Anda di halaman 1dari 26

Manajemen Keuangan (J)

Dr. Ir. Sitta Rosdaniah, PhD

UJIAN AKHIR - SEMESTER GASAL 2020-2021

6032201122 - Mutiara Firdaus


6032201105 – Raisha Irmala
6032201162 - M. Akhirudin Arisandi
6032201174 - Kreshna Bayu Ajie

Magister Managemen Teknologi


Fakultas Desain Kreatif & Bisnis Digital
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
2021
DAFTAR ISI

01 Latar Belakang Analisa & Pembahasan 04

02 Permasalahan Daftar Pustaka 05

03 Metodologi
Latar Belakang

Selama tahun 2020, ekonomi global terdampak dengan adanya pandemic COVID-19. Salah satu sektor
yang terimbas dengan mixed growth rate (ada yang turun dan ada yang naik) adalah sektor agri-food.

Salah satu program Pemerintah RI yang sedang digaungkan adalah food security (Ketahanan Pangan),
yang meliputi : availability, affordability/access dan stability

Selanjutnya akan dilakukan analisa dan pembahasan berdasarkan permasalahan yang ada terhadap 3
hal sebagai berikut :
1. Agri Food Industry Demand/Supply Analysis
2. Struktur Pasar Komoditas Agri Food
3. Restrukturisasi Perusahaan Agri Food Industry
Permasalahan
FOOD DEMAND/SUPPLY ANALISIS

1. Perlu dilakukan analisis dan penjelasan mengenai Food Demand,


Supply & Production, Food Defisit dan kondisi food demand di setiap
kelompok income pada customer berdasarkan diagram yang ada

2. Perlu digambarkan dalam bentuk diagram serta berikan demand-


supply analysis terkait bantuan sosial pangan dan subsidi pupuk.
Apakah kebijakan yang ada sudah efektif? serta rekomendasinya jika
ada area for improvement

STRUKTUR PASAR
1. Perlu dilakukan analisis untuk beberapa contoh komoditas, yaitu : Gula,
Cabai Beras dan Daging Sapi, termasuk karakteristik masing-masing
struktur pasar dan kaitannya dengan dampaknya kepada ekonomi dan
konsumen

2. Berikan rekomendasi dan masukan kepada pemerintah agar inefisensi di


masing-masing pasar komoditi di atas dapat diperbaiki, sehingga
membawa manfaat bagi masyarakat.
Permasalahan
RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN
1. Buatlah summary dari perkembangan dan profil masing-masing dari 2 perusahaan
konglomerasi Agrifood global yaitu :,
a. Charoen Pokphand, yang mempunyai anak perusahaan di Indonesia, PT Charoed Indonesia
Tbk, dan
b. Japfa Comfeed Tbk, perusahaan Indonesia yang juga mempunyai usaha di manca negara.
identifikasi similarities and/or differences, serta hal-hal yang unique. Buatlah perbandingan
analisis SWOT masing-masing perusahaan

1. Kedua perusahaan tersebut telah melakukan Merger and Acquisition dalam pengembangan
bisnisnya, buatlah analisis:
M&A motives di masing-masing perusahaan, antara lain termasuk 4 hal di bawah ini :

1. Di masa Covid-19 economic recovery dan Post Covid-19, berikan rekomendasi strategi-strategi
untuk meningkatkan kinerja perusahaan-perusahaan di dalam agri-food industry, baik yang
berbentuk konglomerasi multi national companies, maupun local/domestic companies
Metodologi

Permasalahan Kesimpulan
Mulai

1 3 5

2 4 6
Latar Analisa & Pembahasan Selesai
Belakang
Analisa & Pembahasan
FOOD DEMAND/SUPPLY ANALISIS
I. ANALISA DIAGRAM
Analisa Diagram 1
A. Analisa Kurva Demand Diagram 1
Bentuk kurva Demand dalam Diagram 1 menunjukkan hubungan nilai Demand
suatu produk pangan (food) terhadap harga produk dan volume produk. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pergeseran kurva Demand adalah sebagai berikut :

● Harga (Price) : bila harga produk semakin rendah maka volume Demand akan
cenderung meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan pergeseran kurva Demand
yang cenderung bergeser ke kanan ketika mengalami penurunan harga produk.

