Anda di halaman 1dari 25

Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018-2023

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Strategis (Renstra), merupakan penjabaran visi,misi dan


program prioritas Kepala Daerah sebagaimana tercantum dalam dokumen
RPJMD Provinsi Kalimantan Barat yang berorientasi pada apa yang
hendak dicapai dalam kurun waktu tertentu sehubungan dengan tugas
pokok dan fungsi (Tupoksi) pada Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah
Provinsi Kalimantan Barat, serta disusun dengan mempertimbangkan
perkembangan lingkungan strategik. Rencana Strategis digunakan
sebagai landasan dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Badan
Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat.

Dokumen Rencana Strategis disusun dengan mengacu, merujuk,


mempedomani, dan memperhatikan dokumen perencanaan lainnya
seperti RPJMD Provinsi Kalimantan Barat, dan Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Hal ini dimaksudkan agar proses
penyusunan dokumen Rencana Strategis dapat menghasilkan dokumen
perencanaan yang sinergis dan terpadu baik dalam aspek kewilayahan
maupun aspek sektoral dengan harapan agar dalam implementasinya
diperoleh hasil yang tepat dan terarah. Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) merupakan dokumen perencanaan yang
memuat visi, misi dan program Kepala Daerah yang dituangkan ke dalam
strategi, arah kebijakan, dan program pembangunan daerah. Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2018-2023 ini
merupakan penjabaran lima tahun ketiga dari Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Barat 2005-2025
sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2016
tentang Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Barat
tahun 2005-2025.

Di samping itu RPJMD tersebut juga memperhatikan Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan
Barat Tahun 2018-2023. Pelaksanaan pembangunan Provinsi Kalimantan
Barat berpedoman kepada RPJMD yang ditetapkan dengan Peraturan
Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 2 tahun 2019 tentang Rencana
7
Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018-2023

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Barat


Tahun 2018-2023.

Penyusunan RPJMD ini dimulai dengan penyusunan Rancangan


Teknokratik yang dilakukan oleh Bappeda Kalimantan Barat dengan
melibatkan para ahli (akademisi), praktisi, pejabat pemerintah daerah,
dan stakeholders pembangunan lainnya.
Rancangan Teknokratik tersebut kemudian diselaraskan dengan visi
dan misi Kepala Daerah terpilih sehingga menghasilkan suatu Rancangan
Awal RPJMD yang akan menjadi acuan dalam penyusunan Rencana
Strategis Organisasi Perangkat Daerah (Renstra OPD) dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD).

Selanjutnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan 5 (lima)
tujuan pelaksanaan sistem perencanaan pembangunan nasional, yaitu:

a) untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;


b) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar daerah,
antar ruang, antar waktu, dan antar fungsi pemerintah, serta antara
pusat dan daerah;
c) menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan;
d) mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan
e) menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan.
Berkenaan dengan itu, sebagai implementasi Undang-undang
Nomor 25 Tahun 2004 tersebut, serta merupakan satu kesatuan dengan
OPD Provinsi Kalimantan Barat, maka dipandang perlu dirumuskan
sebuah Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Pengelolaan Perbatasan
Daerah Provinsi Kalimantan Barat yang menjadi pedoman serta arah
dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi secara optimal dan
akuntabel.

1.2. Landasan Hukum

8
Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018-2023

Rencana Strategis (Renstra) Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah


Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018-2023 disusun berdasarkan
peraturan perundangan-undangan sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan


Daerah-daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan
Selatan dan Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1106);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
beserta perubahannya;
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 209, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indinesia Nomor 4027);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indinesia Nomor
4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
9
Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018-2023

12. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 11);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 90 Tahun
2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah.
14. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2019 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023 Provinsi
Kalimantan Barat.
15. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2019 atas perubahan Peraturan
Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Susunan Pembentukan
Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Barat.
16. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 67 Tahun 2019 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja
Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat.

1.3. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan


Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018 – 2023 dimaksudkan
untuk menjadi acuan dan pedoman bagi Badan Pengelolaan Perbatasan
Daerah Provinsi Kalimantan Barat dalam rangka pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan daerah dan tugas umum pemerintahan
selama periode tahun 2018 – 2023 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat.
Selanjutnya, tujuan penyusunan Rencana Strategis Badan
Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018 –
2023 sebagai berikut :

a. Menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan


Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi
Kalimantan Barat dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya
selama periode tahun 2018 – 2023;
b. Menetapkan program dan kegiatan dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsi Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah
Provinsi Kalimantan Barat selama periode 2018 – 2023;
c. Memberikan acuan dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja
(RENJA) Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan
Barat;
d. Memberikan dasar dalam pengendalian dan evaluasi rencana kerja
Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Kalimantan Barat baik tahunan
maupun lima tahunan.

