Mbok Sarni tinggal sebatang kara di hutan yang sepi. Ia sangat menginginkan kehadiran seorang anak.
Tiap hari ia tiada henti selalu berdoa, “Tuhan, karuniai seorang anak padaku. Sesungguhnya hidupku sangat
sepi. Jika engkau mengaruniai aku seorang anak tentunya aku akan semakin bersyukur dan taat kepadamu.”
Suatu hari, raksasa yang kebetulan lewat mendengar doa Mbok Sarni. Dengan suaranya yang menggelegar,
raksasa itu bertanya, “Hei wanita tua! Apakah kau sungguh-sungguh menginginkan seorang anak?”
Mbok Sarni terkejut. Dengan gemetar, ia menjawab, “Benar sekali. Aku mendambakan seorang anak yang
bisa menemaniku. Namun sepertinya hal itu tak mungkin, usiaku sudah tua, dan suamiku telah meninggal.”
“Ha… ha… ha… aku bisa mengabulkan keinginanmu dengan mudah, tapi tentu ada syaratnya. Apakah kau
bersedia?” tanga si raksasa.
“Baiklah, aku bersedia,” sahut Mbok Sarni menjawab walau hatinya takut melihat sosok raksasa yang besar
dan seram.
__________________ __________________