PENDAHULUAN

PROTOZOOLOGI
 PROTOZOOLOGI

PROTO = pertama
ZOON = hewan
PROTOZOA = hewan bersel satu yang hidup
sendiri atau dalam bentuk koloni

Sebagian besar protozoa hidup bebas di alam,

tetapi beberapa hidup sebagai parasit pada
manusia dan hewan
MORFOLOGI DAN DAUR HIDUP
PADA UMUMNYA PROTOZOA MEMPUNYAI DUA STADIUM
● STADIUM TROFOZOIT [ TROPHOS = MAKAN ]
VEGETATIF
● STADIUM KISTA [ CYST = KANTONG ]
TIDAK AKTIF

BERUKURAN KECIL, RERATA BEBERAPA µ - 40 µ

PROTOZOA TERBESAR BALANTIDIUM COLI 70µ

BENTUK PROTOZOA BULAT, LONJONG, SIMETRIS, TIDAK

TERATUR

TERDIRI DARI INTI [ SATU ATAU LEBIH ] DAN SITOPLASMA

YANG MENGELILINGI INTI
INTI TERDIRI DARI :
. SELAPUT INTI [ MEMBRAN INTI ]
. CAIRAN INTI
. ANAK INTI [ NUKLEOLUS, KARIOSOM,
ENDOSOM ]
. BUTIR KROMATIN

● MEMPERTAHANKAN HIDUP
● REPRODUKSI
SITOPLASMA TERDIRI DARI :
● ENDOPLASMA
bagian dalam yang lebih besar
berisi inti, vakuol makanan, makanan
cadangan, benda asing, vakuol kontraktil,
dan benda kromatoid
mengurus makanan dan reproduksi
● EKTOPLASMA
bagian luar yang tipis
pergerakan, mengambil makanan, ekskresi,
respirsi dan pertahanan diri.
KELANGSUNGAN HIDUP PROTOZOA
BERDASARKAN KEMAMPUAN REPRODUKSI
YANG TINGGI

REPRODUKSI PADA PROTOZOA

● ASEKSUAL
. BELAH PASANG
. SKIZOGONI
. BEBERAPA SPESIES BERKEMBANG BIAK PADA
STADIUM KISTA
● SEKSUAL
mikrogamet dan makrogamet
zigot

● ASEKSUAL DAN SEKSUAL BERGANTIAN

pada sporozoa
KLAS PROTOZOA

PROTOZOA YANG MERUPAKAN PARASIT

PADA MANUSIA DIBAGI DALAM EMPAT
KELAS, BERDASAR PADA ALAT GERAKNYA

● AMOEBA [ RHIZOPODA, PSEUDOPODI ]

● FLAGELATA [ MASTIGOPHORA ]
● CILIATA [ CILIOPHORA ]
● SPOROZOA
AMOEBA [ RHIZOPODA ]
● AMOEBA USUS
. Entamoeba histolytica
. Entamoeba coli
. Endolimax nana
. Iodamoeba butsclii
. Dientamoeba fragilis
● AMOEBA RONGGA MULUT
. Entamoeba ginggivalis
● AMOEBA YANG HIDUP BEBAS
. Naegleria fowleri
. Acantamoeba castellani
ENTAMOEBA HISTOLYTICA

. PROTOZOA ( organisme bersel tunggal )

. TIDAK MEMPUNYAI ALAT GERAK KHUSUS ( amoeba )

. GERAK - MENONJOLKAN EKTOPLASMA ( rhizopoda /

pseudopodi )
. GERAK SATU ARAH
ektoplasma didorong ke depan
endoplasma mengalir cepat ke dalam tonjolan
ektoplasma
gerak amoeboid
MORFOLOGI
SELAMA DAUR HIDUPNYA ENTAMOEBA HISTOLYTICA TERDAPAT
DALAM BENTUK TROFOZOIT DAN KISTA

TROFOZOIT
. UKURAN 12- 35 μm
. TIDAK BERGERAK - BULAT
BERGERAK – MEMANJANG
. EKTOPLASMA TRANSPARAN
. ENDOPLASMA BERGRANULA
dapat ditemukan sel darah merah
. INTI (NUKLEUS)
. butir kromatin pada membran inti
halus teratur
. kariosom (nukleolus, anak inti, endo
som) kecil padat.
. letak kariosom sentral / di tengah
KISTA
. BULAT 12-15 μm

. INTI (NUKLEUS)
jumlah 1 – 4
membran inti tipis
butir kromatin perifer halus
teratur
kariosom kecil kompak
letak sentral

. SITOPLASMA
bergranula
kadang ditemukan
. badan kromatid
bentuk batang ujung tumpul
. vakuola glikogen
besar
coklat ( dicat iodine )
pada kista muda ( 1 - 2 inti )
. kadang ditemukan stadium pra-kista
. stadium peralihan dari trofozoit ke kista
. bulat atau agak lonjong dengan pseudopodi
tumpul
. endoplasma tidak terdapat sel darah merah
maupun sisa makanan
. jumlah inti satu, dan struktur inti = struktur
inti pada trofozoit
HABITAT
MUKOSA USUS BESAR

