety Management
System–Specification”
[11] CD Rom Himpunan Peraturan
Perundangan Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja (K3) RI
Ver.0.1 Editor : Martina Indah
Lestari.Yusuf Effendi. Diterbitkan
Oleh: PortalK3.Com.
http://www.portalk3.com. e-
mail:info@portalk3.com

26

Anda mungkin juga menyukai