1.4. Sistematika Penulisan

10
Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018-2023

Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi


Kalimantan Barat Tahun 2018 – 2023 disusun dengan sistematika
sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang penyusunan Renstra,
Landasan hukum penyusunan Renstra, Maksud dan
tujuan penyusunan Renstra dan sistematika penulisan
Renstra.
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN BADAN PENGELOLAAN
PERBATASAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Bab ini memuat informasi tentang peran ( tugas dan
fungsi) Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja
sumber daya yang dimiliki Perangkat Daerah dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan
capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui
pelaksanaan Renstra Perangkat Daerah periode
sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas
Perangkat Daerah yang telah dihasilkan melalui
pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas
hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan
dinilai perlu diatasi melalui Renstra Perangkat Daerah.
BAB III : PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS BADAN
PENGELOLAAN PERBATASAN DAERAH PROVINSI
KALIMANTAN BARAT
Bab ini memuat identifikasi permasalahan berdasarkan
tugas dan fungsi pelayanan Perangkat Daerah; Telaahan
visi,misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah terpilih, Telaahan Renstra K/L dan Renstra serta
Penentuan isu-isu strategis.
BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN
Bab ini berisi tujuan dan sasaran jangka menengah
Perangkat Daerah.
BAB V : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan
arah kebijakan.
BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA
PENDANAAN
Bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan.
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Bab ini dikemukakan indikator kinerja Perangkat
Daerah.
BAB VIII PENUTUP

11
Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018-2023

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN BADAN PENGELOLAAN


PERBATASAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

Keberadaan Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi


Kalimantan Barat tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun
2019 tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Provinsi
Kalimantan Barat. Selanjutnya Peraturan Daerah tersebut diatur melalui
Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 67 tahun 2019 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat.
BPPD mempunyai tugas menetapkan kebijakan program pembangunan
perbatasan, menetapkan rencana kebutuhan anggaran,
mengkoordinasikan pelaksanaan, dan melaksanakan evaluasi dan
pengawasan terhadap pengelolaan batas wilayah negara dan kawasan
perbatasan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Selanjutnya, Peraturan Gubernur tersebut mengatur fungsi Badan


Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat sebagai berikut :

a. perumusan program kerja di bidang pengelolaan batas wilayah


negara dan kawasan perbatasan;
b. perumusan kebijakan di bidang koordinasi perencanaan dan
fasilitasi kerjasama, serta koordinasi pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi pengelola perbatasan;
c. pelaksanaan kebijakan di bidang koordinasi perencanaan dan
fasilitas kerja sama, serta koordinasi pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi pengelola perbatasan;
d. pengkoordinasian dan pembinaan teknis di bidang pengelolaan
batas wilayah negara dan kawasan perbatasan;
e. penyelenggaraan tugas di bidang pengelolaan batas wilayah
negara dan kawasan perbatasan;
f. pelaksanaan reformasi birokrasi, Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP), dan pelayanan publik di
lingkungan BPPD;
g. penyusunan rencana aksi pembangunan kawasan perbatasan,
penyusunan program dan anggaran pembangunan kawasan
perbatasan sesuai dengan skala prioritas, pengkoordinasian
pelaksanaan pembangunan dan pemanfaatan kawasan
perbatasan, fasilitasi penegasan, pemeliharaan dan pengamanan
12
Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018-2023

batas wilayah negara, penginventarisasian potensi sumber daya


untuk pengusulan penetapan zona pengembangan ekonomi,
sosial budaya, lingkungan hidup, dan zona lainnya di kawasan
perbatasan;
h. pengendalian, pengawasan, evaluasi dan pelaporan terhadap
pelaksanaan pembangunan kawasan perbatasan;
i. pelaksanaan administrasi BPPD; dan
j. pelaksanaan fungsi lain dan tugas pembantuan yang diberikan
oleh Gubernur di bidang pengelola kawasan perbatasan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Berkenaan dengan tugas pokok dan fungsi Badan Pengelola


Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat, sebagaimana diatur dalam
Peraturan Gubernur tersebut, maka Struktur Organisasi Badan
Pengelola Perbatasan Daerah sebagai berikut :

a. Kepala Badan;
b. Sekretariat;
c. Bidang Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerjasama;
d. Bidang Koordinasi Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengelola
Perbatasan;
e. Unit Pelaksana Teknis; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Gubernur tersebut, maka


Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah sebagai
berikut :

(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud, membawahi :


a. Sub Bagian Rencana Kerja, Keuangan dan Aset; dan
b. Sub Bagian Umum dan Aparatur.

