Anda di halaman 1dari 7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah singkat Museum Pusat TNI - AD Dharma Wiratama

Yogyakarta

Museum Pusat TNI – AD Dharma Wiratama Yogyakarta yang kini

menjadi salah satu bagian dari dinas pembinaan mental TNI – AD, adalah

merupakan hasil likuidasidari dinas sejarah TNI AD menjadi Disbintal TNI – AD.

Adapun likuidasitelahtelah dilaksanakan pada tahun 1985, sesuai dengan

keputusan Kasad No. Kep/25/VIII/1985, tanggal 15-8-1985. Pada perkembangan

berikutnya Bagian Museum Pusat TNI – AD berada di bawah Subdis Bina

Dokjarah mustak Disbintalad

Perintisan Museum Pusat TNI – AD Dharma Wiratama Yogyakarta ini

telah dilakukan oleh Disjarahad (Dinas Sejarah TNI AD) sejak tahun 1956 dimana

saat itu masih bernama SMAD (Sejarah Militer Angkatan Darat), yang diharapkan

dapat digunakan untuk menampung benda-benda koleksi perjuangan TNI – AD.

Kegiatan ini dimulai dengan berdirinya suatu Biro Museum (sesuai Surat

Penetapan KSAD No. 10-50 tanggal 1 Juli 1958) dalam lingkungan Sejarah

Militer AD (SMAD) Rencana dan cita-cita SMAD untuk membangun Museum

TNI – AD tersebut sejalan dan bersamaan waktunya dengan maksud pihak Panitia

Monumen Hamengkubuwono IX di Yogyakarta. Mengingat Yogyakarta sebagai

ibukota masa perjuangan ’45, maka diadakanlah hubungan dan kerjasama dalam

rangka pendirian Museum TNI–AD di Yogyakarta.


6

Kerjasama ini direstui oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dengan telah

diijinkannya menggunakan sebagian tabah komplek Ndalem brontokusuman 24,

(yang kemudian dibangun museum perjuangan) sebagai museum AD.

Lokasi Museum AD di Ndalem Brontokusuman sejak tahun 1959 ini kemudian

disahkan oleh Kasad dengan surat keputusan No. Kpts. 760/9/1959 tanggal 8-09-

1959.

Mengingat pentingnya tugas dan fungsi serta peranan museum AD sebagai

bagiab dari pusat sejarah muliter AD (kedudukan / nama Disjarahad tahun 1960-

an), dalam rangka pewarisan nilai perjuanagan para pahlawan bangsa, khususnya

TNI / ABRI maka sejak tanggal 17 juni 1968 lokasi museum dipindahkan ke

Bintaran Wetan No.3, bekas tempat tinggal Panglima Besar Jend. Sudirman.

Pemilihan tempat yang baru ini dipandang tepat, sebab dirumah ini

Pangsar Jend. Sudirman pernah bertempat tinggal dan dari situlah semua

kebijaksanaan TNI /ABRI diolah dan dilahirkan. Disampung itu, lokasi bekas

tempat tinggal almarhum Pangsar Jend. Sudirman strategis untuk suatu museum,

karena terletak di tengah kota. Namun demikian mengingat kemajuan lingkup

perjuangan TNI AD yang harus diabadikan, penggunaan rumah kediaman

almarhum Pangsar Jend. Sudirman sebagai Museum TNI AD, dinilai kurang

memadai lagi. Bekas kediaman Pangsar Jend. Sudirman yang penuh dengan

kenangan sejarah perjuanagn TNI / ABRI akan lebih berdaya guna bila menjadi

suatu ”Sasmitaloka Pangsar Jend. Sudirman”, yang digunakan untuk

mengabadikan riwayat hidup dan perjuanagn almarhum Pangsar Jend. Sudirman,

Didalam Sasmitaloka tersebut dihimpun koleksi benda-benda pribadi almarhum


7

Jend. Sudirman yang menggambarkan pengabdian, perjuangan serta pengorbanan

beliau kepada nusa dan bangsa.

Bertitik tolak dari hal tersebut, maka dengan persetujuan pimpinanan TNI

AD., direncananakan untuk membangun Museum TNI AD di tempat lain.

Perintisan gedung Museum Tni AD ini semula akan menggunakan bangunan

bekas benteng Vredenberg di jalan A.Yani Yaogyakarta. Pemilihan bangunan

tersebut sebagai Museum TNI AD, karena adanya nilai-nilai historis yang

terkandung didalamnya, antara lain sebagai markas Staf Angkatan Darat (SAD)

tahun 1947 dan tempat penggodogan Taruna Militer Angkatan II dan III pada

masa perjuangan kemerdekaan (1947/1948).

Pemilihan gedung bekas benteng Vredenberg sebagai museum TNI AD

telah mendapat restu, baik dari wakil Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Sri

Paku Alam dengan surat Nomor: K/809/II/C/1975 tanggal 26 februari 1975;

maupun dari Kasad berdasarkan Surat perintah Nomor: Sprin/249/III/1976 tanggal

17 Maret 1976, tentang realisasi peningkatan penyelenggaraan Museum TNI AD

di bekas benteng Vredenberg.

Dari kedua restu tersebut, segera diadakan persiapan untuk memugar,

membenahi dan mengisi bekas benteng Vredenberg sebagai museum TNI AD.

