Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Hutan di Indonesia dikenal sebagai hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis seringkali
digambarkan sebagai hutan yang lebat, padahal kenyataannya tidak selalu demikian. Hutan
tropis di Indonesia sangat bervariasi, mulai dari hutan primer sampai hutan mangrove.
Potensi sumber daya hutan di wilayah Indonesia sangat besar, yaitu mencapai 99,6 juta
hektar atau 52,3% dari seluruh luas wilayah Indonesia (Kemenhut, 2011). Luas hutan yang
besar tersebut saat ini masih dapat dijumpai di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra. Di
Jawa, luas hutan telah mengalami banyak penurunan karena terjadi alih fungsi untuk
pertanian dan permukiman penduduk.
Perhutani adalah Badan Usaha Milik Negara berbentuk Perusahaan Umum (Perum)
sebagai pengelola sumberdaya hutan di pulau Jawa dan Madura. Peran strategis Perhutani
adalah mendukung sistem kelestarian lingkungan, sistem sosial budaya dan sistem
perekonomian masyarakat perhutanan. Dalam mengelola perusahaan, Perhutani menghargai
seluruh aturan mandatory dan voluntary guna mencapai Visi dan Misi perusahaan. Perhutani
optimis akan keberhasilan masa depan pengelolaan sumberdaya hutan dan lingkungan
berdasarkan kondisi hutan yang ada, kekuatan Visi yang ingin dicapai dan konsistensi
penarapan standard internasional pengelolaan hutan sebagai pendukung bisnis yang
berkelanjutan.
Kantor merupakan salah satu fasilitas yang sangat penting bagi sebuah perusahaan,
kantor merupakan wadah untuk menampung semua aktivitas para pegawai dan organisasi
dalam perekonomian. Kantor merupakan tempat diselenggarakannya kegiatan menangani
informasi, proses menangani informasi, mulai dari menerima, mengumpulkan, mengolah,
menyimpan, sampai menyalurkan/mendistribusikan informasi dan dimana tempat para
karyawan menyumbangkan semua tenaga pikirannya di sana.
Oleh karena itu, perancangan interior pada kantor sangat penting, dengan ruangan
kantor yang didesain dengan baik akan berpengaruh bagaimana karyawan bekerja disana
karena semakin baik karyawan bekerja semakin baik juga hasil produktifitas, selain
berpengaruh pada karyawan, detail sekecil apapun dari interior kantor sangat membantu
menciptakan kondisi kerja yang baik.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana perancangan interior kantor yang menunjang image perusahaan?
2. Bagaimana memberikan nuansa maupun suasana kantor yang meningkatkan semangat,
etos kerja, serta fasilitas karyawannya?

Tujuan
Menciptakan desain interior kantor yang dapat mengakomodasi fungsi dan kebutuhan secara
maksimal bagi para pengguna ruang didalamnya serta menunjang citra atau image dari kantor
Perum Perhutani serta memberikan nuansa maupun suasana kantor yang meningkatkan
semangat dan etos kerja bagi para karyawan.

Manfaat
1. Sebagai acuan untuk pembangunan desain interior kantor.
2. Sebagai bahan kajian lebih lanjut mengenai desain interior kantor Perum Perhutani.
STUDI PUSTAKA

Pengertian Kantor
Kantor (dari bahasa Belanda kantoor, sendirinya dari bahasa Perancis comptoir) adalah
sebutan untuk tempat yang digunakan untuk perniagaan atau perusahaan yang dijalankan
secara rutin. Kantor bisa hanya berupa suatu kamar atau ruangan kecil maupun bangunan
bertingkat tinggi. Kantor sering dibagi kepada dua jenis; kantor yang terbesar dan terpenting
biasanya dijadikan kantor pusat, sedangkan kantor-kantor lainnya dinamakan kantor cabang.
(sumber: Wikipedia)

Berikut ini pengertian kantor dari beberapa ahli:


1. J. C. Denyer: Kantor ialah setiap tempat, dimana biasanya pekerjaan kantor dilakukan,
denga nama apa pun juga diberikan kepada tempat tersebut).
2. Moekijat: Kantor ialah sebagai tempat dimana pekerjaan tatausaha
3. Prajudi Atmosudirdjo: Kantor ialah unit-organisasi yang terdiri atas tempat, staff personil,
dan operasi ketatausahaan, guna membantu pimpinan.
4. Ulbert Silalahi (1997:6) Tempat penyelenggaraan kegiatan-kegiatan ketatausahaan
berlangsung disebut kantor, yaitu suatu unit kerja yang terdiri atas ruangan, personil,
peralatan dan operasi pengelolaan informasi

Kategori Kantor
Menurut Nikobus Peusner dalam Office Book, kantor terbagi dalam beberapa kategori:
a. Kantor Pemerintahan.
Kantor pemerintahaan awal-awal terdapat dibalai kota dimana balai kota tersebut digunakan
untuk banyak fungsi seperti pengadilan, lantai atas untuk ruang pengadilan, lalu lantai bawah
untuk pasar. Kantor pemerintah yang paling terkenal adalah kantor “The Uffizi” yang di
desain oleh seorang arsitek bernama Giorgio Vasari. Kantor ini di bangun di kota Florence
tahun 1560-1577. kantor ini merupakan sebuah kantor adsministrasi untuk mengurus suatu
kolelsi seni dari seniman kenamaan yang bernama Cosimo De Medici. (Graf 8-12)

b. Kantor Komersial
Kantor komersial pertama dicetuskan oleh perusahaan medici dimana mereka
adalah banker, awal kantor komersial merupakan bagian dari rumah atau toko. Menurut
Lewis Mumford dalam bukunya The Culture Cities pada akhir jaman pertengahan sebuah
rumah „burgher‟ di Lubeuk memiliki 2 fungsi yaitu kantor dan toko awal Jaman Georgian
hingga Jaman Victorian. (menurut Nikobus Peusner dalam Office Book) 4
Kantor komersial biasanya terletak di rumah (Home Office). Area kantor terletak di lantai
dasar, sedangkan area rumah terletak di lantai atas atau bisa saja terletak dibangunan yang
terpisah tetapi masih dalam satu lingkungan. Di era Georgian dan Early Victoriandi Inggris,
bank terletak di lantai dasar sebuah rumah tinggal. (Graf 8-12) .

c. Kantor Profesional
Awal Kantor Profesional yang terdapat pada abad 19 yaitu perkembangan Inns of Court
London dimana para pengacara dilatih. Adapun kantor ini berbentuk hampir seperti untuk
sekolah, dimana terdapat perpustakaan, ruang doa, ruang training, dll. Kantor ini
diperuntukkan khusus untuk para bangsawan. Revolusi Industri pada akhir abad 18-19
membuat kantor untuk memiliki gedungnya sendiri, dimana mereka dituntut untuk supaya
lebih maju karena tuntutan yang semakin banyak dan teknologi yang semakin canggih, rantai
makanan dan produksi yang semakin rumit, dimana ekspor impor antar Negara dan benua
tejadi, disaat itulah kantor sebagai penghubung perdagangan dan pengembangan teknologi
baru. (menurut Nikobus Peusner dalam Office Book)
Kantor profesional dapat dilihat pada kantor pengacara terkenal di Inggris, Inns of Court yang
dibangun pada abad 14. kantor ini dilengkapi dengan perpustakaan, kapel, ruang bawah
tanah, labirin. Kantor ini sebagian besar materialnya menggunakan batu bata. Pada abad 17,
kantor ini dijadikan sebuah universitas bagi anak bangsawan dan ilmuwan. (Graf 8-12)

d. Kantor Bisnis
Pada tahun 1844, disaat itu ditemukan sandi morse dan pada tahun 1876 ditemukan telepon
pabrik dan kantor bisnis dipisah. Disaat perusahaan bertumbuh dalam kompleksitas demikian
juga dengan kantor. Menurut sejarah kantor Perusahaan asuransi merupakan figur yang
paling lama. Revolusi industri memiliki 5 hubungan erat dengan petumbuhan dan
perkembangan perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi dan perbankan merupakan lapangan
kerja yang menyerap banyak tenaga kerja, hal ini mempengaruhi interior kantor itu sendiri,
dimana dalam satu ruang yang besar terdapat puluhan pegawai melakukan pembukuan hanya
dengan alat seperti tinta dan pena. Pada abad 19 tersebut system organisasi kantor bertumbuh,
file-file angka. (menurut Nikobus Peusner dalam Office Book).

