Medical Protozoologi
Medical Protozoologi
Nama Protozoa Ciri Khas Life Cycle Manifestasi Klinis Diagnosis Terapi/Obat Gambar + Morfologi
IF
INTESTINAL PROTOZOA – SARCOMASTIGOPHORA – ENTAMOEBA (AMOEBA)
1. Manusia menelan ripe cyst Intestinal amoebiasis Klinis: 1st line
melalui oral Ulkus flask (labu) like - Nyeri perut kanan Metronidazole
2. Survive dari asam lambung -> ganggu peristaltic hipokondrial 750-800mg 3dd
3. Eksitasi/keluar di Diare bermukus dan - Demam Tinidazole
duodenum -> menjadi berdarah, dehidrasi - Hepatomegaly 2g 1dd
Shape: irregular,
tropozoit - Icterus
amoeboid
4. Bergerak menuju kolon 2nd line
Punya ektoplasma
5. Membentuk koloni - USG: Iodoquinol
(amoeba) dan IF:
menyebabkan infeksi - Aspirasi anchovy Paromomycin
Entamoeba endoplasma (ada RBC) Mature Di tepi lesi = tropozoit
6. Terkadang menembus sauce pus 25 – 30 mg/kg
histolytica Terdapat chromatoid Cyst Di tengah = debris sel
mukosa usus, ikut
bars dengan blunt end POE: Oral mati (epitel, imun)
peredaran darah dan Lab:
Jumlah Nukleus: Habitat:
membuat abses - [GOLD] Uji tinja ->
Tropozoit – 1 large
(ekstraintestinal amebiasis) Extraintestinal ditemukan kista
Cyst – 1,2,4 intestine amoebiasis
rute metastasis lain bisa atau tropozoit
Mature Cyst – 4 DH – IH: Amoebic Liver Abscess - Blood test:
melalui limfatik atau
Letak Kromatin: rapi manusia (ALA)
langsung (diafragma – leukositosis/
mengelilingi nukleolus Lung Absess
paru) anemia
Letak Nukleus: Centrally
7. Kalo lingkungan usus buruk Brain Abcess - Serology -> IgG
DIlingkupi zat kitin ->
(pasien minum obat), akan Mild gastrointestinal
tahan asam lambung
membentuk kista dan karena tidak bisa
Entamoeba
terbuang dalam feses invasi melebihi
moshkovskii
mukosa usus
CAN BE FREE LIVING
Entamoeba dispar NonPathogen
Shape: irregular, amoeboid, Punya ektoplasma (amoeba) dan endoplasma (tidak ada RBC) Terdapat chromatoid bars dengan sharp and pointed end
Jumlah Nukleus: Tropozoit – 1 Cyst – 1,2,4,8 Mature Cyst – 8
Entamoeba coli
Letak Kromatin: tersusun rapi mengelilingi nukleolus
Letak Nukleus: Eccentrically
NON-PATHOGENIC!
Iodamoeba Memiliki massa glikogen
butschlii (ada vakuola) setelah
diwarnai dengan iodin
NON-PATHOGENIC!
Stuktur nucleus dan
Endolimax nana sitoplasma mirip I.
butsclii tapi gak ada
glikogen mass
Subtype 3 yang POE: Oral 1. Kista tertelan dan berubah Memiliki 4 bentuk 3. Granular -> Pada
menyebabkan severe IF: menjadi vacuolar, lalu 1. Valcuolar keadaan tidak
sign Mature masuk ke small intestine. Nukleus terdorong menguntungkan
Cyst 2. Vacuolar akan mengalami ke tepi peripheral 4. Amoeboid
Blastocystis Habitat: pembelahan biner atau nuclei
hominis small berubah menjadi granular 2. Cyst
Genus/species? intestine dan amoeboid pada
DH: keadaan tertentu
Human 3. Vacuolar juga akan
berubah menjadi kista dan
tersimpan di tinja
INTESTINAL PROTOZOA – MASTIGPHORA – GIARDIA (FLAGELLA)
Tropozoit: POE: Oral 1. Kista tertelan, masuk ke - Epitel Klinis: Metronidazole 2g
Pear shaped IF: intestine mengalami - Steatorrhea 1dd
Mempunyai ventral disc Mature 2. Kista berubah menjadi remodelling dan (fatty/oily) 400mg 3dd
u/ nempel Cyst tropozoit lalu memperbanyak meningkatkan - Bloating/kembung
Punya 2 nuclei dengan Habitat: diri apoptosis - Nyeri perut
kariosom besar di tengah small 3. Tropozoit dengan gerakan - Mengurangi - Avitaminosis
Ada 1 axostyle, 2 intestine falling leave movement adhesi fungsi
parabasal body, 4 pasang DH: di epitel usus perlindungan Lab:
Giardia flagella Human 4. Dalam suatu waktu akan - Destruksi - [GOLD] Uji tinja ->
duodenalis terjadi enkistasi dan mikrovili ditemukan kista
Kista: membentuk kista atau tropozoit
Round, smooth, ada KOMPLIKASI - Serology -> IgG
axostyle, ada flagella, Gangguan
nucleui 2-4 perkembangan pada
Mature cyst = 4 nuclei bayi dan anak
Sangat kuat -> tidak
terbunuh dengan
klorinisasi
INTESTINAL PROTOZOA – CILIOPHOTA (CILIA)
Boring Movement / POE: Oral 1. Kista tertelan, masuk ke Balantidiasis [GOLD] Uji tinja -> Tetracycline
move in circles IF: Cyst intestine, pindah ke colon? - Diare dengan ditemukan kista atau Bacitracin
Habitat: 2. Kista berubah menjadi mucus dan tropozoit Ampicilin
Colon tropozoit lalu memperbanyak darah Metronidazole
DH: diri melalui pembelahan biner - Kolik Paromomycin
Balantidium coli Human 3. Dalam suatu waktu akan - Tenesmus/kram
terjadi enkistasi dan perut
membentuk kista - Nausea & Vomit
4. Kista tersimpan dalam tinja - Cachexia/lemah
yang parah
- Peritonitis
Bentuk mirip amoeba ASIMPTOMATIS Trichrome strain
tapi alat gerak flagella (untuk membedakan
Keluarga trikomonas dengan B. hominis)
Dientamoeba
adakno
fragilis
2 nuclei
Cosmopolitan
distribution
Cuma ada tropozoit
Single nucleus
3-4 flagella
Pentatrichomonas
hominis
Chilomastix
mesnili
HEMOFLAGELA
Tripanosoma
Leishmania
P. vivax P. ovale P. falciparum P. malariae
Siklus Hidup
Ciri Khas - Jarang ada fatal, tapi relapse - Jarang ada fatal, tapi relapse - Gejala paling ringan dari 4 spesies - Severe Malaria
- Splenomegali 10-14 hari - Splenomegali 10-14 hari - Terbentuk imun kompleks -> Acute Renal - Sequestrasi
- Relapse: Hipnozoit - Relapse: Hipnozoit Function - Rosetting
- Milder with shorter initial attack - Recrudecence
Manifestasi Klinis Demam: siklus 2 hari Demam: siklus 3 hari Demam: siklus 3 hari
Nama Penyakit Beningn Tertian Malignant Tertian Benign Quartan
Ring Cell
Pada Ibu Hamil: DHP tablet selama 3 hari (TANPA PRIMAKUIN, TETRASIKLIN, DOKSISIKLIN)
Prevent PROFILAKSIS => Doksisiklin 100mg/hari ---- 1 hari sebelum bepergian, selama di sana, sampai 4 minggu setelah kembali (tidak boleh lebih dr 6 bulan)
Treatment 1st line DHP 1dd for 3 days
Tanpa primakuin
Epidemiologi
SEVERE MALARIA PLACENTA MALARIA CONGENITAL MALARIA
Daerah stabil paling banyak: Beberapa derajat resistensi pada bayi
• IUGR/ lambatnya perkembangan janin baru lahir terhadap multiplikasi parasit
Daerah tidak stabil paling banyak: malaria terjadi karena:
• Prematur - Fetal Haemoglobin (Hb F)
• Aborsi - Adanya Ig G maternal yang
• lahir mati persisten/menetap
• infant mati - Kegagalan parasite tumbuh di
Ibu: Neonatus: nadi
Komplikasi
- Anemia - Aborsi - Eliminasi parasite malaria cepat
- Cerebral - Lahir mati
Anak: jaundice – asidosis – coma – renal failure Malaria - Premature KOMPLIKASI
Dewasa: renal failure – jaundice – coma – convulsion - shock - Severe - BBLR - Anemia (46%)
Malaria - Neonatal dan Infant Mortality - Asimptomatis (48%)
- Maternal - Kongenital Malaria - Premature (38%)
Mortality - Anemia - Sepsis (28%)
- Recurrent - Gangguan Perkembangan - Ikterus (5%)
1. Schizon pecah -> RBC terinflamasi -> lepas sitokin proinflamasi Melalui plasenta - Parasit Malaria yang ditemukan di
2. Sequestrasi (dan demam) perifer neonatus dalam 7 hari
o Saling berikatan antar RBC pertama kehidupan
o Kemudian mengendap terutama di otak dan paru2 - Ditularkan melalui plasenta saat
o Koagulasi dan disrupsi endotel hamil ataupun melahirkan
o Terjadi disfungsi endotel dan abnormalitas perfusi - Jika neonatus lahir dari ibu non imun
3. Inflamasi atau ibu pernah mengalami demam
o Jaringan mengalami inflamasi selama 2 minggu menjelang kelahiran
o Leukosit infiltration (terutama ke parenkim)
4. KOMPLIKASI DEH
Patogenesis Ex. Cerebral Malaria, Placental Malaria, Acute Respiratory Distress, Renal
Impairment
Patogenesis 1. Infeksi oleh plasmodium (pada malaria berat) akan menyebabkan perubahan
pada RBC/ menginfeksi RBC
2. Parasit dalam RBC menyebabkan beberapa kelainan:
o Mempresentasikan antigen -> terjadi reaksi imunologis -> mengubah Th 1
dan 2 -> mengaktifkan Sel B -> menghasilkan antibodi -> terbentuk imun
kompleks -> mengendap di glomerulus -> Acute Renal Failure
o Adanya aktivasi reaksi imunologis -> terjadi aktivasi sel endotel -> Acute
Renal Failure
o Adanya perubahan bentuk membran -> pengeluaran sitokin proinflamasi ->
reaksi metabolik -> jaundice, hipoglikemi, hiponatremi
o Rosetting dan adhesi akan menyebabkan adhesi platelet -> platelet clump ->
sequestrasi -> malaria cerebral
o Terjadi hemolisis akibat RBC terinfeksi -> Anemia
o Anemia + Rosetting = DIC (Disseminated intravascular coagulation) ->
thrombocitopenia -> bleeding