BENTUK INFEKTIF
STADIUM KISTA

CARA INFEKSI
PER-ORAL
DAUR HIDUP
GAMBARAN KLINIK

. TROFOZOIT INVASI DALAM JARINGAN [ MUKOSA USUS BESAR ] >

MERUSAK JARINGAN [ HISTOLYTICA ] > PERDARAHAN

. TROFOZOIT MEMAKAN SEL DARAH MERAH [ HAEMATOPHAGUS ]

. TROFOZOIT MEMASUKI JARINGAN MUKOSA USUS

DENGAN MENGGUNAKAN GERAKAN EKTOPLASMA DAN
DIBANTU DENGAN MENGELUARKAN ENZIM PROTEOLITIK

. TROFOZOIT DI JARINGAN SUBMUKOSA MEMPERBANYAK DIRI >

ULKUS > MENJALAR KE LATERAL >
ULKUS MENGGAUNG - MIRIP SEPERTI LEHER BOTOL

. NYERI PERUT BAGIAN BAWAH ATAU RASA PANAS PADA PINGGANG

BAGIAN BAWAH

. UMUMNYA TIDAK ADA KELUHAN FEBRIS [ PANAS BADAN ]

.
• ‘flasked-shaped ulcer’
• trophozoites at boundary of necrotic and healthy tissue
• trophozoites ingesting host cells
• dysentery (blood and mucus in feces)
TINJA BERDARAH, BERLENDIR, BAU MENYENGAT

AMUBIASIS USUS
INTESTINL AMOEBIASIS
DISENTRI AMUBA

KOMPLIKASI :
. PERDARAHAN
. APENDISITIS
. PERFORASI
. AMOEBOMA
. MENYEBAR KE EKSTRA INTESTINAL
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

SPESIMEN
FESES

BENTUK DIAGNOSTIK
FESES ENCER TROPOZOIT
DARAH,LENDIR TROFOZOIT
FESES PADAT KISTA
KADANG DITEMUKAN KRISTAL CHARCOT LEYDEN
[ KRISTAL EOSINOFIL ]
BENTUK DIAGNOSTIK ENTAMOEBA HISTOLYTICA HARUS
DIBEDAKAN DENGAN ENTAMOEBA COLI

TROFOZOIT ENTAMOEBA COLI

. OVAL ATAU MEMANJANG
. 20 – 40 μm
. INTI (NUKLEUS)
. jumlah 1
. butir kromatin pada membran
kasar , tidak teratur

. kariosom (anak inti, nukleolus)

. besar difus
. letak eksentrik
KISTA ENTAMOEBA COLI
. BULAT ATAU SEDIKIT OVAL
. 12 – 20 μm
. INTI (NUKLEUS)
. jumlah 1 – 8
. butir kromatin pada membran
kasar, tidak teratur
. kariosom (anak inti, nukleolus)
besar difus, letak eksentrik
. terkadang terdapat benda kromatoid
berbentuk batang, ujung runcing
seperti patahan kayu
vakuola glikogen sangat besar
menekan 2 inti di daerah kutub
AMOEBIASIS EKSTRAINTESTINAL
. PRIMER ENTAMOEBA HISTOLYTICA MENYEBABKAN
AMUBIASIS USUS ( INTESTINAL AMUBIASIS, DISENTRI
AMUBA )

. AMUBIASIS USUS DAPAT MENYEBAR KE LUAR USUS (

EKSTRA INTESTINAL, METASTASIS ) SECARA
- HEMATOGEN
HATI, LIMPA , PARU, OTAK
- LANGSUNG
HATI KE KULIT ,PARU
USUS BESAR KE KULIT
. MANIFESTASI DARI AMUBIASIS EKSTRAINTESTINAL
BERUPA ABSES
AMUBIASIS EKTRAINTESTINAL

• metastasis secara hematogen

• terutama ke hati ( vena porta )

abses hati

( liver absces)
LIVER ABSCES / AMUBIASIS HATI

Amebic Liver Abscess

• chocolate-colored ‘pus’
• necrotic material
• usually bacteria free
• lesions expand and coalesce
• further metastasis, direct extension or
fistula
Pulmonary Amebiasis

• rarely primary
• rupture of liver abscess through
diaphragm
• fever, cough, dyspnea, pain,
vomica

Cutaneous Amebiasis

• intestinal or hepatic fistula

• mucosa bathed in fluids containing
trophozoites
• perianal ulcers
• urogenital (eg, labia, vagina,
penis, scrotum)
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN LABORATORIS
. SPESIMEN
BAHAN ASPIRASI CAIRAN ABSES

. BENTUK DIAGNOSTIK
TROFOZOIT
SERINGKALI INTI TIDAK NAMPAK
JELAS

SITOPLASMA BERISI SEL DARAH

MERAH ( RBC )
TERAPI

 METRONIDAZOL
TERIMA KASIH