Anda di halaman 1dari 9

Pergeseran Offline retailer menuju

Online Retalier dan cara

menghadapinya : Studi kasus

Mataharimall.com

Nama Kelompok :
1. Fera Desi Megawati 041611233257
2. Rael Pribadi 041611233028
3. Annisa Hidayatun J. 041611233101
4. Gideon Dimas S.H 041611233159
5. Allisya Regita C. 041611233257
Latar belakang

 PT. Matahari Putra Prima sebagai salah satu jaringan ritel terbesar di Indonesia
mencoba melakukan shifting menuju e-commerce dengan meluncurkan Mataharistore.com
yang terafiliasi dengan e-commerce lain dengan induk perusahaan yang sama yaitu Lippo
Grup. Selain itu, alasan mengapa PT. Matahari Putra Prima bermain online disebabkan
untuk menjangkau konsumen lebih luas dengan biaya yang lebih murah. Berdasarkan
survey internal, PT. Matahari Putra Prima harus menambah 400 gerai lagi untuk memenuhi
kebutuhan nasional.

 Namun, pada tahun 2018 Grup Lippo memutuskan untuk menggabungkan dua e-
commerce yaitu mataharimall.com dan mataharistore.com menjadi matahari.com. Banyak
spekulasi penyebab pasti mengapa Grup Lippo memutuskan menggabungkan kedua e-
commerce tersebut, namun yang pasti ada beberapa perubahan yang terjadi semenjak
menjadi matahari.com. Salah satunya, e-commerce melakukan rebranding dengan fokus
pada bidang fashion sehingga dapat melakukan omni-channel dengan baik kedepannya.
Rumusan masalah

1.
Mengetahui alasan yang menyebabkan ditutupnya e-commerce
mataharimall.com?

2.
Bagaimana retailer stationer bereaksi terhadap fenomena ini?

3.
Bagaimana peluang pasar kedepannya?
Tujuan penelitian
 Mengetahui alasan yang menyebabkan ditutupnya e-
commerce mataharimall.com sehingga dapat dijadikan
pertimbangan kedepannya apabila akan meluncurkan e-
commerce.

 Dengan perubahan fenomena ini, diharapkan retailer


stationer dapat melakukan reaksi yang tepat supaya
menghindar dari jerat gulung tikar.

 Mengetahui peluang pasar kedepannya sehingga


dapat merencanakan apa yang akan dilakukan untuk
bertahan
Landasan teori

Omni - channel

Tidak hanya memperluas ruang lingkup saluran, tetapi juga memadukan


pertimbangan interaksi saluran pelanggan-merek-ritel. Ini juga
merupakan konsekuensi dari memperluas ruang lingkup saluran secara
konseptual (journal of retailing, From Multi-Channel Retailing to Omni-
Channel Retailing: Introduction to the Special Issue on Multi-Channel
Retailing)
Pembahasan

1.
Alasan ditutupnya Mataharimall.com

2.
Reaksi Retailer Stationer

3.
Peluang Pasar
Solusi

 Salah satu solusi yang digunakan mataharimall.com adalah menggabungkan unit


bisnisnya dengan unit bisnisnya yang lain yakni mataharistore.com untuk menjadi satu
platform digital berupa matahari.com, yang mana nantinya akan berfokus pada salah
satu bidang saja, yakni fashion → strategi re-branding dengan mengganti
mataharimall.com + mataharistore.com menjadi matahari.com.

 Melalui re-branding ini, matahari.com tetap mempertahankan model O2O


Kesimpulan
 Salah satu tantangan yang dihadapi perusahaan ketika
terjun ke bisnis yang berbasis digital adalah memilih
bidang penjualan yang menjadi fokus mereka di platform
digital tersebut. Salah satu sebabnya adalah mereka
terlalu ambisi untuk ikut-ikutan terjun ke dunia bisnis
digital, lalu ingin menjadi pemimpin pasarnya dengan
memberikan perbedaan dari e-commerce selainnya, dsb.

 Omni-channel merupakan struktur bisnis digital yang


paling banyak digunakan saat ini karena mampu membuat
para pelanggan tetap merasakan brand feeling yang
sama. Baik seperti saat membeli di toko fisik maupun
online (webstore, sosmed, dll).

 Strategi penggabungan unit bisnis bisa menjadi salah


satu cara untuk melakukan re-branding dan perbaikan
kualitas layanan omni-channel.
That’s all. Thank you! 
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai