Putusan 500 PDT.G 2017 PN JKT - Sel 20210324
Putusan 500 PDT.G 2017 PN JKT - Sel 20210324
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
R
Nomor 500/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Sel.
si
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan memutus
perkara perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai
do
gu berikut dalam perkara gugatan antara:
1. PT.CITRA SARI MAKMUR,berkedudukandi Gedung Plaza Permata, Lantai
In
A
10, Ruang 1008, Jalan M.H.Thamrin Nomor 57, Jakarta Pusat, dalam hal
ini diwakili oleh Direktur Utama, Subagio Wirjoatmodjo, selanjutnya disebut
ah
sebagai Penggugat I;
lik
2. SUBAGIO WIRJOATMODJO, bertempat tinggal di Jalan Imam Bonjol
Nomor 52, Jakarta Pusat,selanjutnya disebut sebagai Penggugat II;
am
ub
3. PT.TIGATRA MEDIA, berkedudukan di Gedung Plaza Permata, Lantai 10,
Suite 1008, Jalan MH.Thamrin Nomor 57, Jakarta, dalam hal ini diwakili
ep
oleh Direktur Perseroan, Subagio Wirjoatmodjo,selanjutnya disebut
k
4. MEDIA TRIO (L) INC, berkedudukan di Gedung Plaza Permata, Lantai 10,
R
si
Suite 1008, Jalan M.H.Thamrin Nomor 57, Jakarta, dalam hal ini diwakili
oleh Direktur Perseroan, Subagio Wirjoatmodjo,selanjutnya disebut
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pengadilan Negeri tersebut;
R
Setelah membaca berkas perkara;
si
Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;
ne
ng
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Para Penggugat dengan surat gugatannya
tertanggal 7 Agustus 2017 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan
do
gu Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 8 Agustus 2017 dalam
Register Nomor 500/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Sel., telah mengajukan gugatan sebagai
In
A
berikut:
A. Duduk perkara
ah
lik
Hukum ini adalah:
1. Bahwa PENGGUGAT I adalah Wajib Pajak Badan dengan NPWP
am
ub
01396.029.9-062.000
2. Bahwa PENGGUGAT II adalah Direktur Utama PENGGUGAT I
3. Bahwa PENGGUGAT III adalah Pemegang Saham PENGGUGAT I
ep
4. Bahwa PENGGUGAT IV adalah juga Pemegang Saham PENGGUGAT I
k
si
Pemegang Saham PENGGUGAT I.
6. Bahwa berdasarkan Berita Acara Pembahasan Tunggakan Pajak, di KPP
ne
ng
do
oleh PENGGUGAT II, diketahui bahwa PENGGUGAT I sebagai Wajib
gu
lik
ub
ep
terhutang tersebut.”,
Jadi berdasarkan pasal ini maka, maka selama PENGGUGAT II bisa
ah
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan kelalaian PENGGUGAT II, seharusnya PENGGUGAT II dibebaskan
R
dari tanggung jawab atas pajak yang terhutang tersebut.
si
8. Bahwa selanjutnya dikarenakan PENGGUGAT II berdasarkan Undang
ne
ng
Undang dibebaskan dari tanggung jawab pajak terhutang Penggugat I,
maka berdasarkan Undang Undang seharusnya yang bertanggung jawab
atas pajak terhutang PENGGUGAT I adalah PENGGUGAT III,
do
gu PENGGUGAT IV dan TERGUGAT selaku pemegang saham
PENGGUGAT I, secara Tanggung Renteng.
9. Bahwa sesuai ketentuan Undang Undang Perseroan Terbatas no. 40
In
A
tahun 2007 Pasal 97 ayat (5) yang menyatakan:
“Anggota direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian
ah
lik
sebagimana dimaksud ayat (3) apabila dapat membuktikan:
(a) Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya,
am
ub
(b) Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati
hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan
tujuan perseroan,
ep
k
si
mengakibatkan kerugian dan
(d) Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau
ne
ng
do
Pemegang Saham Perseroan hanya bertanggung jawab atas kerugian
gu
lik
10. Bahwa sebagaimana kami uraikan pada poin (7) dan poin (9) di atas
dapat dilihat bahwa ada pertentangan antara definisi PENANGGUNG
PAJAK dalam Undang Undang Pajak No. 28 tahun 2007, dengan
m
ub
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
11. Bahwa melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.
R
711/KMK.03/2016 telah memperpanjang masa Pencegahan
si
PENGGUGAT II bepergian ke luar negeri untuk masa 2 (dua) kali enam
ne
ng
bulan berlaku sejak 5 Oktober 2016 sampai dengan 4 April 2017.
12. Bahwa melalui Surat Nomor S-3295/WPJ.04/KP.11/2017, tertanggal 6
April 2017, TURUT TERGUGAT telah mengundang PENGGUGAT III
do
gu selaku Pemegang
Penyelesaian Tunggakan Wajib Pajak PENGGUGAT I.
saham PENGGUGAT I, untuk membahas
In
A
II telah diminta oleh TURUT TERGUGAT untuk menyerahkan 8 Sertipikat
Asli tanda bukti hak atas 8 bidang tanah dengan total luas 46.355 M2
ah
lik
yang dinilai setara dengan Rp 139.397.000.000,- sebagai jaminan
pembayaran Pajak PENGGUGAT I.
14. Bahwa berdasarkan Surat No. Tel.37/YN 000/DWS-A1000000/2017,
am
ub
tertanggal 15 Maret 2017, TERGUGAT telah memberikan Surat
Pemberitahuan Terminasi Layanan Transponder Satelit oleh TERGUGAT
ep
kepada PENGGUGAT I.
k
si
pertanggung jawabannya atas kerugian Perseroan dan kewajiban pajak,
karena telah terbukti beritikad baik dan selalu berupaya untuk
ne
ng
do
menyerahkan asset pribadi senilai Rp 139.397.000.000,- sebagai jaminan
gu
lik
ub
ep
triliun)
R
B. Analisa Yuridis
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Bahwa berdasarkan Pasal 1 butir 28 Undang Undang No. 28 tahun 2007
R
tentag Perubahan Ketiga atas Undan Undang tentang Ketentuan Umum
si
dan Tata Cara Perpajakan, menyatakan bahwa:
ne
ng
“Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang
bertanggung jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang
menjalankan hak dan memenuhi kewajiban wajib pajak sesuai
do
gu dengan ketentuan peraturan perundang undangan perpajakan”.
Dengan demikian PENGGUGAT II, PENGGUGAT III, PENGGUGAT IV
In
A
dan TERGUGAT adalah Penanggung Pajak dari Wajib Pajak
PENGGUGAT I .
ah
lik
PENGGUGAT II, sebagai Pengurus/ Wakil Wajib Pajak, dan sebagai
Pemegang Saham PENGGUGAT III dan PENGGUGAT IV telah
am
ub
menyerahkan 8 Sertifikat Tanda bukti hak sebagai Jaminan pembayaran
pajak PENGGUGAT I kepada TURUT TERGUGAT. Dengan demikian
ep
PENGGUGAT II, PENGGUGAT III, PENGGUGAT IV telah melaksanakan
k
si
kewajibannya selaku Penanggung Pajak.
3. Bahwa tindakan yang dilakukan oleh TERGUGAT justru sebaliknya yaitu
ne
ng
do
pemegang saham PENGGUGAT I telah dengan sengaja memutuskan
gu
lik
ub
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan bahkan terancam pailit. Perbuatan TERGUGAT ini telah
R
menimbulkan kerugian besar bagi PARA PENGGUGAT.
si
5. Bahwa dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perbuatan
TERGUGAT yang telah memutuskan kontrak kerja dengan PENGGUGAT
ne
ng
I telah dengan sengaja merugikan Perseroan. Berdasarkan ketentuan
Undang Undang Perseroan no.40 tahun 2007, maka TERGUGAT
do
gu sebagai Pemegang Saham harus bertanggung jawab atas seluruh
kerugian Perseroan termasuk Kewajiban Pajak Perseroan
6. Perbuatan TERGUGAT tersebut, adalah juga merupakan suatu
In
A
Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek), yang dengan
ah
lik
tegas menyebutkan:
“Tiap perbuatan melawan hukum yang membawa kerugian
am
ub
menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.”
7. Bahwa TERGUGAT adalah sebagai Penanggung Pajak Perseroan
ep
k
R
menyerahkan Jaminan Asset kepada TURUT TERGUGAT senilai seluruh
si
kewajiban Pajak untuk melunasi kewajiban pajak PENGGUGAT I.
8. Bahwa berhubung karena TERGUGAT telah melakukan perbuatan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kehilangan nilai Perseroan sebesar US Dollar 1,2 milyar atau setara
R
RP 16.000.000.000.000,- (rupiah enam belas triliun)
si
(b) Kerugian Immateril
Bahwa perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh TERGUGAT
ne
ng
mengakibatkan PENGGUGAT II dicekal dan menyerahkan asset oleh
TURUT TERGUGAT, dengan demikian TERGUGAT wajib
do
gu menyerahkan Asset senilai tunggakan pajak kepada TURUT
TERGUGAT.
10. Bahwa mengingat besarnya kerugian yang dialami PARA PENGGUGAT,
In
A
dan mengingat besarnya nilai asset bidang tanah yang telah diserahkan
oleh PENGGUGAT II kepada TURUT TERGUGAT sebagai jaminan
ah
lik
pembayaran Tunggakan pajak Wajib Pajak PENGGUGAT I maka untuk
supaya ada jaminan dan kepastian bagi PARA PENGGUGAT
am
ub
tunggakan Pajaknya, maka kami mohon kepada yang mulia Majelis
hakim yang memeriksa perkara ini untuk meletakkan sita jaminan
ep
k
R
Caraka”, jalan Gatot Subroto, Kav. 52, Jakarta 12710, demi
si
tercapainya keadilan.
11. Bahwa untuk menjamin kepatuhan TERGUGAT melaksanakan isi dari
ne
ng
do
gu
diucapkan;
12. Bahwa karena gugatan ini didasarkan atas bukti-bukti yang otentik, maka
ah
lik
ub
C. Permohonan
Berdasarkan alasan-alasan dan hal-hal tersebut di atas, maka PENGGUGAT
ka
ep
mohon kepada Majelis Hakim yang Mulia pada Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan yang memeriksa dan mengadili perkara a quo, agar berkenan untuk
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Menyatakan PARA PENGGUGAT adalah Penanggung Pajak yang
R
beritikad baik;
si
3. Menyatakan TERGUGAT sebagai Penanggung Pajak yang tidak beritikad
baik;
ne
ng
4. MenyatakanTERGUGAT telah melakukan perbuatan melawan hukum
sebagaimana pasal 1365 KUHPerdata.
5. Menghukum TERGUGAT untuk membayar setiap dan seluruh tunggakan
do
gu Pajak Wajib Pajak PENGGUGAT I / NPWP 01.396.029.9-062.000
sebesar Rp 172.056.837.521 (Seratus tujuh puluh dua milyar lima puluh
In
A
enam juta delapan ratus tiga puluh tujuh ribu lima ratus dua puluh satu
Rupiah) Kepada TURUT TERGUGAT
6. Membebaskan PARA PENGGUGAT dari kewajiban untuk ikut membayar
ah
lik
tunggakan pajak wajib pajak PENGGUGAT I kepada TURUT TERGUGAT
7. Memerintahkan TERGUGAT untuk menyerahkan jaminan pembayaran
am
ub
8. Meletakkan sita jaminan atas tanah dan bangunan milik TERGUGAT
yang setempat dikenal dengan gedung “Grha Citra Caraka”, yang terletak
ep
di jalan Gatot Subroto, Kav. 52, Jakarta 12710
k
9. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang diletakkan atas tanah
ah
si
Caraka”, jalan Gatot Subroto, Kav. 52, Jakarta 12710 atas nama
TERGUGAT.
ne
ng
do
gu
tetap.
12. Memerintahkan TURUT TERGUGAT untuk mencabut cekal terhadap
ah
lik
PENGGUGAT I
13. Memerintahkan TURUT TERGUGAT untuk tidak melakukan upaya
penagihan dan upaya paksa lainnya kepada PENGGUGAT II, sampai
m
ub
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
15. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan atau dilaksanakan terlebih
R
dahulu (uitvoorbaar bij vooraad), meskipun ada upaya hukum
si
perlawanan, banding, atau kasasi, atau upaya hukum lainnya;
16. Menghukum TERGUGAT untuk membayar setiap dan seluruh biaya yang
ne
ng
timbul dalam perkara ini;
ATAU
do
gu Apabila Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berpendapat lain, maka kami mohon
untuk diberi putusan yang seadil-adilnya. (Ex Aquo et Bono)
Menimbang,bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, untuk
In
A
Para Penggugat hadir kuasanya, sedang untuk Tergugat hadir kuasanya Dedy
Kurniadi,S.H.,M.H., Adolf T Simanjuntak,S.E.,S.H., Kartika Rahmawati,S.H., Yaya
ah
lik
Omy,S.H., Mohammad Ikhsan Kamil R,S.H., dan Aulia Amri,S.H., Dr.Juniver
Girsang,S.H.,M.H., Hero Anthony W.A,S.H.,M.H., Yudhistira W.A,S.E.,S.H.,LL.M.,
am
ub
Victoria Sidabutar,S.H.,M.H., Jan Untung Rusdi,S.H.,M.H., Alza Putra Zulfa,S.H.,
Riska Elita,S.H.,M.H., Anggi Nababan,S.H.,LL.M., Wawan Tunggul Alam,S.H.,
Akbar Silalahi,S.H.,M.H., Eti Riris Pangribuan,S.H., Agus Prahara,S.H., Rizky
ep
k
si
September 2017 dan 26 September 2017, selanjutnya untuk Turut Tergugat hadir
Agus Tanjung Tobian dan Irma Latifa Sihite, keduanya adalah pegawai Direktorat
ne
ng
do
tanggal 19 September 2017;
gu
lik
ub
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
I. EKSEPSI TERGUGAT MENGENAI KOMPETENSI ABSOLUT
R
DIKARENAKAN PERKARA A QUO MERUPAKAN
si
KOMPETENSI/YURISDIKSI PENGADILAN PAJAK (BUKAN
ne
ng
KEWENANGAN PENGADILAN NEGERI).
