Karena hal ini merupakan salah satu pondasi untuk menentukan pemasaran yang menjadi cashflow
didalam bisnis peternakan
Misalkan kita adalah peternak pemula yang buta sama sekali tentang bagaimana cara memasarkan
kambing, maka yang kita lakukan adalah belajar dari sekitar lingkungan kita dahulu
Kalau di tempat admin nih, untuk jenis kambing domba kurang begitu laku sebaliknya yang terjual
keras adalah jenis kambing baik itu kambing jawa asli, jawa randu, PE bahkan kambing kacang
Jadi kenali dulu target pasar yang ingin kita capai yang laku di daerah sekitar kita itu jenis apa?kita
peliharanya juga yang itu, jangan memelihara yang susah dipasarkan
Bukan langsung ikut-ikutan temen di grup facebook misalkan, sekarang kebanyakan memang begitu
saat di facebook rame pelihara domba ekor gemuk, kita sebagai pemula langsung setting kandang di
peruntukan untuk domba
Nah cara berfikir seperti itu yang saya kurang setuju karena memang jika kita niat beternak harus di
angan-angan sedari awal. Mentang-mentang ada quote dari Bob Sadino
“Usaha dulu, baru difikir jangan kebanyakan mikir nanti ga’ usaha-usaha”
Memang quote seperti itu bagus untuk penyemangat tetapi ya jangan lugu-lugu amat
Untuk lebih lanjutnya agar temen-temen calon peternak lebih mengenali berbagai jenis kambing dan
domba, berikut saya rangkum materinya
KAMBING KACANG
KAMBING SENDURO
Badan besar
KAMBING KALIGESING
Badan besar
KAMBING BOER
KAMBING SAANEN
Ciri khas badan bewarna putih & terdapat dua benjolan anting di lehernya
DOMBA AWWASI
DOMBA SAPUDI
Domba Merino
Bomba Texel
Tipe domba pedaging
Ciri khas rambutnya cukup tebal & ekornya kecil
Badan besar & kakinya agak Panjang
Pertambahan bobot badan harian tinggi
Dari berbagai jenis domba dan kambing yang saya rangkum di atas, semoga menambah wawasan
temen-temen calon peternak agar dapat menentukan jenis ternak yang akan dipelihara
Baik itu dari golongan kambing ataupun domba
Saya tegaskan lagi yang terpenting adalah kita tahu target pasar dahulu, barulah bisa menentukan
apa yang akan kita pelihara
Karena banyak sekali yang bisa produksi tapi keok dalam pemasaran, jangan sampai kita sudah
capek-capek memelihara dan merawat dengan baik, ujung-ujungnya kita tidak bisa memasarkan
akhirnya kita juga yang rugi karena pasti hewan ternak kita akan terjual murah