Tetapi di dalam perkembangannya. Sehubungan dengan adanya gagasan Presiden

Soeharto untuk membangun Taman Budaya di bekas benteng Vredenberg yang

penyelenggaraanya diserahkan kepada PDK, maka Men Hankam/Pangab

mengeluarkan Surat Telegram Nomor : ST/1308/1976 tanggal 18-11-1976 tentang


8

pemgosongan/pembatalan rencana Museum TNI AD di bekas benteng

Vredenberg dan selanjutnya penelolaannya deserahkan ke Pemda DIY.

Berdasarkan perubahan pemakaian bekas benteng Vredenberg dari

Museum TNI AD menjadi Taman Budaya, maka Kasad mengeluarkan Surat

Perintah Nomor : Srin/13/I/1977 tanggal 6-1-1977 tentang pembatalan

penggunaan bekas benteng Vredenberg di Yogyakarta sebagai Museum TNI AD.

Dengan keluarnya Surat perintah Kasad, maka pada tanggal 29 Mei 1980 jam

10.00 bertempat di bekas Markas Korem 72//pamungkas Yogyakarta,

dilangsungkan penyerahan gedung tersebut dari pangdam VII/Diponegoro kepada

Ka Disjarahad.

Penyerahan gedung utama bekas Markas Korem 72/Pamungkas yang

pernah menjadi MBT itu kepada Disjarahad, maka akan abadi dengan

dijadikannya sebagai Museum Pusat TNI AD, dengan nama : “Dharma Wiratama”

berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor : Skep/547/VII/12982 tanggal 17 juli

1982 tentang pengesahan nama Museum TNI AD.

2.2 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu bentuk informasi data dalam kombinasi –

kombinasi, yang berguna untuk memberikan atau menyampaikan informasi

kepada pengguna informasi dengan baik dan benar.

Dalam sistem informasi, kebenaran dan keakuratan informasi sangatlah

penting, agar tidak terjadi kesalahan, maka diperlukan pendukung yang bisa

melakukan hal tersebut dan menghasilkan informasi yang baik, efisien, serta
9

cepat. Sistem informasi memerlukan suatu prosedur pengolah, jadwal kerja serta

sifat yang mampu melaksanakan pengolahan data, perekaman data, melakukan

proses perhitungan sampai memperoleh informasi yang dikehendaki.

Sistem yang baik mendukung tercapainya tujuan tertentu, hal ini tidak

lepas dari berbagai komponen yang saling behubungan dan mempunyai tujuan

yang sama dalam menyempurnakan sistem tersebut. Untuk menunjang

kemampuan sistem secara optimal siperlukan suatu perangkat pendukung yaitu

komputer.

Komputer merupakan suatu sistem pengolahan data yang terdiri dari

perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras adalah komponen –

komponen pendukung kinerja dari komputer. Komponen tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Central Processing Unit (CPU) yang berfungsi sebagai pengolah data

2. Monitor untuk menampilkan data sebelum dicetak

3. Keyboard yaitu untuk memasukkan data

4. Printer yaitu untuk mencetak hasil kerja

5. Mouse yaitu untuk mengarahkan pada proses selanjutnya

2.3 Sekilas Tentang PHP

Situs web (web site) awalnya merupakan suatu layanan sajian informasi

yang menggunakan konsep hyperlink, yang memudahkan surfer (sebutan bagi

pemakai komputer yang melakukan penelusuran informasi di Internet). Web cepat

sekali popular di lingkungan pengguna internet, karena kemudahan yang


10

diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajah,

dan pencarian informasi (dikenal dengan istilah surfing Internet).

Informasi yang disajikan dengan web menggunakan konsep multimedia,

informasi dapat disajikan dengan menggunakan banyak media (teks, gambar,

animasi, suara (audio), dan film). Suatu situs web akan dikenal dengan cepat

apabila informasi yang disajikannya selalu up to date.

Jika situs tidak dirancang dengan sistematis, maka akan terjadi kesulitan

dan kerepotan untuk melakukan maintenance untuk meng-update dan melengkapi

data. PHP dan database merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan oleh

pengelola situs sehingga pengelola tidak perlu harus melakukan proses editing

dokumen HTML, tetapi cukup dengan melakukan penambahan atau perubahan

dalam database maka pengelola situs sudah dapat melakukan maintenance situs

webnya.

PHP merupakan script untuk pemrograman script web server-side, script

yang membuat dokumen HTML secara on the fly, dokumen HTML yang

dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan

menggunakan editor teks atau editor HTML. Dengan menggunakan PHP maka

maintenance suatu situs web menjadi lebih mudah. Proses update data dapat

dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan script

PHP.

PHP/FI merupakan nama awal dari PHP. PHP – Personal Home Page, FI

adalah Format Interface. Dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdoff. PHP awalnya

merupakan program CGI yang dikhususkan untuk menerima input melalui form
11

yang ditampilkan dalam browser web. Software ini disebarkan dan dilisensikan

sebagai perangkat lunak Open Source. PHP secara resmi merupakan kependekkan

dari PHP : HyperText Preprocessor, merupakan bahasa script server-side yang di-

sisipkan pada HTML.

PHP secara dasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh

program CGI, seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman web

yang dinamik dan menerima cookies.

Kemampuan (Feature) PHP yang paling diandalkan dan signifikan adalah

dukungan kepada banyak database. Membuat halaman web yang digunakan data

dari database dengan sangat mudah dapat dilakukan. PHP juga mendukung untuk

berkomunikasi dengan layanan lain menggunakan protocol IMAP, SNMP, NNTP,

POP3, HTTP dan lainnya yang tidak terhitung. Pemrograman juga dapat

membuka soket jaringan secara mentah dan berinteraksi dengan menggunakan

protokol lainnya.

Anda mungkin juga menyukai