(2) Bidang Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerjasama


sebagaimana dimaksud, membawahi :
a. Seksi Koordinasi Perencanaan; dan
b. Seksi Koordinasi Fasilitasi Kerjasama

(3) Bidang Koordinasi Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi


Pengelola Perbatasan sebagaimana dimaksud, membawahi :
a. Seksi Koordinasi Pelaksanaan Pengelola Perbatasan; dan
b. Seksi Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Pengelola Perbatasan.

13
Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018-2023

Selanjutnya Susunan Organisasi Badan Pengelolaan Perbatasan


Daerah Provinsi Kalimantan Barat disajikan melalui bagan sebagai
berikut :

STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENGELOLAAN PERBATASAN


DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

14
Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan BaratTahun 2018-2023

2.2. Sumber Daya

2.2.1. Sumber Daya Aparatur


Sumber daya aparatur merupakan aset utama yang sangat berpengaruh
terhadap kemajuan organisasi atau instansi. Pengelolaan sumber daya
aparatur tidak lepas dari faktor pegawai yang diharapkan dapat mampu
mengolah sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan organisasi atau
instansi. Disamping itu, Sumber daya aparatur juga merupakan instrumen
utama yang mendukung kelancaran aktivitas suatu instansi, karena manusia
merupakan faktor tenaga kerja potensial yang dapat mengembangkan
kinerjanya lebih baik.

Berdasarkan kondisi riil Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi


Kalimantan Barat memiliki personil sebanyak 44 orang yang berstatus
sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Selanjutnya kondisi sumber daya
aparatur Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat
dalam tabel berikut :

Tabel 1. Komposisi Pegawai Menurut Jenis Kelamin


No. Jenis Kelamin Jumlah (orang)

1. Laki-laki 30
2. Perempuan 14
Jumlah 44
Sumber data : Subbag Umum dan aparatur BPPD Prov. Kalbar Tahun 2020.

Dari tabel 1, bahwa jumlah pegawai berjenis kelamin laki-laki sebesar 30


orang lebih banyak daripada pegawai berjenis kelamin perempuan sebesar 14
orang. Hal ini berpengaruh positif namun tidak signifikan dalam rangka
mendukung kelancaran capaian kinerja Badan Pengelolaan Perbatasan
Daerah Provinsi Kalimantan Barat.

Selanjutnya dari aspek pendidikan, komposisi aparatur di lingkungan


Biro Pemerintahan Setda Provinsi Kalimantan Barat sebagai berikut :

Tabel 2. Komposisi PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan


No. Uraian Jumlah
1. S3 1
2. S2 9
3. S1 14
4. D4 2
5. Sarmud/D3 1
6. SLTA 17
Jumlah 44
22
Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan BaratTahun 2018-2023

Berdasarkan data pada tabel 2, terlihat bahwa rata-rata tingkat


pendidikan sumber daya aparatur di lingkungan Badan Pengelolaan
Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat merupakan tingkat pendidikan
dengan kategori merata. Hal ini berpengaruh positif dan signifikan dalam
produktivitas kerja sumber daya aparatur di lingkungan Badan Pengelolaan
Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat serta dalam capaian kinerja
Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat.

Selanjutnya dipaparkan juga komposisi aparatur di lingkungan Badan


Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan
Golongan/Pangkat sebagai berikut :

Tabel 3. Komposisi Aparatur Menurut Pangkat/Golongan


No. Uraian Jumlah
1. Golongan IV 7
2. Golongan III 30
3. Golongan II 7
Jumlah 44
Sumber data : Subbag Umum dan aparatur BPPD Prov. Kalbar Tahun 2020.

Berdasarkan tabel 3 di atas, bahwa berdasarkan golongan/ruang


aparatur di lingkungan Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi
Kalimantan Barat sebagian besar berada pada level golongan III. Hal ini
berpengaruh positif terhadap kinerja Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah
Provinsi Kalimantan Barat.