1. Bahwa setelah TERGUGAT mencermati isi gugatan PARA PENGGUGAT,
maka TERGUGAT berpandangan bahwa apa-apa yang dimintakan oleh
do
gu PARA PENGGUGAT dalam Gugatan bukanlah kewenangan dari Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan untuk memeriksa dan memutusnya;
In
A
2. Adapun yang menjadi lingkup Gugatan a quo adalah sebagaimana yang
terdapat dalam Petitum Gugatan PARA PENGGUGAT yakni sebagai berikut :
ah
lik
“Menyatakan PARA PENGGUGAT adalah Penanggung Pajak yang
beritikad baik”
am
ub
Bahwa dalam Butir 2 Halaman 11 Petitum PARA PENGGUGAT menuntut
agar Pengadilan menyatakan PARA PENGGUGAT dinyatakan sebagai
Penanggung Pajak yang beritikad baik;
ep
k
beritikad baik:”
R
si
Bahwa pada bagian Butir 3 Petitum PARA PENGGUGAT tersebut, PARA
PENGGUGAT menuntut agar Pengadilan menyatakan TERGUGAT
ne
ng
do
gu
lik
ub
TERGUGAT.”
Bahwa dalam Butir 6 Petitum Gugatan, PARA PENGGUGAT menuntut
ah
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
e. Pada Butir 12 Halaman 12 Gugatan
“Memerintahkan TURUT TERGUGAT untuk menunda penagihan
si
tunggakan tagihan Pajak kepada Wajib Pajak PENGGUGAT I sampai
dengan Putusan Pengadilan atas perkara a quo mendapatkan putusan
ne
ng
yang tetap.”
Bahwa dalam Butir 12 Petitum Gugatan, PARA PENGGUGAT menuntut
do
gu agar TURUT TERGUGAT ic. Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta
Selatan melakukan penundaan atas penagihan terhadap tunggakan
pajak PENGGUGAT I;
In
A
f. Pada Butir 11 Halaman 12 Gugatan
“Memerintahkan TURUT TERGUGAT untuk menyerahkan kembali 8
Sertifikat Tanah Asli milik pribadi PENGGUGAT II kepada PENGGUGAT
ah
lik
II setelah perkara aquo mendapat Putusan yang tetap”
Bahwa dalam butir 11 Petitum Gugatan, PARA PENGGUGAT menuntut
am
ub
Selatan menyerahkan kembali 8 sertifikat pajak yang dimiliki oleh
PENGGUGAT II ic. Subagio Wirjoatmodjo. Sebagaimana poin 14 Posita
ep
k
R
pembayaran Pajak PENGGUGAT I.
si
g. Pada Butir 13 Halaman 12 Gugatan
“Memerintahkan TURUT TERGUGAT untuk mencabut cekal terhadap
ne
ng
PENGGUGAT I.”
Bahwa dalam butir 13 Petitum gugatan, PARA PENGGUGAT meminta
agar TURUT TERGUGAT ic. Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta
do
gu
lik
ub
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kedudukan hukum yang hal tersebut tidak berada dalam kewenangan
R
Pengadilan Negeri namun merupakan Pengadilan Pajak
si
5. Bahwa selanjutnya dapat Tergugat sampaikan penjelasan hukum bahwa
ne
ng
materi gugatan yang diajukan oleh Para Penggugat pada intinya adalah
mengenai utang pajak, penanggung pajak dan pelaksanaan penagihan
pajak yang masuk dalam kategori sengketa pajak, dengan penjelasan
do
gu hukum sebagai berikut:
a) Bahwa peraturan-peraturan di bidang perpajakan telah memberikan
In
A
definisi terhadap Wajib Pajak, Utang Pajak, Penanggung Pajak dan
Penagihan Pajak serta Sengketa Pajak, yaitu sebagai berikut:
ah
lik
Bahwa Pasal 1 angka 2 Undang-Undang No. 6 tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah
am
ub
diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 menjelaskan
definisi Wajib Pajak adalah:
ep
“Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi
k
si
peraturan perundang-undangan perpajakan.”
Bahwa selain itu, Pasal 1 angka 2 Undang-Undang No. 19 tahun
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dalam surat ketetapan pajak atau surat sejenisnya berdasarkan
R
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.”
si
Tentang Penanggung Pajak:
ne
ng
Bahwa Pasal 1 angka 28 Undang-Undang No. 6 tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009, mendefinisikan
do
gu Penanggung Pajak:
“Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang
In
A
bertanggung jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang
menjalankan hak dan memenuhi kewajiban Wajib Pajak sesuai dengan
ah
lik
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.”
Bahwa Pasal 1 angka 3 Undang-Undang No. 19 tahun 1997
tentang Penagihan Pajak dengan surat paksa sebagaimana telah
am
ub
diubah dengan Undang-Undang No. 19 tahun 2000 mendefinisikan juga
Penanggung Pajak yaitu:
ep
“Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang
k
si
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.”
Tentang Penagihan Pajak:
ne
ng
do
gu
lik
ub
Pengadilan Pajak:
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
diajukan Banding atau Gugatan kepada Pengadilan Pajak berdasarkan
R
peraturan perundang-undangan perpajakan, termasuk Gugatan atas
si
pelaksanaan penagihan berdasarkan Undang-Undang Penagihan Pajak
ne
ng
dengan Surat Paksa.”
b) Bahwa dalam perkara a quo, Penggugat I adalah sebagai wajib pajak
dengan NPWP 01396.029.9-062.000, yang telah memiliki utang pajak atau
do
gu tunggakan pajak sebesar Rp 171.019.159.598,00 (seratus tujuh puluh satu
milyar sembilan belas juta seratus lima puluh sembilan ribu lima ratus
In
A
sembilan puluh delapan Rupiah).
c) Bahwa selanjutnya terhadap utang pajak/tunggakan pajak Penggugat I
ah
lik
pajak dengan antara lain melakukan pencegahan terhadap Penggugat II
yaitu sejak 5 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 4 April 2017 disamping
am
ub
rangkaian tindakan-tindakan lainnya dalam rangka pelaksanaan penagihan
pajak oleh Turut Tergugat.
ep
d) Bahwa selanjutnya Penggugat II sebagai Penanggung Pajak telah
k
si
139.397.000.000,00 (seratus tiga puluh sembilan milyar tiga ratus
sembilan puluh tujuh juta Rupiah) kepada Turut Tergugat.
ne
ng
e) Bahwa mengingat saat ini utang pajak Penggugat I kepada Turut Tergugat
masih tertunggak dan belum dilakukan pelunasan maka Turut Tergugat
do
gu
lik
ub
mengusulkan pencegahan;
R
melaksanakan penyitaan;
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
melaksanakan penyanderaan;
si
menjual barang yang telah disita.
f) Bahwa nyata berdasarkan Petitum Para Penggugat dalam gugatannya
ne
ng
meminta hal-hal yang berkaitan dengan utang pajak/tunggakan pajak
dan/atau kewenangan Turut Tergugat dalam rangka pelaksanaan
penagihan pajak yang antara lain:
do
gu Menyatakan Para Penggugat adalah Penanggung Pajak yang beritikad
baik.
In
A
Menyatakan Tergugat sebagai Penanggung Pajak yang tidak beritikad
baik.
ah
lik
Menghukum Tergugat untuk membayar setiap dan seluruh tunggakan
Pajak Wajib Pajak Penggugat I /NPWP 01.396.029.9-062.000 sebesar
am
ub
Membebaskan Para Penggugat dari kewajiban untuk ikut membayar
tunggakan pajak wajib pajak Penggugat I kepada Turut Tergugat.
ep
k
si
tanah asli milik pribadi Penggugat II kepada Penggugat II setelah
ne
ng
do
gu
Penggugat I.
Memerintahkan Turut Tergugat untuk tidak melakukan upaya penagihan
ah
lik
ub
Tergugat.
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
h) Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, perkara aquo nyata-nyata
R
merupakan perkara yang berintikan atau bersumber mengenai sengketa
si
pajak terkait utang pajak/tunggakan pajak Penggugat I yang telah dalam
ne
ng
suatu proses rangkaian penagihan pajak aktif yang dilakukan oleh Turut
Tergugat kepada Para Penggugat, yang merupakan kompetensi
Pengadilan Pajak untuk mengadili dalam hal terjadinya sengketa antara
do
gu Pihak-Pihak yang terkait.
2. Bahwa atas dasar hal-hal tersebut, dikarenakan gugatan Para Penggugat
In
A
adalah mengenai sengketa pajak maka secara hukum kewenangan
mengadili dan memutus perkara a quo merupakan kewenangan absolut
ah
lik
dalam:
a) Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang No. 6 tahun 1983 tentang Ketentuan
am
ub
Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009;
ep
b) Pasal 37 ayat (1) Undang-Undang No. 19 tahun 1997 tentang Penagihan
k
c) Pasal 2, Pasal 31 ayat (1) dan (3), Pasal 40 ayat (1), dan Pasal 43 ayat (1)
R
si
dan (2) Undang-Undang No. 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.
Untuk lebih jelasnya akan dikutip sebagai berikut:
ne
ng
do
gu
Pengumuman Lelang:
b. keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak;
ah
lik
ub
perpajakan.
ah
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa Pasal 37 ayat (1) Undang-Undang No. 19 tahun 1997 tentang
R
Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana telah diubah
si
dengan Undang-Undang No. 19 tahun 2000:
ne
ng
“(1) Gugatan Penanggung Pajak terhadap pelaksanaan Surat
Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, atau Pengumuman
Lelang hanya dapat diajukan kepada badan peradilan pajak.”
do
gu Bahwa Pasal 2 Undang-Undang No. 14 tahun 2002 tentang
Pengadilan Pajak:
In
A
“Pengadilan Pajak adalah badan peradilan yang melaksanakan
kekuasaan kehakiman bagi Wajib Pajak atau penanggung Pajak yang
ah
lik
mencari keadilan terhadap Sengketa Pajak.”
Bahwa Pasal 31 ayat (1) dan (3) Undang-Undang No. 14 tahun 2002
tentang Pengadilan Pajak:
am
ub
“(1) Pengadilan Pajak mempunyai tugas dan wewenang
memeriksa dan memutus Sengketa Pajak.
ep
(3) Pengadilan Pajak dalam hal Gugatan memeriksa dan memutus
k
si
ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Bahwa sejalan dengan hal tersebut, terdapat beberapa Putusan Pengadilan
R
yang telah memiliki kekuatan hukum yang tetap, yang telah mengadili dan
si
memutus bahwa Pengadilan Pajak sebagai Pengadilan yang berwenang
ne
ng
untuk mengadili sengketa pajak (bukan kewenangan Pengadilan Negeri)
sehubungan dengan adanya gugatan yang diajukan ke Pengadilan
Negeri atas dasar perbuatan melawan hukum terkait sengketa pajak,
do
gu yaitu sebagai berikut:
a. Putusan Mahkamah Agung RI No. 2281 K/Pdt/2016 tanggal 18
In
A
November 2016, dalam perkara antara PENG HOCK Alias AHOCK
melawan DIREKTORAT JENDERAL PAJAK RI cq KEPALA KANTOR
ah
lik
hukumnya menyatakan :
”Bahwa lagipula putusan Judex Facti dalam perkara a quo
am
ub
tidak salah dalam menerapkan hukum, karena benar sengketa pajak
adalah kewenangan absolut Pengadilan Pajak, hal mana terbukti
ep
adanya dalam perkara a quo yaitu bahwa objek gugatan Penggugat
k
si
telah benar, Pengadilan Negeri Tanjungpinang tidak berwenang
memeriksa dan mengadili perkara a quo.”
ne
ng
do
gu
lik
ub
telah tepat.”
R
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
c. Putusan Mahkamah Agung RI No. 766 PK/Pdt/2016 tertanggal 27
R
Februari 2017, dalam perkara antara SETIAJI TANUMIHARDJA (SELAKU
si
DIREKTUR UTAMA PT. PANCABUSANA ASRILARAS) DAN NY. JENE
ne
ng
TANUMIHARDJA (SELAKU DIREKTUR UTAMA PT. PANCABUSANA
ASRILARAS) MELAWAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA CQ DIREKTORAT
do
gu JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP JAWA BARAT I CQ KANTOR
PELAYANAN PAJAK PRATAMA SOREANG DAN PT. BANK DANAMON
In
A
INDONESIA, TBK. CABANG ASIA AFRIKA, dengan pertimbangan hukum
pada pokoknya:
ah
lik
cara Tergugat melaksanakan penagihan pajak dengan surat paksa;
- Bahwa perselisihan yang timbul dalam atau pelaksanaan penagihan
am
ub
pajak termasuk ke dalam pengertian sengketa pajak berdasarkan
Undang Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.
ep
Oleh sebab itu Pengadilan Negeri/Pengadilan Tinggi tidak memiliki
k
si
Pajak dengan surat paksa mengatur mekanisme yang dapat ditempuh
oleh wajib pajak.”
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUSAT C.q. KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA
R
GAMBIR EMPAT, yang dalam pertimbangan hukumnya menyatakan :
si
”Bahwa alasan-alasan kasasi tersebut dapat dibenarkan, oleh karena
ne
ng
gugatan yang diajukan Termohon Kasasi adalah gugatan yang
berkaitan dengan sengketa pelaksanaan penagihan pajak berupa
pemblokiran rekening yang merupakan kompetensi pengadilan pajak
do
gu untuk memeriksa, mengadili dan memutuskan pemblokiran yang
dilakukan Pemohon Kasasi selaku petugas perpajakan terhadap
In
A
rekening Pemohon Kasasi berdasarkan Surat Penentuan
Pemblokiran Rekening Sutargi Kosasih tanggal 2 Agustus 2010 yang
ah
lik
Pernyataan tanggal 5 Agustus 2010 atas Giro dan tabungan milik
Sutargi Kosasih.”
am
ub
4. Bahwa oleh karena Tergugat mengajukan eksepsi kompetensi absolut
tentang kewenangan Pengadilan Negeri, maka eksepsi kompetensi absolut
ep
ini haruslah diputus secara terpisah dari perkara pokok, sesuai dengan Pasal
k
“Jika perselisihan itu adalah suatu perkara yang tiada masuk kuasa
R
si
Pengadilan Negeri, maka pada setiap waktu dalam pemeriksaan perkara itu,
dapat diminta supaya hakim menyatakan dirinya tidak berwenang, dan hakim
ne
ng
do
gu
Administrasi dan Teknis Peradilan Perdata Umum Edisi 2007, pada halaman
52 mengenai kompetensi Absolut, yang mana Mahkamah Agung memberi
pedoman sebagai berikut:
In
A
lik
ub
eksepsi dari tergugat, dan hal ini dapat dilakukan pada semua taraf
ep
pemeriksaan, termasuk dalam taraf banding dan kasasi (lihat Pasal 134 HIR)
ah
Dalam Eksepsi:
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Menerima Eksepsi Tergugat
R
- Menyatakan Pengadilan Negeri tidak berwenang mengadili Perkara
si
Tersebut.”
ne
ng
6. Bahwa dengan demikian, pengajuan gugatan a quo adalah salah prosedur
dan harus diajukan kepada Pengadilan Pajak dikarenakan nyata-nyata
merupakan kewenangan absolut/yurisdiksi dari Pengadilan Pajak
do
gu sehingga karenanya secara hukum Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
harus menyatakan dirinya tidak berwenang memeriksa dan mengadili
In
A
perkara a quo.
Bahwa selanjutnya, Tergugat mohon agar Majelis Hakim yang Terhormat
ah
lik
menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak berwenang untuk
memeriksa dan mengadili perkara a quo. (Pasal 134 HIR)
am
ub
EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT DARI TURUT TERGUGAT
ep
Bahwa atas gugatan Para Penggugat tersebut, Turut Tergugat menyampaikan
k
DALAM EKSEPSI
R
si
A. EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT
Bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak berwenang memeriksa,
ne
ng
do
gu
Pengadilan Pajak.
1. Bahwa sengketa yang timbul dalam rangka penagihan pajak
merupakan sengketa pajak sebagaimana diatur dalam ketentuan
In
A
lik
ub
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Gugatan atas pelaksanaan penagihan berdasarkan undang-undang
R
penagihan pajak dengan surat paksa.”
si
2) Selain itu menurut Tjia Siauw Jan, S.E, Ak., S.H., B.K.P., M.A. dalam
ne
ng
bukunya Pengadilan Pajak : Upaya Kepastian Hukum dan Keadilan
Bagi Wajib Pajak: 2013. halaman 2-3 menyatakan bahwa objek
sengketa pajak menurut Purwito M. Ali dan Rukiah Komarih terdiri
do
gu atas 3 (tiga) jenis, yaitu:
1. Sengketa pajak yang timbul sebagai akibat diterbitkannya Surat
In
A
Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar, Surat
ah
lik
2. Sengketa pajak yang timbul dari tindakan penagihan.
3. Sengketa pajak yang timbul dari keputusan yang berkaitan dengan
am
ub
pelaksanaan keputusan perpajakan, di samping ketetapan pajak
dan keputusan keberatan (Ahmadi, 2006:52)
ep
2. Bahwa oleh karena sengketa a quo adalah sengketa pajak, maka
k
si
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2000 (selanjutnya disebut UU KUP), Pasal 37 UU PPSP serta Pasal 2
ne
ng
dan Pasal 31 ayat (1) dan (3) UU Pengadilan Pajak maka satu-satunya
lembaga peradilan yang diberikan kewenangan secara absolut
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
d. Penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan
R
Keberatan yang dalam penerbitannya tidak sesuai dengan
si
prosedur atau tata cara yang telah diatur dalam ketentuan
ne
ng
peraturan perundang-undangan perpajakan.
hanya dapat diajukan kepada badan peradilan pajak.”
b. Demikian halnya, Pasal 37 ayat (1) UU PPSP yang menyatakan:
do
gu “Gugatan Penanggung Pajak terhadap pelaksanaan Surat Paksa,
Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, atau Pengumuman Lelang
In
A
hanya dapat diajukan kepada badan peradilan pajak.”
Penjelasan Pasal 37 ayat (1)
ah
lik
Penanggung Pajak untuk mengajukan gugatan kepada badan
peradilan pajak dalam hal Penanggung Pajak tidak setuju
am
ub
dengan pelaksanaan penagihan pajak yang meliputi
pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan
ep
Penyitaan atau Pengumuman Lelang.”
k
si
kekuasaan kehakiman bagi Wajib Pajak atau Penanggung Pajak
yang mencari keadilan terhadap sengketa pajak”
ne
ng
Penjelasan Pasal 2
Pengadilan Pajak adalah badan peradilan pajak sebagaimana
do
gu
lik
ub
b. …..
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
keputusan pembetulan atau keputusan lainnya sebagaimana
R
dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Nomor 6
si
Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
ne
ng
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2000 dan peraturan perundang-
undangan perpajakan yang berlaku.
do
gu 3. Berdasarkan Pasal 34 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997
tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana telah
In
A
diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 (selanjutnya
disebut UU PPSP) jo. Pasal 15 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor
ah
lik
Rehabilitasi Nama Baik Penanggung Pajak dan Pemberian Ganti Rugi
dalam rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (selanjutnya
am
ub
disebut PP Nomor 137 Tahun 2000), dinyatakan bahwa:
“Penanggung Pajak yang disandera dapat mengajukan gugatan
ep
terhadap pelaksanaan penyanderaan hanya kepada Pengadilan
k
Negeri.”
ah
si
gugatan yang dapat diajukan Penanggung Pajak kepada Pengadilan
Negeri terbatas hanya pada pelaksanaan penyanderaan.
ne
ng
do
gu
lik
Halaman 4 angka 10
“10. ….., Penggugat II harus dibebaskan dari tanggung jawab pajak
m
ub
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
enam bulan berlaku sejak 5 Oktober 2016 sampai dengan 4 April
R
2017.”
si
Selanjutnya Petitum Penggugat:
ne
ng
Halaman 12 angka 12-14
“12. Memerintahkan TURUT TERGUGAT untuk menunda penagihan
tunggakan tagihan pajak kepada Wajib Pajak PENGGUGAT I
do
gu sampai dengan Putusan Pengadilan atas perkara a quo
mendapatkan putusan yang tetap.
In
A
13. Memerintahkan TURUT TERGUGAT untuk mencabut cekal
terhadap PENGGUGAT I.
ah
lik
penagihan dan upaya paksa lainnya kepada PENGGUGAT II.”
5. Selain itu, mengenai sengketa yang timbul dalam pelaksanaan Surat
am
ub
Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan dan Keputusan
Pencegahan dalam rangka melakukan Penagihan Pajak Dengan Surat
ep
Paksa merupakan sengketa pajak juga dinyatakan dalam Putusan Sela
k
si
Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega tanggal 30 September
2014. Dalam pertimbangan hukumnya Majelis Hakim menyatakan:
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pajak bukan merupakan kewenangan Pengadilan Negeri KL I A
R
Bandung, dengan demikian maka Pengadilan Negeri KL I A
si
Bandung tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili
ne
ng
perkara ini, dengan demikian dasar eksepsi dari Tergugat tersebut
beralasan hukum.
6. Oleh karena itu dalil Para Penggugat mempermasalahkan tindakan
do
gu penagihan yang dilakukan oleh Turut Tergugat yang salah satunya
adalah Pencegahan kewenangan absolut Pengadilan Pajak untuk
In
A
memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo.
7. Selanjutnya, dalam dunia internasional prinsip kekhususan dalam
ah
lik
kemerdekaan peradilan oleh Kongres Perserikatan Bangsa-Bangsa
Ketujuh tentang Pencegahan Kejahatan dan Perlakuan terhadap Pelaku
am
ub
Kejahatan, yang Diselenggarakan di Milan dari tanggal 26 Agustus
sampai 6 September 1985 dan disahkan dengan resolusi Majelis Umum
ep
40/32 tanggal 29 November 1985, dan 40/146 tanggal 13 Desember
k
1985 dalam butir 3 yang diambil dari Buku Adnan Buyung Nasution dan
ah
si
penerbit Obor Manusia menyatakan:
“Peradilan harus memiliki yurisdiksi atas semua pokok
ne
ng
do
gu
lik
ub
berbunyi:
“Pengadilan dilarang menolak untuk memeriksa, mengadili, dan
ka
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
9. Hal tersebut tidak dapat diartikan bahwa semua perkara harus diperiksa
R
dan diputus ke pengadilan di manapun perkara berada, karena pada
si
asasnya pula hakim terikat dengan kompetensi jenis perkara yang
ne
ng
diadilinya. Dalam hal hakim tidak berwenang untuk mengadili, Hakim
secara ex officio harus menyatakan diri tidak berwenang. Hal ini secara
lazim dalam lingkungan hukum acara perdata dipertegas dalam Pasal
do
gu 132 Rv, yang berbunyi:
“Dalam hal hakim tidak berwenang karena jenis pokok
In
A
perkaranya, maka ia meskipun tidak diajukan tangkisan tentang
ketidakwewenangnya, karena jabatannya wajib menyatakan
ah
lik
Berdasarkan uraian sebagaimana di atas, jelaslah bahwa objek sengketa
terkait rangkaian tindakan penagihan yang dilakukan oleh Turut
am
ub
Tergugat yang dipermasalahkan Para Penggugat merupakan objek
sengketa pajak yang pengaturannya bersifat khusus sesuai dengan asas
ep
lex specialis derogat legi generalis dalam ketentuan peraturan perundang-
k
si
Oleh karena itu, sangat jelas bahwa kewenangan untuk memeriksa,
mengadili dan memutus perkara a quo adalah kewenangan absolut
ne
ng
do
gu
yang berlaku yang digunakan dengan tepat dan benar, Turut Tergugat memohon
kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk terlebih dahulu
mengeluarkan Putusan Sela dan menyatakan menolak gugatan terhadap Turut
In
A
lik
ub
oleh Tergugat dan Turut Tergugat dalam jawabannya khususnya dalam hal
ah
Kewenangan Mengadili, kecuali apa yang diakui secara terang dan jelas oleh
R
Penggugat;
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa alasan Eksepsi Tergugat yang mendalilkan tentang Kompetensi Absolut
R
dalam perkara ini adalah hanya alasan-alasan yang dipakai Tergugat untuk
si
menghindar dari tanggung jawabnya semata, dimana perlu diketahui bahwa
ne
ng
gugatan ini berlandaskan Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan Tergugat
yang memutuskan Perjanjian secara sepihak meskipun mengetahui bahwa
Tergugat adalah Pemilik Saham dari PT. Citra Sari Makmur (Penggugat I), yang
do
gu semestinya ikut bertanggung jawab dalam kelangsungan hidup perusahaan;
Bahwa eksepsi Tergugat dan Turut Tergugat melihat gugatan tersebut secara
In
A
sepotong-sepotong sehingga menafikkan adanya Perbuatan Melawan Hukum
yang dilakukan Tergugat sebagaimana Penggugat uraikan di dalam Gugatan.
ah
lik
notabenenya adalah Pemegang saham dari Penggugat I (PT. CSM), telah sejak
lama melakukan serangkaian tindakan secara sistematis yang merugikan
am
ub
Penggugat I yang puncaknya dilakukan oleh Tergugat dengan menghentikan
(terminasi) layanan Transponder Satelit, padahal Tergugat mengetahui bahwa
ep
Penggugat I selama ini hanya mengandalkan kerjasama layanan transponder
k
dengan Tergugat;
ah
si
Tergugat tersebut, Penggugat menanggung beban utang dan beban pajak.
Bahwa tindakan Tergugat yang menghentikan layanan transponder dan
ne
ng
do
gu
penggugat pada HALAMAN 11 DAN 12, yang dijadikan alasan oleh Tergugat
untuk menyatakan bahwa
ah
lik
gugatan Para Penggugat adalah objek sengketa Pengadilan Pajak,hal itu jelas
tidak beralasan dan haruslah ditolak, dengan alasan dan pertimbangan sebagai
m
ub
berikut :
- Bahwa dalil tersebut dikemukakan oleh Para Penggugat pada Halaman 11
ka
jelas hal tersebut bukanlah materi pokok gugatan, akan tetapi dalil tersebut
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Selatan I, Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Selatan I (Turut
R
Tergugat ) dijadikan sebagai Turut Tergugat dalam gugatan tersebut;
si
- Bahwa Kementerian Keuangan, Direktoran Jenderal Pajak, Kantor Wilayah
ne
ng
DJP Jakarta Selatan I, Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Selatan I
(Turut Tergugat) didalam gugatan Penggugat hanya dimasukkan sebagai
TURUT TERGUGAT yang harus pula tunduk pada putusan perkara ini atas
do
gu tindakannya yang berlaku tidak adil karena tidak melibatkan Tergugat
untuk menyelesaikan tunggakan pajak Penggugat I meskipun sudah
In
A
mengetahui bahwa Tergugat juga adalah pemegang saham pada PT. CSM
(Penggugat I), karena akibat dari tindakan tersebut telah menimbulkan
ah
lik
Direktoran Jenderal Pajak, Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan I, Kantor
Pelayanan Pajak Madya Jakarta Selatan I hanyalah Turut Tergugat bukan
am
ub
Tergugat Utama dalam gugatan ini, lagipula tujuan Para Penggugat
mengajukan gugatan Aquo adalah juga untuk membantu Turut Tergugat
ep
dalam penyelesaian tunggakan pajak Penggugat I dari pihak yang
k
si
permohonan untuk membatalkan tagihan pajak Penggugat I sejumlah
Rp.171.019.159.598,00 sebagaimana ternyata dalam Berita Acara
ne
ng
do
gu
lik
meminta pengurangan dan atau pembatalan atas nilai tagihan dari Turut
Tergugat kepada Penggugat I, sehingga tidak tepat jika Turut Tergugat
m
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dalam masyarakat. Dari kenyataan tersebut, jelaslah bahwa untuk
R
berdasar hukum untuk menyatakan Turut Tergugat telah melakukan
si
tindakan/ Perbuatan Melawan hukum sesuai dengan ketentuan Pasal 1365
ne
ng
KUHPerdata sebab sesuai dengan Yurisprudensi tersebut tindakan
melanggar kepatutan dalam masyarakat saja yang menimbulkan kerugian
bagi orang lain dapat dituntut secara perdata. Apalagi bila telah nyata-
do
gu nyata Turut tergugat tidak menarik Tergugat sebagai Penanggung Pajak
atas tunggakan pajak Penggugat I ;
In
A
BERHUBUNGAN DENGAN EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT YANG
DIKEMUKAN OLEH TURUT TERGUGAT
ah
lik
Turut Tergugat berhubungan Kompetensi Absolut yang dikemukakan oleh
Tergugat dan Turut Tergugat dalam Jawabannya, kecuali apa yang diakui
am
ub
secara jelas dan terang oleh Para Penggugat;
2. Bahwa dalil-dalil yang telah dikemukan tersebut diatas yang berhubungan
ep
pula dengan Eksepsi Kompetensi Absolut yang dikemukakan oleh
k
si
Tergugat;
3. Bahwa dalil Turut Tergugat yang intinya menyatakan bahwa Pengadilan
ne
ng
do
gu
lik
bulan berlaku sejak 5 Oktober 2016 sampai dengan 4 April 2017” dalil
tersebut tidak beralasan dan mengada ada, dan karenanya haruslah
m
ub
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pajak Madya Jakarta Selatan I sebagai Turut Tergugat, artinya hal itu
R
bukan materi utama gugatan.