● Pembeli (Buyers) : semakin tinggi jumlah pembeli, menunjukkan volume atau


jumlah permintaan yang semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan dalam grafik
bahwa volume Demand cenderung meningkat dan bergeser ke kanan mengikuti
penambahan volume Pembeli (Buyers)

B. Analisa Kurva Supply Diagram 1 ● besarnya jumlah pendapatan pembeli (Income Buyers) : semakin tinggi
Bentuk kurva Supply dalam Diagram 1 menunjukkan hubungan nilai Supply/Production suatu pendapatan seseorang cenderung memiliki tingkat Demand yang lebih besar,
produk pangan (food) terhadap harga dan volume produk. Faktor-faktor yang nmempengaruhi sehingga membuat kurva Demand cenderung bergerak ke kanan seiring dengan
pergeseran kurva Supply adalah sebagai berikut : penambahan volume pembelian barang

● Input Price : produsen mengharapkan peningkatan keuntungan perusahaan dengan ● Produk Pengganti (Substitute) : ketika suatu produk mengalami peningkatan
penurunan input price produksi, sehingga dalam grafik terlihat bahwa kurva Supply harga, maka konsumen akan cenderung mencari produk pengganti (substitusi)
cenderung bergerak ke kanan dari produk tersebut, dengan harga yang lebih murah. Hal ini mengakibatkan
kurva Demand cenderung bergerak ke kanan atau volume Demand akan
● Teknologi : Dengan adanya improvement teknologi sehingga berdampak terhadap meningkat pada saat terjadi penurunan harga produk
penghematan biaya produksi yang membuat kurva supply/production bergerak ke
kanan ● Taste : semakin baik penilaian konsumen terhadap taste suatu produk maka
volume Demand produk tersebut akan mengalami peningkatan sehingga kurva
● Jumlah Pembeli : Semakin tinggi jumlah pembeli maka akan meningkatkan jumlah Demand kana cenderung bergerak ke kanan seiring dengan penambahan volume.
supply sehingga membuat kurva supply/production bergerak ke kanan
Analisa & Pembahasan
FOOD DEMAND/SUPPLY ANALISIS

D. Analisa Kurva Requirement Diagram 1


Kurva Requirement menunjukkan jumlah kebutuhan pangan secara
agregat yang merupakan kalori atau kebutuhan pangan pokok suatu
negara, yang diperoleh dari jumlah komoditas pangan yang tersedia
di suatu negara untuk konsumsi manusia di tingkat nasional. Posisi
kurva Requirement terlalu ke kanan menunjukkan bahwa tingkat
distribusi pangan secara nasional yang belum dilakukan secara
merata. Distribusi pangan yang dilakukan secara merata akan
menggeser kurva requirement lebih ke kiri, mendekati titik seimbang
(equilibrium)

C. Kondisi Seimbang (Equilibrium) Diagram 1


Keseimbangan pasar dapat terjadi ketika jumlah permintaan
(demand) sama dengan jumlah supply sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 3.1 melalui perpotongan antara
Kurva Demand dengan Kurva Supply/Production pada harga
keseimbangan (Kurva P0 Horizontal).
Analisa & Pembahasan
FOOD DEMAND/SUPPLY ANALISIS

Analisa Diagram 2 - Food Supply / Production Deficit

Diagram 2 menunjukkan area terjadinya defisit produksi pangan yang


ditandai dengan area berwarna biru.
Pada kondisi tanpa adanya kegiatan impor/ekspor atau ekonomi tertutup,
defisit produksi dapat terjadi dikarenakan jumlah kebutuhan pangan agregat pada
tingkat nasional lebih besar dari jumlah produksi/supply sehingga terjadi
ketidakseimbangan pasar.
Ketidakseimbangan pasar juga berdampak pada ketidakstabilan harga,
dimana ketika terjadi defisit produksi/supply maka harga akan cenderung
mengalami kenaikan/penurunan hingga mencapai kondisi seimbang, sebagaimana
ditunjukkan Tanda naik turun Kurva P Horizontal
Analisa & Pembahasan
FOOD DEMAND/SUPPLY ANALISIS

