Kelas :I
No. Absen : 20
NIM : 185030201111087
Learning Organizations
• Sorabel
Dikutip dari Wikipedia, Sorabel adalah perusahaan startup yang berfokus pada pakaian.
Sorabel ada dibawah naungan PT. Sale Stock Indonesia, dan Sorabel merupakan rebranding
dari SaleStock. Rebranding ini dilakukan dengan harapan untuk mengubah imej yang awalnya
diasosiasikan dengan produk murah, menjadi brand yang lebih ekskusif dan dinikmati oleh
semua orang Indonesia. Sorabel memiliki tagline yang sama dengan SaleStock yaitu Coba Dulu
Baru Bayar, dan mereka adalah e-commerce pertama yang menerapkan system CDBB ini.
Namun dikala pandemic, Sorabel mengatakan bahwa ia tidak mampu bertahan dikala pandemic
dan kehabisan modal untuk menjalankan perusahaannya. Pihak Sorabel mengatakan bahwa
pihaknya telah melakukan yang terbaik untuk bertahan dikala pandemic. Sebelumnya Sorabel
telah melakukan berbagai strategi untuk bertahan, seperti dengan menggunakan fitur
taglinenya yaitu Coba Dulu Baru Bayar dimana fasilitas ini dibutuhkan oleh pelanggan karena
kekhawatiran pelanggan yaitu khawatir pakaian yang dibeli ini tidak sesuai atau tidak cocok
dengannnya. Maka system CDBB ini mampu menarik minat pelanggan. Jeffrey, mantan CEO
Sorabel mengatakan bahwa Sejak 2016, Sorabel belum pernah memiliki runway lebih dari
enam bulan, akibatnya Sorabel kesulitan untuk bertahan melalui krisis besar seperti ini,.
Sorabel mengatakan bahwa ia tidak sanggup lagi membayar gaji karyawan untuk bulan
Agustus tahun 2020 dan menyatakan bahwa ia tidak memiliki lagi cadangan modal untuk
menjalankan kegiatan operasional sehingga mereka menempuh jalan likuidasi. Manajemen
Sorabel menyatakan bahwa mereka memiliki komitmen untuk memastikan semua hak
karyawannnya akan terpenuhi selama proses likuidasi ini dan pihak sorabel akan mematuhi
semua peraturan dan keputusan para likuidator. Karyawan dari Sorabel diharapkan
mengembalikan asset perusahaan yang akan dijual Kembali oleh likuitdator dan karyawan
Sorabel akan dibantu untuk menemukan pekerjaan baru dari jaringan investor lebih dari 100
perusahaan.