Ruangan Kantor
Tujuan utama lingkungan perkantoran adalah untuk mendukung penghuninya dalam
pelaksanaan pekerjaan, dengan biaya serendah mungkin dan tingkat kepuasan setinggi
mungkin. Mengingat beragamnya pekerja dan tugas yang dikerjakan, tidaklah selalu mudah
untuk memilih ruang kantor yang cocok. Guna membantu pengambilan keputusan desain
ruang kerja dan kantor, dapat dibedakan tiga jenis ruang kantor:

 ruangan kerja (work spaces)


 ruangan pertemuan (meeting spaces)
 ruangan pendukung (support spaces).
Perusahaan-perusahaan baru atau berkembang, kantor cabang jarak jauh, ruang-ruang proyek,
dapat dilayani oleh "Serviced Offices" (kantor yang mempunyai fasilitas pelayanan) sebagai
pemecahan sederhana dan dapat menyediakan semua jenis-jenis ruangan.
(Sumber:Wikipedia)

Jenis-jenis pekerjaan kantor


1. Mengumpulkan/menghimpun, yaitu kegiatan mencari dan mengusahakan tersedianya
segala keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan di mana-mana, menjadi siap
dipergunakan bila mana diperlukan.
2. Mencatat, yaitu kegiatan membubuhkan dengan berbagai macam peralatan sesuai dengan
perkembangan teknologi modern dan kebutuhan keterangan yang diperlukan, sehingga
wujudnya langsung siap pakai.
3. Mengolah, yaitu macam-macam kegiatan mengerjakan keterangan dengan maksud
menyajikan dalam bentuk yang lebih berguna.
4. Menggandakan, yaitu kegiatan memperbanyak dengan berbagai cara dan alat, sebanyak
jumlah yang diperlukan.
5. Mengirim Yaitu, kegiatan menyampaikan informasi dengan berbagai cara dan alat dari
pihak lain. Contohnya : mengirim surat keluar melalui pos, mendistribusikan informasi
6. Menyimpan, yaitu kegiatan menaruh atau melekatkan dengan berbagai cara dan alat
tempat tertentu sehingga sistematis dan aman.
7. Melakukan komunikasi ,yaitu kegiatan melakukan pengiriman ide atau gagasan kepada
pihak lain baik langsung ataupun menggunakan media dan mendapat respon dari penerima
pesanan.
8. Menghitung, yaitu kegiatan melakukan penetapan data yang berkaitan dengan angka.
Contohnya : menghitung hasil penjualan
9. Pengelompokan Pekerjaan Kantor Di atas, merupakan tugas-tugas rutin dan
berkesinambungan serta dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan, antara lain
berupa pekerjaan tulis-menulis, mengetik, menghitung, membuat jadwal, grafik, dan chard.

Ciri-Ciri/Karakteristik Pekerjaan Kantor


1. Bersifat pelayanan
G.R. Terry menyebutkan bahwa pekerjaan kantor sebagai pekerjaan pelayanan (service
work). Yang berfungsi memudahkan dan meringankan. Pekerjaan kantor berperan
membantu pekerjaan pekerjaan lain, agar dapat berjalan lebih berdaya guna. Karena
pekerjaan kantor berfungsi membantu pekerjaan lain (pekerjaan utama/pokok) agar
pekerjaan tugas pokok tersebut dapat berjalan secara efektif dan efesien .
2. Terbuka dan luas
Pekerjaan kantor dapat dilakukan di mana saja dalam suatu organisasi, tidak terbatas
dikantor saja tetapi dapat pula dilakukan di luar kantor sekali pun.
3. Dilaksanakan oleh semua pihak dalam organisasi
Pekerjaan kantor dapat dilakukan oleh siapa saja,mulai dari pimpinan yang paling tinggi,
sampai karyawan yang paling bawah sekalipun.