Analisa Diagram 2 - Food Demand Deficit

Diagram menunjukkan area terjadinya defisit demand pangan yang ditandai


dengan area berwarna biru. Nilai defisit Demand semakin meningkat ketika
barang mengalami kenaikan harga
Pada kondisi tanpa adanya kegiatan impor/ekspor atau ekonomi tertutup,
defisit Demand dapat terjadi dikarenakan rendahnya kemampuan daya beli
masyarakat terhadap produk dipasar. Hal ini juga menunjukkan bahwa terjadi
kelebihan/surplus jumlah pasokan/supply terhadap jumlah demand yang tersedia
sehingga terjadi ketidakseimbangan pasar.
Ketidakseimbangan pasar juga berdampak pada ketidakstabilan harga,
dimana ketika terjadi defisit Demand, maka harga akan cenderung mengalami
kenaikan/penurunan hingga mencapai kondisi seimbang, sebagaimana
ditunjukkan Tanda naik turun Kurva P Horizontal
Analisa & Pembahasan
FOOD DEMAND/SUPPLY ANALISIS
Analisa Diagram 3

Tingkat pendapatan masyarakat


berpengaruh terhadap demand pangan
masyarakat dengan kemampuan daya
beli produk pangan pada harga dan
volume tertentu sesuai dengan tingkat
pendapatan masing-masing

Food Demand terhadap tingkat Pendapatan Rumah Tangga Food Demand terhadap Kelas Pendapatan berbeda

Dari Sisi Harga (Price) yang sama Dari Sisi Volume yang sama
a) Masyarakat pada tingkat pendapatan tertinggi, a) Masyarakat pada tingkat pendapatan tertinggi,
Semakin besar pendapatan rumah tangga
memiliki Demand dengan kemampuan daya beli pada memiliki Demand dengan kemampuan daya
maka tingkat volume permintaan pangan beli pada harga tertinggi dan volume (A).
harga tertinggi dan volume tertinggi (A).
(Food Demand) juga akan semakin meningkat b) Masyarakat pada tingkat pendapatan menengah, b) Masyarakat pada tingkat pendapatan
memiliki Demand dengan kemampuan daya beli pada menengah, memiliki Demand dengan
harga tertinggi dan volume menengah (B). kemampuan daya beli pada harga menengah
c) Masyarakat pada tingkat pendapatan rendah, memiliki dan volume (A).
Demand dengan kemampuan daya beli pada harga c) Masyarakat pada tingkat pendapatan rendah,
tertinggi dan volume rendah (D). memiliki Demand dengan kemampuan daya
beli pada harga terendah dan volume (A ).
Analisa & Pembahasan
FOOD DEMAND/SUPPLY ANALISIS

Analisa Diagram 4 pertumbuhan pendapatan terhadap Demand dan Supply/Production


menjelaskan bahwa meningkatnya pendapatan (income
growth) membuat kurva Market Demand bergeser dari posisi tengah
ke posisi kanan. Penurunan pendapatan (Income decline) membuat
kurva Market Demand bergeser dari posisi tengah ke posisi kiri.

Peralihan posisi ini menyebabkan perubahan pada volume


market demand dan pengaruh terhadap volume Supply/Production.
Peningkatan pendapatan (income growth) akan meningkatkan
volume market demand dan volume supply/production. Penurunan
pendapatan (income decline) akan menurunkan volume Market
Demand dan volume Supply/Production.

Peralihan posisi pendapatan akan berpengaruh terhadap


perubahan harga. Pertumbuhan pendapatan akan meningkatkan
harga produk sehingga memperkecil defisit supply, namun akan
berpotensi meningkatkan defisit demand. Penurunan pendapatan
akan menurunkan harga produk sehingga meningkatkan defisit
supply namun akan menurunkan defisit demand.

Hal tersebut diatas menunjukkan bahwa peralihan pendapatan


akan berpengaruh terhadap harga pasar untuk mencapai titik
keseimbangan.
Analisa & Pembahasan
FOOD DEMAND/SUPPLY ANALISIS

II. ANALISA BANTUAN SOSIAL PANGAN DAN SUBSIDI PUPUK

Bantuan Pemerintah berupa bahan makanan pokok bagi


masyarakat berpenghasilan rendah berpengaruh pada penambahan
volume Demand bahan makanan dengan harga rendah di pasar sehingga
menggeser kurva Demand ke kanan hingga mencapai posisi untuk
pemenuhan kebutuhan pangan agregat tingkat nasional, yakni pada
kurva requirement.

Bantuan Pemerintah berupa pemberian subsidi pupuk secara


langsung kepada Produsen Pupuk akan memberikan stimulus kepada
para petani sehingga mampu mendapatkan pupuk dengan harga yang
lebih rendah. Penurunan harga pupuk akan berdampak pada
peningkatan jumlah perolehan pupuk oleh Petani sehingga harapannya
petani mampu memproduksi bahan makanan lebih banyak.

Peningkatan kapasitas produksi oleh Petani diharapkan akan


Grafik Food Demand, Supply and Production meningkatkan volume Production/Supply bagi masyarakat.
Sebelum & Sesudah Subsidi Bertambahnya volume Production/Supply ini mempengaruhi pergeseran
kurva Production/Supply dalam diagram Demand-Supply bahan
makanan di pasaran. Pergeseran akan mencapai kondisi keseimbangan
(Equilibrium) ketika mencapai posisi untuk pemenuhan kebutuhan
pangan agregat tingkat nasional yakni pada kurva requirement
Analisa & Pembahasan
FOOD DEMAND/SUPPLY ANALISIS

Efektifitas Subsidi
1. Efektivitas bantuan Pemerintah dapat dilihat bila subsidi memberikan dampak positif bagi masyarakat. Tujuan utama adalah membantu masyarakat
berpenghasilan rendah memiliki kemampuan daya beli untuk memenuhi kebutuhan ekonomi serta dapat meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat pada tahap
selanjutnya.

2. Bantuan Pemerintah juga harus mempertimbangkan keberlangsungan dari para pelaku usaha yang juga berperan terhadap pasokan/supply kebutuhan masyarakat
dengan tidak merugikan usaha.
Keberlangsungan usaha pada pelaku bisnis dan terciptanya kemampuan daya beli masyarakat menciptakan rangkaian proses ekonomi yang
berkesinambungan, membuat efektifitas bantuan Pemerintah dapat cepat tercapai

Rekomendasi
Guna mempertahankan ketahanan pangan suatu negara baik dari sisi demand dan sisi production/supply, terdapat beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dan
peningkatan guna mencapai ketahanan pangan untuk masyarakat Indonesia yakni sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan Lahan Produksi menjadi prioritas utama, guna menjamin keberlangsungan supply/production bahan pangan untuk kebutuhan masyarakat
tingkat nasional.

2. Pengelolaan Lahan Produksi oleh lembaga pemerintah, guna memastikan hasil yang diharapkan dapat memenuhi jumlah kebutuhan production/supply yang
telah ditetapkan atau ditargetkan sesuai dengan kebutuhan pangan agregat tingkat nasional.

3. Meningkatkan peran lembaga pemerintah dalam mengelola kebutuhan dan mengatur harga benih. Pengelolaan benih yang tepat akan memastikan
keberlangsungan proses produksi dapat berjalan sesuai dengan waktu dan output yang diharapkan.

4. Menggunakan teknologi yang tepat guna mendukung proses produksi, pengelolaan sampai dengan pendistribusian agar tercipta harga yang relatif kompetitif
dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah di pasaran.

5. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap seluruh aspek terkait dengan proses penyediaan pangan sehingga mampu mengoptimalkan sumber daya yang
dimiliki dengan anggaran yang dimiliki serta meminimalisir impor.
Analisa & Pembahasan
STRUKTUR PASAR

I. STRUKTUR PASAR GULA Analisis


● Untuk struktur pasar dari petani kepada pembeli (pedagang besar)
untuk tebu cenderung menjadi oligopsoni dan hanya terdiri dari satu
pembeli.

● Sedangkan dari pedagang besar turun ke pedagang grosir, pengecer


hingga ke konsumen terlihat bahwa memiliki struktur pasar oligopoli
dimana hanya terdapat beberapa pembeli dan penjual yang menguasai
pasar.