Selanjutnya, kondisi aparatur di lingkungan Badan Pengelolaan


Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat dapat dilihat juga dari
Komposisi Jabatan/Eselonering.
Tabel 4. Komposisi Pegawai Berdasarkan Eselonering
No. Uraian Jumlah Keterangan
1. Pejabat Struktural
- Eselon II. 1 Orang
- Eselon III.a 3 Orang
- Eselon IV.a 6 Orang
2. Pejabat Fungsional
- Arsiparis
-Pranata Komputer
3. Staf/Fungsional Umum 34 Orang
JUMLAH 44 Orang
Sumber data : Subbag Umum dan aparatur BPPD Prov. Kalbar Tahun 2020.

Pada table 4, terlihat bahwa komposisi pegawai berdasarkan esselonering.


Sementara pada posisi pejabat fungsional khusus Badan Pengelolaan
23
Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan BaratTahun 2018-2023

Perbatasan Daerah masih membutuhkan tenaga arsiparis dan pranata


komputer dan tenaga fungsional khusus lainnya untuk mendukung kinerja
organisasi.

2.2.2. Sarana dan Prasarana

Berkenaan dengan itu, dalam rangka meningkatkan kinerja sumber daya


aparatur maka perlu adanya dukungan sarana dan prasarana sebagai
fasilitas kerja yang merupakan salah satu faktor penting dan vital yang
mempengaruhi kinerja sumber daya aparatur untuk melaksanakan dan
menyelesaikan tugas-tugasnya. Ketersediaan sarana dan prasarana sebagai
bentuk fasilitas kerja merupakan penunjang kerja yang lengkap, mendorong
aparatur untuk meningkatkan kinerjanya lebih optimal , sehingga tujuan dan
capaian kinerja dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Sarana dan prasarana merupakan salah satu aspek penting yang harus
diperhatikan dalam meningkatkan kinerja aparatur yang berdampak pada
kinerja lembaga dalam hal ini Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi
Kalimantan Barat. Selanjutnya berikut ini disajikan kondisi sarana dan
prasarana Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat
pada tabel 5 sebagai berikut :

Tabel 5. Kondisi Sarana dan Prasana Biro Pemerintahan


Merk/
No Jenis Barang Bahan Jumlah
Model
1. Mobil Dinas Toyota, Besi 1
2. Motor Dinas - Besi -
Meja Kerja Kepala
3. - Kayu 1
Badan
Meja Kerja Kepala
4. - Kayu 1
Bidang
Kursi Kerja Kepala
5. Fantony Kayu/Busa 1
Badan
Kursi Kerja Kepala
6. - Kayu/Busa 1
Bidang
7. Meja Kerja Kasubbag - Kayu 1
8. Kursi Kerja Kasubbag - Kayu/Busa 1
9. Meja Kerja Staf - Kayu 20
10. Kursi Kerja Staf - Kayu/Busa 20
11. Filling Cabinet - Besi 4
12. Lemari Besi - Besi 3
13. Lemari Kaca - Kaca/Kayu -
14. Meja Komputer - Kayu 20

24
Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan BaratTahun 2018-2023

15. Pesawat Telp Besi -


16. AC Besi/Busa 5
17. UPS Metal 10
18. Komputer Metal/Optik 6
19. Brankas - Besi 1
20. Mesin Ketik - Besi 1
21. Kaca Hias - Kaca -
22. Rak Besi - Besi -
23. Jam dinding - Plastik
24. Kipas Angin - Plastik -
25. Kursi Tamu - Kayu Jati 2
26. Kursi Hadap - Kayu -
27. Mesin Tik IBM - Besi -
28. Compressor (Saniyo) - Besi
29. Dispenser - Plastik -
Sumber data : Badan Pengelola Perbatasan Daerah Prov. Kalbar Tahun 2020

Berdasarkan tabel 5, mengindikasikan bahwa sarana dan prasarana


Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat tidak
memadai untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas aparatur di
lingkungan Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat.

2.3 Tantangan dan Peluang

Penyelenggara Pemerintahan Daerah dituntut untuk menjadi abdi


masyarakat yang profesional dan berkualitas, hal ini seiring dengan
meningkatnya kehidupan berpolitik dan berdemokrasi yang mendorong
percepatan dalam pembangunan, pemberdayaan dan pelayanan, sehingga
Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat sebagai
Unsur dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang melaksanakan tugas
perumusan kebijakan daerah di bidang monitoring kawasan perbatasan dan
bina kerjasama memiliki peran yang sangat strategis dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah dan tugas umum pemerintahan.

Berkenaan dengan itu, perlu ditinjau tantangan dan peluang dimasa


depan. Pembahasan tantangan dan peluang diarahkan pada melihat kondisi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam lingkungan Badan
Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat.

a. Kekuatan (Strenght)

25
Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan BaratTahun 2018-2023

Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat


optimis dalam peningkatan kualitas perumusan kebijakan daerah bidang
monitoring kawasan perbatasan dan bina kerjasama. Hal ini merujuk dengan
potensi yang ada sebagai kekuatan sebagaimana yang dikemukakan sebagai
berikut :

1. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 67 Tahun 2019 tentang


Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja
Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat;
2. Sumber anggaran yang dialokasikan dalam APBD dan APBN;
3. Sumber Daya Aparatur dengan latar belakang pendidikan dan dukungan
yang tersedia di lingkungan Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi
Kalimantan Barat;

b. Kelemahan ( Weakness)

1. Belum optimalnya dukungan teknologi data dan informasi yang memadai;


2. Masih belum tersedia ketentuan dan peraturan pelaksana yang optimal
dalam aplikasi kebijakan di bidang penyelenggaraan pemerintahan di
daerah;
3. Belum tersedianya sumber daya aparatur utamanya yang berbasis pada
keterampilan GIS, Analisa Tata Ketataprajaan, Analisa Kerjasama, Analisa
Data dan Informasi;
4. Sarana dan Prasarana yang masih belum optimal dalam Badan Pengelolaan
Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat.

c. Peluang (Opportunity)

1. Adanya Perundangan-undangan dan peraturan yang terkait


Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
2. Adanya Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) sehingga dapat
mendukung kelancaran proses Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
3. Adanya Peluang Kerjasama antar Daerah dan Luar Negeri.

d. Tantangan ( Constraint)

26
Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan BaratTahun 2018-2023

1. Derasnya arus globalisasi yang menuntut perubahan dan penyesuaian


secara cepat sehingga butuh kesiapan dan kompetensi yang memadai
dalam proses perumusan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah
dan tugas umum pemerintahan;
2. Masih lemahnya kepercayaan masyarakat terhadap peran dan kapasitas
penyelenggara pemerintahan daerah;
3. Tingginya dinamika situasi keamanan dan ketertiban kawasan perbatasan
terkait arus ekonomi, situasi keamanan dan ketertiban perbatasan terkait
dengan budaya serta situasi politik dunia yang tidak menentu.

27
Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan BaratTahun 2018-2023

BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BADAN PENGELOLAAN PERBATASAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan


Berdasarkan tugas pokok dan fungsi pelayanan Badan Pengelolaan
Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat, terdapat beberapa
permasalahan utama yang dinilai strategis dalam rangka menciptakan
pelayanan publik yang optimal. Adapun permasalahan tersebut antara lain:
1. Aspek penyelenggaraan pemerintahan daerah
Pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel merupakan salah
satu tujuan yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah. Dalam rangka mewujudkannya, Badan Pengelolaan Perbatasan
Daerah menjalankan beberapa tupoksi yang berkaitan dengan administrasi
dan pelaporan berpedoman kepada ketentuan yang berlaku. Beberapa
permasalahan yang berhubungan yang menjadi tupoksi antara lain :
a. Masih belum optimalnnya pemahaman aparatur penyelenggara
pemerintahan dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang
sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan.
b. Belum optimalnya upaya pembinaan oleh pemerintah daerah atas
penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan fungsi dan kewenangan
masing-masing dengan upaya koordinasi yang dilaksanakan pada
tingkat nasional, regional antar pemerintah provinsi dalam sektor
perbatasan.
c. Terkait pengalihan urusan berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, kewajiban Kabupaten/Kota dan intansi vertikal
yang menangani perbatasan yaitu mengalihkan sub urusan yang
tertuang pada lampiran UU tersebut kepada Pemerintah Provinsi. Dalam
pelaksanaannya masih terdapat permasalahan terkait sosial, budaya,
ekonomi dan lain-lainnya yang akan dilakukan verifikasi dan validasi.
d. Secara umum pengembangan potensi dan pemanfaatan SDA kawasan
perbatasan yang belum optimal.
Dilihat dari beberapa permasalahan yang ada di atas, dapat diklasifikasikan
faktor pendukung dalam aspek penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah
sebagai berikut :

28
Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan BaratTahun 2018-2023

Dasar hukum yang jelas memberikan kepastian hukum bagi lembaga


dan penyelenggara dalam menjalankan tupoksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
Pengkoordinasian setiap leadingsector yang menajdi kewenangan
Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat.
berdasarkan kewenangan yang dilaksanakan, pada Badan Pengelola
Perbatasan Daerah, tupoksi sudah terdistribusikan sesuai dengan
kewenangan.
Di sisi lain terdapat faktor penghambat yang dapat mengganggu
pelaksanaan tupoksi yang berkaitan dengan aspek di atas, antara lain :
Kebijakan yang masih memberikan toleransi pada penyiasatan
prosedur administrasi yang cenderung menimbulkan distorsi pada
SOP yang sudah ditetapkan.
kekurangan SDM yang berkompeten dan Sarana dan Prasarana
dalam mendukung pelaksanaan tupoksi.
2. Aspek Kerjasama Antar Daerah
Berdasarkan pada tupoksi yang dimiliki, Badan Pengelolaan Perbatasan
Daerah memiliki kewenangan untuk memfasilitasi Kerjasama bagi
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, baik kerjasama antar pemerintah
daerah dan kerjasama pemerintah daerah maupun kerjasama lintas sektor.
Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tupoksi
berkaitan dengan aspek Kerjasama antar daerah, di antaranya sebagai
berikut :
a. Belum tersedianya data induk yang memadai mengenai kerjasama antar
daerah.
b. Pemerintah Daerah pada tingkat Kabupaten/Kota masih belum
mempertimbangkan kerjasama antar daerah sebagai salah satu inovasi
yang dapat mendukung penyelenggaraan pembangunan pada wilayah
perbatasan.

Dari berbagai permasalahan yang dikemukakan di atas, terdapat faktor


pendorong utama yakni :
Adanya keinginan dari stakeholder yang terlibat dalam pengembangan
kerjasama untuk mewujudkan pelaksanaan program dan kegiatan
yang efektif dan efisien apabila dilaksanakan secara bersinergi.
Selain itu, terdapat faktor yang dapat menghambat kinerja tupoksi pada
aspek Kerjasama antar daerah yakni :
Pemahaman stakeholder terkait mekanisme kerja sama daerah yang
belum memadai.
29
Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan BaratTahun 2018-2023

3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
Berdasarkan RPJMD Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018 – 2023,
telah dirumuskan visi pembangunan Kalimantan Barat Tahun 2018 – 2023
adalah :
“TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KALIMANTAN BARAT
MELALUI PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN
PERBAIKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN”

Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan


mempertimbangkan dan memperhatikan kondisi serta permasalahan yang ada
juga tantangan lima tahun mendatang, dan memperhitungkan peluang yang
dimiliki, maka ditetapkan 6 (enam) misi sebagai berikut :

1. Mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur, yaitu


mempercepat penyediaan infrastruktur jalan, jembatan, energi listrik
dan air bersih, menambah ruang terbuka hijau, membangun
pelabuhan samudra, dan meningkatkan kapasitas pelabuhan udara
agar bisa didarati jenis pesawat berbadan besar, yang diorientasikan
untuk mendorong peningkatan kegiatan ekonomi dan untuk
membantu peningkatan kualitas dan kesejahteraan masyarakat
perbatasan.
2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan berkualitas dengan prinsip-
prinsip Good Governance, yaitu meningkatkan kualitas aparatur
baik intelektual maupun moral agar lebih transparan, partisipatif,
responsif, efisien, dan akuntabel dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan publik serta mampu
mengikuti perubahan lingkungan eksternal dan internal, sekaligus
mampu beradaptasi dengan dinamika perubahan tersebut.
Selanjutnya untuk mengurangi rentang kendali pemerintahan maka
akan diwujudkan melalui pemekaran daerah yaitu dalam jangka
pendek terbentuknya Provinsi di bagian timur Kalimantan Barat, yaitu
Provinsi Kapuas Raya beserta pemekaran Kabupaten Sambas,
Sanggau, Ketapang, dan Kapuas Hulu dan dalam jangka panjang
terbentuknya Provinsi di bagian selatan Kalimantan Barat, yaitu
Provinsi Ketapang.
3. Mewujudkan kualitas hidup masyarakat, yaitu meningkatkan
kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan pendidikan dan
derajat kesehatan, dan memperkuat kehadiran nilai-nilai keagamaan
dalam proses pendidikan untuk membentuk manusia yang bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.