Ruangan kerja
Ruangan kerja dalam suatu kantor biasanya digunakan untuk melaksanakan pekerjaan
kantor yang lazim, seperti membaca, menulis dan pekerjaan dengan komputer. Ada sembilan
jenis generik ruangan kerja, masing-masing mendukung aktivitas-aktivitas yang berbeda.
(Sumber: Wikipedia)
Proses Desain

PROBLEMA
umpan balik

DATA
Lapangan, Literatur, Tipologi

ANALISIS PROGRAMMING

SINTESIS
Simpulan Awal
Alternatif-Alternatif

SKEMATIK DESAIN KONSEP DESAIN

PRODUK DESAIN

Untuk memunculkan sebuah kebutuhan perancangan maka hal pertama yang perlu
dilakukan adalah menemukan permasalahan. Permasalahan disini akan selalu dikaitkan
dengan faktor manusia sebagai penggunanya, yang menghadapi kendala-kendala dalam
merespon keberadaan suatu ruang tertentu, baik itu disadari maupun tidak. Untuk kendala
yang dapat diasadari oleh penggunanya, maka pengguna itu sendiri yang
menetapkan permasalahan; sedangkan untuk kendala yang tidak disadari maka desainer
sebagai orang yang menguasai teori dan aplikasi perancangan akan dapat memiliki kepekaan
untuk menemukan kendala-kendala tersebut.
Langkah selanjutnya adalah melakukan pendataan. Pendataan dapat dilakukan
setidaknya dari lapangan, yaitu kondisi objek yang akan dirancang meliputi data fisik (unsur
pembentuk dan pengisi ruang, ukuran-ukuran, material, kondisi udara, suara, cahaya dan lain-
lain) dan ata non fisik (lingkungan sosial, ekonomi, budaya, psikologis dan lain-lain). Data
lainnya adalah data literatur. Data literatur sangat penting untuk dijadikan tolok ukur
perancangan. Data literatur disusun berdasarkan tingkat kebutuhannya untuk menilai hasil
pendataan fisik dan non fisik. Data literatur dapat disusun secara tekstual maupun tidak.
Apabila literatur-literatur itu bersifat umum dan formalistik maka tidak perlu dicantumkan
dalam pendataan, karena mudah dimengerti secara umum.
Literatur yang spesifik yang berkaitan dengan permasalahan utama perancangan penting
untuk dicantumkan secara mendetail dalam proses pendataan. Jenis data ketiga adalah data
tipologi, yaitu berupa data lapangan yang diambil dari lokasi berbeda namun memiliki tipe
yang sama dengan data lapangan yang menjadi objek perancangan. Data tipologi ini
berfungsi sebagai pembanding atas data lapangan. Disamping itu data tipologi juga dapat
digunakan sebagai tolok ukur untuk membantu kasus-kasus perancangan yang sulit dicari
literaturnya.
Setelah data terkumpul lengkap maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis.
Tahap ini merupakan tahap pemrograman, yaitu membuat program-program kebutuhan
desain berdasarkan hasil-hasil analisis. Semakin data yang dihimpun lengkap maka hasil
analisis pun dapat semakin tuntas sehingga program-program kebutuhan yang dimunculkan
akan dapat menjadi acuan yang dapat dipenuhi.
Hasil analisis program merupakan dasar dalam menarik sintesis berupa simpulan-
simpulan akal yang dapat dijadikan alternatif-alternatif arah perancangan. Dari sinilah proses
perancangan dapat dipecah menjadi dua jalur yaitu membuat skema-skema pemecahan
masalah perancangan atau skematik desain dan disisi lain mulai memformulasikan konsep
desain yang dijadikan pengikat arah perancangan. Skematik desain dan konsep dasar desain
ini dapat dievaluasi sebelum dikembangkan lebih lanjut menjadi sebuah produk desain
berupa gambar-gambar penyajian. Produk desain ini juga perlu dievaluasi berdasarkan
program-program yang ditetapkan dalam analisis pemrograman melalui sebuah proses
umpan balik ( feed back)

Anda mungkin juga menyukai