si
- Bahwa didalam Petitum gugatan para penggugat juga tidak ada
ne
ng
permohonan untuk membatalkan tagihan pajak dari Turut Tergugat
kepada Penggugat I tersebut. Selain itu juga bahwa Kementerian
Keuangan, Direktoran Jenderal Pajak, Kantor Wilayah DJP Jakarta
do
gu Selatan I, Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Selatan I yang
mengeluarkan tagihan atas tunggakan Pajak Penggugat I tersebut
In
A
hanya dijadikan sebagai Turut Tergugat, artinya bukan sebagai
Tergugat Utama. Kementerian Keuangan, Direktoran Jenderal Pajak,
ah
lik
Madya Jakarta Selatan I (Turut Tergugat) hanya diminta untuk tunduk
pada putusan perkara ini ;
am
ub
- Bahwa Para Penggugat yakin Majelis Hakim Yang Mulia jeli dalam
melihat permasalahan tersebut dan tentunya tidak akan terkecoh
ep
dengan dalil Tergugat dan Turut Tergugat yang sengaja menarik
k
si
kerugian Para Penggugat tersebut adalah akibat telah sejak lama
Tergugat melakukan serangkaian tindakan secara sistematis yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Oleh karenanya alasan Penggugat mengajukan gugatan ini ke Pengadilan
R
Negeri Jakarta Selatan adalah Tepat (Redelijk).
si
2. MENGENAI KOMPETENSI RELATIF
ne
ng
Bahwa Penggugat menolak dengan tegas semua dalil-dalil yang disampaikan
oleh Tergugat mengenai eksepsi Kompetensi Relatif, kecuali apa yang diakui
secara terang dan jelas oleh Penggugat;
do
gu Bahwa dalil Eksepsi Tergugat mengenai Kompetensi Relatif adalah tidak benar,
karena Gugatan aquo diajukan sesuai dengan alamat Tergugat sebagaimana
In
A
Perjanjian Kerjasama (PKS Induk) antara PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
dengan PT. Citra Sari Makmur tentang Pemanfaatan Jaringan Tetap dan/ atau
ah
lik
060/CSM/II/2004 tertanggal 25 Mei 2004 yang telah diamandemen beberapa
kali dimana pada Perjanjian tersebut alamat para pihak yang disepakati untuk
am
ub
keperluan surat menyurat serta pemberitahuan yang diperlukan harus
disampaikan dalam hal ini kepada Tergugat adalah pada Menara Jamsostek
ep
Lt.10, JI. Jenderal Gatot Subroto Kav.38, Jakarta 12710, dan berdasarkan Surat
k
si
aquo, Gedung Merah Putih (dahulu Grha Citra Caraka) JI. Gatot Subroto
Kav.52, Jakarta, yang secara wilayah hukum ada pada wilayah hukum
ne
ng
do
gu
lik
dalil Tergugat dan Turut Tergugat mengenai Eksepsi Kompentensi Absolut dan
dalil Tergugat mengenai Eksepsi Kompetensi Relatif tersebut dinyatakan ditolak
m
ub
dan mohon Kepada Majelis Hakim Yang Mulia memutuskan dalam putusan sela
bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berwenang mengadili perkara ini ;
ka
Dari hal tersebut diatas adalah beralasan hukum apabila majelis hakim dalam
ep
Memutuskan:
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berwewenang mengadili
R
dan memeriksa perkara ini.
si
3. Memerintahkan Turut Tergugat Untuk menunda penagihan tunggakan
ne
ng
pajak kepada Wajib Pajak Penggugat I, Penggugat II, Penggugat III dan
Penggugat IV sampai dengan Putusan Pengadilan atas perkara aquo
mendapatkan putusan yang tetap.
do
gu Menimbang, bahwa terhadap tanggapan Para Penggugat tersebut,
Tergugat mengajukan ad informandum (informasi tambahan) tertanggal 8
In
A
November 2017 dan Para Penggugat mengajukan replik tambahan atas
informasi tambahan dalam eksepsi dan jawaban Tergugat tentang kompetensi
ah
lik
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil dalilnya pihak Tergugat telah
mengajukan bukti bukti tertulis yaitu Bukti T.1 sampai dengan T.21, yang adalah
am
ub
sebagai berikut:
1. Bukti T - 1 : Buku Susunan Dalam Satu Naskah Undang-Undang
ep
Perpajakan, 2010, Kementerian Keuangan Republik
k
si
dan 50 dan halaman 231-232 dan 258-259.
2. Bukti T - 2 : Buku Undang-Undang RI tentang Pengadilan Pajak
ne
ng
do
gu
lik
ub
Agung RI)
4. Bukti T - 4 : Putusan Mahkamah Agung RI nomor 1200 K/Pdt/2015
ka
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
DJP JAWA TIMUR III cq. KEPALA KANTOR
R
PELAYANAN PAJAK PRATAMA KEDIRI dan 1.
si
KEPALA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA
ne
ng
DAN LELANG (KPKNL) MALANG 2. PT INSUMO
PRIMA NUSANTARA. (diperoleh/dicetak dari Direktori
Putusan Mahkamah Agung RI)
do
gu 5. Bukti T - 5 : Putusan Mahkamah Agung RI No. 766 PK/Pdt/2016
tertanggal 27 Februari 2017, dalam perkara antara
In
A
SETIAJI TANUMIHARDJA (SELAKU DIREKTUR
UTAMA PT. PANCABUSANA ASRILARAS) DAN NY.
ah
lik
PT. PANCABUSANA ASRILARAS) MELAWAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ MENTERI
am
ub
KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA CQ
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH
ep
DJP JAWA BARAT I CQ KANTOR PELAYANAN
k
si
AFRIKA. (diperoleh/dicetak dari Direktori Putusan
Mahkamah Agung RI)
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
C.q. DIREKTUR JENDERAL PAJAK C.q. KEPALA
R
KANTOR WILAYAH DJP JAKARTA PUSAT C.q.
si
KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA
ne
ng
JAKARTA GAMBIR EMPAT. (diperoleh/dicetak dari
Direktori Putusan Mahkamah Agung RI)
8. Bukti T - 8 : Akta No. 16 tanggal 16 Mei 2017 tentang Pernyataan
do
gu Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
“Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi
In
A
Indonesia Tbk”, yang dibuat di hadapan Notaris
Ashoya Ratam, SH, MKn, Notaris di Jakarta.
ah
lik
9. Bukti T - 9 : Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
R.I. Nomor AHU-0013024.AH.01.02.TAHUN 2017
am
ub
tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan Terbatas Perusahaan Perseroan (Persero)
ep
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk tertanggal 15 Juni
k
si
10. Bukti T - 10 : Surat Keterangan Domicili Perseroan atas nama
Tergugat tertanggal 14 Oktober 2008, yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kementerian Keuangan R.I Cq Direktur Jenderal
R
Pajak. (“Kartu NPWP atas nama Tergugat”)
si
14. Bukti T - 14 : M. Yahya Harahap, S.H., “Hukum Acara Perdata
ne
ng
Tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan,
Pembuktian, dan Putusan Pengadilan”, Sinar Grafika
(2017: Hal. 233-236, 238-239, 483-484, 242-244 dan
do
gu 489-491).
15. Bukti T - 15 : Dr. H.M. Fauzan, SH, MH, “Kaidah-Kaidah Hukum
In
A
Yurisprudensi Norma-Norma Baru Dalam Hukum
Kasus”, Prenadamedia Group (2015: Hal. 137-138)
ah
lik
Fell.BIS, LAA, “Arbitrase & Alternatif Penyelesaian
Sengketa”, PT. Fikahati Aneska bekerja sama dengan
am
ub
BANI (2002: Hal. 228)
17. Bukti T - 17 : Perjanjian Kerjasama antara Tergugat dengan
ep
Penggugat I tentang Penggunaan Transponder
k
si
19/HK.820/DCI-A1000000/2012 dan No.PKS-
006/CSM/1/2012 tanggal 2 Februari 2012 jo
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terdaftar dalam register perkara No.
R
422/Pdt.P/2016/PN.Jkt.Sel. (Halaman 2 butir 3, 5 dan
si
6)
ne
ng
20. Bukti T - 20 : Tanggapan Penggugat I (pada saat itu sebagai
Termohon) tertanggal 06 Oktober 2016 dalam perkara
mengenai permohonan pemeriksaan perseroan
do
gu terhadap Penggugat I, yang diajukan oleh Tergugat
(pada saat itu sebagai Pemohon), yang terdaftar
In
A
dalam register perkara No. 422/Pdt.P/2016/PN.Jkt.Sel.
(Halaman 2 butir 3, 5 dan 6)
ah
lik
422/Pdt.P/2016/PN.Jkt.Sel. tertanggal 08 Desember
2016 dalam perkara mengenai permohonan
am
ub
pemeriksaan perseroan (berdasarkan Pasal 138 UU
No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas)
ep
terhadap Penggugat I (pada saat itu sebagai
k
si
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.
422/Pdt.P/2016/PN.Jkt.Sel. tertanggal 08 Desember
ne
ng
2016”)
Demikian juga dengan Turut Tergugat telah mengajukan bukti tertulis
do
gu
yaitu Bukti TT.1 sampai dengan TT.4, yang adalah sebagai berikut:
1. Bukti TT - 1 : Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang
Pengadilan Pajak (UU Pengadilan Pajak)
In
A
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Hendro Supendi melawan Kepala Kantor Pelayanan
R
Pajak Pratama Bandung Tegallega tanggal 30
si
September 2014
ne
ng
Dan pihak Para Penggugat dengan Bukti P.1 sampai dengan P.11, , yang
adalah sebagai berikut:
1. Bukti P-1 : Salinan Perjanjian Kerja Sama (PKS INDUK) Nomor:
do
gu K.TEL.116/HK 810/UTA-00/2004/ Nomor: PKS-
060/CSM/II/2004. Tertanggal 25 Mei 2004
In
A
2. Bukti P-2 : Salinan Perjanjian Kerja Sama Operasional (PKSO)
No. 130/HK.810/CISC-00/2005 atau No. PKS-
ah
lik
3. Bukti P-3 : Surat Tagihan PT. Telekomunikasi Indonesia (Pesero)
Tbk, Bulan April 2017 No. Tel.9/KU 3700/DWS-
am
ub
A10044000/2017 tanggal 4 April 2017.
4. Bukti P-4 : INVOICE PT. Telekomunikasi Indonesia (Pesero) Tbk
ep
No. 1061/NTS/KU.370/DCI/2017, untuk priode
k
2017.
R
si
5. Bukti P-5 : INVOICE PT. Telekomunikasi Indonesia(Pesero) Tbk
No. 1057/NTS/KU.370/DCI/2017, untuk priode
ne
ng
do
gu
lik
ub
000/DWS-A1000000/2017.
9. Bukti P-9 : Surat PT. Telekomunikasi Indonesia (Pesero) Tbk
ka
10. Bukti P-10 : Surat PT. Citra Sari Makmur kepada PT.
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
DIR/370322/TELKOM-DWS/Transponder, tertanggal
R
22 Maret 2017.
si
11. Bukti P-11 : Gugatan PT. Telekomunikasi Indonesia (Pesero) Tbk
ne
ng
terhadap PT. Citra Sari Makmur No.
422/Pdt.P/2016/PN.Jkt.Sel, tertanggal 04 Agustus
2016 kePengadilanNegeri Jakarta Selatan
do
gu
Menimbang, bahwa disamping bukti bukti tertulis tersebut, pihak Tergugat
In
A
telah pula mengajukan ahli yaitu Prof.Dr.Haula Rosdiana,M.Si., M.Yahya
Harahap,S.H., dan Dr.Gunawan Widjaya,S.H.,M.H.,M.KM.,
ah
lik
- Bahwa di dalam Hukum Pajak kita membedakan Hukum Pajak
Material dan Hukum Pajak Formal Hukum Pajak Material mengatur
am
ub
mengenai apa dan siapa, serta bagaimana dalam arti mengenai text
base and text rate. Sementara mengenai Hukum Pajak Formal
ep
mengatur mengenai bagaimana mengejawantahkan atau
k
si
Perpajakan Indonesia maka sebetulnya kita lihat dari Pasal 12 Ayat 1
bahwa Indonesia menganut Utang Pajak Material. Jadi Utang Pajak
ne
ng
do
gu
kita lihat tarik dari ketentuan tersebut maka kita harus melihat terlebih
dahulu apa yang dimaksud dengan wajib pajak dan apa yang
dimaksud dengan penanggung pajak.
In
A
lik
ub
PPh juga PPn, bea cukai dsb maka Undang-undang KUP itu
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pengertian wajib pajak. Sementara yang dimaksud Penanggung
R
Pajak adalah orang atau badan yang mempunyai kewajiban untuk
si
melaksanakan perpajakan sehingga kalau kita melihat dalam konteks
ne
ng
dari penanggung pajak sebenarnya baru muncul ketika adanya utang
pajak formal, jadi berbeda kalau misalkan kita bicara mengenai wajib
pajak sudah terpenuhi sejak ada cutsbestand ahli ambil Contoh: PT. A
do
gu membayar royalti keluar negeri, misalnya dalam rangka succes fee
terkait PNBP pembayaran debit dari luar negeri, maka kalau kita
In
A
bicara konteks wajib pajak tidak peduli kalau untung atau rugi as long
sudah membayar ke luar negeri, maka ada dua kewajiban yaitu satu
ah
memungut PPN dan yang kedua adalah memotong PPh pasal 26 itu
lik
apapun kondisinya itu dari laporan keuangan itu tetap kewajiban itu
karena dia (PT. A) adalah Wajib Pajak, dan Berdasarkan Undang-
am
ub
undang PPn ada objek yang namanya Pasal 4 Ayat 1 huruf D yaitu
perpanjangan memanfaatkan BKP berwujud dari daerah tidak area
ep
pabean ke area pabean yang ada syarat subjektifnya. Kemudian
k
royalti keluar negeri apakah harus dipotong PPh Pasal 26 berarti itu
R
si
sudah menjadi wajib pajak kemudian si Wajib Pajak ini tidak
melakukan kewajibannya maka darimana tahu telah melakukan
ne
ng
do
gu
lik
ub
itu mengapa kita bicara badan diwakili oleh pengurus, siapa yang
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Penanggung Pajak, kalau penanggung pajak akan dicari orang yang
R
paling bertanggung jawab terhadap pelaksanaan suatu kewajiban
si
perpajakan.
ne
ng
- Bahwa kewenangan Pengadilan Pajak dalam mengadili atau
menyelesaikan Sengketa Pajak, Kalau kita bicara sengketa pajak
dibagi menjadi 2:
do
gu - Sengketa yang terkait dengan keputusannya dapat diajukan banding;
- Terkait dengan gugatan.
In
A
- Salah satunya tadi terkait penagihan kalau misalnya sudah timbul
hutang pajak formal maka bisa ditindak lanjuti dengan penagihan
ah
lik
(pada saat jatuh tempo,) hutang pajak formal untuk jatuh tempo itu
dasar hukumnya dalam Pasal 9 ayat 3 Undang-undang KUP, itu
am
ub
adalah satu bulan sejak diterbitkannya Beschikkingnya tersebut,
kalau misalkan dalam jangka waktu tersebut tidak dibayar, maka
ep
sebetulnya tidak langsung dipaksa tetapi ditegur dulu dengan
k
si
dimana nanti tidak serta merta disita, akan adanya surat perintah
untuk penyitaan, mekanismenya panjang, bukan sesuatu yang tiba-
ne
ng
tiba. Terkait dengan gugatan, kalau misalnya bukan harta atau tidak
sesuai dengan ketentuan berlaku maka gugatan itu bisa diajukan ke
do
gu
lik
ub
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa sengketa antara Wajib Pajak/ Penanggung Pajak. Terhadap
R
otoritas pajak Terkait apakah dapat diajukan banding, SKPKB
si
misalnya regulasinya dianggap misalnya gray area adanya 2
ne
ng
perlakuan yang berbeda yaitu technical services dan royalti service,
karena treatmentnya berbeda, apalagi ada tax treaty misalknya tarif
yang mengatur berbeda dan wajib pajak merasa no ini bukan
do
gu royaltinya tecnical services maka diajukan ke Pengadilan Pajak untuk
mengajukan banding tentunya dasar banding itu menggunakan SKP
In
A
Keberatan jadi tidak langsung harus keberatan dulu kalau
keberatannya ditolak kemudian bisa diajukan banding, yang kedua
ah
lik
pajak termasuk dengan surat paksa.
- Bahwa kalau kita membicarakan tentang Kewenangan dari Peradilan
am
ub
Pajak itu jelas sekali kalau gugatan itu yang terkait dengan sengketa
pajak dalam hal ini penagihan pajak itu tidak ada alternatif lain selain
ep
ke Pengadilan Pajak. Di Pasal 23 ayat 2 maupun di Undang-Undang
k
si
terkait dengan penagihan pajak dengan surat paksa. Katakanlah ada
yang terkait dengan gijzelling (melakukan gugatan) maka bisa
ne
ng
do
gu
Pengadilan Negeri.
- Bahwa kalau kita bicara mengenai Kompetensi Absolut itu berbicara
mengenai kewenangan siapa, perkara apa untuk siapa, Otoritas atau
In
A
lik
ub
yang satu dengan yang lain dicampurkan akan bahaya sekali. Karena
sudah mempunyai kewenangan yang satu dengan yang lainnya, jadi
ka
bahwa karena pajak mempunyai fungsi yang sangat vital dan kita itu
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sedang defisit, jadi kalau ada upaya atau gerakan yang mencoba
R
untuk melemahkan negara dengan menggerus hak negara, karena
si
negara punya hak untuk mendahului tentu saja itu satu hal yang
ne
ng
harus diwaspadai bersama karena pajak itu darahnya negara jadi
Kewenangan absolut itu kita bicara mengenai kewenangan siapa
yang mengadili dalam suatu perkara, relatif itu terkait dengan
do
gu masalah wilayah.
- Bahwa Pertama kalau kita membicarakan masalah dengan adanya
In
A
itikad baik dan tidak baik itu bisa ditunjukan dengan pertama kali
dengan terjadinya tatbestand, tadi saya sudah sampaikan kalau
ah
lik
kondisi keuangannya tetap harus membayar potong PPh dan
memungut PPN, kalau PPh itu pemotongan, kalau PPN itu
am
ub
pemungutan, nah kalau dia kalau tidak melakukan kedua itu, itikad
baiknya bisa dilihat sendiri. Bisa dilihat kalau itu masalah
ep
pemeriksaan, kemudian kita kemudian melihat lagi ternyata diperiksa
k
si
dengan istilah penanggung pajak, tentu saja harus dikaitkan dengan
kewajiban tatbestand yang pertama tidak bisa kemudian
ne
ng
do
gu
Absolut, itu bukan lagi domain yang ada di Pengadilan Negeri, karena
tidak ada kaitannya dengan gijzeling dan juga ada kaitan dengan
ah
lik
ub
ada pajak langsung dan ada pajak yang tidak langsung: Pemungutan
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pajak langsung yaitu seperti PPh Badan yang beban pajaknya di
R
tanggung oleh wajib pajak yang bersangkutan yang bertanggung
si
jawab dengan tidak dilihat apakah laba atau rugi. Kalau bicara
ne
ng
pemotongan atau pemungutan pajak, maka pihak yang bertanggung
jawab atas pelaksananya kewajiban pajak yaitu pemotong pajak dan
pemungut pajak. Contoh: PPh pasal 26 si wajib pajak itu sendiri tidak
do
gu memotong itu maka itu tidak bisa dilimpahkan ke orang lain, misal
transfer Rp. 200 juta, kalau pasak Pasal 26 PPhnya 20 % dari 200
In
A
juta itu Rp. 40 juta berarti yang harus disetor sebesar Rp. 160 juta,
dan itu kemudian tidak bisa beban itu dialihkan karena ada
ah
lik
pajak artinya ketika menghitung kena pajak menjadi biaya. Apalagi
PPN 10% misalnya bayar 200 PPN 10 % berarti 20 juta itu harus di
am
ub
tanggung PPNnya oleh si wajib pajak yang bersangkutan pada saat
dimulainya pemanfaatan BKP di PPN ada Tanggung renteng tetapi
ep
tanggung renteng itu casenya lain, dalam hal ini untuk transaksi antar
k
pembeli dan penjual, diluar negeri harus PPN itu sendiri dapat
ah
si
(Pembayaran royalti Rp. 200 jt, dengan PPn 10% menjadi Rp. 20 jt
dapat menjadi masukan yang bisa di kreditkan, jadi sebetulnya hanya
ne
ng
do
gu
lik
ub
dan kemudian seperti itu apalagi ini 2 (dua) peristiwa yang ahli kira
semua disini sudah paham kalau kita bicara tatbestan, tatbestan itu
ka
misalkan kalau kasusnya ahli tidak tahu kalau kita bicara mengenai
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bertanggung jawab itu, yang tahun 2012 yang mengisi SPT kalau
R
kemudian ada diperistiwa diperiksa tahun 2015 keluar SKPKB
si
kemudian dilanjutkan dengan PPSP setelah itu selesai keluar
ne
ng
penagihan baru di blamming ke pihak lainnya dan itu merupakan
domain dari Pengadilan, kalau PPSP ada gugatan terkait dengan
penagihan maka diajukan ke Pengadilan Pajak
do
gu - Bahwa kalau ada gugatan itu dalam hal sengketa antara wajib pajak
atau penangung pajak terhadap otoritas perpajakan maka itu harus
In
A
diajukan ke Pengadilan Pajak, dan itu adalah kewenangan dari
Pengadilan Pajak, tidak bisa kemudian masalah penggeseran dari
ah
lik
untuk melakukan penundaan pembayaran pajak itu dimungkinkan
dilakukan mencabut cekal dan sebagainya, itu merupakan
am
ub
kewenangan dari Pengadilan Pajak
- Bahwa kalau kita bicara Penagihan pajak dengan surat paksa, maka
ep
pencekalan adalah merupakan bagian dari penagihan pajak dengan
k
karena dalam upaya, sekali lagi negara itu punya hak yang sangat
R
si
kuat dalam bidang perpajakan, bahwa ini adalah darahnya negara
jadi kalau kemudian negara mempunyai kekuatan memaksa kita lihat
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Undang PPSP, mengenai penagihan pajak dengan surat paksa,
R
Undang-Undang No. 19 Tahun 2000, bahwa gugatan hanya dapat
si
diajukan kepada Pengadilan Pajak.
ne
ng
- Bahwa Kita berbicara mengenai Undang-Undang, Saya menjelaskan
bukan teori tapi kita lihat dulu konteksnya, baru kita lihat pengertian
wajib pajak dahulu baru kemudian kita lihat tentang Penanggung
do
gu Pajak, karena bisa dilihat di Undang-Undang KUP. Pengertian
Penanggung Pajak baru muncul pada pasa yang terkait Penagihan
In
A
Pajak dengan surat paksa di Pasal 23 ayat 1, itu adalah satu-satunya
terminologi yang muncul, jadi di semua Undang-Undang KUP isinya
ah
lik
- Bahwa dapat Ahli jelaskan terlebih dahulu mengenai wajib pajak itu
siapa, wajib pajak adalah pembayar pajak, pemotong pajak dan
am
ub
pemungut pajak, kalau badan itu bisa diwakilkan dengan wakil, yaitu
pengurus. Siapa itu pengurus? Undang-Undang memberikan
ep
kepastian dengan mengatakan bahwa pengurus juga memiliki
k
tersebut. Jadi kalau kita bicara Pengertian penanggung pajak itu ada
R
si
juga di Undang-undang KUP maupun di Pengadilan Pajak mengenai
aturan paksa yang berkaitan dan berkewajiban untuk melakukan
ne
ng
do
gu
lik
ub
tidak cukup baru yang lainnya tetapi kalau dari majoritas saja sudah
cukup maka tentu saja tidak akan dilakukan terhadap minoritas.
ka
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
karena mayoritas yang mengendalikan perusahaan dan minoritas kan
R
tidak mengendalikan perusahaan.
si
- Bahwa pemegang saham memang termasuk dari penanggung pajak
ne
ng
tetapi ketika kita bicara tentang penagihan pajak tidak sekaligus
pemegang saham yang tanggung tapi ada prosedurnya yang harus
dipenuhi oleh teman-teman di otoritas pajak, makanya ini bukan
do
gu masalah pilih kasih, tebang pilih atau tidak tapi harus dilihat siapa
yang paling bertanggung jawab terlebih dahulu, dilihat majoritynya
In
A
tidak serta-merta semuanya menjadi penanggung pajak, Pemegang
saham sama pentingnya, hal ini apabila semua orang awam yang
ah
lik
pemegang saham akan sangat merugikan mereka dan akan
mempertimbangkan pembelian saham untuk berinvestasi.
am
ub
- Bahwa Tanggung renteng itu ada 2 (dua) kalau kita berbicara tentang
Undang-undang KUP dan Undang-Undang PPN, apabila kita bicara
ep
tentang Undang-undang KUP, kita bicara tentang wajib pajak karena
k
si
yang kedua terkait dengan SPT Yang kedua yang tadi tentang SPT,
misalkan seseorang yang memiliki saham minority dipaksa tanggung
ne
ng
renteng padahal tidak pernah dikasih tahu bahwa SPTnya seperti apa
dan tidak pernah diinfokan. Oleh karena itu kenapa Undang-Undang
do
gu
- Bahwa yang bisa menilai pihak itu tidak perlu terkena tanggung
renteng Internal perusahaan Otoritas perpajakan, ketika melakukan
ah
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
adanya profil dari wajib pajak adanya tehnik atau metode yaitu
R
profiling yang dengan betul-betul bisa dipetakan. Benar kan dari
si
teman-teman di DJP, jadi kenapa mereka juga menentukan mengenai
ne
ng
prioritas, tidak serta merta saja.
- Bahwa kalau secara tanggung renteng itu tidak bisa ditanggung
bersama-sama oleh pemegang saham, ini juga salah apabila
do
gu ditanggung bersama-sama, tidak bisa stop disitu. ketika seseorang
Transfer siapa yang harus memotong atau siapa yang harus
In
A
memungut bapak yang melakukan Transfer itu harus melapor, itu
kesalahan bapak, bapak tidak motong, bapak tidak memungut itu.
ah
- Bahwa ada PPN jangan berfikir kehilangan uang 20 juta tidak, karena
lik
itu bisa menjadi pajak masukan yang dikreditkan kalau offset antara
PK dan PM itu nol kemudian ada kasus pemeriksaan keluar SKPKB,
am
ub
terus kemudian ada penagihan kemudian karena kesalahan dari
bapak, ahli pihak minoritas harus menanggung, apakah itu adil ?
ep
yang namanya Pajak keadilan itu Kita bicara mengenai bukan hanya
k
si
perpajakan .
- Bahwa Pertama kita tidak bisa melihat dari menjadi suatu hal yang
ne
ng
dikotomis, karena apa? apabila itu berbalik dibilang itu tidak bisa
diadili oleh Pengadilan Pajak karena itu tadi, maka kalau misalnya
do
gu
seperti itu, saya tidak tahu detil petitumnya, apabila petitumnya tidak
ada kaitannya sama sekali, seharusnya tidak sama sekali
mengkaitkan dengan masalah perpajakannya. Kita melihat dari
In
A
lik
oleh wajib pajak yang lain untuk melakukan hal yang sama, apalagi
kalau misalnya kejadian mengenai kejadian dari perselisihan antara
m
ub
pemegang saham itu terjadi setelah hutang pajak itu terjadi, maka
inilah yang kemudian akan menjadi preseden buruk dan semua akan
ka
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
antara wajib pajak dengan pemerintah, kita melihatnya semuanya
R
whole picture nya, jadi gambaran secara keseluruhannya, sengketa
si
antara wajib pajak misalnya Mereka sama-sama penanggung pajak
ne
ng
yang sebenarnya terjadi atau setelah dilakukan penagihan pajak atau
setelah beschikking keluar, makanya ini adalah suatu rangkaian,
misalkan kalau kemudian dipackaging sedemikian rupa, as if,
do
gu “Pengadilan Pajak kan tidak bisa mengadili dan harus dilakukan di
Pengadilan Negeri”, kalau seperti itu akan menjadi bahaya untuk
In
A
Negara, kita ini sekarang defisitnya sudah luar biasa. Saya khawatir
Yang Mulia ini akan menjadi preseden buruk, kasihan Pak Presiden
ah
lik
- Bahwa itu rangkaian dari penagihan pajak dengan surat paksa, tidak
ada di SKPKB itu hanya mencantumkan identitas wajib pajak. Saya
am
ub
mengetahui persis mengenai SKPKB, hanya mencantumkan identitas
wajib pajak, ada pokoknya pajaknya berapa, sanksinya berapa,
ep
berapa jumlah pajak yang masih terhutang hanya disitu saja, nah
k
si
gugatan kepada Pengadilan Pajak karena itu gugatan yang berkaitan
dengan pelaksanaan dengan surat paksa.
ne
ng
- Bahwa Closing Mark saja ya, intinya adalah sudah saya sampaikan,
bahwa setiap Pengadilan memiliki roomnya masing-masing,
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dilaksanakan oleh 2 (dua) badan Mahkamah Agung, dan Mahkamah
R
Konstitusi. Dari situ dapat dikatakan kekuasaan kehakiman telah
si
dilaksanakan oleh Mahkamah Agung dilakukan oleh lingkungan
ne
ng
peradilan yang terdiri dari peradilan umum, peradilan agama,
peradilan militer dan peradilan tata usaha negara, selanjutnya
diperbahurui Undang-undang Kekuasaan Kehakiman No. 48 Tahun
do
gu 2009, disitulah ditentukan bidang-bidang, tadi dalam Undang-Undang
Dasar ada di lingkungan Mahkamah Agung, dalam pelaksanaan
In
A
Kekuasaan Kehakiman dilakukan di Pengadilan, disitu disebut Pasal
24 ayat 2 Undang-Undang Kehakiman, kemudian pembidangannya
ah
lik
No. 48 Tahun 2009 disitu ditentukan Kekuasaan Kehakiman di
lingkungan peradilan umum, ialah mengadili perkara perdata dan
am
ub
perkara pidana, kemudian dipertegas lagi dalam Pasal 50 Undang-
Undang Peradilan Umum, mengenai peradilan agama diatur dalam
ep
Pasal 25 ayat 3 yaitu mengadili perkara-perkara yang beragama
k
si
Peradilan Militer, substansi kekuasaannya yang mengadili pidana
militer yang diatur dalam Pasal 142 Undang-Undang No. 31 Tahun
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Peradilan Anak, Korupsi, Niaga, HAM, Perselisihan Perburuhan
R
sedangkan pada Pasal 27 itu dijelaskan PTUN dibentuk Peradilan
si
Khusus yaitu Peradilan Pajak.
ne
ng
- Bahwa yang menjadi kewenangan Pengadilan Pajak, untuk
memahami apa yang menjadi yurisdiksi Pengadilan Pajak, kita harus
bertitik tolak Pasal 1.5 juncto Pasal 31 yaitu Undang-Undang No. 14
do
gu Tahun 2002 tentang Peradilan Pajak. Di dalam ketentuan Pasal 1.5
mengatakan “Pengadilan Pajak ialah berwenang untuk mengadili dan
In
A
menyelesaikan sengketa di bidang perpajakan, antara wajib pajak
atau penanggung pajak, akibat dikeluarkannya ketetapan oleh
ah
lik
Undang-undang Peradilan Pajak bahwa yang menjadi kewenangan
dari pada Peradilan Pajak yaitu ialah sengketa pajak, antara wajib
am
ub
pajak, penanggung pajak dengan pejabat yang berwenang terkait
perpajakan akibat dikeluarkan suatu ketetapan. Kemudian
ep
substansinya yang diatur dalam Pasal 31. Materi apa, pokok-pokok
k
si
didalam Ayat 2 tentang keputusan tentang keberatan yang
dikeluarkan oleh pejabat pajak yang berwenang, kemudian
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perundang-undangan itu lah yang menjadi substansi kewenangan
R
Peradilan Pajak yang jatuh menjadi yurisdiksi kompetensi absolut dari
si
Peradilan Pajak.
ne
ng
- Bahwa dalam hal ini apabila ada gugatan yang diajukan kepada
Pengadilan Negeri untuk memutus keadaan yang berkaitan dengan
peradilan pajak, termasuk mencabut cekal. Kalau bertitik tolak dari
do
gu yang Ahli sudah jelaskan, sesuai dengan ketentuan Pasal 1.5
Undang-Undang Pengadilan Pajak, sengketa pajak adalah sengketa
In
A
yang menyangkut dengan hal-hal yang berhubungan dengan
perpajakan antara wajib pajak/penanggung pajak dengan pejabat
ah
lik
yang menjadi substansinya yuridiksinya diatur dalam Pasal 31
Undang-Undang Pengadilan Pajak juncto Pasal 23 Undang-Undang
am
ub
KUP sudah kita jelaskan tadi kalau dia berbentuk klasifikasi banding
maka kalau ada mengajukan keberatan mengenai ketetapan yang
ep
dikeluarkan oleh badan yang berwenang, kalau dalam bentuk
k
si
dengan pelaksanaan surat paksa, penyitaan dan juga termasuk juga
pencekalan yang berhubungan dengan perpajakan, kalau memang
ne
ng
do
gu
- Bahwa masalahnya kalau itu murni, PMH nya murni perdata umum,
jelas menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, apabila PMH yang
ah
lik
menjadi landasan dasar dari gugatan atau respon adalah PMH dari
perdata murni maka disitu sepenuhnya tunduk yurisdiksi kewenangan
m
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menyangkut dengan pencegahan yang berhubungan dengan
R
perpajakan maka itu sepenuhnya menjadi yurisdiksi absolut dari
si
Pengadilan Pajak.
ne
ng
- Bahwa kalau memang secara nyata dan terang benderang secara
objektif disitu terdapat campur aduk antara hal yang berhubungan
dengan katakanlah ada campur aduk antara perdata tetapi juga
do
gu campur aduk dengan substansi yang ada di dalam Pasal 31 ayat 2
atau juncto Pasal 23 Undang-Undang KUP maka disitu terdapat dua
In
A
cacat formil yang pertama cacat formil yang menyangkut dengan
masalah yurisdiksi dan yang kedua cacat formil yang menyangkut
ah
dengan obscuur libel, tetapi sesuai dengan patokan Pasal 136 HIR,
lik
apabila terdapat di dalam suatu gugatan, hal-hal cacat formil yang
berkenaan dengan yurisdiksi mengadili dan juga cacat formil yang
am
ub
menyangkut dengan obscuur libel atau pokoknya cacat-cacat formil
diluar kompetensi absolut, maka disitu secara imperatif yang mesti
ep
didahulukan pemeriksaannya oleh pengadilan, maka hakim yang
k
si
mengenai eksepsi kompetensi absolut maka disitu sesuai dengan
ketentuan Pasal 136 HIR dalam praktek peradilan disitu secara ex-
ne
ng
do
gu
lik
ketentuan Pasal 136 HIR secara imperatif mesti diperiksa dan diputus
terlebih dahulu cacat formil yang menyangkut dengan kompetensi
m
ub
eksepsi yang diajukan ditolak karena tidak beralasan, maka disitu dia
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
disitu dia mengeluarkan putusan akhir menyatakan tidak berwenang
R
untuk mengadili, barulah kalau dia menolak, baru lah nanti cacat
si
formil yang belakangan itu diperiksa bersama-sama dengan materi
ne
ng
pokok perkara.
- Bahwa mengenai masalah arbitrase, sebenarnya juga sebelum
berlaku Undang-Undang No. 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan
do
gu Alternatif Penyelesaian Sengketa, juga masalah arbitrase juga telah
diatur di dalam Rv kemudian sesuai dengan Pasal 391 HIR itu
In
A
dikatakan bahwa ketentuan-ketentuan arbitrase yang diatur didalam
RV tersebut dapat dijadikan/diadopsi menjadi ketentuan yang berlaku
ah
lik
Undang-Undang Arbitrase sekarang, itu landasan masalah ketentuan
arbitrase digugat pedoman kepada Pasal 1615, sampai Pasal 1651
am
ub
RV. Dulu pun ditegaskan kalau didalam suatu perjanjian jadi untuk
menentukan kapan sesuatu sengketa yang timbul diantara para pihak
ep
yang berperkara menjadi yurisdiksi absolut dari Pengadilan Arbitrase,
k
itupun telah diatur dalam Pasal 1615 RV, yaitu apabila didalam suatu
ah
si
menyatakan bahwa setiap sengketa atau sengketa A yang timbul dari
pada perjanjian ini jatuh penyelesaiannya melalui arbitrase, jadi dulu
ne
ng
do
gu
lik
diajukan itu lahir atau timbul dari suatu perjanjian yang mengandung
klausul arbitrase maka dari itu pengadilan tidak berwenang secara
m
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
arbitrase institutional atau arbitrase adhoc. Apabila sengketa yang
R
terjadi itu timbul dari suatu perjanjian yang menyepakati klausula
si
arbitrase. Jadi Kalau para pihak dalam perjanjian menyepakati setiap
ne
ng
sengketa sengketa yang menyangkut wanprestasi atau PMH yang
timbul yang timbul dari perjanjian klausula arbitrase itu ada dua
klausul yaitu yang pertama klausul arbitrase yang bersifat general,
do
gu rumusannya selalu dikatakan “setiap sengketa, (all dispute), jadi
kalau itu berarti sengketa apapun yang timbul dari pada perjanjian itu,
In
A
jatuh menjadi yurisdiksi arbitrase. Klasifikasi yang kedua kalau
bersifat parsial, hanya ditentukan sengketa-sengketa a, b, c, kalau itu
ah
yang terjadi maka itu tetap menjadi kewenangan arbitrase, selain itu
lik
menjadi kewenangan Pengadilan Negeri. Maka dari apakah klausula
arbitrase yang saudara permasalahkan itu bersifat generalisasi atau
am
ub
parsial ;
- Bahwa kalau secara nyata/ objektif atau prima facie, dapat
ep
ditunjukkan bahwa sengketa timbul daripada perjanjian yang
k
si
sepenuhnya jatuh menjadi kewenangan arbitrase maka disitu sudah
ditunjuk arbitrase berarti jatuh menjadi kewenangan Arbitrase
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan berlaku sehingga penyelesaiaannya tunduk pada klausula itu
R
jatuh tetap menjadi yurisdiksi arbitrase yang disepakati.
si
- Bahwa Pasal 118 ayat 1 HIR, disitu dikatakan gugatan perdata ialah
ne
ng
gugatan yang dibuat secara tertulis dan di dalam gugatan itu atau
secara lisan, disebut dengan jelas identitas dari para pihak. Dimana
identitas dicantumkan dalam komparisi gugatan, Dalam komparisi
do
gu gugatan, dikatakan Penggugat A. Abdul Rahim bertindak sebagai
Penggugat dan terdapat alamatnya, maka dalam acara perdata,
In
A
identitas yang wajib disebut dalam komparisi dalam gugatan, ialah
nama dan alamat, mutlak, supaya dapat di sampaikan pemanggilan
ah
lik
tersebut cacat formil, karena tidak bisa kalau tidak disebut alamat
mau kemana disampaikan pemberitahuan atau panggilan jadi harus
am
ub
disebut identitas dan alamat didalam komparisi gugatan Minimal
nama dan alamat atau tempat kediaman. Beda dalam acara pidana,
ep
supaya lengkap harus mengikuti, nama agama, tempat tinggal,
k
si
disampaikan panggilan dan juga pemberitahuan itu yang harus
dicantumkan jadi didalam komparisi gugatan selalu disebut
ne
ng
do
gu
identitas dan alamat dari si Tergugat maka itu didalam acara perdata
dalam praktek yaitu pertama (perorangan) dari KTP, atau NPWP,
maupun dari Kartu Keluarga, kalau itu badan hukum, yang menjadi
In
A
lik
association) dari badan hukum itu , dan NPWP, dan dari Ijin Usaha,
ada juga yang mengatakan diambil dari Papan Nama yang
m
ub
komparasi gugatan tidak sesuai dengan salah satu sumber yang sah
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
identitas tidak sesuai dengan sumber pengambilan alamat/ identitas
R
yang disampaikan, kalau diajukan gugatan tidak sesuai dengan hal-
si
hal tersebut tetap melanggar batas kewenangan kompetensi relatif
ne
ng
sebab untuk menentukan kompetensi relatif itu terdapat beberapa
ketentuan, itu dapat dilihat dari Pasal 118 HIR, pertama actor
sequitur forum rei, tempat tinggal untuk menentukan jadi metode
do
gu untuk menentukan kompetensi relatif dalam Hukum Perdata diatur
pada Pasal 118 HIR : “Pengadilan yang berwenang secara relatif
In
A
untuk mengadili suatu perkara ialah dimana Pengadilan Negeri
tempat dimana si Tergugat bertempat kediaman/ tempat tinggal,
ah
lik
tinggal diluar Pengadilan Negeri, masing-masing bertempat tinggal di
beberapa daerah Pengadilan Negeri maka ada opsi actor sequitur
am
ub
forum rei, yaitu dapat dipilih salah satu tempat tinggal dari si Tergugat
.” kalau itu yang menyangkut dengan objek atau barang tidak
ep
bergerak terutama tanah, maka metode penentuan relatifnya adalah
k
(forum rei) dimana terletak dimana objek tersebut. Apabila para pihak
ah
si
timbul sengketa dan sepakat memilih yang berwenang untuk
mengadili adalah Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, maka di situ
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
relatif wajib diputus, dan pengadilan Jakarta Pusat tidak berwenang
R
untuk mengadili. Tetapi kalau si Tergugat tidak keberatan maka
si
pengadilan Jakarta Pusat berwenang.
ne
ng
- Bahwa katakanlah dari jaman belanda atau sampai pada tahun 70an
tidak dikenal dengan turut Tergugat. Yang dikenal semua adalah
Tergugat, ada yang Tergugat dijatuhi selain dari pada amar
do
gu declaratoir, dan ada yang dijatuhkan dari amar condemnatoir, ada
juga yang dijatuhi Tergugat amar untuk mematuhi, tetapi kemudian
In
A
selanjutnya ada perkembangan dan direspon dan diterima di
peradilan, sekarang memudahkan untuk siapa yang harus dijatuhi
ah
lik
introduce di dalam hukum acara perdata yaitu disebut Turut Tergugat.