30
Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan BaratTahun 2018-2023

4. Mewujudkan masyarakat sejahtera, yaitu dengan mengurangi angka


kemiskinan dan pengangguran, mempertegas keberpihakan
pemerintah terhadap kelompok masyarakat dan wilayah yang kurang
beruntung, menghilangkan diskriminasi dalam berbagai aspek
pelayanan sosial, dan mempercepat proses hilirisasi dengan
memperkuat sinergi antara sektor pertanian dalam arti luas dan
sektor pertambangan dengan sektor industri pengolahan.
5. Mewujudkan masyarakat yang tertib, yaitu dengan menciptakan
kehidupan masyarakat yang harmoni antar kelompok, etnis, agama,
dan wilayah.
6. Mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan, yaitu dengan
tetap menjaga fungsi, daya dukung, dan kenyamanan dalam
kehidupan pada masa kini dan masa depan, melalui pemanfaatan
ruang yang serasi antara penggunaan untuk permukiman, kegiatan
sosial ekonomi, dan upaya konservasi.

Berdasarkan Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih di atas, maka tugas dan fungsi Badan Pengelola
Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat mendukung Misi ke-2, yaitu
Mewujudkan tata kelola pemerintahan berkualitas dengan prinsip-prinsip
Good Governance.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra


Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, terdapat 5 (lima)
tujuan pelaksanaan sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yaitu:

1. Untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;


2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar daerah,
antar ruang, antar waktu, dan antar fungsi pemerintah, serta antara
pusat dan daerah;
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan;
4. Optimalisasi partisipasi masyarakat;
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien,
efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

Arah kebijakan pembangunan daerah ditunjukan untuk pengentasan


kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat, revitalisasi pertanian
31
Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan BaratTahun 2018-2023

dan kelautan, perluasan kesempatan lapangan kerja, peningkatan


aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, pembangunan
infrastruktur strategis, pedagangan, jasa dan industri pengolahan yang
berdaya saing, rehabilitasi dan konservasi lingkungan serta penataan struktur
pemerintah daerah yang menyiapkan kemandirian masyarakat.
3.4. Penentuan Isu-isu Strategis
Dalam merumuskan isu-isu strategis, perlu dicermati kembali faktor-
faktor yang mempengaruhi permasalahan dalam pelayanan pada Biro
Pemerintahan. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Kurangnya pemahaman, komitmen dan sinergitas bersama dalam
melaksanakan aturan penyelenggaraan pemerintahan daerah;
2. Kurang efektifnya pelaksanaan pelaksanaan penataan dan pemanfaatan
potesi SDA kawasan perbatasan di Kalimantan Barat. di Provinsi
Kalimantan Barat berimplikasi pada ketimpangan pembangunan dan
ketidakpastian data dasar pembangunan;
3. Kurangnya pemahaman penyelenggara pemerintah daerah terhadap
mekanisme kerjasama daerah.

Dari faktor-faktor yang mempengaruhi tupoksi pada Badan Pengelolaan


Perbatasan Daerah di atas, selanjutnya dikemukakan isu-isu strategis yang
akan dikelola melalui Renstra Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah sebagai
berikut :
a. belum optimalnya penyelenggaraan penyelenggaraan pemerintahan
daerah;
b. belum optimalnya pelaksanaan penataan dan pemanfaatan potesi SDA
kawasan perbatasan di Kalimantan Barat;
c. belum optimalnya pelaksanaan terhadap mekanisme kerjasama daerah
oleh penyelenggara pemerintah.

32
Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan BaratTahun 2018-2023

BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN,

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Pengelolaan Perbatasan


Daerah Provinsi Kalimantan Barat

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Pengelolaan Perbatasan


Daerah Provinsi Kalimantan Barat bertujuan untuk memberikan arah dari
penyelenggaraan pemerintahan daerah dan tugas umum pemerintahan yang
berkaitan dengan penjabaran tugas pokok dan fungsi dari Sub Bidang
Pengelolaan Perbatasan sehingga Program dan Kegiatan yang akan
dilaksanakan Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan
Barat mempunyai tujuan yang jelas dan selaras dengan tujuan pembangunan.
Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalbar memiliki tujuan
dan sasaran jangka menengah yang berisi tujuan, sasaran, indikator tujuan /
sasaran dan target kinerja tujuan / sasaran pada tahun 2019 s.d. 2023 yang
disajikan dalam tabel di bawah ini.

33
Rencana Strategis Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018-2023

Tabel 8.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat

No. Tujuan Sasaran Indikator Tujuan/Sasaran Target Kin


2019 2

1 2 3 4 5

1 Meningkatkan Meningkatnya Persentase peningkatan - 1


kualitas tata pengelolaan pengelolaan wilayah
kelola wilayah perbatasan
pemerintahan perbatasan dan
dan tertatanya penguatan
kegiatan kerjasama
kerjasama dalam dalam dan luar
negeri dan luar negeri
negeri dalam
menunjang
pembangunan di
Provinsi
Kalimantan
Barat.

25
Rencana Strategis Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018-2023

BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimatan Barat
memiliki tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan di dalam melaksanakan
setiap tugas pokok dan fungsinya.
Adapun tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan Badan Pengelolaan
Perbatasan Daerah dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 9
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
VISI Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Kalimantan Barat Melalui
:Percepatan Pembangunan Infrastruktur Dan Perbaikan Tata Kelola
Pemerintahan
MISI
Mewujudkan tata kelola pemerintahan berkualitas dengan prinsip-
:
prinsip Good Governance

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan


Meningkatkan Meningkatnya Optimalisasi Peningkatan
kualitas tata pengelolaan pengelolaan pengelolaan
kelola wilayah Perbatsan dan penyelenggaraan
pemerintahan perbatasan dan Pelaksanaan pemerintahan yang
dan tertatanya Penguatan kerjasama tertib dan sesuai
kegiatan Kerjasama dalam perundang dan
kerjasama dalam Dalam dan Luar pengembangan penyusunan
negeri dan luar Negeri potensi daerah kebijakan yang
negeri dalam mendukung
menunjang kerjasama daerah
pembangunan di
Provinsi
Kalimantan
Barat

26
Rencana Strategis Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018-2023

BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Penentuan rencana program dan kegiatan prioritas serta kerangka

pendanaan indikatif selama 5 (lima) tahun anggaran, merupakan road map atau

tahapan target capaian berikut indikator kinerja yang akan menjadi dasar

penilaian terhadap keberhasilan tingkat pencapaian program pertahunnya,

sehingga dapat mencapai target kinerja yang sesuai dengan indikator sasaran

pada akhir periode RENSTRA.

Berdasarkan hasil rumusan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah

Kebijakan, telah ditetapkan Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,

Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif pada Badan Pengelola Perbatasan

Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018-2023 pada Tabel 10, sebagai

berikut :

27
Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan BaratTahun 2018-2023

BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Berikut ditampilkan Indikator Kinerja Badan Pengelolaan Perbatasan


Daerah Provinsi Kalimanatan Barat yang secara langsung menunjukkan
kinerja yang akan dicapai dalamk 5 (lima) tahun mendatang sebagai
komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD
Tahun 2018-2023.
Indikator Kinerja Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi
Kalimantan Barat yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD
Tabel 11.
Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan
Sasaran RPJMD
Kondisi
Kinerja Kondisi
pada kinerja
Target Capaian Setiap Tahun
Indikator awal pada
No
Tujuan/Sasaran periode akhir
RPJMD periode
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun RPJMD
Tahun 0 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Persentase - - 100% 100% 100% 100% 100%


peningkatan
pengelolaan
wilayah
perbatasan
- Jumlah - -
rekomendasi
pengelolaan
wilayah
perbatasan
yang
ditindaklanjuti

BAB VIII
PENUTUP
28
Rencana Strategis Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan BaratTahun 2018-2023

Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Pengelola Perbatasan Daerah


Provinsi Kalimantan Barat merupakan dokumen perencanaan taktis
strategis yang menjabarkan potret permasalahan yang dalam
pemecahannya harus terencana dan dilakukan bertahap melalui berbagai
sumber pembiayaan.
Dalam rangka mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan,
menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergitas (antar daerah,
antar waktu, antar fungsi pemerintah pusat dan daerah), sinergitas antar
sector, keterkaitan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan, penggunaan sumber daya secara efisien,
efektif, berkeadilan dan berkelanjutan, maka Rencana Strategis Badan
Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Barat yang telah
disusun ini mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Tahun 2018-2023 yang pada akhirnya akan dijabarkan
menjadi rencana kerja tahunan. Dengan demikian diharapkan sasaran
masyarakat Kalimantan Barat yang beriman, sehat, cerdas,aman,
berbudaya dan sejahtera akan tercapai.

Plt. Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah


Provinsi Kalimantan Barat

Dr. Herkulana Mekarryani S, M. Si


Pembina Utama Muda
NIP. 19660309 198603 2 012

29

Anda mungkin juga menyukai