Anda di halaman 1dari 2

PRINSIP PENATAAN RUANG - HIRARKI

Gedung DPR/MPR memiliki prinsip penataan organisasi ruang secara cluster-linier dan
menerapkan simetri bilateral dengan bermacam bagian ruangan dengan fungsi yang berbeda-
beda di dalamnya.

Pola ruang dalam bangunan ini juga terbentuk oleh sirkulasi yang berawal dari pintu masuk
menuju ruang-ruang yang berada di dalamnya dengan alur tingkatan-tingkatan oleh peletakan ruang-
ruang sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya. Dapat disebutkan jika hirarki dari gedung ini adalah dari
pendukung – utama.
Selain itu, ruangan-ruangan dalam Gedung DPR/MPR ini berhirarki publik-privat, yang mana
terdapat ruangan yang dapat dimasuki oleh pengunjung dan juga ruangan yang khusus atau tidak
boleh dimasuki publik.

PENJELASAN UMUM

Gedung DPR/MPR atau biasa disebut Gedung Parlemen RI merupakan gedung tempat para
wakil rakyat dan berbagai daerah di Indonesia bersidang dan memutuskan kepentingan penting.
Gedung ini berada di Kompleks Parlemen yang beralamat di Jl. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta
Selatan.

Selain merupakan tempat sidang, Gedung DPR/MPR ini dijadikan sebagai tempat pelantikan
presiden dan wakil presiden terpilih, tempat koleksi dokumen-dokumen yang telah dihasilkan
oleh MPRdan/DPR, dan juga menerima para pengunjung untuk melakukan studi wisata.

Gedung DPR/MPR mulai dibangun pada tanggal 8 Maret 1965 - 1 Februari 1983 dengan hasil
akhir yakni tinggi bangunan kurang lebih 100 meter dengan 24 lantai. Arsitektur dari gedung
merupakan hasil rancangan karya Soejoedi Wirjoatmodjo, Dpl.Ing. yang ditetapkan dan disahkan
sendiri oleh Presiden Soekarno pada tanggal 22 Februari 1965. 

Bangunan ini, biasa disebut juga Gedung Nusantara atau Gedung Kura-kura. Di dalam gedung
tersebut terdapat Ruang KK I, Ruang KK II, Ruang Rapat Komisi II dan IV, Ruang Sidang MPR
RI, dan Museum DPR RI.

Anda mungkin juga menyukai