Tadi sudah saya katakan sejak dulu ada amar, apabila turut Tergugat
am
ub
terdiri dari beberapa orang, ada Tergugat yang dikenakan amar
deklalator, ada juga yang Tergugat yang dijatuhi sekaligus declaratoir
ep
dan condemnatoir. Ada Tergugat yang hanya dijatuhkan amar
k
si
terpisahkan antara dalil dan antara posita dengan petitum, jadi
rangkaiannya harus merupakan satu kesatuan yang benar-benar
ne
ng
konsisten dan sejalan. Jadi kalau untuk mengetahui apa yang dapat
diminta kepada si Tergugat berarti harus dijelaskan terlebih dahulu
do
gu
dari posita gugatan apa kalau gugatan tersebut adalah PMH, maka
harus dirinci, bisa juga dalil saya adalah PMH, maka saya dalilkan
bahwa para Tergugat adalah PMH, tapi disitu saya sebutkan, saya
In
A
lik
ub
Ada juga yang masing-masing peran PMH yang dilakukan oleh pada
para Tergugat, maka dapat didalam amar, bahwa itu menghukum si
ka
ini untuk ini, sesuai dengan PMH yang dilakukan setiap Tergugat.dan
ep
Saya tidak tahu apakah ditentukan di dalam dalil, apabila tidak ada
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perbuatan, untuk memenuhi suatu putusan maka tidak sejalan
R
dengan posita, maka posita terhadap Tergugat tersebut adalah
si
obscuur libel.
ne
ng
- Bahwa apabila gugatan tersebut telah nyata obscuur libel terhadap
satu pihak, yang menjadi konsekuensi yang mungkin timbul dari
gugatan yang diajukan hal yang elementer kalau suatu gugatan
do
gu mengandung cacat formil apapun yang menyangkut cacat formil
sengketa yurisdiksi adalah selalu tidak berwenang mengadili, tetapi
In
A
pada dasarnya gugatan tidak dapat diterima. Bagaimana cacat formil
yang lain pun konsekuensi yuridisnya ialah juga harus dijadikan
ah
lik
tidak dapat diterima. Kalau putusan itu bersifat negatif atau tidak
dapat diterima maka putusan itu tidak melekat nebis en idem, maka
am
ub
bisa diajukan gugatan baru dengan memperbaiki cacat formil yang
telah diajukan pada gugatan tersebut
ep
- Bahwa kalau berbicara mengenai pemegang saham dengan
k
si
pemegang saham dan perseroan terbatas. Pemegang saham hanya
diberi hak untuk hadir didalam RUPS serta mendapat deviden dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perseorangan atau badan, termasuk wakil dari badan tersebut baik
R
wakil dari perorangan atau wakil dari badan Sekarang kalau kita ingin
si
menentukan siapa yang dimaksud dengan wakil, yang ikut memikul
ne
ng
tanggung jawab, harus dibaca dengan cermat ketentuan Pasal 32
Undang-Undang KUP disitu telah ditentukan siapa yang menjadi
wajib pajak itu, wajib pajak diwakili oleh pengurus (kalau badan),
do
gu kalau itu pailit (diwakili oleh kurator), kalau itu likuidasi (liquidator),
kalau itu warisan diwakili oleh seorang ahli waris, kalau itu anak
In
A
dibawah umur oleh wali / pengampu. Kemudian dalam ayat 4, bahwa
disitu yang bertanggung jawab yaitu pengurus tanggung renteng atas
ah
utang pajak dari suatu badan tetapi disitu dikatakan apabila wakil itu
lik
orang yang ikut jadi pengurus itu dia ikut menentukan kebijakan dan
mengambil keputusan atas kegiatan Badan. Kemudian di dalam
am
ub
penjelasan Pasal 32 ayat 4 dan Pasal 32 ayat 2 Undang-Undang
KUP, dikatakan, disini yang termasuk sebagai wakil adalah Pengurus
ep
Badan yang ikut menentukan atau orang yang meskipun tidak
k
si
berwenang menandatangani cek atas nama perusahaan. Kemudian
dalam penjelasan Pasal 32 ayat 4 UU KUP, disitu dikatakan, didalam
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
disitulah berlakunya Piercing the Corporate Veil disitulah tembu
R
limited liability
si
- Bahwa sudah jelas batasannya, sengketa yang menjadi yurisdiksi
ne
ng
absolut arbitrase di dalam sengketa yang timbul dari perjanjian yang
menyepakati klausula arbitrase. Jadi gampang saja. Kalau sengketa
itu bukan sengketa yang timbul not arising from conteck maka itu
do
gu sepenuhnya menjadi yurisdiksi absolut Pengadilan Negeri kalau itu
masuk perdata murni
In
A
- Bahwa korespondensi, komunikasi, tetapi tetap yang menjadi
landasan adalah Pasal 118 HIR, dimana tempat tinggal atau
ah
lik
pihak-pihak yang bersangkutan ;
- Bahwa Kota dari Jakarta tapi domisili dari Jogja, kompentensi relatif
am
ub
harus tetap tunduk kepada ketentuan Pasal 118 ayat 1 HIR yang
menyebutkan dimana kedudukan tempat tinggal, tempat kediaman,
ep
atau tempat terakhir dari pihak yang digugat ;
k
si
atau tempat kediaman terakhir, atau tempat tinggal yang nyata ;
- Bahwa dengan surat tadi tidak dapat menunjukan sertifikasi bahwa
ne
ng
dia secara nyata tinggal disini, belum tentu, kalau hanya dilihat dari
surat saja belum tentu menurut saya.
do
gu
law.
- Bahwa apakah dengan demikian itu sudah dapat diketahui itu adalah
ah
lik
ub
dengan kantor pusat atau dengan kantor cabang atau dengan kantor
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kepada kedudukan daripada Kantor Pusat tetapi hal tersebut
R
menimbulkan kesulitan didalam praktek bagaimana kalau
si
perusahaan itu di New York apakh yang harus digugat itu
ne
ng
berkembanglah Yurisprudensi yang mengatakan kalau perjanjian itu
dilakukan oleh Representatif atau branch atau cabang maka yang
menjadi pihak tidak perlu kantor pusat tetapi cukup kantor cabang,
do
gu maka oleh karena itu yang jatuh menjadi kompetensi relatif ialah
tempat dimana cabang itu berkedudukan maka sama sekarang itu
In
A
sebabnya ahli sengketa dengan pihak Bank tidak perlu menuntut,
tidak perlu surat kuasa dari Kantor Pusat kalau saya menuntut
ah
lik
kepala Perwakilan adalah sudah mempunyai legal standing oleh
karena itu Yurisdiksi relatifnya bisa menjadi Yurisdiksi Samarinda ;
am
ub
- Bahwa seandainya dalam suatu gugatan perdata di Pengadilan
Negeri ada dimintai mengenai suatu pihak untuk penanggung pajak,
ep
pihak lain tidak menjadi penanggung pajak, sudah termasuk
k
si
pajak yaitu Pengadilan Pajak dalam ketentuan Pasal 1.28 juncto
Pasal 32 ayat 4 Undang-Undang KUP.
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
disebut komparisi, komparisi itu menyebut identitas, identitas minimal
R
menyebut nama dan alamat, sumber alamat sudah ahli jelaskan ;
si
- Bahwa alamat surat menyurat itu alamat pemberitahuan suatu
ne
ng
perjanjian pada pokoknya untuk menentukan kompetensi relatif
tengok didalam komparisi ;
- Bahwa kalau perjanjian itu dibuat Kantor Pusat maka itu absolut
do
gu relatifnya jatuh menjadi actor secutur forum rei jadi yang menentukan
kompetensi relatif itu berdasarkan kepada perjanjian itu jadi siapa
In
A
yang membuat perjanjian maka untuk menentukan kompetensi relatif
dimana maka ialah orang yang menjadi pihak, kalau pihaknya kantor
ah
lik
kompetensi relatif sesuai siapa yang membuat perjanjian kalau yang
membuat perjanjian itu cabang atau perwakilan maka itulah yang
am
ub
menentukan kompetensi relatif ;
3. Ahli Dr. Gunawan Widjaja, SH, MH, MKM, MARS (UI), menerangkan
ep
sebagai berikut :
k
Pasal 134 HIR dengan Pasal 132 RV, Sebenarnya kedua pasal itu
R
si
mengatur mengenai hal-hal kompentensi absolut dari peradilan
dalam suatu perkara, kalau adalah kewenangan peradilan lain maka
ne
ng
do
gu
tersebut menjabat.
- Bahwa kalau kita membicarakan mengenai Pengadilan Pajak, itu
ah
lik
ub
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
penyitaan, yang kemudian sudah diputus oleh Dirjen bisa diajukan
R
banding ke Pengadilan Pajak.
si
- Bahwa biasa masalah pembayaran pajak ada SKP nya, kalau
ne
ng
misalnya itu, mengajukan keberatan kepada Dirjen, apabila gugatan
tersebut tidak dapat diterima, maka diajukan di Pengadilan Pajak.
- Bahwa mengenai atas permintaan-permintaan itu ada antara lain juga
do
gu ada pencabutan cekal, ada juga penagihan pajak ditunda, gugatan
tersebut ada di kewenangan dan diajukan ke Pengadilan Pajak.
In
A
- Bahwa Kalau kita mengajukan suatu gugatan, kita baca suatu
gugatan, itu kan ada 3 bagian ya itu sebagai satu kesatuan, ada
ah
lik
adalah suatu rangkaian, kalau kita lihat ketentuan di HIR, ada RV
kan, poging dimungkinkan penggabungan beberapa macam gugatan
am
ub
yang mungkin beda satu sama yang lain selama subjeknya bisa
menentukan dan positanya bisa menentukan. Cuman kalau kita
ep
menggabungkan perkara yang perkaranya merupakan kewenangan
k
si
persoalan sengketa pajak kemudian dibungkus dan dilabel dalam
dalil PMH, bahwa ada penggabungan suatu perkara itu darimana
ne
ng
do
gu
lik
Pajak
- Bahwa yang kedua apabila ada gugatan, ada penyitaan terhadap
m
ub
Pajak.
ep
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak. Jadi hutang pajak itu
R
diajukan ke Pengadilan Pajak bukan ke Pengadilan Negeri.
si
- Bahwa kalau kita membicarakan mengenai arbitrase kita ada
ne
ng
Undang-Undang No.30 tahun 1999, bahwa dalam Pasal 3 dan Pasal
11, apabila memang ada klausul arbitrase, maka Hakim harus
menolak perkara yang diajukan.
do
gu - Bahwa Kalau petitum Tergugat pada umumnya ada kriteria tuntutan
yang akan dikabulkan oleh Hakim. Kalau petitum Turut Tergugat pada
In
A
umumnya hanya supaya turut terikat dalam suatu putusan tanpa
punya suatu kewajiban.
ah
lik
dinyatakan melakukan perbuatan melawan hukum, tapi didalam
petitumnya dituntut untuk melakukan perbuatan melawan hukum
am
ub
seperti pencabutan cekal, penundaan penagihan itu seharusnya
dijadikan sebagai Tergugat.
ep
- Bahwa kalau berhubungan dengan masalah penagihan pajak maka
k
si
kewenangan yang berbeda apabila kemudian yang satu tunduk di
Pengadilan Pajak dan yang satu tunduk pada Pengadilan Negeri, dan
ne
ng
do
gu
- Bahwa kalau sama-sama kedua belah pihak dari Tergugat dan Turut
Tergugat, tergantung materinya, kalau kewenangan absolut dari
Pengadilan Negeri ya bisa.
In
A
lik
bertanggung jawab.
- Bahwa kalau PT kita bicara sebagai subjek hukum mandiri, bahwa
m
ub
lagi yang namanya TDP. Jadi itu adalah sumber alamat dari suatu PT.
ep
tidak secara tegas dikatakan ada alamat PT tetapi kalau tidak salah
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kabupaten atau kota madya, yang adalah merupakan yurisdiksi relatif
R
dari suatu Pengadilan Negeri.
si
- Bahwa kalau kita bicara PT, tadi disebutkan pada Pasal 1 mengenai
ne
ng
Domisili PT meliputi, domisilinya dimana di kotamadya Bandung atau
di kabupaten Bandung. Nanti yang berwenang adalah Pengadilan
Negeri Bandung.
do
gu - Bahwa kalau kita mengatakan adanya surat menyurat itu kan hanya
mengenai surat menyurat, kecuali dalam perjanjian tersebut disebut
In
A
ada pilihan domisili, jika ada pilihan domisili maka berlakulah
ketentuan Pasal 118 ayat 4 HIR, dimana dapat diajukan kepada
ah
Pengadilan Negeri yang dipilih oleh kedua belah pihak sesuai dengan
lik
pilihan domisili.
- Bahwa hanya surat-menyurat, kalau pilihan domisili kan harus
am
ub
disebutkan dengan tegas seperti ‘pilihan domisili adalah di
Pengadilan Negeri, bisa di PN Jakarta Pusat atau P.N. Jakarta
ep
Selatan atau dimana terserah tetapi harus dinyatakan dengan tegas.
k
Kalau ada pilihan domisili, dapat diberlakukan Pasal 118 ayat 4 HIR.
ah
si
standi in judicio nya di kantor pusat, kalau cabang tidak memiliki
persona standi in judicio
ne
ng
do
gu
sebagai berikut :
- Bahwa sesuai dengan Pasal 10 dari Undang-undang Arbitrase di bagian
terakhir dikatakan bahwa Perjanjian Arbitrase tidak berakhir dengan
In
A
lik
kewenangan Arbitrase ;
- Bahwa kalau untuk setelah perjanjian berakhir tergantung dari perjanjian
m
ub
kalau ini perjanjian dilakukan secara tertulis dan menunjuk Arbitrase tentu
Arbitrase berwenang tetapi kalau dalam perjanjian kemudian tidak ditunjuk
ka
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa perjanjian itu tahun 2010 selesai, sengketa yang sebelum tahun
R
2010 sekalipun berakhir tetap harus arbitrase tetapi sengketa yang
si
kemudian ada perjanjian setelah tahun 2010 perjanjiannya lisan, Arbitrase
ne
ng
tidak berlaku lagi karena Arbitrase harus tertulis ini bersifat lisan kecuali
kalau misalnya setelah perjanjian lisan itu berakhir mereka sudah
bersepakat akan diselesaikan setelah Arbitrase jadi kesimpulannya setelah
do
gu putus setelah perjanjian baru apakah lisan, apakah tertulis tidak
menunjukkan frase maka itu adalah kewenangan Pengadilan Negeri ;
In
A
- Bahwa apabila ada gugatan kepada PT. A gugatan dapat diajukan di
domisili kantor pusat, di kantor kegiatan boleh jadi kalau diajukan ke
ah
lik
bahwa kantor perwakilan, kantor cabang juga berhak menggugat dan
dapat digugat, Dasar hukumnya Yurisprudensi Mahkamah Agung ;
am
ub
- Bahwa Perbuatan Melawan Hukum secara teoritis adalah suatu perbuatan
yang mengganggu neraca keseimbangan yang harus ada dalam
ep
pergaulan masyarakat secara jelasnya dalam Undang-undang ditegaskan
k
dalam Pasal 1365 yaitu syaratnya ada satu perbuatan, perbuatan itu
ah
si
dan keempat bahwa kerugian itu ditimbulkan dari perbuatan ;
- Bahwa suatu perbuatan bersifat melawan hukum dulu perkembangannya
ne
ng
do
gu
lik
ub
- Bahwa apabila terjadi pemutusan kontrak atau perjanjian menurut ahli itu
melanggar perjanjian itu adalah merupakan wanprestasi tetapi suatu
ka
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hukum karena bertentangan dengan perintah hukum, bertentangan
R
dengan Undang-undang ;
si
- Bahwa kalau perjanjian itu kalau tidak bisa dibatalkan karena persetujuan
ne
ng
kedua belah pihak itu hanya dapat dibebankan, jadi putusnya perjanjian
bukan karena wanprestasi tetapi karena putusan Pengadilan / putusan
Hakim ;
do
gu - Bahwa putusnya Perjanjian bisa terjadi karena wanprestasi itu hanya alat
saja bahwa putusnya perjanjian kalau tidak sepakat harus dengan Putusan
In
A
Hakim ;
- Bahwa apabila dalam sebuah perjanjian ada satu pasal yang menegaskan
ah
lik
yang menerangkan isi dari perjanjian khususnya pasal 1266 memang
sering terjadi dan itu bisa berbahaya karena biasanya pihak yang kuat itu
am
ub
akan gampang saja menganulir perjanjian untuk kepentingannya sendiri
dengan tidak memperhatikan kepentingan pihak lain, menurut ahli yang
ep
dapat dikesampingkan itu hak contohnya kita umur 17 tahun berhak untuk
k
si
KUHPerdata pihak yang kuat seenaknya Putus perjanjian padahal
perjanjian harus dilakukan dengan itikad baik, perjanjian harus
ne
ng
do
gu
lik
ub
kalau Perum titik beratnya adalah untuk kepentingan umum seperti Bulog,
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Percetakan Negara tetapi kalau Persero tujuannya adalah mencari
R
keuntungan disamping untuk kepentingan umum sama dengan PT biasa
si
cuman Undang-undang mengatakan dalam Pasal 2 ada suatu kewajiban
ne
ng
daripada Persero yaitu karena pelaku ekonomi ada 3 (tiga) : 1 . BUMN, 2.
Koperasi, 3 Swasta, tugas Persero ini untuk membimbing membina
koperasi dan swasta supaya bisa gemuk / menjadi besar ;
do
gu - Bahwa Peran BUMN terhadap swasta membantu mengembangkan
terutama kepada Swasta kecil dikembangkan menjadi besar karena bahwa
In
A
persero lebih unggul daripada yang lain oleh karena itu ada kewajiban
disitu ;
ah
- Bahwa ketika BUMN saling bekerja sama dengan pihak Swasta seperti
lik
dijelaskan harus membantu dan membina ahli ketika BUMN bekerja sama
dengan terus menerus dengan pihak swasta dan saling menguntungkan ;
am
ub
- Bahwa Ahli katakan tugasnya dan kewajibannya adalah untuk membina
membesarkan bukan mengkerdilkan jadi kalau mengkerdilkan
ep
bertentangan dengan Undang-undang maka itu melawan hukum ;
k
- Bahwa ada suatu perjanjian sampai tahun 2010 ada perjanjian arbitrase
ah
ahli katakan tadi maka peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum tahun 2010
R
si
kebelakang sekalipun sudah diputuskan perjanijian tetap arbitrase berlaku,
tetapi untuk perjanjian yang tidak tertulis, tidak menunjuk arbitrase maka
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa dalam hal kebebasan berkontrak, baca pasal 1338 dan Pasal 1339
R
bahwa perjanjian itu harus dilaksanakan dengan itikad baik, perjanjian itu
si
mengikat seperti undang-undang (pasal 1338) Pasal 1339 mengatakan
ne
ng
bahwa prinsip-prinsip perjanjian yang mengikat bukan hanya kata-kata
yang disebutkan dalam Undang-undang, tetapi ketentuan undang-undang
diluar itu keadilan, kebiasaan, kepatutan turut mengikat jadi kalau
do
gu perjanjian diputuskan ternyata tidak patut tidak boleh ;
- apakah dengan adanya asas kebebasan berkontrak para pihak bebas
In
A
untuk menyepakati mengenyampingan suatu ketentuan yang dimaksud ?
- menurut ahli yang dapat dikesampingkan itu hak kedua belah pihak, kita
ah
punya hak untuk memilih boleh dikesampingkan saya tidak akan memilih
lik
tetapi sepanjang kewajiban itu harus dilaksanakan apalagi kewajiban yang
bersifat undang-undang jadi kewajiban dan hak ini bisa timbul karena
am
ub
undang-undang dan bisa timbul karena perjanjian, jadi hak dan kewajiban
yang dilanggar karena perjanjian itu wanprestasi, hak dan kewajiban yang
ep
dilanggar karena peraturan undang-undang itu melawan hukum ;
k
- Bahwa di perdata publik diatur kewajiban, dan kewajiban itu sudah diatur
ah
si
hukum publik ;
- Bahwa Kewajiban wajib pajak untuk melaporkan tidak bisa
ne
ng
dikesampingkan ;
- Bahwa apabila sengketa itu terkait kewajiban salah satu pihak terhadap
do
gu
lik
yang termuat dalam berita acara persidangan, dianggap telah termuat dan
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini;
m
ub
Penggugat;
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
relatif, yang menyatakan bahwa Pengadilan Negeri atau Pengadilan Negeri
R
Jakarta Selatan tidak berwenang mengadili perkara ini karena berdasarkan
si
kompetensi absolut perkara ini merupakan kewenangan Pengadilan Pajak atau
ne
ng
BANI,atau berdasarkan kompetensi relatif merupakan kewenangan Pengadilan
Negeri Bandung;
Menimbang, bahwa selanjutnya eksepsi Turut Tergugat pada pokoknya
do
gu mengenai kewenangan mengadili secara absolut yang menyatakan bahwa
Pengadilan Negeri tidak berwenang mengadili perkara ini karena seharusnya
In
A
gugatan ini diajukan pada Pengadilan Pajak;
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat dan Turut Tergugat
ah
lik
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tetap berwenang mengadili perkara a quo;
Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi Tergugat dan Turut Tergugat
am
ub
mengenai kewenangan mengadili secara absolut dan kewenangan mengadili
secara relatif,maka berdasarkan Pasal 136 HIR Majelis Hakim akan
ep
mempertimbangkan terlebih dahulu eksepsi eksepsi tersebut;
k
si
maupunTurut Tergugat yang menyatakan bahwa yang berwenang mengadili
perkara a quo adalah Pengadilan Pajak;
ne
ng
do
gu
lik
ub
Sengketa Pajak;
Selanjutnya yang dimaksud dengan Sengketa Pajak, diatur di dalam Pasal 1
ka
timbul dalam bidang perpajakan antara Wajib Pajak atau Penanggung Pajak
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang dapat diajukan banding atau gugatan kepada Pengadilan Pajak
R
berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan, termasuk gugatan
si
atas pelaksanaan penagihan berdasarkan Undang Undang Penagihan Pajak
ne
ng
dengan Surat Paksa;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mempelajari gugatan Para
Penggugat, dapat disimpulkan bahwa gugatan Para Penggugat pada pokoknya
do
gu adalah keberatan Para Penggugat karena tindakan Tergugat yang memutuskan
perjanjian secara sepihak meskipun mengetahui bahwa Tergugat adalah pemilik
In
A
saham dari PT.Citra Sari Makmur (Penggugat I), yang mana akibat penghentian
dan atau pemutusan layanan yang dilakukan oleh Tergugat tersebut, Penggugat
ah
lik
Bahwa tindakan Tergugat yang menghentikan layanan transponder dan
melepaskan tanggungjawabnya untuk memikul beban pajak dari Penggugat I
am
ub
menurut Para Penggugat adalah perbuatan melawan hukum;
Dengan berpedoman pada Pasal 1 angka 5 UndangUndang Republik Indonesia
ep
Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, maka Majelis Hakim
k
si
Undang Pengadilan Pajak, karena dari gugatannya tersebut yang
dipermasalahkan oleh Para Penggugat bukanlah dengan Pejabat yang
ne
ng
do
gu
lik
memohon pengurangan dan atau pembatalan atas nilai tagihan dari Turut
Tergugat kepada Penggugat I;
m
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pengadilan Pajak, karenanya perkara ini bukan kewenangan absolut
R
Pengadilan Pajak, sehingga Pengadilan Negeri berwenang mengadili perkara
si
ini, dan selanjutnya eksepsi poin ini dinyatakan ditolak;
ne
ng
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan
mengenai eksepsi kompetensi absolut dari Tergugat yang menyatakan bahwa
perkara ini merupakan kewenangan BANI;
do
gu Menimbang, bahwa terhadap eksepsi ini Majelis Hakim dengan
memperhatikanBukti P-1 pada Pasal 16 (4), danjuga Bukti P-2 pada Pasal 34
In
A
(2) disebutkan para pihak sepakat bila ada perselisihan akan menyerahkan
penyelesaian masalah tersebut kepada BANI;
ah
lik
pada Pasal 8 (1) nya mengatur mengenai jangka waktu berlakunya perjanjian ini
adalah 3 (tiga) tahun, terhitung sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian ini
am
ub
yang disebutkan diawal perjanjian yaitu tanggal 25 Mei 2004, menurut Majelis
Hakim berarti perjanjian ini berakhir pada tanggal 25 Mei 2007, dan selanjutnya
ep
Bukti P-2 pada Pasal 5 (1) mengatur mengenai jangka waktu perjanjian ini
k
berlaku efektif sejak tanggal 1 April 2004 sampai dengan tanggal 24 Mei 2007,
ah
dari kedua bukti tersebut, menunjukkan bahwa perjanjian ini telah berakhir dan
R
si
belum ada bukti lain yang menunjukkan perjanjian ini telah diperpanjang;
Bahwa untuk menolak atau mengabulkan eksepsi ini, Majelis Hakim
ne
ng
do
gu
lik
ub
c. Novasi;
d. Insolvensi salah satu pihak;
ka
e. Pewarisan;
ep
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
g. Bilamana pelaksanaan perjanjian tersebut dialihtugaskan pada pihak
R
ketiga dengan persetujuan pihak yang melakukan perjanjian arbitrase
si
tersebut; atau
ne
ng
h. Berakhirnya atau batalnya perjanjian pokok;
Menimbang, bahwa dengan berpedoman padaPasal 10 huruf h Undang
Undang Nomor 30 Tahun 1999 tersebut, yang menggariskan: “suatu perjanjian
do
gu arbitrase tidak menjadi batal disebabkan oleh berakhirnya atau batalnya
perjanjian pokok”, berarti BANI masih berwenang mengadili perkara ini;
In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut diatas,
maka eksepsi Tergugat yang menyatakan bahwa perkara ini adalah merupakan
ah
lik
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim menyatakan bahwa
Pengadilan Negeri tidak berwenang secara absolut memeriksa dan mengadili
am
ub
perkaraa quo,
Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi mengenai kewenangan absolut
ep
dikabulkan, maka eksepsi selebihnya tidak perlu dipertimbangkan lagi, dan
k
tentang gugatan yang berhubungan dengan pokok perkara, Majelis Hakim tidak
ah
si
ini;
Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi mengenai kompetensi absolut
ne
ng
telah dinyatakan dikabulkan, maka biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini
dibebankan kepada Para Penggugat;
do
gu
MENGADILI:
ah
lik
ub
Pengadilan Pajak;
2. Mengabulkan eksepsi Tergugat tentang kompetensi absolut Badan Arbitrase
ka
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
si
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada hari Selasa, tanggal 16 Januari 2018,
ne
ng
oleh kami, Florensani S. Kendenan,S.H.,M.H., sebagai Hakim Ketua,
Krisnugroho,S.P.,S.H.,M.H., dan Mery Taat Anggarasih,S.H.,M.H., masing-
masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk berdasarkan Penetapan Ketua
do
gu Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor 500/Pd.G/2017/PN.Jkt.Sel., tanggal
08 Agustus 2017, juncto Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
In
A
Nomor 500/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Sel., tanggal 03 Januari 2018, putusan tersebut
pada hari Rabu, tanggal 17 Januari 2018 diucapkan dalam persidangan terbuka
ah
untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota
lik
tersebut, dibantu oleh Hj.Rosdiana T,S.H.,M.H., Panitera Pengganti, dihadiri
oleh Kuasa Tergugat dan Kuasa Turut Tergugat tanpa dihadiri Kuasa Para
am
ub
Penggugat.
ep
Hakim-hakim Anggota: Hakim Ketua,
k
ah
si
Krisnugroho,S.P.,S.H.,M.H Florensani S. Kendenan,S.H.,M.H
ne
ng
do
gu
Panitera Pengganti,
ah
lik
ub
Biaya-biaya :
- Redaksi…….…………………..:Rp. 5.000,-
ka
- Materai………………………….:Rp. 6.000,-
ep
- Pendaftaran……………………:Rp. 30.000,-
- Proses…………………………. :Rp. 75.000,-
- PNBP……………………………Rp. 15.000.-
ah
- Panggilan………………………:Rp. 335.000,- +
R
J u m l a h……………………..:Rp. 466.000,-
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75