● Pasar oligopoli ini sangat memberi kebebasan kepada konsumen


terhadap pemilihan produk, jadi para pembeli tidak akan ditawarkan
dengan agresif oleh perusahaan dalam pasar ini, namun pembeli lah
yang menentukan akan membeli produk dari perusahaan yang terpilih.
Rekomendasi
Dalam kasus industri gula, struktur pasar oligopoli disebabkan oleh
kebutuhan investasi yang besar, kebijakan tata niaga gula pemerintah dan
akses terhadap pasokan bahan baku yang masih dikuasai oleh BUMN dan
swasta existing.
sebaiknya pemerintah menyempurnakan kebijakan tata niaga yang sudah
ada menjadi sebuah tata niaga yang mengatur secara rigid harga di setiap
level distribusi dan harga eceran tertinggi. Hal ini untuk menghindari
eksploitasi konsumen dan pemilik faktor produksi
Analisa & Pembahasan
STRUKTUR PASAR

II. STRUKTUR PASAR BERAS


Rekomendasi
1. Perlunya penataan tata niaga beras dengan melakukan pemetaan
tata niaga beras sehingga dapat memberikan perlindungan
kepada petani dan konsumen.
2. Mengurangi disparitas harga antara petani dan konsumen
dengan melakukan pengaturan margin keuntungan di level
middlemen, melalui penetapan kebijakan penetapan harga
tertinggi beras di tingkat konsumen akhir.
Analisis 3. Meningkatkan kesejahteraan petani melalui jaminan rantai
pasok sehingga petani dapat menerima harga yang stabil,
● Dampak struktur oligopsoni tersebut terhadap ekonomi dan menjaga ketersediaan dan HET pupuk bersubsidi agar dapat tepat
konsumen, khususnya dalam pasar beras Indonesia memiliki dampak sasaran. Dalam rangka menghadapi pandemic COVID-19,
positif yaitu struktur harga cenderung stabil sehingga fluktuasi relatif pemberian BLT secara tepat sasaran kepada petani sangat
rendah, didukung dengan sifat beras sebagai komoditas yang diperlukan untuk dapat menjaga ketahanan petani.
inelastis sebagai bahan makanan pokok sebagian besar masyarakat 4. Menjaga pasokan beras dan cadangan beras bulog agar harga
Indonesia. tetap terjaga. Selain itu, diperlukan peningkatan kualitas beras
bulog agar sesuai dengan kebutuhan pasar.
● Struktur oligopoli pada level pengecer menyebabkan pedagang
perantara yang mendapat keuntungan lebih besar dan membuat harga
beras di tingkat pengecer tinggi, sementara itu ironisnya petani justru
tidak dapat memperoleh peningkatan kesejahteraan
Analisa & Pembahasan
STRUKTUR PASAR

III. STRUKTUR PASAR CABAI


Analisis
Dampak struktur pasar oligopsoni dan oligopoli terhadap ekonomi dan
konsumen adalah, khususnya dalam pasar cabai Indonesia adalah :

● Petani tidak memiliki kekuatan dalam menentukan harga pasar dan


sangat tergantung pada pengepul, hal ini konsisten dengan kondisi
pasar oligopsoni.

● Perolehan porsi keuntungan dari masing-masing pelaku bisnis


cabai belum cukup merata, dimana pedagang grosir memperoleh
porsi keuntungan tertinggi, sedangkan petani produsen
memperoleh porsi keuntungan terendah. Perolehan yang tinggi
ini adalah sebagai imbalan untuk kekuatan daya beli (oligopsoni)
yang dimilikinya di pasar. Dengan struktur oligopoly, pengecer dan
konsumen mendapatkan harga yang tinggi di pasar.
Rekomendasi
1. Pemerintah daerah disarankan perlu membangun jaringan informasi harga cabai merah di sentra produksinya dan
menyebarluaskannya ke masyarakat, sehingga persaingan bisnis akan semakin dirangsang.
2. Upaya pengembangan produksi cabai melalui ekstensifikasi dan intensifikasi perlu diikuti oleh dorongan pengembangan industry
pengolahan cabai di daerah sentra produksi agar kelebihan produksi di saat panen raya dapat tertampung dan pada saat yang sama
memenuhi kebutuhan produk olahan cabai di dalam negeri dan untuk ekspor.
Analisa & Pembahasan
STRUKTUR PASAR
IV. STRUKTUR PASAR DAGING

Analisis
Dampak struktur pasar oligopsony dan oligopoly terhadap ekonomi
dan konsumen adalah, khususnya dalam pasar daging sapi Indonesia
adalah :

● Peternak tidak memiliki kekuatan dalam menentukan harga pasar


dan sangat tergantung pada pedagang sapi, hal ini konsisten dengan
kondisi pasar oligopsony. Dimana bargaining power peternak dalam
pasar oligopsony sangat rendah. Hal ini diperparah dengan
peningkatan harga pakan dan penyakit.

● Perolehan porsi keuntungan dari masing-masing pelaku bisnis


daging sapi belum merata, dimana pedagang grosir daging
memperoleh porsi keuntungan tertinggi, sedangkan peternak
Rekomendasi
produsen memperoleh porsi keuntungan terendah. Perolehan yang
1. Pentingnya pemberdayaan peternak lokal agar dapat memenuhi kebutuhan
tinggi ini adalah sebagai imbalan untuk kekuatan daya beli
daging sapi nasional.
(oligopsoni) yang dimilikinya di pasar.
2. Pemberdayaan peternak melalui kelompok ternak sapi sehingga dapat
● Dengan struktur oligopoly, pengecer dan konsumen mendapatkan
meningkatkan daya saing dalam penjualan ternak kepada pedagang.
harga yang tinggi di pasar.
3. Mengoptimalkan peran BULOG dalam menjaga rantai pasokan daging sebagai
● Rawannya kartel daging sapi pada tingkat grosir yang dapat
distributor dan melakukan pembelian langsung kepada peternak dengan
mempengaruhi ketersediaan daging sapi dan harga daging dapi di
harga pasar dan menjual kepada retail atau langsung kepada konsumen dengan
pasaran.
harga yang lebih murah.
Analisa & Pembahasan
RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN
I. PROFIL PERUSAHAAN

Perbandingan Similaritas, Perbedaan/Hal Unik

No. Uraian PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT. Japfa Comfeed Tbk

1. Bidang Usaha pakan ternak ayam, ayam pedaging, anak ayam Pakan ternak, Pembibitan ayam, Pengolahan
usia sehari komersial dan daging ayam olahan unggas serta Pembudidayaan pertanian.
tetapi belum memiliki segmen bisnis pada
produk susu (dairy).

2 Laba Kuartal III 2019 : 2,56 T Kuartal III 2019 :27,18 T


Kuartal III 2020 : 2,28 T Kuartal III 2020 : 24,93 T

3. Jaringan Pemasaran & Distribusi Domestik & Internasional Domestik & Internasional

4. Kapasitas/Fasilitas Produksi 19 Unit Pabrik

5. Jumlah SDM 7,043 27,972

6. Entitas/Anak usaha 58 Anak Usaha 26 Anak Usaha

7. Pengalaman 49 Tahun 50 Tahun


Analisa & Pembahasan
RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN

Analisa SWOT PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk

Strength Weakness Opportunity Treath

•CPI sebagai market •Munculnya pendatang •Pemasaran nasional dan •Penyakit dan polusi air
leader. baru internasional limbah

•Jaringan pemasaran dan •Sebagian bahan baku •konsumsi ayam di •fluktuasi nilai tukar
distribusi luas masih impor Indonesia masih rendah
•ketergantungan kepada
•Produk berkualitas tinggi •fluktuasi harga dan •Teknologi baru pemasok luar negeri
dan banyak varian ketersediaan bahan baku
•Efisiensi proses produksi •Larangan pemerintah
•Memiliki kompetensi terhadap impor bahan
SDM yang baik dan baku
sistem teknologi modern

•Kapasitas produksi yang


besar
Analisa & Pembahasan
RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN

Analisa SWOT PT. Japfa Comfeed Tbk


Strength Weakness Opportunity Treath

● Integrasi dan pengendalian di bidang ● Munculnya pesaing baru ● Pemasaran nasional dan internasional ● Persaingan industri semakin kuat
operasional sehingga mempercepat dalam
pengambilan keputusan maupun penetapan ● Masih rendahnya konsumsi ayam dan ● Fluktuasi nilai tukar
strategi bisnis. protein hewani di Indonesia
● Penyakit unggas
● Ketersediaan bahan baku dan memiliki ● Pasar ekspor masih terbuka lebar
prospek yang luas

● Skala bisnis besar, termasuk pengadaan


bahan baku yang terpusat

● Produk berkualitas tinggi

● Memiliki kompetensi SDM yang baik


dan sistem teknologi pangan modern

● Jaringan distribusi kuat

● Banyak varian produk

● Inovasi yang terus dilakukan tiap


tahunnya oleh perusahaan; proses
operasional yang sudah tertata dengan rapi
di segala bidang.
Analisa & Pembahasan
RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN
II. MERGER & ACQUISITION

4 Motive yang digunakan dalam penilaian M&A PT. Japfa Comfeed Tbk dan PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk :
A. M&A Motive - Membuat Nilai (Value Creation) B. M&A Motive - Managerial Self Interest

Merger & Akuisisi harus dapat menciptakan Kinerja keuangan perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh
nilai (Value Creation) tambah dan perusahaan, tetapi juga didorong oleh Managerial Self
meningkatkan kinerja dari perusahaan yang Interest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar
terlibat. kekuatan Manajemen maka semakin tingg kinerja
Perusahaan (Furong Guo, 2019)
Analisa & Pembahasan
RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN
C. M&A Motive - Lingkungan (Environment) D. M&A Motive – Karakteristik Perusahaan
(Firm Characteristics)

Keberhasilan M&A juga ditunjang oleh pemahaman


terhadap Karakteristik Perusahaan seperti :
1. Bidang Usaha
2. Model Bisnis
3. Kemudahan Penerapan Strategi Manajemen
4. Meningkatkan Kapasitas Produksi
5. Kemudahan Inovasi Teknologi Informasi
Untuk menjaga keberlangsungan & pertumbuhan bisnis
baik jangka pendek maupun jangka panjang

Keberhasilan M&A juga ditunjang oleh pemahaman


terhadap kondisi Lingkungan Bisnis seperti :
1. Regulasi setempat
2. Karakteristik Pasar setempat
3. Lingkungan pada proses di hilir
4. Memudahkan Mitigasi Resiko
5. Evaluasi penerapan Teknologi Informasi
Untuk menjaga keberlangsungan & pertumbuhan bisnis
memperkuat posisi perusahaan di pasar pada masa recovery & pasca pandemi.

Analisa & Pembahasan


RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN
III. REKOMENDASI STRATEGI
Fokus pada Bisnis Inti
Mengoptimalkan resource yang dimiliki untuk menjaga keberlangsungan bisnis inti perusahaan
sehingga tercapai titik optimal

Strategi Manajemen Operasional


penerapan strategi operasional oleh perusahaan sehingga tetap mampu menjaga kinerja produksi
agar tidak terjadi defisit supply/production di pasaran.

Strategi Manajemen Pemasaran


Melakukan strategi pemasaran yang flexible dan lebih baik untuk memperluas area pasar dengan
IT, memberikan diskon untuk menjaga stabilitas demand di pasar

Optimalisasi & Inovasi Teknologi Informasi


Meengoptimalkan penggunakan Teknologi Informasi dalam pelaksanaan proses bisnis serta
menunjang proses kerja seperti online meeting, monitoring dan pelaporan dengan dukungan
Teknologi Informasi

Ekspansi Perusahaan
Melakukan Merger & Akuisisi guna meningkatkan kinerja keuangan serta penambahan modal
untuk memperkuat posisi di pasar di masa recovery & pasca pandemic.
Daftar Pustaka
1. Sitta, R (2020) “Managerial Economic & Business Strategy” Bahan Kuliah : Manajemen Keuangan, Departemen Manajemen
Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
2. Sitta, R (2020) “The Market Force of Supply and Demand” Bahan Kuliah : Manajemen Keuangan, Departemen Manajemen
Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
3. Sitta, R (2020) “Corporate and Business Restructuring” Bahan Kuliah : Manajemen Keuangan, Departemen Manajemen Teknologi,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
4. Rangkuti,Freddy. 2000.Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
5. Japfa (2019) “Bahan Paparan Publik Expose, PT. Japfa Comfeed Tbk.
6. Anisa, Aristanti U. (2017), Pengaruh Merger Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah,
Skripsi SE, Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung, Lampung.
Terima kasih
Manejemen Keuangan (J)
6032201122 - Mutiara Firdaus
6032201105 - Raisha Irmala
6032201162 - M. Akhirudin Arisandi
6032201174 - Khresna Bayu Aji

Departemen Managemen Teknologi


Fakultas Desain Kreatif & Bisnis Digital
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
2021

Anda mungkin juga menyukai